PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT LABORATORIUM
Email : rsbukitlewoleba@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
Laboratorium merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan yang mampu
memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat dalam
mewujudkan masyarakat sehat yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari
diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal.
2
Menurut Kep.Menkes No .943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud dengan laboratorium
kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran penetapan dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan
atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai
bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sanagt dibutuhkan
dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan
penegakan diagnosis, pemberian pengobatan, dan evaluasi hasil pengobatan serta pengambilan
keputusan lain.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorioum kesehatan haruslah baik dan bermutu agar
dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat,teliti,benar,dapat dipercaya dan
memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan penyakit secara umum kita mengenal
proses penanganan pasien yang diawali dengan : anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik.
Dalam kasus ringan mungkin dokter atau pengguna jasa lain dapat segera menentukan
diagnosa sehingga dapat mampu memberikan terapi. Namun pada kasus-kasus yang lebih
serius, pemeriksaan laboratorium yang sangat dibutuhkan dalam penentuan diagniosa,
prediksi, terapi, dan pemantauan suatau penyakit. Maka sebagia konskuensi, hasil
pemeriksaan laboratorium yang berkualitas/bermutu sangat diperlukan oleh dokter atau
pengguna jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakan dan terapi yang dberikan menjadi yang
lebih tepat dan efisien. Pemberian pelayanan laboratorium kesehatan di masyarakat dapat kita
jumpai dalam bentuk pelayanan terintegrasi dengan pelayanan ksehatan lainnya (misalnya :
laboratorium di rumah sakit dan puskesmas), dan dalam bentuk pelayanan tersendiri dan
mandiri ( Balai Laboratorium Kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, dan
Laboratorium Kesehatan Swasta).
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Pada pertengahan tahun 1962, bermula dari keprihatinan Mgr. Antonius Thijssen, SVD
Bapak Uskup Larantuka saat itu sekaligus sebagai pimpinan Yayasan Pengurus Gereja
Katolik dan Papa Miskin Reinha Rosari Di Wilayah Gereja Vikariat Apostolik Larantuka,
terhadap tingkat kematian di Flores Timur yang masih sangat tinggi akibat dari rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat. Beliau menyadari bahwa pelayanan kesehatan merupakan
prioritas yang harus diutamakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melihat belum adanya satupun rumah sakit di Flores Timur, Mgr. Antonius Thijssen, SVD
bersama Pater Ben Brabander, Deken Dekenat Lembata menyatakan gagasan mereka
untuk mendirikan sebuah rumah sakit swasta Katolik di pulau Lembata, yang berlokasi di
Lewoleba.
Dengan berbagai usaha, akhirnya pada tanggal 15 Mei 1962, Mgr. A.H. Thijssen, SVD
memperoleh Surat Keputusan Pengawas Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur
No. 2/1962 tentang Ijin untuk membangun dan membuka Rumah sakit Pembantu di
Lewoleba (pulau Lomblen) dan Rumah Sakit di Kiwangona (Pulau Adonara). Maka
dipilihlah lokasi tempat akan dibangunnya rumah sakit di Lewoleba. Berbagai pilihan
lokasi diajukan, lengkap dengan argumen masing-masing. Pilhan akhirnya jatuh pada
sebuah lokasi perbukitan, kira-kira 3 km jaraknya dari pusat kota Lewoleba.
Pada tanggal 01 Februari 1967, sebagian bangunan rumah sakit sudah bisa diselesaikan
dan pada tanggal 09 September 1967, Rumah Sakit tersebut resmi dibuka. Dan karena
letaknya di daerah perbukitan maka rumah sakit tersebut diberi nama Rumah Sakit Bukit.
Pada September 1967 Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Ijin
Mendirikan Rumah Sakit, selanjutnya izin operasional tetap Rumah Sakit Bukit Lewoleba
ditetapkan dengan SK Bupati Lembata Nomor : 414 Tahun 2015 pada tanggal 12
Desember 2015 untuk jangka waktu 5 tahun.
Sebagai Rumah Sakit Swasta Katolik, Rumah Sakit Bukit Lewoleba selalu berupaya
meningkatkan mutu pelayanan, baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan kerohanian.
Ciri khas kekatolikan senantiasa dipertahankan dalam proses pelayanannya, salah satunya
dengan melibatkan suster - suster komunitas Carolus Boromeus dalam pelayanan di
Rumah Sakit Bukit Lewoleba. Karya pelayanan suster - suster serikat Carolus Boromeus
di Rumah Sakit Bukit, kemudian berakhir pada tahun 2002. Selanjutnya untuk
menggantikan pelayanan pastoral di dalam komunitas Rumah Sakit Bukit, Uskup
4
Larantuka kemudian memberikan peran tersebut kepada suster – suster tarekat Putri
Reinha Rosari.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN, LOGO
DAN MOTTO RUMAH SAKIT
1. Visi :
Menjadi rumah sakit yang bermutu dan unggul dalam pelayanan berlandaskan nilai -
nilai Kristiani.
2. Misi :
3. Falsafah :
Dengan dilandasi cinta kasih ilahi, dalam kegembiraan dan keserhanaan, memberikan
pelayanan kesehatan bagi sesama sebagai manusia seutuhnya dengan tidak
membedakan suku, bangsa, agama dan golongan terutama mereka yang lemah dan
kurang mendapat perhatian.
5
4. Nilai - nilai Rumah Sakit Bukit Lewoleba dirumuskan dalam BUKIT KASIH, yang
dijabarkan sebagai berikut :
Belarasa
Perasaan belas kasihan (empati) dan kepedulian terhadap orang lain yang sakit
dan menderita guna menunjang atau membantu semua orang mencapai
keseimbangan dan kehidupan sehat.
Unggul
Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik (optimal), perawatan penderita
(patient care) melalui pembelajaran individu dan organisasi dan perbaikan
berkesinambungan melalui pendidikan dan latihan dengan sumber daya manusia
yang ada secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan.
Kekeluargaan
Suasana yang akrab, saling perhatian, saling membantu dan mendukung satu
sama lain.
Ikhlas
Ikhlas melayani siapapun dengan tidak mengharapkan pamrih
Tanggungjawab
Menerima tugas dan menjalankannya dengan penuh dedikasi.
Kepedulian
Melayani sesama terutama mereka yang lemah dan kurang mendapat perhatian
dengan empati, tulus dan peduli.
Adil
Memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang status sosial, pangkat
dan/atau golongan.
Sistem
Semua karyawan termasuk Direktur dan Yayasan harus memiliki kemampuan
berpikir secara sistem, berpikir secara menyeluruh dan memahami dengan benar
tentang pengaruh, kaitan dan ketergantungan setiap unsur dalam sistem, guna
mewujudkan tujuan yang akan dicapai.
Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur dan keyakinan.
6
Hormat
Kita menghormati (menghargai) dan memahami kebenaran harkat, martabat, dan
ketergantungan semua manusia yang dijadikan sebagai sumber yang mendasari
pelayanan kepada setiap pribadi sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
5. Tujuan
1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, holistik,
berfokus pada pasien dan keluarga, bermutu, efisien dan terjangkau oleh
seluruh la[pisan masyarakat.
2) Terselenggaranya sistem rujukan dan jejaring yang efektif, relevan dan adekuat
dilandasi oleh keadilan dan cinta kasih
3) Terbangunnya kerjasama antar Rumah Sakit Bukit Lewoleba dengan
pemerintah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, fasilitas kesehatan
pemerintah/swasta lainnya serta pemangku kepentingan (Stakeholder) lain,
yang dilandasi oleh prinsip kemitraan sesuai peraturan penundang – undangan
dibidang pelayanan kesehatan dan yang terkait.
4) Terselenggaranya pelayanan yang tepat, aman, dan cepat kepada masyarakat
dengan membangun SIMRS yang berbasis teknologi informatika
5) Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien
6) Menjadikan Rumah Sakit Bukit Lewoleba sebagai unggulan dalam pelayanan
medis dan keperawatan.
7. Logo :
7
Salib : kesediaan dan keterbukaan untuk menerima
tugas pelayanan serta menjalankannya dengan
penuh tanggung jawab.
Warna putih dan : warna gereja sebagai Dasar iman Katolik yang
kuning melukiskan kebeningan hati dan keluhuran
budi.
8
Rumah Sakit.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
A. BAGAN STRUKTUR
9
B. KETERANGAN/PENGERTIAN
1. UNIT STRUKTURAL
A. DIREKTUR
Pengertian Jabatan :
Direktur adalah seorang dokter yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
mengelola rumah sakit
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
B. KEPALA BIDANG
Adalah pejabat yang membantu direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih pelayanan
rumah sakit yaitu :
10
Pengertian Jabatan :
Kepala Bidang Pelayanan Medik adalah seorang dokter yang diberi tanggungjawab dan
wewenang mengelola Bidang Pelayanan Medik dengan profesional berdasarkan Visi dan Misi
Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Tujuan Jabatan :
Hubungan Kerja :
Pengertian Jabatan :
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi
tanggung jawab dan wewenang mengelola pelayanan keperawatan dengan profesional
berdasarkan Visi dan Misi Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
11
Semua unit yang ada di rumah sakit
Pengertian Jabatan :
Kepala Bidang Penunjang Medik adalah seorang yang memenuhi kriteria keahlian, integritas,
kepemimpinan dan pengalaman di Bidang Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium, Rekam
Medik dan Gizi)
Tujuan Jabatan :
Pengertian Jabatan :
Kepala Bidang Keuangan adalah seorang yang diberi tanggungjawab dan wewenang untuk
mengelola kegiatan sehubungan dengan keuangan Rumah Sakit yang meliputi akuntansi,
perpajakan, administrasi keuangan, kasir dan pembayaran
Tujuan Jabatan :
Hubungan Kerja :
Pengertian Jabatan :
Kepala Bidang Umum dan SDM adalah seorang yang memenuhi kriteria keahlian, integritas
dan kepemimpinan yang diberi tanggungjawab dan wewenang mengelola pelayanan Umum
dan SDM dengan profesional berdasarkan Visi dan Misi Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
C. KEPALA UNIT
Adalah wadah structural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi
tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun berfungsi operasional rumah sakit. Berikut adalah unit kerja yang
ada di Rumah Sakit Bukit Lewoleba
13
I. KEPALA UNIT GAWAT DARURAT
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Gawat Darurat adalah seorang perawat profesional yang diberi tanggungjawab
dan wewenang untuk mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di UGD
Tujuan Jabatan :
Agar pelayanan medik di UGD dapat berjalan dengan baik dan lancar
Hubungan Kerja :
1. Bekerja dalam satu Teamwork dengan Dokter Umum dan Dokter Spesialis lainnya
2. Bidang Pelayanan Medik
3. Komite Medik
4. Komite Keperawatan
5. Bidang Penunjang Medik
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Rawat Jalan adalah seorang perawat profesional yang diberi tanggungjawab dan
wewenang untuk mengelola kegiatan pelayanan di Unit Rawat Jalan
Tujuan Jabatan :
Agar pelayanan medik di Rawat Jalan dapat berjalan dengan baik dan lancar
Kerjasama Dengan :
14
1. Bekerja dalam satu Teamwork dengan Dokter Umum dan Dokter Spesialis lainnya
2. Bidang Pelayanan Medik
3. Komite Medik
4. Komite Keperawatan
5. Bidang Penunjang Medik
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit OK dan USS adalah seorang yang bertanggungjawab mengatur pelayanan di Unit
OK dan di Unit Sterilisasi Sentral
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
1. Bekerja dalam satu Teamwork dengan Dokter Spesialis lainnya, perawat terkait,
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Berkoordinasi dengan seluruh pejabat struktural terkait
3. Menjalin kebersamaan dengan seluruh staf di OK dan USS
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Rawat Inap adalah seorang perawat profesional yang diberi tanggungjawab dan
wewenang untuk mengelola kegiatan pelayanan di Unit Rawat Inap
Tujuan Jabatan :
Agar pelayanan di Unit Rawat Inap dapat berjalan dengan baik dan lancar
15
Bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keperawatan
Kerjasama Dengan :
1. Bekerja dalam satu Teamwork dengan Dokter Umum dan Dokter Spesialis
2. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
3. Komite Medik
4. Komite Keperawatan
5. Unit Laboratorium
6. Unit Farmasi
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Kebidanan adalah seorang bidan profesional yang diberi tanggungjawab dan
wewenang untuk mengelola kegiatan pelayanan di Unit Kebidanan
Tujuan Jabatan :
Agar pelayanan di Unit Kebidanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
1.
Kerjasama Dengan :
16
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Laboratorium adalah seorang yang diberi wewenang untuk mengelola kegiatan di
Unit Laboratorium
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Tugas :
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Farmasi adalah seorang yang diberi wewenang untuk mengelola kegiatan dalam
Unit Farmasi
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Tugas :
17
1. Berkoordinasi dengan seluruh pejabat struktural terkait
2. Menjalin kebersamaan dengan seluruh staf di Unit Farmasi
3. Bekerjasama dengan Unit Rawat Jalan, UGD, Unit Kebidanan dan Unit Rawat Inap
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Rekam Medik adalah seorang tenaga yang diberi tanggungjawab dan wewenang
pengelola Unit Rekam Medik dengan profesional berdasarkan Visi Misi dan Moto Unit
Rekam Medik
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Gizi adalah seorang yang diberi wewenang untuk mengelola kegiatan di Unit
Gizi
18
Tujuan Jabatan :
Hubungan Kerja :
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Akuntansi dan Administrasi Keuangan adalah seorang yang diberi
tanggungjawab dan wewenang untuk mengelola akuntansi dan administrasi keuangan di
lingkungan Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
Bekerjasama dengan :
19
XI. KEPALA UNIT PERSONALIA
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Personalia adalah seorang yang diberi tanggungjawab dan wewenang untuk
mengelola kegiatan sehubungan dengan ketenagakerjaan atau SDM dan mengelola kegiatan
tata usaha dan kesekretariatan, kepegawaian serta pendidikan pelatihan staf
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Keamanan dan Transportasi adalah seorang yang diberi tanggungjawab dan
wewenang untuk mengelola kegiatan Keamanan dan Transportasi di dalam lingkungan rumah
sakit
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
20
XIII. KEPALA UNIT PEMELIHARAAN SARANA
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Pemeliharaan Sarana adalah seorang yang diberi tanggungjawab dan wewenang
dalam mengelola Unit Pemeliharaan Sarana meliputi pemeliharaan gedung, alat, oksigen dan
kesling (AMDAL dan IPAL)
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Rumah Tangga adalah seorang yang diberi tanggungjawab dan wewenang dalam
mengelola Unit Rumah Tangga yang meliputi Logistik, Linen/Laundry dan Kebersihan
(Cleaning Service)
Tujuan Jabatan :
Kerjasama Dengan :
21
2. UNIT NON STRUKTURAL
A. KOMITE
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang
ada di Rumah Sakit Bukit Lewoleba adalah sebagai berikut :
Komite Medik
Komite Keperawatan
22
BAB V
BAB VI
URAIAN JABATAN
23
Pengertian Jabatan :
Kepala Unit Laboratorium adalah seorang yang diberi wewenang untuk mengelola
kegiatan di Unit Laboratorium
Tujuan Jabatan :
Uraian Tugas :
A. Fungsi Perencanaan
1. Menganalisa, merencanakan dan mengusulkan jumlah, jenis dan kualitas tenaga di
Unit Laboratorium
2. Menganalisa, merencanakan dan mengusulkan jumlah, jenis dan jenis peralatan yang
diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan di unitnya
3. Menganalisa, merencanakan dan mengusulkan jumlah, jenis dan penjadwalan kegiatan
di Unit Laboratorium dengan mempertimbangkan keadaaan darurat dan kemampuan
yang ada
B. Fungsi Pelaksanaan / Pengarahan
1. Mengatur kegiatan yang telah ditentukan sehingga berjalan dengan lancar, efisien,
efektif serta memenuhi kebutuhan sebagai penunjang penegakkan diagnosa secara
cepat dan tepat
2. Menyusun daftar dinas sesuai tenaga dan kebutuhan pelayanan berdasarkan ketentuan
yang berlaku
3. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem yang terkait dengan pengelolaan
Laboratorium
4. Memberi supervisi dan pendampingan pada setiap staf dalam unitnya demi
peningkatan kinerja pelayanan
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf sesuai bidang tugasnya dengan
mengikutsertakan dalam ceramah ilmiah, penataran, seminar dan lain-lain
6. Menyusun jadwal berkala seperti :
a. Pertemuan staf di unit secara berkala (mingguan/bulanan)
b. Pelaksanaan program pengendalian infeksi nosokomial
c. Pemeliharaan peralatan agar tetap siap pakai dan tahan lama
d. Pelaksanaan inventarisasi peralatan (harian, mingguan, bulanan)
24
C. Fungsi Evaluasi
1. Mengawasi dan menilai pelaksanaan kegiatan pelayanan di Unit Laboratorium dari
persiapan awal ruang kerja sampai dengan penyampaian hasil pemeriksaan kepada
pasien atau unit pengirim
2. Mengawasi dan menilai program orientasi / bimbingan pegawai baru
3. Mengawasi, menilai dan mengendalikan pendayagunaan peralatan yang efisien dan
efektif
4. Mengawasi dan menilai pelaksanaan program pengendalian infeksi nosokomial di
unitnya
5. Mengawasi dan menilai pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan
6. Mengawasi dan menilai penampilan dan kinerja pegawai yang menjadi
tanggungjawabnya
7. Memegang teguh rahasia jabatan
Tanggungjawab :
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Unit Laboratorium
2. Kebenaran dan ketepatan tata kerja Unit Laboratorium
3. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan tugas dan penggunaan serta pemeliharaan
fasilitas Unit Laboratorium
4. Keobyektifan dan kebenaran menilai kinerja staf
5. Kebenaran dan ketepatan laporan bulanan dan laporan khusus
6. Kebenaran dan ketepatan rancangan dan usulan dalam hal ketenagaan
7. Kebenaran dan ketepatan rancangan dan usulan dalam hal pengembangan fasilitas Unit
Laboratorium
8. Kebenaran dan ketepatan rancangan dan usulan dalam hal pemeliharaan fasilitas Unit
Laboratorium
Kewenangan :
1. Meminta informasi dan saran kepada atasan
2. Mengkoordinasi, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Unit
Laboratorium
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
Persyaratan Kompetensi :
1. Kompetensi Inti
a. Mampu bersikap dan berperilaku ramah dalam merespon hubungan inter personal
dan peduli terhadap orang lain dengan tulus, tersenyum, ringan menyapa,
25
kesediaan mendengarkan, sopan, membantu tanpa diminta, akrab dan bersahabat
dengan siapa saja dengan penuh cinta kasih
b. Mampu bertindak secara ikhlas yang berarti mampu memberikan dorongan untuk
bertindak secara tulus dan kesediaan berkorban serta melayani demi kebaikan
orang lain
c. Mampu bersikap nondiskriminatif yaitu melayani tanpa memandang agama,
suku dan sosial
d. Mampu bersikap secara integral yaitu menjunjung tinggi kejujuran, setia pada
janji, berani membela kebenaran, melayani pasien dalam keutuhan sebagai citra
Allah dan manusia bermartabat
2. Kompetensi Teknis
a. Mengenal dan mengetahui penggunaan adat dan tata cara pelayanan
b. Memiliki STR
Kerjasama Tugas :
Tujuan Jabatan :
Uraian Tugas :
26
4) Melaksanakan kegiatan inventarisasi peralatan di unit laboratorium
5) Membuat perencanaan kebutuhan bahan – bahan dan alat – alat laboratorium
6) Memelihara sarana – prasarana yang ada di laboratorium
7) Memegang teguh rahasia jabatan
8) Melakukan perbaikan dan penyempurnaan system yang terkait dengan pengelolaan
laboratorium
Kewenangan :
Tujuan Jabatan :
Uraian Tugas :
27
8) Melakukan penetapan mutu eksternal dan pementapan mutu internal guna
mendapatkan hasil yang akurat
9) Memberikan masukan dan saran mengenai kepada kepada kepala unit mengenai
pemeriksaan di laboratorium
10) Melakukan pencatatan administrasi pasien
11) Melakukan pencatatan hasil medical yang di periksa
12) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Kepala Unit Laboratorium
13) Melaksanakan proses pre analit, Analitik dan Post Analitik sesuai ketentuan yang
berlaku
14) Menyimpan dan menata data pasien untuk sementara sebelum diberikan kepada
petugas poli/UGD/Rawat nap
Kewenangan :
4. Laboran
Tujuan Jabatan :
Uraian Tugas :
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
28
1. Unit Gawat Darurat
a) Jika ada pasien UGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka
perawat UGD akan mengambil sampel yang dibutuhkan oleh laboratoium
kemudian mengantarnya ke laboatorium untuk kemudian diperiksa.
b) Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudian diantar oleh petugas laboratorium ke
UGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.
2. Unit Rawat Jalan
a) Jika ada pasien rawat jalan yang akan melakukan pemeriksaan laboratrium,maka
perawat akan mengantar pasien ke laboratrium dengan form permintaan yang telah
diisi lengkap identtas dan pemeriksaan yang ingin dilakukan.
b) Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudian diberikan kepada perawat unit rawat
jalan untuk kemudian diberikan kepada dokter dan pasien pada saat pulang.
3. Unit Rawat Inap
a) Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka
perawat akan mengantar form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b) Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan jam sampling laboratorium.
c) Apabila pasien CITO,maka perawat mengantar form permintan laboratorium dan
laboran akan mengambil sampel di rawat inap.
d) Untuk sampel urin dan faeces perawat mengantar sampel ke ruang laboratorium
beserta dengan form permintaan laboratorium.
e) Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudian diambil oleh perawat untuk kemudian
diserahkan kepada dokter.
4. Unit kebidanan
a) Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka
bidan mengantar form permintaan pemeriksaan laboratorium ke laboratorium.
b) Apabila pasien CITO,maka bidan mengantar form permintaan laboratorium dan
laboran akan mengambil sampel di ruang kebidanan/VK.
c) Hasil laboratorium yang sudah jadi,akan diantar ke ruang kebodanan/VK dan
diambil oleh bidan untuk diserahkan kepada dokter.
5. Unit Rekam Medis
1. Membuat dan melaporkan hasil pemeriksaan bulanan, semester dan tahunan
laboratorium.
6. Unit Farmasi
Menganfrak kebutuhan laboratorium berupa reagen dan alkes.
7. Unit logistik
Membuat permintaan logistik laboratorium.
29
8. Rumah sakit/Laboratorium lain
1. Pemeriksaan pemeriksaan yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium Rumah Sakit
Bukit akan dirujuk ke laboatorium/Rumah Sakit lain.
2. Menerima rujukan pemeriksaan laboratorium dari puskesmas, rumah sakit swasta,
rumah sakit pemerintah dan klinik swasta.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
I. Defenisi
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan tenaga analis laboratorium
di unit laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi yang
diharapkan.
II. Tujuan
a) Menentukan jumlah dan komposisi tenaga di ruang laboratorium berdasarkan
kualifikasi.
b) Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan.
c) Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.
III. Jumlah,komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium berdasarkan data
kepegawaian per Januari 2017 maka jumlah petugas di ruang laboratorium ada 4
orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboatoium adalah sebagai berikut:
Daftar komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium DIII Analis Kesehatan 3
orang.
IV. Perhitungan ketenagaan kualifikasi sumber daya manusia di unit laboratorium terdiri
dari kepala unit dan Analis Penanggung Jawab dan analis pelaksana.
Dalam menetukan jumlah SDM yang dibutuhkan di unit Laboratorium menggunkan
Analisa Beban Kerja ( ABK) dengan langkah sebagai berikut :
30
Keterangan :
A : Hari Kerja D : Hari Libur Nasional
B : Cuti Tahunan E : Ketidakhadiran
Kerja
C : Pendidikan dan Pelatihan F : Waktu Kerja
KEBUTUHAN SDM = KK
+ SK
SBK
32
1. Pemeriksaan Hepatitis 30 6 180
2. Pemeriksaan PPT 5 8 40
5. Pemeriksaan Feaces 10 3 30
6. Pemeriksaan Spermatozoa 30 2 60
7. Pemeriksaan Jamur 20 2 40
TUGAS PENUNJANG
33
Dari hasil perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung dapat dilihat kebutuhan tenaga
sebagai berikut:
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1) Orientasi Umum
Kegiatan Orientasi Karyawan baru secara umum dilaksanakan di Rumah Sakit Bukit
Lewoleba dengan memberikan pengarahan materi, dan pengenalan kepada seluruh staf di
setiap unit dengan materi. Kegiatan orientasi terdiri dari 6 hari yaitu 3 hari untuk orientasi
umum dan 3 hari untuk orientasi khusus.
35
Lewoleba
09.00 – Coffe break
09.30
10.00 – K3RS K3
11.30
36
11.00 – Informed Concent Koord Rekam Medis
13.30
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Bidang Umum & SDM dan menjadi tanggungjawab
Unit Personalia. Orientasi ini kemudian dilanjutkan dengan orientasi khusus yang diserahkan
ke unit masing-masing dimana karyawan baru itu ditempatkan.
2) Orientasi Khusus
Kegiatan Orientasi Karyawan baru secara khusus dilaksanakan di unit kerja Rumah Sakit
Bukit Lewoleba dengan memberikan pengarahan materi, dan pengenalan kepada seluruh staf
di setiap unit selama dengan materi:
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Kepala Unit dimana tempat orientasi khusus ini
berlangsung dan karyawan tersebut di tempatkan.
Kegiatan Pokok: Mengadakan orientasi analis baru di laboratorium Rumah Sakit Bukit.
Rincian kegiatan :
a) Menyususn kebijakan tentang program orientasi analis baru di Rumah Sakit
Bukit.
b) Melakukan pencatatan,pelaporan,analisa,dan tindak lanjut dari program orientasi
analis baru di laboratorium Rumah Sakit Bukit.
c) Menyelenggarakan orientasi analis baru di laboratorium Rumah Sakit Bukit.
I. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan kegiatan
1. Setiap unit di Rumah Sakit membutuhkan analis baru dilakukan pembuatan evaluasi
pelaksanaan kegiatan.
2. Setelah selesai pelaksanaan kegatan orientasi membuat laporan ke Unit Personalia
.Program orientasi kepada analis baru akan dilaksanakan setiap Rumah Sakit Bukit
melakukan perekrutan pegawai baru (Analis).
II. Pencatatan,pelaporan,dan evaluasi kegiatan
a) Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke Unit Personalia.
b) Unit Personalia menganalisa hasil kegiatan direktur.
c) Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari Rumah Sakit.
38
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Pertemuan / rapat yang diadakan oleh unit Laboratorium RS. Bukit Lewoleba, antara lain
berupa :
1. Rapat Rutin
2. Rapat insidentil
a. Laporan Bulanan : laporan yang dibuat oleh Kepala Unit Laboratorium dalam
bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala bidang penunjang medik. Hal
yang dilaporkan adalah :
- SDM
- Alat dan Fasilitas Unit Laboratorium
- Kinerja Unit Laboratorium (indicator mutu, patient safety/ keselamatan
pasien.
- Usulan
b. Laporan Tahunan.
Laporan tahunan meliputi rekapitulasi laporan bulanan.Laporan tahunan
berupa evaluasi hasil kegiatan pelayanan setiap tahun yang di laporkan kepada
Kepala Penunjang Medik. Hal Yang dilaporkan meliputi :
- SDM
- Alat dan Fasilitas Unit Laboratorium
- Kinerja Unit Laboratorium ( indicator mutu, patient safety/ keselamatan
pasien, Unit Cost Tahunan.
- Usulan
41
42