Makalh Antropologi
Makalh Antropologi
PELAJAR
Disusun oleh:
Refania Mustaghfiroh
X bahasa 2
SMA NEGERI 2
SUMENEP
2021/2022
DAFTAR ISI
HALAMAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN......................................
BAB 2 KESIMPULAN...........................................
METODE PENELITIAN..................................
3.2 Lokasi.......................................................
BAB 4 PEMBAHASAN..............................................
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Sekarang ini zaman globalisasi, remaja harus diselamatkan dari globalisasi. Karena
globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan kebudayaan
yang asing yang masuk, sementara tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh
kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul
sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar
jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan
pacar.
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu
tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami
masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial.
Faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap
batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.
Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng
keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkunganmaupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri
yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman
yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa. Ternyata pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang
mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumbu
rayu,berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan. Secara mendasar ternyata hal semacam ini
karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak
antara mereka.