Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN METODE SELF CONTROL SEBAGAI PENGENDALIAN KECEMASAN

DAN FOMO GEN Z MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

(Tema: How to Prevent Anxiety and Fear of Missing Out in Gen Z from Spiritual Perspective)
Islamic Psychology Festival Airlangga (IPSY FAIR) 2022

Disusun Oleh:
Aulia Rahmatulaili
(17503)

MAN 1 Tulungagung
Tulungagung
Jawa Timur
2022
Pendahuluan
Generasi z merupakan generasi yang lekat dengan hal-hal yang serba instan,antisosial bahkan
kesulitan berkomunikasi dengan generasi-generasi sebelumnya. Sehingga dengan adanya nilai-
nilai tersebut generasi ini lekat dengan nilai-nilai ideal tertentu. Generasi z juga menjadi generasi
yang sering disorot karena generasi ini sering di juluki sebagai generasi internet (igeneration).
Generasi z ini tumbuh dan berkembang sesuai dan seiring dengan perkembangan digitalisasi di
berbagai macam aspek. Mereka yang ada pada generasi ini mempunyai keahlian yang di mana
dapat mengoperasikan berbagai media-media teknologi atau yang dapat kita ketahui sebagai
digital Natives,Serta pada generasi z ini mereka memiliki karakter-karakter unik atau karakter
multitasking yang di mana karakter ini membedakan dengan karakter generasi-generasi
sebelumnya. (Christiani & Ikasari, 2020)Dengan dengan adanya zaman yang berkembang
tawaran modernitas yang diberikan adakalanya membawa dampak positif namun tak dipungkiri
pasti adanya dampak negatif yang mengiringinya.
Indonesia menduduki negara dengan urutan kelima yang menjadi pengguna jejaring sosial atau
internet tertinggi di dunia di mana pernah ada survei yang dilakukan oleh Internet Networld Stast
yang di mana dengan adanya survei ini menyatakan bahwa di Indonesia jumlah penggunan
internet sebanyak 132 juta dengan penggunaan internetnya sekitar 50,4% dari semua penduduk
yang ada di Indonesia (Youarti & Hidayah , 2018).Karena teknology internet sekarang segala
sesuatu dapat terpenuhi,utamanya kebutuhan hidup manusia.Namun kemudahan dari yang
didapatkan pada internet membuat suatu ketergantungan pada penggunanya. (Soliha, 2015)
Fear Of Missing Out(FoMO) merupakan salah satu dampak negatf karena penggunaan internet
dengan penggunaan media sosial,Fear Of Missing Out adalah ketakutan/kecemasan yang dialami
Gen Z yang kondisinya biasa seperti kondisi yang dialami berupa ketakutan dan kecemasan pada
ketakutan tidak gaul,update dan ketinggalan berita,sehingga rasa takut ini akan mempunya efek
samping yang sangat berpengaruh pada kondisi psikologis maupun fisik.Mereka yang telah
mengalami FoMO biasa merasa cemas saat mereka lupa/belum mengupdate stastus atau kegiatan
pada media sosialnya. (imaddudin, 2020)
FoMO yang berarti juga kecemasan(anxiety) dimana kecemasan dapat didefinisikan dengan
suatu perasaan takut serta kurang fokus yang tidak spesifik biasanya dipacu karena adanya suatu
ancaman.Kecemasan biasanya ditandai dengan kekhawatiran akan suatu hal yang belum tentu
terjadi.Serta kecemasan juga merupakan suatu keaadaan emosional negatif dengan ditandai suatu
firasat dan ketegangan yang bersifat somatik seperti jantung berdebar,keringat dingin dan
kesulitan bernafas. (Anisa, 2016)
Sehingga untuk menangani kecemasan kecemasan tersebut kita dapat menggunakan metode self
control,dimana dengan penerapan metode ini sebagai sarana pencegahan kecemasan individu
dapat menjadikan dorongan dorongan yang ada pada tiap pribadi sebagai suatu pengendalian
emosinya. (Ma'ruf, 2019)
Sehingga dengan adanya essay ini diharapkan adanya suatu penanganan bagi penderita FoMO
dan anxiety dengan menggunakan metode self control sebagai sarana pengendalian diri.Dan
dengan adanya Essay ini akan diketahui bagaimana perspektif islam pada penderita kecemasan
atau anxiety tersebut.
Isi
Fear of missing out(FoMO) dan kecemasan dapat dikendalikan dengan metode self control, di
metode ini terdapat tiga dimensi; A) Kemampuan mengontrol perilaku (behavioral control), B) Kontrol
kognitif (cognitive control), C) Kemampuan mengontrol keputusan(decisional control). .Dengan metode
