Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No.

3 [Desember 2011] 176-180


Viabilitas Probiotik [Cahyanti]

VIABILITAS PROBIOTIK Lactobacillus casei PADA


YOGURT SUSU KAMBING SELAMA PENYIMPANAN BEKU

Viability of The Lactobacillus casei Probiotic in


Yoghurt from Goat Milk during Frozen Storage

Antonia Nani Cahyanti

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Peternakan, Universitas Semarang
Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang
Penulis Korespondensi: email nanicahyanti@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji viabilitas probiotic L. casei pada yogurt susu
kambing selama penyimpanan beku. Yogurt dibuat dengan L. casei sebagai starter probiotik,
disimpan pada pembeku selama 0, 2, 4, dan 6 hari, dan dianalisis meliputi pH, keasaman, dan
total probiotik. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan probiotik menurun secara nyata pada
hari ke-2 sampai ke-6 penyimpanan, yang ditunjukkan oleh penurunan keasamanm total
probiotik, dan peningkatan pH. Probiotik bersifat adaptif terhadap kondisi pembekuan pada hari
ke-2 sampai ke-6 penyimpanan yang ditunjukkan oleh peningkatan total probiotik, keasaman,
dan penurunan pH. Total probiotik sampai akhir penyimpanan beku adalah 7.96 log CFU/mL
yang memenuhi standar Codex Allimentarius untuk susu fermentasi.

Kata kunci: yogurt, probiotik, penyimpanan beku, viabilitas

ABSTRACT

This research was conducted to study the viability of the probiotic L. casei in yoghurt from goat’s
milk during frozen storage. Yoghurts were made with L. casei as a probiotic starter, stored in freezer for 0,
2, 4, and 6 days, and also evaluated for pH, acidity, and probiotic count. The result showed that probiotic
growth was decreased just on the 2nd day of storage significantly, and it was marked with the decreasing of
acidity, probiotic count, and the increasing of pH. The probiotic seemed to be adaptive with the freezing
condition after the 2nd day of storage until the 6th day of storage. It was marked with the increasing of
probiotic count, acidity, and the decreasing of pH. The probiotic count at the end of frozen storage were 7.96
log CFU/mL, wich fullfilled the Codex Allimentarius requirement for fermented milk consumption.

Keywords: yogurt, probiotic, frozen storage, viability

PENDAHULUAN pembawa probiotik mengikuti pendapat


Heller (2001), bahwa perlu dilakukan
Situasi terkini menunjukkan terjadi optimalisasi agar mikrob fermentasi dapat
kecenderungan penggantian makanan olahan bertahan hidup di dalam penyimpanan beku.
dan makanan “prestise” sebagai makanan L. casei digolongkan ke dalam probiotik
utama (Bintoro, 2009). Kebiasaan yang timbul karena dapat meningkatkan kesehatan yang
adalah mengkonsumsi berbagai makanan atau mengkonsumsinya. Bakteri ini dapat
minuman cepat saji. Melihat situasi demikian, meningkatkan fungsi pencernaan dengan cara
susu fermentasi yang sehat memiliki potensi memproduksi asam laktat yang menurunkan
untuk dikembangkan agar lebih populer dan jumlah bakteri yang merugikan dalam saluran
menarik dengan penambahan probiotik di pencernaan, sehingga dapat mencegah
dalamnya. Dalam perkembangannya, susu gangguan pencernaan terutama konstipasi
fermentasi dimodifikasi menjadi frozen yoghurt dan diare. Perusahaan makanan dari Jepang
atau froyo, yaitu yogurt yang dibekukan yaitu Yakult Honsha, telah mengembangkan
dalam freezer. Pengembangan froyo sebagai L. casei strain Shirota sebagai probiotik yang

176
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]

diaplikasikan dalam minuman fermentasi laktosa pada froyo yang menggunakan starter
berbahan dasar susu skim. Bakteri tersebut probiotik L.casei.
adalah galur unggul yang mudah dan cocok
untuk dikembangbiakkan dalam minuman BAHAN DAN METODE
dasar susu, mampu bertahan dari pengaruh
asam lambung dan dalam cairan empedu, Bahan
sehingga mampu bertahan hidup hingga usus Susu kambing diperoleh dari
halus. peternakan rakyat dengan ternak kambing
Pengembangan probiotik dalam froyo yang sama dan berada pada masa laktasi yang
berpotensi mengalami kendala, yaitu sama, selama bulan periode laktasi. Kultur L.
mempertahankan viabilitasnya. Viabilitas casei strain Shirota diperoleh dari produk susu
yang baik akan menentukan jumlah probiotik fermentasi merek Yakult.
yang akan dikonsumsi, dan yang mampu
bertahan hidup dalam saluran pencernaan Alat
manusia, sehingga menimbulkan efek Refrigerator dan freezer yang digunakan
kesehatan. Hal ini diperkirakan berhubungan keduanya bermerk Sanyo dengan masing-
dengan mekanisme adaptasi probiotik itu masing suhu refrigerasi 4 °C dan suhu
terhadap kondisi lingkungan pada saat pembekuan 0 °C.
pengolahan susu. Dalam penelitian Bozanic
dan Tratnick (2001), viabilitas probiotik dalam Metode Penelitian
susu fermentasi dipengaruhi oleh kandungan Fermentasi susu kambing dilakukan
nutrisi dalam susu. Dalam penelitiannya, berdasarkan Nurfitasari (2006), didahului
viabilitas probiotik selama penyimpanan dengan menentukan waktu fermentasi yang
refrigerasi pada susu fermentasi berbahan optimum agar diperoleh total probiotik ³106
dasar susu kambing lebih tinggi daripada CFU/mL dengan total asam laktat 0.6%.
susu fermentasi berbahan dasar susu sapi. Dihasilkan total probiotik L.casei pada kultur
Susu kambing memiliki potensi yang besar kerja umur 24 jam sebesar 1.1 × 108 CFU/mL
sebagai pembawa probiotik karena komponen dan waktu inkubasi 6 jam untuk memperoleh
di dalamnya mendukung ketersediaan energi, total asam laktat yogurt 0.6% pada suhu
aktivitas enzim metabolisme dan fungsi sel-sel 40 °C.
probiotik. Penelitian utama meliputi beberapa
Beberapa penelitian telah dilakukan kegiatan sebagai berikut: fermentasi pada
untuk mengetahui viabilitas probiotik pada suhu 40 °C selama 6 jam, pendinginan untuk
produk olahan susu yang mengalami proses proses adaptasi probiotik pada suhu 4 °C
pembekuan (Hekmat dan McMahon, 1992; dalam refrigerator selama 4 jam, pembekuan
Davidson et al., 2000). Kualitas mikrobiologi dalam freezer pada suhu 0 °C, penyimpanan
yang baik tentunya dipengaruhi variabel froyo pada freezer pada suhu 0 °C selama 6
mutu mikrobiologi yang harus tetap diperoleh hari, pengujian hasil penelitian pada lama
selama masa simpan tertentu untuk menjamin penyimpanan, dan memperoleh data variabel
kualitasnya sampai pada saat akan dikonsum- pengamatan dari pengujian sampel, yaitu pH
si. Untuk itu perlu upaya mengetahui (Legowo et al., 2005), total asam laktat
dinamika pertumbuhan kultur probiotik (Legowo et al., 2005), total probiotik L. casei
dalam froyo selama penyimpanan beku, dan dan kadar laktosa (Cahyanti, 2008) pada
diharapkan dapat dikembangkan produk setiap lama penyimpanan 0, 2, 4, dan 6 hari.
froyo probiotik dari susu asal ternak lokal asli Penelitian ini menggunakan Rancangan
plasma nutfah Indonesia. Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Sebagai
Penelitian ini bertujuan untuk perlakuan adalah lama penyimpanan dengan
mengetahui perubahan pH, total asam laktat, taraf 0, 2, 4, dan 6 hari. Data yang diperoleh
total probiotik L. casei, dan kadar laktosa pada dianalisis secara statistik menggunakan sidik
froyo akibat lama penyimpanan beku. ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah
Hipotesis penelitian ini adalah perbedaan Ganda dari Duncan untuk mengetahui tingkat
lama penyimpanan yang digunakan tidak perbedaan antar perlakuan tersebut pada taraf
menyebabkan perbedaan pH, total asam signifikansi 0.05.
laktat, total probiotik L. casei, dan kadar

177
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]

HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan total asam laktat yang


selaras dengan penurunan pH menunjukkan
Total Asam Laktat dan pH Yogurt selama adanya aktivitas metabolisme sel probiotik.
Penyimpanan Beku Total asam laktat menunjukkan konsentrasi
Keasaman yogurt susu kambing asam laktat sebagai hasil metabolisme laktosa
ditunjukkan dengan total asam laktat dan pH. susu menjadi galaktosa dan glukosa. Glukosa
Keasaman yogurt susu kambing mencapai kemudian memasuki tahap metabolisme
0.64% (Tabel 1). Menurut Heller (2001), nilai melalui jalur Embden-Meyerhof-Parnas yang
keasaman yang diperoleh dalam pembuatan dikenal dengan sebutan glikolisis, menjadi
susu fermentasi antara 0.6–1.3% setara asam D-asam laktat.
laktat.
Selama penyimpanan pada suhu Kadar Laktosa Yogurt selama Penyimpanan
pembekuan, terjadi penurunan total asam Beku
laktat secara tajam pada hari ke-2 (P<0.05). Kadar laktosa yogurt probiotik selama
Penurunan total asam laktat yang selaras enam hari penyimpanan pada suhu
dengan peningkatan pH diikuti oleh pembekuan dapat dilihat pada Tabel 1. Secara
penurunan viabilitas probiotik L. casei yang umum terjadi penurunan kadar laktosa
sangat tajam (P<0.05), ditunjukkan dengan selama penyimpanan. Adanya metabolisme
jumlah total bakteri asam laktat (BAL) 0 log laktosa kembali, menunjukkan bahwa
CFU/mL. Hal ini selaras dengan penelitian probiotik L. casei mampu beradaptasi terhadap
Soro et al. (2010), bahwa penurunan suhu pembekuan.
konsentrasi ion H+ dalam medium
pertumbuhan mikrob pada suhu pembekuan Total Probiotik Yogurt selama Penyimpan-
dapat mengganggu keseimbangan sifat an Beku
permeabilitas selektif pada membran sel Total Probiotik L. casei yogurt probiotik
terhadap elektrolit yang terdapat di dalam selama enam hari penyimpanan pada suhu
medium, maupun gradien konsentrasi antara pembekuan dapat dilihat pada Tabel 1.
sel dengan lingkungannya yaitu medium Pertumbuhan probiotik selama penyimpanan
pertumbuhannya. Hal ini mengakibatkan mengalami penurunan tajam pada hari ke-2
perubahan osmolaritas internal sel yang (P<0.05). Pada hari ke-4 dan ke-6 mengalami
selanjutnya berdampak pada kematian sel. peningkatan secara signifikan.
Menurut Soro et al. (2010), secara statistik Menurut Moat dan Foster (1988), suhu
ditunjukkan bahwa terjadi peningkatan dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri
persentase elektrolit dalam sel yang erat pada umumnya. Temperatur yang ekstrim
hubungannya dengan penurunan persentase dapat menyebabkan inaktivasi enzim-enzim
sel yang hidup, dengan koefisien determinasi dan fungsi struktur sel, seperti membran sel.
(R2)=0.90. Menurut Yousef dan Juneja (2003),
Peningkatan total asam laktat secara penurunan temperatur dapat menyebabkan
signifikan (P<0.05) kembali terjadi pada hari penurunan fluiditas lapisan ganda fosfolipid
ke-4 dan tidak berbeda secara signifikan pada yang menyusun membran sel. Lebih lanjut
hari ke-6. Selaras dengan nilai pH yang dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi
menurun secara signifikan pada hari ke-4 senyawa terlarut dalam sel yang dapat
(P<0.05) dan tidak berbeda secara signifikan mendorong terjadinya osmotic injury pada
pada hari ke-6. protein sel. Kematian sel akibat pembekuan
terutama disebabkan osmotic injury protein sel

Tabel 1. Nilai pH, total asam laktat, kadar laktosa, dan total probiotik yogurt
probiotik susu kambing selama penyimpanan beku
Penyimpanan Total pH Kadar Total Probio tik
Beku (hari) Asam Lak tat (% ) Laktosa (%) (Log CFU/mL)
0 0.64 a 5.51 b 3.05 a 7.04 c
2 0.49 b 5.94 a 2.78 b 0.00 a
4 0.64 a 5.41 b 2.79 b 6.66 b
6 0.67 a 5.61 b 2.63 c 7.96 d

178
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]

Gambar 1. Pengaruh lama penyimpanan beku terhadap total probiotik dan kadar laktosa yogurt
probiotik asal susu kambing

yang menyebabkan kerusakan membran sel mendorong tercapainya nilai optimum bagi
dan denaturasi DNA. Kedua hal inilah yang fluiditas membran sel.
menyebabkan terjadinya penurunan total
probiotik hingga mencapai pertumbuhan nol SIMPULAN
pada 2 hari penyimpanan suhu pembekuan.
Pada penyimpanan beku terjadi perubahan Lama penyimpanan pada suhu pembe-
pada membran sel dari bentuk likuid menjadi kuan menyebabkan terjadinya penurunan
fasa kristal yang menyebabkan penurunan pertumbuhan pada hari ke-2 penyimpanan,
fuiditas membran. Perubahan membran sel ditandai dengan penurunan total asam laktat,
tersebut telah diidentifikasi sebagai akibat peningkatan pH, dan penurunan total
adanya peningkatan proporsi asam lemak probiotik. Bakteri probiotik L. casei strain
jenuh dibandingkan asam lemak tidak jenuh Shirota memiliki mekanisme adaptasi yang
pada membran sel. Namun demikian, L. casei baik terhadap penyimpanan beku, selama 6
tergolong ke dalam bakteri asam laktat yang hari masa simpan. Ditandai dengan
diketahui mempunyai mekanisme adaptasi peningkatan kembali total asam laktat,
terhadap stress lingkungan, termasuk di penurunan pH dan peningkatan total
dalamnya suhu pembekuan. probiotik. Total probiotik pada akhir
Dapat dilihat pada Tabel 1, bahwa pada penyimpanan pembekuan mencapai 7.96 log
penyimpanan hari ke-4 dan ke-6, terdapat CFU/mL, di mana telah memenuhi
pertumbuhan sel probiotik L. casei kembali, persyaratan Codex Allimentarius untuk susu
hingga mencapai 7.96 log CFU/mL pada akhir fermentasi.
masa penyimpanan. Bakteri ini dapat
mengalami stress, yaitu mengalami kondisi DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang jauh berbeda dari yang
optimum untuk pertumbuhannya, sehingga Bintoro VP. 2009. Pangan antara Kebutuhan dan
mempengaruhi ketahanan hidupnya. Bakteri Ancaman. Badan Penerbit Universitas
yang mengalami stress akan mengeluarkan Diponegoro, Semarang
respon. Respon tersebut semakin lama akan Bozanic R and Tratnick L. 2001. Quality of
semakin meningkatkan toleransi mikroorgan- cow’s and goat’s fermented bifido milk
isme terhadap stress tersebut. Fenomena ini during storage. Food Technol. Biotechol.
disebut dengan mekanisme adaptasi atau 39(2):109-114
protektif. Cahyanti AN. 2008. Karakteristik Susu
Menurut Yousef dan Juneja (2003), Kambing Fermentasi Menggunakan
adaptasi bakteri terhadap suhu rendah Starter Probiotik Lactobacillus
merupakan proses aktif yang menyebabkan acidophilus Pada Lama Penyimpanan
peningkatan konsentrasi asam lemak tidak yang Berbeda. Tesis. Magister Ilmu
jenuh dan sintesis polipeptida. Dengan Ternak. Universitas Diponegoro.
demikian akan terjadi perubahan kembali Semarang
komponen asam lemak membran sel sehingga

179
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 3 [Desember 2011] 176-180
Viabilitas Probiotik [Cahyanti]

Davidson RH, Duncan SE, Hackney CR, Eigel Moat AG and Foster JW. 1998. Microbial
WN, and Boling JW. 2000. Probiotic Physiology. John Wiley & Sons inc.,
culture survival and implications in Singapore
fermented frozen yogurt characteris- Nurfitasari A. 2006. Kualitas Asidophilus
tics. J. Dairy Sci. 83(4):666-673 Milk Berbahan Dasar Susu Kambing
Hekmat S and Mc.Mahon DJ. 1992. Survival dengan Penambahan Tepung
of Lactobacillus acidophilus and Albumen. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Bifidobacterium bifidum in ice cream for Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
use as a probiotic food. J. Dairy Sci. Soro AA, Dje KM, and Thonart P. 2010. An
75:1415-1422 improved test to study the changes in
Heller KJ. 2001. Probiotic bacteria in membran permeability during
fermented foods: product characteris- rehydration of freeze-dried Weissella
tics and starter organism. Am. J. Clin. paramesenteroides LC11. The Open
Nutr. 73(suppl):374S-9S Biotechnology Journal (4):8-13
Legowo AM, Nurwantoro, dan Sutaryo. 2005. Yousef AE and Juneja VK. 2003. Microbial
Analisis Pangan. Badan Penerbit Stress Adaptation and Food Safety. CRC
Universitas Diponegoro, Semarang Press, New York

180

Anda mungkin juga menyukai