Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS HUBUNGAN KARYA MAJALAH DINDING

TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS 2020 MIPA


SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU
TAHUN AJARAN 2021/2022

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia


Semester Genap Tahun Ajaran 2021/2022

DISUSUN OLEH:

1. Adena Rafa Salsabila 2020 MIPA 02 (01)


2. Ametia Citra Florenika 2020 MIPA 02 (04)
3. Ikhlatus Hafid Ardanto 2020 MIPA 02 (19)
4. Sonya Titania Ramadhani 2020 MIPA 02 (31)
5. Steven Seantong Siahaan 2020 MIPA 02 (32)

DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU


MEI 2022

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Analisis Karya Siswa Pada Majalah Dinding
Terhadap Kepribadian Siswa Kelas 2020 MIPA Semester Ganjil SMA Negeri 1
Kedungwaru Tahun Ajaran 2021/2022” telah disetujui pada………. oleh:

Pembimbing karya ilmiah,

WINDY WAHYUNINGSIH, M. Pd.


NIP 197410152000032004

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Kedungwaru

Drs. HARIM SOEJATMIKO, M.M., M.Pd


NIP. 196301241987031006
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan tepat waktu. Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Analisis Karya Siswa pada Majalah Dinding terhadap
Kepribadian Siswa Kelas 2020 MIPA Semester Ganjil SMA Negeri 1
Kedungwaru Tahun Ajaran 2021/2022” penulis susun untuk memenuhi
salah satu tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dengan selesainya tugas karya ilmiah ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Dengan selesainya tugas karya ilmiah ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Windy Wahyuningsih, M. Pd., selaku guru pembimbing Karya Tulis
Ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing serta
memberikan kritik dan saran dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberi doa dan dukungan baik dari segi
morel maupun materiel.
3. Siswa siswi kelas 2020 MIPA yang telah membantu kelancaran proses
penelitian dengan memperbolehkan analisis pada majalah dinding di
kelasnya.
4. Teman-teman 2020 MIPA 2 yang senantiasa mengisi hari-hari di kelas
dengan penuh keceriaan.
5. Bibi, Belva, Dyah, Rika, dan Marsha selaku sahabat penulis yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
6. Farhan Muamar Fawwas yang telah membawa pengeras suara di kelas
sehingga dapat penulis gunakan untuk melepas penat dalam penyusunan
karya tulis ini.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancaran penyusunan karya tulis ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang penulis buat ini masih
jauh dari kata sempuna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua yang memerlukannya.
Tulungagung, 16 April 2022
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFAR GAMBAR
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Majalah dinding merupakan salah satu media komunikasi yang


paling sederhana. Majalah dinding terdiri dari berapa karya atau tulisan
yang ditempelkan pada bidang datar, seperti gabus atau banner.
Kemudian kumpulan karya itu dihiasi dengan berbagai pernak-pernik
dan gambar warna-warni. Sehingga perwajahaan mading terlihat
menarik dan membuat pembaca tertarik untuk membaca. Dalam
praktiknya terdapat banyak bukti bahwa majalah dinding dapat
menjadi sarana berlatih untuk membina kreativitas dan kemampuan
membuat karya.
Kreativitas berhubungan erat dengan kepribadian seseorang.
Kepribadian adalah sifat sesungguhnya yang tercermin pada sikap
seseorang atau bagian dari diri manusia yang hakiki dan sangat unik
karena memiliki kecenderungan untuk merespon sesuatu. Kepribadian
ini ada pada tiap individu khususnya para siswa dan menjadi pembeda
antara dirinya dengan yang lain. Kepribadian siswa meliputi tingkah
laku, cara berfikir, perasaan, gerak, hati, usaha, aksi, tanggapan
terhadap kesempatan, tekanan, dan cara sehari-hari berinteraksi
dengan orang lain. Kepribadian dari setiap siswa perlu diamati dan
dipahami karena tipe kepribadian berpengaruh terhadap pembuatan
dan isi karya.
Dengan menganalisis karya para siswa yang ada di majalah
dinding kelasnya, kita dapat mengetahui kepribadian dari siswa yang
ada di kelas tersebut, dengan cara mengamati karya apa saja yang
paling banyak ditampilkan di majalah dinding tersebut. Dengan
mengetahui kepribadian siswa tersebut, guru menjadi tahu dan dapat
menerapkan sistem pembelajaran yang cocok bagi para siswa.
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan, peneliti bermaksud
membuat penelitian yang berjudul “Analisis Karya Siswa pada Majalah
Dinding terhadap Kepribadian Siswa Kelas 2020 MIPA Semester Ganjil
SMA Negeri 1 Kedungwaru Tahun Ajaran 2021/2022”.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi
masalah pada hubungan antara karya siswa pada majalah dinding dengan
kepribadian siswa.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat
dirumuskan permasalahannya, yaitu:
Bagaimana hubungan antara karya siswa pada majalah dinding dengan
kepribadian siswa 2020 MIPA SMA Negeri 1 Kedungwaru Tahun Ajaran
2021/2022?

D. Tujuan Penelitian.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara karya siswa pada majalah dinding dengan
kepribadian siswa 2020 MIPA SMA Negeri 1 Kedungwaru Tahun Ajaran
2021/2022

E. Manfaat Penelitian.
Membuktikan hubungan antara tipe kepribadian siswa terhadap
karya tulis yang dimuat dalam majalah dinding dan meningkatkan
wawasan penulis pada bidang psikologi khususnya tentang kepribadian.
BAB 2
Kajian Teori
A. Karya
1. Pengertian
Karya merupakan suatu hasil ide dari manusia yang diciptakan
berupa barang atau gambaran. Sedangkan karya sastra menurut
Sumardjo adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya,
rekaman ini menggunakan alat bahasa.
Definisi karya sastra didefinisikan oleh Mural Esten sebagai
asal muasal fakta-fakta inovatif dan imajinatif sebagai aktualisasi
kehidupan sosial manusia. Pengungkapan ini menggunakan
bahasa sebagai penghubung yang berdampak baik bagi kehidupan
manusia. Pengungkapan artistik membuat karya sastra terlihat
indah.
Menurut Terry Engleton, karya sastra adalah karya tulis yang
indah (letters belle) dengan format bahasa tertutup dan
memperdalam bahasa, memelintir, mempersingkat, dan
membuatnya aneh. Karya sastra juga dapat diartikan sebagai
kreasi estetika lainnya yang menggunakan bahasa sebagai
penghubung.

B. Siswa
1. Pengertian
Menurut Hamalik (2001) siswa atau murid adalah salah satu
komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan
metode pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka dapat
dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting diantara
komponen lainnya
Sedangkan, Menurut Sardiman (2003) pengertian siswa adalah
orang yang datang ke sekolah untuk memperoleh atau mempelajari
beberapa tipe pendidikan. Pada masa ini siswa mengalami berbagai
perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain itu juga berubah secara
kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa.
Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional
dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru
sebagai orang dewasa. Masa ini secara global berlangsung antara usia
12-22 tahun.
Jadi, dari uraian di atas siswa adalah…..

C. Majalah Dinding
1. Pengertian
Menurut Nursisto (2005) majalah dinding (mading) adalah
satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana.
Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa
dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya
dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Prinsip majalah
tercermin lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar,
atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar bentuk kolom-
kolom. Bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka-
teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun
secara variatif. Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga
keseluruhan perwajahan mading tampak menarik.
Sedangkan menurut KBBI, pengertian dari majalah
dinding adalah majalah yang tidak dirangkai, tetapi berupa lembaran
yang ditempelkan pada dinding (papan tulis dan sebagainya). Bentuk
fisik mading biasanya berwujud lembaran tripleks, karton, atau bahan
lain dengan ukuran yang beraneka ragam. Ukuran yang tergolong
relatif besar adalah 120 cm x 240 cm, sedang yang lebih kecil lagi
disesuaikan dengan situasi dan kondisinya. (……………………………)\
2. Ciri-ciri
a) Dikelola Bersama
Seperti media cetak pada umumnya, pengelolaan mading
terdiri atas tiga tahap penting yaitu perencanaan, produksi, dan
evaluasi. Perencanaan ini meliputi perencanaan tema dan desain.
Sedangkan produksi antara lain pengumpulan informasi (riset,
reportase, dan wawancara), penulisan (termasuk editing), dan
desain mulai dari layout, foto, dan ilustrasi. Adapun evaluasi bisa
berupa evaluasi proses, redaksional, dan desain mading.

b) Terbit lama dan materi tahan lama


Layaknya majalah pada umumnya, mading pun mempunyai
karakter yang sama. Salah satunya adalah waktu. Mading dikelola
dengan waktu yang relatif lebih lama daripada koran, misalnya
seminggu, dua minggu, atau sebulan sekali. Dengan waktu yang
relatif lama, maka isi dari mading tidak memuat hal yang cepat
“basi” seperti koran.

c) Ada rubrikasi
Adanya pembagian (rubric) dalam mading adalah hal yang
penting karena dapat memudahkan pembaca.

d) Tampilan Menarik
Mading berbeda dengan majalah pada umumnya walaupun
prinsip dan konsepnya sama. Ciri yang paling membedakan
mading dengan jenis media massa tulis lain adalah bentuknya.
Pada dasarnya, mading berupa bidang datar yang ditempel di
dinding. Bidang datar itu dapat berupa styrofoam, papan, atau
benda lain yang dapat digunakan untuk menempel. Seiring
perkembangannya, majalah dinding ada yang berbentuk tiga
dimensi (3D). Semua itu tergantung pada tim mading.
3. Fungsi-Fungsi Mading
Menurut Widodo (1992:2), Majalah dinding sebagai salah satu
fasilitas kegiatan siswa mempunyai sejumlah fungsi:
a) meningkatkan minat baca
b) mengembangkan cakrawala pengetahuan
c) sumber acuan informasi keilmuan
d) pengisi waktu luang dan penyalur serta penampung bakat, minat,
dan hobi
e) dokumentasi
f) media pengajaran
Menurut Barung dkk. (1998:26-27) dalam “Dasar-Dasar
Penerbitan Majalah Sekolah” menyebutkan bahwa fungsi majalah
dinding adalah sebagai berikut.
a) Majalah dinding sebagai sarana komunikasi dan penyampaian
informasi.
b) Majalah dinding sebagai media hiburan yang murah dan
sederhana, meskipun sifat dan isinya tidak harus murahan dan
sederhana.
c) Majalah dinding sebagai sarana untuk menjalin tali persaudaraan
dan kekeluargaan di antara sesama anggota komunitas tertentu.
d) Majalah dinding sebagai ajang pengembangan kreativitas.

4. Isi Majalah Dinding


Menurut Nursisto (1999:50-52) secara prinsip, isi majalah
dinding dibagi menjadi tiga bagian pokok yaitu sebagai berikut.
a) Informasi
Informasi adalah semua tulisan yang berisi pemberitaan.
Dengan informasi, pembaca akan mendapatkan tambahan
pengetahuan.
b) Opini
Opini adalah pendapat. Berbeda dengan informasi yang
sumbernya sebagian besar berasal dari kejadian-kejadian yang
berlangsung, opini atau pendapat lebih banyak bersumber dari
pendapat seseorang. Jenis-jenisnya antara lain tajuk, pojok,
karikatur, artikel, dan suara pembaca.
c) Rekreasi atau Hiburan
Rekreasi secara garis besar sama dengan hiburan, yaitu tulisan,
lukisan, atau bentuk lain yang fungsinya menimbulkan kesegaran
dalam hati dan pikiran pembacanya. Tulisan yang tergolong
rekreasi atau hiburan, antara lain komik, teka-teki silang, kata-kata
mutiara, puisi, cerpen, vignette, foto-foto kegiatan, anekdot, dan
lain-lain.
Menurut Widayati (1996:16) garis besar isi majalah dinding
meliputi :
(1) Rubrik tajuk rencana atau editorial,
(2) Rubrik pemberitaan,
(3) Rubrik karya ilmiah atau feature,
(4) Rubrik kreatif sastra, dan
(5) Rubrik umum.
Menurut Nursisto (1999:67-69), secara garis besar sebuah
lembar mading mengandung tiga unsur utama, yakni nama majalah
dinding, materi sajian, dan susunan redaksi.

