Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Oleh :

HENDRA SETIAWAN
1610513110006

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi

dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi

usaha dalam mewujudkan cita-citanya.Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif

dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan

perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki

nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi selain perubahan dan keharusan untuk

beradaptasi adalah kesadaran akan adanya celah antara apa yang ada dan apa yang

seharunya ada, dan antara apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan apa yang

sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sector swasta maupun

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan

bermanfaat. Hal ini bisa dicapai melalui kegiatan bisnis yang dilakukan dengan

menerapkan konsep kewirausahaan sosial.Konsep kewirausahaan sosial telah menjadi

konsep yang popular diberbagai Negara. Berbagai kalangan mulai

memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam

menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi

permasalahan bersama sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi dari

semua pihak. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menghabiskan banyak sumber

daya untuk menangani masalah sosial dan bekerja sama dengan berbagai Negara
asing di seluruh dunia. Tetapi ternyata hal ini tidaklah cukup, oleh karena itu

dibutuhkan individu-individu atau lembaga-lembaga yang dapat melihat peluangdan

mengeluarkan ide-ide inovatif untuk menyeleaikan permasalahan-permasalahan

sosial tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan individu atau lembaga yang

disebut sebagai wirausaha sosial. Dimana tujuan kewirausahaan sosial adalah

terwujudnya perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan

masalah sosial untuk kepentingan masyarakat.

Kewirausahaan merupakan suatu proses dinamis untuk menciptakan nilai

tambah atas barang dan jasa serta kemakmuran. Peter F.Drucker(1994)

mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda. Thomas W.Zimmerer (1996;51) mengungkapkan bahwa

kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk

memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam

kehidupan sehari-hari. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi

terciptanya peluang. Thomas W.Zimmereret al (2005) merumuskan manfaat

berwirauaha sebagai berikut:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.

2. Memberi peluang melakukan perubahan : Pebisnis menemukan cara untuk

mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah

ekonomi dan social dengan harapan akan menjalani kehidupan yang lebih

baik
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya : Memiliki usaha

sendiri memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual dan membuat

wirausaha mampumengikuti minat atau hobinyasendiri.

4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan

pengakuan atas usahanya.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan

rasa senang dalam mengerjakannya Entrepreneur dalam menjalankan

bisnisnya tidak lepas dari modal.

Modal tidak selamanya identik dengan uang ataupun barang (tangible). Sebuah

ide sudah termasuk modal yang luar biasa karena ide merupakan modal utama

yang akan membentuk dan mendukung modal lainnya.

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengalaman dan kisah

sukses dari pebisnis yang dapat dijadikan inspirasi dan juga untuk memenuhi mata

kuliah kewirausaahaan.
TINJAUAN PUSTAKA

Dewasa ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

menerapkan sebuah bisnis, banyak orang berbondong–bondong untuk mulai

menjalankannya. Salah satu bisnis yang bisa menjadi pilihan di masa kini di bidang

pertanian, yaitu bisnis pembibitan tanaman. Salah satu sebabnya bisnis pembibitan

layak dipilih adalah karena dalam bidang pertanian, pembibitan tanaman ini termasuk

praktis di jalankan karena tidak begitu memerlukan area lahan yang luas, bahkan

adakalanya di jalankan secara rumahan bagi mereka yang memiliki halaman agak

luas. Selain itu, bisnis pembibitan juga tidak di terbatasi oleh masa kadaluarsa bahkan

semakin besar bibit umumnya harga jual pun menjadi lebih tinggi. Penyedia bibit

tanaman juga berpotensi bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal, hal ini

dikarenakan banyaknya orang yang menjalankan budidaya tanaman baik itu buah,

sayur atau yang lainnya, namun masih minim jumlah penyedia bibit yang ada.

Sedangkan dalam setiap produksi budidaya tentunya bibit adalah faktor produksi

utamanya. Pelaku budidaya tidak akan pernah dapat membudidayakan tanamannya

dan tak akan pernah bisa mulai menanam tanpa adanya bibit. Karena itu ketersediaan

bibit sangatlah diperlukan. Membangun usaha pembibitan sama halnya dengan

membangun sebuah kepercayaan, sekali kita dapat memuaskan pelanggan, maka

pelanggan tersebut akan loyal dan terus menjadi pelanggan bibit yang kita hasilkan.

Karena itu ketika anda memulai bisnis ini, bangunlah terlebih dahulu reputasi dan
kepercayaan pelanggan. Bagi anda yang hendak memulainya, berikut ini beberapa

tips menjalankannya.

1. Produksi Bibit

Membuka usaha pembibitan tanaman tidak dibutuhkan lahan yang luas, yang

dibutuhkan adalah bagaimana kita mau berusaha, bekerja keras, pantang menyerah,

dan memiliki kemampuan menghasilkan sebuah bibit unggul yang berkualitas. Ketika

hendak menyediakan bibit pertanian, upayakan menyediakan bibit beraneka jenis

dengan varietas yang banyak diminati pelaku budidaya di sekitar wilayah anda.

Telateni dan produksi bibit tersebut dengan kualitas yang memadai.

2. Kontinuitas Bibit

Kontinuitas atau kelangsungan bibit harus senantiasa dijaga dan bibit yang

diminati sebagian besar pelaku budidaya ini harus tersedia terus menerus supaya tidak

mengecewakan pelanggan dan pelanggan tetap setia membeli produk bibit yang kita

hasilkan.

3. Pemasaran

Sebagai pelaku bisnis pembibitan tanaman, konsep pemasaran harus dipegang.

Tanpa konsep pemasaran yang baik maka usaha kita akan sulit berkembang. Upaya

yang bisa di lakukan salah satunya dengan merangkul pelanggan atau para petani

yang akan menjadi calon konsumen dari bisnis kita. Misalnya saja dengan
memberikan edukasi atau pembelajaran mengenai bibit tanaman yang kita jual,

hingga membina mereka agar sukses sampai menjual tanamannya kelak.

Metode Pelaksanaan Praktikum

1. Melakukan kunjungan ke perkebunan CV. HORTINUS.

2. Mewawancara pemilik perusahaan secara langsung.

3. Melihat kondisi perkebunan yang dikunjungi.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah :

1. Direktur Utama Windi Novianto, S.TP

2. CV.WIN HORTINUS
Nama Usaha
3. Didirikan pada tanggal 23 januari 2014
Sejarah Perusahaan
Menjadi perusahaan yang berdedikasi sebagai
4. penyedia benih, kontraktor, supplier dan
Visi
sarana produksi pertanian di Kalimantan
Selatan.
 Meningkatkan mutu benih produktivitas
kerja
 Menyediakan jasa kontruksiberbasis data
5. kelola perusahaan yang baik dan konsep
Misi
ramah lingkungan.
 Mengembangkan bisnis transporter
pertanian diKalimantan Selatan.

Motivasi atau ide


6. mengembangkan
usaha pembibitan
tanaman.

Pembahasan

CV. Win Hortinurs didirikan pada tanggal 23 Januari 2014 berdasarkan akta notaris

Noor Hasanah, S.H, bergerak dibidang pengadaan barang (supplier), kontraktor,

pertanian, kehutanan, serta perkebunan. Berlokasi di Jalan Sapta Marga no. 25,

Guntung Payung, Banjarbaru, Kalimatan Selatan.

Visi perusahaan :
1. Menjadi perusahaan yang berdedikasi sebagai penyedia benih,

kontraktor, sulier dan sarana produksi pertanian di Kalimantan

Selatan.

Misi perusahaan :

1. Meningkat mutu benih, produktivitas kerja.

2. Meyediakan jasa konstruksi berbasis data kelola perusahaan yang baik

dan konsep ramah lingkungan.

3. Mengembangkan bisbis transportir pertanian di Kalimantan Selatan.

Motivasi perusahaan dibidang pembibitan adalah adanya permintaan

dari kepala dinas Daerah Kota Baru yang meminta pengadaan bibit durian,

bibit manga sertifikasi dari Majalengka. Motivasi ini karena informasi produk

pertanian menurun dan menjadikan CV. Win Hortinurs menyediakan

pengadaan bibit.

Manajemen untuk tenaga kerja CV. Win Hortinurs dikepalai oleh

direktur utama yaitu Bapak Windi Novianto, direktur operasional Bapak

Yudhi Sudiyanto, direktur adm dan sales Bapak Bayu Prastya. Untuk manager

sendiri, manager operasional 1 dikepalai oleh Bapak Agus Mulyadi, manager

operasional 2 Bapak Shalihin Noor, manager sales Bapak Hendra dan

manager keuangan oleh Ibu Winda Amalia. Tenaga kerja lapangan yang

digunakan di Hortinurs memakai 4 orang tenaga kerja, dengan pembayaran

gaji setiap bulan.

Pengadaan bibit, wirausaahaan memiliki beberapa pohon induk seperti

durian, jeruk (Tapin), rambutan antalagi (Palingkau) di Daerah Kapuas


memiliki tanah yang ditanami durian. Untuk manga okulasi diambil di Daerah

Majalengka Jabar, jika kosong diambil di Daerah Magelang. Kerja sama

dengan penangkar pada bulan Januari, telah melakukan pembibitan, pada

bulan April dilakukan perbanyakan tanaman, pada bulan Oktober-November

bibit siap salur. Penyaluran dari luar Kalimantan, modal disiapkan antara 30-

50%, permasalahan yang dihadapi biasanya ketika ada pesanan dan barang

tersebut tidak ready. Terjadi kesalahan ketika ingin memesan melihat gambar

tanaman dari foto dengan kenyataan yang sebenarnya berbeda.

Pemasaran hasil produk pembibitan selama 7 tahun penyaluran di

Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur,

pernah juga pengiriman rambutan antalagi ke Jambi menggunakan truk

sebanyak 10.000 batang. banyaknya permintaan dari dinas, keperluan tanaman

terbanyak di Provinsi Kalimantan Tengah. Hampir 70-80% penjualan tanaman

dibeli oleh orang untuk dijual kembali, bahkan ada juga permintaan di luar

Pulau Kalimantan seperti di Daerah Jambi. Kendala yang dihadapi ketika

pemasaran produk adalah ada kalanya terjadi kejadian yang tidak

mengenakkan seperti pembayaran telat, memesan 10.000 bibit dari luar, yang

dating hanya 5.000 bibit saja, dan dp sudah masuk. Ketika melakukan

pengiriman agak susah ngurus karantinya, solusinya dengan meminta surat

perizinan tetapi harus dilakukan packing ulang karena saat karantina harus

dibuka, ketika mau dikirim selama 3-4 hari, tanaman jangan disiram, yang

mengakibatkan daun berguguran karena penguapan. Aspek teknis berdasarkan

pengalaman. Ada beberapa tanaman yang tahan banting dan resiko kematian
sekitar 5% kebawah seperti manga dan jambu air. Tidak ada promosi oleh

wirausahaan, tetapi pekebun buah biasanya mempromosikan dimana mereka

membeli bibit.

Semakin maju usaha semakin sengit juga usaha bisnis, CV. Win

Hortinurs ingin mengembangkan usaha kedepan dengan usaha olshop, dengan

mengadakan pelatihan usaha pembibitan kepada anak-anak, tetapi untuk saat

ini belum bias terealisasikan karena waktu yang padat serta kurangnya tenaga

kerja.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diambil dari uraian diatas adalah :

1. Motivasi usaha adalah karena karena informasi produk pertanian menurun dan

menjadikan CV. Win Hortinurs menyediakan pengadaan bibit.

2. Pengadaan bibit biasanya dengan pengadaan bibit lokal yang masih di Daerah

Kalimantan, ada juga pengadaan bibit dari luar seperti Majalengka, Jawa

Barat.

3. Semakin maju usaha akan semakin sengit usaha bisnis yang dijalankan, CV.

Win Hortinurs kedepannya ingin membuka olshop untuk pembibitan dan juga

pengadaan usaha belajar pembibitan untuk anak-anak.

Saran

Saran dalam praktikum kali ini adalah, sebaiknya praktikum diadakan di

beberapa tempat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai