Anda di halaman 1dari 18

1. Jelaskan sejarah keperawatan di Indonesia dan dunia!

Jawaban :

Sejarah keperwatan Dunia

1. Zaman Purbakala

Kepercayaan terhadap para dewa yang menganggap bahwa setiap penyakit disebabkan
oleh kemarahan dewa. Sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat untuk pemujaan dan
orang sakit meminta kesembuhan kepada para dewa di kuil-kuil tersebut. Perkembangan
keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok
wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai
berkembanglah ilmu keperawatan.

2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan bergeser kearah spiritual. Seseorang yang sakit dapat


disebabkan karena dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah
sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien.
Perawat hanya dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja dengan
perintah pemimpin agama.

3. Zaman Masehi

a. Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit
sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi
yang meninggal.

b. Xenodhoecim atau Hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang


membutuhkan pertolongan.

4. Pertengahan abad VI masehi

Pada abad VI muncul prinsip-prinsip dasar tentang keperawatan kesehatan seperti


kebersihan diri yang mulai penting, kebersihan makanan, kebersihan lingkungan.

5. Permulaan Abad XVI


Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde
agama untuk merawat orang sakit. Pada abad XVI, terjadinya perang salib yang banyak
menimbulkan korban. Untuk menolong korban perang dibutuhkan tenaga sukarela
sebagai perawat yang banyak. Perawat tersebut berasal dari orde-orde agama, wanita-
wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara yang bertugas rangkap sebagai
perawat.

Sejarah Keperawatan di Indonesia

1. Masa penjajahan Belanda

Pada saat pemerintahan kolonial Belanda, perawat yang berasal dari penduduk pribumi
disebut sebagai Velpeger, dibantu Zieken Oppaser bertugas sebagai penjaga pasien atau
orang yang sakit.

a. Pada 1799 bediri rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk kesehatan staf dan
tentara Belanda.

b. Pemerintah kolonial Belanda membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas


Kesehatan Rakyat.

c. Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak
diikuti perkembangan profesi keperawatan.

2. Masa penjajahan Inggris

a. Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat.

b. Pemerintahan kolonial kembali ke Belanda, kesehatan lebih maju. Karena berdiri


Rumah Sakit

• RS. Stadverband di Glodok Jakarta tahun 1819 lalu dipindahkan ke Salemba berganti
naman menjadi RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM) tahun 1919.

• 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini
Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di
Semarang.
• Didirikan sekolah-sekolah keperawatan.

3. Masa penjajahan Jepang

a. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran

b. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik

c. Pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat
sehingga timbul wabah.

4. Zaman Kemerdekaan

a. Tahun 1949 : pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan.

b. Tahun 1952 : didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP.

c. Tahun 1962 : Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan yaitu Akper milik
Departemen Kesehatan di Jakarta.

d. Tahun 1985 : Pendirian FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) mulai bermunculan. Dalam
tahun yang sama didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan ). Pendirian PSIK ini
adalah momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia.

e. Tahun 1995 : PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-
PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dan lain-lain.

2. Langkah apa yang anada lakukan sebagai calon perawat di masa depan? Jelaskan! 3.
Jelaskan macam-macam penyakit menular dan bagaimana cara menangani
penyakit tersebut! (contoh penyakit minimal 3 penyakit)
Jawaban: Yang pertama saya lakukan adalah mempelajari dan mengusai skill komunikasi.
Karena tidak dapat dipungkiri jika kemampuan berkomunikasi itu menjadi hal yang penting.
Seperti halnya saat melayani atau mengontrol pasien, saya sebagai calon perawat harus menjaga
kalimat dan tata bicara kepada pasien. Bentuk skill komunikasi seorang perawat ke pasien,
misalnya memberikan motivasi, memberikan pernyataan atau kabar yang menyenangkan untuk
pasien dan juga memberikan pujian positif. Agar hati pasien memiliki energy posotif juga. Yang
kedua adalah belajar untuk bekerja dalam tim. Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin akan
bekerja dan mengatasi segalanya sendiri, pasti akan tetap membutuhkan rekan/perawat lain
dalam menjalankan tugas.

Macam-macam penyakit menular :


1. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus influenza
adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem
imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena
sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini,
maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena flu
dalam waktu yang berdekatan.
 Media Penularan
Flu dapat ditularkan melalui sistem pernapasan juga melalui air ludah. Maka jika kita
berdekatan dengan orang yang sedang flu, kemungkinan kita tertular flu sangatlah besar.
Perantara udara adalah media penularan flu yang paling cepat.
 Cara Pencegahan
Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan
teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan
memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat juga
didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di buah-
buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan masker ditempat umum, terutama bagi
yang menderita influenza.

2. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan oleh bakteri basil. Bakteri basil yang
menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat.
Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk
mengobati penyakit ini. Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan
dengan organ-organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk
terus menerus.
 Penularan
TBC adalah penyakit yang menyerang pernapasan. Maka penularannya pun melalui
pernapasan. Berdekatan dengan penderita TBC dapat memungkinkan kita untuk tertular.
Selain itu, ketika penderita TBC batuk pun, bisa jadi itu merupakan sarana penularan TBC.
Selain itu, penggunaan barang pribadi secara bergantian dengan penderita TBC aktif, seperti
gelas dan sendok pun dapat menjadi jembatan penularan TBC.
 Cara Pencegahan
 Mengurangi kotak dengan penderita TBC aktif. Jika akan kontak pun,
gunakanlah masker untuk melindungi pernapasan kita. Serta hindari
penggunaan barang pribadi yang bergantian dengan penderita TBC aktif.
 Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita)
 Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan
olah raga teratur.

3. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang
disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain
seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu,
muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan
makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau
zat kimia. Bakteri yang biasanya merupakan penyebab
dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli.
Kondisi lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor besar
dalam penyebaran penyakit ini.
Penularan
 Melalui cairan dari mulut (muntah) yang tidak dibersihkan dengan baik
 Melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang dgunakan
 Melalui saluran air. Terutama jika sanitasi air di lingkungan sekitar masih buruk.
 Lingkungan yang tidak bersih atau sedang dalam kondisi seperti banjir yang tidak
memungkinkan memiliki air bersih.
Cara Pencegahan
 Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara cukup dan seimbang
 Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
 Mencuci tangan sebelum dan setelah makan untuk menghindari bakteri yang menempel pada
tangan.
 Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
 Membuang tinja pada tempatnya dan membersihkan dengan baik
 Mencuci seluruh bahan makanan sebelum proses pemasakan
 Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum

4. Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus varicella zoster yang
menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang
menggelembung maupun tidak, melepuh, dan
terasa gatal. Masa inkubasi virus penyebab
cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya awal
gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.
Penularan :
 Cacar air dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita. Seperti berjabat tangan,
atau bersentuhan langsung dengan gelembung bintik yang pecah.
 Cacar air juga dapat menular melalui udara. Misalnya, saat penderita cacar bernapas, bersin,
atau batuk dan terhirup oleh udara ke arah kita, kita dapat tertular cacar air.
 Melalui barang pribadi penderita, seperti pakaian

Cara Pencegahan
 Melakukan vaksinasi cacar air
 Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan
 Mengkonsumsi makanan bergizi
 Menghindari sumber penularan cacar air

5. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus
yang disebabkan oleh bakteri
salmonella.Biasanya ditandai dengan demam
yang suhunya naik secara bertahap hingga
membuat pendeita menggigil. Biasanya
demam terjadi di malam hari dan mereda,
kemudian akan naik lagi di malam berikutnya.
Gejala lain dapat berupa sakit kepala, sakit di bagian perut, denyut jantung menurun, sampai
kehilangan nafsu makan.
Penularan
 Melalui makanan yang tercemar bakteri salmonella. Ini bisa terjadi karena sumber makanan
yang tidak sehat ataupun pembersihan yang tidak baik sebelum bahan makanan tersebut
dimakan. Bahkan pada sebagian kasus, ada yang disebabkan menempelnya lalat pada
makanan yang sebelumnya hinggap di tinja atau kotoran milik penderita tifus. Akhirnya lalat
tersebut menjadi perantara penularan tifus.
 Melalui tangan dan kuku yang tidak bersih, sehingga tanpa kita sadari bakteri salmonella
yang bisa saja terdapat pada tangan dan kuku kita masuk ke dalam mulut.
 Melalui air yang digunakan untuk minum atau mencuci piring dan gelas dan peralatan makan
lainnya. Untuk itulah beberapa ahli mengatakan bahwa bahaya air minum isi ulang wajib
diwaspadai.
 Melalui kulit. Bakteri ini dapat masuk lewat kulit yang terkoyak akibat luka. Bisa luka
bekas operasi, terjauth, atau luka lainnya.
 Tifus juga dapat menular melalui lingkungan yang tidak bersih.
Cara Pencegahan
 Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya
 Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan
 Membersihkan luka dan segera mengobatinya
 Hindari jajan di pinggir jalan yang terlihat tidak higienis
 Menjaga daya tahan tubuh.
 Memakan makanan untuk penyakit tifus.
6. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular.
Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri
tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini muncul
sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.
Penularan
Campak menular melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.
Cara Pencegahan
Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita.

