Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

1. Leonarda Rindi Antika(1671078)


2. Alfonsus Wahyu AN (1621108)
Identifikasi
RSSM Resiko bisnis
Laksanakan dengan dan fraud
prosedur memahami termasik
penilaian resiko entitas resiko
signifikan
 Risiko Inheren (IR) mengukur penilaian
auditor atas kemungkinan salah saji yang
material, sebelum memperhitungkan
keefektifan pengendalian internal. Jika
auditor menyimpulkan kemungkinan besar
terdapat salah saji dengan mengabaikan
pengendalian internal maka auditor akan
menyimpulkan IR adalah tinggi.
 ISA 240. 25 Sesuai dengan ISA 315, auditor wajib
mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena
kecurangan pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat
asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.
 ISA 240. 26 Ketika mengidentifikasi dan menilai risiko salah
saji material karena kecurangan, auditor wajib berdasarkan
dugaan adanya risiko kecurangan dalam pengakuan
pendapatan, mengevaluasi jenis pendapatan, transaksi
pendapatan atau asersi apa saja yang menimbulkan risiko
tersebut. Alinea 47 memerinci dokumentasi yang diperlukan
jika auditor menyimpulkan dugaan itu tidak beralasan dan
karenanya ia tidak mengidentifkasi pengakuan pendapatan
sebagai risiko salah saji material karena kecurangan. (lihat
alinea A28 – A30)
 ISA 240.27 Auditor wajib memperlakukan risiko yang dinilai
mengenai salah saji material karena kecurangan sebagai
risiko yang signifikan dan karenanya, jika belum dilakukan,
auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai
pengendalian entitas yang terkait, termasuk kegiatan
pengendalian, yang berkenaan dengan risiko tersebut. (lihat
alinea A31 – A32)
 ISA 315. 25Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai
resiko salah saji material karena kecurangan pada
1. Tingkat laporan keuangan dan (lihat alinea A105 – A108)
2. tingkat asersi untu jenis transaksi, saldo akun dan
pengungkapan (liahat alinea A109 – A113)
3. Sebagai dasar untuk merancang dan melaksanakan
prosedur audit selanjutnya.

 ISA 315. 26 Auditor wajib :


1. Mengidentifikasi resiko melalui pemahaman
terhadap pengendalian (lihat alinea A114 – A115).
2. Menilai dan mengevaluasi resiko apakah berhubungan
dengan laporan Keuangan secara keseluruhan.
3. Menghubungkan resiko pada tingkat asersi (lihat alinea
A116 – A118).
4. Mempertimbangkan kemungkinan salah saji, apakah
termasuk salah saji ganda dan mengakibatkan salah saji
material.
 Risiko bawaan adalah risiko yang mungkin
timbul akibat karakter bawaan dari suatu
transaksi, yang bisa disebabkan oleh
kompleksitas transaksi dan klasifikasi
transaksi; kompleksitas perhitungan; aset yg
mudah tercuri/digelapkan dan ketiadaan
informasi yang sifatnya obyektif.
 Manajemen mungkin tidak menyadari
resiko yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan melalui pegawai dan
pihak – pihak luar. Oleh karena itu,
auditor harus menanyakan (make
inquiries) kepada manajemen mengenai
bagaimana manajemen mengidentifikasi
dan mengelola risiko
Ketika manajemen memahami proses penilaian risiko
yang lebih formal, manajemen mungkin memutuskan
untuk mengembangkan, mengimplementasi dan
mendokumentasikan prosesnya sendiri. Jika ini terjadi,
audior akan mengevaluasi:

 Pengendalian yang ada terhadap proses manajemen


ini.
 Lengkapnya identifikasi risiko bisnis dan risiko
kecurangan.
 Penilaian manajemen terhadap besaran risiko atau
dampak moneter dan peluang terjadinya.
 Tanggapan manajemen terhadap risiko yang dinilai
yang merupakan hasil dari proses penilaian risiko
Menilai faktor risiko memerlukan kearifan
profesional. Penilaian risiko salah saji material
dilakukan pada dua tingkatan, yakni ditingkat laporan
keuangan dan ditingkat asersi untuk jenis transaksi,
saldo akun dan disclosures Dokumentasi bisa dalam
bentuk memo (bentuk cerita atau naratif) atau daftar
risiko.
Sumber Risiko Implikasi Faktor Risiko Asersi PCAEV
Imbalan bagian penjualan Potensi penjualan fiktif, pencatatan penjualan
berupa komisi penjualan dalam periode yang salah, syarat penjualan
dimainkan, dan upaya lain untuk AE
mencapai/melewati ambang batas bonus.

Pelanggaran terhadap perjanjian Journal entris tanpa persetujuan untuk


kredit sengaja ditutup – tutupi menunda pembebenan biaya, bias manajemen
agar tidak diketahui/ditanya dalam membuat estimasi akuntansi P
pihak bank.

