Anda di halaman 1dari 40

Tugas Akhir KV-500

Mendukung Pendidikan Karakter Anak Usia


Dini Dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup
Handout Sidang 3

Bersih dan Sehat Melalui Buku Ilustrasi

1 / Agus Rahmat Mulyana, M.Ds


2 / Fanhas Atsar, M.Ds

M. Fakhri Fadhlillah
33.2010.068
Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 2
Mendukung Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Dalam
Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui
Buku Ilustarsi

Tugas Akhir . KV-500

Muhammad Fakhri Fadhlillah


33.2010.068

Pembimbing 1 Pembimbing 2
Agus Rahmat Mulyana, M.Ds. Fanhas Atsar, M.Ds.

Jurusan Desain Komunikasi Visual


Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Teknologi Nasional
2015

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 3


Daftar Isi
#1 PENDAHULUAN 05

#2 IDENTIFIKASI MASALAH 13

#3 TUJUAN PERANCANGAN 15

#4 LEMBAGA TERKAIT 17

#5 ANALISIS MASALAH 19

#6 HASIL ANALISIS MASALAH 24

#7 KOMUNIKAN 26

#8 STRATEGI 31

#9 PERANCANGAN VISUAL 34

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 4


#1 PENDAHULUAN

Data&Fakta
Data & Fakta

WHAT
Apa itu karakter?
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. (Prof . Suyanto
Ph.D, 2009)

Apa itu pendidikan karakter?


Pendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan
moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga
sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang
baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
(Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)

Apa saja langkah-langkah untuk mendidik karakter anak?


• Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata
peraturan serta konsekuensi di sekolah dan dirumah.
• Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan perilaku
yang diharapakan untuk muncul dalam kesehariannya serta diaplikasikan.
• Kondisikan Emosinya, emosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan
manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang
tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.

Apa itu anak usia dini?


Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Usia dini merupakan
usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut golden age.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 6


Data & Fakta

WHAT

pada masa ini anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik
motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Masa ini merupakan masa yang tepat
untuk melakukan "pemrograman" perilaku positif terhadap anak karena anak memiliki
kemampuan luar biasa untuk menyerap informasi.

Apa itu PHBS?


PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktekan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu, keluarga atau kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

Apa tujuan dari PHBS?


Menurut Depkes RI (1997) Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar
hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan
serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

WHY

Mengapa anak harus diajarkan perilaku hidup bersih dan sehat dari sejak dini?
Pada usia dini perkembangan mental anak sangat pesat, pada usia itu pula anak
menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari sesuatu yang didengarnya, dilihatnya
dan dirasakannya, dari lingkungan. Oleh karena itu lingkungan yang positif akan
membentuk karakter yang positif dan sukses. Dan dengan ditumbuhkannya perilaku
hidup bersih dan sehat pada anak diharapkan anak akan menjadi agen perubahan baik
di sekolah, di keluarga maupun di masyarakat yang kesemuanya itu untuk mewujudkan
generasi bangsa yang berkualitas, karena perilaku hidup bersih dan sehat saat dewasa
berhubungan dengan pendidikan kesehatan yang diterima oleh seseorang ketika masih
usia dini.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 7


Data & Fakta

HOW

Bagaimana karakteristik anak usia dini?


• Rasa ingin tahu yang besar : anak sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada
usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi
rasa ingin tahunya. Anak juga mulai gemar bertanya meski dalam bahasa yang
masih sangat sederhana.
• Pribadi yang unik : anak memiliki keunikannya tersendiri antara anak yang
satu dengan anak yang lain. Dari keunikan tersebut dapat terlihat bakatnya
secara abstrak, yang mana bakat tersebut nantinya bisa berubah sesuai dengan
lingkungan hidup anak tersebut.
• Suka berfantasi dan berimajinasi : anak senang mendengarkan cerita dari orang
lain seperti halnya mendengarkan dongeng baik itu dari orang tua maupun teman
teman yang lainnya.
• Masa paling potensial untuk belajar : masa ini sering juga disebut sebagai “golden
age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek.
• Menunjukkan sikap egosentris : pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari
sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang
lain. Hal ini terlihat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis
atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.
• Aktif dan enerjik : anak sudah mulai bisa dan senang melakukan berbagai aktivitas,
hingga kadang kala tak mengenal rasa lelah.
• Suka meniru : perilaku meniru pada dasarnya merupakan satu kemampuan kognitif
anak yang sedang berkembang. Anak meniru tergantung dari kemampuan kognitif
dan rangsangan yang diterima anak dari lingkungannya.

Bagaimana cara menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak?
Pada usia emas ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat di berbagai aspek, sehingga PHBS dapat diterapkan dalam pendidikan karakter
pilar kedua yaitu tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian dimana pendidikan
pilar kedua ini ditujukan untuk mengajak anak untuk praktek langsung dalam menjaga
kebersihan badan dan tempat tinggal. Anak dilatih untuk dapat mandiri dalam hal
kegiatan mencuci tangan yang benar, gosok gigi, menjaga kebersihan badan dan pergi
ke kamar mandi baik untuk buang air kecil atau air besar.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 8


Data Statistik

Data berdasarkan laporan


Environmental Performance Index
untuk Indonesia pada tahun 2014

dari 178 negara Indonesia menduduki peringkat 112 untuk indeks lingkungan hidupnya
yang mencakup kesehatan, kualitas udara, ketersediaan air bersih, sumber air, pertanian,
perhutanan, perikanan, keragaman hayati dan iklim dan energi.

Sementara dari aspek kesehatan masyarakatnya, Indonesia


menduduki peringkat 96 dari 178 negara.

Perhitungan kesehatan masyarakat ini diukur berdasarkan jumlah kematian anak di


bawah usia 5 tahun dalam suatu negara yang disebabkan kurangnya tingkat kebersihan
dalam suatu negara. Penyebab utama kematian anak dibawah 5 tahun ini adalah
pneumonia, diare, dan malaria. Ketiga penyakit tersebut sangat erat kaitannya dengan
dampak tidak terlaksananya PHBS.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 9


#1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 10


Latar Belakang

Anak merupakan generasi penerus untuk masa depan yang lebih baik. Masa kanak-
kanak merupakan suatu proses dimana masa tersebut membutuhkan faktor pendukung
dalam membantu pembentukan karakter, dalam usia ini anak sangat mudah untuk
dibentuk dan faktor yang menjadi penentu arah anak ketika dewasa ditentukan pada
usia anak-anak tersebut. Karena itu dalam perkembangannya langkah terbaik adalah
menanamkan sesuatu yang baik dan benar dilakukan sejak dari usia dini. Seperti
halnya dengan kebiasaan hidup bersih. Menanamkan kebiasaan hidup bersih dari
usia dini adalah langkah untuk memberi bekal kepada generasi muda tentang rasa
cinta pada lingkungan dan bagaimana menjaga lingkungan dengan baik yaitu dengan
menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tewujudnya kondisi yang
memenuhi persyaratan kesehatan di lingkungan manapun.

“ kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang


sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang
menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik,
kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku. ”
- UU Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22

Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1991) secara garis besar terdapat tiga fase dalam
perkembangan anak, yaitu:
• Fase prenatal (sebelum lahir)
• Fase infant (bayi) fase perkembangan mulai lahir sampai usia 1-2 tahun
• Fase childhood (anak-anak) adalah fase perkembangan mulai umur 1 atau 2 tahun
sampai 10-12 tahun, fase ini diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu early childhood
(anak kecil) antara 1-6 tahun, dan later childhood (anak besar) antara 6-12 tahun.
Sementara sebutan “Anak Usia Dini” dikelompokkan pada anak yang berusia 3- 6
tahun.

Masa usia dini adalah masa keemasan dimana masa tersebut merupakan masa terbaik
dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali. pada
masa ini anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh orangtua di dalam keluarga.
Anak juga mulai memahami, setiap perbuatannya dapat memiliki akibat tertentu sesuai
dengan yang diajarkan oleh orangtua. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa
ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi sifat-sifat atau karakter

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 11


anak di masa dewasa. Namun hingga saat ini informasi dan penerapan mengenai PHBS
pada anak usia dini masih minim, padahal pembelajaran PHBS dapat diterapkan pada
anak usia dini sejalan dengan pendidikan karakter pilar kedua yaitu tanggung jawab,
disiplin dan kemandirian.

Hingga saat ini tingkat kematian pada anak usia dibawah lima tahun masih sangat tinggi di
Indonesia. Berdasarkan data dari UNICEF Indonesia, sekitar 150.000 anak Indonesia
meninggal pada tahun 2012, dan hingga kini tercatat lebih dari 400 anak Indonesia
meninggal setiap harinya yang diakrenakan penyakit yang sebenarnya dapat dengan
mudah dicegah seperti diare dan pneumonia. Jika tidak ada tindakan, dalam 3 tahun ke
depan hal ini dapat mengakibatkan 35 juta lebih anak-anak beresiko meninggal yang
sebagian besarnya dari penyebab yang dapat dicegah dan diobati seperti pneumonia
dan diare.

Untuk itu perlu adanya dukungan dalam mendidik untuk membangun karakter anak
terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Keilmuan DKV yang dimiliki dapat dijadikan
kelebihan tersendiri untuk menyampaikan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak
usia 3-6 tahun atau masa dimana anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh
orangtua di dalam keluarga, anak juga mulai memahami bahwa setiap perbuatannya
dapat memiliki akibat tertentu sesuai dengan yang diajarkan oleh orangtua, melalui
media yang sesuai untuk anak-anak pada usia ini yaitu sebuah buku ilustratif. Sebuah
buku membuat anak dapat berimajinasi atau bermain dengan pikiran, yang menurut
Wang dan Aamodt (2014) merupakan “bekerjanya” untuk anak-anak.

Perancangan ini ditujukan agar anak mengetahui bagaimana perilaku hidup bersih
dan sehat yang seharusnya. Tujuan jangka panjangnya adalah PHBS tertanam dalam
diri anak, sehingga akan menjadikan generasi kedepannya yang lebih baik terhadap
lingkungan dan masyarakat. Sedangkan tujuan bagi keilmuan DKV adalah untuk
menunjukkan bahwa keilmuan DKV dapat membantu memberikan solusi untuk
menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 12


#2 IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah Umum
& Masalah DKV

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 13


Masalah Umum

Angka kematian anak masih sangat tinggi di Indonesia, hingga kini lebih dari 400 anak
usia dibawah 5 tahun meninggal setiap harinya dikarenakan :
• kurang tersedianya layanan pencegahan dan pengobatan untuk anak di Indonesia.
• penyakit diare dan pneumonia masih menjadi pembunuh anak nomor satu.
• Informasi dan penerapan mengenai PHBS pada anak usia dini masih minim

Masalah DKV

• Penyampaian mengenai PHBS bagi anak pada tahapan perkembangannya tidak


berjalan semestinya ketika anak berusia 3-6 tahun.
• Penjelasan mengenai PHBS yang ada didominasi untuk orang dewasa yang
berbeda dengan daya kognitif anak pada usia perkembangan.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 14


#3 TUJUAN PERANCANGAN

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 15


Tujuan Perancangan

Tujuan Jangka Pendek

Bertujuan mengubah kebiasaan hidup bersih anak.


Membantu anak untuk memperkenalkan dasar dari kebiasaan hidup bersih.
Menciptakan kebiasaan bersih bagi anak hingga anak mendapatkan manfaatnya secara
optimal.
Anak siap untuk sampai pada penyampaian PHBS tahap selanjutnya.

Tujuan Jangka Panjang

Memiliki kehidupan yang berkualitas, dan diharapkan anak dapat terus mendapatkan
kesehatan.
Bertujuan menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat dan peduli pada lingkungannya.
Anak-anak memiliki kualitas hidup yang baik dimasa depan karena perilaku hidup bersih
telah tertanak dalam diri.
Karakter anak terhadap PHBS telah terbentuk dan ketika dewasa mereka terus
menerapkan hal tersebut, sehingga berdampak baik bagi lingkungannya.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 16


#4 LEMBAGA TERKAIT

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 17


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dibentuk pada tanggal
14 Juni 1954 oleh Prof.Dr. Sudjono D. Pusponegoro (1954).
IDAI adalah satu-satunya organisasi profesi Dokter Spesialis
Anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan Dokter
Indonesia (IDI). IDAI berasaskan Pancasila, bertujuan ikut
serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak,
mengembangkan ilmu kesehatan anak, dan meningkatkan
kesejahteraan anggota.

Visi Value
Pada tahun 2015 terbentuk komunitas • Meningkatkan derajat kesehatan dan
dokter spesialis anak yang profesional, kesejahteraan anak dalam pembangunan
berkualitas tinggi dengan standar global, manusia Indonesia seutuhnya.
selalu memperhatikan etika profesi • Mengembangkan ilmu kesehatan anak.
kedokteran, dan mengabdikan dirinya • Meningkatkan kesejahteraan anggota.
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan anak indonesia

Kenapa IDAI? Contact


IDAI merupakan lembaga yang dapat Jl Salemba Raya 6, Kenari, Senen
membantu mempromosikai perancangan Kabupaten/Kota: Jakarta
buku ilustrasi pembelajaran PHBS ini, Kode pos: 10430
Karena : (1) IDAI merupakan pelopor dalam Nomor telepon/HP: +62.21.3148610
mengembangkan pelayanan kesehatan anak. Website: idai.or.id
(2) IDAI berperan aktif dalam memberikan Fax: 021 3913982
pengarahan, pembinaan, pengembangan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia
pelaksanaan pendidikan ilmu kesehatan anak
di Indonesia. Selain itu, (3) IDAI menjalin
kerjasama dengan organisasi dokter spesialis
anak regional dan internasional.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 18


#5 ANALISIS MASALAH

Root Cause Analysis


& SWOT Matrix

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 19


Root Cause Analysis

Penerapan PHBS tidak Tingginya angka


dimulai di usia dini kematian balita

Gejala

Faktor Dampak

kurang tersedianya layanan menyebabkan


rendahnya tingkat kesehatan
pencegahan dan pengobatan
pada anak usia dini
untuk anak di Indonesia

informasi dan penerapan PHBS anak usia dini terkena penyakit


pada anak usia dini minim seperti diare dan pneumonia

anak usia dini tidak mendapat- tingginya angka kematian pada


kan pendidikan mengenai PHBS anak usia di bawah 5 tahun

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 20


Root Cause Analysis

Masalah Akar
Utama Masalah

kurang tersedianya layanan minimnya informasi dan


pencegahan dan pengobatan penerapan PHBS pada anak
untuk anak di Indonesia usia dini menyebabkan tidak
menyebabkan angka kematian terlaksananya penumbuhan
yang tinggi di kalangan balita PHBS, padahal PHBS dapat
dikarenakan penyakit seperti diterapkan pada anak usia
diare dan pneumonia, yang dini sejalan denganpendidikan
sebenarnya penyakit tersebut karakter pilar ke 2 yaitu
dapat dicegah dan diobati tanggung jawab, disiplin, dan
dengan mudah. kemandirian.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 21


SWOT Matrix

INTERNAL STRENGTH WEAKNESS


• anak merupakan generasi • membutuhkan proses atau
penerus bangsa. keadaan konsistensi untuk anak
masa depan suatu bangsa agar dapat menumbuhkan
sangat dipengaruhi oleh PHBS.
keadaan generasi muda • penerapan PBS bagi anak
saat ini. pada tahapan perkemban-
• usia balita merupakan gan tidak berjalan semes-
masa yang tepat untuk tinya ketika anak berusia
menanamkan dasar-dasar 3-6 tahun.
kebaikan yang kokoh bagi
EKSTERNAL anak selanjutnya.

OPPORTUNITY
• PHBS dapat membantu
upaya meningkatkan Anak merupakan generasi Membiasakan anak untuk
kualitas hidup anak penerus bangsa. keadaan masa menerapkan PHBS dapat
Indonesia, yang berkaitan depan suatu bangsa sangat membantu upaya meningkatkan
dengan perkembangan dipengaruhi oleh keadaan generasi kualitas hidup anak Indonesia,
kesehatannya. muda saat ini. Membiasakan anak tetapi dibutuhkan proses atau
• membiasakan anak untuk untuk menerapkan PHBS dari konsistensi agar anak dapat
menerapkan PHBS sejak dini dapat meningkatkan menumbuhkan PHBS dimulai
dimulai dari hal yang paling kualitas hidup anak Indonesia. dari kebiasaan hidup bersih.
dasar yaitu menerapkan
kebiasaan hidup bersih.

THREAT
• informasi dan penerapan Anak merupakan masa yang Penerapan PHBS bagi anak pada
PHBS pada anak usia dini tepat untuk menanamkan dasar- tahapan perkembangan tidak
masih minim. dasar kebaikan yang kokoh bagi berjalan dengan semestinya
• kurang tersedianya layanan perkembangan anak selanjutnya, ketika anak berada dalam usia
dan pengobatan untuk anak maka masa inilah yang paling 3-6 tahun dikarenakan minimnya
di Indonesia. tepat untuk menumbuhkan informasi dan kurang tersedianya
PHBS, namun kurang tersedianya layanan dan pengobatan untuk
layanan dan pengobatan untuk anak di Indonesia.
anak di Indonesia menjadikan
tingkat kematian balita masih
tinggi di Indonesia.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 22


SWOT Matrix

Strength Weakness
Threat Opportunity

Anak merupakan masa yang Membiasakan anak untuk


tepat untuk menanamkan menerapkan PHBS

x
dasar-dasar kebaikan yang dapat membantu upaya
kokoh bagi perkembangan meningkatkan kualitas
anak selanjutnya, maka masa hidup anak Indonesia,
inilah yang paling tepat untuk tetapi dibutuhkan proses
menumbuhkan PHBS, namun atau konsistensi agar anak
kurang tersedianya layanan dapat menumbuhkan PHBS
dan pengobatan untuk anak di dimulai dari kebiasaan hidup
Indonesia menjadikan tingkat bersih.
kematian balita masih tinggi di
Indonesia.

Kesimpulan
Matrix SWOT

Masa anak usia dini merupakan masa yang tepat


untuk menanamkan dasar-dasar kebaikan yang kokoh
bagi perkembangan anak selanjutnya. Maka masa ini
lah yang paling tapat untuk diterapkan pendidikan
karakter yang menumbuhkan perilaku hidup bersih
dan sehat. Tetapi diperlukan sebuah proses atau
konsistensi pada anak agar dapat menumbuhkan
PHBS, dimulai dari kebiasaan hidup bersih.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 23


#6 HASIL ANALISIS MASALAH

Problem Statement
& Problem Solution

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 24


PROBLEM
STATEMENT

Tingkat kesehatan balita dapat bertambah tinggi, jika


penerapan PHBS dilakukan dari usi dini.

Namun penerapan PHBS tidak berjalan semestinya


pada tahapan perkembangan anak, dikarenakan masih
minimnya informasi dan penerapan PHBS pada anak
usia dini.

PROBLEM
SOLUTION

Merancang sebuah buku cerita yang mampu


memberikan pemahaman yang tepat kepada
target (anak) akan pentingnya menumbuhkan
kebiasaan hidup bersih untuk mengoptimalkan masa
pertumbuhan dan perkembang.

Merancang sebuah media buku cerita yang secara


langsung mengajak anak untuk membiasakan hidup
bersih dengan pendekatan rasional emosional.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 25


#7 KOMUNIKAN

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 26


Target Audiens

Demografis Psikografis

• anak, balita • Antusias terhadap sesuatu hal yang baru.


• laki-laki & perempuan • Menyukai petualangan.
• 3-6 tahun • Imajinatif.
• Rasa ingin tahu yang tinggi dan berusaha
mencari tahu mengenai sesuatu yang dianggap
menarik.
Geografis • Senang bercerita dan diceritakan.
• Keinginannya selalu ingin dituruti.
• Kota-kota di Indonesia • Mulai ingin melakukan apapun sendiri.
• Memiliki rasa ingin mencoba yang tinggi akan
sesuatu hal yang mereka anggap menarik.
• Mulai lantang menyuarakan keinginannya, dan
menolak sesuatu hal yang Ia tidak suka.
• Selalu menirukan hal yang dilakukan orang
dewasa.
• Mampu mengemukakan pendapatnya tentang
apa yang dirasakan inderanya.
• Memahami bahwa setiap perbuatannya dapat
memiliki akibat tertentu.

Alasan Pemilihan Target


Saat usia anak memasuki usia 2-5 tahun, anak memilii kemampuan yang luar biasa untuk menyerap
informasi. Maka masa ini lah yang paling tepat dan sempurna untuk mulai dilakukan pembelajaran.
Selain itu, usia dini adalah usia yang paling tepat untuk meletakan dasar-dasar yang kokoh bagi
perkembangan mental anak selanjutnya. Pada masa ini berbagai macam karakter bisa sangat mudah
ditanamkan oleh kedua orangtuanya. Karena pada masa ini, anak bisa belajar dengan sangat cepat,
sehingga mereka mampu menyerap berbagai hal dengan sangat akurat.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 27


Target Audiens

Personifikasi Target Audiens


Abidal
usianya 5 tahun, merupakan anak yang aktif bermain dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia memiliki seorang kakak
yang usianya tidak jauh, hanya terpaut dua tahun. Keduanya
selalu bermain bersama-sama dan ia selalu menirukan apa
yang kakaknya lakukan.

Ia sudah menyadari bahwa setiap perbuatan yang ia lakukan


memiliki akibat tertentu, seperti apabila memukul seseorang
maka ia akan menangis. Ia pun mampu mengemukakan
pendapatnya tentang apa yang dirasakan inderanya, seperti
piring yang lama tidak dicuci akan terasa bau, melihat televisi terlalu dekat membuat mata perih.
Ia selalu mendengarkan dengan baik apa yang orangtua katakan.

Dalam sehari ia rutin mandi 2 kali, yaitu pagi saat hendak berangkat sekolah dan sore sepulang
sekolah dan setelah menghabiskan sore dengan bermain di luar rumah.

Terkait buku, Abidal bersama orangtua biasanya satu bulan sekali ke toko buku. Ia dan orangtua
memiliki waktu bersama orangtuanya secara kualitas di waktu malam sebelum tidur maupun di
akhir pekan untuk bepergian sekedar ke taman hingga tamasya.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 28


#8 STRATEGI

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 29


What To Say

problem pesan
insight
statement general

POLA DIDIK TEPAT, BAKAL GENERASI SEHAT

menumbuhkan PHBS pada berkurangnya tingkat kematian


pendidikan karakter di usia dini pada balita

Dengan diterapkannya PHBS pada pendidikan karakter usia dini,


diharapkan anak akan memiliki kebiasaan hidup bersih, sehingga dapat
mengurangi tingkat kematian pada usia balita.

How To Say

Idealnya PHBS harus sudah ditumbuhkan dari sejak pendidikan karakter


di usia dini. PHBS ditumbuhkan dalam pilar kedua dari pendidikan
karakter yaitu dengan 4 dasar pembiasaan hidup bersih. Dengan
merancang sebuah media buku cerita yang secara langsung mengajak
anak untuk membiasakan hidup bersih dengan pendekatan rasional
emosional.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 30


Strategi Kreatif

Creative Approach STORY TELLING


Memberikan informasi dan menanamkan nilai-nilai kebaikan
melalui cara bercerita. Menurut Prof. Dr. Tampubolon, 1991:50,
“Bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja
dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi
juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak”, dengan
demikian, fungsi kegiatan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun
adalah membantu perkembangan anak.

Pendekatan Pesan EMOSIONAL - RASIONAL


Dengan menyentuh emosional target ditahap awal, melalui
gambaran kebiasaan atau kejadian yang sering dialami, kemudian
sisi rasional dengan menyampaikan informasi yang bersifat fakta
ilmiah khususnya mengenai kesehatan anak .

Tone & Manner BERMAIN - IMAJINATIF


Anak merupakan makhluk bermain, dimana sebagian besar waktu
anak dihabiskan untuk bermain-main. Kesan dari tone & manner
ini ialah bermain sehingga menimbulkan ketertarikan pada anak.
Imajinatif disini berarti anak pada usis 3-6 tahun memiliki
imajinasi yang tinggi, dan pada perancangan buku ini anak diajak
untuk berimajinasi mengenai sesuatu hal yang baru. Sehingga
menimbulkan ketertarikan pada anak.

Pendekatan Visual ILUSTRASI


Untuk anak gambar berperan penting dalam proses belajar.
Dengan buku bergambar yang baik, anak anak akan terbantu dalam
proses memahami dan memperkaya pemahaman - (Rothlein, L., &
Meinbach, A. M., 1991:132).

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 31


#9 PERANCANGAN VISUAL

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 32


Perancangan Visual

Buku Cerita Anak


Buku cerita anak memiliki definisi sebuah bentuk buku yang ilustrasinya berperan
penting dalam keseluruhan alur cerita. Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak
akan terbantu dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita
(Rothlein, L., & Meinbach, A. M., 1991:132). Sebuah buku cerita anak dikatakan bagus
apabila mampu menarik minat seorang anak untuk membaca dan membuat mereka
membacanya kembali (http://www.rif.org/parents/goodbooks/default.mspx,12 des
2003.
Sebuah buku mampu mengajarkan ilmu lebih dari apa yang diajarkan oleh media lain.
Buku adalah fondasi yang kokoh bagi perkembangan mental dan spiritual seorang anak.
Selain sumber pengetahuan, buku juga adalah sarana pembina watak dan kematangan
berpikir.

Konsep Buku
Buku ini berkonsep buku cerita berseri. Dimana ada 4 seri buku yang alur ceritanya
memiliki jalan cerita masing-masing. 4 buku cerita ini dibaca secara bertahap, dari
buku satu hingga buku empat. Dalam setiap buku cerita, target yakni anak harus
menempelkan stiker dalam buku cerita sebagai bagian dari bermain dan belajar dalam
buku.

Ilustrasi
Berdasarkan buku “Illustrating Children’s Book” karya Martin Salisbury dikatakan
bahwa ilustrasi yang menarik harus bisa memvisualisasikan adegan dengan tambahan
imajinasi dan kejutan, selain itu dikatakan bahwa buku yang disukai anak adalah buku
dengan gambar besar dan penggunaan tokoh orang atau binatang.

Grafis Vektor
Pada perancangan buku ini menggunakan gaya gambar grafis vektor. Grafis vektor
adalah ilustrasi digital yang terbentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis. Tampilan
akan terlihat jelas dan bersih (clean) meskipun dilakukan pembesaran (zooming). Gaya
gambar grafis vektor ini di unggulkan karena bentuk yang sederhana tetapi terkesan
menyenangkan. Terlebih karena dapat di cetak dengan resolusi tertinggi sehingga gaya
gambar ini sangat pas untuk sebuah perancangan buku.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 33


Perancangan Visual

Tone Warna

Pada perancangan buku cerita untuk anak ini, warna yang digunakan adalah warna yang
cerah tetapi tetap lembut untuk manarik perhatian mata anak (eyecathing). Teknik
pewarnaannya menggunakan teknik bloking warna yang sangat kartunal.

Stiker

1 2 5 Jangan Lupa Untuk Cuci Tanganmu


3
2
1

gosok sela-sela
jari satu persatu
gunakan sabun dan gosokkan
hingga berbusa secara
basuh tangan dengan merata di telapak tangan 6
3 4 6 air bersih dan mengalir

5
4

keringkan tangan
dengan handuk atau tisu.

gosok punggung tangan


bersihkan sela-sela secara merata
kuku, satu persatu

Dalam setiap seri buku terdapat area/seksi untuk menempelkan stiker sebagai bahan
bermain dan belajar. Terdapat pula stiker mengenai tata cara PHBS untuk setiap seri
sebagai media tambahan untuk ditempelkan dimana saja.

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 34


Perancangan Visual

Typhography
Font yang digunakan berjenis sans serif, dengan sifat dan kesan dinamis dan bermain
menimbulkan kesenangan dan kebahagiaan.

Doctor Soos Bold Glen Bold

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghiklmnopqrstuvwxyz abcdefghiklmnopqrstuvwxyz
0123456789 0123456789
.,<>&@!?:;"$#_^ + .,<>&@!?:;"$#_^][+

Distribusi

Perancangan buku ini diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
bekerja sama dengan penerbit buku ternama di Indonesia yaitu PT Bhuana Ilmu Populer
yang msih merupakan Kelompok Gramedia. Di sebarkan di seluruh toko buku Gramedia
di kota-kota seluruh Indonesia.

Nama Buku : Ayo Cuci Tangan Pakai Sabun!


Jenis Buku : Buku cerita bergambar, buku cerita anak
Penyelenggara : Ikatan Dokter Indonesia (IDAI)
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer
Dimensi : 21cm x 21cm
Jumlah Halaman : 35 Halaman
Jenis Cover : Hard Cover
Jenis Cetak : Digital Print, Offset

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 35


Perancangan Visual

Sampul Depan Sampul Belakang

Konten

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 36


Perancangan Visual

Eksplorasi Karakter

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 37


Catatan

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 38


Catatan

Sidang 3 Tugas Akhir KV 500 Handout 3 39

Anda mungkin juga menyukai