Anda di halaman 1dari 3

PENGUMPULAN BAHAN PENULISAN

2.3.1 Jenis Bahan Penulisan

Jenis bahan yang diperlukan dalam menulis pada dasarnya ditentukan oleh jenis karya
ilmiah yang akan ditulis. Jika karya ilmiah yang disusun bersifat factual, maka bahan yang
dibutuhkan berupa fakta-fakta, sedangkan jika karya ilmiah yang disusun bersifat teoristis,
maka bahan yang dibutuhkan berupa teori-teori. Jika karya ilmiah yang disusun merupakan
perpaduan antara factual dan teoristis, maka bahan yang diperlukan berupa fakta-fakta dan
teori-teori.

Bahan penulisan karya ilmiah dapat berupa : buku teks, jurnal, majalah, artikel dan
laporan penelitian. Bahan-bahan tersebut dapat ditemukan di perpustakaan. Selain itu, bahan
penulisan karya ilmiah juga dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
pengamatan, wawancara, angket atau kegiatan pengumpulan data lainnya.

2.3.2 Cara Memanfaatkan Bahan Penulisan

a. Sumber Pustaka

Pustaka merupakan sumber berbagai macam informasi, gagasan, teori, dan lain-lain
yang diperlukan penulis sebagai bahan penulisan. Pemanfaatan sumber pustaka sebagai
sumber bahan penulisan karya ilmiah dapat dilakukan dnegan cara :

1. Menentukan bahan
2. Memanfaatkan catalog
3. Menelaah pustaka

1. Menentukan Bahan
Berdasarkan topic yang telah dipilih dan yang telah dituangkan ke dalam kerangka karya
ilmiah, penulis akan mengetahui bahan apa yang diperlukan. Bahan yang diketahui dengan
mudah melalui topic-topik bawahan (subtopik) yang merupakan rincian dari topic utama.
Misalnya dengan sehubungan topic Efektifitas dan Efisiensi Pengguanaan Modal Kerja
dalam Peningkatan Rentbilitas, bahan yang diperlukan berupa (1) Konsep modal kerja, (2)
konsep dasar tentang rentabilitas, (3) factor yang mempengaruhi rentabilitas, dan lain-lain.
2. Memanfaatkan Kartu Katalog
Kartu catalog merupakan alat bantu penunjuk untuk mencari bahan yang diperlukan
dalam menulis karya ilmiah. Di perpustakaan dapat dijumpai ada tigajenis kartu catalog,
yaitu :
1. Catalog pengarang
2. Katalog judul
3. Catalog subjek

Ketiga jenis catalog ini pada dasarnya memuat komponen yang sama, yaitu : nama
pengarang, judul buku, edisi, data publikasi (tempat terbit, penerbit dan tahun terbit),
deskripsi isi dan nomor buku (call number).

Perbedaan ketiga kenis kartu catalog itu terletak pada penonjolan komponen atau
unsurnya. Dalam catalog pengarang yang diutamakan adalah nama pengarangnya. Dalam
catalog judul yang diutamakan adalah judul buku atau jenis bahan pustaka yang lain.
Sedangkan dalam catalog subjek yang ditonjolkan adalah subjek dan isi buku atau jenis
bahan pustaka lainnya.

Bertolak dari topic dan kerangka karangan yang telah ditentukan, penulis dapat
memanfaatkan kartu catalog subjek. Dari catalog subjek ini akan segera diperoleh informasi
pustaka yang memuat teori sehubungan dengan topic yang akan ditulis dalam karya ilmiah.

3. Cara Menelaah Bahan Pustaka


Setelah bahan pustaka telah ditemukan, selanjutnya perlu dilakukan telaah bahan dan
membuat catatan hasil penelaahan. Untuk melakukan penelaahan secara efektif, ada dua
cara yang dapat ditempuh, yaitu ;
1. Tekhnik daftar isi buku dan
2. Tekhnik indeks

Teknik Daftar Isi

Penelaah bahan pustaka tidak harus dilakukan dengan cara membaca keseluruhan isi
buku (atau bahan pustaka lainnya). Jika yag diinginkan adalah bahan sehubungan dnegan
topic yang akan ditulism kegiatan membaca keseluruhan isi buku merupakan kegiatan yang
tidak efektif. Untuk memperoleh bahan yang diperlukan, sebaiknya dilakukan dengan
memeriksa daftar isi buku untuk menemukan bab atau bagian buku yang relevan dengan
topic yang akan ditulis.

Tekhnik Indeks

Penelaahan bahan penulisan dapat dilakukan dengan memanfaatkan indeks yang


terdapat dalam buku, yang biasanya terletak di bagian akhir buku. Indeks yang dimaksud
adalah suatu daftar yang memuat konsep/istilah yang terdapat dalam buku dan nama
pengarang yag karyanya dimuat dalam buku tersebut. Istilah atau konsep dan atau nama-
nama ini disusun secara alfabetis (diurutkan sesuai dengan abjad). Pemanfaatan indeks
dilaukan dengan cara memeriksa bahan teoritis yang diperlukan dalam indeks buku yang
bersangkutan.
2. Sumber Nonpustaka

Sumber nonpustaka yang dapat dimanfaatkan dalam menulis karya ilmiah dapat berupa
hasil wawancara, observasi, dan angket. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
wawancara, observasi, atau pengikisan angket adalah kealamiahan. Kealamiahan idapat
diperoleh apabila hasil kegiatan tersebut tidak menyimpang dari kondisi yang sebenarnya. Oleh
karenaitu perlu diupayakan agar kegiatan tidak berubah pada saat dilakukan pengamatan, dan
jawaban tidak menyimpang dari keadaan sebenarnya pada saat dilakukan pengisian angket dan
wawancara.

a. Wawancara
Pengumpulan bahan dengan bahan wawancara terstruktur maupun wawancara bebas.
Wawancara dengan tekhnik terstruktur lebih menguntungkan dibandingkan dengan
tekhnik lainnya. Dengan tekhnik ini pewawancara diharapkan telah menyiapkan butir-
butir pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara.
b. Observasi
Pengumpulan bahan penulisan dengan cara ini dapat dilakukan dengan observasi
terlibat apabila pengamat melibatkan diri pada kegiatan yang akan diamati, sedangkan
observasi tak terlibat adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat tanpa melibatkan
diri dalam kegiatan yang diamati.
c. Angket
Bahan penulisan karya ilmiah dapat diperoleh dari penyebaran angket. Angket yang
dimaksud sepersngkat pertanyaan/isian yang perlu dijawab oleg seseorang. Bahan yang
ditanyakan dalam angket didasarkan pada kebutuhan bahan penulisan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai