Rumah Sakit
Struktur Organisasi
Rumah Sakit Misi Lebak
Pembimbing :
dr. Yanuar Jak, SpOG, MARS, Ph.D, FISQua
Disusun oleh :
dr. Stefanus Kukuh Halomoan, S.Ked (226080122)
Kelas : 36 E
Sejarah berdirinya Rumah Sakit Misi Lebak berawal dari kedatangan enam orang
biarawati (Suster) misionaris dari Belanda pada tanggal 19 Maret 1933 untuk memenuhi
permintaan tenaga kesehatan bagi orang-orang belanda dan para pegawai perkebunan
karet waktu itu. Sekitar tahun 1940, bersama dengan Kepala Serikat Buruh Perkebunan
Karet, dibangunlah sebuah bangunan bilik bambu yang sederhana sebagai tempat
pengobatan dan perawatan orang sakit yang menjadi cikal bakal bangunan Rumah Sakit
Misi Lebak sekarang ini. “Bilik Pengobatan” tidak terbatas bagi pegawai perkebunan
atau orang-orang Belanda saja tetapi juga melayani masyarakat umum tanpa
memandang latar belakangnya.
Para Suster, dokter, Pastor dan para pegawai perkebunan yang berkebangsaan
Belanda ditawan sampai dibebaskan kembali sekitar tahun 1949. Sementara itu, rumah
sakit diambil alih oleh pemerintah. Tahun 1951, Pemerintah Daerah Tingkat II
Kabupaten Lebak membangun Rumah Sakit Umum Daerah (dr. Adjidarmo) dan pada
tahun 1953 Rumah Sakit Misi Lebak diserahkan kembali kepada Missi Katolik, dikelola
oleh Suster-Suster FMM hingga tahun 1955, Rumah Sakit Misi Lebak diakui oleh
Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan di daerah Banten khususnya
di Lebak. Sejak saat itu nama Rumah Sakit Misi Lebak semakin dikenal oleh
masyarakat di Lebak, Pandeglang, Serang dan sekitar Tangerang.
Visi
Menjadi Rumah Sakit yang bermutu, memberikan pelayanan yang utuh dan memuaskan bagi
masyarakat berdasarkan kasih.
Misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan menggunakan sarana dan prasarana
kesehatan yang relevan
Memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka yang menderita dan terlantar
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dan komprehensif
Mengekspresikan semangat cinta kasih kristiani dan persaudaraan sejati
Motto
Sentuhan kasih pelayanan kami, menyembuhkan dan memuaskan anda.
B. Struktur Organisasi
Dalam struktur jabatan tertinggi ditempati oleh yayasan yuana kasih yang linier
dengan DPRS, dibawahnya terdapat direktur dan wakil direktur yang bertanggung jawab
secara langsung kepada yayasan tentang bagaimana pengelolaan rumah sakit dijalankan.
Antara lain peran direktur di rumah sakit misi lebak adalah sebagai pengambil keputusan
dan menentukan langkah di bidang strategis dalam pengembangan dan pengelolaan rumah
sakit untuk mencapai tujuan dan target yang ditetapkan oleh yayasan.
Selanjutnya terdapat komite medik yang bertugas untuk menetapkan standar
operasional bagi para pekerja medis untuk memenuhi standar kelayakan sebagai tenaga
medis melalui mekanisme kredensialisasi, komite medik juga mengawasi kedisiplinan serta
menjaga mutu profesi medik serta etika profesi medis. Komite medik berperan dalam
memberikan rekomendasi mengenai hal-hal apasaja yang dapat dilakukan seorang tenaga
medis setelah dilakukan kredensialisasi. Utamanya hal-hal yang dirasa mampu untuk
dilakukan tenaga medis tersebut setelah proses kredensial. Komite medik berwenang untuk
memberikan rekomendasi antara lain :
Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis
Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis
Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis
Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis
Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis
Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan
Memberikan rekomendasi pendampingan
Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin