PENUNTUN BELAJAR
TALI PUSAT MENUMBUNG
NILAI
NO LANGKAH
0 1 2 3 4
1. Lakukan pemeriksaan dalam setiap kali ketuban pecah
pada saat persalinan untuk menentukan :
1. Adanya tali pusat menumbung
2. Tahapan persalinan
2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan DTT
4. Masukkan tangan dalam vagina untuk melakukan
pemeriksaan dalam
5. Bila teraba tali pusat, dan tali pusat berdenyut posisikan
ibu trendelenburg
Bila persalinan dalam kala I dan tali pusat berdenyut :
6. Dorong bagian terendah janin ke atas sehingga tahanan
pada tali pusat dapat dikurangi
7. Tangan lain disimpan di supra simpisis dan evaluasi
keberhasilan reposisi
8. Jika bagian terbawah janin telah terpegang dengan kuat
diatas rongga panggul keluarkan tangan dari vagina.
Letakkan tangan tetap diatas abdomen
9. Lakukan rujukan sambil tangan tetap menahan bagian
bawah janin sampai tiba ditempat rujukan
Bila tali pusat tak berdenyut :
10. Beritahukan ibu tentang apa yang terjadi
Nilai = Total Nilai x 100 =
40
PENANGANAN SYOK
NILAI
NO TINDAKAN
0 1 2 3 4
PERSIAPAN
1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan
2. Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan
berikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan yaitu mengembalikan kestabilan
dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang
dan memperbaiki sistem sirkulasi
3. Dengarkan apa yang disampaikan oleh ibu
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan
pelayanan
PENGELOLAAN SYOK
5. Baringkan ibu di tempat tidur
6. Periksa dan lihatlah tanda – tanda syok :
- Nadi cepat dan kecil: > 100 x/menit
- Menurunnya tekanan darah: diastolik < 60
mmHg
- Pernafasan cepat: respirasi > 32/menit
- Pucat: pada konjungtiva palpebra, telapak
tangan, bibir
- Berkeringat, gelisah, apatis, bingung atau
pingsan/tidak sadar
PENANGANAN AWAL & CEPAT : ABCD
7. Periksa tanda-tanda vital ibu
8. Tinggikan tungkai: bila menjadi sesak, turunkan
tungkai dan tinggikan tubuh
9. Posisikan kepala ibu miring ke kanan atau ke kiri
10. Pastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka :
- Bila ibu tidak bernafas, segera lakukan
tindakan resusitasi
- Jangan berikan sesuatu melewati oral untuk
mencegah aspirasi
11. Berikan oksigen 6-8 liter/menit melalui sungkup
atau kanula
12. Cegah ibu dari hipotermi
13. Pasang infus intravena :
- Berikan segera cairan isotonik (Ringer laktat
atau garam fisiologis NaCl) 1 liter dalam 20
menit, dilanjutkan sampai 3 liter dalam 2 – 3
jam
14. Cek Hb :
- Bila anemia Hb < 6 mg% atau hemotokrit < 20,
NILAI
NO LANGKAH
0 1 2 3 4
PENANGANAN UMUM
1. Tentukan Pecahnya selaput ketuban
- Bau cairan ketuban yang khas
- Jika keluar cairan ketuban sedikit - sedikit
tampung cairan yang keluar dan nilai 1 jam
kemudian
- Dengan spekulum DTT, lakukan
pemeriksaan Inspekulo adanya cairan
ketuban melalui ostium uteri atau terkumpul
di forniks posterior
- Lakukan dengan tes lakmus / Tes Pakis (jika
mungkin)
2. Tentukan usia kehamilan (jika ada dengan USG)
3. Tentukan ada tidaknya infeksi (tanda - tanda
infeksi: bila suhu ibu lebih dari sama dengan 38
0
C, air ketuban yang keruh dan berbau)
4. Tentukan tanda - tanda Inpartu (Adanya
kontraksi, periksa dalam dilakukan pada
penanganan aktif)
PENANGANAN KONSERVATIF
5. Rawat di rumah sakit
6. Berikan antibiotik selama 7 hari
7. Jika umur kehamilan < 32-37 minggu, dirawat
selama air ketuban masih keluar atau sampai
air ketuban tidak keluar lagi
8. Jika usia kehamilan 32-37 minggu belum
inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif: beri
deksametason, observasi tanda-tanda infeksi,
dan kesejahteraan janin terminasi pada
kehamilan 37 minggu.
9. Jika usia kehamilan 32 -37 minggu sudah
inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik,
deksametason dan induksi sesudah 24 jam.
10. Jika usia kehamilan 32 -37 minggu, ada infeksi,
beri antibiotik dan lakukan induksi
11. Nilai tanda-tanda infeksi
12. Pada kehamilan 32-34 minggu berikan steroid
PENANGANAN AKTIF
13. Kehamilan > 37 minggu, induksi bila gagal SC
14. Bila ada tanda-anda infeksi berikan antibiotik
dosis tinggi dan persalinan di akhiri
Nilai = Total Nilai x 100 =
56
NILAI
NO LANGKAH KERJA
0 1 2 3 4
LANGKAH KERJA
1 Pastikan syarat sungsang terpenuhi :
Multigravida
TBBJ < 3000 gr
Tidak ada riwayat SC karena CPD
Letak bokong murni
2. Persiapan alat dan bahan :
Alat APN Lengkap
Cunam peper
3. Persiapan Ruangan
Ruangan tertutup
Ruang dalam keadaan terang
4. Persiapan pasien
Pasien mengetahui dan menyetujui
tindakan yang akan dilakukan
Pasien diposisikan senyaman mungkin
PERSIAPAN PENOLONG & PASIEN
Penolong
5. Mengecek kelengkapan alat
6. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir, keringkan dengan handuk yang
bersih
7. Pakai APD
8. Melakukan Vulva Higiene
9. Lakukan periksa dalam untuk menilai
besarnya pembukaan, selaput ketuban dan
penurunan bokong serta kemungkinan
adanya penyulit
10. Instruksikan pasien agar mengedan dengan
benar selama ada his
Catatan : mengedan dengan benar yaitu
mulai dengan menarik nafas dalam, katupkan
mulut, upayakan tenaga mendorong ke
abdomen dan anus. Kedua tangan menarik
lipatan lutut, angkat kepala lihat ke pusar
11. Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke
dasar panggul.
12. Lakukan episiotomi saat bokong membuka
vulva dan perineum sudah tipis
Melahirkan bayi dengan Cara Bracht
Saat Kelahiran
7 Letakan Bayi di atas perut ibu, keringkan dengan
seksama
8 Catat waktu kelahiran
Nilai
NO LANGKAH KERJA
0 1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Tongue Spatel
2. Tabung Oksigen
3. Canule oksigen
4. Kateter
5. Urine Bag
6. Handscoen DTT
7. Bengkok
8. Aquabidest
9. MgSO4 40% / 20%
10. Kalsium glukonas 1 gr
11. Obat anti hipertensi
12. 3 buah Spuit 10 cc
13. Jelly
14. Infus Set
15. Cairan Infus
16. Abocath no 20 atau 18
17. Plester
18. Set APN
B LANGKAH KERJA
19. Kolaborasi dengan dr. SpOG
20. Cek kelengkapan alat
21. Jelaskan prosedur tindakan kepada
keluarga pasien
22. Persetujuan tindakan medik
Menyiapkan instrument untuk
penanganan kejang (tongue spatula,
23.
airway, suction, masker dan kantung
oksigen)
24. Mencuci tangan efektif
25. Memakai handscoon DTT
Melakukan pemeriksaan TTV (cek
26. pernafasan syarat pemberian MgSO4
jumlah pernafasan > 16 x/menit)
Melakukan pengecekan reflek patella
27. (syarat pemberian MgSO4 bila reflek
patella kanan dan kiri positif)
Memasang kateter untuk memonitor
jumlah urine dan protein urine,
pengeluaran urine minimal 30 cc/jam (jika
kurang hentikan terapi anti kejang dan
28.
infuse NaCl atau RL dengan
dipertahankan 100-125 ml/jam tetapi
harus dimonitor kemungkinan terjadinya
oedema paru)
29. Melakukan pemasangan infus RL
Memulai pemberian therapy anti kejang
Dosis awal :
4 gr MgSO4 40% campur dengan 100 cc
30.
