2. Anda pergi sendirian ke sebuah restoran dan Anda tentunya memesan minuman
dan makanan melalui pelayan restoran tersebut. Pada saat Anda berkomunikasi dan
berinteraksi dengan pelayan restoran, hanya terjadi antara Anda dan pelayan restoran.
Apakah komunikasi dan interaksi ini bersifat interpersonal?
Menurut saya pada kasus soal diatas bahwa interaksi yang terjadi bersifat
interpersonal karena hal ini sesuai dengan prinsip komunikasi interpersonal itu sendiri
seperti:
Arus pesan yang cenderung dua arah dimana customer memesan minuman
dan makanan terhadap pelayan restoran yang kemudian dilayani oleh pelayan
tersebut
Konteks komunikasi berlangsung tatap muka antara saya selaku customer
dengan pelayan restoran
Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi dimana setiap kita memesan makanan
direstoran biasanya pelayan sangat cepat menjawab keinginan customer dan
juga melakukan komunikasi persuasive dengan menawarkan promo produk
lainnya.
4. Jenis Kelamin dan Gender (Sex and Gender) merupakan istilah yang
seringkali dianggap sama padahal mereka memiliki arti serta karakteristik yang
berbeda. Salah satu diturunkan lewat genetic dan yang lain diturunkan lewat
konstruksi budaya.
a. Jelaskan perbedaan dari istilah Jenis Kelamin dan Jender menurut apa yang telah
Anda pelajari di mata kuliah ini.
Pengertian gender adalah persoalan nonkodrati, menyangkut pembedaan tugas,
fungsi, dan peran yang diberikan oleh masyarakat/budaya terhadap laki-laki dan
perempuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Sedangkan pengertian jenis
kelamin merupakan pensifatan atau pembagian jenis kelamin manusia yang
ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
Jender merupakan faktor yang berpengaruh terhadap variasi bahasa meskipun samapi
saat ini studi bahasa pada umumnya membiarkan perbedaan jender dalam pemakaian
bahasa. Secara subtansial penggunaan bahasa yang digunakan laki-laki tentunya
memiliki perbedaan dengan perempuan. Bahasa yang digunakan laki-laki lebih
banyak berdasar pada logika, sedengkan bahasa yang digunakan perempuan
senantiasa melibatkan perasaan dalam berbagai permasalahan. Misalnya laki-laki
dikonstruksi dengan tidak boleh cengeng atau menangis dan perempuan boleh
menangis sebab hatinya lebih lembut, perasa dan sensitive.
c. Berikan contoh terkait stereotip jender yang sering Anda dengar di sekeliling Anda,
atau yang sering disampaikan oleh keluarga atau orang-orang terdekat Anda.
Stereotip yang selalu saya dengar adalah bahwa perempuan kodratnya di dapur
meskipun sudah mengenyam pendidikan yang tinggi pada ujungnya akan menjadi ibu
rumah tangga dan mengurus dapur.
5. Dalam saluran komunikasi nonverbal, terdapat sebuah teori yang dikenal dengan
Teori Spiral of Silence.
Spiral of Silence adalah salah satu bagian dari teori komunikasi massa, yang secara
bahasa arti dari “Spiral adalah lingkaran atau perputaran” dan
“Silence bermaknakan diam atau sunyi”. sedang menurut ilmu komunikasi bahwa
Spiral of Silence adalah salah satu dari teori komunikasi massa yang ketika seorang
atau individu memiliki opini tentang berbagai isu, akan tetapi, ketakutan akan
terisolasi menentukan apakah individu itu akan mengekspresikan opini-opininya
secara terbuka atau tidak. Untuk meminimalkan kemungkinan terisolasi, individu-
individu itu kemudian akan mencari dukungan bagi opini mereka dari lingkungannya,
terutama dari media massa. Dengan demikian posisi yang tadinya minoritas bisa
berkembang menjadi lebih mendekati mayoritas karena mereka sudah mendapat
dukungan. Namun selama dukungan tidak diperoleh atau dianggap tidak memadai
mereka akan tetap merasa sebagi minoritas dan akan terus memilih untuk mencari
jalan aman dengan menyembunyikan opininya (menerima opini kelompok mayoritas)
b. Berikan satu contoh teori spiral of silence dalam situasi dan kondisi kehidupan
kita sehari-hari?
Berlibur bersama sekali dalam setiap bulan adalah kegiatan yang dihidupkan di
keluarga saya sebagai ajang untuk refreshing sekedar keluar dari rutinitas kantor dan
sekolah yang menjemukan. Acara berlibur itu semakin menjadi acara yang ditunggu
setelah berbagai program acara wisata kuliner, membuat anggota keluarga saling
berlomba merekeomendasikan tempat-tempat makan favorit dengan nuansa yang
berbeda. Suatu hari adik merekomendasikan sebuah villa di Bandung dengan khas
daerah Bali, destinasi utamanya trifting. Semua anggota keluarga menyambut
gembira, tinggal saya yang terpaksa diam melihat respon gembira keluarga. Karena
trifting bukanlah destinasi wisata favorit saya, apalagi ditambah dengan tingkat
bahaya yang tinggi, tapi saya tidak berani mengakui dan mengungkapkan
pendapatnya pada keluarga. Saya lebih baik memilih diam dan berharap dalam hati
mudah-mudahan di villa tersebut destinasi wisatanya banyak tidak hanya trifting saja.