PENDAHULUAN
dengan hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk
rendah karena adanya pengarus krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk
menjaga agar kualitas dan komoditas hasil pertanian (pisang) tetap tinggi maka perlu
adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau
gagasan baru salah satunya yaitu dengan mengolahnya menjadi produk kripik pisang
yang berkwalitas. maka dari itu dibutuhkan straregi supaya usaha dapat berjalan dan
bertahan. Merintis usaha merupakan pekerjaan yang sesungguhnya tidak sulit dan
dapat dilakukan oleh siapapun, yang terpenting adalah keyakinan, memegang nilai
dan kemauan yang kuat untuk usaha mandiri atau berwirausaha. Kemampuan,
keberanian, dan kesempatan merupakan elemen yang lain yang harus diperkuat untuk
sebaliknya usaha akan akan bangkrut. Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat
terhadap pengembangan usaha yang baik. Perlu diingat bahwa pengembangan usaha
1
Kebanyakan orang mendirikan bisnis dengan visi yang hebat dalam
pemikiran. Namun kondisi nyata yang terjadi justru menghantam keras, dan bahkan
lebih sulit bagi beberapa pelaku usaha, bahwa visi itu akhirnya dilupakan dan mereka
terjebak dengan menjaga bisnis tetap berjalan sebagai bisnis kecil saja. Oleh karena
itu, setiap pengusaha baik kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan
dimuat hal-hal seperti analisa situasi, tujuan pemasaran, anggaran pemasaran, kontrol/
Keripik pisang Salah satu produk yang dikembangkan oleh usaha di Muna
tepatnya di Desa Bangunsari. Dalam pengembangan usaha keripik pisang ini terdapat
kendala - kendala yang sering di hadapi, seperti faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah faktor dari dalam perusahaan, seperti kendala yang di hadapi dalam
persediaan bahan baku, SDM, dan kendala dalam produksi. Selain faktor internal,
usaha keripik pisang ini juga menghadapi kendala faktor eksternal yaitu adanya
persaingan dari berbagai jenis makanan ringan lainnya baik itu berupa keripik
singkong, keripik nangka, keripik apel, dan jenis keripik pisang lainnya.
Sehingga untuk menyaingi keripik makanan ringan lainnya kini keripik pisang
mulai di inovasikan berbagai varian rasa, seperti ada yang menggunakan tambahan
coklat, pedas, asin, gula merah pada keripik pisang tersebut. Sejatinya, produk keripik
pisang bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan
sedikit inovasi, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu
peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya karena
beberapa tahun ini nampak mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari
2
meningkatnya konsumen dan pelaku usaha keripik pisang di Bangunsari. Berdasarkan
Berdasarkan hal di atas kita dapat menerik beberapa Rumusan Masalah dalam
Bangunsari.
1) Manfaat teoritis:
1. Mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti dan pelaku usaha yang
3
2) Manfaat praktis :
ini
keripik pisang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi
Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau
suatu peluang dimana orang lain tidak mampu melihatnya, menangkap peluang dan
dan distribusi dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu
tujuan. Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan
yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta
kualitas dan kuantitas produksi dari pada kegiatan ekonomi dengan menggerakkan
pikiran, tenaga dan badan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pisang adalah
tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia tenggara (termasuk
Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan cau, di Jawa Tengah dan
5
Jawa Timur dinamakan gedang. Produksi pisang di Indonesia cukup besar, bahkan
Indonesia menjadi salah satu penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang
nasional terus meningkat setiap tahun, misalnya dari 2.308.379 ton (tahun 1988)
menjadi 2.417.760 ton (tahun 1989). Daerah penghasil pisang terbesar berada di
semu berpelepah berwarna hijau sampai coklat. Jantung pisang yang merupakan
bunga pisang berwarna merah tua keunguan. Di bagian dalamnya terdapat bakal
pisang. Tumbuhan ini hidup di daerah tropis yang lembab, terutama di daratan
rendah. Di daerah dangan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat
termasuk dalam golongan monokotil tahunan, pohon yang tersusun atas batang semu.
Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat
simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.
Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol.
Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh
menjadi tanaman pisang. Buah pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat
partenokarpi. Variasi dalam kultivar pisang, diantaranya dari warna buah, warna
batang, bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi karakter yang membedakan
6
Berdasarkan jenis nya, pisang di kelompok kan menjadi tiga, yaitu :
1. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var sapientum,
dan kepok.
budaya, serta nilai gizi yang tinggi (Nuramanah, 2013). Komponen utama dalam buah
pisang adalah air, karbohidrat dan juga kaya akan vitamin A, tianin, vitamin B2 dan
vitamin C (Sundari, 2010). Selain buahnya yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan,
bagian lain dari tumbuhan pisang dapat dimanfaatkan pula untuk berbagai kebutuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
7
Spesies : Musa paradisiaca L. (Tjitrosoepomo, 2000)
mudah di temukan di daerah tropis. Selain itu buah pisang memiliki beberapa jenis
dan manfaat buah pisang juga merupakan hasil utama dari tanaman pisang. Selain
buah pisang, hampir seluruh bagian pisang bisa dimanfaatkan. Seperti organ target
kerajinan tangan maupun sebagai obat dan makanan(keripik), limbah kulit pisang bisa
dijadikan tepung untuk membuat roti,sumber energi(listrik), bahan obat dan makanan,
dan untuk menyemir sepatu, jantung pisang diolah menjadi makan sehat (dendeng
dan abon).Sementara Banyak olahan dari buah pisang diantaranya bisa dimakan
langsung, diolah menjadi keripik pisang, sale pisang, goreng pisang, pisang molen,
jadi isian untuk roti. Semua itu tergantung kekreatifan kita untuk mengolah organ-
Dilansir dari Medium, strategi adalah kombinasi hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan dan dibatasi oleh waktu serta sumber daya. strategi
berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer dan ag = memimpin), yang
artinya seni atau ilmu untuk menjadi jenderal. Stategi berisi rencana jangka panjang
8
dayanya, bagaimana mendefinisikan pasar juga produk, melakukan branding kepada
akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah
ditetapkan sebelum.
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai”.
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi
pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
dilakukan”.
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
9
Menurut Pearce II dan Robinson (2008:2), strategi adalah rencana berskala
besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan
Tipe – Tipe Strategi Menurut Rangkuti (2004, p7) pada prinsipnya strategi
Strategi Manajemen
Strategi Investasi
Strategi Bisnis
10
operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi–strategi
Strategi Pemasaran
bagi organisasi dari pelanggan, pasar, dan interaksi di dalamnya. Hal ini berarti
dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Jenis pengembangan usaha ada
motivasi dan kreativitas (Anoraga, 2007:66). Jika hal tersebut dapat dilakukan oleh
setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula
kecil menjadi skala menengah bahkan menjadi sebuah usaha besar. Berikut definisi
11
Menurut Brown dan Petrelo (Sugiono 2004:20) pengembangan usaha adalah
suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga usaha akan meningkat pula
badan usaha atau perseorangan yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan
konsumen. Kegiatan tersebut beroperasi dengan memiliki badan hukum atau tidak
besar.
produk.
12
4. Harga dan kualitas produk sejenis.
5. Diferensiasi produk.
6. Peluang usaha.
1) Produksi
adalah seluruh pekerjaan yang menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada
dan membagikan guna itu di antara orang banyak. Pada hakikatnya, produksi
adalah proses penciptaan ada penambahan nilai guna dari barang atau jasa
bentuk yang diikuti oleh penambahan manfaat, bentuk, waktu, tempat atas
2) Marketing
hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari
13
Marketing juga berarti proses pemasaran produk atau jasa, mulai dari
marketing berguna untuk menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan kepada
3) Pendanaan
antara sumber-sumber dana yang paling ekonomis dan analisis bagi perusahaan
pendanaan adalah sebagai sumber penggajian untuk tenaga kerja. Ketika gaji
tenaga kerja tidak diberikan tepat waktu maka bisa menjadi kendala yang
merugikan dalam usaha. Tidak jarang terjadi pengunduran diri atau mogok
kerja akibat tidak dibayarkannya gaji tenaga kerja tepat pada waktunya.
berbuat dan bertindak sesuai dengan arahan dan tujuan yang hendak di capai.
14
Disisi lain, tidak jarang terjadi para personil tersebut mengalamai hambatan
Hal ini berarti, manajer perlu bahkan harus mengenal dan memahami
mencapai suatu tujuan tertentu, dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan
dalam suatu organisasi dapat di pandang dari tiga sudut pendekatan, ialah:
tertentu dan khusus agar dia dapat bekerja dan melaksanakan tugas-tugas
dalam pekerjaanya.
Personil adalah individu sebagai suatu organisme yang potensial dan terus
sehingga mampu berfikir dan memcahkan berbagai masalah. Selain dari itu,
dan kebersamaan.
15
yang bersifat probilitas dan situasional. Dengan demikian individu tidak
Berikut :
kesempatan. Dengan kata lain, peluang adalah suatu kesempatan yang dapat
Oleh karena itu, seorang wirausaha harus mampu membuat dan menemukan
perkembangan usaha. Karena adanya peluang usaha yang baik dan sesuai
dengan rangkaian kemampuan antara wirausaha usaha dan pasar, maka akan
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan
perkembangan usaha. Dengan kata lain, segala potensi sumber daya yang
perkembangan suatu usaha. Oleh sebab itu, peran sumber daya manusia pada
16
3. Faktor Laporan Keuangan dan Administrasi
Laporan keuangan dan administrasi yang baik merupakan salah satu faktor
4. Faktor Organisasi
dikelola oleh beberapa orang harus ada pembagian tugas yang jelas yang
5. Faktor Perencanaan
17
adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai dimasa yang akan
jangka pendek;
sebelum melakukan produksi. Dari beberapa hal tersebut maka dapat kita
baik.
18
Dalam mengelola usaha, ada indikator penting yang dibutuhkan
bagus
Cost: biaya, mutu yang bagus perlu biaya namun biaya yang tinggi
19
b. Menciptakan kekuatan merek produk dengan strategi pembeda dan
memperhatikan 4P (marketingmix).
8. Lingkungan lokasi
pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan
sumber daya alam, tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, fasilitas dan
9. Daya saing
output yang dihasilkan oleh suatu tenaga kerja. (Michael Porter:1990) Daya
20
entitas sejenis dalam suatu lingkungan yang sama. Memiliki pembeda yang
susah dimodifikasi atau bahkan tidak bisa dimodifikasi bagi usaha lain
dalam semua sisi baik itu dari sisi kualitas produk, pelayanan, SDM,
pengiriman, dan lain sebagainya. Jika suatu usaha tersebut masih bisa
dimodifikasi oleh usaha lain maka belum dikatakan memiliki daya saing
tinggi.
Berdasarkan cara konsumsi pisang dapat di bagi menjadi dua golongan, yaitu
banana dan plantain : Banana adalah buah pisang yang di makan dalam bentuk
segar, misalnya pisang ambon, raja, susu, seribu dan emas. Sedangkan Plantain
adalah pisang yang di makan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya pisang kepok,
nangka, raja siam, raja bandung, dan pisang tanduk. Pisang banyak mengandung
protein yang kadarnya lebih tinggi dari pada buah - buahan lainnya. Namun buah
Keripik adalah produk makanan ringan yang di buat dari irisan buah pisang
dan digoreng, dengan atau tampah bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan
21
pengelolahan pisang menjadi keripik pisang adalah memberikan nilai tambah,
kerusakan yang terjadi pada buah pisang. Bahan baku keripik pisang adalah buah
pisang. Buah pisang yang akan dibuat menjadi keripik dipilih yang sudah tua dan
masih mentah agar mudah diiris, khususnya jenis pisang olahan seperti pisang kepok,
tanduk, nangka, kapas, dan jenis pisang olahan lainnya. Keripik pisang dapat di buat
menjadi beberapa rasa tergantung bumbu yang di tambahkan. Bahan tambahan yang
diperlukan sebagai penambah rasa antara lain garam halus untuk rasa asin, gula pasir
dan gula merah untuk rasa manis, cabai bubuk untuk rasa pedas, dan bumbu untuk
keripik dengan rasa khas (Suyanti, 2008). Proses pengolahan keripik pisang :
✓ Pisang
✓ Perendaman
✓ Penggorengan
✓ Penirisan minyak
✓ Pemberian bumbu
✓ Pendinginan
✓ Pengemasan
✓ Keripik pisang
22
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun Secara
pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dilayani. Kekuatan
perusahaan di pasar.
Yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu Perusahaan.
berkembang bagi organisasi di masa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang
dihadapi oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk menghadapi berbagai macam
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang muncul dimasa yang
23
Tebel. Matriks SWOT Strategi Pengembangan Usaha Keripik Pisang
Internal
Eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Strategi SO Strategi WO
(Strategi yang (Strategi yang
Peluang (O) memanfaatkan kekuatan meminimalkan
dan memanfaatkan kelemahan dan
peluang) memanfaatkan peluang)
Strategi WT
Strategi ST (Strategi yang
Ancaman (S) (Strategi yang meminimalkan
menggunakan kekuatan kelemahan dan
dan mengatasi ancaman) menghindari ancaman)
sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri
24
seluruh potensi yang terkadang di alam menujuh tercapaianya
yang berada di luar organisasi dan tidak berada dalam pengandalian jangka
Faktor politik.
25
serta sistem perpajakan dan kebijakan moneter, regulasi dan deregulasi
Faktor Ekonomi.
neraca pembayaran, harga produk dan jasa, produktivitas, serta tenaga kerja
26
sosial budaya dari suatu masyarakat antara lain adalah ukuran keluarga,
Faktor Teknologi.
pesat terutama pada era globalisasi, baik pada bidang bisnis, maupun pada
kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus menerus harus selalu
atau jasa yang dihasilkan atau pada cara operasinya. Aspek penting dalam
pekerja, masa atau waktu keusangan teknologi, dan harga teknologi yang
akan diadopsi.
27
3). Ancama Produk pengganti,
5). Persaingan antara pesaing - pesaing yang ada, dapat teridentifikasi juga
pada penelitian.
Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan
- bahan atau sumber - sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi. Dalam
suatu unit usaha di kenal adanya berbagia macan fungsi yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu
dijumpai yaitu :
a. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tambang dari unit usaha. Sebab
bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari di
pembiayaan aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga
c. Produksi ( operasi ) yang merupakan penghasilan dari produksi atau jasa yang
b. Pengendalian kualitas
28
d. Penentuan fasilitas produksi
pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya keingianan yang di lakukan dengan
komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan
saran dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam
(Husain, 2005).
Usaha keripik pisang merupakan salah satu usaha yang gampang proses
Produksinya. Bahan - bahan pun terbilang mudah untuk diperoleh. Hanya berbahan
dasar utama yaitu pisang kepok. Pisang hanya perlu di kupas dari kulitnya kemudian
langsung diparut dengan menggunakan alat parut buah di atas minyak panas,
kemudian diangkat. Setelah dibumbui keripik pisang dapat dikemas dalam wadah
yang rapi dan menarik. Kemudian inilah yang membuat banyak orang menjadikan
29
2.7 Kerangka Pikir
optimal dengan melakukan kegiatan pengolahan dan perubahan wujud dari bahan
baku menjadi produk akhir yang siap konsumsi oleh masyarakat dengan memberikan
nilai tambah dan nilai guna sehingga produsen kripik pisang mendapatkan
keuntungan dalam menjalankan usaha tersebut. Permintaan yang tinggi tidak hanya
direspon oleh satu kelompok saja, akan tetapi juga oleh pihak lain yang ingin
pesaing, maka akan terjadi persaingan pasar. Hal itu meupakan teori mendasar
tentang persaingan pasar yang juga berhubungan dengan agroindustri keripik pisang
persaingan pasar, baik antar agroindustri sejenis maupun agroindustri lain yang ingin
kekuatan dan kelemahan. Faktor yang masuk dalam kekuatan agroindustri adalah
dam kemudahan proses produksi, sudah memiliki merek produk serta mendapatkan
izin usaha. Sedangkan faktor yang masuk dalam kelemahan adalah teknologi
sederhana, daya tahan produk rendah, pemasaran bentuk luas, bentuk promosi inirdiri
dari peluang dan ancaman. Faktor yang menjadi peluang adalah permintaan pasar
30
yang besar, dukungan pemerintah daerah, ketersediaan tenaga kerja dan harga bahan
baku murah. Sedangkan faktor yang masuk dalam ancaman adalah fluktuasi harga
bahan baku, masuknya pesaing baru, persaingan mendapatkan agen, substitusi bahan
berbagai faktor internal dan eksternal agroindustri secara sistematis dan menyeluruh
sehingga dapat dirumuskan strategi yang tepat. Pada skema berikut, dijelaskan
31
Potensi Pisang
Analis Situasi
Kekuatan Peluang
Kemudahan memperoleh Permintaan pasar yang besar
Bahan baku Dukungan Pemerintah Daerah
Tenaga kerja terampil Ketersediaan tenaga kerja
Pengalaman pengusaha Harga bahan baku murah
Kemudahan proses
Produksi Ancaman
Sudah memiliki merek produk Fluktuasi bahan baku
serta mendapat izin usaha Masuknya pesaing baru
Persaingan mendapatkan agen,
Kelemahan subtitusi bahan baku dan
Teknologi sederhana permodalan terbatas
Daya tahan produk rendah
Pemasaran belum luas
Bentuk promosi sederhana
Belum adanyaIFAS
pembukuan EFAS
keuangan
IFAS EFAS
Strategi
Pengembangan Kripik
Pisang
Ket :
Peningkatan nilai tambah pada Agroindustri Keripik Alur pemikiran
Pisang Desa Bangunsari
Alur analisis
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan diusaha keripik pisang yang terletak di Desa Bangunsari
satu unit usaha yang menghasilkan makanan ringan berupa keripik pisang di wilaya
Informan yang di pilih adalah usaha keripik pisang di Desa Bangunsari Kecamatan
Lasalepa Kabupaten Muna, yang telah melakukan usaha keripik pisang selama
kurang lebih 5 Tahun. Informan adalah orang yang memberikan informasi maka
dapat di katakan sebagai responden. Pihak yang menjadi responden dalam penelitian
Jenis dan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
maupun kegiatan-kegiatan lain yang mendukung penelitian, selain itu juga dengan
33
digunakan proses wawancara. Responden yang dipilih dalam proses wawancara
Menurut David (2004), dalam analisis untuk menentukan responden, tidak ada
jumlah minimal yang diperlukan sepanjang responden yang dipilih merupakan ahli
dikelompokkan menjadi 2 yaitu: pihak internal yaitu pengelola usaha kecil keripik
pisang ini, diantaranya pemilik dan pegawai usaha kecil keripik pisang di Desa
Bangunsari. Pihak eksternal yaitu pihak yang berada di luar usaha kecil keripik
pisang, tetapi mengetahui secara jelas mengenai usaha keripik pisang tersebut,
Kabupaten Muna. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan sesuai dengan fokus
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini Adalah
sebagai berikut :
informasi peneliti.
34
c) Dokumentasi yaitu dalam penelitian ini dilakukan bahan-bahan tertulis atau
dokumen-dokumen dari instansi terkait, yaitu profil potensi, peta lokasi, serta
penelitian.
yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan usaha keripik pisang.
serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal dalam pengembangan usaha
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
35
3.5.2 Alternatif Strategi
terhadap peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kekuatan dan
2) Strategi adalah rencana atau cara yang di lakuakan untuk mencapai suatu tujuan.
3) Analisis SWOT merupakan suatu analisis situasi yang mencakup kondisi internal
4) Faktor Internal adalah faktor yang meliputi suatu usaha yang mempengaruhi
36
5) Faktor Ekternal adalah faktor-faktor luar usaha yang mempengaruhi kinerja
usaha keripik pisang dan pada umumnya belum dapat dikendalikan sepenuhnya.
Meliputi kondisi perekonomian, sosial dan budaya, politik dan hukum, teknologi
dan persaingan.
6) Kekuatan dari faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam usaha keripik
7) Kelemahan dari faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam usaha dan
8) Peluang faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar usaha dan
9) Ancaman dari faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar usaha dan
37
BAB IV
Desa Bangunsari dengan luas wilayah ± 12.000 Ha merupakan salah satu Desa di
Bangunsari memiliki penduduk mayoritas suku Jawa. Jarak tempuh desa tempuh
Permukiman : 7.000 Ha
Perkebunan : 4.000 Ha
4.2.1 Kependudukan
38
Berdasarkan data administrasi pemerintah Desa Bangunsari, jumlah penduduk
yang tercatat setelah administrasi jumlah total 1.872 jiwa. Dengan rincian
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
39
Semakin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi di suatu wilayah maka
menyusul penduduk yang berpendidikan SMA sebanyak 381 atau 20%. Hal
penduduk Desa Bangunsari tergolong cukup karena jumlah 48% telah melalui
agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang kental
keturunan dari orang tua ke anak dan ke cucu. Hal ini membuat agama islam
40
Mata pencaharian adalah pekerjaan yang menjadi pokok penghidupan. Mata
masyarakat desa Bangunsari mayoritas buruh swasta 211 atau 50,12% dan
atau 30,64%. Hal ini menggambarkan bahwa buruh swasta di lokasi penelitian
tersebut, ada beberapa penduduk yang mata pencaharian nya tidak pada satu
bidang saja, tetapi juga bekerja pada bidang lainnya ( pekerjaan sampingan)
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan
tujuan.
digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan prasarana berarti alat tidak
Bisa disimpulkan jika sarana dan prasarana merupakan seluruh benda, baik
yang bergerak ataupun tidak, digunakan untuk meraih tujuan bersama. Pembuatan
41
sarana dan prasarana disesuaikan dengan yang dibutuhkan organisasi atau lembaga
atau perusahaan. Untuk mengetahui secara terperinci jumlah dan jenis sarana
Kabupaten Muna. Hal ini terlihat bahwa jumlah sarana transportasi umum berupa
ojek 3 buah, truck 2 buah dan angkutan pedesaan 0 buah. Ada juga prasarana air
bersih dan sanitasi yang terdiri. dari sumur gali sebanyak 360 unit, dan jumlah
jamban keluarga sebanyak 654e buah. Kemudian ada sarana dan prasarana
ruangan,invetaris dan alat tulis kantor berupa : jumlah mesin ketik 1 unit, meja 5 unit,
kursi 10 unit,almari arsip dan komputer masing-masing 2 unit serta kendaraan dinas 1
buah. Selain itu ada prasarana peribadahan yang terdiri dari 1 masjid, 2 Mushola dan
2 gereja. Kemudian terdapat sarana pendidikan berupa SMK 1 buah 1 SMP 1 buah.
42
BAB V
Keripik pisang adalah salah satu usaha agroindustri rumah tangga yang
mengolah buah pisang menjadi keripik pisang yang memiliki nilai tinggi.
Usaha keripik pisang di Desa Bangunsari merupakan usaha yang dirintis rata-
rata sejak beberapa tahun lalu. Tujuan pengusaha keripik pisang melakukan
kerja yang dipergunakan dalam usaha tersebut bersumber dari dalam keluarga
dan luar keluarga yaitu kerabat dekat dari daerah setempat. Usaha keripik
pisang ini di dirikan oleh bapak spranus Hans bersama istri nya pada tahun
2007, dimana usaha kecil ini merupakan salah satu industri rumahan terbesar
Pada pertengahan tahun 2007 usaha keripik pisang ini mulai berjalan. Adapun
bahan baku yang di gunakan adalah pisang yang di peroleh berasal dari Desa
Kombungo, Desa Labunti, Desa Bonea, Desa Labone, Desa Lambiku, Desa
Wawesa dan Desa parida. Seiring berjalannya waktu usaha ini semakin
43
sehingga berkembang usaha keripik Pisang di Desa Bangunsari. Selain itu
Menurut Robbins & Judge (2014 :231) Struktur organisasi adalah untuk
setiap bagian, seperti bagian produksi dan pemasaran. Struktur usaha keripik
PEMILIK USAHA
BENDAHARA
TENAGA KERJA
TETAP
44
Gambar. 5 Struktur Organisasi
Pemilik Perusahaan
Mengatur keuangan.
Bagain Produksi
Merawat mesin
Bagian Pemasaran.
Mempromosikan produk.
45
5.2 Identitas Responden
Identitas responden merupakan keterangan yang diperoleh dari responden berupa data
kuisioner yang disebarkan oleh penulis yang berisikan mengenai jenis kelamin, umur
5.2.1 Umur
5.2.2 Pendidikan
sikap, dan bentuk tingkah lakunya, baik untuk kehidupan masa yang akan
46
memiliki beberapa alternatif yang ada baik jenis usaha maupun hal-hal yang
berhubungan dengan pengembangan usaha perlu di tingkat kan. Hal ini dapat
tersebut mendirikan Usaha nya sudah bertahun tahun dan pengalaman yang
sudah ia dapat kan dari para usaha keripik pisang lainnya serta pelatihan
Usaha keripik pisang di Desa Bangunsari merupakan usaha rumahan dan telah
beroperasi sejak tahun 2007. sejak 2007 telah membangun tempat produksi
desa tersebut masih perlu lebih dikembangkan agar memiliki ciri dan
memajukannya, di antaranya :
1. Manajemen Produksi
47
melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai.
dalam satu bulan. Sesuai dengan hasil wawancara pada tanggal 10 juli
2022.
48
Jumlah 14.900 15.900 42.600 12.800 32.500
Persediaan awal untuk setiap bulan dalam tahun 2021 – 2022 Juli
2). Kualitas wujud : kemasan yang menarik serta dan variant rasa yang
49
d. Sumber Daya Manusia adalah karyawan atau tenaga kerja di Desa
industri tersebut, dan salah satu syarat untuk menjadi karyawan harus
e. Volume penjualan
yang terjual. Menurut Swastha & Irawan (2005) ada beberapa faktor
50
Januari 1.200 750 750 2.700 2.250.000
Merah selama setahun 15.700 Pcs. Ini merupakan varian yang laris
Dan jumlah penghasilan dari bulan Juni 2020 – Juli 2021 sebanyak Rp.
27.130.000,-
2. Perluasan Pemasaran
Muna Barat.
51
2) Strategi penetapan harga merupakan strategi dimana perusahaan tidak
pembelian.
di hargai 10k.
bisnis. Hal ini disebabkan karena belum ada yang mampu mengelola
Juli 2022.
lebih suka memesan secara online terlebih lagi akan lebih mudah
memasarkan produk melalui media sosial karena sudah pasti dapat dilihat
oleh banyak orang bukan hanya di dalam kab. Muna dan Muna barat tapi
SWOT, Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT
52
memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan
dengan
53
pisang begitu di minati banyak konsumen, keripik pisang di Desa
konsumen tertarik.
Analisis SWOT ini didasari oleh anggapan bahwa strategi yang efektif dibuat
dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (kesempatan dan
ancaman). Analisis SWOT merupakan alat evaluasi atau diagnosa yang bertujuan
Faktor internal pada analisis SWOT terdiri dari strength (kekuatan) dan weakness
(kelemahan).
54
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
konsumsi.
kabupaten muna dan Muna barat yang di lakukan 3-4 kali dalam
perminggu.
minati. Selain itu juga keripik pisang di Desa Bangunsari terkenal dengan
rasa renyah.
panjang.
55
5.3.2. Faktor kelemahan
sederhana sehingga
sehingga kalah saing dengan para usaha keripik pisang yang menggunakan
Faktor eksternal dalam analisis SWOT mencakup opportunity (peluang) dan threat
(ancaman).
Lingkungan.
Lingkungan menurut Sri Hayati adalah sebuah kesatuan di antara suatu ruang dan
semua benda. Serta keadaan makhluk hidup yang ada di dalam ruang tersebut.
Peraturan pemerintah.
56
Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang- undangan yang ditetapkan
Tren.
Trend adalah suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka
panjang, yang diperoleh dari rata–rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata
- Budaya
- Ideologi
bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh
- Sosial politik
politik kepada warga negara yang baru atau bagi mereka yang telah usianya
dewasa.
57
- Perekonomian
Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolut atau mutlak dan objektif.
manusia.
Sumber permodalan.
Sumber modal ini berasal dari badan atau perusahaan yang menyediakan bantuan
modal. Lembaga ini terdiri dari beberapa orang atau pihak, baik individu maupun
Perkembangan teknologi.
Artinya suatu proses kegiatan dalam rangka mengembangkan teknologi atau ilmu
tentang keterampilan.
Belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang kami tekuni.
Hanya dengan modal yang rendah kami dapat memulai bisnis dengan baik.
58
5.4.2. Faktor ancaman
mengadopsinya.
dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar
(David, 2006).
pembobotan mulai dari 1,0(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting),
dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat tinggi) sampai dengan 1 (sangat
59
rendah). Pemberian ranting untuk kategori kekutan yang besar diberikan ranting
adalah sebaliknya, yaitu jika kelemahannya sangat besar di beri ranting 1 dan
jika kelemahannya kecil diberi ranting 4, begitupun pada peluang dan ancaman.
Pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa faktor kunci internal yang
mempunyai faktor kekuatan tinggi adalah kualitas produk keripik pisang. Hal
ini di tunjukan dengan nilai bobot sebesar 0,12 dengan ranting 4 dan skor
sebesar 0,48. Faktor kunci ini merupakan peluang utama bagi usaha keripik
pisang ini karena kualitas produk keripik pisang memiliki tingkat kepentingan
60
terbesar bagi pengembangan usahanya kedepan. Selain identifikasih terhadap
kekuatan internal usaha keripik pisang matriks IFE juga menunjukan berbagai
kelemahan yang selamabini dimiliki usaha keripik pisang ini. Faktor kunci
internal yang menjadi kelemahan terbesar usaha ini adalah daerah pemasaran
produk keripik pisang, yang memiliki bobot 0,05 dengan ranting sehingga
skornya adalah 0,05. Hasil analisis matriks IEF pada usaha keripik pisang ini
yang meliput seluruh faktor kunci internal ( kekuatan dan kelemahan ) adalah
nilai skor sebesar 2,37. Total nilai tersebut menunjukan bahwa usaha keripik
pisang ini berada pada level rata-rata di dalam kekuatan internal seluruhnya,
sehingga usaha ini di tuntut lebih optimal dalam memanfaatkan kekuatan yang
keberhasilan usahanya.
peluang dan ancaman yang dihadapi usaha keripik pisang pada kondisi aktual
saat ini.
Peluang dan ancaman yang dihadapi usaha keripik pisang dapat dilihat pada
Tabel berikut :
61
No. Faktor Strategi Ekxternal Bobot Rating Total
Skor
Peluang
1. Adanya kredit bagi usaha 0,12 3 0,36
2. Sektor di bidang keripik pisang
0,18 4 0,72
sedang mengalami kenaikan
Ancaman
1. Harga bahan baku yang semakin
0,09 1 0,09
meningkat
2. Baggaining position prmbrli kuat 0,08 2 0,16
3. Jaringan pemasaran pesaing kuat 0,09 3 0,27
4. Barang subtitusi tinggi 0,08 2 0,16
5. Banyak pesaing 0,18 1 0,18
6. Pasokan bahan baku yang kontiniu 1,00 3 2,48
memberikan peluang terbesar bagi usaha keripik pisang adalah sektor di bidang
keripik pisang mengalami kenaikan. Hal ini di tunjukan oleh bobot terbesar
keripik pisang ini adalah harga bahan baku yang semakin meningkat. Hal ini
ditunjukan dengan nilai bobot 0,09 dengan ranting 1 dan skor 0,09. Kondisi
pengaruh yang signifikan dalam biaya operasional usaha ini. Biaya operasional
Analisis SWOT
62
Adapun strategi pengembangan usaha dengan menggunakan analisis
SWOT, Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah
perusahaan selama bertahun – tahun dan banyak contoh analisis SWOT yang
berhasil digunakan sebagi panduan perusahan dan ada 4 komponen dasar pada
1) Strength atau kekuatan. Komponen ini adalah suatu karakterisitik yang dapat
Muna barat, karena produknya terkenal dengan enak dan memiliki ciri khas
tersendiri.
yaitu faktor pengunaan sosial media, yang menjadi kendala lain keripik
63
mengembangkan usahanya, selain produk keripik pisang begitu di minati
berbagai macam produk yang memiliki ciri khas yang berbeda dan berbagai
ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. Yang mana
sosial belum di gunakan karena tidak dapat mengelolah akun media sosial.
Analisis SWOT ini didasari oleh anggapan bahwa strategi yang efektif
dibuat dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal
Kekuatan (S-Strenghts)
64
Kelemahan (W-Weakness)
Peluang (O-Oppurtuities)
Strategi S-O
Strategi W-O
Ancaman (T-Threats)
65
Strategi S-T
Strategi W-T
BAB VI
6.1 Kesimpulan
pemilik dan pekerja, kondisi modal yang relatif tercukupi, produk yang berkualitas
baik, harga yang relatif murah. Dan Kelemahannya yaitu: keterbatasan dalam
pemasaran masih terbatas, kegiatan promosi kurang. Letak produksi yang tidak
strategis. Belum adanya izin Dinkes. Sedangkan faktor Eksternal yang menjadi
Peluang yaitu: adanya kredit bagi usaha, Sektor di bidang keripik pisang sedang
66
belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang kami tekuni. Ancamannya yaitu:
harga bahan baku yang semakin meningkat, posisi penawaran pembeli kuat, jaringan
1) Strength atau kekuatan. Komponen ini adalah suatu karakterisitik yang dapat
Bangunsari diantaranya produk sudah dikenal diwilayah kab. Muna dan Muna
barat, karena produknya terkenal dengan enak dan memiliki ciri khas tersendiri.
kelemahan yang ada pada perusahaan. Kelemahan pada industri tersebut yaitu
faktor pengunaan sosial media, yang menjadi kendala lain keripik pisang di Desa
yang terbatas.
keripik pisang di Desa Bangunsari juga memiliki berbagai macam produk yang
memiliki ciri khas yang berbeda dan berbagai farian rasa sehingga membuat
konsumen tertarik.
67
4) Threat atau ancaman. Komponen ini guna untuk mengetahui ancaman–ancaman
apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. Yang mana dapat
6.2 Saran
berikut :
1) Sebaiknya para usaha keripik pisang lebih mempelajari penggunaan sosial media
masyarakat luas.
2) Para pelaku usaha juga sebaiknya menggunakan alat yang modern guna
mempercepat kagiatan produksi agar tidak kalah saing dengan para pelaku usaha
keripik pisang lainnya. Selain itu juga kemasan yang di gunakan sekarang di
68
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian Kebupaten Luwu Timur, 2018. Data Produksi Pisang Dalam
69
Hendro (2011:7), strategi dalam pengembangan usaha Pearce dan Robinson. 1997.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Untuk Petani
Kuesioner
1. Identitas Responden
1) Nama Pemilik :
2) Jenis Kelamin :
3) Alamat :
4) Umur :
5) Pendidikan Terakhir :
70
6) Jumlah tanggungan :
7) Pekerjaan :
2. Karakteristik usaha
71
Faktor-faktor internal
Tujuan :
Pisang.
Petunjuk Pengisian :
1) Berikan tanda (v) pada kolom kekuatan pada tabel 1 berikut ini,
1. Keharmonisan hubungan
antara pemilik dan pekerja
2. Kondisi yang relatif tercukupi
5. Keterbatasan dalam
pencatatan keuangan
72
6. Harga relatif mahal
Faktor-faktor eksternal
Faktor Eksternal dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
dan Ancaman dalam Strategi Pengembangan Usaha Keripik Pisang desa Bangunsari.
Petunjuk Pengisian :
1) Berikan tanda ( v ) pada kolom Peluang pada tabel 2 berikut ini, apabilah faktor-
73
6. Jarimgan pemasaran pesaing
lebih luas
7. Tidak ada hambatan bagi
pendatang baru untuk
memasuki industri
74