Pegawai memasukkan penyuplai Entitas membayar harga mahal untuk


AE
fiktif. barang/jasa ang tidak diterima

Hubungan istimewa dirahasiakan Pendapatan dan beban tidak dicatat dengan


dari pemegang saham nilai pasar wajar (fair market value) P
pengendalian.
Penjualan tunai spare parts dan Pendapatan dan aset dinyatakan terlalu rendah
servis tidak dicatat dan tidak (understated) CAE
disetor.
Sesudah risiko bisnis dan kecurangan
diidentifikasi dan dinilai, auditor mempertimbangkan
kemungkinan adanya risiko signifikan.
Risiko signifikan adalah risiko salah saji yang
material yang dinilai begitu besarnya, yang menurut
pendapat auditor akan memerlukan pendapat audit
khusus.
Risiko signifikan didasarkan atas risiko bawaan
(inherent risk), dan bukan risiko gabungan
(combined risk) antara risiko bawaan dan risiko
pengendalian internal.
Sumber Risiko Contoh Risiko Signifikan

Kegiatan berisiko Peristiwa/operasi di mana salah saji material mudah terjadi: (1)
tinggi Toko perhiasan dengan banyak persediaan emas dan logam
mulia; (2) Sistem akuntansi baru, rumit, dengan pengolahan data
electronis, mulai dikenalkan perusahaan.
Transaksi nonrutin Transaksi hubungan istimewa di luar jalur bisnis yang normal.
(ukuran dan sifat) Trsansksinya tidak sering terjadi, tapi nilai transaksi besar.
Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
· Transaksi rutin dalam volume yang sangat besar dengan pihak
terkait
· Penjualan besar (kontrak besar) dibandingkan dengan seluruh
penjualan entitas.
· Jual/beli aset utama (misalnya pabrik penghasil produk
terpenting) atau segmen bisnis penting.
· Penjualan bisnis kepada pihak ketiga
· Transaksi rutin yang tidak kompleks dengan pemrosesan
sistematis tidak merupakan transaksi berisiko signifikan.
Perlu judgment, Contoh-contoh adalah sebagai berikut :
ada intervensi · Asumsi dan kalkulasi yang digunakan manajemen dalam
manajemen dan membuat estimasi penting.
rutinitas/kebosana · Kalkulasi atau prinsip akuntansi yang kompleks
n. · Pengakuan pendapatan dan multi tafsir.
· Pengumpulan dan pengolahan data secara manual
· Intervensi manajemen diperlukan untuk menentukan
perlakuan akuntansi yang digunakan

Potensi kecurangan Risiko tidak mendeteksi salah saji material karena kecurangan
(dilakukan dengan sengaja dan ditutup-tutupi) lebih tinggi dari
risiko tidak mendeteksi salah saji material karena kesalahan.
Dalam mengevaluasi apakah risiko signifikan bisa terjadi dari
faktor risiko kecurangan yang diidentifikasi serta scenario
kecurangan yang diidentifikasi dalam diskusi tim audit.
Pertimbangkan hal-hal berikut:
· Keterampilan melakukan kecurangan dari calon pelaku
· Jumlah rata-rata yang dimanipulasi.
Ketika risiko digolongkan menjadi signifikan,
auditor harus memberikan tanggapan. Berikut ini
merupakan langkah-langkah audit dalam menanggapi
risiko signifikan:

1. Evaluasi pengendalian internal.


Apakah manajemen merancang dan
mengimplementasi pengendalian intern yang
menangkal risiko signifikan? Lihat eksistensi
pengendalian langsung seperti kegiatan pengendalian
dan pengendalian tidak langsung seperti pengendalian
pervasive yang dapat dimasukkan dalam pengendalian
lingkungan, penilaian risiko, sistem informasi, dan
unsur pemantauan.
2. Tanggapan audit terhadap risiko signifikan. Apakah prosedur audit
selanjutnya (yang direncanakan) secara spesifik menanggapi risiko
signifikan? Prosedur ini dirancang untuk memperoleh bukti audit
dengan keandalan tinggi, dan dapat terdiri atas uji pengendalian.

3. Bukti yang diperoleh tahun lalu. Dalam hal auditor merencanakan


menguji efektifnya operasi (untuk pengendalian yang menangkal
risiko signifikan, auditor tidak dapat mengandalkan bukti audit yang
diperoleh tahun lalu mengenai efektifnya pengendalian intern.

4. Prosedur analitikal substansif saja, tidak cukup. Penggunaan


prosedur analitikal substantive saja, tidaklah cukup untuk
menanggapi risiko signifikan. jika pendekatan terhadap risiko
signifikan terdiri atas prosedur substantif saja, prosedur audit dapat
berupa :
 uji rincian saja atau

 kombinasi uji rincian dan prosedur analitikal substantif.

 Jika semua riiko didokumentasikan di satu tempat,


pendokumentasian risiko signifikan sekedar perluasan dari
informasi yang sudah didokumentaikan.
Auditor mendokumentasikan risiko
signifikan yang diidentifikasikannya dan
tanggapan audit yang akan dilakukannya. Jika
semua risiko didokumentasikan di satu tempat,
pendokumentasian risiko signifikan sekadar
perluasan dari informasi yang sudah
didokumentasikan.
 1. melia septiana (1621109)
 Mengapa risiko signifikan hanya didasarkan pada risiko bawaan?
 Yuniar elovinsa (1621102)
 Bagaimana cara mengtahui bahwa risiko itu disebabkan
kompleksitas transaksi dan klasifikasi transaksi
 Fransisca adelina (1621110)
 Maksud dari perluasan dari informasi yang sudah didokumentasikan
 Hannisa (1621080)
 Bukankah manajemen akan menambah risiko dengan memanipulasi
data
 Santi (1621091)
 Bagaimana menurut kalian cara manajemen mengidentifikasi dan
mengelola resiko,apakah tinggi sedang atau rendah

Anda mungkin juga menyukai