Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Pancasila: dalam
Konteks Sejarah
Perjuangan Bangsa
Indonesia

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Semua Fakultas Semua Prodi MBY07 Hastangka
2021 Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
Hastangka http://mercubuana-yogya.ac.id/ 2
Pembahasan
Pancasila: dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia menarik untuk menjadi
bahan diskusi dan kajian. Posisi Pancasila sebagai dasar Negara telah diletakkan pada awal
Indonesia mulai membangun Negara. Cita cita para pendiri bangsa telah mengupayakan
dasar Negara dan hokum dasar Indonesia. Pancasila tidak terlalu popular di kalangan
akademisi dan para peneliti pada era awal kemerdekaan. Pancasila kemudian dibahas dan
diulas kembali ketika masa era pemerintah kedua setelah dari Soekarno ke Soeharto.
Berbagai kajian dan studi mulai muncul pada era Soeharto cukup intensif daripada pada
era Soekarno ketika membahas Pancasila.
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia dapat terlihat dari spirit dan
semangat zaman para pendiri bangsa meletakkan rumusan Pancasila dalam kerangka
bernegara. Selama ini Pancasila hanya sekedar dipahami dalam kerangka politik. Politik
yang dimaksud semakin lebih spesifik menjadi politik kekuasaan. Ide ide tentang Pancasila
tidak terlalu tertangkap dengan jernih dan baik. Berbagai pemahaman dan penalaran
tentang Pancasila datang dan pergi. Dalam proses wacana tentang Pancasila dalam konteks
sejarah perjuangan bangsa perlu kita letakkan pada dua aspek penting. Pertama aspek
sejarah, proses pembatasan dari aspek sejarah dapat dikemukakan pada masa periodisasi
sejarah penting dalam proses perumusan Pancasila dan dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sejarah perumusan Pancasila dapat dipelajari dalam dokumen risalah sidang BPUPK yang
sekarang mulai direproduksi kembali naskah tentang risalah sidang BPUPK yang telah
lama jarang diungkap dan dibicarakan sejak paska reformasi cukup intensif pada akhir
tahun 2000an. Sejarah perumusan Pancasila yang telah dibahas pada bagian kedua dalam
modul ini memberikan pengertian dan pemahaman awal tentang posisi Pancasila dan
rumusan Pancasila yang dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat dan generasi
muda tentang mulai dari mana membaca Pancasila. Dalam kesempatan ini, menelusuri
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia dapat dilihat pada periode
sejarah sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan.
Pada era sebelum kemerdekaan gagasan tentang dasar Negara belum banyak dibicarakan,
namun gagasan tentang Indonesia merdeka, perjuangan untuk mendirikan Negara
Indonesia yang merdeka selalu menjadi perjuangan para kaum muda pergerakan pada era
periode tahun 1900an. Frank Dhont menulis dalam buku berjudul Nasionalisme baru
Intelektual Indonesia tahun 1920an, dalam buku ini diulas cukup komprehensif tentang
proses membangun ide dan cita cita bangsa yang merdeka. Menurut Frank Dhont bahwa
nasionalisme menjadi roh penggerak lahirnya pergerakan kebangsaan dan perjuangan
untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1900-1945 (Frank Dhont, 2005).
Kehadiran Pancasila tidak dapat lepas dari proses sejarah pembentukan watak dan garis
perjuangan kaum muda dalam menemukan jati diri sebagai bangsa. Mentalitas dan ide ide
kaum intelektual pribumi pada era penjajahan Belanda menjadi catatan sejarah penting
2021 Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
Hastangka http://mercubuana-yogya.ac.id/ 3
bagaimana peran mereka dalam meneguhkan perumusan sila sila Pancasila sebagai dasar
Negara Indonesia. Nilai nilai perjuangan kaum muda intelektual dengan mengangkat isu
isu non koperatif (tidak mau bekerjasama) dengan penjajah, memiliki gagasan untuk
percaya pada kemampuan diri sendiri, dan mengupayakan untuk bersama sama memiliki
kemauan bersatu melawan penjajah sebagai tekad perjuangan bangsa, serta upaya
penentuan nasib sendiri menjadi fondasi moral penting dalam menentukan arah pergerakan
kaum intelektual untuk menggagas dasar Negara Indonesia merdeka.
Ide dan konsep revolusioner kaum pergerakan memiliki benang merah dengan para pendiri
dan perumus dasar Negara Indonesia. Lahirnya kelompok studi atau organisasi pergerakan
seperti perhimpunan Indonesia dan Alegemeene Studieclub menjadi tonggak sejarah
penting bagi Indonesia. Kelompok studi ini menerbitkan majalah Indonesia Moeda dengan
salah satu tujuan ialah untuk melakukan analisa ilmiah mengenai masalah kolonial, sejarah
budaya dan isu isu lain untuk menjawab yang sekarang dianggap penting dan aktual pada
zaman itu (Frank Dhont, 2005).
Gagasan nasionalisme ini yang memberikan kesadaran sosial dan politik kaum muda untuk
dapat membangun gagasan Negara yang lebih jelas dibanding pada periode zaman
sebelumnya. Dalam buku berjudul Memori dan Imajinasi Nusantara (2015) memberikan
kesan bahwa realitas bangsa seolah olah dalam kondisi fiksi. Kisah kisah nusantara yang
dikemas dalam cerita rakyat dengan berbagai konteks latar belakang mulai dari cerita
perkelahian, sufisme, sejarah, dan proses pengembaraan seorang tokoh fiktif maupun nyata
menjadi proses yang tidak dapat terlepas dari membangun ide tentang bangsa. Namun
dalam konsepsi ini nampak jauh dari cita cita bernegara. Memori dan imajinasi nusantara
yang banyak menghadirkan tokoh fiktif dan imajinatif mulai bergeser ketika zaman dan
era mulai berkembang dan lahirnya kelompok pergerakan nasional yang mulai tumbuh
akan kesadaran nasional.
Apa yang dibahas oleh Frank Dhont juga diperkuat dengan tulisan M.C. Ricklefs dalam
tulisannya pada Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 menunjukkan bahwa konsepsi
Indonesia mulai muncul pada periode 1900-1942 (M.C. Ricklefs, 2008). Menurut Ricklefs
bahwa pada awal abad ke-XX kebijakan penjajahan Belanda telah mengalami pergeseran
dari upaya upaya penaklukan dan eksploitasi kemudian mengarah pada proses sikap dan
pernyataan keprihatinan atas kesejahteraan bangsa Indonesia. Kemudian pada saat itu,
muncul beberapa tokoh penting yang melakukan sikap sikap autokritik atas peran
penjajahan Belanda di daerah jajahannya. Politik etis menjadi cikal bakal dari proses
kebijakan kemanusiaan yang dikembangkan oleh penjajah Belanda.
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya dilihat sebagai
Pancasila dalam proses perumusan pada periode tahun 1945 tetapi sebelum itu proses
berpikir tentang Negara bangsa jejak jejaknya sudah dirintis oleh kaum pergerakan yang
telah muncul pada periode tahun 1900an dimulai dari Budi Utomo kemudian diikuti
dengan kelompok pergerakan nasional lainnya untuk menuju Indonesia merdeka.

2021 [Pancasila] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


4 [Hastangka] http://mercubuana-yogya.ac.id/
Pancasila sebagai dasar negara terbentuk dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Keberadaan Pancasila tidak lepas dari
proses perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Selama bertahun tahun, bangsa Indonesia berproses memperjuangkan
kemerdekaan mulai dari era perjuangan kedaerahan sampai kepada
perjuangan yang bersifat nasional pada abad ke-20. Lahirnya gerakan
gerakan nasional yang telah dirintis pada periode tahun 1900an telah
menjadi momentum sejarah penting bangsa Indonesia untuk meletakkan
fondasi kemerdekaannya.
Tujuan bangsa Indonesia ialah menjadi bangsa merdeka, bersatu,
berdaulat, dan mewujudkan keadilan sosial. Gagasan dan peran penting
kelompok pergerakan yang diinisiasi oleh para pemuda dan kaum
terpelajar pada waktu itu, untuk merumuskan dan membangun gagasan
Indonesia merdeka. Lahirnya organisasi pergerakan nasional yang dirintis
oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan beberapa teman teman
seperjuangannya memberikan catatan penting tentang kemerdekaan.
Organisasi yang diberinama Budi Utomo menjadi organisasi pertama
yang memperjuangan semangat kebangsaan dan nasionalisme di tanah
jajahan.

(sumber: https://www.harapanrakyat.com/2020/07/sejarah-budi-utomo/)
Lahirnya organisasi pergerakan nasional ini telah membangun semangat para
individu atau beberapa orang yang memiliki cita cita bersama mewujudkan
Indonesia merdeka. Berititik tolak pada semangat kebangsaan ini, Budi utomo
telah banyak memberikan terobosan akan kesempatan yang sama antara kaum
pribumi dan penjajah untuk diberikan kesempatan dalam mengakses
pendidikan melalui perjuangan diplomasi pendidikan. Sejak organisasi ini
berdiri, banyak kaum pribumi bisa mendapatkan akses pendidikan dan
beasiswa meskipun masih dalam ruang lingkup terbatas. Kiprah dan peran
organisasi ini telah melahirkan beberapa organisasi nasional pada periode atau

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 5 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
tahun berikutnya seperti Taman Siswa, Muhammadiyah, Partai Nasional
Indonesia (PNI), dan terbentuknya kongres pemuda pertama yang melahirkan
Sumpah/ikrar sumpah pemuda.

Dari Budi Utomo- Taman Siswa- Kongres Pemuda

Secara garis besar jejak perjuangan bangsa untuk merebut kemerdekaan sudah
dirintis dan berkembang pada periode lahirnya Budi Utomo sebagai titik pijak
dan tonggak kebangkitan nasional Indonesia. Oleh karena itu, peristiwa lahirnya
Budi Utomo menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia yang diperingati setiap
tanggal 20 Mei. Kemudian, jejak langkah organisasi ini diikuti dengan lahirnya
Taman Siswa yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara (dengan nama asli: Raden
Mas Soewardi Soerjaningrat). Taman Siswa dirintis oleh Ki Hajar Dewantara di
Yogyakarta pada tahun 1922.

(sumber: https://www.harapanrakyat.com/2020/07/sejarah-taman-siswa-dan-
kurikulum-trikon/)
Perjuangan Taman siswa telah meletakkan dasar dasar pendidikan kebangsaan.
Pendidikan untuk semua, pendidikan untuk memberikan alam kemerdekaan
bagi setiap peserta didik. Salah satu filosofi yang diletakkan oleh Ki Hajar
Dewantara ialah “Setiap orang adalah guru, dan setiap rumah/tempat adalah
sekolah”, filosofi ini yang telah membentuk paradigma pendidikan nasional di
Indonesia bahwa Pendidikan untuk masyarakat dan kaum pribumi harus
memberikan kemerdekaan dan spirit kebangsaan berdasarkan alam
kebudayaannya. Dalam perkembangan berikutnya muncul gerakan dari kaum
pemuda untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda pertama kali pada tahun
1928. Kongres ini menjadi momentum melahirkan semangat kebangsaan dan
nasionalisme di tanah jajahan dengan ikrar sumpah pemuda yang terkenal yang
berisi:

2021 [Pancasila] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


6 [Hastangka] http://mercubuana-yogya.ac.id/
Pertama

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa


Indonesia.

Ikrar atau sumpah pemuda ini merupakan sumpah pertama kali yang
diucapkan oleh pemuda yang mengikuti kongres pemuda menyatakan sikap
dan tekad menjadi bangsa. Dalam sejarah dunia, hanya di Indonesia terjadi
sumpah pemuda, dimana generasi muda di suatu bangsa menyatakan tekad
dan semangat untuk menjadi bangsa merdeka. Dalam konteks proses
perjuangan ini secara garis besar jejak jejak tersebut telah membentuk
semangat para pendiri bangsa yang kemudian terlibat dalam Sidang BPUPK
tahun 1945 untuk merumuskan dasar negara dan hukum dasar Indonesia
merdeka paska periode penjajajahan kolonial Belanda, kemudian Jepang masuk
pada tahun 1942an. Dengan menghadirkan berbagai macam program dan
kebijakan di masa Jepang, pembentukan jiwa patriotisme, kedisiplinan, dan
ketertiban mulai dipertegas di era Jepang dan ruang ruang diskusi untuk kaum
pribumi mulai diberikan kesempatan termasuk lagu Indonesia raya mulai
diperbolehkan untuk dinyanyikan. Hadirnya barisan Peta, Heiho, Keibodan,
Seinendan menjadi salah satu pembelajaran penting bagi kaum pelajar dan
pemuda bangsa pada waktu itu. Sampai pada proses, para pemuda diberikan
kesempatan untuk mempersiapkan kemerdekaan melalui lembaga yang
dibentuk oleh Jepang disebut BPUPK (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan
Kemerdekaan). Setelah terbentuk badan ini mulai bersidang untuk menyiapkan
dasar negara dan hukum dasar negara Indonesia merdeka.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 7 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Ketua BPUPKI, dr. KRT. Radjiman Wediodiningrat

(Sumber:https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-dan-
peran-bpupki-dan-ppki-bagi-indonesia-merdeka).
Pada sidang pertama BPUPK periode 29 Mei -1 Juni 1945 menghasilkan dasar
negara. dasar negara ini yang nanti digunakan sebagai bahan proses
perumusan dan penetapan dasar negara Indonesia merdeka yang disebut
Pancasila. Proses perumusan Pancasila dimulai sejak Pancasila atau istilah
Pancasila ditawarkan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 sebagai dasar negara
(philosophische grondslag). Istilah ini diperkenalkan untuk pertama kali oleh
Soekarno yang diartikan sebagai fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam
dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam dalamnya untuk diatasnya didirikan
gedung Indonesia Merdeka kekal dan abadi. Gagasan Soekarno ini kemudian
diterima oleh anggota sidang untuk dibahas pada proses sidang sidang
berikutnya sampai pada 18 Agustus 1945 ditetapkan sebagai dasar negara
bersamaan dengan UUD 1945 oleh PPKI.

2021 [Pancasila] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


8 [Hastangka] http://mercubuana-yogya.ac.id/
Suasana sidang PPKI, 18 Agustus 1945

(Sumber: https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-dan-
peran-bpupki-dan-ppki-bagi-indonesia-merdeka)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa merupakan proses sejarah
yang berlangsung sebelum periode perumusan Pancasila sampai dengan sila sila
Pancasila dirumuskan sampai hari ini menjadi dasar negara Indonesia.
Sehingga Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya negara Indonesia.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 9 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
LATIHAN

1. Kapan nasionalisme baru di Indonesia mulai muncul?


2. Sejak kapan penjajahan Belanda menerapkan politik etis?
3. Mengapa terjadi perubahan kebijakan penjajahan Belanda terhadap tanah jajahan?

2021 [Pancasila] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


10 [Hastangka] http://mercubuana-yogya.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA

Dorothea, Rosa Herliany. dkk.(2015). Memori dan Imajinasi Nusantara. Yogyakarta:


Ombak.
Frank. Dhont.(2005).Nasionalisme Baru Intelektual Indonesia Tahun 1920an. Yogyakarta:
Gama Press.
M.C. Ricklefs.(2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 11 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai