Anda di halaman 1dari 3

Kebersihan diri

Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan. Menjaga
kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan secara umum .

Kebersihan diri meliputi :


1. Mandi setiap hari secara teratur dengan menggunakan air bersih dan sabun
2. Mencuci rambut secara teratur dengan sampo minimal 1 minggu dua kali dan
disisir dengan rapih.
3. Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum
makanan, sesudah b.a.b dan b.a.k.
4. Kuku digunting pendek dan bersih.
5. Kaki dirawat dengan baik dan teratur ,pakailah sepatu yang cocok ukurannya.
6. Sikat gigi 3X sehari pagi dan sore dan sebelum tidur.
7. Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang dicuci bersih.

Perilaku sehat yang perlu diterapkan :


1. Cuci tangan dengan sabun sesudah buang air besar (b.a.b)
2. Cuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan
3. Buang kotoran bayi di WC/jamban
4. Buang kotoran penderita diare di WC/Jamban
5. Mengambil air dengan cara yang bersih
6. Membawa air dengan tempat yang bersih
7. Menyimpan air ditempat yang aman
8. Merebus air sebelum diminum
9. Mengelola sampah secara sehat.

Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,
sehingga dapat mencegah penularan penyakit.

Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan antara 3 mata rantai yaitu :
1. Sumber Penyakit
2. Perantara Penyakir
3. Orang yang lemah/peka terhadap serangan penyakit

Kebersihan lingkungan dapat dicapai :


1. Rumah harus sehat dan terpelihara, harus memiliki jendela sehingga memperoleh
udara cukup dan segar, juga agar sinar matahari dapat masuk.
2. Hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah atau di tempat anak bermain
terutama hewan yang berkutu.
3. Sediakan tempat sampah yang tertutup dan buang sampah pada tempatnya.
4. Jaga kebersihan sumber air (sumur), MCK dan lingkungannya.
5. Hindari genangan air/air hujan di sekitar rumah.
6. Air limbah diusahakan lancar alirannya.

Perawatan Keluarga
Pembuangan sampah yang aman :
Sampah berbahaya dapat membawa penyakit seperti malaria, diare, disentri, infeksi yang
ditularkan melalui nyamuk, lalat dan tikus.
Jika anak-anak bermain sampah, mereka bisa terluka yang mudah menjadi infeksi.

Cara membuang sampah :


Dibakar di dalam lubang, kemudian ditimbun.

Imunisasi

Imunisasi merupakan suatu cara untuk memberikan kekebalan pada seseorang terhadap
suatu penyakit yang terjadi, sebagai akibat dari pemberian melalui mulut/penyuntikan kuman
penyebab penyakit yang telah dilemahkan/mati sehingga tubuh dirangsang untuk
membentuk zat penolakannya.

Dengan memberi imunisasi teratur sesuai jadwal maka dalam tubuh akan bertambah zat
penolak penyakit tertentu, sehingga risiko untuk mendapat penyakit tersebut diperkecil.

Macam imunisasi
o BCG : Mencegah penyakit TBC
o DPT : Mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
o Polio : Mencegah penyakit poliomyelitis
o Campak : Mencegah penyakit campak
o Hepatitis B : Mencegah penyakit Hipatitis B

Jadwal Pemberian imunisasi :

Vaksin Pemberian Interval Umum Keterangan


BCG 1X - 0 - 11 bln
DPT 3X 4 minggu 2 - 11 bln
POLIO 3X 4 minggu 2 - 11 bln ** lengkapi sebelum
OPV I. II. III usia 1 tahun
HEPATITIS B 3X 0 - 11 bln
HB I. II. III
CAMPAK 1X 9 - 11 bln

Tempat Pemberian Imunisasi:


1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Puskesmas pembantu
4. Puskesmas keliling
5. Bidan di Desa
6. RS Pemerintah dan Swasta
7. Rumah Bersalin

Perawatan Keluarga
Air Susu Ibu (ASI )

ASI yang baik dimulai dari pemberian ASI secara eksklusif (hanya ASI yang diberikan, tanpa
tambahan apapun) untuk bayi berusia 4 bulan pertama.

Yang terbaik adalah jika ASI terus diberikan selama 2 tahun atau lebih.
1. Anak yang disusui mempunyai peluang terbaik untuk pertumbuhan dan selalu
sehat serta kuat.
2. Hanya ASI yang dibutuhkan oleh bayi berusia 4 – 6 bulan
3. Dalam usia 4 – 6 bulan tidak dibutuhkan tambahan air atau cairan-cairan lain.
4. ASI adalah makanan alami, selalu bersih, dapat dicerna dan tidak pernah
terlalu panas atau terlalu dingin.
5. ASI melindungi bayi dari infeksi dan penyakit-penyakit lain seperti diare dan
radang paru-paru.
6. Menyusui bayi menolong para ibu membuat jarak kehamilan anak-anak
mereka tanpa menggunakan kontrasepsi.

GIZI

Zat gizi merupakan kebutuhan sehari-hari, berupa makanan yang terdiri dari bahan-bahan
yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
 Sumber Zat Tenaga / Kalori / Karbo hidrat :
Beras, jagung, kentang, ubi, singkong, dll
 Sumber Zat Pembangun / Protein / zat putih telur :
Telur, daging, ikan, udang.
 Sumber Zat Pengatur (Air, Vitamin & mineral ):
Buah-buahan, sayur-mayur.

Gizi kurang dapat mengakibatkan :


 Kurang kalori protein
 Kurang darah / anemia
 Kekurangan vitamin
 Gondok (karenan kekurangan yodium yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
fisik dan mental).

Tanda-tanda kekurangan gizi :


 Bengkak kaki, tangan atau bagian tubuh lainnya
 Berat badan sangat kurang
 Wajahnya sembab dan pucat
 Rambut tipis seperti rambut jagung
 Ototnya kendur
 Wajahnya seperti orang tua
 Kulit keriput
 Kadang-kadang gelisah.

Perawatan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai