Anda di halaman 1dari 24

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT MAKALAH

FAKULTAS KEDOKTERAN Agustus 2021


UNIVERSITAS PATTIMURA

Manajemen Pelayanan sebagai Puskesmas Rawat Inap

Disususn Oleh:

Achmad Kifran Umar Sahupala


NIM. 2019-84-017

Pembimbing:

Ibu Josephina Mainase

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan

judul “Manajemen Pelayanan sebagai Puskesmas Rawat Inap” dengan baik.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas sekaligus syarat mengikuti ujian

kepaniteraan klinik bagian ilmu kesehatan masyarakat. Selesainya penulisan makalah

ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan

makalah ini.

Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................1

BAB I Pendahuluan........................................................................................2
1.1 Latar Belakang............................................................................................2
BAB II Permasalahan.....................................................................................5
2.1 Pelayanan Rawat Inap.................................................................................5
2.2 Tujuan Pelayanan Rawat Inap....................................................................5
2.3 Pelayanan Rawat Inap sesuai SOP.............................................................6
2.4 Kriteria Puskesmas Rawat Inap..................................................................7
2.5 Standar ketenagakerjaan Puskesmas Rawat Inap.......................................7
2.6 Standar sarana dan prasarana......................................................................8
2.7 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelayanan..................................9
BAB III Pembahasan......................................................................................12
3.1 Input............................................................................................................12
3.2 Proses..........................................................................................................13
3.3 Output.........................................................................................................15
BAB IV Penutup.............................................................................................16
4.1 Kesimpulan.................................................................................................16
4.2 Saran...........................................................................................................16
Daftar Pustaka................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas sebagai tulang punggung penyelenggaraan upaya pelayanan


kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP),
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang: 1).
Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dankemampuan hidup
sehat; 2). Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; 3). Hidup dalam
lingkungan sehat; dan 4). memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. 1

Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan


terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi
masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan Puskesmas dapat diumpamakan sebagai
“agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul
gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat. Hal ini sejalan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat yang menjelaskan bahwa Puskesmas
mempunyai 3 fungsi, yaitu 1) Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; 2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat; 3) Pusat pelayanan
kesehatan strata pertama. Dengan demikian, Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif
dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan sehingga promosi kesehatan sangat
penting diterapkan untuk mengatasi masalah kesehatan. 2

Puskesmas Hutumuri merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)


dengan luas wilayah kerja 165.500 Ha dan secara administratif pemerintahan terdiri
atas tiga desa, yaitu desa Hutumuri (termasuk Dusun Wailiha dan Dusun Toisapu)
dengan luas wilayah 155.000 Ha, desa Rutong dengan luas wilayah 5000 Ha, dan
desa Leahari dengan luas wilayah 5000 Ha. Sampai pada tahun 2020 jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Hutumuri berjumlah 6.262 jiwa.

Secara geografis, Puskesmas Hutumuri berada di desa Hutumuri, salah satu


Negeri Adat di Kota Ambon yang berjarak ± 26 Km dari pusat kota dan terletak
dalam wilayah Pemerintah Kecamatan Leitimur selatan, dengan batas – batas :

- Sebelah Utara : Desa Halong


- Sebelah Selatan : Laut Banda
- Sebelah Timur : Desa Passo
- Sebelah Barat : Desa Hukurila
Instalasi rawat inap merupakan unit pelayanan non-struktural yang
menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk ke puskesmas yang
menempati kamar tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosis, terapi,
rehabilitasi medis dan pelayanan medis lainnya. 4

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 37 upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 dilaksanakan dalam bentuk :

a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.5

Berdasarkan tinjauan singkat di atas, maka selanjutnya akan dibahas tentang


laporan manajemen tentang pelayanan rawat inap di puskesmas Hutumuri yang mana
dapat sebagai tugas makalah dalam stase Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pelayanan Rawat Inap


Pelayanan rawat inap merupakan salah satu pelayanan medis yang utama
di puskesmas dan merupakan tempat untuk interaksi antara pasien dan
puskesmas berlangsung dalam waktu yang tidak lama. Pelayanan rawat inap
melibatkan pasien, dokter dan perawat dalam hubungan yang sensitive yang
menyangkut kepuasan pasien, mutu pelayanan dan citra puskesmas. Semua ini
sangat membutuhkan perhatian pihak manajemen puskesmas. Berbagai kegiatan
yang terkait dengan pelayanan rawat inap di puskesmas, yaitu; penerimaan
pasien, pelayanan medis (dokter), pelayanan perawatan oleh perawat, pelayanan
penunjang medik, pelayanan obat, serta administrasi keuangan. 4,1
Pelayanan rawat inap pasien karena pertimbangan medis tertentu harus
dirawat inap atau di opname. Selain menjaga kondisi pasien akibat penyakit yang
di deritanya juga puskesmas dapat lebih intensif dalam pengontrolan kondisi
fisik pasien dan obat-obatan yang harus di konsumsi sehingga puskesmas dapat
melakukan tingkat tertentu dalam mengevaluasi kondisi pasien.4,2

2.2 Tujuan Pelayanan Rawat Inap

1. Untuk memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang


komprehensif.
2. Untuk memudahkan menegakkan diagnosis pasien dan perencanaan terapi
yang tepat.
3. Untuk memudahkan pengobatan dan terapi yang harus didapatkan oleh
pasien.
4. Untuk mempercepat penyembuhan penyakit pasien.
5. Untuk memenuhi kebutuhan pasien sehari-hari yang berhubungan dengan
penyembuhan penyakit, termasuk pemenuhan gizi, dll. 4,3

2.3 Pelayanan Rawat Inap Sesuai SOP


a. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien darurat, gawat
dan gawat darurat;
1. Pasien dijemput dari teras depan Unit Gawat Darurat (UGD) oleh petugas/
perawat.
2. Pasien ditempatkan diruang pelayanan sesuai dengan kasus penyakit dan
tingkat kegawatan.
3. Bila ada keluarga pasien, maka keluarga pasien dianjurkan untuk mendaftar
kebagian pendaftaran.
4. Dokter dan perawat segera melakukan pemeriksaan dan penanganan
terhadap pasien sesuai dengan penyakit pasien.
5. Dokter melakukan tindakan medis dan memberikan instruksi pengobatan
yang ditulis dalam instruksi pengobatan.
6. Perawat mencatat semua tindakan dan pengobatan serta perubahan kondisi
pasien.
7. Setelah dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan di UGD Puskesmas
Hutumuri untuk selanjutnya;
a.Pasien rawat jalan.
b.Pasien rawat inap
c.Pasien di rujuk
8. Setelah selesai, semua hasil kegiatan dicatat dalam buku registrasi pasien
rawat inap. 6
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melakukan observasi pasien
rawat inap;
1. Perawat rawat inap mengobservasi pasien setiap 15 menit atau dalam kasus
tertentu perawat harus mendampingi secara terus menerus sampai keadaan
betul-betul stabil atau ada tindakan lain yang dilakukan.
2. Observasi dapat mencakup;
a. Nafas dan fungsi pernapasan, oksigenisasi, tekanan darah, nadi dan
suhu.
b. Fungsi sirkulasi jantung, tanda perdarahan, perfusi perifer, dan hasil
laboratorium.
c. Monitor infus, produksi urin, muntahan.
d. Kesadaran, obat-obatan dan makanan yang diberikan.
3. Hasil observasi dicatat dan dilaporkan ke dokter jaga guna diputuskan
untuk tindakan selanjutnya. 6,1

2.4 Kriteria Puskesmas Rawat Inap


1. Puskesmas terletak kurang lebih 20km dari rumah sakit.
2. Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan beroda dua maupun beroda
empat.
3. Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang
memadai.
4. Jumlah kunjungan puskesmas minimal 100 orang per bulan. 4

2.5 Standar Ketenagakerjaan Puskesmas Rawat Inap


1. Dokter di puskesmas yang telah mendapatkan latihan klinis selama 6
bulan dalam bidang bedah, obstetric-gynekologi, pediatric dan interna.
2. Seorang perawat yang telah dilatih selama 6 bulan dalam bidang
perawatan bedah, kebidanan, pediatric dan penyakit dalam.
3. Terdapat 2-3 orang perawat yang diberi tugas bergilir. 4,5

2.6 Standar Sarana-Prasarana


No. Nama Barang
1. Infus set
2. Tabung O2 & regulator
3. Termometer digital
4. Regulator oksigen + selang oksigen
5. Tensimeter
6. Stetoskop
7. Tiang Infus
8. Tabung O2 Lengkap
9. Tempat tidur pasien
10. Timbangan dewasa
11. Kursi roda
12. Trolli 2 tingkat
13. Torniquet
14. Dispo
15. Kapas
16. Alkohol
17. Masker
18. Handskoen
19. Infus RL
20. Infus NaCl

2.7 Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Pelayanan Puskesmas Rawat


Inap
Pelayanan kepada masyarakat akan berjalan dengan sebagaimana yang
diharapkan, apabila faktor-faktor pendukungnya cukup memadai serta dapat
difungsikan secara baik. Terdapat beberapa faktor yang mendukung berjalannya
suatu pelayanan yang baik, yaitu;
a. Faktor kesadaran
Maksudnya adalah kesadaran para aparatur penyelenggara pelayanan yang
masuk dalam pelayanan umum tersebut. Dalam hal ini kesadaran individu
dalam tugas masing-masing sangatlah diperlukan karena dengan begitu tugas
yang diberikan akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan
masyarakat.
b. Faktor aturan/standar
Aturan ini merupakan alat yang digunakan untuk menjadi landasan dalam
kerja layanan. Dengan adanya aturan maka rencana yang telah ditetapkan akan
mudah untuk dilaksanakan oleh aparatur penyelenggara layanan.
c. Faktor organisasi
Merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme
pelayanan masyarakat seperti mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam
bentuk strukturan maupun mekanisme yang akan berperan dalam kualitas dan
kelancaran pelayanan. Dalam setiap organisasi pasti punya struktur organisasi
yang jelas berikut dengan pembagian tugas yang telah diberikan kepada
pemimpin.
d. Faktor Keterampilan Petugas
Merupakan alat yang memberikan image terhadap kesan baik-buruknya suatu
pelayanan tersebut. Dengan adanya keterampilan aparatur penyelenggara
pelayanan yang memadai maka pelaksanaan tugas atau pekerjaan dapat
dilakukan dengan baik, cepat dan memenuhi keinginan semua pihak, baik
manajemen itu sendiri maupun masyarakat.
e. Faktor Sarana-Prasarana
Hal ini merupakan sarana atau fasilitas yang disediakan oleh organisasi untuk
dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan standarisasi
pelayanan yang telah ditetapkan. 6,2

Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas dibuat suatu analisis


perumusan masalah mulai dari masalah utama serta masalah lain yang diperoleh
dari hasil wawancara dan data-data yang didapatkan berkaitan dengan pelayanan
rawat inap di Puskesmas Hutumuri, yaitu ;
1. Masih kurangnya kesadaran perilaku petugas dalam melakukan pelayanan
rawat inap.
2. Masih kurangnya sarana prasarana di ruangan rawat inap.

BAB III

PEMBAHASAN

3. 1 INPUT

Adapun pelayanan rawat inap di Puskesmas Hutumuri mulai dari sumber daya
manusia (SDM), sarana prasarana, akses, metode, sasaran, pedoman pelaksanaan,
dana, serta waktu pelaksanaannya disusun dalam tabel berikut ini:
No Input Keterangan
.
1 SDM Berjumlah 46 orang yang terdiri dari 2 dokter, 14 perawat, 8
bidan, 1 farmasi, 3 gizi, 1 sanitasi, 17 yang lain-lain.
2 Sarana & Ruangan Kamar Rawat Inap, terdiri dari
Prasarana 1.2 ruangan berbeda; 1) Ruang dewasa 2) ruang anak
2.Tempat tidur ruangan dewasa : 2 unit
3.Tempat tidur ruangan anak : 2 unit
4.Meja : 4 unit untuk dua ruangan
5.Kursi : 4 unit untuk dua ruangan
6.Kamar mandi : 2 unit untuk dua ruangan
7.Jendela : 8 unit untuk dua ruangan

3 Akses Akses menuju rawat inap dapat dijangkau baik itu dengan
kendaraan roda dua maupun roda empat.
4 Pedoman Berdasarkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Pelaksanaan Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pasal 1 ayat (6) Pelayanan kesehatan tingkat
pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non-spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat
jalan dan rawat inap, dan ayat (8) Rawat inap tingkat
pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non-spesialistik dan melaksanakan pada fasilits
kesehatan tingkat pertama untuk keperluan observasi,
perawatan, diagnosis, pengobatan dan pelayanan medis
lainnya. 7
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas
berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat.
1,2
5 Sumber Dana Anggaran Dasar Puskesmas.

6 Waktu 1x24 jam.


Pelaksanaan

Tuntutan pelayanan kesehatan dari puskesmas sebagai alternatif utama tujuan


berobat masyarakat semakin tinggi. Untuk memenuhi tuntutan itu puskesmas juga
harus memiliki sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap atau setidaknya dapat
mencukupi pelayanan kesehatan yang diharapkan oleh masyarakat. Peningkatan
sarana dan prasarana yang termasuk adalah sebagai berikut:
 Peningkatan ketersediaan peralatan medis dan fasilitasnya.
 Peningkatan sarana pendukung : pendingin ruangan, perluasan gedung
puskesmas dan peningkatan ketersediaan jumlah dan jenis obat-obatan.
Disinilah peran penting ilmu manajemen pelayanan rawat inap untuk
memberikan kenyamanan pasien selama proses pemulihan kesehatan pasien.
Menjaga standar kualitas pelayanan dan menjamin kualitas yang diberikan
adalah yang terbaik dengan mempertimbangkan hal diatas. Manajemen ruang, tata
kelola, SDM dan prosedur pelayanan yang baik di puskesmas diharapkan akan
mendapat mutu pelayanan yang baik. Maka setidaknya sebagai unit pelayanan
kesehatan, puskesmas harus memperhatikan:
1. Peralatan, Sarana dan Prasarana.
2. Sumber daya manusia (SDM).

3.2 PROSES

Proses manajemen pelayanan rawat inap di Puskesmas Hutumuri ditinjau


dari model manajemen POAC yakni Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan) dan Controlling (pemantauan).

1. Perencanaan
Pelayanan Rawat Inap berangkat dari berbagai permasalahan yang terkait
monitoring dan evaluasi pelaksanaan sebelumnya yakni berawal dari kendala yang
menjadi permasalahan yang ditemukan di lapangan dan telah ditentukan pada rapat
koordinasi sebelumnya. Berangkat dari permasalahan yang telah dirumuskan
dalam rapat sebelumnya maka kemudian dilakukan perumusan masalah utama
sebagai prioritas yang wajib ditangani terlebih dahulu untuk mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Hutumuri.

2. Pengorganisasian

Pelaksanaan pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Hutumuri di instruksikan


dari kepala Puskesmas sebagai pemegang otoritas tertinggi, kemudian dari kepala
puskesmas memilih pelaksana terkait pelayanan rawat inap ini. Adapun pelaksana
adalah pengelola pelayanan rawat inap juga bekerja sama dengan tenaga ahli
lainnya untuk melaksanakan program lainnya yang berada di Puskesmas
Hutumuri.

3. Pelaksanaan
Untuk pelayanan unit gawat darurat klinik perawatan di Puskesmas
Hutumuri, pasien bisa ditentukan untuk dirawat inap atau tidak. Hal ini,
ditentukan seberapa parah sakit yang sedang diderita oleh pasien. Ketika pasien
datang, pasien langsung dibawa masuk keruangan UGD untuk diperiksa, dalam
pemeriksaan ini dapat ditentukan apakah pasien harus di rawat inap atau tidak.
a. Pasien Rawat Inap
Yang pertama dilakukan pemeriksaan terhadap pasien telah selesai dan pasien
ditentukan harus rawat inap dapat dilihat dari standar pelayanan rawat inap
yaitu pasien gawat darurat yang sudah diseleksi pemeriksaan kegawatannya
dapat dirawat pada ruangan khusus diruang rawat inap puskesmas dan sistem
penyelenggaraan rekam medis dimulai dari pengumpulan pada saat
penerimaan pasien selanjutnya data didistribusikan menurut jenis pelayanan
yang dibutuhkan pasien (unit pelaksana pelayanan). Sebelumnya pasien harus
di data terlebih dahulu oleh petugas, sebagai gantinya bisa diwakili oleh
keluarga pasien untuk mendaftar kebagian administrasi di Puskesmas
Hutumuri untuk mendapatkan ruangan kamar rawat inap. Kemudian setelah
dirawat inap memberikan tindakan perawatan pasien sesuai dengan diagnosis
yang diberikan oleh dokter dan pasien dirawat selama beberapa hari
tergantung dari sakitnya. Setelah pasien sembuh atau masa perawatan rawat inap sudah
selesai, keluarga pasien dapat menyelesaikan pembayaran administrasi (pasien BPJS dan
pasien Umum) untuk mengambil slip pembayaran biaya rawat inap (sudah termasuk obat
dan biaya selama pasien di rawat inap).

Berikut ini, alur pelayanan unit gawat darurat klinik perawatan Puskesmas Hutumuri, sebagai
berikut;
Pasien Datang

Pemeriksaan Kesadaran (GCS)

Sadar Penuh Penurunan Kesadaran

Anamnesis ABC

Konsultasi

Menolak Inform Consen

Tindakan Terapi

Observasi

Rawat Jalan Rawat Inap Rujuk


Asuhan Keperawatan Menurut KDM

Sembuh

Selesaikan Administrasi

Pulang

4. Pemantauan
Dari pelaksaanan pelayanan rawat inap di puskesmas Hutumuri dengan
diadakan rapat dengan tujuan mengevaluasi kembali kendala pelayanan rawat
inap di Puskesmas Hutumuri.

3.3 OUTPUT
Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk mengukur kinerja
Pelayanan Rawat Inap yang sekaligus menjadi indikator dalam penilaian
akreditasi Puskesmas Hutumuri. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran hasil Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas terhadap akses
masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Rawat Inap, kualitas Pelayanan
Puskesmas, masalah yang dihadapi, dan dampak kesehatan bagi masyarakat.
Indikator pemantauan dan evaluasi kinerja Puskesmas meliputi:
1. Akses masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Rawat Inap.
2. Kualitas Pelayanan Rawat Inap.
3. Masalah yang dihadapi dalam Pelayanan Rawat Inap.
4. Dampak yang terjadi.

Implementasi di Puskesmas Hutumuri


Poin ini belum terpenuhi. Pencapaian tidak dapat dinilai karena indikator
belum dapat ditentukan dan data tidak terkumpul secara menyeluruh. Kendala
disebabkan kurangnya sarana-prasarana. Sejauh ini fasilitas di Puskesmas
Hutumuri yang ada memang cukup lengkap namun masih ada beberapa
kekurangan seperti alat rontgen dan alat-alat medis lainnya. Tidak ada salahnya
jika sebuah puskesmas memiliki alat penyakit dalam tersebut sehingga jika ada
pasien memiliki luka atau penyakit dalam bisa segera diketahui dengan
menggunakan alat rontgen sehingga lebih mudah dan cepat dalam menentukan
langkah berikutnya apakah dirujuk ataupun tidak perlu dirujuk ke rumah sakit
yang jaraknya lumayan jauh.

. BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan terkait dengan pelayanan Rawat Inap di Puskesmas
Hutumuri maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Pelayanan rawat inap meliputi keperluan observasi, diagnosis, terapi,


rehabilitasi medis dan pelayanan medis lainnya.
2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan rawat inap di Puskesmas
Hutumuri adalah kurangnya sarana prasarana dalam pelayanan rawat inap.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan rawat inap pada puskesmas
Hutumuri adalah;
a. Perilaku petugas
b. Sarana-prasarana (fasilitas)

4.2 SARAN

1. Agar pelayanan rawat inap dapat terlaksanan dengan baik, maka diharapkan
kepada pihak Puskesmas Hutumuri dapat melengkapi sarana dan prasarana.
2. Kepada instansi terkait dapat menambahkan anggaran untuk Puskesmas Hutumuri
sehingga dapat meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga pelayanan
kesehatan yang diberikan bisa tercapai secara optimal dan menimbulkan kepuasan
kepada masyarakat.
3. Agar pimpinan yang dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas Hutumuri untuk
lebih jeli dan tegas lagi terhadap para pegawat yang belum mampu melaksanakan
atau menjalankan pelayanan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan sehingga
pencapaian tujuan belum bisa dicapai dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta;
Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas. Jakarta; Menteri Kesehatan Republik
Indonesia; 2007.
3. UPTD Urusan Puskesmas Hutumuri. Profil Kesehatan Puskesmas Hutumuri
2015. Palu: Puskesmas Hutumuri; 2015.
4. Kurniasari Arsanti, Kuntjoro Tjahjono. Pelayanan Rawat Inap Puskesmas.
Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi. Jurnal
Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta; 2013.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. Robi Sabela. Pelayanan Rawat Inap Puskesmas Sungai Pakning Kecamatan
Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. FISIP Universitas Riau. Pekanbaru; 2015.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013.
Pelayanan Kesehatan.
LAMPIRAN
Gambar 1. Bagian depan ruangan rawat inap dan disediakan tempat cuci tangan.

Gambar 2. Ruangan rawat inap dewasa. (terdapat 2 ruangan)


Gambar 3. Ruang rawat inap Anak
Gambar 4. Kamar mandi, Ruang rawat inap Dewasa dan Anak

Anda mungkin juga menyukai