Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK MUNCULNYA COVID - 19

Karya Tulis Ilmiah

( Disusun Sebagai Syarat Kenaikan Kelas )

Disusun Oleh : Fikri Zuharyan

NISN : 0040475853

Kelas : X MIPA 4

Guru Pembimbing : Kurnia Hesti, M.pd

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 BENGKULU SELATAN

i|Page
KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK MUNCULNYA COVID – 19

( Diajukan sebagai salah satu syarat kenaikan kelas )

FIKRI ZUHARYAN

X MIPA 4

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 2 BENGKULU SELATAN

2019/2020

HALAMAN PENGESAHAN

ii | P a g e
Judul Karya Tulis Ilmiah : Dampak Covid – 19 Kehidupan di Bumi

1. Nama Penulis :
a. Nama lengkap : Fikri Zuharyan
b. NISN : 0040475853
c. Kelas : X MIPA 4
d. Jurusan : IPA
e. Sekolah : SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan
f. Alamat Sekolah : Jl. Kolonel Berlian Manna BS
g. Telpon/Faks Sekolah : (0739)21121
h. Alamat Rumah : Jl. Swadaya
2. Guru Pembimbing :
a. Nama Lengkap : Kurnia Hesti, M.pd
b. NIP :197307292005022002

Guru Pembimbing Manna, April 2020

Kurnia Hesti, M.pd Fikri Zuharyan


NIP : 197307292005022002 NISN: 0040475853

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan

Drs. H. Sudisman, M.pd


NIP : 197307292005022002

KATA PENGANTAR

iii | P a g e
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penuliasan karya tulis ilmiah yang berjudul “Dampak Munculnya Covid-19”
sebagai syarat untuk kenaikan kelas.

Selama penulisan karya tulis ilmiah ini tentunya penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing penulis. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H. Sudsman, M.pd, selaku kepala sekolah yang telah memberikan izindalam
pelaksanaan penulisan karya tulis ilmiah ini.
2. Kurnia Hesti, M.pd, selaku guru yang telah membimbing penulis dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini.
3. Dewan guru dan rekan – rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu penulis dalam karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya karya
tulis ilmiah selanjutnya yang lebih baik lagi. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semoga Allah SWT member lindungan bagi kita
semua.

Manna, April 2020

Penulis

Daftar Isi

iv | P a g e
Halaman Pengesahan............................................................................................iiii

Kata Pengantar.................................................................................................iv

Daftar Isi............................................................................................................v

Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

Bab II Pembahasan..........................................................................................3

A. Pengertian Covid-19......................................................................................3
B. Pengaruh Covid-19 Terhadap Manusia..........................................................4
C. Penyebaran Virus Corona..............................................................................5
D. Kematian.......................................................................................................5
E. Respon Pemerintah Indonesia........................................................................6
F. Respon Internasional......................................................................................6
G. Dampak Positif Covid-19..............................................................................7

Bab III Penutup................................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................9
Daftar Pustaka..................................................................................................10

v|Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta
orang. Kota ini merupakan pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, yang terletak
sekitar 700 mil (1100 km) di sebelah selatan Beijing, 500 mil (800 km) di sebelah barat
Shanghai, dan 600 mil (970 km) di sebelah utara Hong Kong.[] Bandar udara Wuhan memiliki
penerbangan langsung ke berbagai kota besar di Eropa: enam kali penerbangan mingguan ke
Paris, tiga kali ke London, dan lima kali ke Roma.

Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia)
yang tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut
Huanan. Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan, ayam,
burung pegar, kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya. Setelah
virus korona diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa virus
korona baru ini bersumber dari hewan.

Sebagian besar virus korona bersirkulasi di antara hewan, tetapi enam spesies di
antaranya berevolusi dan mampu menginfeksi manusia, seperti yang terlihat pada sindrom
pernapasan akut berat (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dan empat virus
korona lain yang menyebabkan gejala pernapasan ringan seperti pilek. Keenamnya dapat
menular dari manusia ke manusia.

Pada tahun 2002, dengan musang sebagai sumber virus, wabah SARS dimulai di daratan
Tiongkok dan menjalar hingga ke Kanada dan Amerika Serikat dengan bantuan beberapa penular
super dan adanya penerbangan internasional. Akibatnya, lebih dari 700 orang meninggal di
seluruh dunia. Kasus SARS terakhir dilaporkan pada tahun 2004. Pada saat itu, pemerintah
Tiongkok dikritik oleh WHO karena bersikap lamban dalam menangani virus tersebut. Sepuluh
tahun setelah SARS, penyakit virus korona terkait unta arab, yaitu MERS, mengakibatkan lebih
dari 850 orang meninggal di 27 negara. Wabah virus korona dari Wuhan dikaitkan dengan pasar
yang menjual hewan untuk dikonsumsi, sehingga penyakit tersebut diduga berasal dari hewan.

1|Page
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa wabah virus korona baru akan mirip dengan wabah
SARS. Kekhawatiran tersebut diperburuk oleh adanya perkiraan bahwa sejumlah besar
wisatawan akan berlibur pada Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 25 Januari 2020.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak covid-19 terhadap bumi?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengaruh covid-19 terhadap bumi
2. Membahas tindakan yang harus dilakukan
3. Memperluas wawasan tentang kejadian yang tengah menimpa kita

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Covid-19
Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah
peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh
koronavirus jenis baru yang diberi nama Corona.Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai
pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih
dari 620.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori,
mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.
Virus Corona diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan
pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk.Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin
dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda
yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19 paling
menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja
terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala
biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum
di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa pneumonia dan sindrom
gangguan pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit
ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah
pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk,
menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai
bahwa mereka terinfeksi.
Upaya untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina,
pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya ini
termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta
pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan, berbagai penutupan perbatasan negara
atau pembatasan penumpang yang masuk, penapisan di bandara dan stasiun kereta, serta
informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal. Sekolah dan universitas telah
ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2
miliar siswa

3|Page
B. Pengaruh Covid-19 Terhadap Manusia
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau
pembatalan acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan
barang yang mendorong pembelian panik. Mis informasi dan teori konspirasi tentang virus telah
menyebar secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang
Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Gejala awal mulai
bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019. Pasar ditutup tanggal 1
Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina. Kurang lebih 700
orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit,
menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi infeksi,
41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus Corona, dua orang di antaranya suami-istri, salah
satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu keluarga yang bekerja di
toko ikan. Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9 Januari dan 16 Januari 2020.
Kasus yang dikonfirmasi di luar daratan Tiongkok termasuk 3 wanita dan 1 pria di
Thailand, dua pria di Hong Kong, dua pria di Vietnam, satu pria di Jepang, satu wanita di Korea
Selatan, satu pria di Singapura, satu wanita di Taiwan dan satu pria di Amerika Serikat. Angka-
angka ini didukung oleh para ahli seperti Michael Osterholm.
Pada 17 Januari, sebuah kelompok Imperial College London di Inggris menerbitkan
perkiraan bahwa terdapat 1.723 kasus dengan timbulnya gejala virus tersebut pada 12 Januari
2020. Perkiraan ini didapat berdasarkan pola penyebaran awal dari virus Corona ke Thailand dan
Jepang. Mereka juga menyimpulkan bahwa "penularan dari manusia ke manusia yang
berkelanjutan tidak harus dikesampingkan". Ketika kasus-kasus selanjutnya terungkap, mereka
kemudian menghitung ulang bahwa "terjadi 4.000 kasus Covid-19 di Kota Wuhan … mulai
timbul gejala pada 18 Januari 2020".

4|Page
C. Penyebaran
Angka reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia diperkirakan
antara 2 dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa banyak makhluk hidup yang baru
terinfeksi yang kemungkinan menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah
dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.
Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas Kedokteran
Tradisional Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan Sekolah Tinggi Teknik Biologi Wuhan
menerbitkan sebuah artikel setelah melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak, trenggiling, dan
dua spesies ular",yang menyimpulkan bahwa " Corona tampaknya merupakan virus rekombinan
antara koronavirus kelelawar dan koronavirus yang asalnya tidak diketahui"... dan ..."ular adalah
reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk virus Corona" yang kemudian menyebar
ke manusia. Beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa Corona dikembangkan sebagai hasil dari
"virus gabungan antara kelelawar dan ular.
Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv
yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Jinyintan Wuhan,
Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka
menunjukkan bahwa Corona 96% identik di tingkat genom secara keseluruhan dengan
koronavirus kelelawar.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus Corona masuk ke tubuh manusia melalui
Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.

D. Kematian
Per 5 April 2020, terjadi 64.753 kasus kematian yang dikaitkan dengan COVID-19.
Menurut NHC Tiongkok, sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah pasien yang lebih
tua - sekitar 80% kematian yang tercatat berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan
75% memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada termasuk penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Kasus kematian pertama yang dilaporkan adalah seorang pria berusia 61 tahun pada 9 Januari
2020 yang pertama kali dirawat di rumah sakit Wuhan pada 27 Desember 2019. Kasus kematian
pertama di luar Tiongkok terjadi di Filipina, dimana seorang pria warga negara Tiongkok berusia
44 tahun menderita pneumonia parah dan meninggal pada 1 Februari. Pada 8 Februari 2020,

5|Page
diumumkan bahwa seorang warga Jepang dan seorang warga Amerika Serikat meninggal akibat
virus di Wuhan. Mereka adalah orang asing pertama yang meninggal akibat virus korona. Kasus
kematian pertama di luar Asia terjadi di Paris, Prancis pada 15 Februari 2020, ketika seorang
turis Tiongkok berusia 80 tahun dari Hubei meninggal setelah dirawat di rumah sakit sejak 25
Januari.

E. Respon Pemerintah Indonesia


Sebagai antisipasi atas merebaknya koronavirus yang bisa menjalar ke Indonesia,
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia.
Salah satunya adalah dengan membentuk 132 rumah sakit rujukan yang langsung berada di
bawah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) (sebelumnya hanya 100 rumah sakit). Beberapa
rumah sakit di berbagai daerah juga menjadi rujukan, seperti RSPI Sulianti Saroso, RSUD
Tarakan, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan penghentian sementara kebijakan
bebas visa bagi warga Tiongkok, menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk
Daratan Tiongkok, dan melarang pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk
memasuki atau transit di Indonesia. Selain itu, penerbangan dari dan ke Daratan Tiongkok
ditunda per 5 Februari.

F. Respon Pemerintah Internasional

Respon Tiongkok terhadap virus telah dipuji oleh beberapa pemimpin luar negeri. Presiden AS
Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping "atas nama
Rakyat Amerika" pada 24 Januari 2020 di Twitter, menyatakan bahwa "Tiongkok telah bekerja
sangat keras untuk mengendalikan virus korona. Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan
transparansi mereka" dan menyatakan bahwa "Semuanya akan bekerja dengan baik." Menteri
Kesehatan Jerman Jens Spahn, dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television, mengatakan
dengan perbandingan dengan respon Tiongkok terhadap SARS pada tahun 2003: "Ada
perbedaan besar dengan SARS. Kami memiliki Tiongkok yang jauh lebih transparan. Tindakan
Tiongkok jauh lebih efektif di hari-hari pertama." Dia juga memuji kerja sama dan komunikasi
internasional dalam menangani virus ini.

6|Page
Pada misa hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada tanggal 26 Januari 2020,
Paus Fransiskus memuji "komitmen besar oleh komunitas Tionghoa yang telah diberlakukan
untuk menanggulangi virus korona" dan memulai doa penutup untuk "orang-orang yang sakit
karena virus yang telah menyebar ke Tiongkok".

G. Dampak Positif Covid-19


1. Seluruh Dunia Bekerjasama
Sejak merebaknya virus Covid-19, dunia seakan berbondong-bondong bekerjasama
mengalahkan satu musuh bersama. Kerjasama global itu belum pernah terjadi. Sebelum adanya
wabah ini, setiap orang dan negara hanya memikirkan masalahnya sendiri-senidri. Isu politik,
kecemasan, perubahan iklim, penyakit mental, resei seks, dan bunuh diri terjadi karena
individualisme yang sangat tinggi. Setiap negara seakan saling menyalahkan, saling menunjuk
siapa dalang yang baling bersalah atas semua kekacauan yang terjadi. Semua berubah 180 derajat
ketika Covid-19 ini muncul.
Kasus ini membuat setiap orang dan negara berfokus pada satu hal yang sama,
memahami pentingnya koordinasi tindakan pencegahan. China mengerahkan tenaga medis untuk
membantu Italia yang tengah mengalami krisis Covid-19. Bahkan dua negara yang selama ini
berseteru dan berkonflik, Israel dan Palestina, bersatu untuk perangi wabah Virus Covid-19 ini.
Kerjasama dilakukan dalam bentuk penyediaan tempat tinggal sementara oleh Israel untuk 70
pekerja dari Palestina, setelah sebelumnya perbatasan tepi barat ditutup untuk menekan
penyebaran Covid-19. Pemerintah di seluruh dunia gotong royong menerapkan langkah-langkah
ekonomi untuk membantu negara-negara yang rentan secara ekonomi.

2. Kualitas Udara Membaik


Selama ini kualitas udara di dunia dari tahun ke tahun terus memburuk akibat tingginya
polusi akibat adanya industri dan kendaraan bermotor. Masyarakat dunia terlalu sibuk bekerja,
hingga melupakan bahwa kesehatan mental perlu dijaga, polusi dan polarisasi perlu
dikendalikan. Sejak dicetuskannya social distancing kemudian menjadi physical distancing,
perlahan namun pasti kulitas udara semakin membaik karena minimnya lalu lalang kendaraan
dan industri yang berhenti beroperasi sementara.

7|Page
Emisi karbon di China berada pada titik yang sangat rendah, terus turun setiap harinya.
Kondisi ini diungkapkan oleh Nasa melalui potret menggunakan satelitnya yang ada di orbit
bumi. Jakarta yang selama ini dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di
dunia juga mengalami hal serupa. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan
bahwa sejak pemberlakukan work from home, kualitas udara terus membaik beberapa waktu
terakhir.

3. Memberi Ruang Untuk Alam


Sudah saatnya manusia memberi ruang untuk alam. Sejak peradaban dimulai, manusia
menjadi satu-satunya makhluk yang paling merusak alam. Tak terhitung lagi kerusakan apa saja
yang disebabkan manusia kepada alam, mulai dari penggundulan hutan, pencemaran lingkungan,
penggrusuran lahan, hingga perburuan liar. Diberlakukannya lockdown, social distancing, hingga
physical distancing akhirnya memberikan alam berserta semua makhluk hidup di dalamnya jeda
dan ruang untuk menempati yang seharusnya menjadi tempat mereka.

4. Lebih Peduli Dengan Kesehatan


Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang membuat panik di
sejumlah negara. Namun dibalik itu, karena wabah tersebut kita sekarang lebih memperhatikan
kesehatan dan lebih menjaga kebersihan.
Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan sesama dan memaksa diri untuk bisa
bekerja sama secara global dengan kompak melakukan social distancing juga isolasi mandiri.
Dengan mengingat bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan
betapa berharganya kita satu sama lain.

8|Page
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan tadi, dapat disimpilkan bahwa virus cora sangat berbahaya
bagi kelangsungan hidup manusia. Sampai sekarangpun, vaksin untuk mengobati wabah Covid-
19 ini belum juga ditemukan, ditambah lagi penyebarannya yang begitu cepat membuat
masyarakat sangat takut dan panik. Namun, masih banyak yang mengabaikan betapa
berbahayanya wabah ini. Masih banyak orang yang keluyuran sana sini seolah tak tau apa yang
sedang terjadi. Adapun manusia egois yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari
keuntungan seperti menaikkan harga masker. Namun adapula dampak positif yang di timbulkan
oleh wabah covid-19 ini, karena disetiap kejadian pasti ada hikmahnya.

B. Saran
Sebagai makhluk yang memiliki akal pikiran, kita sebagai manusia harus mengambil tindakan
untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 ini. Pencegahan yang dapat kita lakukan di
antaranya yaitu memakai masker, mencuci tangan sampai bersih, dan jangan bepergian jika tidak
benar benar penting. Namun, kita juga tidak boleh menjadikan alasan tersebut untuk bermalas –
malasan. Sebagai pelajar kita harus tetap melaksanakan kewajiban kita yaitu belajar, dengan cara
belajar dirumah dan menggunakan aplikasi belajar online. Kita juga harus tetap menjaga
kesehatan kita bukan hanya dari Covid-19, tapi juga dari penyakit lain.

9|Page
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_2019%E2%80%932020
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/17/190300123/dampak-pandemi-virus-corona-
pada-lingkungan-polusi-udara-global-turun
https://www.liputan6.com/global/read/4217476/headline-polusi-udara-sejumlah-negara-turun-
saat-pandemi-corona-bagaimana-indonesia
https://www.suara.com/health/2020/03/20/185500/5-sisi-positif-wabah-virus-corona-covid-19-
salah-satunya-kerjasama-dunia
https://phinemo.com/dampak-positif-wabah-virus-corona-terhadap-bumi-dan-umat-manusia/

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai