Anda di halaman 1dari 53

1.

Material-material geologis
2. Sifat-sifat Penyusun Material Geologis
3. Sifat- sifat Massa
4. Variasi sifat-sifat dan perubahan sifat-sifat volume
5. Sifat-Sifat Geologi- Teknik dari Batuan
6. Sifat-Sifat Geologi- Teknik dari Batuan
 Material geologis disebut juga pembentuk bumi, baik berupa zat pada, cair dan gas, yaitu Batuan, tanah,

air,minyak bumi, gas, es dll


 Dalam geologi : semua material yang bersifat padat yaitu batuan, tanah dan es disebut BATUAN

(disamakan)
 Dalam geologi teknik : material geologi yang bersifat padat disebut TANAH DAN BATUAN (dibedakan )

 Tanah (sipil) : material yang mudah pecah apabila di beri gaya mekanis

Granit, batu
Batuan pasir, batu
kapur dll
Material
geologi Tidak kohesif Pasir, kerikil

Tanah

Kohesif Lempung, lanau


 Sifat-sifat material dari sebuah batuan merupakan sebuah fungsi dari sifat-sifat yang dimiliki berbagai

material yang membentuk batuan tersebut beserta susunan strukturnya.


APA KAITANNYA KALIMAT SIFAT-
SIFAT ...., GAMBAR 1 DAN GAMBAR
2

BAGAIMANA DENGAN GAMBAR 3.


 Sifat-sifat fisis dan mekanis dari berbagai material-geologis padat ditentukan oleh :
 sifat-sifat berbagai material pembentuknya yaitu sifat-sifat berbagai mineral
penyusunnya dan cara material tersebut tersusun
 Sifat-sifat massa material
SIFAT-SIFAT MINERAL + PEMBUATANNYA = SIFAT- SIFAT MATERIAL GEOLOGIS
 Material penyusun batuan atau tanah adalah Mineral , yang memiliki sifat fisik dan kimia

yang tertentu.
 Susunan kimiawi dan struktur kristal dari mineral-mineral sangat mempengaruhi sifat-sifat

kimiawi mineral dari mieral-mineral tersebut.


 Ada beberapa mineral yang memiliki sifat yang sangat peka terhadap pelapukan kimiawi atau

sifat lain yang dapat mempengaruhi pekerjaan- pekerjaan Teknik


 Cotoh mineral lempung yang memiliki sifat mudah mengembang dan susut

 Sifat-sifat yang melakukan penyusunan :

a. sifat- sifat fisik dan kimiawi mineral

b. berat jenis

c. Berat volume

d. Besar dan bentuk butiran


 Fokus insinyur geologi terhadap material geologis adalah : SIFAT-SIFAT MASSA dari material

geologis.
 Sifat-sifat material geologis yang umumnya penting dalam geologi teknik :

a. Distribusi besar butiran

b. Kerapatan

c. Permeabilitas dan porositas Dipisahkan dalam :


Sifat-sifat fisik
d. Kekuatan Sifat-sifat mekanik
e. Deformasi
Sifat-sifat massa yang di miliki material geologis ditentukan dari sifat mineral sebagai bahan
penyusunnya , bentuknya dan adanya air yang berada diantara mineral-mineral tersebut

A. SIFAT-SIFAT FISIS TANAH DAN BATUAN

BATUAN TANAH
Natural density Berat volume
Dry density Kadar air
Saturated density Porositas
Berat jenis Angka pori
Kadar air Berat Jenis
Derajat kejenuhan Derajat kejenuhan
Porositas Batas cair, batas plastis & batas susut
Angka pori Distribusi analisa saringam
Kerapatan relatif
B. SIFAT-SIFAT TEKNIS TANAH DAN BATUAN

BATUAN TANAH
Kuat geser (kohesi dan sudut gesek dalam Kuat geser (kohesi dan sudut gesek dalam

Kuat tekan Konsolidasi ( koefisien konsolidasi, tekanan


prakonsolidasi, waktu konsolidasi, koefisien
pemampatan
Kuat Tarik Permeabilitas
Permeabilitas
Sifat-sifat material geologis yang umumnya penting dalam geologi teknik :
a. Distribusi besar butiran
b. Kerapatan
c. Permeabilitas dan porositas
d. Kekuatan
e. Deformasi

a. Kerapatan
Konfigurasi atau susunan berbagai mineral dalam batuan atau tanah mempengaruhi dan mennetukan sifat-
sifat fisis dan mekanis dari material geologis yang padat.
b. Distribusi ukuran butiran
• Variasi besar butiran dalam tanah dinyatakan dalam diagram distribusi ukuran butiran
• Ahli geologi menyatakan distribusi ukuran butiran dalam istilah penyortiran
• Ahli teknik sipil menyatakan distribusi ukuran butiran dalam istilah gradasi
• Tanah di katakan bergaradasi baik, gradasi seragam dan bergradasi senjang yaitu :
1. Well graded (tanah bergradasi baik) , distribusi ukuran butirnannya merata.
2.Uniform graded (gradasi seragam/gradasi buruk) :tanah yang ukuran butirannya hampir sama
3. gap graded (gradasi senjang) : kombinasi 1 atau lebih fraksi bergradasi sama
c. Sistem butiran-air -udara
• Tanah dan batuan terdiri dari butiran
Air VA
padat dan rongga pori
Vw
Ww Water VV • Rongga pori dapat terisi oleh udara,
Total Total
weight volume W V udara + air dan air saja
(= W) (= V)
• Adanya udara/udara+air/air dan
Ws solid Vs
butiran dapat menentukan sifat massa
material seperti kerapatan relatif,
(a) (b)
Gambar 2.1a Soil element in
kadar air, porositas dan derajat
Gambar 2.1b Three phases of
natural state. the soil element kejenuhan

Gambar 2.1c
Sketsa butiran tanah (solid) dan
rongga (pori) dalam tanah
• d. Permeabilitas
• Permeabilitas adalah sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran merembes dari cairan yang berupa
air atau minyak yang mengalir melalui rongga pori.
• Tanah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling berhubungan satu sama lainnya
sehingga apabila air berada didalam tanah maka air akan mengalir dari satu titik yang mempunyai energi
lebih tinggi ke titik yang mempuyai energi yang lebih rendah.
• Sifat permeabilitas untuk tanah adalah sifat tanah yang mengalirkan air melalui rongga pori tanah
• Sifat aliran air dalam tanah dapat bersifat laminer atau turbulen.
• Tahanan tanah terhadap aliran bergantung pada : jenis tanah, ukuran butiran, bentuk butiran, rapat
massa, bentuk geometrik rongga pori, temperatur
• Sifat Permeabilitas pada tanah, dinyatakan dalam nilai koefisien permeabilitas (ahli Geoteknik) atau
konduktifitas hidrolik (ahli geologi) dengan satuan Internasional adalah cm/detik dengan simbol k (k kecil)
d. Permeabilitas
• Koefisien permeabilitas tanah tergantung dari : kekentalan cairan, distribusi ukuran pori, distribusi ukuran
butiran, angka pori, kekasaran permukaan butiran tanah dan derajat kejenuhan. Serta untuk tanah lempung
faktor struktur tanah, konsentrasi ion dan ketebalan lapisan air yang menempel pada lapisan butiran juga
mempengaruhi nilai koefisien permeabilitas tanah

• Aliran air yang sebenarnya (gambar a) : air bergerak


dari titik pada ketinggia (A) ke titik pada ketinggian
(B) melalui pori-pori tanah yang berkelok-kelok
diantara butiran padat.

• kecepatan air melewati ruang pori dalam tanah


tergantung dari ukuran dan susunan rongga pori

• Aliran air untuk asumsi dalam praktek dianggap


sebagai garis aliran yaitu lintasan lurus yang dilewati
air (gambar B)
e. Kekuatan dan Deformasi
• Reaksi bawah tanah terhadap kegiatan teknik sipil, yang menjadi penentu adalah respon dari material
geologis .
• Respon ini ditentukan oleh sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh material tersebut.
• Respon ini terlihat dan terukur dari kekuatan material tersebut. Tegangan yang di kerah oleh tanah/batuan
dan deformasi yang terjadi.
• Respon dari tanah dan batuan ini dapat terihat dan diukur dari kekuatan yang dimiliki oleh tanah/batuan
dan perilaku deformasi yang terjadi dari tanah/batuan tersebut.
• Kekuatan pada tanah diukur dari kekuatan geser, sedangkan pada batuan dapat diukur dari kekuatan tekan,
kekuatan tarik dan kekuatan geser.
• Perilaku deformasi tergantung dari sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh tanah/batuan
• Respon tanah/batuan berupa kekuatan dan perilaku deformasi dapat di peroleh dari pengujian di
laboratorium dan lapangan seperti Uji kuat tekan , kuat tarik dan kuat geser .
e. Kekuatan dan Deformasi
Kondisi Tegangan yang dapat dialami oleh batuan/tanah serta penguraian tegangan-tegangan utama

Sumber : Verhoef
e. Kekuatan dan Deformasi
Kurva Tegangan –Regangan yang menjelaskan kekuatan dan deformasi dari batuan/ tanah
e. Kekuatan dan Deformasi
Kurva Tegangan –Regangan yang menjelaskan kekuatan dan deformasi dari batuan
e. Kekuatan dan Deformasi
Kurva Tegangan –Regangan yang menjelaskan kekuatan dan deformasi dari batuan

Pengaruh temperatur terhadap


perilaku deformasi batuan. Dengan
meningkatnya temperatur,batuan
akan menjadi plastis
• Batuan/tanah ada yang bersifat Homogen atau Heterogen .
• Material yang homogen atau Heterogen dapat bersifat isotropis atau anisotropis
• Sifat-sifat material geologis dapat seiring dengan waktu akibat proses pelapukan. Pelapukan terdiri
dari pelapukan kimiawi dan pelapukan fisik

 Sifat Batuan

a. Homogen
b. Heterogen
c. Kontinu
d. Diskontinu
e. Isotrop
f. anisotrop
• Engineer melihat batuan sebagai sebuah material yang keras, getas, tahan lama dan kuat serta diatas
batuann tersebut dapat didirikan sebuah kontruksi.
• Untuk Engineer Geology, ada hal penting dari batuan terkait dengan penyelidikan batuan :
a. Dari segi Geologi : batuan sebagai material , yang terbentuk melalui proses pembentukan batuan
b. Dari segi Geoteknis : batuan sebagai material yang diatasnya, didalamnya yang mana dapat di bangun
berbagai macam konstruksi.
• Proses pembentukan dan pemecahan batuan dapat mempengaruhi sifat-sifat geoteknis batuan.
misalnya : batuan beku yang terbentuk dari proses pembekuan lelehan magma memiliki sifat-sifat lain jika
di bandingkan dengan batuan sedimen yang terbentuk dari proses pengendapan.
• Nama geologis yang di berikan kepada suatu batuan akan memberikan informasi penting perihal evaluasi
geoteknik. Proses terbentuknya batuan dapat memberikan informasi perihal situasi geologi sebuah lahan
pembangunan. .
• Untuk menentuka sifat-sifat geoteknis batuan dapat dilakukan pengujian di laboratorium dan di lapangan.
• Karena pengujian di laboratorium menggunakan sample yand diambil dari beberapa titik bor, maka
terkadang tidak dapat langsung di gunakan, untuk itu maka sifat-sifat geologi-teknis batuan dapat dilihat
dari : a. sifat-sifat geologis –teknis dari material batuan
b. Sifat-sifat geologis-teknis dari massa batuan
• Sifat – Sifat Massa batuan = Sifat-sifat material Batuan + Struktur- struktur tertentu dan mungkin
dapat dilalui oleh bidang-bidang diskontinus.
• Material pada batuan dapat berbeda-beda, sehingga Sifat-sifat material pada batuan dapat bervariasi.
• Sifat-sifat batuan antara lain porositas, permeabilitas, kerapatan, kekuatan dan ketahanan ,dapat
memeberikan informasi geoteknis.
1. Kekuatan Material Batuan
Kekuatan batuan dapat di ketahui dengan pengujian di laboratorium .
Pegujian Kuat tekan
Pengujian Gambar alat Hasil yang diperoleh
Uji Kuat Tekan Kurva tegangan regangan
Uniaxial (unconfined kuat tekan uniaxial
Compression Strength Modulus Young
Test –UCS Test) Nisbah Poisson
Fraktur energi
spesifik Faktur Energi

Sumber, Astawarai, 2014


1. Kekuatan Material Batuan
Pegujian Kuat Tarik
Pengujian Gambar alat Hasil yang diperoleh
Uji Kuat tarik tidak Kuat tarik
Langsung –Brazillian

Uji Kuat tarik Langsung Kuat tarik

Sumber, Astawarai, 2014


1. Kekuatan Material Batuan
Penentuan Sifat Mekanik Batuan di Laboratorium Menurut Uji Indeks
Pengujian Gambar alat Hasil yang diperoleh
Point Load Index (PLI) Indeks Point Loas(Is)

Impact Strength Index Nilai ISI


(ISI)

Sumber, Astawarai, 2014


1. Kekuatan Material Batuan
Penentuan Sifat Mekanik Batuan di Laboratorium Menurut Uji Indeks
Pengujian Gambar alat Hasil yang diperoleh
Block Punch Index (BPI) Nilai BPI

Schmidt Hamer (SH) Nilai SH

Sumber, Astawarai, 2014


1. Kekuatan Material Batuan
• Nilai yang di peroleh dari Uji Indeks (Is, ISI, BPI, SH) dikorelasi untuk mendapatkan nilai kuat tekan dalan
UCS

Klasifikasi kekuatan batuan utuh (Deere & Miller, 1966)

Sumber, Astawarai, 2014


2. Perilaku deformasi
• Hasil pengujian kuat tekan dapat memeberikan informasi tentang perilaku deformasi dalan hubungan
tegangan regangan
• Kurva Tegangan –Regangan yang menjelaskan kekuatan dan deformasi dari batuan

Tahapan yang terjadi saat batuan saat dibebani :


• Batuan dikenakan beban, kurva berbentuk landai,
tidak linear, terjadi penutupan rekahan awal (pre-
existing cracks) yang ada dalam batuan.
• Kurva menjadi linear sampai batas tertentu  batas
elastik.
• Terjadi perekahan baru dengan perambatan stabil
sehingga kurva tetap linear.
• Batas elastik terlewati, perambatan rekahan menjadi
tidak stabil, kurva tidak linier, lama kelamaan batu
akan hancur.
• Titik runtuh dinyatakan dengan kekuatan batuan

Kurva tegangan regangan (Bieniawski, 1967)


2. Perilaku deformasi
Kurva Tegangan –Regangan yang menjelaskan kekuatan dan deformasi dari batuan

Jumikis, A.,R , 1979, Rock Mechanics


2. Perilaku deformasi
Kurva Tegangan –Regangan yang menjelaskan kekuatan dan deformasi dari batuan

Kurva A : material isotrop , padat, masif, tetdeformasi secara


elastis, & tidak mengalami penutupan pori2 diawal
pembebanan,
Kurva B : mengalami penutupan pori2 diawal pembebanan
A & B  kehilangan ketahanan secara tiba-tiba

Kurva C & D : proses hilangnya ketahanan didahului


oleh fasa lait (ductile)
3. Klasifikasi geologi teknik untuk material batuan
• Uraian yang lengkap tentang material batuan untuk tujuan geologi-teknik harus dapat memberikan informasi
tentang nama geologis, kekuatan dan perilaku deformasi batuan tersebut.

4. Sifat-sifat lain Material Batuan


• sifat-sfat lain dari batuan yang biasanya juga harus diketahui adalah:
a. Porositas  banyaknya rongga pori yang ditempati oleh retakan-retakan kecil dalam batuan, dapat
mempengaruhi kekuatan dan permeabilitas. Penentuan porositas dapat memberikan petunjuk yang tentang
kualitas sebuah batuan.
b. Kerapatan  dapat memprediksi tegangan yang dialami batuam
c. Permeabilitas
d. Ketahanan -->ketahanan sebuah material batuan sangat penting dalam hal penggunaan. Misalnya ketahanan
batuan akibat pelapukan.
Sifat-sifat Massa Batuan
• Adanya bidang diskontinuitas pada massa batuan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
perilaku batuan.
• Bidang diskontinuitas dapat memberikan perlemahan dalam struktur batuan.
• Penilaian terhadapa kualitas massa batuan, apakah batuan tersebut batuan yang sagat baik atau sangat buruk,
dapat dilakukan dengan sistem klasifikasi massa batuan.
• Salah satu sistem klasifikasi massa batuan berdasarkan Bieniaski,dengan tahapan nya sebagai berikut :
1. Kuat tekan (UCS) dari material batuan
2. Nilai RQD (Rock Qualitification Designation)
3. Jarak antara setiap diskontinuitas
4. Kondisi diskontinuitas
5. orientasi diskontinuitas
6. Kondisi air tanah
Sifat-sifat Massa Batuan

• Untuk mengetahui gambaran yang baik tentang material batuan, harus ada ketentuan tentang susunan dan
struktur (terkait nama geologi ),kuat tekan, perilaku deformasi, porositas, kerapatan dan ketahanan.
• Sifat batuan seperti kekuatan, perilaku deformasi, dan permeabilitas dari massa batuan banyak ditentukan
oleh diskontinuitas
A. TERJADINYA TANAH
 Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yang relatif lepas (loose)

yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). • Tanah dibentuk oleh pelapukan Fisika dan
Pelapukan Kimiawi Batuan.
 Proses terbentuknya tanah :
• Pengangkutan butir tanah & pengendapannya di
lain tempat seperti danau atau laut. Tanah
merupakan hasil pelapukan Batuan

• Dikelompokkan dalam 2 kelompok besar,Yaitu


a. Tanah yang terjadi oleh penumpukkan
produk pelapukan batuan ditempat asalnya :
tanah residu (residual soil)
b. Tanah yang terjadi oleh produk pelapukan
yang kemudian terbawa ke tempat lain : tanah
sedimen =transported soil
• Sifat yabg dimiliki oleh tanah akan bergantung
pada batuan induknya dan faktor-faktor seperti
iklim, topografi, organisme dan waktu
A. TERJADINYA TANAH
faktor pengangkutan butir tanah dan selanjutnya faktor pengangkutan butir tanah dan selanjutnya
mengendap di tempat lain seperti laut atau danau mengendap di tempat lain seperti laut atau danau
menjadi faktor penting dalam proses terbentuknya menjadi faktor penting dalam proses terbentuknya
tanah tanah
A. TERJADINYA TANAH
Faktor pembentukan yang menentukan sifat tanah Pengaruh cara pembentukan pada kepadatan tanah
endapan dan tanah residu endapan dan tanah residu
A. TERJADINYA TANAH

Tanah Residu Tanah Endapan


 Terbentuk langsung dari batu asli.  Sifat tanah ≠ batu asli
 Sifat tanah= sifat batu asli
 Kumpulan butir yang lepas
 Butir tanah teratur dan terikat satu sama lain
 Mengalami pemampatan atau
 Riwayat Tegangan tidak mempengaruhi kelakuan terkonsolidasi
tanah residu

hasil transportasi dari produk- Produk Pelapukan :


Tanah Residu (reidual soil)
Tanah glacial
Tanah alluvial
Tanah lacustrine
Tanah marine
Tanah colluvial
B. KLASIFIKASI, SUSUNAN DAN STRUKTUR TANAH
• Susunan dan struktur tanah akan menentukan sifat fisis-kimiawi dari mineral yang bersangkutan.

• Klasifikasi tanah di lakukan terhadap besar butiran.

• Tanah dapat dibagi :


Tanah berbutir kasar  pasir dan kerikil
Tanah berbutir halus  lanau dan lempung
Tanah dengan kadar organik  gambut

• Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk :


- Menggambarkan ukuran partikel pada batas ukuran butiran yang telah ditentukan.
- Menggambarkan sifat tanah yang khusus, mis :
lempung  bersifat kohesif dan plastis.
Pasir  bersifat tidak kohesif dan tidak plastis.

• Kohesif : butiran saling menempel


• Plastisitas : sifat yang memungkinkan tanah dapat berubah bentuk tanpa mengubah volume dan tidak
menyebabkan retak atau pecah.
• Dilatansi : kecendrungan untuk mengalami penambahan volume ketika berubah bentuk.
• quick behaviour : kecendrungan lanau menjadi cair ketika digetarkan
B. KLASIFIKASI, SUSUNAN DAN STRUKTUR TANAH
Batasan – Batasan Ukuran Tanah

• Klasifikasi tanah tidak mencakup susunan


mineralogis tanah.
• Faktor ruang antar butir atau rongga pori juga
mempengaruhi sifat-sifat dari tanah

Kerikil & Pasir Lempung Lanau


 Terdiri dari pecahan batu  Butiran yang sangat kecil • Peralihan antara lempung &
dengan bentuk dan ukuran  Memiliki sifat kohesif & pasir
beragam. plastisitas • Kurang plastis
 Kerikil : pecahan batu/ mineral- • Permeabilitas lebih tinggi
mineral tunggal • Memiliki sifat quick behaviour &
 Pasir : mineral tunggal (kwarsa) dilatansi
B. KLASIFIKASI, SUSUNAN DAN STRUKTUR TANAH
Perilaku material tanah merupakan fungsi dari struktur materialnya
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
1. KEKUATAN DAN DEFORMASI
• Kuat geser tanah : gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atan tarikan.
• Situasi kondisi tanah di bebani :
Ilustrasi hambatan geser pada sebuah benda

a. Benda dengan berat W, reaksi terhadap W adalah R


b.  adalah sudut gesek terbentuk dari perubahan R saat
benda hampir bergerak akibat gaya H

Persamaan kuat geser tanah : f= c +  tg  (Coulomb, 1773)


C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
1. KEKUATAN DAN DEFORMASI
Kuat Geser tanah
Ada 3 grafik hubungan tegangan normal –tegangan geser berdasarkan jenis tanah

A. Grafik hubugan tegangan normal-tegangan


geser pada tanah non kohesif.
B. Grafik hubugan tegangan normal-tegangan geser
pada tanah yang memiliki nilai kohesi & sudut
gesek dalam
C. Grafik hubugan tegangan normal-tegangan
geser pada tanah kohesif

Pengujian Kuat geser tanah :


1. Uji Geser Langsung (direct shear test)
2. Uji Triaksial (triaxial test)
3. Uji tekan bebas (unconfined compression tes)
4. Uji geser kipas (vane shear test)
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
1. KEKUATAN DAN DEFORMASI
Kuat Geser tanah
Pengujian Kuat geser tanah : Uji Geser Langsung (direct shear test)
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
1. KEKUATAN DAN DEFORMASI
Kuat Geser tanah
Pengujian Kuat geser tanah : Uji Triaksial
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
2. Konsolidasi
Alat pengujian konsolidasi Data yang di hasilkan dari pengujian konsolidasi
1. Grafik hubungan angka pori (e) terhadap tekanan
efektif p’
2. Grafik hubungan angka pori (e) terhadap log
tekanan (p)
3. Koefisien pemampatan (av)
4. Koefisien perubahan volume (mv)
5. Indeks Pemampatan(Cc)
6. Indeks Pemampatan kembali (Cr)
7. Tekanan Prakonsolidasi (Pc’)

Dari data pengujian konsolidasi dapat diketahui :


1. Penurunana konsolidasi
2. Koefisien konsolidasi
3. Waktu konsolidasi
4. Derajat konsolidasi
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
2. Konsolidasi
• Konsolidasi : Proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori pada tanah jenuh yang
memiliki permeabilitas rendah akibat adanya pembebanan, yang dipengaruhi oleh kecepatan keluarnya
air dari rongga pori tanah

• Konsolidasi proses yang terjadi pada tanah lempung dan lanau yang jenuh air.

• Konsolidasi merupakan proses memperkirakan penurunan akibat beban konstruksi.

• Bila tanah lempung jenuh terendam air di bebani mendadak  maka akan menyebabkan terjadi nya
penurunan segera dan kelebihan tekanan air pori

Sumber :Mekanika Tanah (Wisley2010)


C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
3. Permeabilitas
• Permeabilitas adalah sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran merembes dari cairan yang berupa air
atau minyak yang mengalir melalui rongga pori.
• Tanah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling berhubungan satu sama lainnya sehingga
apabila air berada didalam tanah maka air akan mengalir dari satu titik yang mempunyai energi lebih tinggi
ke titik yang mempuyai energi yang lebih rendah.
• Sifat permeabilitas untuk tanah adalah sifat tanah yang mengalirkan air melalui rongga pori tanah.
• Tahanan tanah terhadap aliran bergantung pada : jenis tanah, ukuran butiran, bentuk butiran, rapat
massa, bentuk geometrik rongga pori, temperatur
• Sifat Permeabilitas pada tanah, dinyatakan dalam nilai koefisien permeabilitas (ahli Geoteknik) atau
konduktifitas hidrolik (ahli geologi) dengan satuan Internasional adalah cm/detik dengan simbol k (k kecil)
Koefisien permeabilitas tanah tergantung dari : kekentalan cairan, distribusi ukuran pori, distribusi ukuran
butiran, angka pori, kekasaran permukaan butiran tanah dan derajat kejenuhan. Serta untuk tanah lempung
faktor struktur tanah, konsentrasi ion dan ketebalan lapisan air yang menempel pada lapisan butiran juga
mempengaruhi nilai koefisien permeabilitas tanah
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
3. Permeabilitas
• Lapisan tanah ada yang bersifat permeable atau impermeable
• Permeable : kemampuan tanah untuk meloloskan air
• Impermeable : kemampuan tanah meloloskan air yang sangat kecil (kedap air)
• Kisaran Permeabilitas Tanah (k)

sumber :Hardiyatmo, 2019


• Aliran air yang sebenarnya (gambar a) : air bergerak
dari titik pada ketinggia (A) ke titik pada ketinggian (B)
melalui pori-pori tanah yang berkelok-kelok diantara
butiran padat.
• kecepatan air melewati ruang pori dalam tanah
tergantung dari ukuran dan susunan rongga pori
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
3. Permeabilitas
Uji permeabilitas di laboratorium :
Alat Uji Falling Head:
• Uji Tinggi tetap (constan- head)
Cocok untuk jenis tanah berbutir halus
• Uji tinggi energi turun (falling head)
• Penentuan secara tidak langsung dari uji konsolidasi
• Penentuan secara tidak langsung dari uji kapiler horisontal

Alat Uji Contants Head :


Cocok untuk jenis tanah granuler

Sumber :Das, 1995


C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
4. Kerapatan Relatif
• Kerapatan relatif (Dr)  umunya diguanakan untuk menunjukkan tingkat kerapatan tanah granuler di
lapangan dan dinyatakan dalam persen


dengan : emaks = kemungkinan angka pori maksimum
emin = kemungkinan angka pori minimum
e = angka pori pada kondisi tertentu di lapangan

• Nilai kerapatan relatif tergantung dari bentuk butiran dan distribusi ukuran butiran
• Kerapatan realtif juga dapat di tentukan dari nilai N yang diperoleh dari pengujian SPT , seperti terlihat
pada tabel di bawah ini :
• Tabel hubungan nilai N-SPT dan kerapatan relatif
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH
4. Kerapatan Relatif
• Kekuatan tanah dinyatakan dalam nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam tanah () yang dapat di peroleh
dari hasil pengujian kuat geser.
dapat juga di peroleh darikorelasi nilai N-SPT seperti tabel berikut :

Nilai empiris untuk Dr, , berat volume dari tanah berbutir berdasarkan nilai N-koreksi (Bowles, 1977)
C. SIFAT-SIFAT GEOLOGI TEKNIK & KLASIFIKASI TANAH

4. Uji indeks untuk klasifikasi – geoteknis tanah


Sistem klasifikasi yang di gunakan pada tanah (Sistem AASHTTO dan USCS) berdasarkan
tanah berbutir kasar berdasarkan ukuran butiran dan distribusi ukuran butiran
tanah berbutir halus berdasarkan ukuran butiran dan batas- batas Atterberg
D. GEOLOGI TANAH

• Informasi tentang lingkungan geologis, dan sejarah geologis tanah pada suatu lahan sangat membantu
memperkirakan sifat-sifat geoteknis tanah.

• Dalam menyelidiki sebuah lahan pembangunan, studi geologi mengenai penyebaran berbagai jenis tanah
dan asal mulanya tersebut merupakan hal yang penting

• Contoh :
sebuah lokasi ingin di bangun sebuah bendungan urugan di mana material bendungan tersebut diambil
disekitar lokasi tersebut. misalnya di daerah sungai yang ada di lokasi tersebut. untuk menjadikan
material di sungai tersbut sebagai material bendungan yang sesuai spesifikasi ,maka perlu dilakukan
pengujian dengan mengumpulkan sample dari material serta kondisi lingkungan geologis sungai dan
material tersebut, sehingga material sungai tersebut sesuai dan dapat di gunakan sebagi material
bendungan tersebut . Penyelidikan ini seharusnya dilakukan saat perencanaan bendungan, sehingga
saat pelaksanaan tidak mengalami kerugian waktu biaya dan sebagainya akibat kesalahan dalam
menyusun perencanaan dan spesifikasi bendungan tersebut
Referensi :
1. Mekanika Batuan, Made Astawa Rai dkk, 2014
2. Geologi Untuk Teknik Sipil, Verhoef, P.N.W, 1994
3. mekanika tanah I , Hardiyatmo, H.,C, 2002,, Gadjah Mada University Press.
4. Mekanika Tanah, Braja M Das, 1995
5. Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan & Residu, Laurence D. Wesley, 2010

Anda mungkin juga menyukai