Kelompok 8 KF Modul 4
Kelompok 8 KF Modul 4
CONDUCTIVITY
KELOMPOK VII/JUMAT
Oktavira Nanda Nugraha
NRP : 02211940000159
Petri Eoudia Simanjuntak
NRP : 0221194000107
DOSEN
Dr. Siti Machmudah, S.T., M.Eng.
DASAR TEORI
Konduktivitas merupakan ukuran kemudahan suatu bahan untuk mengahntarkan
listrik. Konduktivitas listrik adalah peristiwa perpindahan dimana muatan listrik (dibawa oleh
elektron atau ion) bergerak melalui sistem (Setyawan, 2013).
𝑑𝑞
………………………………..i = 𝑑𝑡 ……………………………………………….(1)
Muatan listrik mengalir melalui penghantar karena muatan mengalami gaya listrik
sehingga harus ada medan listrik dalam penghantar yang membawa arus listrik. Semakin
besar konduktivitas suatu bahan, semakin mudah untuk menghantarkan listrik (Setyawan,
2013).
Suatu bahan dinamakan konduktor padat jika dapat menghantarkan Iistrik melalui
pergerakan ion dalam bentuk padat. Jika bahan elektrolit padat memiliki konduktivitas ion
yang tinggi dapat digunakan sebagai bahan elektroli padat (Purwanto, 2004).
Bahan elektrolit padat dibagi menjadi tiga kelompok struktur kristal dengan
konduktivitas ion yang lebih baik, ketiga kelompok tesebut yaitu : 1). Struktur yang
mempunyai banyak cacat kisi, 2). Struktur kristal, yang tempatnya diisi oleh ion dengan
jumlah lebih dari jumlah ion yang sebenarnya ada dan 3). Struktur yang mempunyai lintasan
konduksinya berupa lapisan, dimana ion dapat bergerak dengan mudah dari satu lapisan ke
lapisan lain (Purwanto, 2004).
PROSEDUR
Part I (Konduktor)
• Mengecek tegangan pada baterai disetel pada 0
• Pada bagian menu material, memilih material logam
• Setel tegangan baterai pada 0.5, lalu amati apa yang terjadi
• Amati electron yang berkeliling pada kawat. Lihat pada sisi baterai positif atau
negative yang mensuplai electron.
• Baterai dan kabel membentuk lintasan listrik, yaitu jalur lengkap dari sumber listrik,
melalui kabel dan kembali ke sumber daya yang sama. Jika lintasan listrik putus di
sembarang tempat, aliran elektron akan berhenti
• Naikan tegangan pada baterai jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Turunkan tegangan baterainya jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Atur tegangan baterai pada 0.5 dan nyalakan senter, amati apa yang terjadi
• Atur tegangan baterai pada 0
Part II (Bukan Konduktor)
• Mengecek tegangan pada baterai disetel pada 0
• Pada bagian menu material, memilih material plastik lalu amati apa yang terjadi
• Setel tegangan baterai pada 0.5, lalu amati apa yang terjadi
• Naikan tegangan pada baterai jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Turunkan tegangan baterainya jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Atur tegangan baterai pada 0.5 dan nyalakan senter, amati apa yang terjadi
• Atur tegangan baterai pada 0
Part III (Photoconductor)
• Mengecek tegangan pada baterai disetel pada 0
• Pada bagian menu material, memilih material plastik lalu amati apa yang terjadi
• Setel tegangan baterai pada 0.5, lalu amati apa yang terjadi
• Naikan tegangan pada baterai jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Turunkan tegangan baterainya jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Atur tegangan baterai pada 0.5 dan nyalakan senter, amati apa yang terjadi
• Naikan tegangan pada baterai jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Turunkan tegangan baterainya jelaskan efek pada pergerakan elektronnya
• Atur tegangan baterai pada 0
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan dengan Phet Simulation dengan topic conductivity.
