distress syndrome (RDS) adalah kurangnya Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah surfaktan pada paru-paru. Surfaktan adalah kesulitan atau terjadinya disfungsi pernapasan cairan yang melapisi bagian dalam paru-paru. pada neonatus yang dikarenakan beberapa hal, Paru-paru janin mulai membuat surfaktan selama yaitu pada masa maternal seperti riwayat trimester ketiga kehamilan (minggu 26 melalui penyakit pada ibu (hipertensi dan diabetes); masa persalinan). Yaitu suatu substansi bagian dalam fetal seperti bayi lahir prematur dan kelahiran kantung udara di paru-paru. Hal ini yang ganda; masa persalinan seperti kehilangan darah membantu dan menjaga paru-paru terbuka yang berlebih, postmaturitas, secsio secaria); dan sehingga pernapasan dapat terjadi setelah lahir masa neonatal dikarenakan infeksi dan asfiksia neonatorum (Kosim, 2010). DEFINISI ETIOLOGI (NHLBI, 2012).
1. terapi penggantian 1. napas cepat
surfaktan 2. bernapas bising 2. dukungan pernapasan (seperti mendengus) dari ventilator/nCPAP TATALAKSANA RDS CARA 3. retaksi dada dengan setiap napas 3. terapi oksigen 4. obat-obat (RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME) MENDIAGNOSIS mengekspos tulang rusuk di bawah kulit 5. terapi suportif 4. sianosis (kebiruan pada kulit)
FAKTOR RISIKO GEJALA KLINIS
Gejala dan tanda klinis yang ditemui pada SGNN Faktor-faktor risiko yang dapat kita adalah: dispnue, merintih (grunting), takipnu pertimbangkan untuk meramalkan terjadinya (pernafasan lebih 60x/menit), retraksi dinding SGNN adalah prematuritas, masa kehamilan, jenis kelamin, ras, riwayat kehamilan PEMERIKSAAN KOMPLIKASI toraks dan sianosis. Gejala-gejala ini timbul dalam 24 jam pertama sesudah lahir dengan sebelumnya, bedah sesar, diabetes, ketuban pecah lama, penyakit ibu (Tobing, 2004). Sedangkan ada PENUNJANG derajat yang berbeda, tetapi biasanya gambaran sindrom gawat nafas sudah nyata pada usia 4 jam beberapa lagi faktor risiko terbesar untuk (Tobing, 2004). sindrom gawat pernapasan yaitu prematuritas, meskipun sindrom tidak terjadi pada semua bayi A. jangka pendek B. jangka panjang baru lahir prematur dan faktor risiko lainnya 1. ruptur alveoli 1. bionchopulmonaru termasuk diabetes ibu, sesar, dan asfiksia 2. infeksi dysplasia (BPD) neonatorum (Pramanik, 2015). 3. perdarahan 2. retinopathy 1. rontgen intrakranial premature 2. CT-scan 4. PDA (Patent 3. perdarahan paru Ductus Arteriosus 4. apnea prematuritas DINAHARIN NISVIETY_G2A021201