Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS JEMBER

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila


Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Disusun oleh:
Agung Setia Budi
211910301132

Dosen Pengampu:
Anis Syatul Hilmiah, M. Pd.

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil


Universitas Jember
Oktober 2021
PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila mengandung arti bahwa iptek sendiri berkembang secara otonom, kemudian
beradaptasi dengan nilai-nilai Pancasila. Pengertian kedua, setiap iptek yang dikembangkan di
Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan nilai-nilai Pancasila dapat
mempertimbangkan batasan. Pengertian ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu bagi
pengembangan iptek mengartikan bahwa ada aturan yang harus disepakati sebelum ilmu
dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aturan main akan terus ditaati karena ketika iptek
terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membentengi agar tidak terjadi
kesenjangan antara pengembangan iptek dan aturan main. Pengertian keempat, setiap
pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri mengartikan
bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi juga menjadi
paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penjabaran yang lebih rinci
agar kita mengetahui, sejauh mana nilai-nilai Pancasila selalu menjadi bahan pertimbangan
terhadap keputusan-keputusan ilmiah yang diambil.

NILAI KETUHANAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU


Mengembangkan ilmu pengetahuan harus tetap menjaga keseimbangan antara rasional dan
irasional serta keseimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. Pengembangan IPTEK tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga harus
mempertimbangkan maksud dan akibatnya bagi manusia dan sekitarnya. Ketuhanan Yang Maha
Esa memberikan kesadaran bahwa manusia hidup di dunia ibarat menempuh ujian dan hasil ujian
akan menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Salah satu ujiannya yaitu manusia
diperintahkan melakukan perbuatan baik. Tuntunan sikap yang harus dimiliki seorang ilmuwan,
seperti: menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat; berperilaku
terhormat, bertanggung jawab, etis dan taat aturan, dan lain-lain. Dalam Pengembangan ilmu
pengetahuan manusia juga perlu memahami batas kemampuannya dalam berpikir, karena tidak
semua yang ada di alam ini mampu dijangkau oleh pemikiran manusia. Dengan adanya
keterbatasan kemampuan tersebut manusia harus mengembalikan kepada sang Pencipta segala
sesuatu yang ada di alam ini. Pada sila ini, manusia ditempatkan dalam alam sebagai bagiannya
dan bukan sebagai pusatnya, karena yang berhak berada di pusat hannyalah Tuhan semata.

NILAI KEMANUSIAAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU


Implikasi Sila Kemanusiaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah memberi arah
serta mengendalikan ilmu pengetahuan. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, juga
mengimplementasikan dasar-dasar moral di mana manusia dalam mengembangkan dan
menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan
bagi orang banyak dan dapat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia bukan
sebagai manusia yang angkuh, sombong dan tak bermoral akibat penggunaan IPTEK. Ilmu
dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok,
lapisan tertentu. Sila kemanusiaan memberikan arahan, baik itu sifatnya universal maupun khas
terhadap ilmuwan di Indonesia. Asas kemanusiaan menghendaki perlakuan antar sesame manusia
harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia. Menurut Notonagoro, hakikat manusia bersifat
mono-pluralis, yang terdiri dari susunan kodrat, sifat kodrat, kedudukan kodrat memerlukan
keseimbangan sehingga kualitas kemanusiaannya dapat sempurna. Jadi, Nilai kemanusiaan
memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi haruslah beradab demi kesejahteraan umat manusia. Pengembangan IPTEK berdasarkan
asas kemanusiaan harus disertai sikap empati, solidaritas dan kepedulian di mana sikap- sikap
tersebut merupakan nilai-nilai manusiawi.

REFERENSI:
- Rindjin, K. (2013). Pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi. Gramedia Pustaka
Utama.
- YUNINGSIH, Y. Y. (2019). PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI TERTINGGI
BAGI PENINGKATAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI INDONESIA DI ERA REVOLUSI 4.0: Pendidikan
ekonomi. Ekonomedia, 8(01), 61-78.
- Rahman, A., & Suharno, S. (2020). Pelaksanaan Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Politik
Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 282-290.
- Astuti, N. R. W., & Dewi, D. A. (2021). Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK. EduPsyCouns: Journal of Education,
Psychology and Counseling, 3(1), 41-49.
- Syarifuddin, S. (2018). PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI
TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI. eL-
Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar, 2(2), 115-127.

Anda mungkin juga menyukai