Anda di halaman 1dari 87

SKRIPSI

ANALISIS ETOS KERJA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


DI KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA

MUHAMMAD HASWAD
10572 03938 12

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“Anali
sis Etoskerja Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar di
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”. Penyusunan Skripsi ini ditujukan
untuk memenuhi syarat menempuh ujian sarjana pada Jurusan Manajemen fakults
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam Penelitian Skripsi Ini penulis banyak memperoleh bantuan,


bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada:

1. Bapak Dr.H.Abdul Rahman Rahim SE,MM. selaku Rektor Universitas


Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr.H. Mahmud Nuhung M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Moh.Aris Pasigai SE,MM dan Nur Rasyid,SE,MM selaku Ketua
Jurusan Manajemen dan Sekretaris Jurusan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. H. Mahmud nuhung, MAdan Bapak Ismail Rasulong SE, MM
selaku pembimbing I dan Pembimbing II yang banyak meluangkan waktunya
dalam mengarahkan dan membimbing sampai selesainya penulisan ini dalam
bentuk Skripsi.
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadi
yah Makassar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, pengalaman,

iii
serta bantuan yang tidak dapat terhitung kepada penulis selama berada di
dalam maupun di luar bangku perkuliahan.
6. Segenap Pimpinan beserta Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kab
upaten Gowa yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi berka
itan dengan penelitian ini.
7. Keluarga Besar baik di Makassar maupun kampong halaman yang
selalu mendoakan penulis, terimakasih atas semuanya.
8. Keluarga besar Manajemen 8 2012 yang telah berbagi cerita, persaudaraan,dan
bantuan dari awal hingga sekarang terima kasih
9. Keluarga besar Lembaga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar Khususnya Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar (HMJ-M) yang memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi
penulis.
10. Semua Pihak Yang telah membantu memberikan semangat serta doanya
kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu-persatu. Terima Kasih
Banyak.

Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
belum memenuhi keinginan berbagi pihak mengingat keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan penulis.Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, September 2016

MUHAMMAD HASWAD

iv
ABSTRAK

Muhammad Haswad, 2016 : Analisis Etos Kerja Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
Dibawah bimbingan Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku pembimbing I dan Ismail
Rasulong, SE,. MM selaku pembimbing II.

Penelitian ini berjuan untuk menganalisis Etos Kerja Guru Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar di Kecamtan Barombong Kabupaten Gowa.
Penelitian dilaksanakan pada bulan juli 2016 sampai agustus 2016. Metode Kuesioner
dan penelitian kepustakaan untuk pengumpulan data. Metode analisis menggunakan
analisis Deskriptif, Uji Regresi, Uji T, dan Uji F. populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh guru di empat Sekolah Dasar di Kecamtan Barombong
Kabupaten Gowa yang berjumlah 48 orang.

Pengolaan data menggunakan alat bantu statistik SPSS dengan model analisis
regresi linier sederhana. Hasil penelitian didapatkan bahwa Etos Kerja Guru
berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar di Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa

Kata Kunci : Etos Kerja Guru, Hasil Belajar Siswa

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
ABSTRAK ..........................................................................................................v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ……………………………………………........ 7

1. Pengertian Etos Kerja ……………………………………… 7

2. Aspek-Aspek Etos Kerja ………………………………….. 8

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja …………. 15

4. Tinjauan Umum Tentang Hasil Belajar Siswa …………… 16

B. Kerangka Pikir ……………………. ………………………..... 20

C. Hipotesis …………….. ……………………………………..... 21

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis, Lokasi Dan Waktu Penelitian ……....……………….... 22

1. Jenis Penelitian ………………………………………….. 22

2. Lokasi Dan Waktu Penelitian …………………………… 23

B. Teknik dan Metode Pengumpulan Data.………………........ 23

vi
C. Populasi Dan Sampel …………………………………………. 25

1. Populasi …………………………………………………… 25

2. Sampel …………………………………………………….. 26

D. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian ………………….. 26

E. Definisi Operasional Variabel ………………………………. 27

F. Instrumen Penelitian ………………………………………… 28

G. Teknik Analisis Data ……………………………………….. 28

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN


A. Sejarah Singkat Sekolah Dasar ..................................................... 29
B. Visi Sekolah Dasar ……………………………………………… 33
C. Misi Sekolah Dasar ...................................................................... 33
D. Tujuan Sekolah Dasar .................................................................. 33
E. Struktur Organisasi ..................................................................... 33
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ................................................................. 35
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 38
C. Analisis Data ................................................................................... 52
D. Pembahasan .................................................................................... 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skoring Jawaban Responden ..................................................... 24


Tabel 5.1 Komposisi Responden Menurut Usia ....................................... 34
Tabel 5.2 Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin ....................... 35
Tabel 5.3 Komposisi Responden Menurut Status Pendidikan ................. 36
Tabel 5.4 Komposisi Responden Menurut Masa Kerja ......................... 37
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap
Peryataan Semangat Kerja……………………………………... 38
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap
Motifasi Kerja …….. ................................................................... 39
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Kesadaran Kerja…………………………………….…….. .... 40
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Usaha kerja…………………………………………..…….. .... 41
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Ketetapan Waktu…………………………………….…….. .... 41
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Resiko Kerja………………………………………………….. .... 42
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Penyelesain Kerja……………………………………...…….. .... 43
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden
Kepentingan Kerja……………………………………..…….. .... 44
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Pelaksanaan Kerja………………………………………….. .... 44
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Usaha Kerja……………………………………………….. .... 45
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Mengungkapkan Pendapat…………………………...…….. .... 46
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Menerima Informasi……………………………………….. .... 47
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Dalam Berfikir……………………………………….…….. .... 47
Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Mendpatkan ide…………………………………………….. .... 48
Tabel 5.19 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Pemahaman Materi………………………………….…….. .... 49
Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Materi Pelajaran……………………………………..…….. .... 49
Tabel 5.21 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Menjawab Pertanyaan ……………………………….…….. .... 50
Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Mengerjakan Tugas…………………………………..…….. .... 51
Tabel 5.23 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Perbaikan Nilai……………………………………….…….. .... 51
Tabel 5.24 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Responden Terhadap
Nilai Siswa…………………………………………….…….. .... 52
Tabel 5.25 Uji Validas …………………………………………………… 54
Tabel 5.26 Uji Reabilitas …………………………………………………. 55
Tabel 5.27 Analisis Regresi Sederhana …………………………………… 56
Tabel 5.28 Uji Korelasi …………………………………………………… 57
Tabel 5.29 Uji Determinasi ……………………………………………… 57
Tabel 5.30 Uji Simultan (Uji F) …………………………………………... 58
Tabel 5.31 Uji Parsial (Uji T) …………………………………………….. 59
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir………………………………………. 21


Gambar 3.1 Desain Penelitian …………………………………………….. 27
Gmbar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar …………………………. 32
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini

adalah diantaranya rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang satuan

pendidikan. Apalagi adanya isu-isu tentang carutmarutnya system pendidikan

yang tidak konsisten. Hal ini boleh dikatakan bukanlah suatu rahasia yang mudah

untuk ditutup-tutupi. Kompleksitas dari permaslahan yang muncul disikapi oleh

pemerintah dengan berupa yang untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional

melalui cara yang komplek pula. Ada pengadaan buku-buku dana alat pelajaran,

berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi (misalnya : UKG, PKG, PLPG

dsb), perbaikan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan

mutu yang adil (equity) danmerata (equality) dalam berbagai indicator kendali

mutu.

Pendidikan diharapkan dapat membentuk manusia berkualitas yang

memiliki kemampuan untuk memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Paradigma nasional yang berlandaskan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 harus menjadi konsep berpikir yang

rasional sert amerupakan pola dalam mengembangkan kebijakan pembangunan

pendidikan nasional. Produk-produk Undang-Undang tentang pendidikan harus

mengacu pada ruh Pancasiladan UUD 1945, seperti UU Sisdiknas, Undang-

Undang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan Perda

1
2

yang juga sebagai landasan yuridis kebijakan pelaksanaan pendidikan di lapangan.

Kebijakan dan program pembangunan pendidikan harus dilandasi oleh data

empirik di lapangan yang objektif, mudah dipahami.Karena dari data empirik

yang objektif dan mudah dipahami tersebut akan melahirkan perencanaan yang

baik, perencanaan yang baik akan membuat target yang baik, dan target yang baik

akan menjadikan strategi, sehingga kinerja pelaksana pendidikan di lapangan akan

mencapai target tersebut dengan menumbuhkan etos kerja yang logis.

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni

3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu. Atau latar belakang

keluarga, status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran

4. Menjunjung tinggi perundang-undangan, hokum dan kode etik guru, serta

nilai-nilai agama dan etika.

5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. (UU No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

Muchtar Buchari (2004: 73) mengatakan bahwa upaya-upaya untuk

meningkatkan mutu akademik suatu lembaga ilmiah akan selalu terjalin dengan

usaha-usaha untuk meningkatkan semangat profesionalisme, sedangkan upaya


3

untuk meningkatkan semangat profesionalisme sangat dipengaruhi upaya

peningkatan etos kerja.

Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan juga

sesuatu yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang

terintegrasi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri

(umaedi, 2009).

Surya Dharma (2005) mengemukakan bahwa penentuan evaluasi kinerja

adalah dasar bagi penilaian atas tiga elemen kunci suatu kinerja, yaitu: kontribusi,

kompetensi dan pengembangan yang berkelanjutan. Kinerja mengajar guru adalah

kemampuan seseorang guru untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan. Salah satu tugas guru menurut Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI, pasal 39 ayat (2) adalah

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.

Hasil belajar merupakan sasaran dan tujuan yang selalu diharapkan baik

siswa maupun guru. Sebab tolak ukur keberhasilan guru bukan penyelesaian dari

suatu materi akan tetapi kemampuan untuk memahami materi tersebut, di samping

hasil akhir dari proses belajar yaitu hasil belajar dengan baik maka suatu pertanda

keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya. Bila hal tersebut dapat disadaris

emua guru, maka pencapaian prestasi belajar dapat diperoleh dengan maksimal.

Sebab profesional guru yang didasari oleh etos kerja merupakan salah satu jalan
4

untuk dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berubah dari tidak

tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Pada survey awal yang telah dilakukan peneliti tanggal 22 maret 2016

telah diketahui jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong sebanyak 16

sekolah dasar, tenaga guru diketahui sebanyak 148 guru, 38 diantaranya adalah

tenaga guru sukarela (Non PNS) dan jumlah siswa sekolah dasar yang ada di

Kecamatan Barombong adalah sebanyak 4199 siswa. Pada Sekolah Dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa etos kerja guru dalam pengelolaan

proses pembelajaran perlu ditingkatkan. Hal ini di indikasikan karena masih

adanya guru yang tidak mempersiapkan alat-alat perencanaan pengajaran seperti

program tahunan dan semester, analisis mata pelajaran, program satuan

pengajaran dan program rencana pengajaran, dan proses pengajaran yang

terencana, rendahnya etos kerja guru dalam pengelolaan proses pembelajaran ini

menyebabkan prestasi belajar siswa juga tergolong rendah, hal ini dapat dilihat

melalui hasil belajar siswa pada setiap semesternya.

Peneliti menganggap bahwa etos kerja guru sangat penting untuk dimiliki

oleh seorang pendidik, sebab tanpa etos kerja yang tinggi, mustahil tujuan

pendidikan yang telah dikemukakan sebelumnya akan tercapai. Etos kerja dapat

diartikan sebagai cara kerja, sifat atau kebiasaan terhadap kerja, dan pandangan

terhadap kerja yang dimiliki oleh guru. Etos kerja memiliki beberapa aspek yakni

berupa semangat kerja, motivasi kerja, kesadaran kerja, moral kerja, waktu kerja,

keinginan kerja, kewajiban kerja, serta keinginan kerja. Karena itu, dalam

kaitannya dengan masalah prestasi belajar siswa maka diperlukan adanya etos
5

kerja guru agar dapat tercapai output pendidikan yang maksimal. Berdasarkan hal

tersebut, maka peneliti meneliti menganalisis etos kerja guru terhadap hasil

belajar siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, maka secara khusus yang menjadi fokus

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana etos kerja guru terhadap hasil

belajar siswa sekolah dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka ada

beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain, sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui etos kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa.

2. Untuk mendapatkan gambaran tentang hasil belajar siswa sekolah dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

3. Untuk menganalisis etos kerja guru terhadap hasil belajar siswa sekolah

dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

D. ManfaatPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dikaji dalam

penelitian ini, maka hasil yang diperoleh setelah tercapainya tujuan dalam

penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Secara teoritis
6

Secara teoritis penelitian ini diharapkan akan menambah dan membuka

wawasan dan cakrawala pengetahuan mengenai teori-teori mengenai peran

etos kerja guru dalam peningkatan kinerja guru, khususnya peran etos

kerja guru dalam peningkatan hasil belajar siswa Sekolah Dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

2. Secara Praktis

Secara praktis manfaat hasil penelitian ini antara lain:

a. Bagi pimpinan Pendidikan, sebagai bahan balikan untuk pembinaan,

etos kerja guru dalam peningkatan kinerja guru di tempat para

pimpinan pendidikan mengampu.

b. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan

dan pengetahuan tentang upaya peningkatan kinerja mengajar guru

melalui etos kerja yang baik di sekolah.

c. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang upaya peningkatan etos kerja dalam

menyelenggarakan pendidikan di sekolah dasar yang ada di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

d. Bagi Peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan

dalam melakukan penelitian yang sejenis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Tinjauan pustaka merupakan kerangka acuan atau sebagai landasan teori

yang erat kaitannya dengan permasalahan dalam melakukan penelitian. Teori-teori

yang dikemukakan diharapkan dapat menunjang penyusunan kerangka pikir

dalam merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan

dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, pada bab ini akan diuraikan beberapa teori

yang terkait dengan penelitian. Dengan teori yang dikemukakan, diharapkan dapat

memecahkan permasalahan.

Untuk lebih jelasnya maka landasan teoritis dari penelitian ini dapat

disusun sebagai berikut :

1. Pengertian Etos Kerja

“Etos” berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang maknanya “watak

atau karakter”. “Etos kerja dapat diartikan sebagai sikap dan semangat

yang ada pada individu atau kelompok. Etos kerja menyangkut masalah

mentalitas orang, kelompok atau bangsa. (Hasan, 2005: 236) Dari kata

etos ini, dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati pada

pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk

(moral) sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat

yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik dan

bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna

7
8

mungkin.(Tasmara, 2002: 15) Berarti sifat karakter seorang guru yang

mencakup pandangan, sikap dan penilaian guru tersebut terhadap makna

kerja.

Istilah “kerja” dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai

kegiatan melakukan sesuatu. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI., 1998: 428). Sedangkan menurut M. Quraish Shihab (2002: 222), kerja

adalah sebuah aktivitas yang menggunakan daya yang dianugerahkan

Allah swt., Menurutnya; manusia secara garis besar dianugerahi empat

daya pokok. Pertama, daya fisik yang menghasilkan kegiatan fisik dan

keterampilan. Kedua, daya fikir yang mendorong pemiliknya berfikir dan

menghasilkan ilmu pengetahuan. Ketiga, daya kalbu yang menjadikan

manusia mampu berkhayal, mengekspresikan keindahan, beriman dan

merasa serta berhubungan dengan Allah sang pencipta. Keempat, daya

hidup yang menghasilkan semangat juang, kemampuan menghadapi

tantangan dan menanggulangi kesulitan. Penggunaan salah satu daya

tersebut itulah disebut kerja.

Berdasarkan uraian tersebut, masalah etos kerja dapat diartikan

sebagai cara kerja, sifat atau kebiasaan terhadap kerja, pandangan terhadap

kerja yang dimiliki oleh seseorang, suatu kelompok atau suatu bangsa.

2. Aspek-Aspek Etos Kerja

a) Semangat Kerja

Etos kerja yang diilhami atau didasari pada kekuatan iman,

akan tampak dari sikap yang konsisten dan secara terus menerus
9

berjuang tak mengenal lelah untuk mewujudkan segala impiannya

menjadi kenyataan. Impian akan terwujud jika disertai dengan kerja

keras dan diselimuti rasa cinta terhadap sesama manusia dan dilandasi

oleh keyakinan yang tangguh. Ciri yang paling esensial dalam etos

kerja seseorang senangtiasa mengupayakan, memupuk dan

mengembangkan kekuatan dalam segala aspek, etos kerja yang

berorientasi pada usaha yang konsisten mandiri dan selalu mencari

jalan agar tujuannya bisa tercapai, tanpa harus mengorbankan

keyakinannya merupakan etos kerja pribadi. (Tasmara, 1995: 25).

Etos kerja yang dimaksud adalah etos kerja yang dilandasi oleh

visi dan kemudian menjadi satu sikap hidup manusia yang akan tampil

sebagai manusia-manusia teladan dalam kehidupan yang diperlukan

kerja, kerja diperlukan semangat yang tak pernah mengenal menyerah,

pantang patah dan kalah sebelum bertanding, semangat kerja adalah

kemauan, gairah untuk bekerja. (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan RI., 1998: 805).

Semangat kerja merupakan variabel yang mengembangkan

adanya perasaan-perasaan positif atau negatif terhadap seseorang atau

terhadap situasi tertentu.

b) Motivasi (dorongan) Kerja

Motivasi sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru karena

seseorang melakukan suatu kegiatan sebenarnya sudah ada motivasi

dalam dirinya. Namun demikian keberadaan motivasi tersebut tidak


10

disadari seringkali kita beranggapan bahwa seseorang yang sibuk

adalah orang yang memiliki motivasi yang tinggi, padahal mungkin

saja orang tersebut hanya melarikan diri dari kurangtenangan

psikologinya. Sebaliknya sekelompok orang yang sedang berbincang-

bincang seringkali kita anggap sebagai orang yang kurang atau tidak

memiliki motivasi. Hal ini membuktikan bahwa kita sering

menghubungkan motivasi hanya dengan tindakan nyata, olehnya itu

untuk menyamakan persepsi, berikut ini akan diuraikan tentang

pengertian motivasi.

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang

secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan

dengan tujuan tertentu. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.,

1998: 593). Wahyudi (2003: 37) mengemukakan bahwa motivasi

adalah proses pembentukan motif atau dorongan, baik yang timbul dari

diri seseorang maupun berasal dari luar. Apabila seseorang

mempunyai motivasi maka ia akan memperlihatkan minat mempunyai

perhatian dan ingin ikut serta bekerja keras, serta memberikan waktu

kepada usaha tersebut, dan terus bekerja sampai tugas terselesaikan.

Hasibuan (2005: 141) mendefenisikan bahwa motivasi adalah

pemberdaya dan penggerak yang menciptakan kegairahan kerja

seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja afektif dan

terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai tujuan.


11

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

motivasi kerja (dorongan kerja) adalah suatu perubahan energi pada

seseorang baik yang bersumber dari dalam atau alamiah maupun dari

luar yang mampu mengarahkan, menopang, menggerakkan tingkah

laku manusia dalam usaha mencapai tujuan tertentu.

c) Kesadaran Kerja

Kesadaran adalah keinsafan; keadaan mengerti, akan harga diri

dan hal yang dirasakan atau dialami seseorang dan kerja adalah

kegiatan melakukan sesuatu, kesadaran kerja adalah keinsafan

seseorang melakukan sesuatu kegiatan untuk mempertahankan harga

diri. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI., 1998: 765).

Setiap pekerjaan atau tugas yang dilakukan dengan penuh

dengan perencanaan dan dinyatakan secara berkesinambungan dengan

penuh antusiasme walaupun sedikit akan memberikan arti banyak.

Etos kerja sangat menyadari bahwa perwujudan pribadi, harga diri dan

wibawa sangat terletak pada kualitas sumber daya manusia. Dengan

penuh kesadaran, ia menjadikan dirinya penuh arti. Dan sebagai

gambaran atau refleksi dari rencananya akan tampaklah

kesungguhannya dalam bekerja dan selalu berontak terhadap kebatilan

karena dirinya ingin tampil sebagai bagian dari suatu pekerjaan

d) Moral Kerja

Moral adalah kondisi mental yang membuat orang berani,

bersemangat, bergairah berdisiplin. Selanjutnya moral adalah baik


12

buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI., 1998: 592).

Ciri-ciri yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan

tampak dalam sikap dan tingkah laku yang dilandaskan pada suatu

keyakinan yang amat mendalam bahwa bekerja itu merupakan bentuk

ibadah, suatu perintah dan panggilan Allah yang akan memuliakan

dirinya, memanusiakan dirinya, sebagai bagian dari manusia pilihan.

e) Waktu Kerja

Waktu merupakan 1) Seluruh rangkaian saat ketika proses,

perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung 2) Saat yang tertentu

melakukan sesuatu ; waktu kerja adalah kemampuan melakukan

sesuatu dalam rangkaian saat tertentu. (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan RI., 1998: 1006).

Dalam menjalankan tugas seorang selalu bergerak dengan

taktis dan waspada karena mereka sadar bahwa hidup adalah

menanggung resiko, salah satu menjadi tolak ukur dalam menjalankan

tugas dan tanggungjawab adalah waktu, karena pribadi seseorang yang

memiliki tipikal sangat sadar akan waktu. Terasa dirinya didera dan

diburu oleh sang waktu karena hanya dengan memanfaatkan dan

menjadikan sebagai tolak ukur, maka hidupnya akan terarah. Betapa

kegagalan manusia yang tidak menyadari betapa besarnya peranan

waktu, sebagai aset Ilahiyah yang harus didayagunakan secara optimal.


13

Bahkan, hanya dengan membuat target waktu perjalanan sukses atau

kegagalan seseorang dapat diukur.

f) Keinginan Kerja

Manusia adalah makhluk yang paling mulia di muka bumi ini,

status demikian hanya terlihat dalam nalarnya, kemampuan

kognitifnya, serta berbagai ciri mental dalam intelektual lainnya yang

tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, tetapi yang lebih penting manusia

mempunyai harkat dan martabat yang diharapkan diakui dan dihargai

oleh orang lain salah satu perbedaan yang paling esensial antara

manusia dengan binatang adalah tidak adanya cita-cita atau idealisme

cita-cita melahirkan suatu keinginan dan kemudian diwujudkan dalam

bentuk kerja nyata.

Cita-cita merupakan kerangka acuan bagi seseorang untuk

melakukan tindakan yang terarah. Bahkan tingkah laku seseorang

sangat ditentukan sejauh mana menghayati nilai cita-citanya. Dengan

cita-cita maka langkah yang diayunkan lebih mantap karena ada arah

ke mana harus pergi. Tanpa cita-cita seseorang tidak akan

melaksanakan pekerjaannya dengan baik, yang pada akhirnya kurang

memiliki etos kerja.

g) Kewajiban Kerja
14

Kewajiban kerja adalah tugas yang harus dilaksanakan dengan

seksama. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI., 1998: 782).

Guru dalam mendidik anak didik berkewajiban :

1. Menyerahkan kepandaian, kecakapan dan pengalaman

2. Kepribadian yang harmoni

3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik

4. Sebagai perantara dalam belajar

5. Membawah anak didik kearah kedewasaan

6. Sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat

7. Memberi teladan (Djamarah, 2000: 43)

Dari pengertian tersebut nampak bahwa seorang guru memiliki

tugas dan tanggungjawab yang cukup berat yang menjadi kewajiban

untuk menyelesaikannya. Tugas dan tanggung jawab ini akan dapat

terselesaikan apabila ditunjang oleh etos kerja yang tinggi.

h) Kerajinan Kerja

Kompleksitas manusia sebagai makhluk sering menampakkan

dari pada kebutuhannya yang multifaset artinya tidak hanya terbatas

pada kebutuhan yang bersifat materi, akan tetapi juga bersifat sosial,

peningkatan harga diri, psikologis mental, intelektual, dan bahkan juga

spiritual.

Sekelompok suku atau bangsa adalah pemalas sedangkan yang

lain adalah rajin, pada dasarnya adalah mitos. Sebagaimana yang

diutarakan bahwa etos kerja bukan suatu fenomena kebudayaan,


15

melainkan suatu sosiologi yang eksistensinya terbentuk oleh produksi

yang timbul sebagai akibat dari struktur ekonomi yang ada dalam

masyarakat. (Salamun, 1995: 51)

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja

Guru yang mempunyai etos kerja yang tinggi akan meningkatkan

kualitas dan mutu pendidikan. Setiap guru harus memiliki etos kerja yang

tinggi guna melahirkan berbagai prestasi yang bermanfaat bagi dirinya,

siswa, dan masyarakat.

Di dalam melaksanakan pekerjaannya akan terlihat cara dan

motivasi yang dimiliki seorang guru, apakah ia bekerja sungguh-sungguh

atau tidak, bertanggung jawab atau tidak. Cara seorang menghayati dan

melaksanakan pekerjaannya ditentukan oleh pandangan, harapan dan

kebiasaan dalam kelompok kerjanya. Oleh karena itu etos kerja seseorang

dapat dipengaruhi oleh etos kerja kelompoknya.

Adapun faktor yang dapat menunjang dan meningkatkan etos kerja

guru, yaitu:

a) Adanya tingkat kehidupan yang layak bagi guru.

b) Adanya perlindungan dan ketentraman dalam bekerja.

c) Adanya kondisi kerja yang menyenangkan.

d) Pemberian kesempatan berpartisipasi dan keikutsertaan dalam

menentukan kebijakan.

e) Pengakuan dan penghargaan terhadap jasa yang dilakukan

f) Perlakuan yang adil dari atasan


16

g) Sarana yang menunjang kebutuhan mental dan fisik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja guru dalam proses

pembelajaran:

a) Faktor personal meliputi skill, kemampuan, dan kepercayaan

diri.

b) Faktor kepemimpinan meliputi kualitas dalam memberikan

semangat, dorongan, arahan, dan dukungan.

c) Faktor sistem meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau

infrastruktur yang diberikan rekan dalam satu tim.

Sedangkan faktor-faktor yang dapat menurunkan etos kerja guru

menurut William B. Cester dalam (Whjo Sumidjo, 2002:274) diantaranya;

kesenjangan, pemberian penghargaan yang tidak efektif, ketiadaan

otoritas, supervisi yang tidak seimbang, karir tidak fleksibel, keusangan

personil, rekruitmen dan usaha seleksi yang tidak produktif, ketidakadilan

pemberian tugas dan kesempatan promosi.

4. Tinjauan Umum Tentang Hasil Belajar Siswa

Dimyati dan Mudjiono (2009:190) mengemukakan bahwa

evaluasi mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru

harus dapat membedakan, mana kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana

pula kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan

kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa

dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi

pembelajaran meru- pakan proses sistematis untuk memperoleh informasi


17

tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai

tujuan pengajaran secara optimal. Dengan demikian evaluasi hasil belajar

menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sedangkan

evaluasi pembelajaran menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran ini, tampaklah pada kita akan

pentingnya penyelenggaraan kegiatan evaluasi. Oleh karena itu, sudah

sepatumya seorang guru khususnya guru pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan memiliki kemampuan menyelenggarakan evaluasi. Seorang

guru akan lebih menguasai kemampuan ini apabila sejak dini atau sejak

sebagai calon guru sudah dikenalkan dengan kegiatan evaluasi.

Lebih lanjut Dimyati dan Mudjiono (2009:191) mengemukakan

bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis

untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja,

proses, orang, objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui

penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan

dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria

namun dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang

dievaluasi kemudian baru membandingkannya dengan kriteria. Dengan

demikian evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur (pengukuran)

baru melakukan proses menilai (penilaian) tetapi dapat pula evaluasi

langsung melalui penilaian saja.


18

Menelaah tentang evaluasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegang

dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan

prinsip evaluator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk

mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi

pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan

(aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif), dan

pengamalannya (aspek psikomotor). Ketiga aspek itu erat sekali dan

bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi

hasil belajar.

a) Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah aspek yang diwujudkan dengan kegiatan

mental (otak). Menurut Taksonomi Bloom, segala upaya yang

menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam aspek kognitif.

Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk

didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,

menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir

yang diwujudkan dengan kemampuan intelektual yang lebih

sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan

masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan

menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang

dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.


19

Pengukuran hasil belajar aspek kognitif dilakukan dengan tes

tertulis. Bentuk tes kognitif diantaranya; (1) tes atau pertanyaan lisan

di kelas, (2) pilihan ganda, (3) uraian obyektif, (4) uraian non obyektif

atau uraian bebas, (5) jawaban atau isian singkat, (6) menjodohkan, (7)

portopolio dan (8) performans.

b) Aspek Afektif

Aspek Afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan

nilai. Aspek Afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat,

sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap

seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah

memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar

afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Seperti: perhatiannya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam

mengikuti mata pelajaran disekolah, motivasinya yang tinggi untuk

tahu lebih banyak mengenai pelajaran yang di terimanya, penghargaan

atau rasa hormatnya terhadap guru dan sebagainya.

Aspek Afektif tidak dapat diukur seperti halnya aspek kognitif,

karena dalam aspek afektif kemampuan yang diukur adalah: menerima

(memperhatikan),merespon, menghargai, mengorganisasi, dan

karakteristik suatu nilai.

c) Aspek Psikomotor

Aspek Psikomotor merupakan aspek yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang


20

menerima pengalaman belajar tertentu. Aspek Psikomotor

berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui

keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.

Aspek Psikomotor adalah aspek yang berhubungan aktivitas fisik,

misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya.

Penilaian Aspek Psikomotorik dapat dilakukan dengan

menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi sebagai alat

penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu

ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan

kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses

belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku peserta didik ketika

praktik, kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik dalam

simulasi.

B. Kerangka Pikir

Etos kerja dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang

guru seyogyanya mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam

meningkatkan restasi belajar siswa di sekolah. Etos kerja lebih merujuk

kepada kualitas kepribadian yang tercermin melalui unjuk kerja secara utuh

dalam berbagai dimensi kehidupannya

Berdasarkan kerangka teoritis yang dituang dalam tinjauan pustaka

merupakan landasan untuk membuat acuan pada kerangka pikir. Untuk itu
21

perlunya suatu pola pikir yang dituangkan dalam sebuah bentuk kerangka

skema yang tertera pada Gambar 2.1 di bawah.

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

Etos Kerja Guru Hasil Belajar Siswa

1. Semangat Kerja 1. Informasi Verbal


2. Motivasi Kerja, 2. Keterampilan Intelek
3. Kesadaran Kerja, 3. Strategi Kognitif
4. Moral Kerja, 4. Keterampilan Motorik
5. Waktu Kerja, 5. Sikap
6. Keinginan Kerja,
7. Kewajiban Kerja,
8. Kerajinan Kerja.

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang disusun, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Terdapat pengaruh etos kerja guru

terhadap hasil belajar siswa Sekolah Dasar DiKecamatan Barombong Kabupaten

Gowa’’.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan operasional suatu penelitian. Sugiyono (2012:3) mendefinisikan bahwa:

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode penelitian ini menyangkut ; jenis

dan lokasi penelitian, variable dan desain penelitian, populasi dan sampel,

definisi operasional variable penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan. Oleh karena tujuan penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka

perlu langkah-langkah yang relevan dengan masalah yang telah dirumuskan.

Penelitian adalah suatu proses yang dilakukan secara terencana dan sistematis

guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap

pernyataan-pernyataan tertentu.

A. Jenis, Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Jenis Penelitian

Untuk menjawab suatu penelitian, maka perlu diketahui dan dirancang

bagaimana cara menjawab penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian adalah penelitian survey. Dengan menganalisis secara deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menjelaskan dan

menggambarkan fakta serta fenomena yang sekarang ini terjadi dilapangan.

22
23

2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri yang ada di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa awal bulan April 2016.

B. Teknik dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai

bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Penelitian disamping dengan

menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat

pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data

yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Penelitian disamping dengan menggunakan metode yang tepat, juga perlu

memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan

alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang etos kerja

guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah:

a. Metode observasi

Metode observasi adalah metode yang biasa diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan dengan sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa

metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis.

b. Angket / kuesioner

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar


24

pernyataan untuk diisi sendiri oleh responden. Untuk memperoleh data

yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik, yaitu seperangkat

instrumen yang berupa kuesioner yang di ukur berdasarkan alat pengukur

skala liker. Responden diminta untuk member jawaban menurut skala

tersebut.

Keperluan pengolahan data dalam hasil penelitian, maka setiap

alternative jawaban dari angket yang sudah disusun diberi bobot (nilai)

dengan menggunakan skala likert. Apabila responden memberikan jawaban,

nilai yang diberikan pada setiap alternative jawaban yang disediakan

disesuaikan dengan pola pernyataan yang diajukan dalam angket yang terdiri

dari pernyataan pola positif dan pernyataan pola negatif.

Pernyataan pola positif alternative jawaban setiap item pernyataan

diberi bobot sebagai berikut:

Tabel 3.1
Skoring Jawaban Responden

PernyataanPositif PernyataanNegatif

1. Pilihan pertama (sangat 1. Pilihan pertama (sangat


baik) diberi bobot =5 baik) diberi bobot =1
2. Pilihan kedua (baik) diberi 2. Pilihan kedua (baik)
bobot =4 diberi bobot =2
3. Pilihan ketiga (cukup baik) 3. Pilihan ketiga (cukup
diberi bobot =3 baik) diberi bobot =3
4. Pilihan keempat (tidak baik) 4. Pilihan keempat (tidak
diberi bobot =2 baik) diberi bobot =4
5. Pilihan kelima (sangat tidak 5. Pilihan kelima (sangat
baik) diberi bobot =1 tidak baik) diberi bobot =5
25

Sedangkan pernyataan pola negatif, alternative jawaban setiap item

pernyataan diberi bobot nilai sebagai berikut :

Tabel 3.1
Kriteria Interpretasi Skor

No Nilai Kategori Nilai

1 81% – 100% BaikSekali 5

2 61% - 80% Baik 4

3 41% – 60% Sedang 3

4 21% – 40% Kurang 2

5 0% – 20% Kurangsekali 1

Sumber: Riduwan (2003: 41)

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu

yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang

lain yang memiliki perhatian terhadapnya, Arikunto (2009: 85).

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan” (Sugiyono, 2009: 61)

Olehnya itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

sebanyak 16 sekolah dasar, tenaga guru diketahui sebanyak 148 guru dan
26

jumlah siswa sekolah dasar yang ada di Kecamatan Barombong adalah

sebanyak 4199 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang sudah merupakan

sumber data sebenarnya, dengan kata lain istilah sampel bisa dinyatakan

sebagai bagian dari populasi untuk mewakili seluruh individu. Pengertian

tentang sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”Dalam menentukan

sampel peneliti menggunakan pruposiv sampling maksudnya adalah

memilih sampel dengan pertimbangan tertentu.

Menururt Sugiyono (2012:120) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dalam populasi itu.

Dengan pertimbangan jarak sekolah yang saling berjauhan dan

keterbatasan dana maka peneliti menentukan sampel sebanyak 4 sekolah

yang ada di Kecamatan Barombong dengan jumlah guru sebanyak 48

guru.

D. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian

Sugiyono (2012:60), mengemukakan varibel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dirtarik


27

kesimpulannya. Sehubungan dengan pendapat diatas, maka variable dalam

penelitian ini terdiri dari : variable bebas etos kerja guru (X) dan variable terikat

hasil belajar siswa (Y):

Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk

mempermudah proses penelitian. Studi yang dikembangkan dalam penelitian ini

dilakukan dengan studi lapangan Secara sederhana rancangan penelitian dapat

dilihat pada Gambar 3.1berikut:

Gambar 3.1
Desain Penelitian

X Y

Gambar 3.1 Pola hubungan antar variable

Keterangan :

X : Etos kerja guru

Y : Hasil belajar siswa

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari pengertian yang keliru tentang konsep variabel yang

terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu di definisikan

secara operasional sebagai berikut :

1. Etos kerja guru yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sikap,

keyakinan,semangat dan karakter yang ditunjukan oleh guru dalam

beraktivitas pada kegiatan pembelajaran.


28

2. Hasil belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

bentuk penilaian awal dan akhir dari suatu program yang

diwujudkan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen menurut Farida Yusuf Tayibnapis (2013:10) mengemukakan

instrumen termasuk tes, kuesioner, observasi, interviu, atau wawancara, laporan,

ceklis dan alat-alat ukur lainnya. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan

untuk menjaring data yang relevan dengan pokok permasalahan dalam penelitian.

Karenanya instrumen mempunyai peranan penting dalam pengumpulan data.

Kesalahan instrumen akan berakibat pada kesalahan data yang terkumpul dan

akhirnya akan terjadi kesalahan terhadap penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert.

G. Teknik Analisis Data

Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka metode analisis data yang

digunakan adalah:

1. Analisis deskriptif digunaka untuk menjelaskan etos kerja guru terhadap

hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa.

2. Uji validasi digunakan untuk mengukur ketatapan atau kecermatan suatu

instrument penelitian

3. Uji realibiltas digunakan untuk menguji jawaban seseorang terhadap

pernyataan yang ada dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau stabil
29

dari waktu kewaktu.

4. Analisis Regresi Sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh etos

kerja guru terhadap hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa. Dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX
Keterangan :
X = Etos Kerja Guru
Y = Hasil Belajar Siswa
a dan b = Koefisien regresi
5. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan pengaruh etos kerja

guru terhadap hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

6. Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

7. Uji hipotesis
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Sekolah Dasar

Sekolah dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di

Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

sampai kelas 6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional

(dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar

dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (atau sederajat).

Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap

warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni

sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau

sederajat) 3 tahun.

Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak

diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar

negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen

Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah

kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan

sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural,

sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan

kabupaten/kota.

30
31

Pada masa penjajahan Belanda, sekolah menengah tingkat atas disebut

sebagai Europeesche Lagere School (ELS). Setelahnya, pada masa penjajahan

Jepang, disebut dengan Sekolah Rakyat (SR).

Setelah Indonesia merdeka, SR berubah menjadi Sekolah Dasar (SD) pada

tanggal 13 Maret 1946. Sekolah dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar

pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6

tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan

pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).

Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap

warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni

sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau

sederajat) 3 tahun. Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun

swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan

sekolah dasar negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah

Kementerian Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional hanya

berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara

struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan

kabupaten/kota.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun

2001) Pasal 17 mendefinisikan pendidikan dasar sebagai berikut:

(1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi

jenjang pendidikan menengah.


32

(2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan

madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Barombong adalah sebuah kecamatan yang ada di kabupaten Gowa

Sulawesi selatan, republic Indonesia yang memiliki wilayah yang cukup luas

dengan jumlah kelurahan sebanyak 33 dan memiliki jumlah desa sebanyak 97

desa serta memiliki 16 Sekolah Dasar. Adapun sekolah dasar yang ada di

kecamatan barombong adalah sebagai berikut.

NO ALAMAT KELURAHAN STATUS


NAMA SEKOLAH
SD INPRES BONTO CINDE
1 TACCIRI LEMBANGPARANG NEGERI
TACCIRI
2 SD INPRES BONTOA BONTOA TINGGIMAE NEGERI
SD INPRES
3 MONCOBALANG MONCOBALANG NEGERI
BONTOKARAMPUANG
SD INPRES KALUKUANG
4 BOKA TINGGIMAE NEGERI
BOKA
SD INPRES KAMPUNG KAMPUNG LEMBANG
5 NEGERI
PARANG PARANG PARANG
6 SD INPRES KARAMPUANG KARAMPUANG MONCOBALANG NEGERI
7 SD INPRES MALAKAYA MALAKAYA BIRINGNGALLA NEGERI
BENTENG SOMBA
8 SD INPRES PATTUNG PATTUNG NEGERI
OPU
BENTENG SOMBA
9 SD INPRES SAPIRIA SAPIRA NEGERI
OPU
SD INPRES
10 TAMANNYELENG TAMANYELENG NEGERI
TAMANNYELENG
11 SD INPRES TANGALLA TANGALLA DESA KANJILO NEGERI
LEMBANG
12 SD NEGERI BONTO PAJJA BONTOPAJJA NEGERI
PARANG
JL.BAROMBONG /
13 SD NEGERI BONTOMANAIK KANJILO NEGERI
BONTOMANAI. K
JL. BASO TABA
14 SD NEGERI KALUKUANG TINGGIMAE NEGERI
KALUKUANG
SD NEGERI MONCOBALANG
15 MONCOBALANG MONCOBALANG NEGERI
I
SD NEGERI MONCOBALANG
16 TOMPOBALANG MONCOBALANG NEGERI
II
33

Adapun objek penelitian dengan mempertimbangkan jarak sekolah yang

saling berjauhan dan keterbatasasan dana maka penelitian ini berfokus di empat

Sekolah Dasar yang ada di kecamatan barombong yaitu SD INPRES

TANGALLA, SD INPRES KAMPUNG PARANG, SD INPRES BONTO PAJJA,

SD INPRES TAMANYELENG.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi responden menurut

sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan deskripsi karakteristik

responden ini adalah memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Adapun karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin,

pendidikan, dan masa kerja dapat dilihat pada table 5.1 sampain dengan tabel 5.4

1. Komposisi Responden Menurut Usia

Tabel : 5.1
Komposisi Responden Menurut Usia

No
Kategori Jumlah Persentase
(Usia) (orang) (%)
1
25-29 9 18,8
2
30-39 21 43,8
3
40-49 12 25,0
4
50-60 6 12,5

Total 48 100,0

Sumber : Data Diolah Tahun 2016

Dari karakteristik responden menurut tingkat usia, responden dengan usia

25 - 29 tahun sebanyak 9 orang guru atau sebanyak 18,8% , usia dengan umur 30 -

39 tahun sebnyak 21 orang guru atau sebesar 43,8%, usia dengan umur 40 - 49

34
35

tahun sebanyak 12 orang guru atau sebesar 25,0%, sedangkan usia dengan umur

50 - 60 tahun sebanyak 6 orang guru atau sebesar 12,5%. Dapat disimpulkan

bahwa guru terbanyak adalah mereka yang memiliki tingkat usia antara 30 - 39

tahun sebanyak 21 responden (43,8%). Sehingga dapat dikatakan pada Sekolah

Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa lebih banyak guru yang

berumur antara 30 - 39 tahun.

2. Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin

Dari penyebaran kuesioner dapat diketahui komposisi responden menurut

jenis kelamin yang disajikan pada table 5.2 berikut ini :

Tabel : 5.2

Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Julah Persentase


No
Kelamin (orang) (%)
1
Laki-laki 22 45,8
2
Perempuan 26 54,2
Total
48 100,0
Sumber : Data Diolah SPSS tahun 2016

Berdasarkan hasil olahan data mengenai karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin pada table 5.2 maka responden paling banyak adalah

perempuan sebesar 26 orang guru atau sebesar 54,2%, sedangkan jumlah laki-laki

sebanyak 22 orang guru atau sebesar 45,8%.

3. Komposisi Responden Menurut Status Pendidikan

Dari penyebaran kuesioner dapat diketahui komposisi responden menurut

status pendidikan yang disajikan pada table 5.3 berikut ini :


36

Tabel : 5.3
Komposisi Responden Menurut Status Pendidikan

No Status Jumlah Persentase


Pendidikan (orang) (%)
1 Diploma - -
2 S1 44 91,7
3 S2 4 8,3
4 S3 - -
Total 48 100,0
Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Dari tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa guru Sekolah Dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa pada tingkat pendidikan sarjana/S1

memiliki 44 jumlah guru atau sekitar 91,7%, pada tingkat Master/S2 memiliki 4

jumlah guru atau sekitar 8,3%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata guru yang

sebagai responden paling banyak adalah tingkat pendidikan S1 adalah 44 orang

guru atau sekitar 91,7%, sedangkan jumlah guru sebagai responden paling sedikit

adalah tingkat S2 yaitu 4 orang atau sekitar 8,3%.

4. Komposisi Responden Menurut Masa Kerja

Dari penyebaran kuesioner dapat diketahui komposisi responden menurut

status pendidikan yang disajikan pada table 5.4 berikut ini :


37

Tabel : 5.4
Komposisi Responden Menurut Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase


(Orang) (%)
1 1-10 Tahun 9 18,8
2 11-20 Tahun 26 54,2
3 21-30 Tahun 13 27,0
Total 48 100,0
Sumber : Data Diolah Tahun 2016

Bedasarkan tabel 5.4 tampak bahwa komposisi responden berdasarkan

masa kerja dari 1-10 tahun sebanyak 9 orang orang guru atau sekitar 18,8%, masa

kerja 11-20 tahun sebanyak 26 orang guru atau sekitar 54,2%, sedangkan masa

kerja 21-30 tahun sebanyak 13 orang guru atau sekitar 27,0%. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa guru Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa didominasi oleh guru yang memiliki masa kerja kurang dari 1-5

tahun dengan jumlah guru sebanyak 26 orang guru atau sebesar 54,2%.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Pengumpulan data mulai dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2016

dengan menyebarkan kuesioner. Selain penyebaran kuesioner penulis juga

mengambil data sekunder seperti jumlah guru, uraian tugas dan tanggung jawab

dan lain-lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi

responden dalam penelitian ini adalah semua jumlah guru Sekolah Dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dimana total jumlah keseluruhan guru


38

yang menjadi responden di empat Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa adalah sebanyak 48 orang guru.

Untuk menganalisis etos kerja guru terhadap hasil belajar siswa pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, Selanjutnya

dijelaskan melalui masing – masing indikator.

1. Etos Kerja Guru

Berdasarkan data yang diperoleh dari guru melalui kuesioner yang telah

ditentukan diperoleh deskripsi data mengenai etos kerja guru sebagai berikut.

a. Semangat kerja dalam bekerja dan bersedia memperbaiki pekerjaan saya

yang keliru

Tabel : 5.5

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadadp Peryataan

semangat Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 5 10,4

2 Baik 28 58,3

3 Cukup Baik 15 31,3


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 58,3% atau 28 orang,

pada bagian cukup baik yaitu sebesar 31,3% atau 15 orang, pada bagian

sangat baik yaitu sebesar 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat
39

disimpulkan bahwa guru bersemangat dalam bekerja dan bersedia

memperbaiki pekerjaan yang keliru pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

b. Bermotivasi dalam bekerja dan senang melakukan pekerjaan yang sama

dengan cara yang berbeda

Tabel : 5.6

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap

Motivasi Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 4 8,3

2 Baik 24 50,0

3 Cukup Baik 20 41,7


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 50,0% atau 24 orang,

pada bagian Cukup Baik yaitu 41,7% atau 20 orang, pada bagian sangat

baik sebesar 8,3% atau 4 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa guru bermotivasi dalam bekerja dan senang melakukan pekerjaan

yang sama dengan cara yang berbeda pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.


40

c. Kesadaran dalam bekerja

Tabel : 5.7

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap

Kesadaran Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 5 10,4

2 Baik 28 58,3

3 Cukup Baik 15 31,3


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

guru memberikan jawaban pernyataan setuju yaitu sebesar 58,3% atau 28

orang, pada bagian netral yaitu 31,3% atau 15 orang dan pada bagian

sangat setuju yaitu 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa guru memiliki kesadaran dalam bekerja dan selalu

mengajukan pendapat saya tanpa rasa malu-malu dalam pekerjaan pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

d. Berusaha mentaati aturan-aturan yang ada di tempat saya bekerja


41

Tabel : 5.8

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Usaha Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 2 4,2

2 Baik 22 45,8

3 Cukup Baik 24 50,0


Total 48 100
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan Cukup Baik yaitu sebesar

50,0% atau 24 orang, pada bagian baik yaitu sebesar 45,8% atau 22 orang

dan pada bagian sangat baik yaitu 4,2% atau 2 orang. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa guru dalam bekerja selalu berusaha mentaati

aturan-aturan yang ada di tempat bekerja pada Sekolah Dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

e. Tepat waktu dan dalam kondisi tertekanpun saya tetap pegang peraturan

dimana tempat saya bekerja

Tabel : 5.9

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Ketepatan Waktu

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 9 18,8

2 Baik 21 43,8

3 Cukup Baik 18 37,5


48 100
Total
42

Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 43,8% atau

21 orang, pada bagian cukup baik yaitu sebesar 37,5% atau 18 orang, pada

bagian sangat baik yaitu 18,8% atau 9 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa guru selalu tepat waktu dan dalam kondisi tertekanpun

tetap memegang peraturan kerja pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

f. Hal yang menyenangkan dalam pekerjaan adalah pekerjaan yang besar

resikonya

Tabel : 5.10

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Resiko Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 9 18,8

2 Baik 25 52,1

3 Cukup Baik 14 29,2


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 52,1% atau

25 orang, pada bagian baik yaitu sebesar 29,1% atau 14 orang, pada bagian

sangat baik yaitu 18,8% atau 9 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan
43

bahwa guru senang dengan pekerjaan yang besar resikonya pada Sekolah

Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

g. Menyelesaikan pelajaran sesuai dengan silabus

Tabel : 5.11

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap


Penyelesaian Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 4 8,3

2 Baik 24 50,0

3 Cukup Baik 20 41,7


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 50,0% atau 24 orang,

pada bagian cukup baik yaitu sebesar 41,7% atau 20 orang, pada bagian

sangat baik yaitu 8,3% atau 4 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa guru dapat menyelesaikan pelajaran sesuai dengan silabus pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

h. Melakukan pekerjaan bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga

untuk kepentingan sekolah


44

Tabel : 5.12
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap
Kepentingan Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 5 10,4

2 Baik 28 58,3

3 Cukup Baik 15 31,3


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan setuju yaitu sebesar 58,3% atau 28 orang,

pada bagian netral yaitu sebesar 31,3% atau 15 orang dan pada bagian

sangat setuju yaitu 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa guru melakukan pekerjaan bukan hanya untuk

kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan sekolah pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

i. Melaksanakan tugas yang diberikan sebaik mungkin

Tabel : 5.13
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap
Pelaksanaan Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 2 4,2

2 Baik 22 45,8

3 Cukup Baik 24 50,0


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016
45

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan cukup setuju yaitu sebesar 50,0% atau 24

orang, pada bagian baik yaitu sebesar 45,8% atau 22 orang dan pada

bagian sangat baik yaitu 4,2% atau 2 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa guru berusaha melaksanakan tugas yang diberikan

sebaik mungkin pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa.

j. Berusaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang saya miliki

Tabel : 5.14

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap


Usaha Kerja

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 9 18,8

2 Baik 20 41,7

3 Cukup Baik 19 39,6


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 41,7% atau 20 orang,

pada bagian cukup baik yaitu sebesar 39,6% atau 19 orang, pada bagian

sangat baik yaitu 18,8% atau 9 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa guru selalu berusaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.


46

2. Hasil Belajar Siswa (Y)

Berdasarkan data yang diperoleh dari guru melalui kuesioner yang telah

ditentukan diperoleh deskripsi data mengenai hasil belajar siswa sebagai berikut.

a. Siswa selalu mengungkapkan pendapat dengan baik

Tabel : 5.15

Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap


Mengungkapkan Pendapat

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 4 8,3

2 Baik 30 62,5

3 Cukup Baik 14 29,2


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 62,5% atau

30 orang, pada bagian cukup baik yaitu sebesar 29,2% atau 14 orang dan

pada jawaban pertanyaan sangat baik yaitu 8,3% atau 4 orang. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa siswa selalu mengungkapkan pendapat

dengan baik pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa.

b. Siswa selalu mampu menerima semua informasi dari guru


47

Tabel : 5.16
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Menerima Informasi

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 5 10,4

2 Baik 37 77,1

3 Cukup Baik 6 12,5


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.16 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 77,1% atau

37 orang, pada bagian cukup baik yaitu 12,5% atau 6 orang dan pada

bagian sangat baik yaitu 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Siswa selalu mampu menerima semua informasi dari

guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

c. Siswa selalu berpikir jernih setiap menghadapi permasalahan

Tabel : 5.17
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap Siswa Dlama Berpikir

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 7 4,2

2 Baik 39 81,3

3 Cukup Baik 2 14,6


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.17 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 81,3% atau


48

39 orang, pada bagian sangat baik yaitu 14,6% atau 7 orang dan pada

bagian cukup baik yaitu 4,2% atau 2 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Siswa selalu berpikir jernih setiap menghadapi

permasalahan pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa.

d. Siswa selalu mendapatkan ide setelah mendapatkan materi baru

Tabel : 5.18

Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Variabel Terhadap


Mendapatkan Ide

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 9 18,8

2 Baik 34 70,4

3 Cukup Baik 5 10,4


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.18 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 70,8% atau

34 orang, pada bagian sangat baik yaitu 18,8% atau 9 orang dan pada

bagian cukup baik yaitu 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Siswa selalu mendapatkan ide setelah mendapatkan

materi baru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa.
49

e. Siswa selalu bisa memahami setiap materi yang telah dipelajari

Tabel : 5.19

Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap Pemahaman Materi

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 7 14.6

2 Baik 39 81,3

3 Cukup Baik 2 4.2


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.19 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 81,3% atau

39 orang, pada bagian sangat baik yaitu 14,6% atau 7 orang dan pada

bagian cukup baik yaitu 4,2% atau 2 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa siswa selalu bisa memahami setiap materi yang telah

dipelajari pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa.

f. Siswa selalu ingat tentang materi pelajaran yang telah diajarkan

Tabel : 5.20
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap Materi Pelajaran

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 4 8.3

2 Baik 30 62.5

3 Cukup Baik 14 29.2


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016
50

Berdasarkan tabel 5.20 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 62,5% atau 30 orang,

pada bagian cukup baik yaitu 29,2% atau 14 orang dan pada bagian sangat

baik yaitu 8,3% atau 4 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

siswa selalu ingat tentang materi pelajaran yang telah diajarkan pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

g. Siswa selalu cepat dalam menjawab pertanyaan

Tabel : 5.21

Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap


Menjawab Pertanyaan

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 5 10.4

2 Baik 37 771

3 Cukup Baik 6 12
48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.21 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 77,1% atau 37 orang,

pada bagian cukup baik yaitu 12,5% atau 6 orang dan pada bagian sangat

baik yaitu 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

siswa selalu cepat dalam menjawab pertanyaan pada Sekolah Dasar di

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

h. Siswa selalu melakukan reflek apabila guru menyuruh mengerjakan tugas

dipapan tulis
51

Tabel : 5.22
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap Mengerjakan tugas

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 7 14,6

2 Baik 39 81,3

3 Cukup Baik 2 4,2


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.22 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 81,3% atau 39 orang,

pada bagian sangat baik yaitu 14,6% atau 7 orang dan pada bagian cukup

baik yaitu 4,2% atau 2 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

siswa selalu melakukannya dengan reflek apabila guru menyuruh

mengerjakan tugas dipapan tulis pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

i. Siswa selalu ingin memperbaiki nilai ketika mendapat nilai jelek

Tabel : 5.23
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap Perbaikan nilai.

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 9 18,8

2 Baik 34 70,8

3 Cukup Baik 5 10,4


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016
52

Berdasarkan tabel 5.23 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik sebesar 70,8% atau 34 orang, pada

bagian sangat baik yaitu 18,8% atau 9 orang dan pada bagian cukup baik

yaitu 10,4% atau 5 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

siswa selalu ingin memperbaiki nilai ketika mendapatkan nilai jelek pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

j. Siswa selalu merayakan setiap mendapat nilai yang bagus

Tabel : 5.24

Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Terhadap


Nilai Siswa

Jumlah Persentase
No Kategori (Orang) (%)

1 Sangat Baik 7 4,2

2 Baik 39 81,3

3 Cukup Baik 2 14,6


48 100
Total
Sumber : Data primer diolah 2016

Berdasarkan tabel 5.24 menunjukkan bahwa sebagian besar guru

memberikan jawaban pernyataan baik yaitu sebesar 81,3% atau 39 orang,

pada bagian sangat baik yaitu 14,6% atau 7 orang dan pada bagian cukup

baik yaitu 4,2% atau 2 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

siswa selalu merayakan setiap mendapat nilai yang bagus pada Sekolah

Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.


53

C. Analisis Data

Untuk menganalisis etos kerja guru terhadap hasil belajar siswa pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa terlebih dahulu diolah

data melalui program SPSS. Dari analisis data penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar hubungan dan pengaruh antara etos kerja guru

terhadap hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa.

1. Uji Validasi

Uji validitas digunakan untuk mengukur ketatapan atau kecermatan suatu

instrument penelitian. Untuk menentukan apakah layak atau tidak suatu item yang

digunakan maka dapat diuji signifikan, artinya dianggap valid apabila berkorelasi

signifikan terhadap total atau jika melakukan penilaian langsung jika batas

minimal korelasi (r) 0,30 berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan uji

validitas untuk setiap variabel, dimana data diolah dengan bantuan SPSS for

windows release 23.


54

Tabel 5.25
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Variabel Indikator Pertanyaan
Correlation Deleted
X1 .762 .969
X2 .901 .964
X3 .888 .964
X4 .810 .967
ETOS KERJA X5 .922 .963
GURU (X) X6 .798 .968
X7 .901 .964
X8 .888 .964
X9 .810 .967
X10 .922 .963
Y1 .527 .938
Y2 .765 .924
Y3 .802 .923
Y4 .823 .921
HASIL BELAJAR Y5 .833 .921
SISWA(Y) Y6 .527 .938
Y7 .765 .924
Y8 .802 .923
Y9 .823 .921
Y10 .833 .921
Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan (indikator)

adalah valid. Dimana hasil tersebut berdasarkan kolom corected item-total

correlation. (dikatakan valid apabila nilainya>0,30).

2. Uji Realibilitas

suatu instrument dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan yang ada dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau

stabil dari waktu kewaktu. Untuk menentukan keandalan suatu pernyataan


55

digunakan program kumputer SPSS 23, hingga diperoleh nilai Cronbach Alpha

untuk tiap variabrl penelitian. Hasil uji dapat dikatakan reliable apabila Cronbach

Alpha >0,60. Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 5.26
Hasil Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Nilai Batas Alpha (α) Ket.

ETOS KERJA GURU (X) 0,970 0,60 Reliable

HASIL BELAJAR SISWA (Y) 0,932 0,60 Reliable

Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa angka-angka dari

nilai Cronbach Alpha (a ) pada seluruh variabel dalam penelitian ini, semuanya

menunjukkan besaran di atas nilai 0,60. Hal ini bererti bahwa seluruh pernyataan

untuk variabel independen dan dependen adalah reliable dan dapat disimpulkan

bahwa instrument pernyataan kuesioner menunjukkan kehandalan dalam

mengukur variabel-variabel dalam model penelitian.

3. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dimaksud untuk mnguji seberapa besar

pengaruh etos kerja guru terhadap hasil belajar siswa. Analisis regresi linear

sederhana dengan menggunakan bantuan program SPSS For Windows Release 23.

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh

hasil sebagai berikut:


56

Tabel 5.27
Hasil Analisis Regresi Sederhana

a
Coefficients

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 24.418 2.666 9.160 .000

ETOS KERJA .471 .079 .661 5.969 .000

a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR SISWA

Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Dari hasil regresi, maka dapat disusun persamaan regresi sederhana

sebagai berikut:

Y= 24,418 + 0,471 X

Persamaan regresi di atas terdapat nilai nilai konstanta sebesar 24,418.

Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka

etos kerja guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar 24,418.

Dengan nilai koefisien X = 0,471 menunjukkan bahwa etos kerja guru

dengan hasil belajar siswa berpengaruh positif. Dimana semakin baik etos kerja

guru maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat. Dengan kata lain bahwa

dengan adanya etos kerja guru maka akan mempengaruhi peningkatan hasil

belajar siswa.

4. Uji Korelasi

Untuk menganalisis hubungan antara etos kerja guru terhadap hasil belajar

siswa terlebih dahulu diolah data melalui program SPSS. Dari analisis data

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara etos
57

kerja guru terhadap hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

Tabel 5.28
Hasil Uji Korelasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


a
1 .661 .436 .424 2.96010

a. Predictors: (Constant), ETOSKERJA


Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Hasil analisis antara etos kerja guru terhadap hasil belajar siswa pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa seperti yang dilihat

pada Tabel 5.28 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) = 0,661. Hal ini

berarti etos kerja guru sangat berhubungan erat dengan hasil belajar siswa karena

nilai R= 0,661.

5. Koefisien Dterminasi

Koefisien determinasi dengan R menunjukkan indeks kecocokan yang

menyatakan proporsi dan variasi total Y (variabel dependen) yang dapat

diterangkan oleh X (variabel independen) dan sebagai ukuran hubungan yang

linier, yang menyatakan seberapa baik garis regresi cocok dengan data.

Tabel 5.29
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


a
1 .661 .436 .424 2.96010

a. Predictors: (Constant), ETOSKERJA


58

Tabel 5.29 memperlihatkan nilai koefisien determinasi (R-square) yang

digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y) sebesar 0,436. Hal ini berarti bahwa faktor-faktor

etos kerja guru dapat menjelaskan 43,6% dari perubahan hasil belajar siswa dan

sisanya yaitu sebesar 56,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti.

6. Pengujian Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F atau uji signifikan simultan, pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Uji F ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F

tabel pada taraf nyata ⍺ = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 5.30
Hasil Uji F
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 312.188 1 312.188 35.629 .000

Residual 403.062 46 8.762


Total 715.250 47

a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR


b. Predictors: (Constant), ETOS KERJA

Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Dari hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana dengan

bantuan SPSS diperoleh F hitung sebesar 35,629. Sedangkan F tabel

sebesar 4,051 dengan demikian maka F hitung lebih besar dari F tabel
59

(35,629 > 4,051), sehingga diketahui bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa etos kerja guru berpengaruh signifikan

terhadap hasil belajar siswa.

b. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis parsial bertujuan untuk menukur pengaruh

motivasi ekastrinsik terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian hipotesis

secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.31
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 24.418 2.666 9.160 .000

ETOS KERJA .471 .079 .661 5.969 .000

a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR SISWA


Sumber : Data Diolah SPSS 23,2016

Nilai thitung untuk etos kerja guru adalah sebesar 9,160 sedangkan

ttabel dengan taraf (a) =0,05, N-K = 48-2= 46 adalah sebesar 2,012.

Berdasarkan kriteria pengujiannya thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak dan tingkat signifikannya adalah 0,000<0,05. Yang berarti secara

parsial variabel etos kerja guru berpengaruh signifikan terhadap hasil

belajar siswa.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan variabel etos kerja guru

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hubungan


60

antara etos kerja guru terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,661. Hal ini berarti

etos kerja guru sangat berhubungan erat dengan hasil belajar siswa pada Sekolah

Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten gowa.

Etos kerja dapat diartikan sebagai cara kerja, sifat atau kebiasaan terhadap

kerja, pandangan terhadap kerja yang dimiliki oleh seseorang, suatu kelompok

atau suatu bangsa. Aspek-aspek etos kerja meliputi semangat kerja, motivasi

kerja, kesadaran kerja, moral kerja, waktu kerja keinginan kerja, kewajiban kerja

dan kerajinan kerja.

Dalam penelitian ini didukung oleh teori Dimyati dan Mudjiono

mengemukakan bahwa evaluasi mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi

pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan kepada diperolehnya informasi

tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang

ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk

memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu

siswa mencapai tujuan pengajaran secara optimal. Dengan demikian evaluasi hasil

belajar menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sedangkan

evaluasi pembelajaran menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan hasil olah spss, dimana pada uji F (α=5%) sebesar Fhitung

35,629 > Ftabel sebesar 4,051. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata

etos kerja guru menjadi faktor yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
61

Artinya etos kerja guru akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada Sekolah

Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Dari hasil uji parsial (uji t) menggunakan SPSS di atas juga dapat dilihat

bahwa etos kerja guru berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari rumusan masalah yang diajukan , analisis data yang telah dilakukan

dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil analisis, diperoleh hasil bahwa etos kerja guru berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

2. Berdasarkan analisis determinasi (R Squared) yang digunakan untuk

mengetahui persentase pengaruh variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y) sebesar 0,436. Hal ini berarti bahwa faktor-faktor

etos kerja guru dapat menjelaskan 43,6% dari perubahan hasil belajar

siswa dan sisanya yaitu sebesar 56,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang tidak diteliti.

B. Saran

Bertolak dari kesimpulan penelitian maka penulis mencoba

memberikan masukan atau pertimbangan berupa saran-saran :

1. Etos kerja guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa agar tetap dipertahankan dan ditingkatkan lagi sehingga dapat

59
60

meningkatkan hasil belajar siswa pada Sekolah Dasar dan guna mencapai

hasil kerja yang maksimal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Diharapkan untuk mampu melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi

hasil belajar siswa selain dari etos kerja guru walaupun etos kerja guru

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

3. Bagi Peneliti lain yang akan meneliti pada permasalahan yang sejenis

diharapkan memasukan variabel lain diluar variabel yang sudah ada

dalam penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Adam Ibrahim Indrawijaya. 2010. Teori, Perilaku dan Budaya Organisasi,


Bandung: PT Refika Aditama.

Arif Tiro Muhammad. 2008.Dasar-Dasar Statistika Edisi Ketiga, Makassar:


Adira Publiser.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Peneitian: Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta

Dalyono. 2010.Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.1998. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Cet. IX; Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2003. Strategi Belajar Mengajar.


Jakarta: Rineka Cipta.

Tayibnapis, Yusuf, Farida. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi


Untuk Program Pendidikan dan penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Muhammad Thalhah. 2005. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia.
Cet. IV; Jakarta: Lantabaro Press.

Irham Fahmi. 2010.Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta.

Miftah Thoha. 2012.Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Riduwan. 2008. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung :Alfabeta.

Riduwan. 2010.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung:


Alfabeta.

Shihab, M. Quraish. 2002. Secercah CahayaIlahi. Cet. III; Bandung: Mizan.

SP., Malayu Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cet. VII;
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. 2012.Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

62
63

---------. 2011.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,


Bandung: Alfabeta.

Tasmara, Toto. 1995. Etos Kerja Pribadi Islam. Jakarta: PT. Dana Wakaf.

Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Cet. I; Jakarta: Gema
Insani Press.

Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun 2005.

Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Cet. I; Jakarta:


Sinar Grafika, 2006.

Undang-Undang No 20 Tentang sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003

Wahyudi. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: PT.


Gramedia PustakaUtama, 2003.

WhjoSumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Winardi. 2004.Manajemen Perilaku Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 48 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 48 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.969 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 33.2500 30.702 .762 .969


X2 33.5208 29.957 .901 .964
X3 33.3333 30.950 .888 .964
X4 33.5833 31.780 .810 .967
X5 33.3542 29.085 .922 .963
X6 33.2917 29.998 .798 .968
X7 33.5208 29.957 .901 .964
X8 33.3333 30.950 .888 .964
X9 33.5833 31.780 .810 .967
X10 33.3542 29.085 .922 .963
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Y1 36.3333 12.695 .527 .938


Y2 36.1458 12.383 .765 .924
Y3 36.0208 12.617 .802 .923
Y4 36.0417 11.871 .823 .921
Y5 36.0208 12.531 .833 .921
Y6 36.3333 12.695 .527 .938
Y7 36.1458 12.383 .765 .924
Y8 36.0208 12.617 .802 .923
Y9 36.0417 11.871 .823 .921
Y10 36.0208 12.531 .833 .921

Regression
a
Variables Entered/Removed

Variables
Model Variables Entered Removed Method
b
1 ETOSKERJA . Enter
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
b. All requested variables entered.

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .661 .436 .424 2.96010

a. Predictors: (Constant), ETOSKERJA


a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 312.188 1 312.188 35.629 .000

Residual 403.062 46 8.762

Total 715.250 47

a. Dependent Variable: HASILBELAJAR


b. Predictors: (Constant), ETOSKERJA
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24.418 2.666 9.160 .000

ETOSKERJA .471 .079 .661 5.969 .000

a. Dependent Variable: HASILBELAJAR

Frequencies

Statistics

umur usia pendidikan masakerja

N Valid 48 48 48 48

Missing 0 0 0 0

Frequency Table
umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-29 9 18.8 18.8 18.8

30-39 21 43.8 43.8 62.5

40-49 12 25.0 25.0 87.5

50-59 6 12.5 12.5 100.0

Total 48 100.0 100.0


usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 22 45.8 45.8 45.8

perempuan 26 54.2 54.2 100.0

Total 48 100.0 100.0


pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sarjan 44 91.7 91.7 91.7

Master 4 8.3 8.3 100.0

Total 48 100.0 100.0


masakerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-10 tahun 9 18.8 18.8 18.8

11-20 tahun 26 54.2 54.2 72.9

21-30 tahun 13 27.1 27.1 100.0

Total 48 100.0 100.0

Frequencies
Frequency Table

X1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 14 29.2 29.2 29.2

SETUJU 25 52.1 52.1 81.3

SANGAT SETUJU 9 18.8 18.8 100.0

Total 48 100.0 100.0


X2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 20 41.7 41.7 41.7

SETUJU 24 50.0 50.0 91.7

SANGAT SETUJU 4 8.3 8.3 100.0

Total 48 100.0 100.0

X3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 15 31.3 31.3 31.3

SETUJU 28 58.3 58.3 89.6

SANGAT SETUJU 5 10.4 10.4 100.0

Total 48 100.0 100.0

X4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 24 50.0 50.0 50.0

SETUJU 22 45.8 45.8 95.8

SANGAT SETUJU 2 4.2 4.2 100.0

Total 48 100.0 100.0

X5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 18 37.5 37.5 37.5

SETUJU 21 43.8 43.8 81.3

SANGAT SETUJU 9 18.8 18.8 100.0

Total 48 100.0 100.0


X6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 14 29.2 29.2 29.2

SETUJU 25 52.1 52.1 81.3

SANGAT SETUJU 9 18.8 18.8 100.0

Total 48 100.0 100.0


X7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 20 41.7 41.7 41.7


SETUJU 24 50.0 50.0 91.7

SANGAT SETUJU 4 8.3 8.3 100.0

Total 48 100.0 100.0


X8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 15 31.3 31.3 31.3

SETUJU 28 58.3 58.3 89.6

SANGAT SETUJU 5 10.4 10.4 100.0

Total 48 100.0 100.0


X9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 24 50.0 50.0 50.0

SETUJU 22 45.8 45.8 95.8

SANGAT SETUJU 2 4.2 4.2 100.0


Total 48 100.0 100.0
X10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 19 39.6 39.6 39.6

SETUJU 20 41.7 41.7 81.3

SANGT SETUJU 9 18.8 18.8 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 14 29.2 29.2 29.2

SETUJU 30 62.5 62.5 91.7

SANGAT SETUJU 4 8.3 8.3 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 6 12.5 12.5 12.5


SETUJU 37 77.1 77.1 89.6

SANGAT SETUJU 5 10.4 10.4 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 2 4.2 4.2 4.2

SETUJU 39 81.3 81.3 85.4

SANGAT SETUJU 7 14.6 14.6 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 5 10.4 10.4 10.4

SETUJU 34 70.8 70.8 81.3

SANGAT SETUJU 9 18.8 18.8 100.0


Total 48 100.0 100.0
Y5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 2 4.2 4.2 4.2

SETUJU 39 81.3 81.3 85.4

SANGAT SETUJU 7 14.6 14.6 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 14 29.2 29.2 29.2

SETUJU 30 62.5 62.5 91.7

SANGAT SETUJU 4 8.3 8.3 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 6 12.5 12.5 12.5


SETUJU 37 77.1 77.1 89.6

SANGAT SETUJU 5 10.4 10.4 100.0

Total 48 100.0 100.0

Y8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 2 4.2 4.2 4.2

SETUJU 39 81.3 81.3 85.4

SANGAT SETUJU 7 14.6 14.6 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 5 10.4 10.4 10.4

SETUJU 34 70.8 70.8 81.3

SANGAT SETUJU 9 18.8 18.8 100.0

Total 48 100.0 100.0


Y10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid NETRAL 2 4.2 4.2 4.2

SETUJU 39 81.3 81.3 85.4

SANGAT SETUJU 7 14.6 14.6 100.0

Total 48 100.0 100.0


KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS ETOS KERJA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAROMBONG
KABUPATEN GOWA

PROFIL RESPONDEN

Berilah tanda checklist (√ )pada tempat yang telah disediakan.


1. Nama :
2. Jenis Kelamin
Pria Wanita
3. Usia
< 1 25-29 tahun 50 – 60 tahun
30– 39 tahun
40 – 49 tahun
4. Pendidikan Terakhir
Diploma (D3) `
Serjana (S1)
Megister (S2)
Lainnya (sebutkan)........................
5. Lama Kerja
Tahun ke – 1 Tahun Ke – 5
Tahun ke – 2 Tahun Ke – 6
Tahun Ke – 3 Tahun Ke – 7
Tahun Ke – 4 Tahun Ke – 8
Lainnya (sebutkan)..........................
6. Jabatan :

Cara pengisian:
Berilah tanda checklist (√ )pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara(i).
KriteriaPenilaian
Pernyataan Skor
Sangat Baik (SB) 5
Baik (B) 4
Cukup Baik (CB) 3
Tidak B\ik (TB) 2
Sangat Tidak Baik (STS) 1
KUESIONER PENELITIAN

A. Pertanyaan Tentang Etos Kerja Guru (X)

NO Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Semangat kerja dalam bekerja dan bersedia
memperbaiki pekerjaan saya yang keliru
2 Bermotivasi dalam bekerja dan senang
melakukan pekerjaan yang sama dengan
cara yang berbeda
3 Kesadaran dalam bekerja
4 Berusaha mentaati aturan-aturan yang ada
di tempat saya bekerja
5 Tepat waktu dan dalam kondisi tertekanpun
saya tetap pegang peraturan dimana tempat
saya bekerja
6 Hal yang menyenangkan dalam pekerjaan
saya adalah pekerjaan yang besar resikonya
7 Menyelesaikan pelajaran sesuai dengan
silabus
8 Melakukan pekerjaan bukan hanya untuk
kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk
kepentingan sekolah
9 Melaksanakan tugas yang diberikan sebaik
mungkin
10 Berusaha untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki
B. Pertanyaan tentang Hasil Belajar Siswa (Y)

Pilihan Jawaban (%)


No Indikator Pernyataan
SS S Rg TS STS
1 Siswa selalu mengungkapkan pendapat
dengan baik.
2 Siswa selalu mampu menerima semua
informasi dari guru.
3 Siswa selalu berpikir jernih setiap
menghadapi permasalahan.
4 Siswa selalu mendapatkan ide setelah
mendapatkan materi baru.
5 Siswa selalu bisa memahami setiap materi
yang telah dipelajari.
6 Siswa selalu ingat tentang materi pelajaran
yang telah diajarkan.
7 Siswa selalu cepat dalam menjawab
pertanyaan.
8 Siswa selalu melakukannya dengan reflek
apabila guru menyuruh mengerjakan tugas
dipapan tulis.
9 Siswa selalu ingin memperbaiki nilai
ketika mendapat nilai jelek
10 Siswa selalu merayakan setiap mendapat
nilai yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai