Anda di halaman 1dari 3

UAS HUKUM PAJAK

TUGAS ANALISA DAN MEMBUAT CONTOH KASUS


TERKAIT SPPT PBB, SSB BPHTB & SSP PPH

1. SPPT PBB
INTERSATRIA BUDI KARYA PRA seorang pengusaha terkenal memiliki 1 buah rumah, objek
pajak terletak di RT.007 RW.01 Menteng Dalam Tebet Jakarta Selatan Diketahui bahwa untuk
NJOP Bumi sebesar Rp. 0,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp. 313.500.000,-. Hitung PBB
terhutang tahun 2014 Intersatria budi karya pra atas objek tersebut !

Jawab:

 Jenis pajak : SPPT PBB merupakan jenis pajak langsung karena dibayarkan langsung
oleh si wajib pajak. Juga merupakan pajak pusat yang artinya dipungut oleh
pemerintah pusat melalui kantor pelayanan pajak.
 Objek Pajak : 1 buah rumah ( bumi & bangunan ) NOP : 357404000400400480
 Subjek Pajak : Drs Herman

PENGHITUNGAN :
 PBB Terhutang  = Tarif (0,5%) x NJKP
 NJKP = NJOP – NJOPTKP
 Dimana NJOP = NJOP Bumi + NJOP Bangunan

NJOP Di desa Kebonsari Kulon

NJOP Bumi        =   Rp.    0,-


NJOP Bangunan =  Rp.    313.500.000,-
Total                          Rp. 313.500.000,-       

Desa Kebonsari Kulon :


NJOP Bumi         =                                              Rp.    0,-
NJOP Bangunan =                                              Rp.    313.500.000,-
NJOP sbg dasar pengenaan PBB                    Rp. 313.500.000,-
NJOPTK                                                               Rp. 0 –
NJOP utk
Perhitungan PBB                                                 Rp.   313.500.000,-

PBB  Terhutang = Tarif  x  NJKP


                           = 0,3 % x Rp.   313.500.000,-
= Rp.   2.100.150

2. SSB BPHTB
Tn.Bogel memiliki tanah dan bangunan jalan kaddel gg 5 Kelurahan Tapal Jeren yg luasnya :
a. Tanah 210 m2 ( NJOP Rp. 62.000,- )
b. Bangunan 50 m2 ( NJOP Rp. 350.000,- )
NJOP PBB pada tahun terjadinya transaksi adalah Rp.30 juta
Jika NPOPTKP di Kota jember adalah Rp. 50.000.000,- , maka tentukan BPHTB yang
terutang atas perolehan hak tersebut !

Jawab :

 Jenis Pajak : BPHTB merupakan jenis pajak pusat yang dipungut pemerintah pusah
melalui kantor pelayanan pajak.
 Objek pajak : sebidang tanah dan rumah (NOP PBB 357404000302901030)
 Subjek pajak : Tn. bogel

PENGHITUNGAN :

NJOP PBB :
a. Tanah = 210 m2 x Rp. 62.000,-
= Rp. 13.520.000,-
b. Rumah = 50 m2 x Rp. 350.000,-
= Rp. 17.500.000,-

Total NJOP PBB = NJOP tanah + NJOP rumah


= Rp. 13.520.000,- + Rp. 17.500.000,-
= Rp. 30.520.000,-

NPOPKP = NPOP – NPOPTKP


= Rp. 13.520.000,- - Rp. 50.000.000,-
= Rp. 19.480.000,-

BPHTB = 5 % x NPOPKP
= 5 % x Rp. 15.000.000,-
= Rp. 974.000,-

3. SSP PPh
Pada tanggal 13 Juli 2012, Andy (NPWP : 14.\645.778.9-629.556) menjual rumahnya (NOP
: 45.19.061.001.001-0001.0) di Perumahan ado indah Banjarnegara kepada Harun. NJOP atas
tanah dan bangunan yang tertera dalam SPPT PBB Tahun 2017 adalah sebesar Rp
1.500.000.000. Harga transaksi yang disepakati adalah Rp 2.800.000.000. Rahmat dan Nasri
sepakat untuk melakukan penandatangan akta jual beli pada tanggal 13 Mei 2012 dihadapan
notaris PPAT Rio ardin, S.H., M.Kn. Bagaimana kewajiban PPh atas transaksi penjualan
rumah tersebut ?

Jawab

 Jenis pajak : PPh pengalihan tanah dan bangunan merupakan pajak pusat yang
dipungut oleh pemerintah pusat melalui kantor pelayanan pajak dan juga merupakan
pajak langsung karena wajib pajak sendiri yang harus membayar pajak.
 Objek pajak : rumah (NOP : 45.19.061.001.001-0001.0) di Perumahan Bumi Sumekar
Sumenep.
 Subjek pajak : Rahmat (NPWP : 14.645.778.9-629.556)
Atas penghasilan yang diterima oleh Rahmat dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan wajib dibayar PPh Final pasal 4 ayat (2)-nya.

Besarnya PPh yang wajib dibayar adalah :


5% x Rp 2.800.000.000 = Rp 140.000.000

Kewajiban Rahmat atas transaksi tersebut adalah :


melakukan pembayaran/penyetoran PPh Final pasal 4 ayat (2) dengan menggunakan
SSP sebesar Rp 140.000.000 paling lambat tanggal 13 Mei 2012 sebelum
ditandatanganinya Akta Jual Beli. Contoh penulisan SSP-nya seperti gambar di bawah
ini.

Anda mungkin juga menyukai