Abstract—Saat ini perkembangan teknologi semakin masif perancangan dan perhitungan posisi akhir end effector.
dilakukan termasuk pada bidang robotik. Namun dalam Terdapat 2 buah gerrakan yang terjadi yaitu pergeseran dan
melakukan pengembangan sebuah robot perlu melakukan per- perputaran berdasarkan sumbu x, y, dan z[4].
hitungan kinematika terlebih dahulu. Kinematik merupakan
cabang ilmu yang mempelajari pergerakan suatu benda tanpa
mempertimbangkan force yang terjadi. Di dalam kinematik
terdapat 2 jenis yaitu forward kinematics yang menggunakan
II. D ISCUSSIONS
Denavit Hartenberg (DH) Parameters untuk mendapatkan titik A. Quadruped Robot
end-effector-nya dan invers kinematics yang menggunakan per-
samaan trigonometri untuk mendapatkan sudut masing-masing Quadruped merupakan salah satu jenis robot yang banyak
joint-nya. Pada paper ini akan membahas mengenai analisa dipelajari di berbagai komunitas robotik. Hal tersebut dikare-
perbandingan perhitungan forward dan invers kinematics pada nakan banyak kelebihan yang dimiliki robot jenis ini diband-
kaki robot quadruped. ingkan dengan robot beroda [Chunsong].
Index Terms—component, formatting, style, styling, insert
B. Forward Kinematics
I. I NTRODUCTION C. Invers Kinematics
Saat ini perkembangan robot terus meningkat di berbagai III. M ETHODOLOGY
bidang. Hal tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat dengan
berbagai jenis robot yang ada seperti manipulator, mobile Terdapat 2 buah metodologi yang digunakan untuk
robot, dll. Robot manipulator memiliki ciri berupa lengan melakukan analisa ini. Yang pertama adalah metode forward
yang dapat digerakkan seperti layaknya tangan manusia. kinematics dengan menggunakan DH Parameters untuk men-
Sedangkan mobile robot mampu berjalan ke berbagai arah dapatkan posisi dari end-effector kaki quadruped. Kemudian
menggunakan roda ataupun kaki [1]. selanjutnya menggunakan metode invers kinematics dengan
Pada robot berkaki terdapat berbagai variasi seperti humanoid, persamaan trigonometri yang digunakan untuk mendapatkan
quadruped, hexapod, dll. Jenis quadruped merupakan robot besaran sudut dari masing-masing joints berdasarkan po-
berkaki 4 yang pada masing-masing kaki memiliki 3 Degree sisi end-effector yang diberikan. Setelah mendapatkan per-
of Freedom (DoF). Robot jenis ini dapat digunakan dalam samaan dari kedua metode tersebut, tahap selanjutnya adalah
berbagai hal seperti melakukan eksplorasi darat karena dinilai melakukan perbandingan pada kedua metode tersebut.
lebih baik dibandingkan dengan robot beroda[2]. IV. A NALYSIS
Untuk dapat membuat sebuah robot berdiri dengan baik
A. Forward Kinematics
diperlukan perhitungan pada masing-masing kakinya. Hal
itu bisa dilakukan dengan mengetahui kinematics dari kaki Pada analisa pertama ini menggunakan DH Parameters
tersebut. Kinematik merupakan salah satu cabang ilmu untuk mengetahui titik end effector dari kaki robot. Kali ini
dalam dunia robotika yang mempelajari pergerakan tanpa menggunakan salah satu kaki robot quadruped yang memiliki
memperhatikan faktor gaya ataupun faktor lainnya[1]. 3 DoF.
Pada kinematik robot terdapat 2 jenis yaitu forward kinematics Namun sebelum melakukan perhitungan terhadap kaki robot
digunakan untuk mengidentifikasi posisi endeffectordari tersebut, perlu ditentukan parameters yang dibutuhkan dalam
robot berdasarkan sudut joint yang diberikan. Kemudian menghitung forward kinematics ini. Berikut adalam tabel DH
yang kedua yaitu invers kinematics yang berfungsi untuk Parameters yang didapatkan.
mengetahui variable joints berdasarkan posisi endeffector dimana :
yang diberikan[3]. • i = frame pada robot
Dalam melakukan perhitungan forward kinematics dapat • αi−1 = sudut perputran sumbu zi−1 ke zi
menggunakan Denavit Hartenberg (DH) Parameters yang • ai−1 = jarak antara zi−1 ke zi melalui sumbu x
merupakan metode yang dipakai dalam menentukan • d1 = jarak antara zi−1 ke z1 melalui sumbu z
menghasilkan matriks berikut.
TABLE I
DH PARAMETERS
i αi−1 ai−1 d1 θi
0-1 0 L1 0 θ1
1-2 −90 deg 0 0 90 deg
2-3 0 L2 0 θ2
3-4 0 L3 0 θ3
0 0 0 1
1 0 0 0
0 cos(αi−1 ) − sin(αi−1 ) 0
Rotxi (αi−1 ) = 0 sin(αi−1 ) cos(αi−1 ) 0
0 0 0 1
cos(θi ) − sin(θi ) 0 0
sin(θi ) cos(θi ) 0 0
Rotzi (θi ) =
0
0 1 0
0 0 0 1
Setelah mendapatkan keempat matrix tersebut, maka nilai
transformasinya bisa didapatkan dengan persamaan berikut. Fig. 4. Transformasi dari frame 2 ke 3.
i−1
Ti = Rotzi (θi ) T ranszi (di ) T ransxi (αi−1 ) Rotxi (αi−1 ) (1)
cos(θ2 ) − sin(θ2 ) 0 −L2 cos(θ2 )
sin(θ2 ) cos(θ2 ) 0 −L2 sin(θ2 )
Setelah mendapatkan persamaan tersebut, selanjutnya perlu 2
T3 =
0 0 1 0
diterapkan ke masing-masing frame. Yang pertama adalah
frame 0-1 yang mengalami transformasi sehingga akan 0 0 0 1
Terakhir melakukan transformasi dari frame ke 3-4 yang
akan menghasilkan matrix berikut.
TABLE III
A NALISA PERBANDINGAN K INEMATIK