7. Corona virus
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2), salah satu jenis koronavirus. Penderita
COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan
kesulitan bernafas.
Cara pencegahan:
 Terapkan etika batuk atau bersin (dengan menutup mulut dan hidung). Jangan meludah
sembarangan.
 Bersihkan benda yang sering disentuh.
 Gunakan masker jika Anda sakit dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat
 Cuci tangan dengan sabun
 Konsumsi makanan bergizi dan olahraga
 Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci

4. Sebutkan dan jelaskan etika dalam keperawatan serta kode etik dalam keperawatan!
Jawaban : Jadi kode etik keperawatan adalah standar profesional yang dijadikan sebagai acuan
atau pedoman perilaku perawat saat menjalankan profesi pekerjaannya. Tentu saja kode etik
keperawatan ini bersifat wajib dijalankan bagi setiap perawat.

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:

a . O t o n om i ( A u t o n om y )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.

b . B e r b ua t - b ai k ( Be n e f i c i e nc e )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan
dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara
prinsip ini dengan otonomi.

c . Ke a di l a n ( J u s t i c e )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

d . T i d a k - m e r u gi k a n ( N o nm al e fi c i e n c e )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e . Ke j uj u r a n ( Ve r ac i t y )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya
hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka
memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan
dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

f . M e ne p at i - j a nj i ( F i d e l i t y )
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

g . K e r a ha s i aa n ( C o n fi de n t i al i t y )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.

h . A k u n t a bi l i t a s ( Ac c o u n t ab i l i t y )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
5. Jelaskan :
a. Inspeksi .

Jawaban: Tujuan prosedur inspeksi ini adalah untuk melihat bagian tubuh dan menentukan
apakah seseorang mengalami kondisi tubuh normal atau abnormal. Inspeksi bisa dilakukan
secara langsung (seperti penglihatan, pendengaran, dan penciuman) dan tidak langsung
(dengan alat bantu). Saat palpasi dilakukan, tubuh akan diperiksa secara mendetail dan
masing-masing sisi tubuh dibandingkan guna mendeteksi potensi kelainan. Ikuti instruksi
dokter untuk memudahkan proses inspeksi.

b. Palpasi
Jawaban : Palpasi Ini adalah pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan
dilakukan bersamaan dengan inspeksi. Palpasi dilakukan hanya mengandalkan telapak
tangan, jari, dan ujung jari. Tujuannya untuk mengecek kelembutan, kekakuan, massa,
suhu, posisi, ukuran, kecepatan, dan kualitas nadi perifer pada tubuh.

Saat palpasi dilakukan, posisi harus rileks dan nyaman untuk mencegah ketegangan otot.
Dokter menjelaskan apa yang akan dilakukan, alasan, dan apa yang dirasakan. Kamu juga
diminta menghela napas agar lebih rileks dan berhenti jika merasakan nyeri saat
pemeriksaan berlangsung

c. Perkusi
Jawaban : Prosedur ini bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit.
Perkusi bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Perkusi secara langsung
dilakukan dengan mengetukkan jari tangan langsung pada permukaan tubuh. Sementara
perkusi secara tidak langsung dilakukan dengan menempatkan jari tengah tangan non-
dominan (biasanya tangan kiri) di permukaan tubuh yang akan diperkusi, kemudian
jaringan tengah tangan dominan (biasanya tangan kanan) diketuk-ketuk di atas jari tengah
tangan non-dominan untuk menghasilkan suara.

d. Auskultasi
Jawaban : Prosedurnya dilakukan dengan mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh
untuk membedakan suara normal dan abnormal. Auskultasi menggunakan alat bantu
stetoskop. Suara yang didengarkan berasal dari sistem kardiovaskuler, respirasi, dan
gastrointestinal.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. Definisi penyakit
Penyakit adalah kondisi buruk pada organ atau bagian tubuh tertentu yang disebabkan oleh
mikro organisme berbahaya seperti bakteri, virus, luka, ketidakseimbangan kimiawi dalam
tubuh, terkena racun, dan munculnya sel tidak sempurna.
b. Etiologi
Etiologi atau faktor penyebab adalah faktor klinik dan personal yang dapat merubah status
kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah.
c. Manifestasi klinik
Manifestasi klinis ialah sebuah gejala klinis yang bisa ditemukan di seseorang ketika ia
menderita penyakit. Manifestasi klinis berupa dampak-dampak yang muncul di dalam diri
seseorang akibat berkembangnya sebuah penyakit.
d. Patofisiologi
Patofisiologi penyakit : semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat menyebabkan
/ mendukung masalah.
e. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan bagian dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter
untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan setelah
pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat keluhan atau riwayat penyakit pada pasien.
f. Faktor risiko
Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang dapat
mempengaruhi kemungkinan timbulnya pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.
g. Komplikasi
Komplikasi adalah keadaan di mana seseorang menderita penyakit/kondisi lain yang
diakibatkan oleh penyakit yang sedang dideritanya.
7. Jelaskan pengertian dan kegunaan alat-alat berikut :
a. Sphygnomanometer
Sphygmomanometer atau tensimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual maupun otomatis,
dalam memompa maupun mengurangi tekanan pada manset dengan
sistem non invasive.

b. Stetoskop
Stetoskop berfungsi untuk mendengarkan suara dari dalam tubuh, salah
satunya untuk mendengar suara detak jantung dan mendeteksi kelainannya.

c. Termometer
Termometer merupakan perangkat yang digunakan untuk mengukur suhu
materi gas, cair, atau padat atau reaksi kimia seperti api.

d. Penlight
Penlight / Senter Gc adalah alat penerangan yang digunakan untuk
keperluan diagnosa, terbuat dari bahan stainless steel yang berkualitas.
Penlight gc adalah senter untuk pemeriksaan pasien berbentuk pulpen. Alat
ini biasanya digunakan untuk memeriksa mata, telinga dan hidung pasien.
e. Reflex hammer
Reflex Hammer/palu refleks merupakan alat medis yang digunakan
oleh dokter untuk menguji refleks tendon dalam/lutut. Pengujian
refleksitas pasien merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik
neurologis untuk mendeteksi kelainan pada sistem saraf pusat atau
perifer.

f. Otoskope
Otoskop adalah perangkat pemeriksa telinga yang memiliki cahaya dan juga lensa
pembesar pada ujungnya sehingga dapat melihat bagian dalam telinga hingga telinga
tengah.

g. Weight scale
Weigh scale menjadi jenis timbangan yang paling tepat
apabila digunakan untuk mengukur massa dengan skala berat
yang ringan

h. Spirometri
Spirometri adalah alat untuk mengukur aliran udara yang
masuk dan keluar dari paru-paru dan dicatat dalam grafik
volume perwaktu. Fungsi Spirometer pada dasarnya untuk
mengukurfungsi paru – paru manusia.
i. Cateter
Kateter merupakan sebuah alat berupa tabung kecil yang
fleksibel dan biasa digunakan pasien untuk membantu
mengosongkan kandung kemih. Pemasangan alat ini dilakukan
khusus untuk pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri
dengan normal.

j. Cucing
Kegunaan cucing adalah sebagai tempat atau sebagai wadah
untuk meletakkan sampah bekas kapas/perban atau alat-alat
kecil lainnya yang digunakan saat proses operasi.

k. Bak instrumen
Bak instrument merupakan alat kesehatan yang berupa bak atau
berbentuk seperti balok dengan ukuran yang bermacam-macam
fungsi ,Sebagai tempat untuk menaruh instrument-instrument atau alat-alat kesehatan seperti
gunting anatomis, pinset, jarum suntik dll agar alat-alat kesehatan tersebut tetap dalam
kondisi yang steril.
l. Tongue spatel
Tongue Spatel Kayu ( Sudip Lidah ) General Care dan Onehealth
adalah Alat untuk pemeriksaan rongga mulut dan untuk
mengambil sampel disposible. Bentuknya seperti pegangan Ice
Cream terbuat dari kayu.

m. Nasal kanul
Nasal kanul adalah alat bantu pernafasan yang diletakkan pada lubang hidung untuk
mendukung kebutuhan oksigen pada pasien yang dapat bernafas spontan tapi membutuhkan
dukungan oksigen tambahan misalnya pada kondisi hipoksia ringan sampai sedang.

n. Kom
Berfungsi untuk menaruh kasa, betadine, sputum/dahak, kasa yang steril

o. Speculum nasal
Berfungsi untuk memeriksa rongga hidung

p. Pinset cirurgis
Pinset Chirurgis berbentuk bilah tajam pada kedua sisinya, digunakan
untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka dan
memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.

q. Pinset anatomis
Pinset Anatomis adalah alat yang digunakan untuk membantu proses
menjahit luka dan menjepit kasa sewaktu menekan luka.
r. Suction dan nebulizer
Suction Pump merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk
menghisap cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh pada proses
operasi, seperti darah, isi lambung, dan sebagainya. Kemudian cairan
yang dihisap ditampung kesebuah wadah penampung.

Nebulizer adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk


cairan menjadi uap yang dihirup. Pengobatan yang
memanfaatkan alat ini biasanya diberikan kepada penderita
gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), saat mengalami sesak napas.

s. Garputala
Tes garpu tala adalah prosedur pemeriksaan dengan
menggunakan bantuan garpu tala, yang digunakan untuk
mengevaluasi gangguan pendengaran. Tes garpu tala bisa
menemukan penyebab gangguan pendengaran yang Anda
alami.

8. Apa yang dimaksud terminologi medis? Kapan hal tersebut digunakan dan
berikan contohnya!
Jawaban : Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis atau ilmu yang mempelajari
tentang bahasa medis yang sering digunakan untuk berkomunikasi antar petugas kesehatan atau
tenaga medis.

Kapan terminologi medis digunakan?


Penggunaan terminologi medis yaitu oleh para tenaga medis, tidak hanya pada saat kerja sama
penanganan pasien, tetapi juga dalam keseharian baik di rumah sakit maupun pusat-pusat
pelayanan kesehatan lainnya.

9. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan seorang perawat untuk melakukan
pertolongan pertama pada pasien kecelakaan?
Jawaban :
Hentikan pendarahan dengan :

 Periksa apakah ada pendarahan dengan berlutut di samping korban.

 Jika terdapat perdarahan, tekan dan tutup bagian luka sehingga korban tidak kehabisan darah.

 Gunakan perban kalau Anda membawa kotak P3K. Namun jika tidak ada, Sahabat MIKA bisa
menggunakan pakaian bersih sebagai alternatif perban biasa.

 Jika terdapat darah yang masih mengalir, ikat bagian atas luka dekat jantung dengan sehelai
kain.

 Pastikan korban dalam posisi yang nyaman.

Seorang perawat harus memiliki keterampilan pertolongan pertama, misalnya dengan


resusitasi jantung paru (CPR), maka bisa menerapkannya pada korban ketika ia mulai tidak
memberikan respons.
10. Carilah jurnal berbahasa inggris tentang “Aplikasi teori model keperawatan” kemudian
rangkumlah isi dari jurnal tersebut! (Jurnal wajib di print)
Jawaban :

Selain penerapan teori keperawatan Wiedenbach (Need for help) dalam memberikan
tindakan segera, perawat juga harus mampu mengurangi gejala ketidaknyaman dari segala aspek
baik fisik, psikologis, sosial kultural dan spritual selama proses persalinan. Oleh karena itu,
penerapan model teori keperawatan Theory of Unpleasant symptoms (TOUS) oleh Audrey Gift
sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap gejala-gejala ketidaknyaman dari
berbagai konteks dan menyediakan informasi yang bermanfaat serta memberikan intervensi
untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi dampak negatif dari gejala-gejala ketidaknyaman
(Peterson & Bredow, 2004; Smith & Liehr, 2008). Tujuan studi kasus ini untuk menggambarkan
aplikasi teori need for help dan unpleasant symptoms pada kasus kehamilan postterm dengan
terminasi kehamilan.

Ibu yang mengalami kehamilan postterm memberikan respon yang berbeda. Perbedaan
ini membutuhkan strategi bagi perawat maternitas agar mampu menentukan kebutuhan pasien
segera dan melakukan intervensi dan kolaborasi dalam pemberian bantuan kepada klien. Konsep
model need for help Wiedenbach dan unpleasant symptoms Audrey Gift sangat tepat
diaplikasikan pada asuhan keperawatan kehamilan postterm saat terminasi sehingga kebutuhan
ibu dalam mengatasi berbagai gejala yang tidak nyaman pada masa persalinan dapat terpenuhi
dan dapat melewati proses persalinan dengan aman dan nyaman Ners spesialis maternitas perlu
mengembangkan keahliannya dalam memberikan pelayanan keperawatan dan menerapkan
konsep dan model keperawatan yang dikembangkan, sehingga pelayanan yang diberikan kepada
klien mencakup aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual sehingga klien mendapatkan
pelayanan lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai