0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas enam sumber risiko utama yang perlu diperhatikan editor dalam mengidentifikasi risiko, yaitu: (1) faktor eksternal seperti peraturan dan industri, (2) sifat entitas seperti pegawai dan kepemilikan, (3) kebijakan akuntansi, (4) tujuan dan strategi bisnis, (5) pengukuran kinerja, dan (6) pengendalian internal. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh risiko signif
Deskripsi Asli:
Audit 1
Judul Asli
Identifikasi Resiko Bawaan, Menilai Resiko Bawaan, dan Resiko Signifikan
Dokumen tersebut membahas enam sumber risiko utama yang perlu diperhatikan editor dalam mengidentifikasi risiko, yaitu: (1) faktor eksternal seperti peraturan dan industri, (2) sifat entitas seperti pegawai dan kepemilikan, (3) kebijakan akuntansi, (4) tujuan dan strategi bisnis, (5) pengukuran kinerja, dan (6) pengendalian internal. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh risiko signif
Dokumen tersebut membahas enam sumber risiko utama yang perlu diperhatikan editor dalam mengidentifikasi risiko, yaitu: (1) faktor eksternal seperti peraturan dan industri, (2) sifat entitas seperti pegawai dan kepemilikan, (3) kebijakan akuntansi, (4) tujuan dan strategi bisnis, (5) pengukuran kinerja, dan (6) pengendalian internal. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh risiko signif
Lingkup pemahaman yang diperlukan editor untuk mengidentifikasi risiko, dicakup dalam
enam area inti ata Enam Sumber Risiko.
A. Faktor Eksternal Sifat Industri
Aturan perundangan dan regulator Kerangka Pelaporan Keuangan B. Sifat Entitas Pegawai operasional dan pegawai inti Kepemilikan dan governance Investasi, struktur, dan pembelanjaan C. Kebijakan Akuntansi Pemilihan dan Penerapan Alasan untuk mengubah Tepatnya kebijakan untuk entitas D. Tujuan dan Strategi Entitas Rencana dan strategi bisnis Implikasi dan risiko keuangan terkait E. Pengukuran / Reviu Apa yang diukur ? Kinerja Keuangan Siapa yang mereviu kenierja keuangan F. Pengendalian Internal Segala proses dan pengendalian yang relevan untuk udit memitigasi risiko di tingkat entitas dan di tingakat transaksi Sumber-sumber Risiko Bisnis dan Risiko Kecurangan Tujuan dan Strategi Entitas Tujuan dan strategi entitas yang tidak tepat, tidak realistis, terlalu agresif. Produk atau jasa baru, atau memasuki bisnis baru. Masuk ke area bisnis / transaksi dimana entitas tidak mempunyai (atau sedikit) pengalaman. Tidak konsistennya strategi IT dan strategi bisnis. Tanggapan terhadap pertumbuhan yang cepat, atau sebaliknya, penjualan yang menurun tajam, menjadi beban bagi pengendalian intern dan keterampilan pegawai. Pengaturan keuangan melalui transaksi yang kompleks. Restrukturisasi korporasi. Banyaknya transaksi dengan pihak-pihak terkait (related parties). Faktor Eksternal Keadaan perekonomian (seperti resesi, krisis keuangan Asia / Eropa / Amerika / Dunia) dan perubahan dalam ketentuan perundang-undangan. Permintaan menurun akan prosuk atau jasa entitas. Tingkat kerumitan yang besar dalam ketentuan perundang-undangan. Perubahan dalam industry. Ketidakmampuan memperoleh sumber daya (bahan baku, mesin-mesin, tenaga terampil). Sabotase terhadap prosuk atau jasa entitas. Keterbatasan untuk memperoleh modal dan kredit. Sifat Entitas Budaya perusahaan dan governance yang buruk. Pegawai dalam posisi kunci dengan kemampuan yang meragukan. Perubahan dalm posisi kunci, termasuk perginya eksekutif penting. Kompleksitas atau kerumitan dalam operasi, struktur organisasi, atau produk. Kegagalan dalam produk atau jasa yang menimbulkan tuntutan dan risiko reputasi. Gagal mengantisipasi kebutuhan untuk berubah (tenaga terampil atau teknologi). Kelemahan dalam pengendalian intern, khususnya yang ditangani manajemen. Hubungan yang buruk dengan penyedia / penyandang dana seperti bank. Masalah kesinambungan usaha (going-concern) dan likuiditas, termasuk hilangnya pelanggan penting. Instalasi sistem baru berkenaan dengan pelaporan keuangan. Indikator Kinerja Pengukuran kinerja tidak dilakukan oleh manajemen dalam menilai kinerja entitas dan mapaian tujuan. Pengukuran tidak digunakan untuk memperbaiki operasi atau untuk mengambil tindakan perbaikan. Kebijakan Akuntansi Penerapan kebijakan akuntansi secara tidak konsisten Penerapan kebijakan akuntansi secara tidak tepat. Pengendalian Internal Pengawasan oleh manajemen atas operasi sehari-hari, lemah. Pengendalian lemah atau tidak berfungsi, atas kegiatan di tingkat entitas seperti SDM, kecurangan, dan pembuatan informasi akuntansi seperti estimasi akuntansi dan laporan keuangan. Pengendalian lemah atau tidak berfungsi, atas transaksi seperti penjualan, pembelian, beban biaya, dan gaji. Pengamanan terhadap asset, lemah. Kewaspadaan Profesional Sadari, manajemen selalu bisa membuat kecurangan Manajemen berada dalam posisi meniadakan (override) pengendalian intern yang baik. Anggota tim audit harus mengesampingkan keyakinan/kepercayaan mereka bahwa manajemen dan TCWG jujur dan punya integritas, sekalipun pengalaman dalam audit yang lalu menunjukkan mereka jujur dan punya integritas. Sikap berpikir yang senantiasa mempertanyakan Buat penilaian kritis (critical assessments) tentang sah atau validnya bukti yang diperoleh. Waspada Apakah bukti audit bertentangan dengan atau mempertanyakan keandalan? Dokumen dan tanggapan terhadap pertanyaan auditor? Semua informasi lain yang diperoleh dari manajemen / TCWG ? Terapkan kehati-hatian Jangan : Abaikan/sepelekan situasi aneh/luar biasa; Menggeneralisasi kesimpulan mengenai pengamatan audit; Gunakan asumsi keliru dalam menentukan sifat, waktu pelaksanaan, dan luasnya prosedur audit dan dalam mengevaluasi hasil/temuannya; Terima bukti audit yang kurang persuasif, dengan harapan/ kepercayaan manajemen dan TCWG jujur dan punya integritas. Terima representasi dari manajemen sebagai subtansi/pengganti dari bukti audit yang cukup dan tepat yang seharusnya diperoleh.
Mendokumentasikan Proses Identifikasi Risiko
Informasi mengenai entitas Dokumentasikan informasi yang diperoleh dibawah judul yang tepat seperti tujuan entitas, faktor eksternal, sifat entitas, dan seterusnya. Dokumentasinya bisa berbeda untuk setia klien, mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Dokumentasi ini bisa berisi: Informasi yang disiapkan klien, seperti rencana dan analisis bisnis; Data eksternal, seperti laporan industry, komunikasi staf intern, kebijakan dan prosedur entitas. Korespondensi yang relevan, seperti dengan kantor lain ( hokum, regulator, dan lain- lain), dan dalam berbagai bentuk (emails, laporan konsultan,memo); Daftar penguji (checklists) lazim dibuat KAP.
Prosedur penilaian risiko
Dokumentasikan rincian prosedur penilaian yang dilaksanakan . ini bisa meliputi : Diskusi di antara anggota audit tentang kerentanan laporan keuangan entitas terhadap salah saji yang material karena kesalahan maupun kecurangan; Unsure-unsur kunci dalam memahami entitas, termasuk: aspek-aspek mengenai entitas dan lingkungannya yang dibahas di atas; masing-masing dari kelima komponen pengendalian intern ( lihat bab 6 ); dan sumber informasi mengenai hal di atas; Risiko salah saji material di tingakt laporan keuangan dan di tingkat asersi, yang diidentifikasi maupun yang dinilai.
Menghubungkan risiko dengan kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
Dokumentasikan saldo akun, jenis transaksi, dan disclosures yang material dalam laporan keuangan dan kemudian, untuk setiap sumber risiko yang diiddentifikasi, beri tanda apakah sifatnya : Pervasive terhadap laporan keuangan secara keseluruhan; atau Terbatas pada area, disclosures, dan asersi tertentu dalam laporan keuangan. Contoh-contoh risiko signifikan Tabel Sumber Risiko Contoh Risiko Signifikan Kegiatan berisiko Peristiwa/operasi di mana salah saji material mudah terjadi: (1) tinggi Toko perhiasan dengan banyak persediaan emas dan logam mulia; (2) Sistem akuntansi baru, rumit, dengan pengolahan data electronis, mulai dikenalkan perusahaan. Transaksi nonrutin Transaksi hubungan istimewa di luar jalur bisnis yang normal. (ukuran dan sifat) Trsansksinya tidak sering terjadi, tapi nilai transaksi besar. Sebagai contoh adalah sebagai berikut : Transaksi rutin dalam volume yang sangat besar dengan pihak terkait Penjualan besar (kontrak besar) dibandingkan dengan seluruh penjualan entitas. Jual/beli aset utama (misalnya pabrik penghasil produk terpenting) atau segmen bisnis penting. Penjualan bisnis kepada pihak ketiga Transaksi rutin yang tidak kompleks dengan pemrosesan sistematis tidak merupakan transaksi berisiko signifikan. Perlu judgment, Contoh-contoh adalah sebagai berikut : ada intervensi Asumsi dan kalkulasi yang digunakan manajemen dalam manajemen dan membuat estimasi penting. Kalkulasi atau prinsip akuntansi yang kompleks rutinitas/kebosanan Pengakuan pendapatan dan multi tafsir. . Pengumpulan dan pengolahan data secara manual Intervensi manajemen diperlukan untuk menentukan perlakuan akuntansi yang digunakan Potensi kecurangan Risiko tidak mendeteksi salah saji material karena kecurangan (dilakukan dengan sengaja dan ditutup-tutupi) lebih tinggi dari risiko tidak mendeteksi salah saji material karena kesalahan. Dalam mengevaluasi apakah risiko signifikan bisa terjadi dari faktor risiko kecurangan yang diidentifikasi serta scenario kecurangan yang diidentifikasi dalam diskusi tim audit. Pertimbangkan hal-hal berikut: Keterampilan melakukan kecurangan dari calon pelaku Jumlah rata-rata yang dimanipulasi.