Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Peternakan, Universitas Semarang
Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang
Penulis Korespondensi: email nanicahyanti@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji viabilitas probiotic L. casei pada yogurt susu
kambing selama penyimpanan beku. Yogurt dibuat dengan L. casei sebagai starter probiotik,
disimpan pada pembeku selama 0, 2, 4, dan 6 hari, dan dianalisis meliputi pH, keasaman, dan
total probiotik. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan probiotik menurun secara nyata pada
hari ke-2 sampai ke-6 penyimpanan, yang ditunjukkan oleh penurunan keasamanm total
probiotik, dan peningkatan pH. Probiotik bersifat adaptif terhadap kondisi pembekuan pada hari
ke-2 sampai ke-6 penyimpanan yang ditunjukkan oleh peningkatan total probiotik, keasaman,
dan penurunan pH. Total probiotik sampai akhir penyimpanan beku adalah 7.96 log CFU/mL
yang memenuhi standar Codex Allimentarius untuk susu fermentasi.
ABSTRACT
This research was conducted to study the viability of the probiotic L. casei in yoghurt from goat’s
milk during frozen storage. Yoghurts were made with L. casei as a probiotic starter, stored in freezer for 0,
2, 4, and 6 days, and also evaluated for pH, acidity, and probiotic count. The result showed that probiotic
growth was decreased just on the 2nd day of storage significantly, and it was marked with the decreasing of
acidity, probiotic count, and the increasing of pH. The probiotic seemed to be adaptive with the freezing
condition after the 2nd day of storage until the 6th day of storage. It was marked with the increasing of
probiotic count, acidity, and the decreasing of pH. The probiotic count at the end of frozen storage were 7.96
log CFU/mL, wich fullfilled the Codex Allimentarius requirement for fermented milk consumption.
176
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]
diaplikasikan dalam minuman fermentasi laktosa pada froyo yang menggunakan starter
berbahan dasar susu skim. Bakteri tersebut probiotik L.casei.
adalah galur unggul yang mudah dan cocok
untuk dikembangbiakkan dalam minuman BAHAN DAN METODE
dasar susu, mampu bertahan dari pengaruh
asam lambung dan dalam cairan empedu, Bahan
sehingga mampu bertahan hidup hingga usus Susu kambing diperoleh dari
halus. peternakan rakyat dengan ternak kambing
Pengembangan probiotik dalam froyo yang sama dan berada pada masa laktasi yang
berpotensi mengalami kendala, yaitu sama, selama bulan periode laktasi. Kultur L.
mempertahankan viabilitasnya. Viabilitas casei strain Shirota diperoleh dari produk susu
yang baik akan menentukan jumlah probiotik fermentasi merek Yakult.
yang akan dikonsumsi, dan yang mampu
bertahan hidup dalam saluran pencernaan Alat
manusia, sehingga menimbulkan efek Refrigerator dan freezer yang digunakan
kesehatan. Hal ini diperkirakan berhubungan keduanya bermerk Sanyo dengan masing-
dengan mekanisme adaptasi probiotik itu masing suhu refrigerasi 4 °C dan suhu
terhadap kondisi lingkungan pada saat pembekuan 0 °C.
pengolahan susu. Dalam penelitian Bozanic
dan Tratnick (2001), viabilitas probiotik dalam Metode Penelitian
susu fermentasi dipengaruhi oleh kandungan Fermentasi susu kambing dilakukan
nutrisi dalam susu. Dalam penelitiannya, berdasarkan Nurfitasari (2006), didahului
viabilitas probiotik selama penyimpanan dengan menentukan waktu fermentasi yang
refrigerasi pada susu fermentasi berbahan optimum agar diperoleh total probiotik ³106
dasar susu kambing lebih tinggi daripada CFU/mL dengan total asam laktat 0.6%.
susu fermentasi berbahan dasar susu sapi. Dihasilkan total probiotik L.casei pada kultur
Susu kambing memiliki potensi yang besar kerja umur 24 jam sebesar 1.1 × 108 CFU/mL
sebagai pembawa probiotik karena komponen dan waktu inkubasi 6 jam untuk memperoleh
di dalamnya mendukung ketersediaan energi, total asam laktat yogurt 0.6% pada suhu
aktivitas enzim metabolisme dan fungsi sel-sel 40 °C.
probiotik. Penelitian utama meliputi beberapa
Beberapa penelitian telah dilakukan kegiatan sebagai berikut: fermentasi pada
untuk mengetahui viabilitas probiotik pada suhu 40 °C selama 6 jam, pendinginan untuk
produk olahan susu yang mengalami proses proses adaptasi probiotik pada suhu 4 °C
pembekuan (Hekmat dan McMahon, 1992; dalam refrigerator selama 4 jam, pembekuan
Davidson et al., 2000). Kualitas mikrobiologi dalam freezer pada suhu 0 °C, penyimpanan
yang baik tentunya dipengaruhi variabel froyo pada freezer pada suhu 0 °C selama 6
mutu mikrobiologi yang harus tetap diperoleh hari, pengujian hasil penelitian pada lama
selama masa simpan tertentu untuk menjamin penyimpanan, dan memperoleh data variabel
kualitasnya sampai pada saat akan dikonsum- pengamatan dari pengujian sampel, yaitu pH
si. Untuk itu perlu upaya mengetahui (Legowo et al., 2005), total asam laktat
dinamika pertumbuhan kultur probiotik (Legowo et al., 2005), total probiotik L. casei
dalam froyo selama penyimpanan beku, dan dan kadar laktosa (Cahyanti, 2008) pada
diharapkan dapat dikembangkan produk setiap lama penyimpanan 0, 2, 4, dan 6 hari.
froyo probiotik dari susu asal ternak lokal asli Penelitian ini menggunakan Rancangan
plasma nutfah Indonesia. Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Sebagai
Penelitian ini bertujuan untuk perlakuan adalah lama penyimpanan dengan
mengetahui perubahan pH, total asam laktat, taraf 0, 2, 4, dan 6 hari. Data yang diperoleh
total probiotik L. casei, dan kadar laktosa pada dianalisis secara statistik menggunakan sidik
froyo akibat lama penyimpanan beku. ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah
Hipotesis penelitian ini adalah perbedaan Ganda dari Duncan untuk mengetahui tingkat
lama penyimpanan yang digunakan tidak perbedaan antar perlakuan tersebut pada taraf
menyebabkan perbedaan pH, total asam signifikansi 0.05.
laktat, total probiotik L. casei, dan kadar
177
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]
Tabel 1. Nilai pH, total asam laktat, kadar laktosa, dan total probiotik yogurt
probiotik susu kambing selama penyimpanan beku
Penyimpanan Total pH Kadar Total Probio tik
Beku (hari) Asam Lak tat (% ) Laktosa (%) (Log CFU/mL)
0 0.64 a 5.51 b 3.05 a 7.04 c
2 0.49 b 5.94 a 2.78 b 0.00 a
4 0.64 a 5.41 b 2.79 b 6.66 b
6 0.67 a 5.61 b 2.63 c 7.96 d
178
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]
Gambar 1. Pengaruh lama penyimpanan beku terhadap total probiotik dan kadar laktosa yogurt
probiotik asal susu kambing
yang menyebabkan kerusakan membran sel mendorong tercapainya nilai optimum bagi
dan denaturasi DNA. Kedua hal inilah yang fluiditas membran sel.
menyebabkan terjadinya penurunan total
probiotik hingga mencapai pertumbuhan nol SIMPULAN
pada 2 hari penyimpanan suhu pembekuan.
Pada penyimpanan beku terjadi perubahan Lama penyimpanan pada suhu pembe-
pada membran sel dari bentuk likuid menjadi kuan menyebabkan terjadinya penurunan
fasa kristal yang menyebabkan penurunan pertumbuhan pada hari ke-2 penyimpanan,
fuiditas membran. Perubahan membran sel ditandai dengan penurunan total asam laktat,
tersebut telah diidentifikasi sebagai akibat peningkatan pH, dan penurunan total
adanya peningkatan proporsi asam lemak probiotik. Bakteri probiotik L. casei strain
jenuh dibandingkan asam lemak tidak jenuh Shirota memiliki mekanisme adaptasi yang
pada membran sel. Namun demikian, L. casei baik terhadap penyimpanan beku, selama 6
tergolong ke dalam bakteri asam laktat yang hari masa simpan. Ditandai dengan
diketahui mempunyai mekanisme adaptasi peningkatan kembali total asam laktat,
terhadap stress lingkungan, termasuk di penurunan pH dan peningkatan total
dalamnya suhu pembekuan. probiotik. Total probiotik pada akhir
Dapat dilihat pada Tabel 1, bahwa pada penyimpanan pembekuan mencapai 7.96 log
penyimpanan hari ke-4 dan ke-6, terdapat CFU/mL, di mana telah memenuhi
pertumbuhan sel probiotik L. casei kembali, persyaratan Codex Allimentarius untuk susu
hingga mencapai 7.96 log CFU/mL pada akhir fermentasi.
masa penyimpanan. Bakteri ini dapat
mengalami stress, yaitu mengalami kondisi DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang jauh berbeda dari yang
optimum untuk pertumbuhannya, sehingga Bintoro VP. 2009. Pangan antara Kebutuhan dan
mempengaruhi ketahanan hidupnya. Bakteri Ancaman. Badan Penerbit Universitas
yang mengalami stress akan mengeluarkan Diponegoro, Semarang
respon. Respon tersebut semakin lama akan Bozanic R and Tratnick L. 2001. Quality of
semakin meningkatkan toleransi mikroorgan- cow’s and goat’s fermented bifido milk
isme terhadap stress tersebut. Fenomena ini during storage. Food Technol. Biotechol.
disebut dengan mekanisme adaptasi atau 39(2):109-114
protektif. Cahyanti AN. 2008. Karakteristik Susu
Menurut Yousef dan Juneja (2003), Kambing Fermentasi Menggunakan
adaptasi bakteri terhadap suhu rendah Starter Probiotik Lactobacillus
merupakan proses aktif yang menyebabkan acidophilus Pada Lama Penyimpanan
peningkatan konsentrasi asam lemak tidak yang Berbeda. Tesis. Magister Ilmu
jenuh dan sintesis polipeptida. Dengan Ternak. Universitas Diponegoro.
demikian akan terjadi perubahan kembali Semarang
komponen asam lemak membran sel sehingga
179
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]
Davidson RH, Duncan SE, Hackney CR, Eigel Moat AG and Foster JW. 1998. Microbial
WN, and Boling JW. 2000. Probiotic Physiology. John Wiley & Sons inc.,
culture survival and implications in Singapore
fermented frozen yogurt characteris- Nurfitasari A. 2006. Kualitas Asidophilus
tics. J. Dairy Sci. 83(4):666-673 Milk Berbahan Dasar Susu Kambing
Hekmat S and Mc.Mahon DJ. 1992. Survival dengan Penambahan Tepung
of Lactobacillus acidophilus and Albumen. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Bifidobacterium bifidum in ice cream for Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
use as a probiotic food. J. Dairy Sci. Soro AA, Dje KM, and Thonart P. 2010. An
75:1415-1422 improved test to study the changes in
Heller KJ. 2001. Probiotic bacteria in membran permeability during
fermented foods: product characteris- rehydration of freeze-dried Weissella
tics and starter organism. Am. J. Clin. paramesenteroides LC11. The Open
Nutr. 73(suppl):374S-9S Biotechnology Journal (4):8-13
Legowo AM, Nurwantoro, dan Sutaryo. 2005. Yousef AE and Juneja VK. 2003. Microbial
Analisis Pangan. Badan Penerbit Stress Adaptation and Food Safety. CRC
Universitas Diponegoro, Semarang Press, New York
180