RL berikan secara IV selama 30 menit
Dosis lanjutan : 1 gr MgSO4 40% per 1
jam secara dripp bersamaan dengan 500
31. ml RL. Tetesan disesuaikan dengan
lamanya waktu pemberian (habis dalam
waktu 6 jam)
Melepaskan handscoon dan mencuci
32.
tangan
Pertahankan pemberian MgSO4 selama
33.
24 jam
Lakukan observasi ketat TTV, intake dan
34.
output cairan tiap 30 menit sekali
Menganjurkan ibu untuk berbaring
35.
dengan posisi miring ke kiri
Lakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
36.
yang lebih lengkap
Jika ibu Eklamsi
Jaga ibu dari trauma, pasang sisi tempat
37.
tidur
38. Beri tongspatel pada lidah ibu
39. Beri 2 gr MgSO4 IV bolus
Beri oksigen 2-6 lt perjam sesuaikan
40.
dengan saturasi oksigen
NILAI
NO LANGKAH KERJA
0 1 2 3 4
Persiapan alat dan Bahan :
Alas Bokong dan penutup perut bawah
Analgetika ( petidin, profenit supp, tramadol
supp, HCL)
Alat infuse
Spuit 3 cc
1
Alat APN Lengkap
Handscoon panjang Steril
Handscoon pendek Steril
Instrument : klem, spuit, tempat
plasenta,kateter dan penampung air kemih
Larutan Klorin 0,5 %
Persiapan Ruangan
2 Ruangan tertutup
Ruang dalam keadaan terang
Persiapan pasien
Pasien mengetahui dan menyetujui tindakan
3
yang akan dilakukan
Pasien diposisikan senyaman mungkin
4 Persiapan petugas
Petugas mencuci tangan dengan sabun di
bawah alir mengalir
Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
Nilai
NO LANGKAH KERJA
0 1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
Persiapan alat dan bahan :
Alat APN Lengkap
1
Lidokain & Spuit 5 cc
Sarung tangan DTT/steril
Persiap
an
Ruanga
n
Ruan
gan
tertut
up
2
Ruan
g
dala
m
kead
aan
teran
g
3 Persiap
an
pasien
Pasie
yang
akan
dilaku
kan
Pasie
Persiapan petugas
Petugas mencuci tangan dengan sabun di
4 bawah alir mengalir
Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
Memakai sarung tangan
PROSEDUR
Anastesi lokal dan episiotomi
Melihat tanda dan gejala distosia bahu, yaitu
dalam 5 menit tidak ada kemajuan
5
pengeluaran kepala (seperti kepala
kura-kura/turtle sign)
Memint
a Tim
lain
untuk
memat
ahkan
ampul
6
lidokain
dan
membu
ka
bungku
s spuit
5 cc
7 Menghi
sap
lidokain
1%
(jika
tersedi
a
hanya
lidokain
2%,
maka
dioplos
dengan
aquabi
dest
perban
dingan
1:1)
Tempat
kan jari
telunjuk
dan jari
tengah
(tangan
kiri)
antara
kepala
bayi
dan
perineu
m. Hal
ini
sangat
8 penting
untuk
mence
gah
jarum
suntik
menge
nai
kepala
bayi
yang
dapat
menye
babkan
kematia
n bayi.
9 Masukk
an
jarum
secara
subkuta
n, mulai
komisur
a
posteri
or,
menelu
suri
sepanja
ng
perineu
m
dengan
sudut
450 ke
arah
tempat
yang
akan
dilakuk
an
episioto
mi.
Aspirasi untuk memastikan ujung jarum tidak
memasuki pembuluh darah. Apabila pada
aspirasi terdapat cairan darah, tarik jarum
sedikit dan kembali masukkan dengan arah
yang berbeda. Kemudian ulangi prosedur
10
aspirasi.
Catatan :
Injeksi bahan anastesi ke dalam pembuluh
darah dapat menyebabkan detak jantung tidak
teratur atau konvulsi.
Suntikkan bahan anastesi (lidokain 1% 5-10 ml
11
sambil menarik jarum keluar)
12 Tekan
tempat
infiltrasi
agar
anastes
i
menye
bar,
untuk
hasil
yang
optimal
tunggu
1-2
menit
sebelu
m
melaku
kan
episioto
my
Lakuka
n
episioto
13
mi
mediola
teral
MANUVER Mc ROBERT
Posisi ibu berbaring pada punggungnya,
14 mintalah ibu untuk menarik kedua lututnya
sejauh mungkin ke arah dadanya.
Minta ibu melipat kedua pahanya sehingga
kedua lututnya berada sedekat mungkin
15
dengan dada. Gunakan kedua tangan untuk
membantu fleksi maksimal paha.
Memimpin persalinan, sampai terjadi putaran
16
paksi luar
Lahirkan bahu depan dengan menarik curam
kepala bayi ke arah bawah, lahirkan bahu
17
belakang dengan menarik curam kepala bayi
kearah atas.
MANUVER MASANTI - RUBBIN UNTUK MELAHIRKAN BAHU DEPAN
Minta Tim untuk menekan suprasimphis ibu ke
18 arah bahu janin bagian depan
19 Maneu
ver
bahu
depan
dengan
cara,
jika
punggu
ng janin
dikiri
ibu,
masuka
n
tangan
kiri
bidan
ke
dalam
vagina
Selusur
i bahu
bagian
atas,
klavikul
a,
lengan
atas
dan
siku
janin
(fosa
20 cubitti)
Tekuk
siku
janin
dengan
tekana
n jari
tengah
ke arah
21 dada
22 Setelah
terjadi
fleksi
tangan,
keluark
an
lengan
dari
vagina
(mengg
unakan
jari
telunjuk
untuk
melewa
ti dada
dan
kepala
bayi
atau
seperti
mengu
sap
muka
bayi),
kemudi
an tarik
hingga
bahu
depan
dan
seluruh
lengan
depan
dapat
dilahirk
an.
Bahu
belakan
g dapat
dilahirk
an
dengan
mudah
setelah
bahu
depan
23 lahir.
24 Bila
bahu
depan
gagal
untuk
dilahirk
an,
maka
lakukan
maneu
ver
Wood
Crock
Screw
atau
maneu
ver
Scuard
Diction
MANUVER WOOD CROCK SCREW UNTUK MELAHIRKAN BAHU
BELAKANG
Jika bahu bayi sebelah kiri ibu, maka tangan
25 kiri penolong masuk ke dalam vagina
Telusuri
bahu
posteri
or, dan
klavikul
a
dengan
jari
tengah
dan jari
telunjuk
(tangan
26 kiri)
27 Masuka
n
tangan
kanan
kedala
m
vagina,
telusuri
bahu
anterior
dan
klavikul
a
dengan
jari
telunjuk
dan jari
tengan
(tangan
kanan)
Putar
180°
sehingg
a bahu
posteri
or akan
beruba
h
menjadi
bahu
anterior
dan
akan
keluar
dari
28 vagina
Jika
bahu
belum
keluar,
maka
putar
180° ke
arah
sebalik
nya,
sehingg
a bahu
anterior
akan
kembali
menjadi
bahu
posteri
29 or
MANUVER SQUARD DICTION UNTUK MELAHIRKAN BAHU
BELAKANG
30 Maneuver bahu belakang dengan cara, jika
punggung janin dikiri ibu, masukan tangan kiri
mengu
sap
muka
bayi),
kemudi
an tarik
hingga
bahu
belakan
g dan
seluruh
lengan
belakan
g dapat
dilahirk
an
Setelah
kepala
lahir
lanjutka
n
dengan
prasat
34 APN
Periksa
tanda-
tanda
fraktur
clavicul
a pada
35 bayi
Penjahi
tan luka
episioto
36 mi
Merapi
kan
Pasien
dan
37 alat
38 Cuci
tangan
dan
keringk
an
dengan
handuk
Nilai = Total Nilai x 100 =
152
NILAI
NO PENATALAKSANAAN
0 1 2 3 4
LANGKAH - LANGKAH
1 Persiapan alat dan Alas kaki
bahan : Baskom berisi Air
Sarung tangan steril klorin 0,5%
dan DTT Kateter nelaton
Alas bokong steril
Kassa steril Infus set dan
Spuit cairan infus
Sarung tangan Kapas steril dan
panjang air DTT
Oksigen Bengkok
Celemek Antiseptic
Masker Uterotonika ( oksi
Kaca mata 2 ampul
methergin)
2 Persiapan Ruangan
Ruangan tertutup
Ruang dalam keadaan terang
3 Persiapan pasien
Pasien mengetahui dan menyetujui tindakan
yang akan dilakukan
Pasien diposisikan senyaman mungkin
4 Persiapan petugas
Petugas mencuci tangan dengan sabun di
bawah alir mengalir
Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih
Memakai sarung tangan dan APD
Persiapan pasien sebelum tindakan
5 Bersihkan perut bagian bawah dan lipat paha
pasien, dalam posisi litotomi
6 Pasang oksigen 2 liter per jam
7 Lakukan vulva higiene
8 Kosongkan kandung kemih dengan
menggunakan kateter nelaton steril
9 Cek sumber perdarahan dengan kasa steril,
pastikan bahwa perdarahan berasal dari ostium
servik, bukan dari robekan jalan lahir.
10 Bersihkan sarung tangan, lepas dan rendam
secara terbalik dalam larutan klorin 0,5%
11 Cuci tangan dan lengan, keringkan dengan
handuk
12 Pakai sarung tangan panjang steril yang baru
dengan benar
Tindakan Kompresi Bimanual Internal (KBI)
13 Penolong berdiri di samping kanan ibu, oleskan
larutan anti septic pada sarung tangan kanan
dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
14 Buka kedua labia mayora dengan tangan kiri,
dan masukkan tangan kanan secara obstetrik.
15 Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran
punggung jari telunjuk hingga kelingking pada
forniks anterior, dorong uterus kekranio anterior
16 Telapak tangan kiri menekan bagian belakang
korpus uteri lakukan kompresi uterus dengan
mendekatkan telapak tangan kiri dengan
kepalan tangan kanan pada forniks anterior
17 Perhatikan perdarahan yang terjadi, lakukan KBI
maksimal 5 menit, bila perdarahan berhenti
pertahankan hingga 2 menit lalu lakukan
tindakan observasi kala IV, namun bila
perdarahan belum berhenti lanjutkan dengan
tindakan KBE
18 Keluarkan tangan kanan
19 Bersihkan sarung tangan dengan rendaman
dalam klorin
Tindakan Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)
20 Ajarkan keluarga/asisten KBE
21 Pasang handscoon pendek kanan dan kiri
22 Tekan dinding perut bagian bawah untuk
menaikan fundus uteri agar telapak tangan kiri
dapat mencakup dinding belakang uterus
23 Pindahkan posisi tangan kanan sehingga posisi
tangan kanan dapat menekan korpus uteri
bagian depan.
24 Tekanan korpus uteri dengan cara mendekatkan
telapak tangan kiri dan kanan serta perhatikan
jika terjadi perdarahan
25 Bila perdarahan terjadi, pertahankan posisi
tersebut hingga uterus dapat berkontraksi
dengan baik
26 Bila perdarahan belum berhenti, ajarkan
keluarga atau tim pelaksana lain untuk
melakukan KBE
27 Sementara keluarga / tim pelaksana lain
melakukan KBE, bidan melakukan pemasangan
infus RL + oxytosin 20 IU tetesan cepat dan
memberi 1 ampul methergin IM atau 600-1000
mg/anal misoprostol
28 Lepaskan handscoon pendek tangan kanan