Handout Sidang 3
Handout Sidang 3
M. Fakhri Fadhlillah
33.2010.068
Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 2
Mendukung Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Dalam
Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui
Buku Ilustarsi
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Agus Rahmat Mulyana, M.Ds. Fanhas Atsar, M.Ds.
#2 IDENTIFIKASI MASALAH 13
#3 TUJUAN PERANCANGAN 15
#4 LEMBAGA TERKAIT 17
#5 ANALISIS MASALAH 19
#7 KOMUNIKAN 26
#8 STRATEGI 31
#9 PERANCANGAN VISUAL 34
Data&Fakta
Data & Fakta
WHAT
Apa itu karakter?
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. (Prof . Suyanto
Ph.D, 2009)
WHAT
pada masa ini anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik
motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Masa ini merupakan masa yang tepat
untuk melakukan "pemrograman" perilaku positif terhadap anak karena anak memiliki
kemampuan luar biasa untuk menyerap informasi.
WHY
Mengapa anak harus diajarkan perilaku hidup bersih dan sehat dari sejak dini?
Pada usia dini perkembangan mental anak sangat pesat, pada usia itu pula anak
menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari sesuatu yang didengarnya, dilihatnya
dan dirasakannya, dari lingkungan. Oleh karena itu lingkungan yang positif akan
membentuk karakter yang positif dan sukses. Dan dengan ditumbuhkannya perilaku
hidup bersih dan sehat pada anak diharapkan anak akan menjadi agen perubahan baik
di sekolah, di keluarga maupun di masyarakat yang kesemuanya itu untuk mewujudkan
generasi bangsa yang berkualitas, karena perilaku hidup bersih dan sehat saat dewasa
berhubungan dengan pendidikan kesehatan yang diterima oleh seseorang ketika masih
usia dini.
HOW
Bagaimana cara menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak?
Pada usia emas ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat di berbagai aspek, sehingga PHBS dapat diterapkan dalam pendidikan karakter
pilar kedua yaitu tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian dimana pendidikan
pilar kedua ini ditujukan untuk mengajak anak untuk praktek langsung dalam menjaga
kebersihan badan dan tempat tinggal. Anak dilatih untuk dapat mandiri dalam hal
kegiatan mencuci tangan yang benar, gosok gigi, menjaga kebersihan badan dan pergi
ke kamar mandi baik untuk buang air kecil atau air besar.
dari 178 negara Indonesia menduduki peringkat 112 untuk indeks lingkungan hidupnya
yang mencakup kesehatan, kualitas udara, ketersediaan air bersih, sumber air, pertanian,
perhutanan, perikanan, keragaman hayati dan iklim dan energi.
Latar Belakang
Anak merupakan generasi penerus untuk masa depan yang lebih baik. Masa kanak-
kanak merupakan suatu proses dimana masa tersebut membutuhkan faktor pendukung
dalam membantu pembentukan karakter, dalam usia ini anak sangat mudah untuk
dibentuk dan faktor yang menjadi penentu arah anak ketika dewasa ditentukan pada
usia anak-anak tersebut. Karena itu dalam perkembangannya langkah terbaik adalah
menanamkan sesuatu yang baik dan benar dilakukan sejak dari usia dini. Seperti
halnya dengan kebiasaan hidup bersih. Menanamkan kebiasaan hidup bersih dari
usia dini adalah langkah untuk memberi bekal kepada generasi muda tentang rasa
cinta pada lingkungan dan bagaimana menjaga lingkungan dengan baik yaitu dengan
menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tewujudnya kondisi yang
memenuhi persyaratan kesehatan di lingkungan manapun.
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1991) secara garis besar terdapat tiga fase dalam
perkembangan anak, yaitu:
• Fase prenatal (sebelum lahir)
• Fase infant (bayi) fase perkembangan mulai lahir sampai usia 1-2 tahun
• Fase childhood (anak-anak) adalah fase perkembangan mulai umur 1 atau 2 tahun
sampai 10-12 tahun, fase ini diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu early childhood
(anak kecil) antara 1-6 tahun, dan later childhood (anak besar) antara 6-12 tahun.
Sementara sebutan “Anak Usia Dini” dikelompokkan pada anak yang berusia 3- 6
tahun.
Masa usia dini adalah masa keemasan dimana masa tersebut merupakan masa terbaik
dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali. pada
masa ini anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh orangtua di dalam keluarga.
Anak juga mulai memahami, setiap perbuatannya dapat memiliki akibat tertentu sesuai
dengan yang diajarkan oleh orangtua. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa
ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi sifat-sifat atau karakter
Hingga saat ini tingkat kematian pada anak usia dibawah lima tahun masih sangat tinggi di
Indonesia. Berdasarkan data dari UNICEF Indonesia, sekitar 150.000 anak Indonesia
meninggal pada tahun 2012, dan hingga kini tercatat lebih dari 400 anak Indonesia
meninggal setiap harinya yang diakrenakan penyakit yang sebenarnya dapat dengan
mudah dicegah seperti diare dan pneumonia. Jika tidak ada tindakan, dalam 3 tahun ke
depan hal ini dapat mengakibatkan 35 juta lebih anak-anak beresiko meninggal yang
sebagian besarnya dari penyebab yang dapat dicegah dan diobati seperti pneumonia
dan diare.
Untuk itu perlu adanya dukungan dalam mendidik untuk membangun karakter anak
terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Keilmuan DKV yang dimiliki dapat dijadikan
kelebihan tersendiri untuk menyampaikan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak
usia 3-6 tahun atau masa dimana anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh
orangtua di dalam keluarga, anak juga mulai memahami bahwa setiap perbuatannya
dapat memiliki akibat tertentu sesuai dengan yang diajarkan oleh orangtua, melalui
media yang sesuai untuk anak-anak pada usia ini yaitu sebuah buku ilustratif. Sebuah
buku membuat anak dapat berimajinasi atau bermain dengan pikiran, yang menurut
Wang dan Aamodt (2014) merupakan “bekerjanya” untuk anak-anak.
Perancangan ini ditujukan agar anak mengetahui bagaimana perilaku hidup bersih
dan sehat yang seharusnya. Tujuan jangka panjangnya adalah PHBS tertanam dalam
diri anak, sehingga akan menjadikan generasi kedepannya yang lebih baik terhadap
lingkungan dan masyarakat. Sedangkan tujuan bagi keilmuan DKV adalah untuk
menunjukkan bahwa keilmuan DKV dapat membantu memberikan solusi untuk
menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi.
Masalah Umum
& Masalah DKV
Angka kematian anak masih sangat tinggi di Indonesia, hingga kini lebih dari 400 anak
usia dibawah 5 tahun meninggal setiap harinya dikarenakan :
• kurang tersedianya layanan pencegahan dan pengobatan untuk anak di Indonesia.
• penyakit diare dan pneumonia masih menjadi pembunuh anak nomor satu.
• Informasi dan penerapan mengenai PHBS pada anak usia dini masih minim
Masalah DKV
Memiliki kehidupan yang berkualitas, dan diharapkan anak dapat terus mendapatkan
kesehatan.
Bertujuan menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat dan peduli pada lingkungannya.
Anak-anak memiliki kualitas hidup yang baik dimasa depan karena perilaku hidup bersih
telah tertanak dalam diri.
Karakter anak terhadap PHBS telah terbentuk dan ketika dewasa mereka terus
menerapkan hal tersebut, sehingga berdampak baik bagi lingkungannya.
Visi Value
Pada tahun 2015 terbentuk komunitas • Meningkatkan derajat kesehatan dan
dokter spesialis anak yang profesional, kesejahteraan anak dalam pembangunan
berkualitas tinggi dengan standar global, manusia Indonesia seutuhnya.
selalu memperhatikan etika profesi • Mengembangkan ilmu kesehatan anak.
kedokteran, dan mengabdikan dirinya • Meningkatkan kesejahteraan anggota.
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan anak indonesia
Gejala
Faktor Dampak
Masalah Akar
Utama Masalah
OPPORTUNITY
• PHBS dapat membantu
upaya meningkatkan Anak merupakan generasi Membiasakan anak untuk
kualitas hidup anak penerus bangsa. keadaan masa menerapkan PHBS dapat
Indonesia, yang berkaitan depan suatu bangsa sangat membantu upaya meningkatkan
dengan perkembangan dipengaruhi oleh keadaan generasi kualitas hidup anak Indonesia,
kesehatannya. muda saat ini. Membiasakan anak tetapi dibutuhkan proses atau
• membiasakan anak untuk untuk menerapkan PHBS dari konsistensi agar anak dapat
menerapkan PHBS sejak dini dapat meningkatkan menumbuhkan PHBS dimulai
dimulai dari hal yang paling kualitas hidup anak Indonesia. dari kebiasaan hidup bersih.
dasar yaitu menerapkan
kebiasaan hidup bersih.
THREAT
• informasi dan penerapan Anak merupakan masa yang Penerapan PHBS bagi anak pada
PHBS pada anak usia dini tepat untuk menanamkan dasar- tahapan perkembangan tidak
masih minim. dasar kebaikan yang kokoh bagi berjalan dengan semestinya
• kurang tersedianya layanan perkembangan anak selanjutnya, ketika anak berada dalam usia
dan pengobatan untuk anak maka masa inilah yang paling 3-6 tahun dikarenakan minimnya
di Indonesia. tepat untuk menumbuhkan informasi dan kurang tersedianya
PHBS, namun kurang tersedianya layanan dan pengobatan untuk
layanan dan pengobatan untuk anak di Indonesia.
anak di Indonesia menjadikan
tingkat kematian balita masih
tinggi di Indonesia.
Strength Weakness
Threat Opportunity
x
dasar-dasar kebaikan yang dapat membantu upaya
kokoh bagi perkembangan meningkatkan kualitas
anak selanjutnya, maka masa hidup anak Indonesia,
inilah yang paling tepat untuk tetapi dibutuhkan proses
menumbuhkan PHBS, namun atau konsistensi agar anak
kurang tersedianya layanan dapat menumbuhkan PHBS
dan pengobatan untuk anak di dimulai dari kebiasaan hidup
Indonesia menjadikan tingkat bersih.
kematian balita masih tinggi di
Indonesia.
Kesimpulan
Matrix SWOT
Problem Statement
& Problem Solution
PROBLEM
SOLUTION
Demografis Psikografis
Dalam sehari ia rutin mandi 2 kali, yaitu pagi saat hendak berangkat sekolah dan sore sepulang
sekolah dan setelah menghabiskan sore dengan bermain di luar rumah.
Terkait buku, Abidal bersama orangtua biasanya satu bulan sekali ke toko buku. Ia dan orangtua
memiliki waktu bersama orangtuanya secara kualitas di waktu malam sebelum tidur maupun di
akhir pekan untuk bepergian sekedar ke taman hingga tamasya.
problem pesan
insight
statement general
How To Say
Konsep Buku
Buku ini berkonsep buku cerita berseri. Dimana ada 4 seri buku yang alur ceritanya
memiliki jalan cerita masing-masing. 4 buku cerita ini dibaca secara bertahap, dari
buku satu hingga buku empat. Dalam setiap buku cerita, target yakni anak harus
menempelkan stiker dalam buku cerita sebagai bagian dari bermain dan belajar dalam
buku.
Ilustrasi
Berdasarkan buku “Illustrating Children’s Book” karya Martin Salisbury dikatakan
bahwa ilustrasi yang menarik harus bisa memvisualisasikan adegan dengan tambahan
imajinasi dan kejutan, selain itu dikatakan bahwa buku yang disukai anak adalah buku
dengan gambar besar dan penggunaan tokoh orang atau binatang.
Grafis Vektor
Pada perancangan buku ini menggunakan gaya gambar grafis vektor. Grafis vektor
adalah ilustrasi digital yang terbentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis. Tampilan
akan terlihat jelas dan bersih (clean) meskipun dilakukan pembesaran (zooming). Gaya
gambar grafis vektor ini di unggulkan karena bentuk yang sederhana tetapi terkesan
menyenangkan. Terlebih karena dapat di cetak dengan resolusi tertinggi sehingga gaya
gambar ini sangat pas untuk sebuah perancangan buku.
Tone Warna
Pada perancangan buku cerita untuk anak ini, warna yang digunakan adalah warna yang
cerah tetapi tetap lembut untuk manarik perhatian mata anak (eyecathing). Teknik
pewarnaannya menggunakan teknik bloking warna yang sangat kartunal.
Stiker
gosok sela-sela
jari satu persatu
gunakan sabun dan gosokkan
hingga berbusa secara
basuh tangan dengan merata di telapak tangan 6
3 4 6 air bersih dan mengalir
5
4
keringkan tangan
dengan handuk atau tisu.
Dalam setiap seri buku terdapat area/seksi untuk menempelkan stiker sebagai bahan
bermain dan belajar. Terdapat pula stiker mengenai tata cara PHBS untuk setiap seri
sebagai media tambahan untuk ditempelkan dimana saja.
Typhography
Font yang digunakan berjenis sans serif, dengan sifat dan kesan dinamis dan bermain
menimbulkan kesenangan dan kebahagiaan.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghiklmnopqrstuvwxyz abcdefghiklmnopqrstuvwxyz
0123456789 0123456789
.,<>&@!?:;"$#_^ + .,<>&@!?:;"$#_^][+
Distribusi
Perancangan buku ini diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
bekerja sama dengan penerbit buku ternama di Indonesia yaitu PT Bhuana Ilmu Populer
yang msih merupakan Kelompok Gramedia. Di sebarkan di seluruh toko buku Gramedia
di kota-kota seluruh Indonesia.
Konten
Eksplorasi Karakter