Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

Conductivity (Konduktivitas/Daya Konduksi)

Disusun Oleh :

Ambarwati Purwaningrum

NIM 19306141005

LABORATORIUM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menganalisis daya konduksi (aliran electron/listrik) pada tiga bahan yang


berbeda (logam, plastik, dan photoconductor) menggunakan baterai dengan
voltase sama.
2. Menganalisis daya konduksi (aliran electron/listrik) pada bahan yang sama
menggunakan baterai dengan voltase berbeda-beda.
3. Memprediksi perbedaan daya konduksi (aliran electron/listrik) pada larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

II. DASAR TEORI

Konduksi adalah perpindahan panas atau kalor melalui satu jenis zat sehingga
konduksi merupakan satu proses pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya
terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi kalor adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik
bersuhu rendah. Perpindahan panas konduksi umumnya terjadi pada zat padat. Proses
perpindahan panas konduksi terjadi dengan tanpa diikuti media penghantarnya. Contoh
perpindahan panas secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat mengaduk kopi
dengan sendok, ujung pegangan sendok juga akan terasa panas walaupun tidak tercelup ke
dalam kopi yang panas.

Proses perpindahan kalor secara konduksi dilihat secara atomik merupakan


pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat
meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi. Sebelum dipanaskan
elektron dari logam bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung logam mulai dipanaskan,
pada bagian ini atom dan elektron bergetar dengan amplitudo yang makin membesar.
Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan elektron disekitarnya dan memindahkan sebagian
energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan elektron di ujung logam yang
satunya. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.

Jumlah panas yang dikonduksikan melalui material persatuan waktu dituliskan oleh
persamaan:
Daya hantar panas atau konduktivitas termal adalah sifat bahan yang menunjukkan
berap cepat bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi. Koefiesien konduksi (k) adalah
jumlah panas yang mengalir tiap satuan waktu melalui tebal dinding 1 ft yang luasnya 1 ft2
apabila diberi beda suhu 1°C. Daya hantar pans dapat diukur berdasarkan hokum Fourier.
Pada umumnya daya hantar panas suatu bahan harus diukur denagn mengadaan percobaan.
Daya hantar panas biasa dipengaruhi oleh suhu. Koefisien konduktivitas termal k
didefinisikan sebagai laju panas pada suatu benda dengan suatu gradien temperature. Dengan
kata lain konduktivitas termal menyatakan kemampuan bahan menghantarkan kalor.
Koefisien konduktivitas termal (k) merupakan formulasi laju panas pada suatu benda dengan
suatu gradien temperature. Nilai konduktivitas termal sangat berperan penting untuk
menentukan jenis dari penghantar yaitu konduksi yang baik atau buruk.

Bahan yang mempunyai konduktivitas yang baik disebut dengan konduktor,


misalnya logam. Sedangkan bahna yang mempunyai konduktivitas jelek disebut isolator,
misalnya asbes, wol, dsb. Suatu bahan dikatakan konduktor apabila bahan tersebut
mempunyai nilai k yang besar yaitu > 4.15 W/m°C, biasanya bahan tersebut terbuat dari
logam. Sedangkan untuk isolator mempunyai nilai k < 4.01 W/m°C, biasanya bahan tersebut
terbuat dari bahan bukan logam.Nilai konduktivitas termal penting untuk menentukan jenis
dari penghantar yaitu konduksi panas yang baik (good conductor) untuk nilai koefisien
konduktivitas termal yang besar dan penghantar panas yang tidak baik (good isolator) untuk
nilai koefisien panas yang kecil.
Konduktivitas termal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah suhu,
kepadatan dan porositas dan kandungan uap air. Suhu memiliki pengaruh yang sangat kecil,
namun tetap saja dikatakan bahwa suhu memiliki pengaruh terhadap konduktivitas. Karena
semakin bertambahnya suhu, konduktivitas bahan tertentu juga akan meningkat. Kepadatan
dan porositas suatu benda berpengaruh pada konduktivitas suatu benda, semakin banyak
rongga pada benda tersebut maka semakin besar persentasi porositasnya. Dan semakin besar
porositas menyebabkan nilai konduktivitas semakin menurun.. Kandungan uap air juga
mempengaruhi konduktivitas thermal. Konduksi termal akan meningkat seiring meningkatnya
kandungan kelembaman suatu benda

III. METODE PERCOBAAN


a. Skema Alat
b. Alat dan Bahan
- Laptop ACER
- Link Simulator :
https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/conductivity
c. Langkah Percobaan
1. Menjalankan Simulasi Conductivity .
2. Mengamati aliran electron pada logam jika voltase baterai yang digunakan
berbeda-beda.
3. Mengamati aliran electron pada logam dengan voltase sama disinari
dengan lampu senter dan membandingkan dengan sebelum disinari.
4. Mengamati aliran electron pada plastik jika voltase baterai yang digunakan
berbeda-beda.
5. Mengamati aliran electron pada plastik dengan voltase sama disinari
dengan lampu senter dan membandingkan dengan sebelum disinari.
6. Mengamati aliran electron pada photoconductor jika voltase baterai yang
digunakan berbeda-beda.
7. Mengamati aliran electron pada photoconductor dengan voltase sama
disinari dengan lampu senter dan membandingkan dengan sebelum
disinari.
8. Melakukan percobaan sesuai tabel dan menjawab tabel yang kosong.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Menjalankan simulasi Conductivity :

a) Bagaimana aliran electron pada logam jika voltase baterai yang


digunakan berbeda-beda?
Jawab :
Ketika voltase baterai diatur nilai yang berbeda-beda, dapat diketahui bahwa
kecepatan aliran elektron pun berbeda. Semakin besar voltase baterai,
kecepatan elektron mengalir pada logam semakin cepat. Begitu pun
sebaliknya, semakin kecil besar voltase baterai, maka kecepatan aliran
elektron akan semakin lambat.

b) Apabila aliran electron pada logam dengan voltase sama disinari


dengan lampu senter, bagaimana aliran electron dibandingkan
dengan sebelum disinari?

Jawab :
Ketika voltase baterai diatur nilainya sama kemudian dibandingkan antara
sebelum disinari senter dengan setalah disinari senter, dapat diketahui bahwa
aliran elektron tetap atau tidak ada perubahan. Hal ini artinya sinar senter
tidak mempengaruhi kecepatan aliran elektron.
c) Bagaimana aliran electron pada plastik jika voltase baterai yang
digunakan berbeda-beda?

Jawab :
Apabila material yang digunakan, yaitu plastik dan nilai voltase baterai diatur
berbeda-beda, dapat diketahui bahwa elektron tidak bergerak sama sekali.

d) Apabila aliran electron pada plastik dengan voltase sama disinari dengan
lampu senter, bagaimana aliran electron dibandingkan dengan sebelum
disinari?

Jawab :
Ketika voltase baterai diatur besarnya sama kemudian dibandingkan antara
sebelum disinari senter dengan setalah disinari senter, dapat diketahui bahwa
aliran elektron tetap atau tidak ada perubahan. Elektron diantara keduanya
sama-sama tidak bergerak.
e) Bagaimana aliran electron pada photoconductor jika voltase baterai
yang digunakan berbeda-beda

Jawab :
Aliran elektron pada photoconductor jika voltase baterainya diatur berbeda-
beda, dapat diketahui bahwa elektron tidak bergerak sama sekali.

f) Apabila aliran electron pada photoconductor dengan voltase sama


disinari dengan lampu senter, bagaimana aliran electron dibandingkan
dengan sebelum disinari?

Ketika voltase baterai diatur nilainya sama kemudian dibandingkan antara


sebelum disinari senter dengan setalah disinari senter, dapat diketahui bahwa
aliran elektron pada material photoconductor sebelum disinari, elektronnya
tidak bergerak. Sedangkan ketika disinari lampu senter, diketahui bahwa
elektron bergerak mengalir.
2. Ujilah jawaban anda dengan mengidentifikasi kasus pada tabel dibawah ini :

Gerak elektron Gerak elektron


Voltase sebelum disinari setelah disinari
Material Proses perpindahan elektron
baterai lampu senter lampu senter
(cepat/lambat) (cepat/lambat)

Satu elektron naik menuju


Logam satu tingkat energi yang Lambat Lambat
lebih tinggi

Tidak ada Perpindahan


0,1 volt Plastic Tidak bergerak Tidak bergerak
elektron

Photocon Tidak ada Perpindahan


Tidak bergerak Lambat
ductor elektron

Dua elektron naik menuju


tingkat energi yang lebih
tinggi. Elektron satu naik
Logam menuju satu tingkat energi Cepat Cepat
yang lebih tinggi dan elektron
satunya naik menuju 2 tingkat
1 volt energi yang lebih tinggi.

Tidak ada Perpindahan


Plastic Tidak bergerak Tidak bergerak
elektron

Photocon Tidak ada


Tidak bergerak Cepat
ductor Perpindahan elektron

Empat elektron naik menuju


Logam dua tingkat energi yang Sangat cepat Sangat cepat
lebih tinggi

2 volt Tidak ada Perpindahan


Plastic Tidak bergerak Tidak bergerak
elektron

Tidak ada Perpindahan


Photocon Tidak bergerak Sangat cepat
elektron
ductor
3. Tantangan

a) Jika material yang digunakan diganti dengan larutan elektrolit


kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit, prediksikan daya
konduktor (aliran electron/listrik} pada masing- masing
larutan tersebut!
Jawab :
Prediksi aliran elektron atau listrik jika material yang digunakan diganti
dengan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit, yaitu
jika menggunakan larutan elektrolit kuat, maka daya konduktor atau
aliran elektronnya cepat. Jika elektrolit lemah, aliran elektronnya lambat.
Dan untuk non elektrolit, elektronnya tidak bergerak.

b) Lengkapilah tabel data berikut, berdasarkan analisis pada soal (a)!

Gerak aliran elektron Gelembung gas Nyala lampu


Jenis larutan (lambat/cepat/ tidak (banyak/sedikit/ (terang
bergerak) tidak ada) /redup/mati)
Elektrolit
Cepat Banyak Terang
Kuat
Elektrolit
Lambat Sedikit Redup
Lemah
Non
Tidak bergerak Tidak ada Mati
Elektrolit

V. KESIMPULAN

1. Menganalisis daya konduksi (aliran electron/listrik) pada tiga bahan yang


berbeda (logam, plastik, dan photoconductor) menggunakan baterai dengan
voltase sama.
2. Menganalisis daya konduksi (aliran electron/listrik) pada bahan yang sama
menggunakan baterai dengan voltase berbeda-beda.
Gerak elektron Gerak elektron
Voltase sebelum disinari setelah disinari
Material Proses perpindahan elektron
baterai lampu senter lampu senter
(cepat/lambat) (cepat/lambat)

Satu elektron naik menuju


Logam satu tingkat energi yang Lambat Lambat
lebih tinggi

Tidak ada Perpindahan


0,1 volt Plastic Tidak bergerak Tidak bergerak
elektron

Photocon Tidak ada Perpindahan


Tidak bergerak Lambat
ductor elektron

Dua elektron naik menuju


tingkat energi yang lebih
tinggi. Elektron satu naik
Logam menuju satu tingkat energi Cepat Cepat
yang lebih tinggi dan elektron
satunya naik menuju 2 tingkat
1 volt energi yang lebih tinggi.

Tidak ada Perpindahan


Plastic Tidak bergerak Tidak bergerak
elektron

Photocon Tidak ada


Tidak bergerak Cepat
ductor Perpindahan elektron

Empat elektron naik menuju


Logam dua tingkat energi yang Sangat cepat Sangat cepat
lebih tinggi

2 volt Tidak ada Perpindahan


Plastic Tidak bergerak Tidak bergerak
elektron

Tidak ada Perpindahan


Photocon Tidak bergerak Sangat cepat
elektron
ductor
3. Memprediksi perbedaan daya konduksi (aliran electron/listrik) pada larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
Gerak aliran elektron Gelembung gas Nyala lampu
Jenis larutan (lambat/cepat/ tidak (banyak/sedikit/ (terang
bergerak) tidak ada) /redup/mati)
Elektrolit
Cepat Banyak Terang
Kuat
Elektrolit
Lambat Sedikit Redup
Lemah
Non
Tidak bergerak Tidak ada Mati
Elektrolit

Anda mungkin juga menyukai