D. Kepribadian
1. Pengertian
Menurut Koswara (2005:35) menegaskan bahwa definisi
kepribadian (personality) adalah suatu istilah yang mengacu pada
gambaran-gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari
kelompoknya atau masyarakat, kemudian individu tersebut
diharapakan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan
gambaran sosial (peran) yang di terimanya itu. Kepribadian juga
sering diartikan atau dihubungkan dengan cirri tertentu yang
menonjol pada diri individu. Oleh karena itu, definisi kepribadian
menurut pengertian sehari-hari menunjuk pada bagaimana individu
tampil atau menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.
Secara umum, kepribadian adalah corak tingkah laku sosial
yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan
sikap yang melekat pada seseorang jika berhubungan dengan orang
lain atau menanggapi suatu keadaan. Istilah kepribadian adalah
konsep yang luas sehingga mungkin membuat definisi berlaku untuk
semua orang. Kepribadian merupakan latar belakang corak perilaku
seseorang.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
dapat dikelompokan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal, Sjarkawi (2008:15).
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor
genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor
yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh
keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua
orang tuanya. Oleh karena itu, sering kita mendengar istilah “buah
jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah
yang dimiliki seseorang ayah bukan tidak mungkin akan menurun
pula pada anaknya.
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang
tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang
berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan
terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan
pengaruh dari berbagai media audio visual seperti TV dan VCD,
atau media cetak seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.
3. Jenis-jenis
Menurut Hipocrates terdapat 4 jenis kepribadian yang mungkin
dimiliki setiap manusia, yaitu:
a) Sanguinis
Jenis kepribadian manusia yang pertama adalah sanguinis.
Orang dengan kepribadian Sanguinis merupakan individu yang
optimis dan selalu bersemangat. Mereka memiliki sifat yang
mudah bergaul dan ramah dengan orang lain, suka berbicara di
depan publik, suka diperhatikan, kreatif, dan cenderung
mendominasi dalam kelompok. Tak heran banyak orang senang
berada di dekatnya.
Mereka juga dikatakan merupakan kepribadian yang memiliki
jiwa petualang. Namun tipe ini tidak suka menghadapi hal yang
rumit, serius, egois, dan mudah lupa. Kurang memiliki komitmen
untuk kepentingan bersama.
Orang dengan kepribadian ini dikatakan cocok bekerja di
industri hiburan seperti fashion, travel, olahraga atau marketing.
a) Plegmatis
Jenis kepribadian manusia yang kedua adalah plegmatis. Orang
dengan kepribadian Plegmatis dikatakan cinta kedamaian dan
netral dalam setiap situasi serta tidak suka memihak pada salah
satu kubu. Mereka akan selalu berusaha menghindari konflik
dengan siapa saja. Selain itu, orang dengan kepribadian ini juga
senang membantu orang lain. Seorang Plegmatis juga bisa menjadi
pendengar yang baik, memiliki selera humor, mudah bergaul,
memiliki banyak teman, dan tidak suka hal yang rumit. Tipe ini
lebih cenderung biasa-biasa saja dan kurang tertarik dengan hal
baru. Seseorang dengan kepribadian Plegmatis nampaknya tak
perlu diragukan lagi kesetiaannya. Orang dengan kepribadian ini
dikatakan cocok bekerja di bidang jasa seperti perawat, guru,
psikolog atau pelayanan publik.
b) Koleris
Jenis kepribadian manusia yang ketiga yaitu koleris. Koleris
dikenal sebagai tipe kepribadian yang cerdas dan selalu
mengedepankan logika. Orang dengan kepribadian Koleris juga
dikatakan keras kepala, mudah marah, dan berkemauan keras
terhadap apa yang mereka diinginkan. Mereka juga tak terlalu
suka basa-basi dan lebih senang melakukan berbagai hal sendiri.
Mereka dikatakan hanya nyaman berada bersama dengan orang
yang memiliki ketertarikan yang sama. Seseorang dengan
kepribadian koleris dikatakan memiliki kemampuan membuat
keputusan dengan baik. Orang koleris juga mampu mengatur diri
dan memiliki tujuan untuk masa depan dengan baik. Mereka orang
yang produktif dan menyukai kebebasan dalam hidupnya. Orang-
orang dengan tipe Koleris dikatakan lebih cocok bekerja di bidang
manajemen, teknologi, statistik, bisnis, teknik atau programming.
c) Melankolis
Jenis kepribadian manusia yang keempat yaitu Melankolis.
Berbeda dengan Sanguinis, orang dengan kepribadian Melankolis
termasuk orang yang introvert. Mereka umumnya mudah
khawatir, pemikir dan tidak terlalu suka dengan keramaian.
Mereka juga terkadang meremehkan diri sendiri, padahal
kenyataannya diri mereka tidak seburuk itu. Namun, orang dengan
kepribadian ini memiliki beberapa kelebihan yang menarik.
Seseorang dengan tipe kepribadian melankolis dikatakan memiliki
sifat yang perfeksionis, peduli dengan sekitar, sangat detail, dan
berfikir analisis. Seorang melankolis dikenal sangat cerdas dan
cocok menjadi pengusaha. Mereka selalu berfokus pada proses
daripada tujuan. Orang dengan tipe kepribadian dikatakan ini
cocok bekerja di bidang manajemen, akunting, atau administrasi.
Menurut Carl Gustav jenis kepribadian manusia ada beberapa
jenis, antara lain adalah:
a) Introvert
Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang pertama yaitu
introvert. Kepribadian introvert merupakan tipe kepribadian yang
berfokus pada diri sendiri dan lebih suka menyendiri. Mereka
cenderung lebih sering berkutat dengan pikiran dan dunia mereka
sendiri. Orang dengan kepribadian introvert memiliki tingkat
konsentrasi yang lebih tinggi, suka bercerita, mandiri, namun sulit
bersosialisasi, dan pemalu.
b) Ekstrovert
Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang kedua yaitu
ekstrovert. Orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert
cenderung menyukai kehidupan di luar. Orang ekstrovert lebih
suka berinteraksi dengan orang lain dan lebih terbuka. Mereka
sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang
orang baru, suka bercerita, suka beraktivitas di luar, supel, mudah
bekerja dalam kelompok, dan percaya diri tinggi. Tipe ini sangat
aktif namun seringkali mendahulukan tindakan daripada pikiran.
c) Ambievert
Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang ketiga adalah
ambivert. Jenis kepribadian ini memiliki perpaduan antara jenis
kepribadian introvert dan ekstrovert. Orang ambivert menjalani
kehidupannya lebih seimbang karena dia tahu kapan akan menjadi
tipe ekstrovert dan ketika dia menginginkan waktu untuk dirinya
sendiri, mereka akan menjadi pribadi yang introvert. Tipe
kepribadian ambivert lebih fleksibel dan seimbang antara
kepentingan diri sendiri dan kepentingan umum.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan
kuantitatif.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
subjek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dari penelitian ini banyak majalah dinding kelas Angkatan 2020
di SMA Negeri 1 Kedungwaru namun tidak semua majalah dinding
penulis teliti. Dari duabelas kelas Angkatan 2020 mulai dari kelas 2020
MIPA 1 sampai dengan 2020 IPS 12 maka penulis hanya menganalisis
majalah dinding kelas 2020 MIPA 1 sampai kelas 2020 MIPA 9.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.
Jadi penulis hanya menganalisis karya siswa pada majalah
dinding kelas 2020 MIPA 1 sampai 2020 MIPA 9.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Observasi merupakan salah satu contoh teknik pengumpulan
data kualitatif. Metode observasi umumnya dilakukan dengan
mengamati obyek-obyek penelitian yang dikumpulkan dalam catatan
atau alat rekam.
2. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah Teknik pengumpulan data
dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-
literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan.
D. Metode Analisis Data
Metode yang penulis gunakan untuk menganalisis data yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data adalah metode deskriptif kualitatif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap majalah dinding di 9
kelas 2020 MIPA SMAN 1 Kedungwaru, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
KELAS SLOGAN CERPEN PUISI NUMERASI FOTO AKSESORI
2020
2 - 3 3 4 ✓
MIPA 1
2020
3 1 3 3 13 -
MIPA 2
2020
1 1 3 2 3 ✓
MIPA 3
2020
3 - 3 - - ✓
MIPA 4
2020
8 - 3 3 - ✓
MIPA 5
2020
3 1 3 3 - ✓
MIPA 6
2020
11 1 1 3 8 ✓
MIPA 7
2020
11 - 6 3 - ✓
MIPA 8
2020
3 1 3 4 - ✓
MIPA 9
Tabel.,.,.,.,,
B. Pembahasan

Dari tabel pengamatan di atas, didapatkan hasil bahwa:

Pada kelas 2020 MIPA 1, terdapat slogan sebanyak 2 lembar, puisi dan
numerasi sebanyak 3 lembar, foto sebanyak 4 lembar, serta aksesori yang
menarik dan sangat berwarna. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa 2020
MIPA 1 memiliki sifat produktif, kreatif, ceria, dan percaya diri. Sifat yang
dimiliki siswa 2020 MIPA 1 tersebut dapat dikategorikan sebagai
kepribadian sanguinis dan ekstrovert.

Pada kelas 2020 MIPA 2, terdapat slogan sebanyak 3 lembar, cerpen


sebanyak 1 karya, puisi dan numerasi sebanyak 3 lembar, foto sebanyak 13
lembar. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa 2020 MIPA 2 memiliki sifat
percaya diri, disiplin, dan tidak suka hal-hal yang rumit karena tidak terdapat
hiasan sama sekali pada majalah dindingnya. Sifat yang dimiliki siswa 2020
MIPA 2 tersebut dapat dikategorikan sebagai kepribadian plegmatis dan
ekstrovert.

Pada kelas 2020 MIPA 3, terdapat slogan sebanyak 1 lembar, cerpen


sebanyak 1 karya, puisi sebanyak 3 lembar, numerasi sebanyak 2 lembar,
foto sebanyak 3 lembar, serta aksesori yang kurang menarik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa 2020 MIPA 3 memiliki sifat percaya diri, suka
melakukan hal-hal sendiri, produktif, dan menyukai kebebasan dalam
membuat suatu karya. Sifat yang dimiliki siswa 2020 MIPA 3 tersebut dapat
dikategorikan sebagai kepribadian koleris dan ambivert.

Pada kelas 2020 MIPA 4, terdapat slogan sebanyak 3 lembar, puisi


sebanyak 3 lembar, serta aksesori yang sangat sederhana. Hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa 2020 MIPA 4 memiliki sifat produktif, kurang
kreatif, dan kurang tertarik terhadap hal baru dan rumit. Sifat yang dimiliki
siswa 2020 MIPA 4 tersebut dapat dikategorikan sebagai kepribadian
plegmatis dan introvert.

Pada kelas 2020 MIPA 5, terdapat slogan sebanyak 8 lembar, puisi dan
numerasi sebanyak 3 lembar, serta aksesori menarik yang bertema luar
angkasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa 2020 MIPA 5 memiliki sifat
produktif, kreatif, memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, aktif, dan juga
optimis. Sifat yang dimiliki siswa 2020 MIPA 5 tersebut dapat dikategorikan
sebagai kepribadian sanguinis dan ekstrovert.
Pada kelas 2020 MIPA 6, terdapat slogan sebanyak 3 lembar, cerpen
sebanyak 1 karya, puisi dan numerasi sebanyak 3 lembar, serta aksesori
menarik yang didominasi oleh bintang-bintang. Hal tersebut menunjukkan
bahwa siswa 2020 MIPA 6 memiliki sifat produktif, kreatif, percaya diri, dan
tidak terlalu suka hal yang rumit. Sifat yang dimiliki siswa 2020 MIPA 6
tersebut dapat dikategorikan sebagai kepribadian sanguinis dan ekstrovert.

Pada kelas 2020 MIPA 7, terdapat slogan sebanyak 11 lembar, cerpen


sebanyak 1 karya puisi sebanyak 1 lembar, numerasi sebanyak 3 lembar, foto
sebanyak 8 lembar, serta aksesori yang kurang menarik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa 2020 MIPA 7 memiliki sifat produktif, optimis,
kurang kreatif, percaya diri, kurang tertarik dengan hal baru, dan cenderung
tidak memiliki ambisi. Sifat yang dimiliki siswa 2020 MIPA 7 tersebut dapat
dikategorikan sebagai kepribadian plegmatis dan ekstrovert.

Pada kelas 2020 MIPA 8, terdapat slogan sebanyak 11 lembar, puisi


sebanyak 6 lembar, numerasi sebanyak 3 lembar, serta aksesori yang
menarik tetapi kurang rapi dan berkesan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
siswa 2020 MIPA 8 memiliki sifat produktif, kurang kreatif, kurang tertata,
dan percaya diri. Sifat yang dimiliki siswa 2020 MIPA 8 tersebut dapat
dikategorikan sebagai kepribadian sanguinis dan ekstrovert.

Pada kelas 2020 MIPA 9, terdapat slogan sebanyak 3 lembar, cerpen


sebanyak 1 karya, puisi sebanyak 3 lembar, numerasi sebanyak 4 lembar,
serta aksesori yang menarik dan terstruktur rapi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa siswa 2020 MIPA 9 memiliki sifat produktif, kreatif, percaya diri,
sangat detail, dan kompetitif. Sifat yang dimiliki siswa 2020 MIPA 9 tersebut
dapat dikategorikan sebagai kepribadian melankolis dan introvert.

BAB 5
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Dari pemaparan makalah ini, penulis menyarankan agar siswa
dapat mengembangkan dan meningkatkan ide kreatif dalam pembuatan
karya ilmiah dan majalah dinding tanpa batasan kepribadian dari masing-
masing siswa. Sehingga karya tulis dan majalah dinding yang dibuat bisa
lebih maksimal baik dari segi isi maupum aksesori

DAFTAR PUSTAKA

Ainamulyana.blogspot.com. (14 April 2022). Pengertian Kepribadian, Kepribadian Anak


(Siswa) dan Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian. Diakses pada 16 April
2022, dari https://ainamulyana.blogspot.com/2015/01/kepribadian-anak-
atau-kepribadian-siswa.html

Info.populix.co. (10 November 2021). Teknik Pengumpulan Data Kualitatif dan


Kuantitatif yang Tepat. Diakses pada 16 April 2022, dari
https://www.info.populix.co/post/teknik-pengumpulan-data

Lafamane, F. 2020. Karya Sastra (Puisi, Prosa, Drama), (Online), (https://osf.io/bp6eh,


diakses 16 April 2022).

Lambeturah.id. (28 Januari 2022). Pengertian Karya Sastra Menurut Ahli, Jenis dan
Fungsi Karya Sastra. Diakses pada 16 April 2022, dari
https://lambeturah.id/18-pengertian-karya-sastra-menurut-ahli-jenis-dan-
fungsi-karya-sastra/

Lintasilmukreasi.blogspot.com. (05 Desember 2018). Ciri-ciri Mading. Diakses pada 16


April 2022, dari http://lintasilmukreasi.blogspot.com/2018/12/ciri-ciri-
mading.html?m=1

Oktarini, R. 2018. Pengelolaan Mading (Majalah Dinding) Sekolah di Madrasah Aliyah


Sabilul Hasanah Kabupaten Banyuasin, (Online),
(http://eprints.radenfatah.ac.id/3478/1/RIRIN%20OKTARINI%20%2814%2029%
200099%29.pdf, diakses 16 April 2022).

Rismawati, R. 2016. Pengaruh Tipe kepribadian dan Kreativitas terhadap Hasil Belajar
Seni Rupa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Se-gugus Jodhipati Purbalingga,
(Online), (http://lib.unnes.ac.id/28241/1/1401412285.pdf, diakses 16 April 2022).

Rosiyana, M. 2016. Pengaruh Teman Sebaya dan Perhatian Orang Tua terhadap
Kepribadian Anak, (Online), (http://repository.ump.ac.id/1133/, diakses 16
April 2022).
Rosnah. 2016. Keefektifan Majalah Dinding dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMA Negeri 1 Bengo Kabupaten Bone, (Online),
(https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/18429-Full_Text.pdf, diakses
16 April 2022).

Sari, S.P. 2015. Komodifikasi Deteksi Convention; Mading 2D & 3D Championship 2k14,
(Online), (http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/3709, diakses 16 April 2022).

Widuri.raharja.info. (13 Maret 2014). Metode Studi Pustaka. Diakses pada 16 April 2022,
dari https://widuri.raharja.info/index.php?title=Metode_Studi_Pustaka
Gambar 4.1 Mading Kelas 2020 MIPA 1

Gambar 4.3 Mading Kelas 2020 MIPA 3

Gambar 4.5 Mading Kelas 2020 MIPA 5

Gambar 4.7 Mading Kelas 2020 MIPA 7


Gambar 4.2 Mading Kelas 2020 MIPA 2

Gambar 4.4 Mading Kelas 2020 MIPA 4

Gambar 4.6 Mading Kelas 2020 MIPA 6

Gambar 4.8 Mading Kelas 2020 MIPA 8


Gambar 4.9 Mading Kelas 2020 MIPA 9

Anda mungkin juga menyukai