Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : RASHA HUWA HASANUN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 8578822706

Tanggal Lahir : 14 AGUSTUS 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4203/Pendidikan Matematika 1

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD S-1

Kode/Nama UPBJJ : 44/ SURAKARTA

Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU/26-06-2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RASHA HUWA HASANUN


NIM : 857822706
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4203/Pendidikan Matematika 1

Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Program Studi : PGSD S-1
UPBJJ-UT : SURAKARTA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Surakarta, 26 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Rasha Huwa Hasanun


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Berdasarkan skenario tersebut, yang masuk ke dalam tahapan enaktif, ikonik, dan simbolik yaitu :
a. Tahap enaktif : Guru meminta siswa untuk menuliskan sebanyak-banyaknya bilangan desimal
yang mereka temukan di sekitar. Siswa juga menjelaskan penggunaan bilangan desimal dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa bereksplorasi untuk mengubah bilangan pecahan ke bilangan
desimal atau sebaliknya. Pada saat bereskplorasi, siswa akan duduk secara berkelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Dalam kelompoknya siswa bereksplorasi dengan lembar
kerja yang ada di buku siswa. Setiap kelompok menyampaikan kesimpulannya.
b. Tahap ikonik : Guru memberikan penguatan. Nilai tempat desimal. Setiap siswa membuat
nilai tempat desimal di kertas bekas. Guru menjelaskan nilai tempatnya. Satuan Persepuluh
Perseratus Perseribu .Guru menyiapkan kartu 1 sampai 9 dan dibagikan kepada tiap kelompok.
(siswa bisa diminta membuat sendiri dari potongan kertas bekas dan menuliskan bilangan 1
sampai 9) Siswa dalam kelompok mengambil kartu tersebut, meletakkan dinilai tempat dan
menuliskan bilanganya. Hal ini dilakukan berkali-kali. Setiap siswa minimal 3 kali.
c. Tahap simbolik : Satu siswa akan menuliskan 2 bilangan desimal. Siswa pasangannya akan
mengerjakan mana yang lebih besar dengan bantuan nilai empat. Misalkan : Mana yang lebih
besar 0,125 atau 0, 34?
Untuk mengetahui kita bisa memasukkan ke dalam nilai tempat.
Satuan Persepuluh Perseratus Perseribu
0 3 4
0 1 2 5
Jadi 0,34 lebih besar dari 0,125 . Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4 kali.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan di buku siswa.

2. Pertanyaan ini dapat diselesaikan dengan KPK atau Kelipatan Persekutuan Terkecil. KPK adalah
bilangan bulat terkecil dari dua atau lebih bilangan yang dijumlahkan dengan bilangan awalnya
hingga ditemukan angka yang sama.
Diketahui : Siswa 1 = 28 detik
Siswa 2 = 42 detik
Ditanya : Detik berapa mereka bertemu?
Jawab : mencari KPK dengan cara menjumlahkan
28 = 28, 56, 84, 112 ...
42 = 42, 84, 126, 168 ...
KPK dari 28 dan 42 adalah 84
Jadi mereka bertemu kembali pada detik ke 84.

3. Cara mengajarkan pecahan senilai dengan menggunakan media pita kepada anak adalah :
1) Ambil pita dan potong masing masing 10 cm.
2) Buat menjadi 4 potongan
3) Masing masing pita dibagi dengan bagian berbeda-beda.
 Misalnya pita pertama dibagi dua
 Pita kedua dibagi 4
 pita ketiga dibagi 8
 pita keempat dibagi 10
4) Panjang potongan pita pertama itu ibaratnya setengah bagian
5) panjang potongan pita kedua itu ibaratnya seperempat bagian
6) begitu juga potongan yang ketiga dan keempat masing masing 1/8 bagian dan 1/10 bagian
7) tunjukkan bahwa 1 potongan pita pertama = 2 potongan pita kedua = 4 potongan pita
ketiga = 5 potongan pita keempat
8) sehingga bisa ditulis 1/2 = 2/4 = 4/8 = 5/10
itulah pecahan senilai

4. Cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa SD memahami penjumlahan bilangan rasional
yaitu:
a) Menggunakan sesuatu yang ada di kehidupan sehari-hari.
Untuk memahami konsep dasar pecahan, guru dapat menggunakan media atau
perumpamaan yang ada di kehidupan sehari-hari. Misalnya menggunakan benda yang
umumnya dibagi dalam beberapa bagian seperti pizza, roti, semangka, dan lainnya. Akan
semakin mudah apabila siswa SD diberikan media secara nyata atau setidaknya dalam
bentuk visual.

b) Mengenalkan pembilang dan penyebut.


Dengan perumpamaan yang sebelumnya, guru dapat mengenalkan bahwa 1 buah
semangka utuh apabila dibagi menjadi 2 maka akan tercipta 2 bagian semangka yang
nilainya masing-masing 1/2 bagian. Bilangan 1 menyatakan 1 bagian semangka sedangkan
2 menyatakan banyaknya semua bagian semangka.

c) Mengenalkan bentuk lain suatu pecahan dengan penyebut yang berbeda.


Sebuah semangka yang sudah terbagi 2 maisng-masing dibagi lagi menjadi 2 sehingga ada
4 bagian. Tiap bagian dapat dinyatakan dengan 1/4 bagian. Nah dari sini kita dapat
menunjukkan bahwa 1/2 lebih besar dari 1/4. Selanjutnya gunakan permisalan yang ada di
kejadian sehari-hari. Misalnya Andi memakan 1/4 bagian semangka. Lalu, dia memakan
1/4 lagi. Maka total semangka yang dimakan Andi adalah 1/4 + 1/4 = 2/4. Terlihat bahwa
besar 2/4 bagian sama dengan 1/2 bagian.

d) Mencoba masalah lain untuk menentukan konsep penjumlahan pecahan.


Misalnya Andi membeli 1/4 bagian semangka lalu membeli lagi 1/2 bagian. Maka total
semangka Andi akan sulit dinyatakan karena bentuk 1/4 tidak sama dengan 1/2. Dengan
begitu, kita perlu membuat bentuknya sama dengan cara membagi 2 semangka yang 1/2
bagian. Terlihat bahwa ada 3 buah 1/4 bagian semangka. Sehingga total semangka Andi
ada 3/4. Dari sini terlihat bahwa apabila kita ingin menjumlahkan pecahan maka penyebut
pecahan perlu disamakan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai