Anda di halaman 1dari 27

Laboratorium Hidrometeorologi

Departemen Geofisika dan Meteorologi


◦ 98% dari semua air yg ada di muka bumi
tersimpan di bawah permukaan tanah dan
tersimpan dalam pori-pori tanah. Distribusi dari
air tersebut:
x T
Tersimpan
i jjadi
di airbumi
i b i (96%)
x Tersimpan sebagai lengas tanah (2%)

◦ 2% dari semua air yg ada di muka bumi tersimpan


di danau, sungai dan cekungan permukaan bumi
yg lain Distribusi dari air tersebut ada di:
x Reservoir alami (1%)
x Reservoir buatan (1%)

2
J
Jenis air bumi berdasarkan asal
mulanya
1 Air
1. Ai meteorik
t ik
x Berasal dari atmosfer (presipitasi) dengan cara:
x Infiltrasi, rembesan influen ataupun kondensasi uap air
2. Air juvenil
x Air magmatik
x Air gunungapi dan kosmik
3. Air diremajakan (rejuvenated)
Air yang keluar dari proses geomorfik lalu kembali ke siklus
hidrologi melalui proses metamorfosa
4. Air konat
x Air yg terjebak pada suatu sedimen
x Umumnya kandungan mineral dan garamnya tinggi

3
Faktor-faktor y
yang
g mempengaruhi
p g
keberadaan air bumi
1. Porositas batuan
x Airbumi tersimpan pada pori-pori batuan terutama
sedimen klastik
x Aliran melalui pori adalah laminer
x Kapasitas penyimpanan/cadangan air suatu bahan
ditunjukkan dengan nilai porositas

Vv
n = x100%
V

Dimana:
n : persen porositas, %
Vv : volume rongga, cm3
V : volume
l ttotal
t l batuan
b t (
(gas, cair
i & padat),
d t) cm3

4
2 Retensi
2. R ifik Sr
i spesifik, S
Airbumi yg terdapat dlm pori tidak dapat dipindahkan
semua karena adanya gaya molekuler dan tegangan
permukaan
k yg akan
k memegang sebagianb i air i di
tempatnya, gaya menahan ini disebut retensi spesifik

Vwr
Sr = x100 %
V
Dimana:
Sr : retensi spesifik, %
Vwr : volume air yg ditahan, cm3
V : volume total batuan (gas, padat dan cair), cm3

5
3. Hasil spesifik, Sy

V wd
Sy = x 100 %
V
Sy : hasil spesifik, %
Vwr : volume air y
yangg dikuras/dikeluarkan,
/ , cm3
V : volume total batuan (gas, padat dan cair), cm3

Berarti porositas merupakan penjumlahan dari retensi


spesifik dan hasil spesifik:
n = Sr + Sy

6
◦ Akifer (aquifer), satuan geologi yang mudah
meloloskan
l l k air i (permeable
bl ) dan
d menghasilkan
h ilk air
i
yang cukup dalam perhitungan ekonomi.
x Umumnya y tersusun oleh material yg tidak kompak
p y yaitu
pasir dan gravel, termasuk batuan sedimen seperti
batupasir (sandstone), karst (limestone), dan batuan
kristalin serta volkanik yang telah lapuk.

7
◦ Akitar (aquitar), satuan geologi yang cukup
permeable utk mentransimisikan air dlm
kuantitas yg signifikan tapi harus dalam area
yang luas dan periode waktu yg panjang
x Umumnya tersusun oleh material liat (clay), geluh (loam)
dan shale.

◦ Akiklud (aquiclude), satuan geologi yang tidak


dapat meloloskan air (impermeable).
x U
Umumnya berupa
b b t
batuan b k ataupun
beku t metamorfosa
t f yg
tidak ada retakannya

8
• Akifer artesis/tertekan (confined aquifer)
• Akifer b b (unconfined
k f /freatik/non-artesis/bebas
f k f d
aquifer)
• Akifer bocor (leaky aquifer)

Perluasan:
• Akifer melayang
• Akifer semi-tertekan

9
Tipe-tipe akifer
Akifer tertekan Akifer bebas

akiklud water tablea


water level

akifer akifer

akiklud akiklud

Akifer bocor water table Akif b


Akifer bocor
akitar
akitar

akifer akifer

akiklud akiklud

10
Konstanta Geohidrolika Akifer
1. Koefisien simpanan (S)
Volume air yang dilepaskan/diambil oleh akifer ke dalam
simpanan per satuan luas permukaan akifer dan per satuan
perubahan tinggi air.
Koef. Simpanan untuk akifer tertekan

⎛ n 1 ⎞
S = ρ gH ⎜⎜ + ⎟⎟
⎝ Ew ES ⎠

ρ : kerapatan air (kg/m3)


g : percepatan gravitasi (m/detik2)
H : ketebalan akifer (m)
n : i
porositas
Ew : modulus beban kompresi air (2000 x 106 N/m2)
Es : modulus elastisitas skeleton butiran (300 x 106
N/m
/ 2 untuk bahan tak terkonsolidasi))

11
2. Permeabilitas (k)
Suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media poreus.
Nilai permeabilitas ini ditentukan oleh jenis batuan dan
cairan yang melaluinya.
1
χ=
⎡ (1 − n)2 ⎡ θ P ⎤

2

⎢ 3 ⎢ ∑ ⎥ ⎥m
⎢⎣ n ⎣100 d m ⎦ ⎥⎦
χ : permeabilitas spesifik (intrinsik)
m : faktor pemadatan ≅ 5
θ : faktor bentuk pasir (6 untuk butiran berbentuk
bola dan 77,7
7 untuk butiran bersudut)
n : porositas
P : persentase pasir yg ditahan antara dua ayakan
yg berdekatan (%)
dm: rata-rata geometrik ukuran dua ayakan
yg berdekatan (m)

12
Nilai Permeabilitas Berbagai Jenis Batuan
Janis Batuan Permeabilitas (m/hari)
Kerikil kasar 150,0
Kerikil menengah 270,0
K ikil
Kerikil 450 0
450,0
Pasir kasar 45,0
Pasir menengah 12,0
Pasir halus 2,5
B t
Batupasir
i menengah
h 31
3,1
Batupasir halus 0,2
Silt 0,08
Lempung 0,002
B t
Batugamping
i 0 94
0,94
Dolomit 0,001
Skis 0,2
Batu sabak 0,00008
T ff
Tuff 02
0,2
Basalt 0,01
Gabro lapuk 0,2
Granit lapuk 1,4
Sumber: Morris dan Johnson, (dalam Simoen, 1996)

13
Pengukuran
g permeabilitas
p
dengan uji pemompaan
Permeabilitas dihitung dari nilai Transmisivitas atau
transmisibilitasnya (T=kH, k: koef. Permeabilitas dan H:
tebal akifer)
◦ Metode Theis:
Q 4Tu
T= Wu S= 2
4Π.s r
t
dimana:
T : Transmisivitas akifer (m2/hari)
s : Drawdown
S : Koefisien storage
Q : Debit pemompaan (m3/hari)
14
Metode Theis recovery

2,30.Q
T=
4Π.Δs '
dimana:
T : Transmisivitas akifer (m2/hari)
Q : Debit pemompaan (m3/hari)
Δs ' : Selisih residual drawdown pada suatu siklus log (m)

15
Metode Cooper-Jacob

2,30.Q 2,25.T .t o
T= S=
4Π.Δs r2
dimana:
T : Transmisivitas akifer (m2/hari)
Q : Debit p
pemompaan
p ((m3/hari))
s : Selisih drawdown pada siklus log (m)
S : Koefisien storage
to : Waktu awal pemompaan
r : Jarak antar sumur (m)

16
Metode Chow
Q 4T .t.u
T= Wu S=
4Π.s r2

dimana:
T : Transmisivitas akifer (m2/hari)
Q : Debit p
pemompaan
p ((m3/hari))
s : Drawdown (m)
S : Koefisien storage

17
Metode Shallow Dug-well Recovery Test

rc2 . ln (Re / rw )
K= (1 / t ). ln(S 0 / S t )
2L
dimana:
K : Permeabilitas akifer
t : Waktu setelah pompa berhenti

18
19
` Metode Theis Waktu uji pemompaan Drawdown (s) r2/t

◦ Waktu (menit) (hari) (feet) (ft2/hari)

pemompaan 1.0 6.94E-04 0.66 5.76E+07

4 jam dengan 1.5 1.04E-03 0.87 3.84E+07

laju konstan,
2.5 1.74E-03 0.99 2.30E+07

Q= 1,111 cfs
Q
3.0 2.08E-03 1.11 1.92E+07
4.0 2.78E-03 1.21 1.44E+07
◦ Jarak sumur 5.0 3.47E-03 1.36 1.15E+07
pemompaan 6.0 4.17E-03 1.49 9.60E+06

dan observasi 8.0 5.56E-03 1.59 7.20E+06

200 feet 10.0 6.94E-03 1.75 5.76E+06

◦ Data
14.0 9.72E-03 1.86 4.11E+06

drawdown (s)
18.0 1.25E-02 2.08 3.20E+06
24.0 1.67E-02 2.2 2.40E+06
terdapat pada 30.0 2.08E-02 2.36 1.92E+06
tabel berikut: 40.0 2.78E-02 2.49 1.44E+06
60.0 4.17E-02 2.65 9.60E+05
80.0 5.56E-02 2.88 7.20E+05
100.0 6.94E-02 3.04 5.76E+05
120.0 8.33E-02 3.16 4.80E+05
180.0 1.25E-01 3.28 3.20E+05
240.0 1.67E-01 3.51 20
2.40E+05
Data observasi Type curve

s W(u)

r2/t
/ u

Data observasi

Type curve
s

W(u)

r2/t

u
21
Dari grafik data pengamatan
S = 1.21 feet
r2/t = 1.92 x 107 ft2/hari
Dari type curve
u = 0.050
W(u) = 2.48
Q = 1.111 cfs = 96000 ft3/hari
T = (96000(2.48))/(4(3.14)(1.21)) = 15665 ft2/hari
S = 4(15665)(0 050)/1 92 x 107 = 1
4(15665)(0.050)/1.92 631 x 10-44
1.631

22
` Major source of drinking and irrigation
water
◦ in rural areas
◦ half of urban dwellers
` Contaminants come from
◦ septic tanks,
tanks landfills,
landfills tailing ponds,
ponds agricultural
fields
◦ Herbicides and fertilizers

23
` Waste disposal sites and underground storage
tanks
◦ Water leaks and percolates into the aquifers
` Treatment iis either
T i h extremely
l expensive
i or
impossible
` Sponge analogy

24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai