Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : BAIHAKI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043411485

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4305 / Hukum Pidana Internasional

Kode/Nama UPBJJ : 50 / SAMARINDA

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1

Soal:
1. Uraikan tentang perbedaan ruang lingkup berlakunya, klasifikasi perbuatan serta
proses peradilan dan penerapan sanksi dari hukum pidana internasional dengan
hukum pidana supranasional !
2. Uraikan tentang mengapa aspek sosiologis yang menjadi salah satu landasan
berlakunya hukum pidana internasional!
3. Apakah peristiwa hukum di atas termasuak kategori kejahatan internasional atau
tidak? Kemukakan pendapat anda!

Jawaban:

1. Hukum pidana internasional adalah ilmu yang berasal dari dua disiplin ilmu yaitu
hukum pidana dan hukum internasional. Secara singkat, HPI atau hukum pidana
internasional adalah sekumpulan kaidah dan asas hukum yang mengatur
tentang kejahatan internasional. Hukum pidana internasional mencakup segala
tindak kejahatan seperti perang, genosida, penganiayaan, eksploitasi manusia,
agresi, penyeludupan banrang, terorisme, dan lainnya. Hukum pidana
internasional dibentuk dengan tujuan menjaga keamanan masayrkat
internasional secara merata tanpa membenarkan satu pihak, atau mengadili
segalanya dengan adil dan sebaik mungkin.

Sedangkan Hukum pidana supranasional atau supranational law adalah hukum


pidana dan masyarakat yang lebih luas sekaligus besar yang terdiri dari Negara
dan rakyat berarti standar hukum pidana yang telah berkembang didalam
kumpulan masyarakat tersebut.

Dalam hukum supranasional, negara-negara secara eksplisit menyerahkan hak


mereka untuk mengambil keputusan hukum melalui perjanjian kepada
pengadilan umum. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
organisasi bawahannya, seperti Mahkamah Internasional, adalah satu-satunya
pengadilan supranasional yang diterima secara global.

2. Hukum pidana internasional diberlakukan karena adanya banyak kejahatan


perang yang dikejam oleh negara internasional salah satunya kejahatan
genosida pada tahun 1981 terhadap pimpinan Jerman dan Turki yang
melakukan pembersihan etnis minoritas Armenia, pembantaian Suku Kurdi di
Turki, pembantaian oleh nazi Jerman.

Sehingga kesetaraan Masyarakat internasional dijadikan suatu landasan


sosiologis dalam pembentukan hukum internasional. Masyarakat internasional
terdiri dari sejumlah negara-negara di dunia yang sederajat dan merdeka yang
mempunyai kepentingan-kepentingan untuk melakukan hubungan secara tetap
dan terus-menerus.

Sosial adalah hubungan antar manusia, kemudian menjadi Hubungan


internasional timbul karena adanya faktor saling membutuhkan antar negara
dalam berbagai kepentingan, misalnya kepentingan politik, ekonomi, budaya,
ilmu pengetahuan, sosial dan masih banyak lagi kepentingan-kepentingan dalam
masyarakat internasional yang dapat dijadikan dasar atau menimbulkan
hubungan antar negara. Untuk mengatur hubungan internasional ini diperlukan
hukum guna menjamin adanya kepastian dalam masyarakat internasional.
Hukum dijadikan dasar untuk mentertibkan dan mencipkatakan keamanan dalam
melakukan hubungan-hubungan antar negara agar tidak ada pihak-pihak yang
merasa dirugikan.
2

3. Menyimpan hasil korupsi di luar negeri, yang dikenal sebagai korupsi


transnasional, dianggap sebagai tindakan ilegal dan melanggar hukum di banyak
negara, termasuk Indonesia. Praktik semacam itu sering kali melibatkan
pencucian uang, yaitu proses menyembunyikan atau memasukkan dana yang
diperoleh dari kegiatan ilegal ke dalam kegiatan legal atau investasi yang sah.
Korupsi transnasional dianggap sebagai kejahatan internasional karena
melibatkan tindakan ilegal yang melintasi batas negara. Banyak negara memiliki
undang-undang yang melarang korupsi dan pencucian uang, dan kerjasama
antar negara dalam menghadapi korupsi transnasional ditingkatkan melalui
perjanjian internasional, seperti Konvensi PBB Menentang Korupsi (United
Nations Convention against Corruption/UNCAC).

UNCAC adalah perjanjian internasional yang memberikan kerangka kerja global


untuk melawan korupsi. Indonesia adalah salah satu negara yang telah
meratifikasi UNCAC, yang berarti bahwa pemerintah Indonesia telah
berkomitmen untuk mengimplementasikan langkah-langkah untuk mencegah
dan melawan korupsi, termasuk tindakan korupsi transnasional dan pencucian
uang yang melibatkan dana hasil korupsi yang disimpan di luar negeri.

Sanksi untuk pelaku korupsi transnasional dan pencucian uang dapat melibatkan
penuntutan hukum di negara asal dan negara-negara tempat dana tersebut
disimpan. Selain itu, kerjasama internasional dalam menyelidiki dan mengadili
pelaku korupsi transnasional semakin meningkat, mencerminkan kesadaran
global tentang seriusnya dampak korupsi terhadap ekonomi, pembangunan, dan
stabilitas negara.

Demikian, mohon koreksi dan arahan,

Referensi :

1. Buku Materi Pokok


2. Materi Inisiasi
3. Google.com

Anda mungkin juga menyukai