Anda di halaman 1dari 5

RESUME

MATA KULIAH INTERNAL AUDIT


PERTEMUAN KEEMPAT: OVERVIEW AKTIVITAS AUDIT INTERNAL AUDITNG

OLEH :
LIA NUR AFIZA 2012321035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
TAHUN 2022
OVERVIEW AKTIVITAS AUDIT INTERNAL AUDITNG

Efectifitas, efesiensi dan ekonomi operasi


OPERATIONAL AUDIT Menilai operasi organisasi Sitematis Efectifitas, efesiensi dan ekonomi operasi
Pelaporan Rekomendasi /perbaikan Audit Operasional Audit yang sistematis terhadap program,
kegiatan/aktivitas organisasi dan seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan
melaporkan apakah sumberdaya dan dana telah digunakan secara ekonomis dan efisien , serta apakah
tujuan program , dan kegiatan/aktivitas yang telah direncanakan dapat dicapai dengan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

TAHAP-TAHAP AUDIT OPERASIONAL


 Perencanaan
 Pengumpulan dan
 evaluasi bahan bukti
 Pelaporan dan tindak lanjut

untuk mendefinisikan kegiatan, program, aktivitas yang memerlukan perbaikan atau penyempurnaan
dengan bertujuan untuk menghasilkan perbaikan atas pengelolaan struktur dan pencapaian hasil dari
objek yang diperiksa dengan cara memberikan saran-saran tentanng upaya-upaya yang dapat ditempuh
guna pendayagunaan sumber-sumber secara efiseien, efektif dan ekonomis MAKSUD mendorong
dilakukannya tindakan perbaikandan untuk menghindari kemungkinn terjadinya kekurangan atau
kelemahan dimasa yang akan datang TUJUAN SASARAN Sasaran audit operasional adalah kegiatan,
aktivitas, program atau bidang-bidang organisasi yang diketahui atau diidentifikasi memerlukan
perbaikan atau peningkatan dalam hal efektifitas,efisiensi dan ekonomisnya.

Tujuan Audit Operasioanal


Objek dari audit operasional adalah mengungkapkan kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap
unsur yang diuji oleh auditor dan untuk menunjukkan perbaikan apa yang dimungkinkan terjadinya
untuk memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan. Untuk membantu manajemen
mencapai administrasi operasi yang paling efisien. Mengusulkan pada manajemen cara-cara dan alat-
alat untuk mencapai tujuan apabila manajemen organisasi sendiri kurang memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan yang efisien. Tujuan audit opersional adalah mencapai efisiensi dari pengelolaan. Untuk
membantu manajemen, audit atau operasi beerhubungan dengan fase dari aktivitas usaha yang dapat
merupakan dasar pelayanan pada manajemen. Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam
pelaksanaan yang efektif dan efisien dari tujuan dan tanggungjawab mereka.

Definisi suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah menaati
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern
perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Tujuan Compliance audit (audit kepatuhan) /ketaatan
berfungsi menentukan sejauh mana peraturan, kebijakan, hukum, perjanjian, atau peraturan
pemerintah dipatuhi oleh entitas yang sedang diaudit

Pengujian Ketaatan Compliance Audit


Auditor melakukan pengujian ketaatan yang mengkonfirmasikan eksistensi, efektivitas, dan
kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi. Pengujian ketaatan
membutuhkan pemahaman atas pengendalian akan diuji, jika pengendalian yang akan di uji adalah
komponen-komponen system informasi perusahaan, auditor harus memperhatikan teknologi yang
harus digunakan oleh system informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik system yang
umum digunakan untuk mendokumentasikan system informasi. Jadi auditor harus mempunyai
pemahaman mendasa mengenai teknik-teknik yang digunakan dalam menganalisis dan merancang
system. Bagai masuk-peoses-keluar (input-process-output) IPO dan hirarki-plus-masukan-proses-
keluaran (HIPO), table keputusan dan metode matriks adalah contoh-contoh teknik system yang umum
digunakan dalam menganalisis dn merancang system.

Kriminal Investigator
Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam
transaksi-transaksi komersial Auditot Terlatih Kriminal Investigator

Penyebab Terjadinya Kecurangan


Penyebab Utama

 PENYEMBUNYIAN
 DAYA TARIK
 KESEMPATAN
 KEBERHASILAH
 MOTIVASI

PEMBERI KERJA/PEKERJA
A Perk Hubungan Antar Pemberi Kerja/Pekerja Yang Jelek Penyebab Sekunder Pembalasan Dendam
Tantangan

Gejala Kecurangan Manajemen


Departemen akuntansi kekurangan staff. Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan
dari pihak konsumen, pemasok atau badan otoritas. Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak
terantisipasi Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat Perusahaan
mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama Terdapat kelebihan persediaan
yang signifikan Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku

Gejala Kecurangan Karyawan


Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan
pendukung Pengeluaran tanpa dokumen pendukung Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku
jurnal/besar Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran Kekurangan
barang yang diterima Kemahalan harga barang yang dibeli Faktur ganda dan penggantian mutu barang

Tanda Peringatan Kecurangan


Meskipun pada suatu kesempatan pemeriksa intern melakukan penugaan langsung dalam penyelidikan
kecurangan yang dicurigai atau aktual, bagian yang lebih besar dari usahanya yang berorientasi
kecurangan merupakan suatu bagian yang integral dari penugasan audit yang lebih luas. Usaha yng
berorientasi pada kecurangan ini dapat dalam bentuk prosedur khusus, termasuk dalam program audit
yang lebih luas. Usaha yang berorientasi kecurangan tersebut dapat termasuk seluruh dari kesiapsiagaan
umum dari pemeriksa intern ketika ia melaksanakan seluruh bagian dari penugasan audit ini.
Kesiapsiagaan ini termasuk berbagai area, kondisi dan pengembangan yang memberikan tanda-tanda
peringatan.

Cash and check AREA YANG SENSITIF Purchasing and Payroll SUAP
INVOICE PALSU MANIPULASI DATA SUPPLIER Kas merupakan aset yang paling sensitif terhadap fraud
karena nature-nya yang kelihatan secara fisik dan relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan
aset perusahaan yang lain. Fraud atas cek biasanya terjadi ketika terdapat kelemahan dalam proses bank
reconciliation dan tidak ada segregation of duties. Cash and check

Sales and inventory Pencurian inventory baik yang sedang disimpan atau dalam pengiriman. Transaksi
penjualan dengan sengaja tidak dicatat atau dikurangi pencatatannya dan uang yang diterima atas
penjualan tersebut masuk ke kantong pribadi. Mengurangi atau menghapuskan jumlah utang konsumen
atas barang yang sudah dijual secara kredit. Mencatat transaksi penjualan palsu untuk mendapatkan
komisi atau bonus terkait dengan penjualan. Memberikan diskon berlebihan kepada konsumen
(biasanya dengan imbalan kickback’)

Physical security Kelemahan dalam physical security dapat menimbulkan asset misapropriation. Hak
Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Kerahasiaan Iinformasi Ini terkait dengan fraud dalam pembajakan dan
pencurian informasi penting milik perusahaan. IT fraud meliputi hacking, mail-bombing, spamming,
domain name hijacking, server takeovers, denial of service, internet money laundering, electronic
eavesdropping, electronic vandalism and terrorrism. Information Technology

Karakteristik Pribadi
Pribadi atau kerugian keuangan yang besar Gaya hidup yang mahal Cuti sakit yang berlebihan Perjudian
yang ekstensif Menolak meninggalkan catatan penyimpanan selama hari yang bersangkutan. Perasaan
dibayar tidak sepadan dengan tanggungjawab Latar belakang dan referensi yang dipertanyakan Investasi
yang besar Kerja lembur yang berlebihan dan tidak melakukan cuti Pemakaian alkohol atau obat keras
yang berlebihan Hubungan yang dekat dengan pelanggan Masalah pribadi atau keluarga yang signifikan
Keinginan besar untuk memukul sistem (beat the syestem) Peminjaman reguler dalam jumlah kecil dari
teman kerja

Praktik Kecurangan Yang Umum


Tidak mencatat pendapatan Menyembunyikan penagihan piutang Pencurian material Pengalihan
sekuritas/surat berharga Menambah gaji (Padding Payrolls) Penyalahgunaan kartu kredit Pemalsuan
dokumen pengeluaran Pembayaran untuk biaya pribadi Pembayaran kembali (Kickbacks) untuk
pembelian Penyalahgunaan dana kas kecil Pemindahan aktiva Potongan yang berlebihan kepada
pelanggan Benturan kepentingan Sogokan atau korupsi yang lain Penyalahgunaan penerimaan

Deteksi atau Penemuan Kecurangan. Pencegahan Kecurangan


Kecurangan Dan Tanggung Jawab Audit Intern The Institute of Internal auditors menerbitkan Statement
on Internal Auditing Standars (SIAS No.3) mengenai pencegahan (deterrence), deteksi (detection),
penyelidikan (investigation), dan pelaporan (reporting) kecurangan, pada Juni konklusi utama dari
pernyataan tersebut relative terhadap pencegahan atau deteksi kecurangan adalah sebagai berikut :
Deteksi atau Penemuan Kecurangan. Pemeriksa intern harus mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang kecurangan dan dapat mengidentifikasi idikator kemungkinan terjadinya kecurangan.
Pemeriksaan intern tidak diharapkan mempunyai pengetahuan yang sama seperti seseorang yang
tanggung jawab utamanya adalah mendeteksi dan menyelidiki kecurangan. Juga, prosedur audit sendiri,
walaupun dilaksanakan dengan kemahiran professional secara ermat dan seksama, tidak dapat
menjamin bahwa kecurangan akan dapat dideteksi/ditemukan. Pencegahan Kecurangan Pencegahan
kecurangan merupakan tanggungjawab manajemen. Pemeriksaan intern bertanggungjawab untuk
menguji dan menilai kecukupan dan efektivitas dari tindakan yang diambil oleh manajemen untuk
memenuhi kewajiban tersebut.

Anda mungkin juga menyukai