Anda di halaman 1dari 23

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR TIK DI PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN


PRIORITAS DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2023

Meningkatkan Kualitas
Prioritas
Reformasi Birokrasi dan
4
Tata Kelola Pemerintahan
1
Peningkatan Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi

 Peningkatan kualitas dokumen perencanaan kinerja pemerintahan


 Peningkatan efektivitas dan efisiensi program dan kegiatan
 Peningkatan kualitas pelaporan kinerja Perangkat Daerah
 Peningkatan kualitas evaluasi internal SAKIP Perangkat Daerah
 Peningkatan kualitas hubungan lintas fungsi yang mendukung pencapaian kinerja 2
 Peningkatan kualitas penatausahaan kinerja keuangan pemerintah daerah Peningkatan Stabilitas Ketahanan Nasional di
 Peningkatan pembinaan dan pengawasan pelayanan publik berbasiskan e-government Provinsi Banten
 Peningkatan manajemen dan profesionalisme Aparatur
 Peningkatan kualitas dan implementasi kebijakan, Kajian dan Inovasi pelayanan publik  peningkatan budaya politik yang demokratis,jujur
 Peningkatan pengawasan dan pembinaan internal dan bertangujgjawab berlandaskan pancasila dan
 Peningkatan Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli daerah, Dana UUD 1945 serta memperkuat persatuan dan
insentif daerah, Optimalisasi Pemanfaatan Aset, dan Peningkatan Kinerja BUMD kesatuan bangsa
 Penurunan kerawanan konflik masyarakat
Misi 4: Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan
yang Baik, Bersih, dan Berwibawa

Tujuan : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Indikator Tujuan : Indeks reformasi


Yang Baik, Bersih dan Berwibawa birokrasi

Sasaran Daerah : Sasaran Daerah : Meningkatnya penyelenggaraan Sasaran Daerah : Meningkatnya Stabilitas
reformasi birokrasi Ketahanan Nasional di Provinsi Banten

Indeks Indeks Persepsi Kualitas Indeks Ketahanan


Nilai SAKIP Indeks Persepsi Pelayanan Publik Nasional Provinsi
IKU Daerah : Pengelolaan
Pemerintah Anti-Korupsi Banten
Keuangan
Provinsi 1. BKD : Meningkatnya Penerapanan Merit Sistem (IKK : Indeks Merit sistem)
Daerah 2. BKD : Meningkatnya Profesionalisme SDM Aparatur (IKK:Indeks Profesionalitas ASN
(Kualifikasi, Kinerja dan Kedisiplinan)
3. BPSDM :Meningkatnya Kompetensi Aparatur (IKK : Indeks Profesional Aparatur Dimensi 1. Bakesbangpol :Meningkatnya
1. BPKAD : Meningkatnya 1. Biro PBJ : Meningkatnya Kompetensi ASN) Harmoni Sosial dan Wawasan
Koordinasi Pengelolaan Kualitas Tata Kelola 4. Bappeda :Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Inovasi Daerah (IKK: Kebangsaan (IKK: Presentase
Keuangan Daerah (IKK : Pengadaan Barang dan Jasa Indeks Inovasi Daerah) konflik ideologi, politik, ekonomi,
1. Bappeda : Nilai Opini BPK Target : WTP) yang baik dan bebas KKN sosial budaya, hukum dan HAM
Sasaran komponen Perencanaan 2. BPKAD : Meningkatnya (IKK:Indeks Tata Kelola
5. Biro Hukum : Meningkatnya Kualitas Kebijakan Daerah (IKK : Indeks Kualitas Kebijakan)
6. Biro ORB : Meningkatnya kualitas kelembagaan yang terukur (IKK : Indeks Kelembagaan, yang ditangani)
dan Pengukuran pada Koordinasi Pengelolaan
dan IKK Penilaian SAKIP Provinsi Aset Daerah (IKK :
Pengadaan Barang dan
Jasa)
Kepatuhan Pelayanan Publik) 2. Bakesbangpol : Meningkatnya
Penegakkan Demokrasi (IKK :IDI)
Perangkat (IKK : Nilai SAKIP pada Capaian Indeks 2. Inspektorat :
7. Biro Pemkesra : Meningkatkan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat (IKK: Persentase Realisasi
Rumusan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat yang diimplementasikan 3. Satpol PP : Menurunnya tingkat
Komponen Perencanaan Pengelolaan Aset
Daerah : dan Pengukuran) Daerah (IPAD)
Meningkatnya
Pembangunan Zona
8. Biro Pemkesra : Meningkatnya Kerjasama dan penyelenggaraan adminstrasi pemerintahan kriminalitas dan ketertiban
(IKK: Skoring/Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah) umum (melalui pemenuhan SPM
2. Inspektorat : Nilai SAKIP 3. Bapenda :Meningkatnya Integritas (ZI) pada Unit 9. Biro Ekbang : Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan daerah (IKK : Persentase trantibumlinmas) ( IKK : Rasio
pada Komponen Evaluasi Pendapatan Daerah (IKK Kerja pelayanan publik realisasi rumusan kebijakan Administrasi Pembangunan yang diimplementasikan ) Penegakan Peraturan Perundang-
Internal (IKK :Nilai SAKIP :Kemandirian Keuangan) menuju Wilayah Bebas 10.Biro Ekbang : Meningkatnya kualitas kebijakan perekonomian daerah (IKK : Persentase undangan daerah)
pada Komponen Evaluasi Korupsi (WBK) (IKK :
Internal) realisasi rumusan Kebijakan Bidang Perekonomian Daerah yang di implementasikan)
Maturitas SPIP dan IKK : 11.Badan Penghubung :Meningkatnya Kepuasan Pelayanan Penghubung (IKK: Capaian
3. Biro ORB : Meningkatnya Jumlah Unit Kerja yang
kualitas pelaporan Pelayanan Penghubung)
berpredikat ZI) 12.Biro Adpim :Meningkatnya kualitas pelayanan pimpinan daerah (IKK : Presentase realisasi
Pencapaian Misi 4 kinerja
komponen
(IKK: Nilai
pelaporan pelayanan Pimpinan Daerah)
13.Biro Umum : Meningkatnya kualitas pelayanan SETDA (IKK : Presentase realisasi pelayanan
dilaksanakan oleh : SAKIP Provinsi)
4. Seluruh OPD SETDA)
14.DKISP :meningkatnya Penyelenggaraan Persandian dan Keamanan Informasi (IKK : Indeks
Seluruh OPD; : Meningkatnya
Akuntabilitas kinerja Keamanan Informasi (KAMI))
15.DKISP : Meningkatnya Kualitas Ketersediaan Data Statistik Sektoral (IKK: Persentase
40 program penyelenggaraan
pemerintahan (IKK Ketersediaan Data Base Statistik Sektoral
16.DKISP: Meningkatnya Layanan informasi publik yang transparan dan partisipatif (IKK:
103 Indikator :Capaian SAKIP Perangkat
Daerah ) Indeks Keterbukaan Informasi Publik)
17.DKISP :Meningkatnya Penerapan SPBE (IKK: Indeks SPBE)
Program 18.Set. DPRD :Dukungan dan fasilitasi Peran DPRD Provinsi Banten Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (IKK: Tingkat Dukungan dan Fasilitasi DPRD)
19.DPK: meningkatnya kualitas kearsipan daerah (indeks hasil pengawsan kearsipan)
FOKUS PRIORITAS 2
TEMATIK MANAJEMEN KINERJA PEMERINTAHAN
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Penguatan  Peningkatan manajemen aparatur melalui penerapan
kualitas sistem merit
pelayanan  Peningkatan penerapan spbe
SASARAN  Penguatan inovasi daerah
publik
MENINGKATNYA INDEKS
REFORMASI BIROKRASI

INDIKATOR KINERJA
INDEKS REFORMASI
BIROKRASI(66/B)

LOKASI Penguatan MANAJEMEN Penguatan


KP3B (KOTA SERANG) Akuntabilitas KINERJA Akuntabilitas
Kinerja PEMERINTAHAN Keuangan
PENANGGUNG JAWAB
 BKD
 DKISP PENGUATAN AKUNTABILITAS
 BAPPEDA PENGUATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
KINERJA
 BPKAD • Penguatan inventarisasi aset daerah
• Peningkatan kualitas
 INSPEKTORAT dokumen perencanaan
 BIRO ORGANISASI • Peningkatan efektivitas dan Penguatan
 BIRO PBJ efisiensi program dan Pemerintahan
 DKISP kegiatan yang Bersih PENGUATAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN
• Peningkatan kualitas evaluasi dan Bebas BEBAS KKN
KKN  Penguatan indeks pengelolaan barang dan jasa
internal sakip
 Penguatan zona integritas
RENSTRA DKISP PROVINSI BANTEN 2023-2026

Tujuan Daerah/ Tujuan PD Sasaran Daerah/ Sasaran PD Indikator Kinerja Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan tata kelola Meningkatnya penyelenggaraan Indeks Reformasi Birokrasi
pemerintahan yang baik, bersih Pemerintahan yang akuntabel,
efektif, dan efisien
Mewujudkan layanan informasi publik Meningkatnya akuntabilitas Capaian SAKIP
yang transparan dan partisipatif kinerja perangkat daerah
Penyelenggaraan pemerintahan (Nilai)
Mewujudkan peningkatan dan Meningkatnya layanan informasi Indeks keterbukaan Optimalisasi keterbukaan Peningkatan layanan
pemanfaatan teknologi informasi pada publik yang transparan dan informasi publik (Nilai) informasi dan komunikasi informasi dan komunikasi
pemerintahan partisipatif publik publik
Mewujudkan ketersediaan data Meningkatnya penerapan SPBE Indeks sistem pemerintahan Penguatan kapasitas layanan Optimalisasi penerapan
statistik sektoral berbasis elektronik SPBE SPBE
(SPBE) (Nilai)
Mewujudkan penyelenggaraan Meningkatnya Kualitas Maturitas data base statistik Maturitas data base Melaksanakan
persandian dan keamanan Informasi Ketersediaan Data Statistik sektoral (%) stratistik sektoral (%) penyelenggaraan statistik
Sektoral sektoral melalui
pengumpulan, pemeriksaan,
Pengelolaan serta
penyebarluasan
data statistik sektoral
Meningkatnya Penyelenggaraan Indeks keamanan informasi Indeks keamanan Melaksanakan peningkatkan
Persandian dan Keamanan (KAMI) (Score) informasi (KAMI) (Score) Manajemen pelayanan
Informasi persandian dan keamanan
informasi
Latar Belakang
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2018
Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
 Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
 Salah satu unsur SPBE adalah Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah
 Arsitektur SPBE Provinsi Banten Tahun 2020
 Peta Rencana SPBE Provinsi Banten Periode 2022 – 2026
merekomendasikan untuk reviu arsitektur SPBE Banten
 Peraturan Gubernur No 3 Tahun 2022 tentang RPD Banten 2023-
2026
 Rancangan Peraturan Presiden tentang Arsitektur SPBE Nasional
Road Map Penerapan SPBE Pemerintah Provinsi Banten

2021
2020 BANTEN SMART
PROVINCE

2019 TINGKAT
PEMANFAATAN
SPBE
2018 TINGKAT
PEMANTAPAN
2017 TINGKAT
INTEGRASI SPBE
PEMATANGAN
PENERAPAN &
TINGKAT TRANSFORMASI
PERSIAPAN &
PENGEMBANGAN
MODEL GENERIK: TIM KOORDINASI SPBE PEMDA
Kepala Biro
Organisasi Dinas Kominfo
• Mengoordinasikan integrasi • Mengelola Arsitektur SPBE
proses bisnis Pemda Kepala Kadis • Mengoordinasikan

Sekretaris Daerah
Biro Organisasi Kominfo pembangunan aplikasi dan
infrastruktur TIK
• Melaksanakan manajemen
• Mengoordinasikan
aset TIK dan Layanan
penerapan kebijakan SPBE
Pemda Kepala Keuangan Sekretar
Kepala Kepala Kepala Bappeda
• Mengoordinasikan layanan
Daerah is Bappeda
pemerintahan KeuDa • Mengoodinasikan perencanaan
• Mengoordinasikan SPBE • Mengoordinasikan Daerah SPBE Pemda
dengan instansi pusat dan penganggaran SPBE Pemda • Mengoordinasikan tata kelola
pemda lain data dan manajemen data
Kepala
Wantikda Kepala Perangkat
Dewan TIK Daerah/ Perangkat
PT Daerah
Perguruan Tinggi Daerah
• Menyampaikan kebutuhan layanan
• Memberikan rekomendasi
SPBE Pemda
arah pembangunan TIK
• Mengelola layanan SPBE

SUMBER:
Gambaran SPBE Banten
Kategori Penilaian SPBE
Tata Kelola SPBE Banten
 Kepemimpinan TIK
 SK No. 05/Kep.99-Huk/2021 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Provinsi Banten tertanggal 30 April
2021
 Kelembagaan TIK
 Dinas Kominfo yang harus melayani 39 OPD baik berupa biro, dinas,
dan badan di Provinsi Banten
 Perlu struktur kelembagaan TIK yang lebih jelas
 Kebijakan TIK
 Peraturan Gubernur Banten Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Pengelolaan Satu Data Indonesia Di Provinsi Banten.
 Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Kerangka Arsitektur SPBE

1. domain arsitektur Proses Bisnis;


2. domain arsitektur data dan
informasi;
3. domain arsitektur Infrastruktur
SPBE;
4. domain arsitektur Aplikasi SPBE;
5. domain arsitektur Keamanan
SPBE; dan
6. domain arsitektur Layanan SPBE
Visi dan Misi SPBE
 Visi SPBE adalah "Terwujudnya sistem pemerintahan berbasis elektronik
yang terpadu dan menyeluruh untuk mencapai birokrasi dan
pelayanan publik yang berkinerja tinggi”
 Misi SPBE:
1. melakukan penataan dan penguatan organisasi dan tata kelola
sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu;
2. mengembangkan pelayanan publik berbasis elektronik yang
terpadu, menyeluruh, dan menjangkau masyarakat luas;
3. membangun fondasi teknologi informasi dan komunikasi yang
terintegrasi, aman, dan andal; dan
4. membangun SDM yang kompeten dan inovatif berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.
Tujuan dan Sasaran SPBE
A. Tujuan SPBE
1. mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel.
2. mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya; dan
3. mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu.

B. Sasaran SPBE
1. terwujudnya tata kelola dan manajemen SPBE yang efektif dan efisien;
2. terwujudnya layanan SPBE yang terpadu dan berorientasi kepada pengguna;
3. terselenggaranya infrastruktur SPBE yang terintegrasi; dan
4. meningkatnya kapasitas SDM SPBE
KETERKAITAN ANTAR DOMAIN ARSITEKTUR
Arsitektur Infrastruktur SPBE
 Untuk memastikan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan
infrastruktur SPBE nasional dilakukan secara berbagi pakai dan efisien,
terhubung dengan infrastruktur SPBE Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
 Arsitektur Insfrastruktur perlu memperhatikan:
1. pusat komputasi dan data terpusat
2. kapasitas besar untuk komputasi dan penyimpanan.
3. penggunaan teknologi virtualisasi;
4. pemanfaatan aset teknologi informasi dan komunikasi (Hardware/Software/
Netware) secara optimal;
5. kendali yang terpusat dan kolaborasi operasional;
6. dukungan terkait media jaringan yang beragam;
7. Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai pemakai; dan
8. kerangka infrastruktur dan aplikasi pemerintah.
Tingkatan struktur referensi arsitektur
infrastuktur SPBE
 domain infrastruktur, yang mengelompokkan infrastruktur ke
dalam domain infrastruktur sebagai tingkat 1 (pertama), yang
menjadi struktur di tingkat nasional;
 area infrastruktur, yang menjelaskan area infrastruktur sesuai
dengan domain infrastruktur dalam mendukung pengelolaan
aplikasi serta data dan informasi, dikelompokkan ke dalam
area infrastruktur sebagai tingkat 2 (kedua), yang menjadi
struktur di tingkat nasional; dan
 kategori infrastruktur, yang menjelaskan lebih rinci dari area
infrastruktur, sebagai tingkat 3 (ketiga), yang menjadi struktur
di tingkat nasional.
Pertimbangan penyusunan Arsitektur
Insfrastruktur SPBE
1. harus mudah beradaptasi dengan kebutuhan masa depan,
dan mengakomodasi teknologi baru;
2. didefinisikan sebagai hirarki elemen infrastruktur SPBE
3. dirancang untuk mempromosikan kemudahan penggunaan,
aksesibilitas, dan pelaporan;
4. memfasilitasi layanan dan interoperabilitas bersama;
5. berbasis standar umum (open standard); dan
6. dapat digunakan untuk mendukung domain Aplikasi SPBE
serta domain data dan informasi melalui hubungan yang
terindikasi dan didukung oleh domain keamanan SPBE, maka
dapat terlihat relasi langsung pada domain infrastruktur SPBE
Arsitektur Keamanan SPBE
 Domain arsitektur keamanan SPBE bertujuan untuk mendeskripsikan
pengendalian dan pengintegrasian keamanan data dan informasi,
Aplikasi SPBE, serta infrastruktur SPBE yang terpadu dalam SPBE
nasional dan menjadi acuan bagi Instansi Pusat dan Pemerintah
Daerah, sehingga dapat dilakukan pengendalian melalui
identifikasi program keamanan, pertimbangan kelaikan keamanan
serta regulasi keamanan yang komprehensif
 Keamanan mencakup penjaminan kerahasiaan, keutuhan,
ketersediaan, keaslian, dan kenirsangkalan (nonrepudiation)
sumber daya terkait data dan informasi, Aplikasi SPBE, dan
infrastruktur SPBE
 Penjaminan kerahasiaan dilakukan melalui penetapan klasifikasi
keamanan, pembatasan akses, dan pengendalian keamanan
lainnya. Penjaminan keutuhan dilakukan melalui pendeteksian
modifikasi
Tingkatan struktur referensi arsitektur
keamanan SPBE
 domain keamanan, yang mengelompokkan keamanan
SPBE ke dalam domain keamanan terdiri dari standar
keamanan, penerapan keamanan dan rekomendasi
kelaikan keamanan, sebagai tingkat 1 (pertama), yang
menjadi struktur di tingkat nasional;
 area keamanan, yang mengelompokkan keamanan
SPBE ke dalam area keamanan terhadap data dan
informasi, Aplikasi SPBE, serta infrastruktur SPBE sebagai
tingkat 2 (kedua), yang menjadi struktur di tingkat
nasional

Anda mungkin juga menyukai