Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KERKOM PENJASKES

KELOMPOK 2

Ketua : Azizah Dwi Maulida

Wakil Ketua : Nadia Putri Aqilah

Anggota : Delisha Rohadatul Aisy

Andita Natasha Putri

Gina’ul Mardiah

Karina Dwi Aryani


I. Permainan bola besar
1. Sepak bola

Sepak bola adalah jenis permainan bola besar yang paling digemari di dunia. Dalam
sejarahnya, sepak bola berasal dari negara Cina.Permainan yang terdiri dari 2 regu yang
didalamnya beranggota 11 orang dan menggunakan bola dengan ukuran diameter rata-ratanya
68-71 cm. Sepak bola berlangsung selama 2 babak dengan durasi waktu 90 menit, dalam satu
babak berdurasi 45 menit.Kemudian jeda istirahat selama 15 menit usai babak pertama. Jika
hingga akhir pertandingan kedua regu memiliki skor yang sama, maka akan diberikan waktu
tambahan maksimal 2 x 15 menit.  Dalam bermain sepak bola, dibutuhkan lapangan dengan
panjang 100 sampai 200 meter dan memiliki lebar 65 sampai 75 meter, dengan bentuk persegi
panjang.

2.  Bola Voli

Seperti sepak bola, voli juga permainan yang dilakukan dengan dua tim yang saling
bertanding. Bedanya voli harus menggunakan net untuk membagi wilayah masing-masing. jika
sepak bola beranggotakan 11 orang, voli terdiri dari 6 orang anggota.Bola yang digunakan di
pertandingan voli biasanya mencapai diameter 65-67 cm dengan berat kurang lebih 260-280
gram. Kemenangan dalam pertandingan bola voli dalam satu ditentukan dari tim yang pertama
kali berhasil menyentuh score 25. Biasanya pertandingan bola voli berlangsung secara tiga
sampai lima babak.

3. Bola Basket

Basket adalah jenis permainan bola besar menggunakan kekuatan tangan untuk karena
mengalirkan bola ke pemain lain hingga akhirnya memasukkan ke dalam ring lawan. permainan
ini dilakukan beregu dengan anggota masing masing regu 5 orang. Tetapi tiap regu memiliki 5
orang pemain cadangan yang dapat bermain tanpa batasan keluar masuk. Pertandingan bola
basket berlangsung selama 4  x 10 menit. Setiap babak memiliki jeda waktu selama 10
menit.Bola yang dipakai di permainan basket berdiameter 74-75 cm dengan berat mencapai 624
gram. Terdapat 2 standar lapangan yang digunakan dalam permainan bola basket; 28,5 x 15
meter menurut National Basketball Association, dan 26 x 14 menurut Federasi Bola Basket
Internasional.

4. Futsal

Futsal adalah salah satu olahraga yang lahir dari pengembangan sepak bola. Maka tidak
aneh jika futsal disebut juga sebagai versi mini sepakbola. Jika sepakbola dapat dimainkan di
luar ruang dengan lapangan yang mampu menampung 22 pemain, maka futsal tak membutuhkan
area bermain terlalu lebar dan dimainkan di dalam ruang. Satu tim futsal terdiri dari 5 pemain
utama dan 2 cadangan. rmainan berlangsung selama 2 x 20 menit dan memiliki waktu istirahat
selama 10 menit. waktu tambahan akan diberikan jika dibutuhkan paling banyak 2 x 5
menit. Bola yang dipakai futsal pun tidak terlalu besar seperti sepakbola pada umumnya.
Diameter bola yang digunakan di futsal kira-kira 62-64 cm dan dengan berat 400-440 gram.

Permainan bola kecil


1. Golf
Golf merupakan salah satu permainan bola kecil. Dimainkan secara perorangan atau tim
yang saling bersaing memasukan bola ke lubang di lapangan. Untuk memasukkan bola, pemain
harus memukulnya dengan seperangkat alat pemukul bola yakni klab atau stik golf. Golf
merupakan permainan yang tidak memiliki lapangan standar. Permainan ini dimainkan di pada
rumput dengan desain unik dan umumnya terdiri dari 9 sampai 18 hole atau lubang. Aturan
utamanya adalah dengan memukul bola menggunakan stik dari daerah teeing ground ke dalam
lubang di lapangan dengan beberapa pukulan sesuai aturan. Karena tidak memiliki standar,
lapangan golf biasanya memiliki variasi dan keunikannya masing-masing. Misalnya terdapat
danau atau rawa di tengahnya.

2. Badminton
Badminton Badminton atau bulu tangkis merupakan satu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang atau tunggal dan dua pasangan alias ganda. Skema permainan bulu tangkis juga
cukup sederhana. Pemain cukup memukul bola kok agar jatuh ke daerah lawan dan berusaha
mencegah lawan memasukkan bola untuk mencuri poin. Bulu tangkis menjadi salah satu
permainan yang cukup populer di dunia. Permainan ini juga merupakan cabang olahraga yang
diminati dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia.

3. Tenis Lapangan
Tenis Lapangan Tenis lapangan adalah olahraga yang dimainkan oleh orang atau tunggal
dan pasangan atau ganda, dengan bola karet sebagai media utamanya. Permainan ini juga
ditunjang menggunakan raket ukuran besar untuk memukul bola dan mendapatkan poin. Tenis
lapangan ini termasuk cabor yang cukup populer dan dimainkan hingga di olimpiade. Permainan
ini dulunya berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 dan dikenal sebagai tenis
lapangan rumput.

4. Tenis meja
Tenis Meja Tenis meja populer juga dikenal sebagai Pingpong. Permainan ini juga
dimainkan secara tunggal atau berpasangan alias ganda yang saling berlawanan. Seperti
namanya, permainan ini dimainkan di sebuah meja dibatasi net dengan bola plastik sebagai objek
utamanya. Untuk memukul atau memasukkan bola ke lapangan lawan, pemain menggunakan
jenis raket kayu berlapis karet yang sering disebut bet.
5. Baseball
Baseball Baseball atau bisbol merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim.
Masing-masing regu terdiri dari 9 orang. Setiap tim terdiri dari pitcher atau pelempar dan batter
atau pemukul. Tim pelempar harus menangkap bola yang dipukul oleh tim pemukul agar
mendapatkan posisi tim berubah dan mendapatkan angka. Tim pemukul bisa memperoleh angka
dengan cara berlari berlawanan arah dengan jarum jam mengitari lapangan dan untuk kembali ke
home plate setelah menyentuh basenya. Bisbol ini juga disebut dengan hardball, yang
membedakannya dengansoftball.

II. Atletik
Lari
1. Lari Sprint

Macam lari dalam olahraga atletik diawali dari kategori lari sprint. Dalam nomor lari
sprint terdapat nomor yang diperlombakan antara lain jarak 100m, 200m dan 400m. 

2. Lari Jarak Menengah 

Dalam lari jarak menengah beberapa nomor kategori yang diperlombakan antara lain,
nomor 800m dan 1500m.

3. Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh merupakan nomor kategori perlombaan lari terjauh di cabang olahraga
atletik lari. Nomor lari jarak jauh mengharuskan peserta untuk berlari dengan jarak 5000m,
10000m, dan 42,195 KM.

4. Lari Estafet

Berbeda dari kategori nomor sebelumnya, lari estafet memerlukan 4 pemain dalam
perlombaan. Dua nomor estafet yang diperlombakan antara lain nomor 4x100m dan 4x400m.
Adapun peralatan yang digunakan dalam lari estafet adalah tongkat estafet. 

5. Lari Halang Rintang


Lari halang rintang memiliki nama lain yakni steeplechase. Nomor steeplechase ini
memperlombakan nomor lari 3000m. Setiap peserta lomba diharuskan melompati gawang dan
kolam air. 

6. Lari Gawang

Lari gawang mirip seperti lari nomor sprint. Namun yang membedakan adalah peserta
diharuskan untuk melompati gawang atau palang. Nomor lari gawang yang diperlombakan
adalah nomor jarak 100m, 200m dan 400m. 

Lompat
1. Lompat jauh

Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan dalam
upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara. Ini dilakukan dengan cepat dan
dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarah sejauh-jauhnya.

2. Lompat tinggi

Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke
depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin
jatuh. Ini dilakukan dengan cara melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu
ketinggian tertentu. Tujuan utama dari lompat tinggi adalah mengangkat badan setinggi mungkin
agar dapat melewati mistar.

3. Lompat tiga kali (triple jump)

Lompat tiga kali mirip dengan lompat jauh. Peserta lari menuruni trek dan melakukan lompatan,
loncatan, lalu lompat ke lubang pasir. Jarak yang ditempuh, dari tepi papan ke lekukan terdekat
di pasir, kemudian diukur.

4. lompat galah

Lompat galah merupakan macam-macam atletik di mana orang memakai sebuah galah panjang
dan fleksibel sebagai alat untuk melompati sebuah pembatas. Lompat galah biasanya
diklasifikasikan sebagai salah satu dari empat lompatan besar dalam atletik, di samping lompat
tinggi, lompat jauh, dan lompat rangkap tiga.

Lempar
1. Lempar cakram

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan
melembarkan sebuah kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar
pipih. Gaya dalam melakukan lempar cakram adalah gaya samping dan gaya belakang.

2. Lontar martil

Lontar martil atau hammer throw merupakan olahraga atletik yang mengandalkan
kekuatan. Martil yang digunakan adalah bola logam yang dipasang oleh kawat baja ke pegangan.
Ukuran bola bervariasi antara kompetisi pria dan wanita. Pelempar biasanya membuat tiga atau
empat putaran sebelum melepaskan bola. Atlet biasanya melempar empat atau enam kali per
kompetisi.

3. Lempar lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik dengan media
berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Tujuan dari lempar lembing
adalah mencapai jarak lemparan lembing sejauh-jauhnya.

II. Bela Diri


1. silat
  olahraga pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk Kepulauan
Nusantara. Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan.Dari sisi sejarah, olahraga
pencak silat hampir mirip dengan olahraga renang. Ia ada lebih dulu sebelum dikonsep menjadi
sebuah olahraga. Mengapa demikian? Karena pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas
yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghadapi tantangan alam. Keduanya ada karena
mengikuti insting manusia. Adapun pencak silat yang saat ini kita kenal merupakan
pengembangan dari bela diri alami dari nenek moyang kita.Begitupun nenek moyang Indonesia.
Untuk keperluannya dalam menghadapi kondisi alam dan bertahan hidup, mereka mengambil
inspirasi bela diri dari gerakan binatang yang ada di dekat mereka. Sebut saja gerakan kera,
harimau, burung elang, dan ular. Namun, tidak menutup kemungkinan juga inspirasi tersebut
didapatkan untuk keperluan berburu dan berperang.Seorang ilmuwan sekaligus ahli beladiri asal
Jepang, Donald Frederick “Donn” Draeger, menyebutkan bahwa bukti seni bela diri sudah ada
sejak jaman Hindu-Budha di Kepulauan Nusantara dapat ditemukan pada artefak-artefak
senjata.Tidak hanya itu, ditemukan pahatan relief-relief di Candi Prambanan dan Candi
Borobudur yang menggambarkan posisi kuda-kuda silat. Dalam bukunya yang berjudul
Weapons and fighting arts of Indonesia, Draeger menyebutkan, bagi nenek moyang Indonesia,
bela diri silat dan senjata memiliki kaitan yang sangat erat. Pasalnya, selain untuk keperluan olah
tubuh, keduanya memiliki arti spiritual yang tertanam dalam kebudayaan Indonesia.Menurut
referensi lainnya, pencak silat juga mendapatkan pengaruh dari bela diri China dan India. dan
beberapa negara lainnya. Hal ini bisa dimaklumi juga karena Indonesia merupakan tempat yang
strategis sebab sering menjadi tujuan dari saudagar-saudagar internasional.Atas dasar kebutuhan
yang telakita sebutkan di atas, tradisi pencak silat tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih setiap
daerah memiliki pendekar-pendekar kebanggan, seperti Datuk Suri Diraja dari Sumatera Barat,
Prabu Siliwangi di tanah Sunda, Hang Tuah yang menjadi Panglima Malaka, Gajah Mada yang
merupakan mahapatih Kerajaan Majapahit, Si Pitung di Betawi.Tidak hanya itu, tersebarnya
cerita-cerita heroik para pahlawan kemerdekaan yang mengangkat senjata melawan penjajah
seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran DIponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Cut Nyak
Dhien, Cut Meuthia, dan lainnya turut andil dalam mendorong rakyat Indonesia untuk mencari
tahu tentang pencak silat. Hal ini mendorong pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan
bela negara yang diajarkan ke rakyat Indonesia secara luas untuk melawan penjajah.

2. Take wondo

Dilansir dari Juara.BolaSport.com, taekwondo sudah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu,
tepatnya sejak tahun 37 Sebelum Masehi (SM) pada masa dinasti Gogoryeo di Korea. Saat itu,
ada tiga dinasti yang berkuasa di Korea, yaitu dinasti Gogoryeo, dinasti Silla, dan dinasti Baekje.
Dulu, taekwondo bukanlah olahraga, tapi merupakan senjata bela diri andalan para tentara
perang. Pada saat dinasti Joseon berkuasa, seni bela diri ini mulai kurang diminati oleh warga
Korea. Bahkan saat Jepang berkuasa pada 1910 sampai 1945, taekwondo sama sekali dilarang.
Namun, masih ada masyarakat yang mempertahankannya secara diam-diam. Saat Korea merdeka
pada 1945, mereka mengembangkan taekwondo menjadi seni bela diri tradisional Korea.
Akhirnya olahraga ini dikenalkan dan berkembang di seluruh dunia. Teknik Dasar Taekwondo
Taekwondo juga memiliki teknik dasar sama seperti seni bela diri lainnya. Dalam taekwondo
terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai para atlet, yaitu kuda-kuda, pukulan,
tendangan, dan tangkisan. Berikut penejelasan singkatnya. Taekwondoin putra Indonesia
Muhamad M (biru) saat melawan taekwondoin putra Timor Leste Soares A pada partai 32 besar
63 kg, pada Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (23/8/2018). Langkah
Muhamad M terhenti di partai 16 besar saat melawan taekwondoin putra Korea Selatan Lee D.
Lihat Foto Taekwondoin putra Indonesia Muhamad M (biru) saat melawan taekwondoin putra
Timor Leste Soares A pada partai 32 besar 63 kg, pada Asian Games 2018 di Jakarta Convention
Center, Kamis (23/8/2018). Langkah Muhamad M terhenti di partai 16 besar saat melawan
taekwondoin putra Korea Selatan Lee D.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Kuda-kuda (seogi) Sama seperti seperti seni bela diri yang ada di dunia, kuda-kuda adalah teknik
dasar dalam seni bela diri yang berfokus pada posisi kaki saat memijak atau menapak tanah.
Dalam taekwondo, sikap seogi dibagi menjadi tiga yaitu neolplyo seogi (sikap kuda-kuda
terbuka), moa seogi (sikap kuda-kuda tertutup), dan teuksu poom seogi (sikap kuda-kuda
khusus). Pukulan (jireugi) Ada banyak jenis pukulan yang berbeda dalam taekwondo. Salah
satunya adalah pukulan samping dalam taekwondo disebut yeup jiregui. Selain yeup jireugi ada
pukulan momtong jireugi (pukulan arah tengah), eolgeol jireugi (pukulan arah muka), dan arae
jireugi (pukulan arah bawah). Tendangan (chagi) Seperti diketahui, seni bela diri taekwondo
lebih banyak menggunakan teknik tendangan atau dalam bahasa Korea disebut chagi. Dilansir
dari laman Krida Taekwondo Club, berikut jenis-jenis tendangan dalam seni bela diri taekwondo.
Ap Chagi: Tendangan depan menggunakan kaki depan Dollyo Chagi: Tendangan Menggunakan
Punggung Kaki Yeop Chagi: Tendangan samping menggunakan pisau kaki Dwi Chagi:
Tendangan belakang Twieo Ap Chagi: Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
Twieo Dwi Chagi: Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat Twieo Yeop Chagi:
Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat Dubal Dangsang Chagi: Tendangan
dengan dua target sasaran Goley / Narray Chagi: Tendangan ganda Sip Chagi An Chagi:
Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan Are Maki Penriyti Chagi: Tendangan
keliling. Dwi Huryeo Chagi: Tendangan berputar melalui belakang. Deol Chagi: Tendangan
mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit Aidan Dollyo Chagi: Tendangan Menggunakan
Kaki Depan Ke Arah Perut Mal Badat chagi:Tendangan menggunakan kaki belakang kearah
depan sambil sambil melompat kebelakang Tangkisan (makki) Tangkisan adalah teknik bertahan
dalam taekwondo. Ada banyak jenis tangkisan dalam taekwondo di antaranya adalah are makki
(tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan), eolgol makki (tangkisan ke arah kepala),
an makki (tangkisan dari arah luar), dan momtong an makki (tangkisan dari arah dalam
menggunakan bagian luar lengan bawah, arah ke tengah dari luar ke dalam). Sabetan (chigi)
Sabetan atau chigi merupakan teknik serangan yang dilakukan dengan ayunan lengan tangan atau
kaki, yaitu dengan kepalan tangan, telapak tangan, siku, lutut, maupun kaki. Berikut adalah
beberapa teknik sabetan dalam taekwondo. Han Sonnal Mok Chigi: Sabetan dengan Pisau
Tangan Jebipoom Mok Chigi: Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan Me
Jumeok Naeryo Chigi: Sabetan dari Atas ke Bawah Palkup Dollyo Chigi: Sabetan Memutar
dengan Siku Tangan Palkup Pyojeok Chigi: Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran Mureup Chigi:
Sabetan dengan Lut

3. Kungfu

Kungfu atau gongfu (功夫, Pinyin: gōngfu) adalah ilmu bela diri yang berasal dari Tiongkok
kuno. Akan tetapi, arti kata Kungfu sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih luas, yakni
sesuatu yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan ketekunan yang tinggi.
Dengan demikian, seorang ahli pelaku yang mempunyai keahlian khusus atau hebat pun dapat
dikatakan memiliki Kungfu yang tinggi.
Selain kata Kungfu, istilah Wushu dan Kundao atau Kuntao juga sering dipakai untuk menyebut
ilmu bela diri dari Tiongkok tersebut. Ilmu Kungfu yang sudah menyebar ke Asia Tenggara
(terutama Indonesia) pada masa lalu disebut Kuntao (Kuntaw), demikian menurut Donn F.
Draeger dalam bukunya yang berjudul Weapons and Fighting Arts of Indonesia. Akan tetapi
istilah Kuntao tersebut sudah sangat jarang dipergunakan pada masa sekarang ini.

III. Olahraga air

1. Berenang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang
dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau
melakukan olahraga air.

Berenang sangat berguna sebagai alat pendidikan, sebagai rekreasi yang sehat, menanamkan
keberanian, percaya diri, dan sebagai terapi yang terkadang dianjurkan oleh dokter, serta untuk
keselamatan diri atau orang lain.[1] Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan
di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi.
Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu
berenang.

IV. Permainan tradisional

Lompat tali adalah sebuah permainan dimana satu orang atau lebih melompati sebuah tali yang
dikibas-kibaskan sehingga kibasan tali tersebut melintasi bagian bawah kaki mereka dan atas
kepala mereka. Terdapat berbagai jenis lompat tali yang meliputi: gaya bebas tunggal, kecepatan
tunggal, pasangan, kecepatan tiga orang, dan gaya bebas tiga orang.

Cara main

Permainan lompat tali dapat dimainkan bersama oleh sekelompok anak. Jumlahnya antara 3
sampai 10 anak.[1] Selain berkelompok, permainan lompat tali juga dapat dimainkan sendirian.[2]
Pada permainan kelompok, pemain lompat tali dibagi menjadi dua peran. Peran pertama sebagai
pemegang tali, sedangkan peran kedua sebagai pelompat tali.[3] Alat yang digunakan dalam
permainan lompat tali adalah tali yang terbuat dari bahan karet. Permainan lompat tali biasanya
dilakukan di sekolah atau di rumah.[4]

Manfaat

Lompat tali termasuk jenis olahraga ringan.[5] Bagi anak, lompat tali dapat melatih perkembangan
motorik yang sifatnya masih kasar.[6] Anak-anak yang bermain lompat tali akan memiliki otot-
otot yang padat dan kuat. Kemahiran yang diperoleh dari lompat tinggi adalah kemahiran
melompat tinggi

2. Ular naga

Ular naga panjang atau yang biasa disebut ular naga adalah sebuah permainan tradisional di
Indonesia. Permainan tradisional ini tidak memerlukan alat dan bahan, hanya perlu sekelompok
anak yang berbaris sambil memegang baju, pinggang atau bahu teman di depannya. Biasanya
anak yang tubuhnya paling besar akan menjadi pemimpin dan berdiri paling depan sedangkan
yang paling kecil akan berada di barisan paling belakang.

Permainan ini biasanya dimainkan di halaman rumah atau lapangan. Ada juga yang
memainkannya saat bulan purnama dan menjadi tontonan orang sekitar.[1] Permainan ini akan
dimulai dengan menyanyikan bersama-sama sebuah lagu yang berlirik :

Ular naga panjangnya bukan kepalang

menjalar-jalar selalu kian kemari

umpan yang lezat itulah yang dia cari

ini dianya yang terbelakang

Lagu ini memiliki versi lain seperti :

Ular naga panjangnya bukan kepalang

menjalar-jalar selalu riang kemari

umpan yang lezat itulah yang dia cari

ini dianya yang terperangkapweb juga : [2]


Permainan ini bisa dimainkan oleh laki-laki dan perempuan dan biasanya hanya anak-anak yang
berumur 6-12 tahun yang memainkannya.

Sejarah Permainan

Tidak ada sejarah yang pasti mengenai kapan permainan ini dimulai dan siapa yang
menciptakan. Penamaan ular naga juga dikarenakan permainan ini melibatkan sekelompok anak
yang berbaris memanjang yang mirip dengan naga. Biasanya permainan ini dimainkan saat
malam hari saat bulan purnama. Semakin banyak anak yang memainkannya maka akan semakin
seru.

Permainan ini memiliki banyak nama lain di berbagai daerah di Indonesia. Di Sulawesi Utara,
permainan ini dinamakan dengan Slepdur.[3] Anak-anak Betawi mengenal permainan Ular naga
dengan nama Wak Wak Kung dan memiliki lirik lagu yang berbeda untuk dinyanyikan serta
dimainkan sejak zaman penjajahan Belanda.[4] Di Jawa Tengah, permainan ini dikenal dengan
nama Ancak-ancak Alis dengan lirik lagu yang berbeda pula. [5]. Di Jawa Timur bernama Sledor,
di Bali bernama Curik-Curik, di Madura bernama dor-Sledor, di Palopo, Sulawesi Selatan
bernama toko-toko dian dan anak-anak Sunda mengenalnya dengan nama Oray-orayan. [6]

Cara Bermain

Awalnya akan dipilih 2 orang anak yang akan menjadi 2 kepala, biasanya dipilih yang paling
besar badannya atau yang dianggap lebih tua dari usia anak-anak yang ikut bermain. Pemilihan
ini juga bisa menggunakan hom pim paa, 2 orang anak yang menang akan terpilih menjadi 2
kepala naga. Masing-masing kepala naga akan memilih satu kode nama misalkan bumi dan
bulan. Anak-anak yang lain tidak mengetahui, kepala mana yang memilih kode nama bumi
ataupun kode bulan.

Sementara itu, anak-anak lainnya akan membentuk barisan panjang dan saling memegang bahu
teman di depannya. 2 orang kepala akan membentuk gerbang dengan kedua tangannya.
Semuanya akan bernyanyi lirik lagu Ular naga dan barisan anak-anak akan melewati gerbang
tersebut terus menerus sampai lagu berakhir.

Ketika lagu berakhir, gerbang tangan akan menangkap satu anak dan anak tersebut akan
ditanyakan oleh 2 orang kepala dan memilih untuk ikut kepala yang mana.

Biasanya, akan diberikan kode pilihan kepada anak yang tertangkap, misalnya apakah mau ikut
bumi atau bulan. Anak-anak yang memilih kode bumi akan berkumpul sesamanya begitu juga
dengan anak yang memilih kode bulan. Permainan ini terus berlangsung sampai semua anak
tertangkap.
Setelah semua anak-anak mendapat pilihan kepala, maka perebutan anggota akan dimulai dengan
saling mengejar anggota paling belakang. Begitu seterusnya sampai permainan akan berakhir.

Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah anggota yang dimiliki oleh salah satu kepala naga
tersebut,

Tapak gunung

Permainan tapak gunung adalah permainan yang merupakan gabungan antara kesenangan
dengan olahraga.

Sebab, di dalam permainan ini, sang pemain harus melewati kotak-kotak yang ditulis di atas
tanah dengan cara melompat satu kaki.

Ketika sudah melewati satu putaran, maka si pemain harus melempar batu ke dalam kotak-kotak
tertentu dengan cara membelakanginya.

Kalau batu tepat di tengah kotak, maka berarti kotak tersebut dikuasai dan tidak boleh diinjak
oleh pemain lain.

Si pemenang dari permainan tapak gunung adalah pemain yang menguasai kotak lebih banyak.

Sedangkan yang kalah atau yang kena hukuman adalah yang sama sekali tidak punya kotak yang
berarti belum pernah berhasil melewati permainan selama satu putaran karena sering menginjak
kotak milik pemain lain.

Baca Juga:

 Memainkan 5  Alat Musik Tradisional Jawa Tengah yang indah


 inilah 5 Alat Musik Tradisional Kalimantan Yang Masih Sering Dimainkan

Sejarah Permainan Tapak Gunung


permainan tapak gunung // Seruni.id

Menurut sejarahnya, tapak gunung bukan asli permainan tradisional asal Indonesia. Melainkan
dari daratan Eropa yang mana anak-anak perempuan di sana sudah banyak yang memainkannya.

Karena itu, ada anggapan kalau permainan tapak gunung dipopulerkan di Indonesia oleh orang-
orang Belanda. Sebab, ada beberapa dokumentasi yang menjadi bukti kalau noni-noni keturunan
Belanda di kala itu sedang bermain engklek atau tapak gunung.

Beberapa dokumentasi lain juga menyimpulkan, kalau permainan tradisional tapak gunung
muncul pertama kali ketika Indonesia masih dijajah Belanda atau masih bernama Hindia
Belanda.

Karena alasan ini, wajar kalau disebutkan permainan tapak gunung bukan permainan lokal
melainkan permainan dari luar negara.

Kisah sejarah permainan tapak gunung yang lengkap memang belum diketahui dengan pasti.
Tetapi, sepertinya anggapan kalau permainan ini dibawa dari Eropa adalah sejarah yang hampir
mendekati kenyataan.
Permainan Tapak Gunung – foto ig @sintasdotco

Bahkan tersiar kabar kalau ternyata permainan ini dibawa oleh orang-orang Inggris yang
kebetulan berkunjung ke Hindia Belanda untuk menemui sejawatnya di sana.

Mereka yang sering kali membawa anak-anak ini, ikut memperkenalkan permainan tapak
gunung kepada noni-noni Belanda.

Cuma di waktu itu namanya masih belum tapak gunung tetapi permainan Zondaag-Mandaag atau
dalam istilah inggris disebut Hopscotch.
Ketika sudah berbaur menjadi permainan yang juga dimainkan oleh anak-anak Indonesia di
berbagai daerah maka namanya menjadi tapak gunung, engklek atau dampu bulan.

Baca Juga:

 melihat dan menikmati 5  cerita rakyat dari sumatera yang seru


 inilah 5 Alat Musik Tradisional dari sumatera Yang Masih Sering Dimainkan

Manfaat Permainan Tapak Gunung

Permainan Tapak Gunung bukan hanya sekadar permainan tradisional yang tanpa arti.

Melainkan ada banyak manfaat dari permainan ini yang sangat bagus untuk anak-anak.

Berikut ini adalah manfaat dari permainan tapak gunung yang dimaksud:

1. Manfaat Kesehatan

Karena tapak gunung adalah permainan kolaborasi antara hiburan dengan olahraga, tentu
manfaat pertamanya adalah untuk kesehatan.

Sebab, di dalam permainan ini anak-anak akan bergerak dengan cara melompat dan berdiri di
atas satu kaki.

Selain itu, mereka juga melakukan aktivitas melempar batu atau benda padat lain dengan cara
tidak melihat.

Paling tidak dengan gerakan ini, fisik serta motorik mereka lebih bagus, mereka juga memiliki
stamina yang prima.

2. Manfaat Kekompakan

Permainan tapak gunung kurang menarik jika tidak dimainkan bersama teman yang lain.

Bahkan, sebelum mulai bertanding pun mereka sudah bekerja sama untuk mempersiapkan sarana
bermain yang dibutuhkan.
Ada anak yang menulis kotak-kotak di atas tanah, mencari batu untuk sarana melempar, mencari
alat untuk menentukan pemain pertama yang bermain serta ada anak yang bertugas sebagai wasit
permainan.

3. Manfaat Keakraban

Manfaat permainan tapak gunung yang berikutnya adalah untuk meningkatkan keakraban anak
yang satu dengan yang lainnya.

Sebuah permainan yang bagus daripada anak hanya bermain ponsel yang membuatnya menjauh
dari lingkungan.

Dengan permainan tradisional semacam ini, anak lebih memiliki rasa peka terhadap
lingkungannya.

Bahkan ia menjadi tahu bagaimana cara bersikap yang baik agar teman-temannya tidak marah
dan menjauhinya.

Itulah penjelasan singkat tentang sejarah permainan tapak gunung serta manfaatnya bagi
anak.

Jika melihat dari review singkat ini, memang layak permainan tapak gunung diperkenalkan
kepada anak-anak di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai