Anda di halaman 1dari 4

Hiperglikemi

Halaman
No. Dokumen : No. Revisi

RSUD
DOLOKSANGGUL
Ditetapkanoleh:
STANDAR Direktur,
PROSEDUR
Tanggalterbit:
OPERASIONAL
dr. HeppiSurantaDepari
Penata Tk. I
NIP. 197801312009042003

Krisis hiperglikemia mencakup ketoasidosis


diabetikum (KAD) dan status hiperglikemia
hiperosmolar (SHH), yang merupakan komplikasi akut
dari pasien diabetes melitus. Krisis hiperglikemia
terjadi akibat defisiensi insulin dan peningkatan
hormon counterregulatory (glukagon, katekolamin,
kortisol, dan groeth hormone). SHH terjadi ketika
PENGERTIAN defisiensi insulin yang relatif (terdapat kebutuhan
insulin) menimbulkan hiperglikemia berat dan
dehdrasi dan akhirnya menyebabkan kondisi
hiperosmolaritas. KAD terjadi bila defisiensi insulin
yang berat tidak saja menimbulkan hiperglikemia dan
dehidrasi, tapi juga mengakibatkan produksi keton
meningkat dan asidosis metabolik.
Sebagai acuan bagi dokter di UGD dalam
TUJUAN penatalaksanaan penanganan Hiperglikemi

KEBIJAKAN SK Direktur RSUD Doloksanggul No………. tahun ……


tentang ………..
PROSEDUR 1. Anamnesis
 Nyeri (mula-mula di daerah epigasrium atau
umbilical, kemudian menjalar ke titik Mc
Burney)
 Mual dan atau muntah (rangsang visceral)
 Anoreksia
 Dapat disertai demam (infeksi akut)
2. PemeriksaanFisik
 Status generalis: tampak kesakitan, demam
(>37,7 0C), fleksi ringan art coxae dextra
 Status lokalis: Nyeri tekan Mc Burney
 Defen muscular (+)
 Rovsing sign (+)
 Psoas sign (+)
 Blumberg sign (+)
 Obturator sign (+)
 RT: nyeri searah jam 9-11
 Peritonitis umum (perforasi): nyeri seluruh
abdomen, pekak hati menghilang, bising usus (-)

3. PemeriksaanPenunjang
- Laboratorium :
 Darah Rutin
 DL, PTT, aPTT
 Ur/Cr
 UL
 GDS
 Tes Kehamilan
 HbsAg

- Radiologi : FotoThoraks
- USG Abdomen

4. Diagnosa Banding
- Urolitiasis dekstra
- KET
- UTI dekstra
- Adneksitis
- Kista ovarium terpuntir
- Tumor caecum
5. Diagnosis Kerja
Apendisitis akut
6. KIE (KomunikasiInformasiEdukasi)
- Menjelaskan kondisi pasien dan diagnosis kerja
- Rencana penanganan (rawat inap, rawat jalan
atau rujuk)
- Meminta persetujuan pasien dan keluarga untuk
rencana penanganan.

7. Terapi
- Operasi dalam bius spinal atau umum
- Open appendektomi
- –
- 3 hari

8. Konsul DPJP bila pasien perlu rawat inap atau


rencana rujuk

9. Pemberian terapi dan pemeriksaan tambahan


sesuai anjuran DPJP (bila ada)

10. Memasukkan pasien ke ruang rawat inap atau


rujuk (bila pasien perlu dirujuk)

11. Mencatat semua pemeriksaan dan tindakan


secara lengkap di rekam medis.

Unit Terkait 2 Admisi


UGD
Instalasi Rekam medis
Radiologi
Laboratorium
Apotek
Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai