Anda di halaman 1dari 1

DINAHARIN NISVIETY_G2A021201

Mind Mapp RDS KEPERAWATAN ANAK 1/3D

Penyebab yang sering terjadi pada respiratory


distress syndrome (RDS) adalah kurangnya
Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah
surfaktan pada paru-paru. Surfaktan adalah
kesulitan atau terjadinya disfungsi pernapasan
cairan yang melapisi bagian dalam paru-paru.
pada neonatus yang dikarenakan beberapa hal,
Paru-paru janin mulai membuat surfaktan selama
yaitu pada masa maternal seperti riwayat
trimester ketiga kehamilan (minggu 26 melalui
penyakit pada ibu (hipertensi dan diabetes); masa
persalinan). Yaitu suatu substansi bagian dalam
fetal seperti bayi lahir prematur dan kelahiran
kantung udara di paru-paru. Hal ini yang
ganda; masa persalinan seperti kehilangan darah
membantu dan menjaga paru-paru terbuka
yang berlebih, postmaturitas, secsio secaria); dan
sehingga pernapasan dapat terjadi setelah lahir
masa neonatal dikarenakan infeksi dan asfiksia
neonatorum (Kosim, 2010).
DEFINISI ETIOLOGI (NHLBI, 2012).

1. terapi penggantian 1. napas cepat


surfaktan 2. bernapas bising
2. dukungan pernapasan (seperti mendengus)
dari ventilator/nCPAP
TATALAKSANA RDS CARA 3. retaksi dada dengan
setiap napas
3. terapi oksigen
4. obat-obat (RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME) MENDIAGNOSIS mengekspos tulang
rusuk di bawah kulit
5. terapi suportif
4. sianosis (kebiruan pada
kulit)

FAKTOR RISIKO GEJALA KLINIS


Gejala dan tanda klinis yang ditemui pada SGNN
Faktor-faktor risiko yang dapat kita
adalah: dispnue, merintih (grunting), takipnu
pertimbangkan untuk meramalkan terjadinya
(pernafasan lebih 60x/menit), retraksi dinding
SGNN adalah prematuritas, masa kehamilan,
jenis kelamin, ras, riwayat kehamilan PEMERIKSAAN KOMPLIKASI toraks dan sianosis. Gejala-gejala ini timbul
dalam 24 jam pertama sesudah lahir dengan
sebelumnya, bedah sesar, diabetes, ketuban pecah
lama, penyakit ibu (Tobing, 2004). Sedangkan ada PENUNJANG derajat yang berbeda, tetapi biasanya gambaran
sindrom gawat nafas sudah nyata pada usia 4 jam
beberapa lagi faktor risiko terbesar untuk
(Tobing, 2004).
sindrom gawat pernapasan yaitu prematuritas,
meskipun sindrom tidak terjadi pada semua bayi A. jangka pendek B. jangka panjang
baru lahir prematur dan faktor risiko lainnya 1. ruptur alveoli 1. bionchopulmonaru
termasuk diabetes ibu, sesar, dan asfiksia 2. infeksi dysplasia (BPD)
neonatorum (Pramanik, 2015). 3. perdarahan 2. retinopathy
1. rontgen intrakranial premature
2. CT-scan 4. PDA (Patent 3. perdarahan paru
Ductus Arteriosus 4. apnea prematuritas DINAHARIN NISVIETY_G2A021201

Anda mungkin juga menyukai