TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
GGK atau penyakit gagal ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
2.1.2. Etiologi
Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan irreversibel dari berbagai penyebab. Sebab-sebab gagal ginjal kronik
arteri renalis.
tubulus ginjal.
amiloidosis.
7
Neuropati obstruktif
anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra (Price, 2001).
2.1.3. Patofisiologi
ginjal, produk akhir metabolisme protein (ureum, kreatinin, asam urat yang
menurun dan kadar kreatinin serum meningkat. Selain itu kadar nitrogen urea
secara normal pada penyakit ginjal tahap terakhir, respon ginjal yang sesuai
jantung kongesti dan hipertensi. Hipertensi dapat terjadi aktivasi aksis renin-
8
c. Asidosis
(NH3+) dan mengabsorpsi natrium bikarbonat (HCO3 -). Nilai normal adalah
16-20 mEq/L. Penurunan eksresi fosfat dan asam organik lain juga terjadi.
Pada sebagian klien GGK asidosis metabolik terjadi. pada tingkatan ringan
d. Anemia
Terjadi akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat (racun uremik
melakaukan kegiatan fisik. Anemia GGK akan timbul apabila kreatinin serum
parathormon dari kelenjar paratiroid tapi pada GGK tubuh tidak berespon
9
aktif vitamin D (1,25 dehidrosikolekalsiferol) yang secara normal dibuat
g. Hipermagnesemia
h. Hiperurisemia
GGK dapat menimbulkan gangguan eksresi asam urat sehingga kadar asam
urat meningkat (nilai normal 4-6 mg/100 ml) sehingga dapat menimbulkan
serangan arthithis Gout akibat endapan garam urat pada sendi dan jaringan
lunak
ketidakseimbangan parathormon.
puasa meningkat tapi tidak lebih dari 200 mg/100ml. Akibatnya jaringan
10
perifer tidak peka terhadap insulin, dimana ginjal gagal menonaktifkan 1-5 %
Pada penderita gagal ginla kronik ditandai oleh nilai GFR yang turun
dibawah normal (125 ml/mnt), kemudian apabila GFR menurun, maka kadar
kreatinin dan BUN (Blood Urea Nitrogen) plasma akan meningkat diatas normal
konsentrasi kreatinin plasma 0,7 – 1,5 mg/100ml. Kedua zat ini merupakan hasil
akhir nitrogen dari metabolisme protein yang normalnya disekresi dalam kemih
Selama stadium ini kreatinin dan kadar BUN normal dan penderita asimtomatik,
Dimana lebih 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak . pada tahap ini kadar
Peningkatan ini berbeda – beda tergantung dari kadar protein dalam diet, pada
stadium ini kadar kretinin serum juga mulai meningkat melebihi kadar normal.
11
c. Stadium akhir (Uremia)
Stadium ini timbul apabila sekitar 90 % dari nefron telah hancur atau hanya
sekitar 20.000 nefron saja yang masih utuh. Nilai GFR hanya 10 % dari keadaan
normal dan bersihan kreatinin mungkin sebesar 5 – 10 ml/ mnt atau kurang. Pada
keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat sangat mencolok,
sebagai respon terhadap GFR yang mengalami sedikit penurunan. Pada stadium
ini penderita mulai merasakan gejala yang cukup parah, karena ginjal tidak
kemih menjadi isoosmosis dan biasanya oligouri dan syndro uremik. Pada
1. Sistem kardiovaskuler
2. Sistem gastrointestinal
12
3. Sistem integument
5. System pernafasan
Dapat terjadi bunyi nafas crackles, sputum kental, sesak nafas, nafas
6. System perkemihan
7. Gangguan lain
asidosis metabolik.
2.1.6.Komplikasi
1. Anemia
13
8. Kompliksi jantung dan pembuluh darah
10. Hiperparatiroidisme
12. Malnitrisi
14. Kejang
2.1.7. Pemeriksaan Penunjang
2. Radiology: foto polos abdomen, USG ginjal, IVP, RPG, foto thoraks dan
tulang
3. Biopsy ginjal
2.1.8. Penatalaksanaan Medis
hemotasis selama mungkin, seluruh faktor yang berperan pada ginjal tahap akhir
14
a. Memperlambat progresi gagal ginjal
terkendali dan penggunaan obat nefrotoksik seperti amino – glikosid, obat anti
asupan cairan dan natrium serta pemberian terapi diuretik. Cairan yang diminum
harus dibatasi dan diawasi < 1 ltr/hari, keadaan berat 500 ml/hari untuk
dengan cara pantau LFG tidak < 25 ml/mnt, diet rendah protein 0,6 gr/kg/BB/hari.
Pembatasan asupan kalium dari makanan, transfusi darah diberikan bila perlu dan
dapat memperbaiki keadan klinis secara nyata. Kadar fosfor serum harus
dikendalikan dengan diet rendah fosfor (daging dan susu) untuk mencegah
mg – 300 mg) bila > 10 mg/dl. Dan insisi dialisis atau transplantasi ginjal bila
15
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
Asupan dibatasi < 1 liter/hari, tahap berat < 500 ml/hari, natrium klorida
(NaCl) < 2-4 gram/hari, tergantung beratnya edema dan diuretic furosemid.
2) Hiperkalemia
pada seluruh medikasi oral maupun intravena. Pasien diharuskan diet rendah
kalium.
3) Hipertensi
Asidosis metabolik pada gagal ginjal kronik biasanya tanpa gejala dan
5) Diet rendah protein untuk mencegah hiperfiltrasi glomerulus. Kalori 35 kal/kg
16
6) Kalsium dan fosfar : hipokalsemia dan retensi fosfar oleh ginjal. LFG < 30
ml/menit diperlukan pengikat fosfat seperti kalsium karbonat atau kalsium asetat
riwayat gout.
8) Anemia
Oleh karena penyebab utama pada gagal ginjal kronik (GGK) tampaknya
berupa penurunan sekresi eritropoetin oleh ginjal yang sakit, maka pengobatan
yang ideal adalah penggantian hormon ini. Selain ini juga dilakukan pengobatan
Awitan kejang dicatat dalam hal tipe, durasi dan efek umum terhadap pasien.
dengan pemberian gel yang dapat mengikat posfat dalam usus. Diet rendah
Dialisis dan transplantasi ginjal dilakukan pada gagal ginjal stadium akhir.
17
optimal sampai tersedia donor ginjal. Dialisis ini dilakukan dengan mengalirkan
darah kedalam suatu tabung ginjal buatan (dialiser) yang terdiri dari 2
kompartemen yang terpisah. Cairan dialisis dan darah yang terpisah akan
tertinggi ke arah konsentrasi yang rendah sampai konsentrasi zat terlarut sama di
2.2.1. Definisi
Dialisis merupakan
suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah
dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.
Suatu proses pembuatan zat terlarut dan cairan dari darah melewati membrane
semi permeable. Ini berdasarkan pada prinsip difusi; osmosis dan ultra filtrasi.
keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialysis jangka pendek (beberapa hari
hingga beberapa minggu) atau pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal
(ESRD; end-stage renal disease) yang membutuhkan terapi jangka panjang atau
glomerulus serta tubulus renal dan bekerja sebagai filter bagi ginjal yang
18
Bagi penderita GGK, hemodialisis akan mencegah kematian. Namun
dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas metabolic atau endokrin yang
dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap kualitas
hidup pasien. Pasien-pasien ini harus menjalani terapi dialysis sepanjang hidupnya
(biasanya 3 kali seminggu selama paling sedikit 3 atau 4 jam per kali terapi) atau
sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan yang berhasil. Pasien
memerlukan terapi dialysis yang kronis kalau terapi ini diperlukan untuk
2.2.2. Tujuan
dialysis. Hemodialisis dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus
2.2.3. Indikasi
Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien GGK dan GGA untuk
19
1. Hiperkalemia ( K > 6 mEq/l)
2. Asidosis
5. Kelebihan cairan.
a. Akses Vaskuler :
biasanya memiliki akses permanent seperti fistula atau graf sementara. Akut
c. Difusi
pemindahan zat terlarut adalah difusi substansi. Berpindah dari area yang
20
konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Gradien konsentrasi tercipta
antara darah dan dialisat yang menyebabkan pemindahan zat pelarut yang
d. Konveksi
akan mengambil bersama dengan zat terlarut yang tercampur dalam cairan
tersebut.
e. Ultrafiltrasi
ultrafiltrasi artinya adalah pergerakan dari cairan akibat beberapa bentuk tekanan.
1) Tekanan positip merupakan tekanan hidrostatik yang terjadi akibat cairan
dalam membrane. Pada dialysis hal ini dipengaruhi oleh tekanan dialiser dan
resisten vena terhadap darah yang mengalir balik ke fistula tekanan positip
2) Tekanan negative merupakan tekanan yang dihasilkan dari luar membrane
oleh pompa pada sisi dialisat dari membrane tekanan negative “menarik” cairan
keluar darah.
3) Tekanan osmotic merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan yang
21
dengan kadar zat terlarut yang tinggi akan menarik cairan dari larutan lain dengan
1. Hipotensi
3. Sakit kepala
darah.
5. Nyeri dada.
Penyebab : minum obat jantung tidak teratur, program HD yang terlalu cepat.
6. Gatal-gatal
22
Penyebab : jadwal dialysis yang tidak teratur, sedang.sesudah transfuse kulit
kering.
Penyebab : tempat tusukan membesar, masa pembekuan darah lama, dosis heparin
8. Kram otot
(UFR meningkat) cairan dialisat dengan Na rendah BB naik > 1kg. Posisi tidur
2.3. Kepatuhan
ketaatan pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh
dokter atau orang lain. Kepatuhan pasien berkenaan dengan kemampuan dari
individu untuk mengikuti cara sehat yang berkaitan dengan nasehat, aturan
23
individu dimulai dengan tahap kepatuhan, identifikasi kemudian menjadi
atau sangsi jika tidak patuh, untuk memperoleh imbalan yang dijanjikan bila
atau tidak sengaja dan biasanya didasari informasi yang benar harus selalu
diberikan pada pasien yang tidak patuh yang mungkin secara langsung membantu
tersebut kuratif atau preventif, jangka panjang atau jangka pendek. Sackett dan
ketidakpatuhan rata-rata 50% dan derajat tersebut bertambah buruk sesuai waktu.
a. Faktor internal
24
Faktor internal keadaan fisiologis dan psikologis, misalnya umur, jenis
umumnya orang usia muda sikapnya relatif lebih radikal sedangkan orang dewasa
akan lebih moderat dan bila dalam keadaan sakit akan lebih patuh. Kondisi
psikologis misalnya motivasi atau disebut tingkah laku serta rasa tanggung jawab
ikut berperan terhadap kepatuhan individu selain itu elemen kognitif juga
b. Faktor eksternal
negative dari apa yang dilakukan akan mengurangi tingkat kepatuhan. Berhasilnya
suatu terapi tidak hanya ditentukan oleh diagnosis dan pemilihan pengobatan yang
tepat, tetapi juga oleh kepatuhan pasien yang mengikuti terapi yang telah
ditentukan.
25
Pada keadaan ini pasien tidak hanya berobat/menjalani terapi secara teratur sesuai
batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai obat secara teratur
sesuai petunjuk dan patuh dalam pengobatan taat terhadap diet yang dianjurkan.
Pada keadaan ini pasien berhenti dalam pengobatan sebelum sembuh atau
pasien sama sekali tidak menjalani perawatam tersebut. Faktor keberhasilan bagi
medis seperti ahli gizi membuat protocol intervensi,konseling dan tindak lanjut.
Hemodialisis
a. Pengetahuan
Pengetahun merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
positif dan aspek negative. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan
sikap seseorang terhadap obyek yang diketahui, maka menumbuhkan sikap yang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
dengan pengetahuan.
26
Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang termasuk
1. Tahu (know)
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan
2. Memahami (Comprehension)
benar tentang sesuatu obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (synthesis)
27
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu
6. Evaluasi (Evaluation)
apriori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui pengalaman,
skor. Setiap jawaban benar dari item pertanyaan pengetahuan diberi skor 1 dan
bila salah beri skor 0, sehingga setiap responden mempunyai total skor
sebagai berikut :
28
1. Baik dengan nilai 76% - 100%
b. Sikap
Sikap (attitude) merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap itu merupakan kesiapan atau
yang lain, ada beberapa ciri atau sifat dari sikap tersebut. Adapun ciri-ciri sikap
tersebut adalah :
1) Sikap itu tidak dibawa sejak lahir, sikap terbentuk dalam perkembangan
individu yang bersangkutan. Oleh karena itu sikap dapat dipelajari dan dapat
berubah. Tetapi sikap mempunyai kecenderungan yang agak tetap dan stabil.
2) Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap. Oleh karena itu, sikap selalu
3) Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tapi dapat juga tertuju pada
29
objek, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukan sikap
yang negatif pula pada kelompok dimana objek tersebut tergabung di dalamnya.
4) Sikap itu dapat berlansung lama atau sebentar tergantung apakah sikap tersebut
5) Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi. Ini berarti bahwa sikap
terhadap obyek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan yang bersifat positif atau
motivasi berarti sikap mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku
secara tertentu terhadap obyek yang dihadapinya. Sikap sebagai suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap dikatakan sebagai respon yang hanya timbul
bila individu dihadapkan pada suatu stimulus. Sikap seseorang terhadap sesuatu
dari pertanyaan bersifat positif jika jawaban sangat setuju skor 4, jika jawaban
setuju skor 3, jika jawaban tidak setuju skor 2 dan jika jawaban sangat tidak setuju
skor 1. Sedangkan pada pertanyaan negatif, jika jawaban sangat setuju skor 1, jika
jawaban setuju skor 2, jika jawaban tidak setuju skor 3, dan jawaban sangat tidak
setuju skor 4.
c. Tingkat Ekonomi
30
Tingkat ekonomi atau pengahsilan yang rendah akan berhubungan dengan
cukup uang untuk membeli obat atau untuk perawatan pengobatan atau membayar
transportasi.
akan digunakan oleh klien GGK. Biaya yang harus dikeluarkan oleh klien cukup
trasnplantasi. Aspek penting lain dari biaya adlah adanya komplikasi atau efek
hemodialisis. Hal ini disebabkan oleh tingak pengetahuan dan pengalaman pasien
laku seseorang termasuk dalam memutuskan untuk selalu taat menjalani terapi
hemodialisis. Sikap pasien terhadap ketaatan yang dijalaninya dapat dinilai dari
d. Usia
masa depan dan pengambilan keputusan. Usia juga erat kaitanya dengan prognosa
penyakit dan harapan hidup mereka yang berusia diatas 55 tahun kecenderungan
untuk terjadi berbagai komplikasi yang memperberat fungsi ginjal sangat besar
31
e. Dukungan Keluarga/Dukungan Sosial
kepada pasien berupa perhatian (perasaan suka, cinta dan empati), bantuan
menentukan keyakinan dan nilai serta dapat juga menentukan tentang program
pengobatan yang dapat diterima mereka. Keluarga juga dapat memberi dukungan
dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit.
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-
1. Dukungan informasi
32
digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah
dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat
2. Dukungan penilaian
3. Dukungan instrumental
diantaranya adalah kesehatan pasien dalam hal kebutuhan makan dan minum,
4. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
membutuhkan biaya besar. Tidak cukup 1-2 bulan saja tapi membutuhkan waktu
33
memerlukan keluarga untuk mencapai target. Tanpa adanya dukungan keluarga
f. Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda dengan
benda lainnya melalui suatu lintasan tertentu atau letak suatu daerah dari daerah
satu ke daerah yang lain. Dekatnya jarak klien dengan Rumah Sakit/ klinik tempat
pelayanan kesehatan. Jarak pusat hemodialisis dengan tempat tinggal pasien, juga
dalam hal ini untuk mendapatkan kesehatan yang optimal melalui terapi
keyakinan dan keinginan untuk sembuh dan takut untuk meninggal maka pasien
h. Derajat Penyakit
Pada penderita gagal ginjal grade 2 dan grade 3 yang tanpa disretai
kondisi GGK tentu saja memiliki angka keberhasilan atau harapan hidup lebih
34
Dalam pengobatan yang memerlukan jangka panjang akan memberikan
gejala penyakit saat dinyatakan sakit dan harus menjalani pengobatan yang
lama.
3. Pengobatan yang lama merupakan beban dilihat dari segi biaya yang harus
dikeluarkan.
membosankan.
Keterlibatan tenaga kesehatan sangat diperlukan oleh pasien dalam hal ini
pasien. Faktor fasilitas kesehatan juga merupakan faktor bagi seseorang yang
35