Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS ILMIAH

“PERKEMBANGAN ANAK TODDLER”

Disusun Oleh :
Yulianthi Putri Diani

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNVERSITAS LANGLANGBUANA
BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penelitian 1
D. Manfaat Penelitian 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
A. Anak Usia Toddler 2
B. Perkembangan Anak Usia Toddler 3
C. Peranan Orangtua untuk Anak Usia Toddler 3

BAB III 6
KESIMPULAN 6
DAFTAR PUSTAKA 6
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga karya tulis ilmiah dengan judul “Perkembangan Anak Toddler” dapat di
selesaikan tepat pada waktunya tanpa ada masalah apapun.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mandiri. Selain itu,
penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca
dan penulis tentang anak di usia toddler.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Cimahi, 07 Desember 2023

Yulianthi Putri Diani


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Toddler adalah periode dimana anak memiliki rentang usia 12-36 bulan. Masa ini
merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu
bagaimana semua terjadi dan bagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku
tempertantrum, negativisme, dan keras kepala. Masa ini merupakan periode yang sangat
penting untuk pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual.
Perkembangan motorik yang dicapai anak usia toddler terbagi menjadi dua meliputi
perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Motorik halus adalah aspek
yang berhubungan dengan kemampuan anak mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu, dilakukan otak kecil, dan memerlukan koordinasi
yang cepat, sedangkan motorik kasar merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakan
dan sikap tubuh.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Proses percepatan dan perlambatan
perkembangan motorik anak usia toddler adalah faktor herediter, hormonal, dan lingkungan.
Faktor lingkungan merupakan faktor 2 yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki dan stimulasi masuk dalam faktor
lingkungan yaitu lingkungan pos natal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu anak usia toddler ?
2. Bagaimana perkembangan anak usia toddler ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, maka makalah ini disusun dengan tujuan
:
1. Menjelaskan apa itu anak usia toddler.
2. Menjelaskan perkembangan anak usia toddler.

D. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan/wawasan setiap pembaca.
2. Mengetahui informasi terkait anak usia toddler.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anak Usia Toddler


Usia 1-3 tahun (toddler) merupakan usia emas (golden age) dimana pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung cepat dalam segala aspek. Tingkat pertumbuhan dan
perkembangan perlu dideteksi sejak dini agar dapat diketahui dan ditangani sejak dini adanya
kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Masa toddler merupakan masa yang penting bagi anak karena pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan tumbuh
kembang anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan bicara dan bahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan selanjutnya. Perkembangan moral dan dasar-dasar kepribadian anak
juga dibentuk pada masa toddler. Sistem organ tubuh juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan pada masa toddler ini.
Masalah tumbuh kembang pada anak usia dibawah lima tahun di dunia menurut WHO pada
2018, secara global ada 149 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting, 49 juta
wasting dan 40 juta kelebihan berat badan. Sebesar 22% dari semua anak di bawah 5 tahun
mengalami stunting pada tahun 2018, sebanyak 17 juta anak-anak di bawah lima tahun
terpengaruh oleh wasting dalam bentuknya yang parah pada tahun 2018, sebesar 45%
peningkatan jumlah anak yang kelebihan berat badan di bawah 5 tahun di Afrika dan 33% di
Asia, sejak tahun 2000. Masalah tumbuh kembang yang terjadi di Indonesia Berdasarkan hasil
pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada 500 anak
dari lima Wilayah DKI Jakarta, ditemukan, 57 anak (11,9%) mengalami kelainan tumbuh
kembang.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah tumbuh kembang pada anak
antaralain Kementrian Kesehatan meluncurkan buku Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang. Buku Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
adalah buku pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui
kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima
tahun pertama kehidupan anak. Dalam buku Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) terdapat intsrumen deteksi dini menggunakan metode Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah alat atau
instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
Mengantisipasi adanya keterlambatan perkembangan motorik, perlu adanya penilaian atau
deteksi dini yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh
kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak usia batita. Melalui deteksi
dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya
pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang
jelas pada masa – masa kritis proses tumbuh kembang.

B. Perkembangan Anak Usia Toddler


Perkembangan yang dapat dicapai oleh anak usia toddler di antaranya adalah:
1. Usia Anak 12-18 bulan
Anak telah mampu secara mandiri untuk memungut permainannya sendiri serta telah
mampu untuk berdiri tegak dan berjalan mundur lima langkah. Pada perkembangan
motoriknya, anak sudah mampu menumpuk dua buah kubus dan memasukan kubus ke
dalam kotak.

2. Usia anak 18-24 bulan


Anak telah mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik serta mampu
berjalan tanpa terhuyung-huyung. Pada perkembangan motoriknya, anak sudah mampu
melambaikan tangan, menumpuk empat buah kubus, memungut benda kecil dengan ibu
jari dan telunjuk, serta dapat menggelindingkan bola ke sasaran.

3. Usia anak 24-36 bulan


Anak telah mampu menaiki tangga secara mandiri dan dapat bermain serta menendang
bola kecil. Pada perkembangan motoriknya, anak sudah mampu mencoret-coretan
pensil di atas kertas.

Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak pada usia toddler di antaranya:
1. Tumbuh kembang anak mengalami proses kontinu yang dipengaruhi oleh faktor
bawaan dan lingkungan.
2. Dalam beberapa periode tertentu, proses perkembangan anak akan mengalami masa
percepatan atau masa perlambatan yang berlainan dengan organ-organ mereka.
3. Pola perkembangan anak relatif sama pada semua anak, tetapi kecepatannya dapat
berbeda antara anak satu dengan anak lainnya.
4. Perkembangan anak erat kaitannya dengan maturasi pada sistem susunan saraf.
5. Aktivitas seluruh tubuh anak akan diganti dengan respons tubuh mereka yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal
7. Refleksi anak seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.

C. Peran Orang Tua untuk Anak Usia Toddler


Untuk orangtua, masa usia anak 1-3 tahun, bisa jadi adalah salah satu masa yang paling
menantang (terutama untuk yang anak pertama) sekaligus masa-masa yang paling seru karena
si toddler aktif aktifnya. Berikut ini adalah beberapa peranan orangtua untuk anak usia toddler
:
1. Makan
Beri anak pengalaman merasakan lapar dan kenyang. Hal ini akan berkaitan dengan
kemampuan self-regulation-nya, keterampilan penting untuk kehidupannya kelak.
2. Waktu
Untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang lain maka diperlukan kualitas dan kuantitas
interaksi yang baik. Dan menjadi ratusan kali lebih ketika orang lain itu adalah anak kita. Dan
menjadi ribuan kali lebih penting ketika anak tersebut berusia 0-2 tahun.
3. Toilet Training
Pastikan masa ini tidak berbarengan dengan tantangan lain yang harus dilalui anak, misal:
menyapih, pindah rumah, dan sebagainya. Toilet training adalah tentang “tahapan”. Kecepatan
keberhasilan dalam toilet training tergantung pada temperamen anak, tapi juga sangat
bergantung pada sikap orangtua.
4. Kemampuan Bicara
Jika kita sering bertanya-tanya, kenapa ada ibu yang banyak bicara dengan kandungannya, atau
terus-menerus mengajak bayinya ngobrol padahal baru lahir, dan bahkan membacakan koran
untuknya meski bayi nampak tidak mengerti? Stimulus-stimulus tersebut tentunya memiliki
efek yang baik untuk anak, selain juga memperat bonding. Namun, tak sedikit orangtua
khawatir anaknya mengalami keterlambatan bicara atau speech delay
5. Sabar
Anak usia 1-3 tahun bisa jadi adalah guru sabar yang terbaik. Apalagi, orangtua tidak
mendapatkan pendidikan formal khusus untuk mata pelajaran ini Sabar mungkin adalah saran
paling klise dan membosankan yang bisa diberikan kepada orangtua, tapi salah satu yang paling
manjur dan menolong. Karena, marah itu bukan dilarang, tapi bukan opsi terbaik dan bisa jadi
fatal.
6. Disiplin
Disiplin untuk anak untuk usia 1-3 tahun banyak terkait dengan rutinitas sehari-hari seperti:
mandi, tidur, makan, yang tak jarang juga menjadi tantangan harian untuk orangtua. Disiplin,
terutama di masa awal kehidupan anak, adalah tentang melakukan kebiasaan baik. Tentunya,
kelak orangtua tidak ingin sang anak hanya mau disiplin saat ada orang lain yang mengawasi
atau mau disiplin hanya saat mendapat imbalan. Pastikan sikap orangtua membantu anak untuk
memiliki disiplin atas dorongan diri sendiri dan bukan karena dorongan faktor eksternal.
7. Power Struggle
Pernahkah setelah keras-keras mengatakan TIDAK pada anak lantas anak mengeluarkan
“senjata” pamungkasnya yaitu: menangis lebih keras, berteriak lebih kencang, lalu kita juga
bersikukuh dengan bersuara lebih keras lagi? Ini yang dimaksud dengan power struggle. Anak
dan orangtua saling unjuk gigi, siapa yang paling berkuasa dalam sebuah situasi. Kondisi ini
sebenarnya tidak kondusif untuk orangtua.
8. Penggunaan gadget
Melarang anak sama untuk sama sekali tidak menggunakan gadget di masa sekarang ini
mungkin adalah salah satu hal tersulit untuk dilakukan, walau bukan berarti mustahil. Paparan
anak terhadap gadget yang ada di sekelilingnya sangat tinggi. Padahal, terutama untuk anak
usia 1-3 tahun, paparan pada layar yang berlebihan sangat tidak direkomendasikan. Pastikan
kita memiliki kesepakatan pembatasan penggunaan gadget. Kesepakatan ini bisa dimulai sejak
anak usia 1-3 tahun dan berlanjut di tahapan usia selanjutnya.
9. Tentang Sekolah
Pendidikan dalam arti luas berarti memberikan anak kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang sepanjang hidupnya. Orangtua sebagai guru pertama anak memberikan berbagai
stimulus yang mendukung anak untuk belajar sehingga mencapai tujuan pendidikan. Parenting
Educatio Guide Book (UNESCO) menyebutkan, anak direkomendasikan untuk
mendapatkan early childhood education yang baik (yang programnya tidak fokus pada
akademis). Early childhood education yang baik akan mendukung anak untuk terlibat dalam
aktivitas yang menarik dan menantang bagi anak dan akan berguna untuk tahapan pendidikan
di jenjang berikutnya.
10. Pendidikan seksualitas
Seks adalah sesuatu yang alamiah, namun perilaku seks yang bertanggungjawab adalah hasil
belajar. Dari mana anak belajar tentang seksualitas? Berawal dari rumah, dan pendidikan seks
tidak diberikan dengan menunggu anak bertanya. Anak usia 1-3 tahun bisa mendapatkan
pendidikan seksualitas yang tepat untuk usianya.
BAB III
KESIMPULAN
Toddler adalah periode dimana anak memiliki rentang usia 12-36 bulan. Masa ini
merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu
bagaimana semua terjadi dan bagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku
tempertantrum, negativisme, dan keras kepala. Masa ini merupakan periode yang sangat
penting untuk pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual.
Peranan orangtua juga sangat penting untuk tumbuh kembang anak apalagi saat anak
berada di masa toddler. Kedua orangtua harus memiliki kesamaan visi dan misi agar anak bisa
tumbuh kembang sesuai dengan usianya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Balita
https://tirto.id/7-karakteristik-anak-usia-toddler-dan-tahapan-perkembangannya-gCw1
https://keluargakita.com/2015/04/08/toddler-parenting/

Anda mungkin juga menyukai