Anda di halaman 1dari 4

#Tantangangurusiana Tantangan hari ke-05 (30)

Jodoh; dari Menculik Sampai Pasar Pengantin


Oleh Edi Sutopo

Anda sudah tahu bahwa jodoh di tangan Tuhan.


Jodoh, rejeki, dan mati adalah prerogatif Allah.
Manusia hanya. Berusaha mencari yang terbaik. Karena berpasang-pasangan
merupakan fitrah manusia. Laki-laki - perempuan diikat oleh tali suci pernikahan.

Jodoh? Memilih jodoh itu gampang-gampang susah.


Perkenalan singkat. Hati terpikat. Menikah. Sesederhana itu. Bisa.
Namun, kadang menemukan jodoh begitu sulit. Dan begitu lama.
Dicari sampai di ujung dunia. Ketemunya tetangga sendiri.
Itulah jodoh.
Kalau jodoh tak akan ke mana, katanya.
Bicara jodoh, manusia hanya berikhtiar.
Sedari dahulu, nenek moyang memberi panduan mencari jodoh.
Harus diperhatikan bobot, bebet, dan bebetnya.

Mengapa ikhwal perjodohan ini sangat penting?


Ya karena dia akan menjadi pendamping hidup tidak sehari dua.
Bertahun-tahun. Sampai ajal menjemput.
Orang tua tidak mau anaknya jomlo lama. Takut jadi prawan tua dan bujang lapuk.
Nah, dalam tradisi mencari jodoh di di kolong langit ini ternyata banyak romantikanya,
lo!

Tradisi ini unik. Menculik gadis. Itu ada di Lombok. Tepatnya suku Sasak di Desa Sade.
Seorang pria harus bernyali menculik gadis pujaan hatinya sebelum perkawinan terjadi.
Setelah 1-3 hari, keluarga pria harus menghubungi keluarga si gadis untuk
menyampaikan niatnya. Meminang si gadis.
Nah, unik ya. Pasti ada tradisi lain di negeri ini.

Sebagai pembanding, ada yang berbeda di Bulgaria.


Di negara ini ada istilah pasar pengantin. Penasaran kan?
Anda para jomlo ingin mencari pasangan hidup? Silakan datang ke sini. Tapi hanya
sebagai penonton, lo!
Ini memang bukan pasar sembarang pasar. Di pasar ini disediakan gadis-gadis calon
sebagai istri. Wuih, asyik kan.

Tapi ngomong-ngomong, di mana ada pasar seperti itu?


Pasar Pengantin diadakan oleh Klan Kalaidzhi bagian dari etnis Roma di Stara Zagora
dan Plovdiv. Plovdiv merupakan kota besar kedua di Bulgaria.
Namanya pasar tentu ada tawar-menawar, dong?
Iya, dan itu terjadi pula di sini. Gadis-gadis cantik ini akan dilepas oleh orang tuanya
untuk pria yang siap dengan penawaran harga tertinggi. Nilainya pun bisa fantastis.
Sampai 100-an juta.

Tapi ingat, ya. Mereka itu dibeli untuk dijadikan calon istri, lo!
Bukan kencan satu malam. Jadi, harga mahal rasanya impas, deh.
Nah, karena ingin terbeli, tentunya gadis-gadis ini berdandan dengan sangat istimewa.

Mereka akan datang dengan pakaian terbaik dan dandangan menawan. Jejaka tentu
saja mengimbangi.
Orang tua akan menyeleksi betul siapa saja jejaka calon peminang anak gadisnya.

Saat waktunya tiba para gadis ini ditampilkan memesona. Tertawa gembira. Melempar
senyuman. Menggona pemuda.
Para pemuda datang dari desa-desa menaiki mobil maupun kendaraan ditarik kuda.
Mereka tak kalah atraktif. Tak sungkan langsung bertanya harga berapa.
Di sini para gadis tidak datang sendirian. Tetap dikawal orang tua.
Mereka jualah yang akan menjadi penentu anaknya dilepas atau tidak.
Jika dirasakan cocok, jejaka dan gadis akan berkenalan. Saat itulah kedua keluarga
akan saling kenal dan membahas perjodohan secara serius.

Namanya pasar, tentu pendatang tumpah-ruah.


Pun penjaja makanan. Ramai. Tersedia aneka makanan, es krim, mainan anak, dan
arum manis. Berderet meramaikan acara.

Tradisi yang hidup di masyarakat suku kaum Khalaidzi - Bulgaria ini biasanya
dilaksanakan minggu terakhir Agustus setiap tahunnya.
Zaman sudah berganti, tetapi tradisi ini masih hidup. Konon, mereka menjaga tradisi ini
untuk menghindarkan anak dari perbuatan zina dan pergaulan bebas.
Kisah keluarga yang kuat memegang tradisi. Dapat dilihat sini.
https://www.youtube.com/watch?v=1ReFNdkQ5Y8
Realitas Pasar Pengantin di Bulgaria dapat disaksikan di sini.
https://www.youtube.com/watch?v=EDq6xobLA7E

Meskipun terlihat baik, tradisi membeli gadis pun tak pelak mendapatkan kritik. Katanya
karena terjadi diskriminasi.

Lalu, bagaimana Islam memandang perjodohan?


Al-Qur’an tidak menentukan secara rinci siapa yang akan dikawini.
Bergantung selera masing-masing.
Meskipun begitu, Rasulullah Muhammad SAW menyatakan titahnya.
Biasanya seorang gadis —atau janda—, dinikahi karena empat hal.
Hartanya. Keturunannya. Kecantikannya atau hartanya. Jatuhkanlah pilihanmu atas
agamanya. Kalau tidak, engkau akan sengsara.

Baiknya diingat kembali panduan dalam Al-Qur’an berikut.

َ ُ‫ُون ِممَّا َيقُول‬


‫ َو ِر ْز ٌق َك ِري ٌم‬Iٌ‫ون ۖ لَ ُه ْم َم ْغف َِرة‬ َ َ‫ت ۚ ُأو ٰل‬
Iَ ‫ِئك ُمبَرَّ ء‬ َّ ‫ُون ل‬
ِ ‫ِلط ِّي َبا‬ َّ ‫ين َو‬
َ ‫الط ِّيب‬ َّ ‫ات ل‬
َ ‫ِلطي ِِّب‬ َّ ‫ت ۖ َو‬
ُ ‫الط ِّي َب‬ َ ‫ِين َو ْال َخ ِب ُيث‬
ِ ‫ون ل ِْل َخ ِبي َثا‬ َ ‫ات ل ِْل َخ ِبيث‬
ُ ‫ْال َخ ِبي َث‬
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh)
itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS An-Nur: 26)

Salam,

#tantangangurusiana

Anda mungkin juga menyukai