Anda di halaman 1dari 28

SKEMA 1

PERENCANAAN PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN


HARTA BENDA WAKAF
OUTLINE MATERI

I. Ketentuan dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan dan


pengembangan harta benda wakaf.
a. Undang-Undang Wakaf
b. Peraturan pemerintah tentang Wakaf
c. Peraturan Badan Wakaf Indonesia tentang Pengelolaan Wakaf
II. Rancangan kebijakan pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf
a. Perumusan Masalah
b. Perumusan Usulan
c. Rekomendasi Kebijakan
KETENTUAN DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH DALAM
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
HARTA BENDA WAKAF
UNDANG- Undang undang Adapun tentang

UNDANG yang mengatur


perwakafan adalah
UU No. 41 tahun
2004.
Undang-undang ini
memuat 11 Bab dan
71 Pasal.
Pengelolaan wakaf
dituangkan dalam
Bab V pasal 42
sampai pasal 46.

WAKAF
UNDANG-UNDANG WAKAF

• Pasal 42 : Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta


benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya.

• Pasal 43
1. Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf oleh
Nazhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dilaksanakan
sesuai dengan prinsip syariah.
2. Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
produktif.
3. Dalam hal pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf yang dimaksud pada ayat (1) diperlukan penjamin,
maka digunakan lembaga penjamin syariah
UNDANG-UNDANG WAKAF

Pasal 44
1. Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf
Nazhir dilarang melakukan perubahan peruntukan harta benda
wakaf kecuali atas dasar izin tertulis dari Badan Wakaf
Indonesia.
2. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan
apabila harta benda wakaf ternyata tidak dapat dipergunakan
sesuai dengan peruntukan yang dinyatakan dalam ikrar wakaf
PASAL 45

1) Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir diberhentikan dan diganti
dengan Nazhir lain apabila Nazhir yang bersangkutan:
a. meninggal dunia bagi Nazhir perseorangan;
b. bubar atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk Nazhir organisasi atau Nazhir badan hukum;
c. atas permintaan sendiri;
d. tidak melaksanakan tugasnya sebagai Nazhir dan/atau melanggar ketentuan larangan
dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
2) Pemberhentian dan penggantian Nazhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh Badan Wakaf Indonesia.
3) Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang dilakukan oleh Nazhir lain
karenapemberhentian dan penggantian Nazhir, dilakukan dengan tetap memperhatikan
peruntukan harta benda wakaf yang ditetapkan dan tujuan serta fungsi wakaf.
Pasal 46
• Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan dan pengembangan
harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Pasal
43, Pasal 44, dan Pasal 45 diatur dengan Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah tentang wakaf
dituangkan dalam PP No. 42 tahun 2006
yang kemudian di rubah dalam PP. No. 25
PERATURAN tahun 2018 yang diundangkan pada
PEMERINTAH tanggal 2 juli tahun 2018.
TENTANG
WAKAF Pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf diatur dalam PP No. 42
tahun 2006 pada Bab V pasal 45 sampai
pasal 48. Khusus untuk pasal ini, tidak
ada yang dirubah dalam PP No. 25 tahun
2018.
Pasal 45
1.Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan
harta benda wakaf sesuai dengan peruntukan
yang tercantum dalam Akta Ikrar Wakaf.
2.Dalam mengelola dan mengembangkan harta
benda wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk memajukan kesejahteraan umum, Nazhir
PERATURAN dapat bekerjasama dengan pihak lain sesuai
PEMERINTAH dengan prinsip Syariah.

TENTANG Pasal 46
WAKAF Pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf dari perorangan warga negara asing,
organisasi asing dan badan hukum asing yang
berskala nasional atau internasional, serta harta
benda wakaf terlantar, dapat dilakukan oleh BWI.
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WAKAF
PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA TENTANG PENGELOLAAN
WAKAF

Pada pasal 48 ayat (1) PP No. 42 tahun 2006 bahwa Pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf harus berpedoman pada peraturan BWI.

Peraturan BWI yang mengatur tentang pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf adalah
PBWI nomor 01 tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf.

Pengelolaan dan Pengembangan harta Benda Wakaf dituangkan dalam Bab 2 pasal 2,3 dan pasal 4.

Secara umum, pasal 2-4 peraturan BWI ini merujuk pada UU No. 41 tahun 2004 pasal 42 sd. 46, dan
PP No. 42 tahun 2006 pasal 45 sd. 48. Hanya saja, lebih detail lagi diatur tentang biaya operasional
nazir dalam mengelola wakaf.
Dalam pasal 2 ayat (3) PBWI no 01 tahun 2020 dituangkan bahwa nazir dapat meminta biaya
administrasi dan atau biaya operasional kepada wakif dengan tidak mengurangi wakaf.
PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA TENTANG
PENGELOLAAN WAKAF
PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA TENTANG
PENGELOLAAN WAKAF
RANCANGAN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
HARTA BENDA WAKAF
adalah kondisi yang kerap kali tidak memuaskan dan
Masalah seringkali dicari solusinya.

Perumusan
Masalah
Masalah adalah kondisi kerap kali tidak memuaskan di
masyarakat yang seringkali dicari solusinya melalui
Kebijakan kebijakan.
Proses Perumusan masalah
1. Tahap pertama : mencari masalah dari situasi masalah. Situasi masalah misalnya,
belum berkembangnya perwakafan di Indonesia.

2. Lalu pencarian masalah : masalah apa saja yang membuat perwakafan di


Indonesia belum maju.

3. Dari proses pencarian ini akan ditemukan Meta Masalah, yaitu masalah yang cukup
banyak, kompleks dan belum terstruktur.

4. Dari Meta masalah, dilakukan pendefenisian masalah. Misalnya, kurang


berkembangnya perwakafan di Indonesia bisa didefInisikan sebagai masalah
ekonomi, soSial, hukum, regulasi dan lain-lain.
5. Misalnya, permasalahan kurang berkembangnya wakaf di Indonesia didefinisikan
dengan masalah regulasi, maka definisikan masalah substantif
6.
7. Setelah itu, masalah formal yang lebih rinci dan spesifik dapat dirumuskan.
Proses Perumusan Masalah
Tahap pertama yang harus dilakukan
PERUMUSAN alternatif-
adalah mengidentifikasi MASALAHalternatif
kebijakan yang akan dilakukan

Tahap berikutnya adalah memilih alternatif-


alternatif, hal yang perlu diperhatikan
Pertama adalah
Kedua, dapat
kesesuaian antara Visi
diimplementasikan
dan Misi.
Kriteria Penilaian Alternatif
PERUMUSAN USULAN
REKOMENDASI KEBIJAKAN

Dalam memberikan rekomendasi Kebijakan, setidaknya ada 9


pertanyaan yang mesti dijawab meliputi:
• Kebutuhan, nilai, dan peluang apa yang tengah menjadi issue?
• Alternatif alaternatif apa yang tersedia yang dapat memuaskan?
• Apa tujuan dan sasaran yang harus dicapai?
• Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan?
• Jenis-jenis hambatan apa yang mungkin terjadi?
• Apakah ada efek samping, efek ganda atau akibat-akibat lain?
• Seberapa jauh nilai dan manfaat berubah sepanjang waktu?
• Sejauh mana keyakinan terhadap peramalan?
• Seberapa pasti hasil peramalan dapat terjadi?
Secara teknis, alternatif kebijakan visible dalam
mencapai tujuan dan sasaran kebijakan.

Secara ekonomis, tidak banyak membutuhkan


Perumusan biaya dan dapat mendatangkan hasil yang
besar.
Rekomendasi
Alternatif Secara politis, paling banyak memperoleh
dukungan politik
Kebijakan
Secara administratif, sangat besar
kemungkinan dilaksanakan.
Kebijakan Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf di
Lembaga Nazhir “ABC”
I. Jenis-jenis Harta Benda Wakaf yang dikelola
Harta benda wakaf yang dikelola Nazhir “ABC” sebagai berikut :
1. Wakaf benda tidak bergerak
a. Dikelola secara produktif untuk program atau proyek yang
aman dengan pendanaan dari hasil investasi wakaf uang
b. Dikelola secara produktif untuk program atau proyek yang
aman dengan pendanaan dari wakaf melalui uang.
c. Pengelolaan dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang
Contoh sesuai visi, misi dan nilai lembaganya dengan Nazhir dan tidak
Kebijakan bertentangan dengan syariah.
d. Bidang usaha program atau proyek dan persyaratan
Pengelolaan & pengelolaannya sesuai dengan ketentuan dalam PBWI No. 1
tahun 2020.
Pengembangan
HBW
2. Wakaf benda tidak bergerak : Uang
a. Diinvestasikan dalam instrument keuangan yang aman, yang
memberikan return optimal risiko yang terkecil, misalnya
Contoh Deposito, Sukuk dan instrument lainnya.
b. Dapat diinvestasikan dalam proyek di sektor riil dengan sesuai
Kebijakan dengan ketentuan dan persyaratan yang diatur oleh PBWI No.1
Pengelolaan & tahun 2020.
c. Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf uang
Pengembangan temporer harus disesuaikan dengan jangka waktu wakaf uang
temporer tersebut.
HBW
d. Nazhir harus melakukan monitoring terhadap instrumen
investasi,return investasi dan risiko investasi dari wakaf uang
yang dikelola dan dikembangkannya.
II.Organisasi & Kewenangan
1. Divisi Penerimaan HBW: melakukan penerimaan HBW dan
memastikan pengelolaan sesuai peruntukan
Contoh
2. Divisi Pengelolaan & Pengembangan HBW : mengusulkan jenis
Kebijakan pengelolaan HBW tidak bergerak
Pengelolaan & 3. Divisi Keuangan : mengusulkan instrument pengelolaan HBW
uang
Pengembangan 4. Pimpinan
HBW 5. Setiap usulan pengelolaan harus disetujui divisi terkait dan
pimpinan
LATIHAN SOAL

1. Jelaskan secara garis besar isi Peraturan BWI No. 1 tahun


2020 tentang Pedoman Pengelolaan Harta Benda Wakaf!
2. Jelaskan apa saja kriteria pemilihan alternatif usulan
kebijakan!
3. Buatkan rumusan kebijakan pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf!

Anda mungkin juga menyukai