Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH SEPAK BOLA KELOMPOK 6

Mata Kuliah: Sepak Bola

Dosen Pengampu: Julianur S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Afif Adnan (2111102422033)


2. Dinda Nabila Rahmania (2111102422019)
3. Nur Alamsyah (2111102422032)
4. Syahril Sabirin (2111102422025)
5. Lovita (2111102422021)
6. Ibnu Maulana (2111102422030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Sepak Bolah, dengan judul:
“Sepak Bola”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak dengan memberikan saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kawan-
kawan sekalian.

Samarinda, 26 Oktober 2022.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SEPAK BOLA ............................. 1

A. Sejarah dan Perkembangan Sepak Bola di Dunia ....................................... 1

B. Perkembangan Sepak Bola di Asia ............................................................ 1

C. Sejarah dan Perkembangan Sepak Bola di Indonesia ................................. 3

BAB II TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAK BOLA ........................................ 4

A. Passing Kaki Bagian Dalam ...................................................................... 4

B. Passing Kaki Bagian Luar ......................................................................... 4

C. Passing Jauh .............................................................................................. 5

D. Dribbling/ Dribel ....................................................................................... 6

E. Kontrol Kaki Bagian Dalam ...................................................................... 6

F. Kontrol Menggunakan Punggung Kaki ...................................................... 7

G. Kontrol Menggunakan Sol Sepatu ............................................................. 8

H. Kontrol Menggunakan Paha ...................................................................... 9

I. Kontrol menggunakan dada ....................................................................... 9

J. Heding/ sundulan .................................................................................... 10

BAB III UKURAN LAPANGAN SEPAK BOLA ............................................. 11

A. Panjang dan Lebar Lapangan ................................................................... 11

B. Tinggi dan Lebar Gawang ....................................................................... 12

C. Jarak Titik Penalti ................................................................................... 12

D. Ukuran Area Kiper .................................................................................. 13

E. Diameter Tengah Lapangan ..................................................................... 13

iii
F. Tinggi Bendera Sudut Lapangan.............................................................. 14

G. Ukuran Siku Sudut Lapangan .................................................................. 14

BAB IV ATURAN PERTANDINGAN ............................................................. 15

A. Waktu Pertandingan ................................................................................ 15

B. Waktu istiraha antar babak ...................................................................... 15

C. Perpanjangan waktu ................................................................................ 15

D. Perlengkapan tim ..................................................................................... 16

BAB V SKEMA PERTANDINGAN ................................................................. 18

A. Sistem Gugur .......................................................................................... 18

B. System Bye ............................................................................................. 18

C. System Babak Pendahuluan ..................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

iv
BAB I

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SEPAK BOLA

A. Sejarah dan Perkembangan Sepak Bola di Dunia

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum
Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit
dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan
di Jepangdengan sebutan Kemari]. Di Italia, permainan menendang dan membawa
bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat
digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan
selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini
dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung
larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan
besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di
lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di
Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan
merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi
pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada
tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.
Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan
tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi
sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai
kompetisi dimainkan diberbagai negara.

B. Perkembangan Sepak Bola di Asia

AFC ( asian footbal confederatuon ) mengalami sejarah yang pasang


surut sejak awal pendiriannya. Pertama kali didirikan oleh 14 negara termasuk
Indonesia pada 8 Mei 1954 di Filipina, AFC tidak memiliki markas tetap laiknya
UEFA yang bermarkas di Swiss. Pada tahun 1965, AFC memindahkan

1
sekretariatnya dari Hong Kong ke Kuala Lumpur. Meski demikian AFC tidak
memiliki gedung permanen milik sendiri. Pada tahun 1978, AFC menumpang di
gedung milik Asosiasi Sepakbola Malaysia.
Selanjutnya pada tahun 1995, AFC pindah ke kantor Dewan Olimpiade
Malaysia. Setahun sebelumnya, tepatnya pada 13 Mei 1994, baru muncul usulan
bahwa AFC harus memiliki gedung sendiri di Kuala Lumpur. Usulan tersebut
diajukan dalam forum Kongres AFC. Presiden AFC saat itu, Sultan Ahmad Shah,
kemudian membeli tanah seluas lima hektar pada tahun 1997 di kawasan Bukit
Jalil, yang berjarak sekitar 20 menit di sebelah selatan Kuala Lumpur. Saat itu,
pemerintah Malaysia tengah mengembangkan kawasan Bukit Jalil sebagai kota
metropolitan untuk menyiapkan event Commonwealth Games XVI tahun
1998. Event tersebut merupakan pesta olahraga bagi negara-negara
persemakmuran Kerajaan Britania, di mana Malaysia saat itu menjadi tuan rumah.
Bukit Jalil sendiri kemudian menjadi lokasi stadion utama Malaysia. Gedung
tersebut akhirnya selesai dan diresmikan pada 17 Mei 2000. Bangunan tiga lantai
tersebut adalah sekretariat milik AFC yang pertama kali sejak berdiri tahun 1954.
Upacara peresmian tersebut dilakukan dengan mewah dengan dihadiri oleh Raja
Malaysia, Perdana Menteri Malaysia, perwakilan pimpinan organisasi-organisasi
induk sepakbola dunia, dan sebagainya.
Selama dua dekade berikutnya, gedung tersebut tetap menjadi markas
AFC. Tujuan AFC jelas: mengembangkan baik standar maupun kualitas sepakbola
di benua Asia. Pada Januari 2016, AFC merilis visi misi yang menggambarkan
ambisi untuk memajukan sepakbola seluruh daratan Asia. Motto AFC sendiri
cukup lugas: “One Asia, One Goal”. Hal tersebut juga berimplikasi pada perluasan
sekretariat yang dinilai sudah terlalu kecil untuk mengurus sepakbola Asia yang
terdiri dari puluhan negara. Perluasan tersebut dilakukan dengan membangun
infrastruktur modern. Salah satunya adalah akademi wasit AFC yang berfungsi
untuk mencetak wasit-wasit Asia berkelas dunia. Saat ini AFC telah memiliki 47
anggota asosiasi, mulai dari negara-negara di Asia Utara, Selatan, Tenggara hingga
Australia. Presiden AFC sendiri dijabat oleh Salman bin Ibrahim al-Khalifa dari
Bahrain dengan Sekretaris Jenderal-nya Dato’ Windsor John.

2
C. Sejarah dan Perkembangan Sepak Bola di Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan


Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan
pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi
tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI
dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi
I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan
"Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono Xmendirikan stadion Sriwedari yang
membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola
Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi
dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an,
beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di
antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam
negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi
Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga
untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak
bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, U21,
dan U-23)

3
BAB II

TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAK BOLA

A. Passing Kaki Bagian Dalam

Pasing kaki bagian daalam bayak sekali di gunakan oleh pemain


sepak bola, apa itu pasing bagian dalam, pasing bagian dalam adalah
mengopor teman memakai kaki bagian dalam, contoh nya ada di poto di
atas.Bagi pemula permainan sepak bola harus belajar dari teknik ini yaitu
menggunakan pasing bagian dalalm.

B. Passing Kaki Bagian Luar

Para pesepak bola juga sering melakukan passing dengan kaki


bagian luar. Tujuan dari passing dengan menggunakan kaki bagian luar

4
adalah untuk mengayunkan bola ke arah pemain yang ditargetkan, namun
jaraknya jauh. Mengoper bola dengan kaki bagian luar akan membuat arah
bola menjadi lengkung dan melambung tinggi. Hal ini membuat pemain
lawan tidak bisa mengambil alih bola. Pemain berdiri dalam posisi tegak
dan menghadap ke arah pemain yang ditargetkan. Salah satu kaki pemain
diletakkan sejajar dengan bola dan putar telapak kaki ke dalam, sehingga
kaki bagian luar siap untuk mengumpan bola. Pastikan jika pemain yang
ditargetkan dalam posisi siap untuk menerima bola. Tungkai kaki yang akan
digunakan untuk mengoper bola ditarik ke belakang dan ayunkan bola ke
arah pemain yang ditargetkan.

C. Passing Jauh

Passing jauh adalah passing yang akan melewati kepala para


pemain atau biasa disebut dengan overhead. Teknik long passing ini banyak
digunakan untuk dapat memberikan operan dalam jarak jauh atau bahkan
operan silang ke daerah pertahanan milik tim lawan. Dan pasing ini juga
sering di gunakan pemain bintang sepak bola.

5
D. Dribbling/ Dribel

Pengertian dribbling pada permainan sepak bola adalah menggiring


atau membawa bola dengan kaki menuju sebuah titik tertentu. Dengan
dribbling, seorang pemain bola bisa menghindari lawan. Ketika dribbling
sudah tidak bisa digunakan lagi, maka bola bisa dioper ke rekan yang dalam
keadaan tidak terkawal.

E. Kontrol Kaki Bagian Dalam

Teknik mengontrol bola dengan kaki bagian dalam dilakukan


dengan memutar teknik mengontrol bola dengan kaki bagian dalam
dilakukan untuk menguasai bola yang melaju menyusur tanah. Berikut ini
cara melakukan teknik mengontrol bola dengan kaki bagian dalam yaitu:

6
1. Awalan dilakukan dengan berdiri menghadap bola.
2. Posisi kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedu tangan ditekuk dan
berada di samping badan.
3. Jika mengontrol menggunakan kaki kanan, posisikan kaki kanan
tepat pada arah datangnya bola dan putar pergelangan kaki ke arah
luar.
4. Ketika bola menyentuh kaki bagian dalam, tarik sedikit kaki ke
belakang agar bola tidak memantul jauh.
5. Ketika bola sudah dikuasai, lakukan gerakan lanjutan.

F. Kontrol Menggunakan Punggung Kaki

Kontrol menggunakan punnggung kaki adalah teknik dasar yang


awal di gunakan dalam permainan sepak bola, bisa nya di gunakan saat
teman mengumpan terobos kekita atau teman mengumpan lambung kekita
maka itu kita menggunakan kontrol punggung kaki.

7
G. Kontrol Menggunakan Sol Sepatu

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam


permainan sepak bola. Teknik menghentikan bola biasa disebut dengan
teknik control. Dalam permainan sepak bola, teknik menghentikan bola
terdiri dari beberapa macam, salah satunya adalah menghentikan bola
dengan sol sepatu atau telapak kaki.
Menghentikan bola dengan sol sepatu digunakan untuk
menghentikan bola yang bergulir datar ditanah. Cara untuk menghentikan
bola dengan sol sepatu yaitu:
1. Posisi awal berdiri menghadap arah datangnya bola.
2. Posisi kaki tumpuan berada di sebelah kaki yang digunakan untuk
menghentikan bola dengan jara selebar bahu.
3. Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola sedikit di angkat
dengan ujung kaki sedikit diangkat ke atas.
4. Ketika bola menyentuh sol sepatu, tekan sedikit bola agar bola
berhenti dan mudah dikuasai.
5. Ketika bola sudah dikuasai, lakukan gerakan lanjutan seperti
passing, shooting, atau dribbling.

8
H. Kontrol Menggunakan Paha

Cara kontrol menggunakan paha yaitu Badan menghadap ke arah


datangnya bola dan kedua tangan berada di samping badan untuk membantu
menjaga keseimbangan. Kemudian angkat paha dan lutut sedikit di tekuk.
Tepat pada saat bola menyentuh paha, tarik sedikit paha tersebut ke bawah
mengikuti arah datangnya bola.

I. Kontrol menggunakan dada

Cara kontrol menggunakan dada yaitu busungkanlah dada,


kemudian kaki sedikit ditekuk. Perkenaan bola ketika menghentikan bola
menggunakan dada adalah dada bagian atas. Tariklah dada sedikit ke
belakang ketika bola menyentuh dada. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
pantulan bola sehingga bola dapat dikuasai.

9
J. Heding/ sundulan

Heading dalam permainan sepak bola, berarti menyundul atau


mengontrol bola dengan menggunakan kepala. Bagian kepala yang tepat
bersentuhan dengan bola dalam menyundul bola adalah dahi. Selain
mengontrol bola teknik ini juga bisa membobol gawang lawan.

10
BAB III

UKURAN LAPANGAN SEPAK BOLA

A. Panjang dan Lebar Lapangan

Pertandingan dapat dilakukan di lapangan yang permukaannya


dilapisi dengan rumput Asli atau buatan / artifi cial, sepanjang ketentuan
tentang itu ditetapkan dalam peraturan Kompetisi yang berlaku. Ukuran &
bentuk Lapangan Lapangan permainan sepak bola Harus berbentuk 4
persegi panjang, dan garis samping atau touch line ( harus lebihPanjang dari
garis gawang goal line ). Dengan ukuran panjang : minimal 90 m (100
Yard), maksimal 120 m (130 yard) dan lebar : minimal 45 m (50 yard),
maksimal90 m (100 yard).

Lebar lapangan min 64m Mak 75m Panjang lapangan min 100m Mak 110m

Standart ukuran sepak bola Interasional : Panjang : Minimal 100 m


(110 Yard) maksimal 110 m (120 yard) Lebar : Minimal 64 m (70 yard)
maksimal 75 m (80 Yard)

11
B. Tinggi dan Lebar Gawang

Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling
bawah Mistar atau palanga gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki).

C. Jarak Titik Penalti

Daerah yang Dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah
daerah pinalti, pada setiap Daerah pinalti di buat sebuah titik pinalti yang
berjarak 11 cm ( 12 yard) dari titik Tengah antara kedua tiang gawang dan
sama jaraknya dengan tiang gawang Tersebut, di luar daerah pinalti di buat
suatu garis busur atau lingkarandengan Radius 9,15 m (10 yard) dari
masing-masing titik pinalti.

12
D. Ukuran Area Kiper

Untuk area kipar lebarnya ialah 40,3m dan panjang area nya ialah 16,5m.

E. Diameter Tengah Lapangan

Titik tengah terdapat pada pertengahan garis Tengah dan dikelilingi


oleh sebuah lingkaran dengan radios 9,15 m (10 yard).

13
F. Tinggi Bendera Sudut Lapangan

Tiang Bendera Tinggi tidak kurang dari 1,5 m(5 kaki) yang bagian
atasnya tumpul, ditempatkan pada setiap sudut lapangan. Tiang Bendera
boleh juga ditempatkan diujung garis tengah tidak kurang dari 1 m di Luar
garis samping

G. Ukuran Siku Sudut Lapangan

Siku Tendangan Sudut Untuk tendangan sudut, dari setiap Bendera


dibuat seperempat lingkaran dengan radius 1m ( 1 yard) ke dalam Lapangan
permainan.

14
BAB IV

ATURAN PERTANDINGAN

A. Waktu Pertandingan

Waktu yang digunakan untuk 1 kali pertandingan normal sepakbola


adalah 2 kali 45 menit.

B. Waktu istiraha antar babak

Istirahat dalam permainan sepak bola adalah waktu jeda pada paruh
waktu. Wasit akan menghentikan pertandingan untuk istirahat.
Umumnya, periode ini digunakan untuk mengatur ulang strategi sebuah
tim melalui arahan pelatih. Selain itu, pemain juga bisa melakukan
peregangan dan pemulihan tenaga.pertandingan untuk istirahat.
Umumnya, periode ini digunakan untuk mengatur ulang strategi sebuah
tim melalui arahan pelatih. Selain itu, pemain juga bisa melakukan
peregangan dan pemulihan tenaga.

C. Perpanjangan waktu

Memahami durasi lama waktu permainan sepak bola adalah


normalnya 2 x 45 menit, yang terbagi menjadi dua babak besar. Apabila
hasil poin atau skor seri atau sama, maka durasi lama waktu permaian
sepak bola adalah akan diperpanjang 15 menit pada setiap babaknya.
Itu artinya total tambahan durasi lama waktu permainan sepak bola
adalah 30 menit. Jika terjadi skor seri lagi, sesuai aturan permainan
sepak bola yang berlaku secara internasional, harus dilakukan
tendangan pinalti atau adu pinalti untuk menentukan pemenang
permainan sepak bola

15
D. Perlengkapan tim

Pemain dilarang memakai atau menggunakan sesuatu yang


membahayakan untuk diri sendiri atau pemain lain, seperti perhiasan
atau jam tangan. Peraturan perlengkapan utama bagi pemain sepak bola
profesional (tidak termasuk kiper) terdiri dari:

1. jersey atau pakaian olahraga khusus yang seragam untuk sebuah tim

2. celana pendek yang seragam dalam sebuah tim

3. sepasang kaos kaki yang seragam dalam sebuah tim

4. pelindung tulang kering bagi pemain yang bermain di lapangan


permainan

5. sepasang sepatu untuk seluruh pemain

6. ban kapten (khusus bagi pemimpin sebuah tim)

Kiper memiliki sedikit perbedaan ketentuan dalam perlengkapan


bermain. Kiper harus memakai pakaian yang berbeda dengan pemain di
posisi lain maupun ofisial pertandingan.

jersey harus berwarna dan berpola lain dibanding jersey pemain

lain (termasuk kiper tim lawan)

sarung tangan pelindung harus dikenakan selama pertandingan


berlangsung, celana panjang diizinkan, jersey berlengan
panjang diizinkan

Seluruh pemain dan anggota tim (pihak pelatih dan


pegawai tim) diperbolehkan mengenakan peralatan tambahan,
misalnya untuk menangani cuaca dingin seperti celana pendek

16
pelapis berwarna sama dengan celana pendek luar, kaus
pelapis berlengan berwarna sama dengan jersey, sarung tangan
untuk menghangatkan tubuh, kacamata khusus diizinkan jika
tidak menimbulkan bahaya bagi pemakai atau pemain lain.