1. Konduktor
Percobaan pertama pada praktikum ini dilakukan dengan keadaan awal tegangan di
baterai pada rangkaian bernilai 0 volt. Selanjutnya percobaan dimulai dengan memilih
material metal pada rangkaian lalu menaikkan voltase baterai ke angka 0,5 volt. Simulasi
kemudian dijalankan untuk melihat perubahan yang terjadi. Selanjutnya percobaan
dilanjutkan dengan cara menaikkan dan menurunkan tegangan baterai dan melihat perubahan-
perubahan yang terjadi untuk setiap perlakuan yang diberikan. Tegangan lalu diatur kembali
ke angka 0,5 volt dan menyalakan senter. Diamati perubahan yang terjadi setelah pemberian
cahaya. Setelah perlakuan, keadaan simulator dikembalikan kepada keadaan awal. Setelah
percoban dilakukan didapatkan data berikut ini :
Pergerakan Elektron
Gambar 1. Diagram Cepat Pergerakan pada Metal Elektron terhadap Besar Tegangan
Sumber
Elektron yang bergerak
Gambar 2. Diagram Elektron yang Bergerak pada Metal terhadap Besar Tegangan
Sumber
Berdasarkan data yang telah didapat melalui percobaan pertama ini, diketahui bahwa
besar tegangan sumber arus yang mengalir pada material uji mempengaruhi energy elektron
pada material dan jumlah elektron yang bergerak pada rangkaian dari material uji. Pada saat
diberikan arus, maka elektron dari ateri uji akan menerima energy sehingga elektron mulai
bergerak mengikuti arah aliran arus dari sumber tenaga (mengikuti perbedaan potensial).
Semakin besar tegangannya, maka semakin cepat pergerakan elektronnya. Ketika sudah
mencapai energy yang cukup, maka jumlah elektron yang bergerak mengikuti arah aliran arus
akan bertambah. Pada tegangan 0,5 volt, ketika rangkaian disinari dengan senter, pergerakan
electron pada aliran electron semakin lambat. Hal ini disebabkan oleh partikel foton yang
diterima pada saat cahaya dipancarkan. Foton merupakan partikel bermuatan positif yang ada
pada cahaya. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa cahaya yang menumbuk permukaan
logam tertentu menyebabkan elektron terlepas dari permukaan logam tersebut. Fenomena ini
dikenal sebagai Efek Fotolistrik dan elektron yang terlepas disebut sebagai fotoelektron.
2. Bukan Konduktor (Plastic Material)
Percobaan kedua pada praktikum ini dilakukan dengan keadaan awal tegangan di
baterai pada rangkaian bernilai 0 volt. Selanjutnya percobaan dimulai dengan memilih
material plastik pada rangkaian lalu menaikkan voltase baterai ke angka 0,5 volt. Simulasi
kemudian dijalankan untuk melihat perubahan yang terjadi. Selanjutnya percobaan
dilanjutkan dengan cara menaikkan dan menurunkan tegangan baterai dan melihat perubahan-
perubahan yang terjadi untuk setiap perlakuan yang diberikan. Tegangan lalu diatur kembali
ke angka 0,5 volt dan menyalakan senter. Diamati perubahan yang terjadi setelah pemberian
cahaya. Setelah perlakuan, keadaan simulator dikembalikan kepada keadaan awal. Setelah
percoban dilakukan didapatkan data berikut ini :
Pergerakan Elektron
Gambar 3. Diagram Cepat Pergerakan Elektron pada Plastic Material terhadap Besar
Tegangan Sumber
Elektron yang Bergerak
Gambar 4. Diagram Elektron yang Bergerak pada Plastic Material terhadap Besar
Tegangan Sumber
Berdasarkan data yang telah didapat melalui percobaan kedua ini, diketahui bahwa
tidak ada arus yang mengalir pada plastic material. Pada saat diberikan arus, maka elektron
dari plastic material uji akan menerima energi dari sumber tenaga. Namun, tidak ada
pergerakan elektron yang terjadi. Hal ini diakibatkan oleh sedikitnya elektron valensi yang
dimiliki oleh material ini. Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan satu electron ke tingkat
energy diatasnya pada plastic material sangat besar sehingga tidak ada arus yang dapat
dialirkan pada material ini. Pada tegangan 0,5 volt, elektron pada rangkaian ini tetap tidak
bergerak. Material-material yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut sebagai isolator.
Sebuah bahan akan disebut Isolator jika memenuhi persyaratan seperti :
1. Mempunyai resistivitas yang baik
2. Mempunyai tahanan jenis yang besar
3. Memiliki susunan atom yang kuat sehingga memiliki sediktik electron valensi
4. Mempunyai tegangan patah tembus (Breakdown voltage) yang besar
3. Fotokonduktor
Percobaan terakhir pada praktikum ini dilakukan dengan keadaan awal yang sama
pada tegangan 0 volt. Selanjutnya percobaan dimulai dengan memilih material fotokonduktor
pada rangkaian lalu menaikkan voltase baterai ke angka 0,5 volt. Simulasi kemudian
dijalankan untuk melihat perubahan yang terjadi. Selanjutnya percobaan dilanjutkan dengan
cara menaikkan dan menurunkan tegangan baterai dan melihat perubahan-perubahan yang
terjadi untuk setiap perlakuan yang diberikan. Tegangan lalu diatur kembali ke angka 0,5 volt
dan menyalakan senter. Diamati perubahan yang terjadi setelah pemberian cahaya. Setelah
perlakuan, keadaan simulator dikembalikan kepada keadaan awal. Setelah percoban dilakukan
didapatkan data berikut ini :
Pergerakan Elektron
0 x
Intensitas Cahaya
DAFTAR PUSTAKA
Setyawan, H. (2013). Kimia Fisika. Surabaya: ITS Press
P. Purwanto, E.Kartini, Safei Purnama. (2004). PENGARUH SUHU TERHADAP
KONDUKTIVITAS ELEKTROLIT PADAT (CuI)o,5(P-AI20 J )0,5. Puslitbang Iptek
Bahan(P3lB) – BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM MODUL 4
PHET Simulation: Conductivity
Procedure:
Locate the PHET “Conductivity” Simulation (either on a classroom computer or at
http://phet.colorado.edu/simulations/sims.php?sim=Conductivity )
Part I--Conductors
1. Check that the battery voltage menu is set to 0
2. Under the materials menu, select metal. What, if anything, happens?
3. Now, set the battery voltage to 0.5. What, if anything, happens? Illustrate with a
diagram.
• When we adjust the voltage at 0,5V, the movement of electrons in the circuit
move slowly, and the number of moving electrons in the energy column
increases by 1 electron.
Pergerakan Elektron
• Nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in the energy
coloum doesn’t move too
4. Adjust the battery voltage higher and describe the effect on electron movement in the
wire.
• Nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in the energy
coloum doesn’t move too
5. Adjust the battery voltage lower and describe the effect on electron movement in the
wire.
• Nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in the energy
coloum doesn’t move too
6. With the battery voltage at 0.5, Shine the light. What, if anything, happens?
• Still the same nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in
the energy coloum doesn’t move too
7. Set the battery voltage to zero
8. Complete the following statement. Plastics are non-conductors because
• electrons in them are bound to their respective 'parent' atoms and are not free to
move. Therefore, wood or plastic does not possess freely movable charges;
hence they cannot conduct electricirty.
Part III-Photoconductor
1. Check that the battery voltage menu is set to 0
2. Under the materials menu, select Photoconductor. What, if anything, happens?
• the energy column changes position as it gets lower and the circuit of electron
changes color to light yellow
3. Now, set the battery voltage to 0.5. What, if anything, happens? Illustrate with a
diagram.
• Nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in the energy
coloum doesn’t move too
Pergerakan Elektron
0 0.2 0.4 0.6
Tegangan Sumber
4. Adjust the battery voltage higher and describe the effect on electron movement in the
wire.
• Nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in the energy
coloum doesn’t move too
5. Adjust the battery voltage lower and describe the effect on electron movement in the
wire.
• Nothing happens, the electron doesn’t move and the electron in the energy
coloum doesn’t move too
6. With the battery voltage at 0.5, Shine the light. What, if anything, happens?
Illustrate with a diagram.
• When we adjust the voltage at 0,5V, the movement of electrons in the circuit
move slowly, and the number of moving electrons in the energy column
increases by 5 electron and getting higher.
Pergerakan Elektron
0 x
Intensitas Cahaya
7. Adjust the battery voltage higher and describe the effect on electron movement in the
wire.
• When we adjust the voltage at 1V, the movement of electrons in the circuit
move getting faster, and the number of moving electrons in the energy
column increases by 6 electron
8. Adjust the battery voltage lower and describe the effect on electron movement in the
wire
• When we adjust the voltage at 0.1V the movement of electrons in the circuit
is slowly getting slower and the number of moving electrons in the energy
column decrease by 5 electron. So it means that if the voltage is lower, the
electrons move slowly and the energy is getting low.
9. Set the battery voltage to zero
10. Complete the following statement. Photoconductors are semi-conductors because
• Photoconductivity, the increase in the electrical conductivity of certain
materials when they are exposed to light of sufficient energy.
Photoconductivity serves as a tool to understand the internal processes in
these materials, and it is also widely used to detect the presence of light and
measure its intensity in light-sensitive devices.