151420171
2022
DAFTAR ISI
Daftar pustaka……………………………………………………………………………..6
PEMBAHASAN
BAB I
Kejahatan lingkungan dikatagorikan sebagai kejahatan di bidang ekonomi dalam arti yang
luas, karena cakupan kriminalitas dan pelanggagaran lingkungan lebih luas dari kejahatan
konvensional lainnya, dampaknya mengakibatkan kerugian ekonomi negara yang luar biasa,
selain juga berdampak pada rusaknya lingkungan. Sebagai contoh pembalakan liar yang
dilakukan oleh pengusaha kayu asal Medan Adelin Lis, telah merugikan keuangan negara
hampir sekitar Rp.227,02 trilyun, sedangkan kerusakan lingkungan dapat dilihat adanya
penggundulan hutan secara liar yang berlangsung dari tahun 1967 telah mengakibatkan
kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1,8 juta hektar per tahunnya meskipun disisi yang
lain dapat meningkatkan devisa negara. Salah satu penyebabnya adalah sistem perizinan
pertambangan yang dikelola secara tersentralisasi, sehingga menciptakan ketidakadilan bagi
masyarakat adat/lokal. Managemen pertambangan yang sentralistis juga menimbulkan
benturan kepentingan antara pertambangan dengan sektor lain. Wilayah pertambangan yang
diberikan kepada para investor melalui sistem kontrak karya sebagian besar terletak dalam
kawasan hutan lindung atau bahkan dalam kawasan taman nasional, sehingga menimbulkan
kerusakan kawasan hutan dan taman nasional.
Pendidikan Lingkungan Pada Jenjang Pendidikan Dasar Sebagai makhluk yang memiliki
kemampuan untuk menyebar dan mengatur permukaan bumi sesuai dengan keinginannya,
manusia memiliki kecenderungan untuk mendominasi bumi baik dilihat dari sudut tata ruang,
fungsional maupun struktural. Kerusakan alam yang terjadi pada dasarnya lebih
dititikberatkan pada kemampuan manusia untuk melihat dengan jangkauan jauh melampaui
batas kepentingan sendiri di samping kemampuan dalam melihat kenyataan yang sebenarnya
dalam kehidupan (Soerjani, 1992:19). Kerusakan lingkungan merupakan manifestasi
pengembangan dari permasalahan sosial dan lingkungan yang saling terkait. Pengertian yang
mendalam mengenai lingkungan alam merupakan isu sosial dan ekologis, sehingga krisis
lingkungan dapat dikatakan sebagai hasil interaksi dari berbagai keprihatinan global (Van
Rensburg, 1994:1). Perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan menjadi
perhatian yang serius. Apabila perilaku seseorang ditentukan oleh setting di mana ia tinggal,
maka perilaku itu termasuk ke dalam behavior all setting (Fishben dan Ajzen, 1975:351).
Pola tersebut dapat membedakan perilaku seseorang dengan orang lain terhadap obyek pada
tempat dan waktu tertentu (Krech &Ballachey, 1988:15). Dengan demikian, perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan merupakan fokus perhatian yang serius
Pengelolaan lingkungan hidup sebagai usaha sadar untuk memelihara dan atau melestarikan
serta memperbaiki mutu lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia sebaik-
baiknya. Pengelolaan lingkungan hidup mempunyai ruang lingkup yang secara luas dengan
cara beraneka ragam pula.
Daftar pustaka