ini individu dapat memiliki pengendalian dalam perilaku sehingga metode self control ini akan
memicu suatu kemampuan untuk mengatur menyusun membimbing dan mengarahkan
perilakunya sehingga menciptakan konsekuensi yang positif.Kemampuan yang dapat dilakukan
individu dalam penerapan metode self control ini seperti pengarahan dan pengendalian pikiran
suatu emosi bahkan perilaku yang nantinya dapat mendapat feedback yang positif. (Ma'ruf,
2019)
Kebermaknaan hidup juga merupakan salah satu penerapan dari metode self control ini seperti
memberikan nilai tersendiri kepada individu jika dianggap berharga dan berarti, freedom of will
yaitu kebebasan berkehendak sehingga dengan adanya kebebasan ini setiap individu dapat
menentukan pilihannya.Self control juga dapat dilakukan dengan mengkonsep diri sendiri seperti
perkenalan diri fisik etik moral sosial pribadi dan keluarga sehingga penerapan metode self
control ini dapat menghasilkan suatu kemampuan untuk mengendalikan stimulus maupun respon
yang dimiliki oleh setiap individu agar tidak terjadi ledakan perasaan emosi maupun frustasi,
serta pengontrolan diri yang kognitif di mana individu dapat mengelola suatu informasi melalui
penilaian dan penggabungan suatu kejadian. (Ma'ruf, 2019)
Kesadaran setiap individu jika mempunyai self control yang tinggi dapat menjadi panduan dan
pengarahan serta pengaturan perilaku setiap individu dalam melakukan suatu kegiatan bahkan
dalam mengatasi suatu kecanduan utamanya pada saat mereka jauh dari sesuatu yang mereka
anggap butuh namun tidak sehingga dapat didefinisikan sebagai suatu hasrat. (Ningtiyas , 2013)
Kecemasan dalam kajian psikologi Islam atau perspektif Islam yang merujuk pada Alquran telah
dijelaskan bahwa kecemasan merupakan suatu emosi takut yang di mana kata hasyah dan
derivasinya dalam Alquran disebutkan sebanyak 39 kali. Takut yang dimaksudkan di sini
memiliki arti seperti takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala, takut akan siksa kubur, takut akan
tidak mendapatkan ridho-Nya dan ketakutan-ketakutan lainnya. Pada Alquran juga telah
dijelaskan bahwa manusia akan diuji oleh ketakutan-ketakutan pada surat al-baqarah ayat 155
sebagai berikut:
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS.
Al-Baqarah: 155)”.
Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa suatu kecemasan dapat menjadi pembahasan
yang di mana makna takut yang irasional dapat dialami oleh seluruh individu sehingga ketika
mengalami suatu peristiwa wajar jika reaksi suatu emosi rasa takut hingga rasa tak nyaman
bermanifestasi terhadap suatu perilaku pada individu. (Nugraha, 2020)
Pada perspektif Islam kecemasan dapat diatasi dengan melaksanakan suatu ibadah yaitu ibadah
salat tahajud di mana faedah dari salat tahajud itu sendiri adalah menguatkan hubungan dengan
Allah, menyucikan ruh serta menaikkan derajat yang mulia, dapat menjauhi maksiat dan
membuat gemar beribadah, dapat melunakkan hati,dan mendapatkan ridho dari Allah. (Zaini ,
2015)
Penutup
Generasi z sebagai generasi terbaru yang pintar dalam berteknologi sehinggaini dengan
kelebihan terkadang dapat mengalami dampak negatif seperti terjadinya FoMO pada individu di
generasi z ini,sehinnga generasi z dapat menjadikan essay ini sebagai jalan keluar bagi pengidap
FoMO dan kecemasan yang ada pada generasi saat ini.Dan dengan adanya essay ini diharapkan
metode self control dapat diterapkan sebagai suatu sarana pengendalian kecemasan dan FoMO
pada generasi z,yang di mana di essay ini kita juga dapat mengetahui kecemasan dari perspektif
spiritual yaitu perspektif Islam sehingga pemaknaan kecemasan mempunyai sebuah landasan
yang valid dari segi spiritual atau agama.Dan pada generasi z,mereka dapat menjadikan essay ini
sebai suatu acuan atau sarana bahwa kecemasan-kecemasan yang ada pada dirinya seperti
dimbulkan oleh media sosial dan lain hal dapat diatasi dengan metode self control ini.
References
Anisa, D. F. (2016). Konsep kecemasan (Anxiety) Pada lanjut usia (Lansia). Konselor Vol 5 no 2, 93-99.

Christiani, L. C., & Ikasari, P. N. (2020). Generasi z dan pemeliharaan Relasi Antar Generasi dalam
Perspektif Budaya Jawa. Jurnal komunikasi dan kajian media Vol 4 no 2, 84-105.

imaddudin. (2020). Fear Of Missing Out (FOMO) Daan Konsep Diri Generasi Z Ditinjau Dari Aspek
Komunikasi. Journalism, Publik Relation And Media Communication Studies Journal Vol 2 No 1 ,
24-39.

Ma'ruf, M. G. (2019). Hubungan konsep diri dan self control dengan berkemaknaan hidup . fakultas
psikologi Universitas 17 agustus 1945 Surabaya.

Ningtiyas , s. D. (2013). Hubungan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa .
educational psychology Journal, 25-30.

Nugraha, A. D. (2020). Memahami kecemasan perspektif Psikologi islam. Indonesian Journal Of Islamic
Psychology, 1-22.

Soliha, S. F. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan Kecemasan Sosial . Jurnal
interaksi Vol 4 no 1, 1-10.

Youarti, I. E., & Hidayah , N. (2018). Perilaku Phubbing Sebagai karakter Remaja Generasi z. Jurnal Fokus
konseling Vol 4 no 1 , 143-152.

Zaini , A. (2015). Salat sebagai terapi bagi pengidap gangguan kecemasan dalam persepektif pesikoterapi
islam. Stain kudus jawa tengah Indonesia, 319-334.
Lampiran
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ESSAY

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Aulia Rahmatulaili
NIS/NIP : 17503
Nama Instansi : MAN 1 Tulungagung
Asal Domisili : Tulungagung

Dengan ini menyatakan bahwa saya adalah penulis dari essay yang berjudul PENERAPAN
METODE SELF CONTROL SEBAGAI PENGENDALIAN KECEMASAN DAN FOMO
GEN Z MENURUT PERSPEKTIF ISLAM, yang saya ajukan untuk mengikuti Lomba Essay
IPSY FAIR 2022 belum pernah dipublikasi dan diikutsertakan pada perlombaan tingkat
Nasional/ Internasional sebelumnya. Karya ini benar-benar merupakan hasil ide orisinil dan
pengembangan (studi pustaka) saya sendiri dan bukan merupakan plagiasi karya orang lain.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur paksaan dari
siapapun. Apabila ada konsekuensi hukum akibat adanya tuntutan dari pihak lain yang merasa
diplagiasi, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

(Tulungagung, 20 Oktober 2022)


       Peserta,

                    (Aulia Rahmatulaili)

Anda mungkin juga menyukai