17
Bab V

SKEMA PERTANDINGAN

A. Sistem Gugur

Adalah suatu sistem yang mengatur pelaksanaan pertandingan dimana


peserta yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan selanjutnya.
Pertandingan akan berakhir apabila pemenang pemenang tidak
mempunyai lawan lagi. Pemenang terakhir adalah juara I dan yang kalah
adalah juara II.
1. Keuntungan system gugur adalah:
a. Dapat dikuti dengan peserta banyak
b. Menghemat waktu, biaya, dan petugas
2. Kerugian dari sistem gugur adalah:
a. Peserta merasa kurang puas, karena sekali kalah langsung
tidak dapat main kembali
b. Pertandingan atau perlombaan biasanya dianggap kurang
berkualitas, karena pemenang tidak bertanding dengan semua
peserta lainnya.
Sistem gugur dapat dibagi menjadi:
1. Sistem Gugur Tunggal (single elimination)
2. Sistem Gugur Rangkap (double elimination)
3. Sistem Consulationon

B. System Bye

Sistem Gugur Dengan Bye,Dipergunakan apabila jumlah peserta


atau regu kurang dari bangun akar dari dua (badd),sehingga bagannya
dibuat menjadi bangun akar dari dua dahulu. Contohnya 6 regu menjadi
8 regu, 12 regu menjadi 16 regu, dst.Contoh bagan pertandingan sistem
gugur dengan bye 2 dari 6 peserta.

18
Untuk menempatkan bye pada bagan pertandingan adalah
ditempatkan oleh panitia. Apabila bye ada dua, maka ditempatkan di
atas dan dibawah pada bagan. Sedangkan apabila bye lebih dari dua,
maka penempaan bye adalah di atas, di bawah, ditengah bawah,
ditengah atas dst.

C. System Babak Pendahuluan

Sistem gugur dengan ronde pendahuluan ialah penyelenggaraan


pertandingan antara beberapa peserta sebelum babak pertama bagi
semua peserta. Pemenang pertandingan babak pendahuluan itu
selanjutnya berhak mengikuti babak berikutnya. Tata cara ini
merupakan proses saringan bagi sejumlah peserta tertentu.
Tujuan utama penyelenggaraan ronde pendahuluan ialah
mengurangi jumlah peserta pada babak pertama jika misalnya jumlah
peserta 10 orang, sedangkan angka patokan yang lebih kecil dari jumlah
peserta 8, maka harus menggugurkan 2 peserta seperti telah disinggung
pada awal bab ini angka patokan berupa kelipatan angka 2 ialah
2,4,8,16,32 dan seterusnya.
Tentu saja ada kelemahannya beberapa peserta memperoleh
keuntungan jika kebetulan tidak terpilih sebagai peserta yang harus
mengikuti ronde pendahuluan. Penentuannya berdasarkan undian.
Kesulitan lain yang dihadapi jika jumlah peserta melebihi angka patokan
clan tergolong besar. Misalnya saja jika peserta sebanyak 25 dan angka
patokan dibawah jumlah itu 16 maka yang harus digugurkan sebanyak
9 peserta. Tentu saja dalam penyelenggaraannya memerlukan waktu,
biaya dan clan tenaga.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Tim Kesebelasan


Sepak Bola. Jakarta.
Nasution, Ahmad. (2018). Teknik Dasar Bermain Sepak Bola Pada
Siswa SMKT SOMBA OPU Kabupaten Gowa. Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Prayugo, M. Syaipul. T.t. Sejarah Sepak Bola Dunia dan Indonesia
secara singkat dan lengkap. https://olahraga.pro/sejarah-sepazk-
bola-dunia-dan-indonesia/. Diakses pada tanggal 26 Oktober
2022.

Ricky. T.t. Ukuran Lapangan Sepak Bola dan Bahan Rumputnya.


https://www.gramedia.com/literasi/ukuran-lapangan-sepak-
bola/. Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2022
Sarifudin, Aip. (1981). Organisasi dan Tatalaksana Penyelengaraan
Pertandingan Olahraga untuk SPG, SGO, SGPLB. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

20

Anda mungkin juga menyukai