Laprak7 - Ambarwati Purwaningrum
Laprak7 - Ambarwati Purwaningrum
Disusun Oleh :
Ambarwati Purwaningrum
NIM 19306141005
LABORATORIUM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
I. TUJUAN PERCOBAAN
Konduksi adalah perpindahan panas atau kalor melalui satu jenis zat sehingga
konduksi merupakan satu proses pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya
terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi kalor adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik
bersuhu rendah. Perpindahan panas konduksi umumnya terjadi pada zat padat. Proses
perpindahan panas konduksi terjadi dengan tanpa diikuti media penghantarnya. Contoh
perpindahan panas secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat mengaduk kopi
dengan sendok, ujung pegangan sendok juga akan terasa panas walaupun tidak tercelup ke
dalam kopi yang panas.
Jumlah panas yang dikonduksikan melalui material persatuan waktu dituliskan oleh
persamaan:
Daya hantar panas atau konduktivitas termal adalah sifat bahan yang menunjukkan
berap cepat bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi. Koefiesien konduksi (k) adalah
jumlah panas yang mengalir tiap satuan waktu melalui tebal dinding 1 ft yang luasnya 1 ft2
apabila diberi beda suhu 1°C. Daya hantar pans dapat diukur berdasarkan hokum Fourier.
Pada umumnya daya hantar panas suatu bahan harus diukur denagn mengadaan percobaan.
Daya hantar panas biasa dipengaruhi oleh suhu. Koefisien konduktivitas termal k
didefinisikan sebagai laju panas pada suatu benda dengan suatu gradien temperature. Dengan
kata lain konduktivitas termal menyatakan kemampuan bahan menghantarkan kalor.
Koefisien konduktivitas termal (k) merupakan formulasi laju panas pada suatu benda dengan
suatu gradien temperature. Nilai konduktivitas termal sangat berperan penting untuk
menentukan jenis dari penghantar yaitu konduksi yang baik atau buruk.
Jawab :
Ketika voltase baterai diatur nilainya sama kemudian dibandingkan antara
sebelum disinari senter dengan setalah disinari senter, dapat diketahui bahwa
aliran elektron tetap atau tidak ada perubahan. Hal ini artinya sinar senter
tidak mempengaruhi kecepatan aliran elektron.
c) Bagaimana aliran electron pada plastik jika voltase baterai yang
digunakan berbeda-beda?
Jawab :
Apabila material yang digunakan, yaitu plastik dan nilai voltase baterai diatur
berbeda-beda, dapat diketahui bahwa elektron tidak bergerak sama sekali.
d) Apabila aliran electron pada plastik dengan voltase sama disinari dengan
lampu senter, bagaimana aliran electron dibandingkan dengan sebelum
disinari?
Jawab :
Ketika voltase baterai diatur besarnya sama kemudian dibandingkan antara
sebelum disinari senter dengan setalah disinari senter, dapat diketahui bahwa
aliran elektron tetap atau tidak ada perubahan. Elektron diantara keduanya
sama-sama tidak bergerak.
e) Bagaimana aliran electron pada photoconductor jika voltase baterai
yang digunakan berbeda-beda
Jawab :
Aliran elektron pada photoconductor jika voltase baterainya diatur berbeda-
beda, dapat diketahui bahwa elektron tidak bergerak sama sekali.
V. KESIMPULAN