Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ROBBY HERMAWAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031464371

Tanggal Lahir : 31 OKTOBER 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4305 / Hukum Pidana Internasional


Kode/Nama Program Studi : 311/ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : UT JEMBER

Hari/Tanggal UAS THE : 31 DESEMBER 2021/ JUMAT

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ROBBY HERMAWAN


NIM : 01464371
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4305 / Hukum Pidana Internasional
Fakultas : HUKUM
Program Studi : ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : UT JEMBER

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
BANYUWANGI, 31-12-2021

Yang Membuat Pernyataan

ROBBY HERMAWAN
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1 . A . Keempat fungsi Hukum Pidana Internasional yaitu sebagai jembatan agar hukum nasional di masing-masing
negara dipandang dari sudut hukum pidana internasional sama derajadnya, sebagai pencegah tidak ada intervensi
hukum antara negara satu dengan yang lain (asas non-intervensi), sebagai “jembatan” atau “jalan keluar” bagi
negara-negara yang berkonflik untuk menjadikan Mahkamah Internasional sebagai jalan keluar dan landasan agar
penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional relatif menjadi lebih baik berkorelasi dengan kejahatan
transnasional khususnya terhadap kejahatan korupsi. Oleh karena itu, diharapkan nantinya keempat fungsi Hukum
Pidana Internasional tersebut relatif dapat lebih berperan maksimal bagi negara-negara di dunia untuk dapat
menindaklanjuti kejahatan korupsi
B . elakukan 31 dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terha dap kemanusiaan
dalam rentang waktu Agustus 2003-2004 di Darfur, Sudan. Kejahatan yang dilakukan oleh Abd Al
Rhaman diantaranya dengan sengaja mengarahkan serangan kepada penduduk sipil,
pembunuhan, perampokan, penghancuran property musuh, pemerkosaan, penganiayaan,
penyiksaan, perlakuan kejam dan sebagainya. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-B angsa
berdasarkan kewenangannya dalam Statuta Roma
C . Beberapa kewenangan Dewan Keamanan PBB, yakni: Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
(Pasal 24 Piagam PBB). Menyampaikan rekomendasi calon negara anggota baru PBB kepada Mejelis Umum (Pasal 4
(2). Menyampaikan pemberhentian atau pembekuan keanggotaan suatu negara kepada Majelis Umum (Pasal 5 dan
Pasal 6).

2 . A . dianalisis melalui bahan hukum primer, sekunder dan konvensi-konvensi seperti, Konvensi Den Haag 1907,
Konvensi Den Haag 1954, Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan I & II, dengan mengkaitkan beberapa artikel
tersebut terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Al Mahdi selama konflik bersenjata. Dari hasil penelitian ini
disimpulkan, kejahatan paling serius yang dilakukan Ahmad Al Faqi Al Mahdi adalah kejahatan perang berdasarkan
Statuta Roma 1998 dan kejahatan tersebut tidak diadili langsung dibawah yurisdiksi pengadilan nasional Mali karena
ketidakmampuan Mali untuk mengadili (unable to prosecute). Al Mahdi diputus bersalah karena telah memenuhi
unsur-unsur kejahatan (element of crimes) Pasal 8(2)(e)(iv) Statuta Roma, dengan melakukan pelanggaran terhadap
hukum dan kebiasaan humaniter internasinal berdasarkan Konvensi Den Haag 1907, Konvensi Den Haag1954 dan
Konvensi Jenewa 1949 beserta protoko-protokol tambahannya, serta telah memenuhi unsur mental (mental
elements) berdasarkan Pasal 30 dan terbukti bertanggung jawab secara individu berdasarkan Pasal 25 Statuta Roma
1998 sehingga ia bertanggung jawab secara individu atas tindakan-tindakn yang telah ia lakukan dan dapat dikenai
hukuman. Kata Kunci: Hukum Humaniter, Kejahatan Perang, Mahkamah Pidana Internasional, Al Mahdi, Mali
B.
Hingga berlakunya Statuta Roma, definisi kejahatan agresi tidak juga ditemukan di dalamnya. Hal ini
menyebabkan International Criminal Court (ICC) tidak memiliki yurisdiksi atas kejahatan agresi. Tidak adanya
yurisdiksi ICC atas kejahatan agresi telah mengakibatkan agresi militer yang pernah berlangsung dalam kurun
waktu dimulainya proxy war /cold war tidak diproses oleh ICC. Keadaan demikian berarti pelanggaran terhadap
delicto jus gentium dibiarkan sekalipun ICC telah dibentuk. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui dan
mengidentifikasi defenisi, batasan serta yurisdiksi ICC atas kejahatan agresi; dan (2) untuk mengetahui
penegakan yursidiksi ICC atas kejahatan agresi pasca Kampala Amendments diadopsi ke dalam Statuta Roma.
Metode penelitian menggunakan jenis penelitian normatif dengan pendekatan statuta dan pendekatan historis.
Hasil penelitian menunjukan definisi, batasan serta yurisdiksi ICC atas kejahatan agresi telah ada dalam Statuta
Roma sejak Kampala Amendments di adopsi ke dalam Statuta Roma. Namun, hingga saat ini penegakan
yurisdiksi ICC atas kejahatan agresi belum terlaksana secara konkret
C /. Dengan sengaja mengarahkan serangan terhadap monumen bersejarah dan bangunan
yang didedikasikan untuk agama, termasuk sembilan mausoleum dan satu masjid di Timbuktu,
Mali. Perintah reparasi terhadap monumen dikeluarkan pada 17 Agustus 2017.

3. A . Sekretariat NCB-Interpol Indonesia, disingkat Set NCB-Interpol Indonesia bertugas membina,


mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan tugas NCB-Interpol dalam kerja sama internasional
dalam lingkup bilateral, trilateral dan multilateral. Set NCB-Interpol Indonesia membawahi 4 (empat)
bagian yaitu:

 Bagian Kejahatan Internasional, disingkat Bagjatinter, bertugas melaksanakan kegiatan


kerjasama Interpol dalam rangka pencegahan dan pemberantasan kejahatan
internasional/transnasional serta pelayanan umum internasional dalam kaitannya dengan
kejahatan, pelaku kejahatan dan bantuan hukum internasional; disamping itu juga
melaksanakan perlindungan terhadap WNI di luar negeri
 Bagian Komunikasi Internasional, disingkat Bagkominter, bertugas melaksanakan
penyelenggaraan dan pengembangan sistem pertukaran informasi dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan kejahatan internasional/ transnasional melalui sarana jaringan INTERPOL,
ASEANAPOL dan sarana informasi lainnya; serta mengumpulkan informasi dan pengolahan
data, publikasi dan dokumentasi terhadap hasil kegiatan Divhubinter
 Bagian Konvensi Internasional, disingkat Bagkonvinter, bertugas mempersiapkan pelaksanaan
perjanjian internasional dan penyelenggaraan pertemuan internasional baik di dalam maupun di
luar negeri dalam rangka penanggulangan kejahatan internasional/ transnasional dan
pembangunan kapasitas sumber daya manusia maupun sarana prasarana
 Bagian Liaison Officer (LO) dan Perbatasan, disingkat Bag lotas, bertugas melaksanakan
pembinaan para Atase Polri/ SLO dan Staf Teknis/ LO Polri di luar negeri, serta kerjasama
penegakan hukum di wilayah perbatasan

B . Jenis pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya yang pertama adalah pengendalian
sosial preventif yang merupakan sebuah pengendalian yang terjadi pada lingkungan masyarakat
sebelum adanya atau terjadinya sebuah perilaku yang menyimpang.

Pengendalian sosial preventif ini biasanya dilakukan oleh seseorang melalui sosialisasi mengenai
norma-norma yang ada, pendidikan masyarakat sekitar, penyuluhan masyarakat, serta memberikan
nasihat serta konsekuensi agar tidak terjadinya penyimpangan sosial.

Jenis pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya yang kedua adalah pengendalian sosial
represif yang merupakan sebuah pengendalian yang terjadi pada sebuah lingkungan masyarakat
setelah adanya terjadi perilaku menyimpang di masyarakat.

Pengendalian sosial represif ini sendiri biasanya berbentuk sebuah upaya yang dilakukan melalui
memberikan konsekuensi bagi yang melanggar, hukuman yang sepadan, nasehat serta penyuluhan agar
tidak mengulanginya lagi dan sadar bahwa hal tersebut merupakan kesalahan. Berdasarkan petugas
pelaksananya, jenis pengendalian sosial juga dapat dibagi menjadi dua yaitu, pengendalian formal
serta pengendalian informal.

C . Fungsi ICPO Interpol yang terkait dengan fungsi pemberantasan kejahatan internasional,
dapat
dilakukan dalam bidang berlainan satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, ketiga bidang tersebut
harus saling melengkapi dalam pelaksanaan tugasnya

4 . A . Elemen utama pertanggungjawaban komando antara lain adalah : adanya hubungan antara
bawahan dengan atasan, atasan mengetahui atau beralasan untuk mengetahui bahwa telah terjadi
kejahatan atau sedang dilakukan kejahatan, dan atasan gagal untuk mengambil langkah yang
diperlukan dan beralasan untuk mencegah atau ...

B . kadang-kadang disebut elemen eksternal atau elemen objektif kejahatan, adalah istilah Latin untuk
"tindakan bersalah" yang, jika dibuktikan tanpa keraguan dalam kombinasi dengan mens rea

C Unity of command menyatakan bahwa setiap karyawan bertanggung jawab kepada satu supervisor atau

Anda mungkin juga menyukai