Anda di halaman 1dari 106

STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF ETNIS BATAK

DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DIKOTA JAMBI


TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar


Sarjana Ilmu Sosial Prodi Ilmu Politik Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan
pada Fakultas Hukum
Universitas Jambi

Oleh:

JEAN CHRISTY BR SINULINGGA


NIM : H1B116057

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


JURUSAN ILMU POLITIK DAN PEMERINTAHAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2020
LEMBAR
PERSETUJUAN

STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGJSLATIF ETNIS BATAK DALAM


PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF D I KOTA JAMBI TAHUN 2019

Nama : Jean Christy Br Sinulingga


Fakultas : Hukum
Program Studi : Ilmu Politik
Nim : H1b116057

Telah disetujui oleh Dosen pembimbing I dan Dosen Pembimbing II


untuk diuji dalam Sidang Skripsi pada Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Hukum
Universitas Iambi

Jambi, 28 Juli 2020

Dosen Pembimbing 2

Drs. H. Navarin Karim, M. Si. Dimas Rizal, S.Sos., M.Si.


NIP. 196004081986031006 NIK. 201504081006
LEMBARAN PENGESAHAN

STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF ETNIS BATAK


DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DIKOTA JAMBI
TAHUN 2019

Nama : Jean Christy Br Sinulingga


NIM : H1B116057
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Hukum

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Sidang.

Skrispi Program Studi Ilmu Politik Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan

Fakultas Hukum Universitas Jambi.

Jambi, 28 September 2020

Dewan Penguji Sidang Skripsi

No NamaPenguji Jabatan TandaTangan


1 Haryadi, S.H., M.H Ketua Penguji 1.
2 Nopyandri, S.H., LL.M Penguji Utama 2.
3 Hatta Abdi Muhammad, S.IP., M.I.P Sekretaris 3.
4 Drs. H.Navarin Karim, M.Si. Anggota 4.
5 Dimas Rizal, S.Sos., M.Si. Anggota 5.

Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum

Dr.Helmi, SH., MH.


NIP 197106061998031001
iv

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukurku, Karya ini kupersembahkan kepada:

❖ Ayahanda tercinta, Drs. Pijerta Sinulingga


❖ Ibunda tercinta, Magdalena Tarigan
❖ Saudara- Saudaraku tercinta
❖ Almamaterku tercinta Universitas Jambi
v

MOTTO

“Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tak kenal putus asa”

“Allah Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat


jalanku rata” (Mazmur 18:33)
vi

SURAT PERNYATAAN

Nama : Jean Christy Br Sinulingga


NIM : H1B116057
Fakultas : Hukum
Program Studi : Ilmu Politik
Judul : Strategi Pemenangan Calon Legislatif Etnis Batak dalam
Pemilihan Umum Legislatif di Kota Jambi Tahun 2019
Alamat : Perumahan Asri, Mendalo Darat, Jambi Luar Kota
No. HP : 081262955600

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar- benar hasil karya sendiri, dan bukan
hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan
merupakan hasil peniruan atau penciplakan (plagiarism) dari hasil karya
orang lain. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik, baik di Universitas Jambi, maupun di perguruan tinggi lainnya;
2. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar kepustakaan;
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis skripsi ini, serta
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Jambi, 28 September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Jean Christy Br Sinulingga


NIM. H1B116057
vii

Abstrack
The writing of this thesis is intended to describe and find out the
strategies of the Political Strategies used by Candidates for Legislative Ethnic
Batak so that they can win in the Legislative General Election in Jambi City in
2019. The strategy applied by candidates for Legislative members from the Batak
Ethnic is able to outperform other candidates by getting the most votes first and
second in their respective constituencies. This research uses descriptive research
type with a qualitative method approach that aims to provide a description of
each object examined. Data collection techniques in this study were obtained by
using interview, documentation and observation techniques. The study of political
strategies contained in this thesis is an approach to the approach of political
marketing by Firmansyah with three indicators, namely a strategy to instill
confidence, a political communication strategy and a market approach strategy
and SWOT analysis. The results showed that the strategy used by the elected
Batak ethnic legislative members was to use the method of approach with all the
people of Jambi City by bringing a sense of Nationalism, and having a good
political image in front of the community. on kinship relations and field surveys
are also a political strategy. The inhibiting factors are ethnic minorities and
funding. Supporting factors are the wishes of the surrounding community and also
extended families.
Keywords: political strategy, Batak ethnicity, legislative general election.
viii

Intisari
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan mengetahui
strategi Strategi Politik yang digunakan oleh Calon Legislatif Etnis Batak
sehingga mampu memperoleh kemenangan dalam Pemilihan Umum Legislatif di
Kota Jambi Tahun 2019. Startegi yang diterapkan calon anggota Legislatif dari
Etnis Batak mampu mengungguli kandidat lainya dengan memperoleh suara
terbanyak pertama dan keduadi daerah pemilihan mereka masing-masing.
Penelitian ini menggunakan jenis peneiltian Deskriptif dengan pendekatan metode
kualitatif yang bertujuan untuk memberikan dekskripsi pada masing- masing
objek yang di teliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh
dengan menggunakan teknik wawancara, dukumentasi dan observasi. Kajian
strategi politik yang terdapat dalam skripsi ini adalah strategi pendekatan dari
marketing politik oleh Firmansyah dengan tiga indikator yaitu strategi
menanamkan keyakinan, strategi komunikasi politik dan strategi pendekatan pasar
dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang digunakan
anggota legislatif etnis Batak terpilih yaitu menggunakan metode pendekatan
degan semua masyarakat Kota Jambi dengan membawa rasa Nasionalis, dan
memiliki citra politik yang baik di depan masyarakat.pada hubungan kekerabatan,
dan survey lapangan juga menjadi strategi politiknya. Faktor penghambat hadir
dari etnis yang minoritas dan pendanaan. Faktor pendukung yaitu keinginan dari
masyarakat sekitar dan juga keluarga besar.
Kata Kunci : strategi politik, etnis batak, pemilihan umum legislatif.
ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena Berkat Rahmat dan Karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan judul “Strategi Pemenangan Calon Legislatif Etnis Batak

dalam Pemilihan Umum Legislatif di Kota Jambi Tahun 2019” dapat

terselesaikan.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjadi seorang sarjana yang

paripurna dan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Politik

Fakultas Hukum Universitas Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penulisan suatu karya ilmiah itu tidaklah mudah, oleh karena itu tidak tertutup

kemungkinan dalam penyusunan skripsi ini terdapat kekurangan, sehingga penulis

sangat mengharapkan masukan, saran dan kritikan yang bersifat membangun

guna kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu baik

materil maupun moril. Penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada keuda

orang tua yang selalu memberikan kasih sayang tak terhingga dan selalu

memotivasi penulis dalam suka maupun duka. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada saudara kandung, abang, kakak, dan adik yang selalu

memberikan dukungan untuk mencapai hasil yang maksismal. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Navarin Karim, M.Si. selaku

Pembimbing 1 serta Bapak Dimas Rizal, S.SOS., M.SI. selaku Pembimbing 2

yang telah berkenan meluangkan waktunya ditengah kesibukan yang padat untuk

memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus dan sabar serta penuh keiklasan,
x

sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc.,Ph.D. Selaku Rektor Universitas Jambi

yang telah menyediakan fasilitas sebagai penunjang bagi penulis pada semasa

perkuliahan

2. Bapak Dr. Helmi., S.H., M.H., Selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Jambi yang telah memberikan motivasi dan dukungan moril semasa

perkuliahan kepada penulis.

3. Ibu Dr.Hj. Hafrida, S.H., M.Hum., Selaku Wakil Dekan Bidang Umum,

Perencanaan, dan Keuangan yang telah menyediakan pelayanan semasa

perkuliahan.

4. Bapak Raffles, S.H., M.H., Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni yang telah berjasa dalam membimbing, memotivasi, memfasilitasi

dengan baik kegiatan kemahasiswaan dalam masa perkuliahan.

5. Ibu Dr. Hartati, S.H., M.H Selaku Ketua Jurusan Ilmu Politik dan

Pemerintahan pada Fakultas Hukum Universitas Jambi yang telah berjasa

dalam memberikan fasilitas dan banyak menambah ilmu dalam masa

perkuliahan.

6. Bapak A. Zarkasih, S.H., M.H., Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Politik dan

Pemerintahan pada Fakultas Hukum Universitas Jambi yang telah berjasa

dalam membimbing, memotivasi, memfasilitasi dengan baik pada masa

perkuliahan.
xi

7. Bapak Moh. Arief Rakhman, S.IP., M.I.Pol Ketua Program Studi Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Jambi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik

yang dengan sabar telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

8. Ibu Cholillah Suci Pratiwi, S.IP.,MA. Sekretaris Program Studi Ilmu Politik

Universitas Jambi yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

9. Bapak Dimas Rizal, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah bersedia meluangkan waktu dan membimbing penulis selama 8 (delapan)

semester menduduki bangku perkuliahan.

10. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Prodi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Jambi yang telah memberikan ilmu selama masa perkuliahan

berlangsung dan membimbing sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan

studi.

11. Tenaga Administrasi Fakultas Hukum Prodi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Jambi yang telah membantu penulis dalam pelayanan administrasi

pekuliahan.

12. Bapak dan Ibu anggota DPRD Kota Jambi beserta tim suksesnya yang telah

memberikan data serta informasi dan waktunya untuk mendukung kebutuhan

penulisan skripsi ini.

13. Untuk saudaraku tercinta Maretta Yosevina Sinulingga dan Leo Chris Evan

Sinulingga yang memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis hingga

skripsi ini terselesaikan dengan baik.

14. Untuk kedua orangtuaku yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang

selama saya kuliah di jambi.


xii

15. Untuk teman-temanku (Novita Sari Sipangkar, Dita Angelina Sinaga, Julia

Angela Siregar, Eldaniel Siallagan, Lailatul Kurnia, Julia Dwi Putri, Reszky

Novi Ade Putri yang berjuang bersama-sama selama masa perkuliahan sampai

penulisan skripsi ini.

16. Untuk kelompok kecilku tempat aku bertumbuh dalam iman dan tempatku

berbagi yaitu INVOCAVIT (Kak Asima sebagai pemimpin kelompk kecil)

17. Untuk semua teman Program studi Ilmu Politik angkatan 2016 yang berjuang

bersama-sama demi mencapai gelar S.Sos

18. Untuk yang terkasih Roberto Karlos Nababan yang mau meluangkan waktu

menemani saya melakukan penelitian ke lapangan, dan yang selalu support

saya.

19. Teruntuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis

dalam penyelesaian penulisan naskah skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua serta bimbingan dan motivasi yang diberikan

kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin

Jambi, 28 September 2020

Penulis
(Jean Christy Br Sinulingga)
xiii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
PERSEMBAHAN................................................................................................. iv
MOTTO ..................................................................................................................v
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
INTISARI ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1.Latar Belakang ...................................................................................1

1.2.Perumusan Masalah .........................................................................10

1.3.Tujuan Penelitian .............................................................................11

1.4.Manfaat Penelitian ...........................................................................11

1.5.Landasan Teori .................................................................................12

1.6.Kerangka Pikir .................................................................................22

1.7.Metode Penelitian.............................................................................23

1.8.Sistematika Penulisan ......................................................................28

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN .................................................30


2.1. Kondisi Geografis Kota Jambi ........................................................30

2.2. Aspek Budaya Jambi ......................................................................32


xiv

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................36


3.1. Analisis SWOT ...............................................................................36
3.1.1. Kekuatan (Strenght) ..............................................................36
3.1.2. Kelemahan (Weakness) .........................................................40
3.1.3. Peluang (Opportunities) ........................................................42
3.1.4. Tantangan (Threats) ..............................................................44
3.2. Strategi Politik.................................................................................47
3.2.1. Strategi Kekuatan-Peluang (S.O) ..........................................47
3.2.2. Strategi Kelemahan-Peluang (W.O)......................................53
3.2.3. Strategi Kekuatan-Tantangan (S.T) ......................................58
3.2.4. Strategi Kelemahan-Tantangan (W.T) ..................................62
BAB IV PENUTUP .............................................................................................70
4.1. Kesimpulan .....................................................................................70
4.2. Saran ................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
xv

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1. Daftar Anggota Legislatif Terpilih Daerah Pemilihan 1 Kota Jambi .....6

Tabel 1.2. Daftar Anggota Legislatif Terpilih Daerah Pemilihan 2 Kota Jambi .....7

Tabel 1.3. Daftar Anggota Legislatif Terpilih Daerah Pemilihan 3 Kota Jambi .....7

Tabel 1.4. Daftar Anggota Legislatif Terpilih Daerah Pemilihan 4 Kota Jambi .....8

Tabel 1.5. Daftar Anggota Legisaltif Terpilih Daerah Pemilihan 5 Kota Jambi .....9

Tabel 2.1. Nama kecamatan, ibu kota, dan jumlah desa/kelurahan


Di Kota Jambi .....................................................................................31
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku di Kota Jambi ............................37
xvi

DAFTAR SINGKATAN

Caleg : Calon Legislatif


DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Gerindra : Gerakan Indonesia Raya
Golkar : Golongan Karya
Hanura : Hati Nurani Rakyat
KPU : Komisi Pemilihan Umum
Nasdem : Nasional Demokrat
PAN : Partai Amanat Nasional
PDI-P : Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan
Pemilu : Pemilihan Umum
Perindo : Partai Persatuan Indonesia
Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah
Pilpres : Pemilihan Presiden
PBB : Partai Bulan Bintang
PKB : Partai Kebangkitan Bangsa
PKS : Partai Keadilan Sejahtera
PPP : Partai Persatuan Pembangunan
SWOT : Strength, Weakness, Opportunities, Threats
UU : Undang-Undang
UUD :Undang-UndangDasar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Ketika kita berbicara dengan pemilihan umum, baik itu Pemilu Eksekutif

maupun Pemilu Legislatif, maka topik pembicaraanya bukan sekedar bagaimana

sirkulasi kekuasaan itu dilakukan, bagaimana cara memilih dan mendelegasikan

kedaulatan, akan tetapi yang tidak kalah menarik dari penyelenggaraan pemilu

adalah bagaimana seseorang bisa mendapatakan kekuasaan dan menang dalam

Pemilu tersebut.1

Dalam mempersiapkan pemilihan seperti itu, sangat umum diketahui

masing-masing kandidat mempersiapkan ‘pertandingan politik’ mengingat calon

pemimpin biasanya lebih dari satu. Masing-masing kandidat berlomba-lomba

untuk memenangkan pemilu. Mereka berusaha untuk menarik perhatian pemilih

untuk memilih mereka. Sebagai bentuk atau praktek demokrasi, suara atau

dukungan yang didapat, selanjutnya si pemenang akan mendapatkan kursi

kekuasaan dalam pemerintahan.

Setiap warga negara memiliki hak politik sebagai bagian dari hak asas

yang sama untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum baik itu memilih

maupun dipilih. Sebagaimana diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, dan secara rinci dijabarkan dalam Pasal 1 ayat (2) yang berrbunyi

1
Firmanzah, Marketing Politik, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010), hlm.
217.

1
2

kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

Dasar.

Perumusan dari pasal tersebut sangat jelas bahwa tidak dibenarkan adanya

diskirminasi mengenai ras, kekayaan, agama dan keturunan. Ketentuan UUD

1945 di atas mengarahkan bahwa negara harus memenuhi segala bentuk hak asasi

setiap warga negaranya. Sementara hak dipilih secara tersurat diatur dalam UUD

1945 mulai Pasal 27 ayat (1) yang berbunyi segala warga negara bersamaan

kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum

dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya, dan pada ayat (2) berbunyi

tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan.

Pengaturan ini menegaskan bahwa negara harus memenuhi hak asasi

setiap warga negaranya, khusunya dalam keterlibatan pemerintahan untuk dipilih

dalam event pesta demokrasi yang meliputi Pemilu, Pilpres dan Pilkada. Berbagai

strategi dilakukan untuk memenangkan pemilihan, diantaranya menggerakkan

seluruh tim sukses mempersiapkan para calon legislatif, serta merancang strategi

kampanye.

Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat

terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menududuki

jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.


3

Bagi para calon Legislatif, kampanye merupakan hal yang sangat penting

dan sangat menentukan, karena salah strategi kampanye bisa mengakibatkan

kekalahan dalam pemilihan suara.2

Di Indonesia secara relatif terdapat kesetiaan etnis yang relatif tinggi dan

bahwa perpolitikan di Indonesia pun tidak terlepas oleh etnisitas. Kelompok etnis

mempunyai peranan besar dalam membentuk sikap, persepsi, dan orientasi

perseorangan. Dengan adanya rasa kesukuan atau kedaerahan tersebut sehingga

dapat mempengaruhi dukungan seseorang terhadap suatu partai politik. Etnis juga

dapat mempengaruhi loyalitas terhadap orang tertentu. Aspek etnis tidak boleh

dilupakan perannya dalam politik lokal di Indonesia. Hal ini tampak pada proses

pemilihan legislatif.

Mobilisasi pemilih dapat dilakukan dengan mengangkat isu-isu yang

berkaitan dengan etnisitas baik etnis, agama dan sebutan penduduk asli atau

pendatang. Latar belakang etnis kandidat sedikit banyak mempengaruhi pilihan

pemilih. Ini terutama terjadi di wilayah-wilayah yang mempunyai perimbangan

etnis dimana ada dua atau lebih suku dominan di wilayah tersebut.

Identitas kelompok atau identitas etnis yang telah disusun dengan baik

tersebut merupakan dasar untuk mengangkat kepentingan kelompoknya dalam

wujud semangat dan perilaku sosial politik, sehingga dalam suatu kesempatan dan

2
Ammar Zuhar,Etnisitas Dalam Politik (Studi tentang Srategi Calon Legislatif Etnis
Batak dalam Pemilihan Legislatif di Dearah Pemilihan SIAK 4 Kabupaten Siak Tahun 2014).
JOM FISIP. Vol 3 No. 1, 2016, hlm. 2.
4

adanya peluang atau ruang gerak untuk melakukan hal itu, maka identitas yang

telah terkonstruksi tadi akan dibangkitan untuk kepentingan kelompok mereka.3

Etnis sebagai identitas sangat mempengaruhi berjalannya pemilihan umum

di Indonesia, karena di Indonesia merupakan negara multikultural maka etnis

dapat dijadikan alat sebagai politik untuk mendapatkan kekuasaan. Hal itu juga

terjadi di Kota Jambi, dimana Etnis Batak di daerah Melayu Jambi dapat terpilih

menjadi anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD) itu semua tidak

terlepas dari strategi politik yang telah disusun dengan oleh calon legislatif

bersama tim sukses.

Pada penelitian terdahulu tentang etnisitas dalam politik, dengan studi

kasus tentang strategi calon legislatif etnis batak dalam pemilihan legislatif di

Kabupaten Siak Tahun 2014.4 Metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian kualitatif, terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh calon

legislatif etnis batak dalam pemilihan umum. Dengan menggunakan strategi

komunikasi kelompok dan antar pribadi calon legislatif etnis Batak dan strategi

media luar ruang calon legislatif etnis Batak.

Pembangunan identitas kepentingan etnis akan timbul dengan sendirinya

ketika masyarakat etnis Batak mampu bersatu memperkuat hubungan diantara

mereka etnis Batak melalui kepentingan yang selama ini tidak mereka rasakan

sebagaimana mestinya. Penggunaan bahasa dalam komunikasi ternyata mendapat

3
Sri Astuti Buchari, Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas, (Jakarta:Yayasan
Pustaka Obor Indonesia,2014), hlm. 56.
4
Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/32948-ID-etnisitas-dalam-
politik-studi-tentang-strategi -calon-legislatif-etnis-batak-data.pdf pada tanggal 24 Oktober 2019,
pukul 21:00.
5

perhatian dari setiap calon legislatif baik itu di daerah yang menjadi tempat

sasaran para calon legislatif untuk berkampanye dan bersosialisasi.

Penelitian selanjutnya tentang strategi kampanye anggota legislatif DPRD

Kabupaten Bantul V pada Tahun 2014.5 Metode penelitian yang dipakai yaitu

metode kualitatif. Strategi kampanye yang digunakan oleh kedua anggota

legislatif dilakukan dengan berbagai macam cara di daerah pilihan V yaitu sosial

keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Tidak semua strategi yang digunakan

kedua anggota legislatif tersebut sesuai dengan marketing politik Islam.

Strategi sosial keagamaan tidak sesuai dengan strategi marketing politik

Islam karena tidak dilandasi dengan nilai humanis. Strategi sosial kemasyarakatan

yang memiliki nilai humanis ini merupakan strategi yang efektif di daerah pilihan

V. Hal ini diperolehnya suara 7.653 yang merupakan suara tertinggi di daerah

pilihan V.

Di Kota Jambi etnis yang mendominasi adalah etnis Melayu Jambi dan

wajar saja apabila calon anggota legislatif yang beretnis Melayu Jambi

mendominasi menang dalam pemilihan legislatif di tahun 2019. Namun yang

menarik adalah fenomena dimana dari 45 Anggota DPRD Kota Jambi Periode

2019-2024 yang terpilih pada Pileg Rabu 17 April 2019 lalu, ada tujuh calon

anggota legislatif dari etnis Batak yang berhasil terpilih menjadi anggota legislatif

Kota Jambi periode 2019-2024.

Asumsi penulis bahwa calon anggota legislatif yang berasal dari etnis

Batak melakukan strategi pendekatan antar etnis dengan cara membangun

5
Diakses dari file:///C:/Users/Win7/Downloads/Documents/11370068_bab-i_iv-atau-
v_daftar-pustaka.pdf, pada tanggal24 Oktober 2014, Pukul 21.33 WIB.
6

hubungan kekerabatan. Dengan adanya interaksi komunikasi dengan kelompok

identitas etnis akan tercipta rasa empati, solidaritas sehingga membentuk

kekerabatan yang dekat. Maka dari adanya hubungan kekerabatan dapat

mempengaruhi pilihan dari masyarakat. Strategi dengan membentuk suatu

kumpulan atas dasar kesamaan etnis yang dimiliki, identitas etnis dapat dijadikan

sebagai kekuatan politik untuk memperoleh suara dari masyarakat.

Tabel 1.1.
Daftar Anggota Legislatif terpilih Daerah Pemilihan 1 Kota Jambi.
Etnis Batak Suara Partai Non Batak Suara Partai

Sah Sah

PangeranHK 2.803 NASDEM Syofni 2.110 PKB


Simanjuntak,SE,Msi Herawati, SP.

Muhammad 2.619 GERINDRA


Yasir,SPd,M
M
Suprapti, SE. 1.448 PDI-P

Joni Ismed, 1.976 GOLKAR


SE

Jasrul, S.Ag. 2.229 PKS

Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Kota Jambi.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa di daerah pemilihan 1 Kota Jambi

terdapat satu calon legislatif dari etnis Batak berhasil terpilih menjadi anggota

legislatif Kota Jambi tahun 2019. Pangeran HK Simanjuntak dari Partai Nasional

Demokrat memperoleh 2.803 suara, yang merupakan suara terbanyak di daerah

pemilihan tersebut dan satu-satunya dari etnis Batak yang menang.


7

Tabel 1.2.
Daftar Anggota Legislatif terpilih Daerah Pemilihan 2 Kota Jambi.
Etnis Batak Suara Partai Non Batak Suara Partai

Sah Sah

Maria 2.882 PDI-P H.Muslim 1.476 GERINDRA


Magdalena, H.Jefrizen 1.618 NASDEM
S.S Ir.Anti Yosefa 1.437 PKS
H.Novrial,SH 1.872 PAN
Suherman,SE 1.869 HANURA
HJ.Hendrian,S.Pd 2.712 DEMOKRAT
Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Kota Jambi.

Dari daftar anggota legislatif terpilih daerah pemilihan 2 Kota Jambi ada

satu calon anggota legislatif dari etnis Batak berhasil terpilih menjadi anggota

legislatif Kota Jambi tahun 2019 yaitu, Maria Magdalena S.S dari Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan memperoleh 2.882 suara yang merupakan suara

terbanyak di daerah pemilihan 2 Kota Jambi.

Tabel 1.3.
Daftar Anggota Legislatif terpilih Daerah Pemilihan 3 Kota Jambi.
Etnis Suara Partai Non Batak Suara Partai
Batak Sah Sah
- - - Muhammad Fahri 1.231 PKB
UmarParuk,A.Md. 3.037 GERINDRA
Ir.M.A.Fauzi 1.529 PDI-P
KemasFaried 3.199 GOLKAR
Alfarelly
AbsarSurwansyah,SH, 1.969 NASDEM
M.Kn.
Kurniawansyah,SH 1.308 PKS
Achmad Rasid 1.716 PAN
Muhammad Nasir, SE 3.895 DEMOKRAT
Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Kota Jambi.

Berdasarkan data yang diperoleh di daerah pemilihan Kota Jambi 3 tidak

ada calon anggota legislatif dari etnis Batak yang terpilih menjadi anggota

legislatif Kota Jambi tahun 2019.


8

Tabel 1.4.
Daftar Anggota Legislatif terpilih Daerah Pemilihan 4 Kota Jambi.
Etnis Batak Suara Sah Partai Non Batak Suara Partai
Sah
PutraAbsor 3.387 GERINDRA Abdullah 1.687 PKB
Hasibuan, Thaif
SH.
FransSugama 2.813 PDI-P Eko 3.154 GERINDRA
Tambunan, Setiawan,SE
SH.
MayaFitriah 1.925 NASDEM Sutiono,ST. 1.664 PDI-P
Siregar Saiful,SH. 1.758 GOLKAR
Muhammad 1.313 PKS
Zayadi,
S.Pt.
Sartono,SH, 2.226 PAN
M.Hum.
Padlan,SP. 2.487 HANURA
M.Faud 2.992 DEMOKRAT
Sapari,S.Sos
Abdul Rauf 2.654 DEMOKRAT

Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Kota Jambi.

Di daerah pemiihan 4 Kota Jambi, terdapat tiga calon anggota legislatif

etnis Batak yang berhasil menjadi anggota legislatif terpilih di Kota Jambi. Dari

data diatas dapat dilihat bahwa ketiga anggota legislatif etnis Batak terpilih

tersebut berasal dari partai yang berbeda. Putra Absor Hasibuan, SH dari Partai

Gerakan Indonesia Raya memperoleh 3.387 suara terbanyak di daerah pemilihan 4

Kota Jambi tahun 2019, Frans Sugama Tambunan, SH memperoleh 2.813 suara

dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Maya Fitriah Siregar

memperoleh 1.925 suara dari Partai Nasional Demokrat.


9

Tabel 1.5.
Daftar Anggota Legislatif terpilih Daerah Pemilihan 5 Kota Jambi.
Etnis Batak Suara Sah Partai Non Batak Suara Sah Partai
Junedi 1.927 PDI-P Kasiono. 2.422 GERINDRA
Singarimbun
MartuaMuda 3.282 NASDEM Darmawan, 2.152 GERINDRA
Siregar, SP. SE.
Muhilli 2.489 GOLKAR
Amin.
Risko 1.695 BERKARYA
Elwindo
Aljufri, SH.
Muhammad 1.371 PERINDO
Redho
Kurniawan,
SH.
Hizbullah 1.110 PKS
Ambo Lau 1.617 PPP
Naim. 2.546 PAN
RR.Nully 3.499 DEMOKRAT
Kurniasih
Kawuri,SE.
SriFatmawa 2.654 PBB
ti,A.Md.
Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Kota Jambi.

Di daerah pemilihan 5 Kota Jambi terdapat dua calon anggota legislatif

dari etnis Batak berhasil menjadi anggota terpilih legislatif Kota Jambi tahun

2019. Juneidi Singarimbun dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

memperoleh 1.927 suara dan Martua Muda Siregar, SP memperoleh suara 3.282

suara dari partai Nasdem.


10

Dari data yang diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum Kota Jambi, pada

pemilihan calon legislatif tahun 2019 di kota Jambi terdapat tujuh anggota

legislatif dari etnis Batak berhasil terpilih menjadi anggota legislatif. Beretnis

Batak yang menang ada di dapil 1, dapil 2, dapil 4, dan dapil 5 dan di setiap

dapilnya etnis Batak meraih suara terbanyak kecuali di dapil 5.

Kemenangan mayoritas calon legislatif etnis Batak di dapil 1, dapil 2, dan

dapil 4 tidak lepas dari strategi politik yang digunakan calon legislatif bersama

tim sukses. Dengan kemenangan tersebut strategi yang digunakan sangat di

butuhkan oleh setiap tim sukses ataupun pihak yang mencalonkan diri untuk

mencapai tujuan yang diharapkannya. Berdasarkan pemaparan diatas, maka

menjadi layak dan menarik untuk diteliti dengan judul “Strategi Pemenangan

Calon Legislatif Etnis Batak dalam Pemilihan Umum Legislatif di Kota

Jambi Tahun 2019”.

1.2.Rumusan Masalah

Dalam menyusun proposal skripsi Strategi Pemenangan Calon Legislatif

Etnis Batak dalam Pemilihan Umum Legislatif di Kota Jambi Tahun 2019,

rumusan masalah yang diajukan adalah:

1. Bagaimana analisis SWOT yang dilakukan oleh Calon Legislatif dari

kalangan Etnis Batak ?

2. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Calon Legislatif Etnis Batak

sehingga terpilih menjadi anggota DPRD Kota Jambi ?


11

1.3.Tujuan penelitian

Dalam rumusan masalah terdapat beberapa pertanyaan yang akan di

identifikasi, yang tujuannya yaitu:

1. Menganalisa strategi SWOT yang dilakukan oleh Calon Legislatif dari

kalangan Etnis Batak di Kota Jambi.

2. Mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh Calon Anggota Legislatif Etnis

Batak sehingga terpilih menjadi anggota DPRD Kota Jambi Periode 2019-

2024.

1.4.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti, akademisi

dan peniliti lainnya. Manfaat penilitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui

strategi-strategi apa saja yang digunakan dan diterapkan oleh anggota legislatif

dari etnis Batak terpilih dan mengasah kemampuan penulis dalam meneliti

fenomena yang terjadi.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagi pihak yang terkait dalam memenangkan pemilihan legislatif di Kota Jambi

pada periode berikutnya, dan bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan sebagai bahan acuan bagi yang ingin melakukan penelitian pada

permasalahan yang sama.


12

1.5. Landasan Teori

1.5.1. Strategi Politik

Menurut Peter Schroder dalam buku Politische Strategien bahwa strategi

politik adalah strategi yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita politik.6

Contohnya adalah pemberlakuan peraturan baru, pembentukan suatu struktur baru

dalam administrasi pemerintahan, atau dijadikannya program deregulasi,

privatisasi atau desentralisasi.

Pengalaman membuktikan bahwa langkah semacam itu biasanya tidak

direncanakan serta cukup matang,baik oleh partai politik maupun oleh pemerintah.

Jika tidak demikian halnya, tidak mungkin ada begitu banyak proyek yang gagal.7

Analisis SWOT adalah suatu teori penyusunan strategi organisasi yang bersifat

satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa

domestik maupun multinasional.

SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strenght (S), Weakness (W),

Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang

dan tantangan, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam

mengidentifikasi faktor-faktor luar (Opportunities dan Threats) dan faktor

didalam organisasi (Strenght dan Weakness).

6
Peter Schroder, Politische Strategien, (Jerman, Nomos,2000) , hlm. 21
7
Ibid., hlm. 27.
13

Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana

matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan,

kesempatan dan tantangan yang dimiliki organisasi, teknik ini dibuat oleh Albert

Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada

dasawarsa 1960-an dan 1970- an dengan menggunakan data dari perusahaan-

perusahaan Fortune 500. Analisis SWOT memungkinkan organisasi

memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut

pelaksanaan dan tujuan organisasi. Dalam analisis SWOT, informasi dikumpulkan

dan dianalisis.

Hasil analisis dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan

kebijakan atau strategi yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana

yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat yang akan

memulai usaha, mengetahui segala kelemahan yang ada. Data yang terkunpul

mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam

melaksanakan usaha yang direncanakan.

Di lain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang dihadapi

yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan

timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan

memengaruhi usaha yang dilakukan. Didapati bahwa analisis SWOT adalah

perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan

dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan tantangan.


14

Dalam penelitian analisis SWOT diharapkan memperoleh hasil berupa

kesimpulan-kesimpulan berdasarkan empat faktor SWOT, yaitu:

a. Strategi Kekuatan-Peluang (S.O).

b. Strategi Kelemahan-Peluang(W.O).

c. Strategi Kekuatan-Tantangan (S. T).

d. Strategi Kelemahan-Tantangan (W.T). 8

1.5.2. Marketing politik

Menurut Hafied Cangara Pemasaran Politik atau Marketing Politik adalah


sebuah konsep baru yang belum begitu lama dikenal dalam kegiatan
politik. Ia merupakan konsep yang diintrodusir dari penyebab ide-ide
sosial dalam pembangunan dengan meniru cara-cara pemasaran komersial,
tetapi orientasiya lebih banyak pada tataran penyadaran, sikap dan
perubahan perilaku untuk menerima hal-hal baru. Cara penyebaran seperti
ini dilihat dari konteks dan orientasinya disebut pemasaran sosial yang
secara substantif tidak jauh beda dengan istilah penyuluhan, sosialisasi,
dan kampanye9.

Dalam tulisan Bruce I. Newman dan Richard M. Perloff tentang political

marketing; theory, research, and application yang dikutip oleh prisgunantodari

Handbook of political communication research, pemasaran politik didefenisikan

sebagai aplikasi prinsip-prinsip pemasaran dalam kampanye politik yang

beranekaragam individu, organisasi dan prosedur-prosedur dan melibatkan

analisis, pengembangan, eksekusi, dan strategi manajemen kampanye.

Ini semua dilakukan oleh kandidat, partai politik, pemerintah, pelobi,

kelompok-kelompok tertentu yang bisa digunakan untuk mengarahkan opini

publik terhadap ideologi mereka.Dari konteks aktivitas politik, pemasaran politik

8
Christianti Pontoh,Strategi Kampanye Pemenangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Minahasa. Journal “ Acta Diurna”. Vol 4 No. 1,
2015, hlm. 6.
9
Hafiedcangara, KomunikasiPolitik, Konsep, Tori, DanStrategi, (Jakarta: PT
RajaGrafindoPersada,2014),hlm.224.
15

yang dimaksudkan adalah penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai dan

program yang dilakukan oleh aktor-aktor politik (komunikator) melalui saluran-

saluran komunikasi tertentu yang ditujukan pada segmen (sasaran) tertentu dengan

tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon.

Indikator-indikator yang terdapat dalam suatu pemasaran politik terdiri

dari10 :

1. Tim Sukses Pemasaran Politik

Sebuah kegiatan pemasaran politik sedapat mungkin diawali dengan

kegiatan pembentukan tim kerja yang disebut “tim sukses”. Tim sukses direkrut

dari tenaga-tenaga potensial sesuai tugas dan fungsinya. Sebuah tim

suksesbiasanya terdiri dari11 :

a. Penasihat

Berfungsi memberi masukan dalam hal strategi dan langkah-langkah yang

perlu diambil oleh partai atau calon dalam mencapai tujuan, seperti dalam

memenangkan pemilu dan merangkul pihak-pihak yeng menentukan dalam

pemberian suara.

b. Tim ahli yang diangkat menurut bidangnya

Biasanya tim ahli adalah menyusun program yang akan dibawakan oleh

calon, memberi subtansi atau tema terhadap isi pidato yang akan dibawakan, dan

memback-up calon jika ada pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut bidang

keahliannya.

10
Ibid.,hlm. 226.
11
Ibid.,hlm. 227.
16

c. Tim Kampanye

Tim kampanye yaitu mereka yang merencanakan dan menggerakkan

kampanye untuk memasarkan calon yang diajukan partai. Untuk menggerakkan

kampanye seharusnya ditunjuk seorang manager kampanye yang memiliki

keahlian dalam bidang perencanaan dan strategi komunikasi.

2. Kampanye

Kampanye ialah sebuah upaya yang diorganisasikan oleh satu kelompok

yang ditujukan untuk memersuasi target sasaran agar bisa menerima,

memodifikasi dan membuat ide, sikap dan perilaku tertentu. Kampanye politik

merupakan sebuah peristiwa yang bisa didramatisasi.12 Langkah-langkah yang

perlu dilakukan dalam kampanye yaitu:13

a. Tim kerja.

b. Jadwal kegiatan kampanye.

c. Penerapan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.

d. Rencana strategi yang mencakup komunikator, saluan (media) dan pesan.

3. Strategi Pendekatan Pasar

Strategi ini merupakan pendekatan-pendekatan yang dilakukan kepada

masyarakat dan pihak yang akan menjadi sasaran utama. Pendekatan tersebut

terdiri dari14

a. Push-marketing

Pada strategi ini calon kandidat berusaha mendapatkan dukungan melalui

stimulan yang diberikan kepada pemilih. Masyarakat perlu mendapatkan

12
Ibid.,hlm. 229.
13
Ibid. ,hlm. 233.
14
Ibid.,hlm. 217.
17

dorongan dan energi untuk pergi ke bilik suara dan memilih kandidat tersebut.

Disamping itu calon kandidat perlu menyediakan alasan yang rasional maupun

emosional kepada pemilih untuk memotivasi mereka agar mereka bersedia

mendukung kandidat tersebut.

b. Pass-marketing

Strategi ini menggunakan individu maupun kelompok yang dapat

mempengaruhi opini pemilih. Sukses tidaknya penggalangan massa akan sangat

ditentukan oleh pemilihan tokoh yang berperan tersebut. Semakin tepat tokoh

yang dipilih, efek yang diraih pun semakin besar dalam mempengaruhi pendapat.

c. Pull-marketing

Strategi ini menitik beratkan pada pembentukan image politic yang positif.

Macdonald menganjurkan bahwa supaya simbol dan image politic dapat memiliki

dampak yang signifikan., kedua hal tersebut harus mampu membangkitkan

sentimen pemilih yang cenderung memilih calon kandidat sesuai dengan apa yang

mereka rasakan.

Selanjutnya dalam strategi marketing politik yang akan digunakan untuk

mengambil perhatian masyarakat yaitu15 :

a. Strategi menanamkan keyakinan

Strategi ini lebih sesuai untuk diterapkan pada jenis pemilih yang non-

partisipan. Kepada jenis pemilih ini perlu diyakinkan bahwa secara problem-

solving ataupun ideologis, kontestan lebih baik dibandingkan dengan para

pesaingnya. Strategi komunikasi dan penyediaan informasi juga perlu dilakukan

15
Ibid.,hlm. 236.
18

untuk meyakinkan para pemilih non-partisipan. Kontestan harus menarik mereka

keluar dari kebimbangan.

b. Pendekatan komunikasi politik

Dilakukan oleh para kontestan untuk dapat memenangkan pemilu. Para

kontestan perlu melakukan kajian untuk melakukan identifikasi besaran (size)

pendukungnya, massa mengambang dan pendukung kontestan lainnya.

Identifikasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis kekuatan dan potensi suara

yang akan diperoleh pada saat pencoblosan, juga untuk mengidentifikasi strategi

pendekatan yang diperlukan terhadap masing-masing kelompok pemilih. Strategi

ini perlu dipikirkan oleh setiap kontestan karena pesaing juga secara intens

melakukan upaya-upaya untuk memenangkan persaingan politik.

Sementara itu, cara masyarakat menentukan pilihannya juga tergantung

dari karakteristik masyarakat yang bersangkutan. Di satu sisi, terdapat kelompok

masyarakat yang lebih menggunakan logika dan rasionalitas dalam menimbang

kontestan. Kemampuan kontestan dalam memecahkan persoalan masyarakat

menjadi titik perhatian kelompok masyarakat ini.

Berikut ini merupakan penjelasan pemasaran politik yang diidentifikasi ke

dalam 4P, yaitu:

1. Produk (Product).

Produk dalam pemasaran politik berarti partai, kandidat, dan gagasan-

gagasan yang akan disampaikan. Produk ini berisi konsep, identitas ideologi,

program, serta kebijakan. Selain itu produk juga akan menghasilkan suatu isu
19

politik yang menghasilkan image partai. Produk dapat berupa personal character,

platform partai, serta janji-janji kampanye.16

2. Promosi (Promotion).

Promosi merupakan upaya periklanan, kehumasan dan promosi untuk

sebuah partai yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam hal ini, pemilihan media perlu dipertimbangkan. Promosi dapat berupa

adversting ataupun kampanye.17

3. Harga (Price).

Pada harga ini dipertimbangkan tiga bentuk nilai yaitu nilai ekonomi,

psikologi dan juga citra nasional. Nilai ekonomi berarti semua biaya yang

dikeluarkan partai selama periode kampanye. Psikologis mengacu pada harga

persepsi psikologis yang dapat berupa rasa nyaman pemilih dengan latar belakang

etnis, agama dan juga pendidikan. Sedangkan citra nasional yaitu suatu kondisi

pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citra positif dan juga dapat

menjadi kebanggaan negara. Harga dapat berupa biaya kampanye dan juga lobi-

lobi politik.18

4. Penempatan (Place).

Penempatan merupakan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan

kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti sebuah

partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik masyarakat baik secara

geografis maupun demografis.19

16
Firmanzah,Op Cit., hlm. 200.
17
Firmanzah,Op Cit., hlm. 203.
18
Firmanzah,Op Cit., hlm. 205.
19
Firmanzah,Op Cit., hlm. 207.
20

1.5.3. Politik Identitas

Menurut Castells yang dikutip dari Sri Astuti, bahwa politik identitas

adalah:

Politik identitas merupakan partisipasi individual pada kehidupan sosial


yang lebih ditentukan oleh budaya dan psikologis seseorang. Identitas
merupakan proses konstruksi dasar dari budaya dan psikokultural dari
seorang individu tersebut, karena terbentuknya identitas adalah dari proses
dialog internal dan interaksi sosial.20

Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk

mencapai suatu tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan

oleh adanya faktor-faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya

suatu tekanan berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka.

Berdasarkan perasaan senasib tersebut, maka mereka bangkit menunjukkan

identitas atau jati diri etnisnya dalam suatu perjuangan politik untuk merebut

kekuasaan dengan memanipulasi kesamaan identitas atau karakteristik keetnisan

tertentu yang tumbuh di dalam kehidupan sosial budayanya.21

Menurut Castells ada tiga bentukan pembangunan identitas yang dikutip

dari Sri Astuti, yaitu :

1. Identitas legitimasi (Legitimizing Identity) yaitu identitas yang

diperkenalkan oleh sebuah institusi yang mendominasi suatu masyarakat

untuk merasionalisasikan dan melanjutkan dominasinya terhadap aktor-

aktor sosial, seperti misalnya suatu institusi negara yang mencoba

meningkatkan identitas kebangsaan anggota masyarakat. Institusi tersebut

memang telah mendapatkan legitimasi untuk melakukan hal tersebut.


20
Sri Astuti Buchari, Op.Cit., hlm. 19.
21
Sri Astuti Buchari, Op.Cit.,hlm. 20.
21

2. Identitas resisten (resistance identity) yaitu sebuah proses pembentukan

identitas oleh aktor-aktor sosial yang dalam kondisi tertekan dengan

adanya dominasi dan stereotipe oleh pihak-pihak lain sehingga

membentuk resistensi dan pemunculan identitas yang berbeda dari pihak

yang mendominasi, dengan tujuan untuk keberlangsungan hidup

kelompok atau golongannya.

3. Identitas proyek (project identity) yaitu suatu identitas di mana aktor-

aktor sosial membentuk suatu identitas baru yang dapat menentukan

posisi-posisi baru dalam masyarakat sekaligus mentransformasi struktur

masyarakat secara keseluruhan. Hal ini misalnya, terjadi ketika

sekelompok aktivis feminisme berusaha membentuk identitas baru

perempuan, mengasosiasikan ulang posisi perempuan dalam masyarakat,

dan akhirnya merubah struktur masyarakat secara keseluruhan dalam

memandang peranan perempuan.22

Menurut Suparlan yang dikutip Sri Astuti Buchari, bahwa

multikulturalisme merupakan pola pikir yang menuntut kesediaan untuk

menerima kehadiran kelompok dan sistem nilai dalam kehidupan bersama tanpa

memperdulikan perbedaan budaya, stratifikasi sosial, gender, dan agama.23

Konsep ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan multikulturalisme

sebagai ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dan kesederajatan

manusia baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat sekaligus

dengan kebudayaanya. Selain itu, ada yang menyebut multikuturalisme sebagai

22
Sri Astuti Buchari, Op.Cit.,hlm. 23.
23
Sri Astuti Buchari, Op.Cit., hlm. 32.
22

prinsip yang menghendaki semua kita harus menerima perbedaan, terbuka

terhadap perubahan, menghendaki kesetaraan, mampu mengenali diri kita yang

sesungguhnya dalamhubungan dengan keasingan orang lain, prinsip ini harus

menjadi pijakan dalam mengambil setiap tindakan.24

1.6. Kerangka pikir

Pemilihan Umum Legislatif Kota Jambi Tahun 2019

Calon Anggota Legislatif dari etnis Batak periode


2019-2024

SO: WO:
Kekuatan Kelemahan
+ Analisis SWOT +
Peluang Peluang
1. Kekuatan STRATEGI
STRATEGI
2. Kelemahan
ST: 3. Peluang
Kekuatan 4. Tantangan WT:
+ Kelemahan
Tantangan +
Tantangan

24
Sri Astuti Buchari, Op.Cit.,hlm. 33.
23

1.7. Metode Penelitian

1.7.1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Dalam

penelitian kualitaif ini, metode yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data

yang berasal dari berbagai literatur, dokumentasi atau wawancara yang dilakukan

kepada sumber utama terkait dengan cara menganalisis antara konsep, kebijakan

dan hasil yang ditemukan dilapangan saat dilakukannya penelitian.

1.7.2. Lokasi penelitian

Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di Kota Jambi. Alasan peneliti

ingin meneliti Strategi Pemenangan Calon Legislatif Etnis Batak dalam Pemilihan

Umum Legislatif Kota Jambi Tahun 2019, karena etnis Batak merupakan etnis

minoritas di Kota Jambi, dan ingin mengetahui strategi apa yang digunakan oleh

calon Legislatif dari etnis Batak sehingga dapat terpilih menjadi anggota

Legislatif di Kota Jambi Tahun 2019.

1.7.3. Fokus penelitian

Dalam sebuah penelitian perlu adanya fokus penelitian. Dimana fokus

penelitian tersebut bertujuan untuk memfokuskan permasalah-permasalahan yang

akan diteliti. Penentuan fokus didasarkan pada kebaruan informasi yang akan

diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Fokus penelitian yaitu memilih fokus atau

pokok permasalahan yang dipilih untuk diteliti, dan bagaimana memfokuskannya.

Oleh karenanya, peneliti memfokuskan penelitiannya terhadap bagaimana

“Strategi Pemenangan Calon Legislatif Etnis Batak dalam Pemilihan Umum

Legislatif di Kota Jambi Tahun 2019”


24

1.7.4. Sumber data

Kaelan menyatakan bahwa sumber data adalah mereka yang disebut

narasumber, informan, partisipan, taman dan guru dalam penelitian. Sedangkan

menurut Lofland, sumber data adalah semua bentuk kata-kata dan tindakan

sedangkan sumber data tambahan adalah berupa dokumen tertulis, foto, rekaman

dan lain-lain. Dapat disimpulkan data adalah segala bentuk informasi fakta dan

realitas yang terkait dengan apa yang diteliti atau dikaji. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan dua sumber data yaitu:

a. Sumber Data Utama (Primer)

Sumber data yang dapat memberikan informasi, fakta, dan gambaran

peristiwa yang diinginkan dalam penelitian. Adapun yang menjadi sumber data

primer yaitu anggota legislatif dari etnis Batak di Kota Jambi periode 2019-2024.

b. Sumber Data Tambahan (Sekunder)

Sumber data yang mencakup dalam segala bentuk dokumen tertulis,

maupun foto. Dalam penelitian dokumentasi dan foto merupakan sumber data

sekunder.25

1.7.5. Teknik penentuan informan.

Teknik penentuan informan adalah metode yang dipakai oleh peneliti

kualitatif untuk menentukan siapakah yang akan dijadikan sumber data (informan)

penelitian ini dilakukan purposive. Purposive Sampling adalah teknik

pengumpulan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Penelitian

tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang

25
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm. 69-70
25

kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan

penelitian menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Berdasarkan teknik

penentuan informan tersebut, maka yang menjadi informan dalam penelitian ini

adalah:

A. Anggota Legislatif Etnis Batak Tahun 2019.

B. Tim Sukses.

C. Masyarakat.

1.7.6. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber

sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen.26

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau

pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah

menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabannyapun telah disiapkan.27

26
Sugiono, MetodePenelitiankantitatif, kualitatifdan R&D, (Bandung: AlfabetaCv, 2017),
hlm. 194.
27
Ibid.,hlm.231.
26

Proses wawancara yang dilakukan peneliti adalah dengan membuat

kesepakatan terlebih dahulu dengan informan penelitian mengenai waktu untuk

dapat melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan menyampaikan

beberapa pertanyaan kepada informan.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan dokumen catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tertulis

yang berhubungan dengan penelitian28.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada

pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam

proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung

foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada”. Maka dapat

dikatakan bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian

yang dilakukan29

28
Ibid.,hlm.240.
29
Ibid., hlm.83.
27

1.7.7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, melakukan sintesa, menyusun

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.30

Metode interaktif dalam analisis data ditunjukkan melalui hal-hal

berikut.31

a. Reduksi

Data dapat diartikan sebagai suatu proses pemikiran sensitif yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.

Reduksi data juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis dilapangan dalam hal ini yang dapat dilakukan adalah

pengkodean, menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu dan mengorganisasi data.

a. Penyajian Data

Penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan, dengan melihat penyajian-penyajian peneliti dan dapat memahami apa

yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Kecenderungan kognitifnya

akan menyederhanakan informasi yang kompleks kedalam bentuk yang

30
Ibid., hlm.244.
31
Ibid.,hlm.247.
28

disederhanakan dan diseleksi atau konfigurasi yang mudah dipahami, polanya

berupa matrik, jaringan dan bagan.

b. Menarik kesimpulan atau verifikasi.

Makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenaranya,

kekokohannya dan kecocokannya yakni yang merupakan validasinya.

1.7.8. Keabsahan data/Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Dengan menggunakan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu

mengecekkredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data.32

1.8. Sistematika Penulisan

Guna mempermudah pembahasan penelitian yang lebih sistematis maka

penulis menyusun kedalam 4 bab, dengan penjelasan sebagai berikut.

Bab pertama berisikan pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kemudian dilanjutkan membahas

konsep dan teori analisis SWOT, Marketing Politik, dan Identitas Politik.

Kemudian dilanjutkan dengan bab kedua yang membahas gambaran

umum tentang Kota Jambi, dimulai dengan menjelaskan Kondisi geogrrafis Kota

Jambi,dan Aspek Budaya Jambi

32
Ibid., hlm. 241.
29

Selanjutnya diteruskan dengan bab ke tiga yang membahas analisis SWOT

dan Strategi Politik yang digunakan Calon Legislatif etnis Batak dalam pemilihan

Umum Legislatif di Kota Jambi.

Bab ke empat. Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan

dari apa yang telah diuraikan penulis dari bab-bab sebelumnya dan berisikan saran

dari permasalahan yang dibahas.


BAB II
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1.Kondisi Geografis Kota Jambi

Kota Jambi adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi

Jambi, Indonesia. Kota Jambi adalah ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah

satu dari 10 daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara

historis, Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur Sumatera

No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian

diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah

Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah.

Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6

tahun 1986), terletakpada posisi 01°30’2.98” dan 01°7’1.07” Lintang Selatan,

serta 103°40’1.67 sampai dengan 103°40’0,23” BujurTimur. Koordinat tersebut

menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di tengah-tengah pulau

Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak di bagian Barat cekungan

Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang merupakan

dataran rendah di Sumatera Timur.

Ditilik dari topografinya, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60

m diatas permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota,

sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang

merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan

lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas -Danau Bawah (Sumatera Barat) menuju

30
31

Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan

kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi

dua bagian disisi utara dan selatannya.33

Tabel 2.1.
Nama Kecamatan, Ibukota dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kota Jambi
Kecamatan Ibukota Desa Kelurahan Jumlah

1. Kota Baru Paal V - 5 5

2.Jambi Selatan Thehok - 5 5

3. Jelutung Jelutung - 7 7

4. Pasar Jambi Pasar Jambi - 4 4

5. Telanaipura Telanaipura - 6 6

6. Danau Teluk Olak Kemang - 5 5

7. Pelayangan Pelayangan - 6 6

8. Jambi Timur Tanjung Pinang - 9 9

9. AlamBarajo Beliung - 5 5

10.Danau Sipin Murni - 5 5

11. Palmerah Talang Bakung - 5 5

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.

33
Di akses dari https://jambikota.go.id/new/geografis/pada tanggal 06-05-2020. pukul
14.39
32

2.2.Aspek Budaya Jambi

Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sejak lama

telah terkenal sebagai daerah tujuan utama migran dari daerah lain. Salah satu etnis

luar Jawa yang melakukan migrasi berdasarkan keinginan pribadi ke Jambi adalah

etnis Batak. Sebagai sebuah perkotaan, pusat administrasi dan sosial ekonomi,

struktur penduduk Kota Jambi sama dengan pusat kota lainnya, yaitu heterogen

atau terdiri dari berbagai etnis. Berdasarkan Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang No.

40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi, Etnis adalah penggolongan

manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan, adat istiadat, norma bahasa,

sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan.34

Tumbuh dan berkembang sebagai kota perdagangan, serta semakin

memiliki berbagai prasarana dan sarana, telah menjadi tarikan bagi kegiatan

migrasi kekawasan tersebut. Disamping kondisi tersebut, perkembangan pluralisme

di Kota Jambi juga didukung oleh karakter masyarakat asli yang cenderung

membuka atau menerima pendatang serta budaya-budaya dari luar.

Karakter ini yang sudah menjadi bagian perjalanan perkembangan Kota

Jambi, karena Kota Jambi dibentuk oleh kebudayaan material dan spiritual dari

berbagai etnik, strata sosial, ekonomi dan sistem pemerintahan pada masa lalu. Saat

ini keragaman kelompok etnis Kota Jambi diisi oleh kelompok etnis Melayu, Jawa,

Aceh, Batak, Minangkabau, Sunda, Bali, Banjar, Bugis, Flores, Arab, India, dan

Tionghoa. Kelompok garis keturunan ini membentuk persatuan. Berdasarkan data

34
Diakses dari
file:///C:/Users/JONES/Downloads/Bab%204%20Lakhir%20Inven%20Budaya%20Kota%20Jamb
i%202017-Final.pdf pada tanggal 12 Juni 2020, Pukul 16:11.
33

dari Kantor Kesbangpol Kota Jambi, terdapat 14 persatuan kelompok etnis yang

terdaftar, yaitu :

a. Wisnu Murti Kota Jambi

b. Persatuan Keluarga Daerah Pariaman

c. Forum Rembuk Batak Kota Jambi

d. Kerukunan Keluarga Banjar

e. Persatuan Masyarakat Aceh

f. Yayasan Kesejahteraan Sentosa

g. Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan

h. Lembaga Adat Melayu Kota Seberang

i. Himpunan Masyarakat Jambi Asal Sumatera Selatan

j. Himpunan Masyarakat India

k. Himpunan Masyarakat Arab

l. Himpunan Masyarakat Bali

m. Himpunan Masyarakat Sunda

n. Perhimpunan Tionghoa Islam Indonesia

Walaupun masing-masing kelompok etnis membentuk paguyuban

(perkumpulan) yang didasarkan kepada daerah asal, pada dasarnya terdapat

perbedaan antara masing-masing paguyuban, terutama dari sisi intensitas kegiatan

dan tatanan organisasi sosial tersebut. Untuk Kelompok Etnis Minangkabau dan

Kelompok Etnis Batak misalnya, kelompok etnis ini dapat lagi terbagi kepada

beberapa lingkup paguyuban yang lebih kecil, misalnya paguyuban pada lingkup

kabupaten/kota ataupun pada lingkup marga untuk kelompok etnis batak.


34

Intensitas kegiatan dan pembagian kelompok etnis ini terlihat sangat

tergantung kepada jumlah masyarakat asal yang bermukim di Kota Jambi. Untuk

daerah asal yang jumlah anggotanya cenderung lebih sedikit, biasanya paguyuban

yang terbentuk, tidak terbagi lagi kedalam paguyuban-paguyuban pada lingkup

lebih kecil seperti lingkup kabupaten.

Etnis Batak yang berdiam di Provinsi Sumatera Utara merupakan salah

satu etnis di Indonesia yang memiliki budaya merantau kuat. Bagian yang perlu

menjadi perhatian penting adalah bagaimana masing-masing daerah menyusun

kebijakan untuk mengurangi dampak negatif dari mobilitas penduduk ini.

Berdasarkan alasan melakukan migrasi dapat dikemukakan bahwa faktor ekonomi

dan faktor sosial/kejiwaan memiliki peran yang hampir sama pentingnya bagi

migran etnis Batak sebagai faktor pendorong untuk melakukan perpindahan.

Berikut jumlah penduduk berdasarkan suku di Kota Jambi.

Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk berdasarkan suku di Kota Jambi.
Nama Suku Jumlah Penduduk
Kerinci 3.850
Jawa 92.064
Minangkabau 52.785
Batak 27.656
Melayu Jambi 116.226
Melayu lainnya 47.891
Sunda, priangan 18.655
Batin 298
Bugis 8.471
Cina 28.502
Banjar, Melayu Banjar 4.134
Lainnya 16.975
Total 417.507
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
35

Berdasarkan dari data yang di peroleh, suku batak di kota Jambi

sebanyak 6,62% dari total masyarakat Kota Jambi. Dari data diatas dapat dilihat

sistem kemasyarakatan adalah pengelompokan orang-orang dalam suatu

masyarakat dan hubungan antara individu baik dalam kelompok yang sama

maupun antara kelompok yang berbeda.

Pengelompokan masyarakat yang paling terlihat di Kota Jambi adalah

kelompok masyarakat asli, yaitu kelompok masyarakat yang berasal dari seberang

Kota Jambi dan masyarakat pendatang yang merupakan masyarakat yang berasal

dari luar wilayah awal pertumbuhan Kota Jambi. Masyarakat pendatang

terkelompokkan lagi menjadi kelompok pendatang Tionghoa dan kelompok non

Tionghoa.
36

BAB III
STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF ETNIS BATAK
DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI KOTA JAMBI TAHUN
2019

3.1. Analisis SWOT

3.1.1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh seorang

kandidat dalam menghadapi kontes pemilihan. Kekuatan sebagai alat untuk

bersaing melawan kandidat lain. Dari tiga informan yang diwawancarai

memberikan jawaban-jawaban yang beragam tetapi cenderung memiliki

kesamaan.

1) Kekuatan Bapak Frans Sugama Tambunan

Berdasarkan wawancara bersama anggota legislatif Kota Jambi tahun

2019, Bapak Frans Sugama Tambunan dari etnis Batak mengungkapkan bahwa:

“Etnis sebagai identitas politik saya jadikan kekuatan untuk diterapkan


bagi masyarakat yang beretnis Batak. Ayah saya memiliki pengaruh yang
lumayan besar di perkumpulan orang Batak di daerah saya, maka dari itu
etnis sebagai kekuatan politik tetap saya gunakan.
Saya mengetahui bahwa etnis Batak di Kota Jambi minoritas maka dari itu
keaktifan saya pada organisasi yang ada di sekitar lingkungan tempat
tinggal dijadikan sebagai kekuatan untuk maju menjadi anggota legislatif
di Kota Jambi”.35

Berdasarkan pemaparan Bapak Frans Sugama Tambunan bahwa faktor

keluarga dan perkumpulan orang Batak mempengaruhi dalam pemenangan

tersebut. Selain itu jiwa sosial yang tinggi dan keaktifan beliau berorganisasi di

lingkungan sekitar tempat tinggal membuat beliau lebih dekat dengan masyarakat

sekitar.

35
Wawancara langsung dengan bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 09 Juni 2020
37

2) Kekuatan Bapak Pangeran Simanjuntak

Berikut pemaparan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Pangeran

Simanjuntak selaku Wakil Ketua DPRD Kota Jambi yang berasal dari etnis Batak

menjelaskan bahwa:

“Saat ingin maju menjadi anggota DPRD Kota Jambi, saya harus
mengetahui kekuatan apa yang saya miliki. Maka dari itu cara
berkomunikasi yang santun dan integritas tinggi saya jadikan sebagai
kekuatan. Saya mendekati masyarakat dengan menjalin komunikasi yang
baik dan dengan bahasa yang santun. Dengan cara seperti itu mungkin
masyarakat menaruh simpati pada saya, karena memang saya selalu
berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar dan
selalu berusaha berbicara dengan santun. Hal tersebut selalu saya lakukan
bahkan sebulum saya memiliki niat untuk naik menajadi anggota legislatif.
Ketika saya ingin menjadi anggota legislatif masyarakat di lingkungan
tempat tinggal saya sudah mengenal saya sebagai seorang yang baik dan
memiliki integritsa tinggi. Dukungan dari keluarga besar beserta
komitmen yang tinggi juga saya jadikan kekuatan.”36

Dari pemaparan diatas dapat dinyatakan bahwa anggota legislatif etnis

Batak Pangeran Simanjuntak melakukan pendekatan dengan menitik beratkan

pada pembentukan image politik yaitu komunikasi yang santun untuk membentuk

citra diri positif. Analisis yang dapat dibentuk bahwa, pembentukan personal

branding dengan latar belakang seorang yang memiliki integritas yang tinggi dan

sikap yang santun. Pada poin kekuatan (strenght) dimiliki oleh Bapak Pangeran

Simanjuntak tersebut kemudian dijadikan sebagai modal melakukan marketing

politk

36
Wawancara langsung dengan bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislative
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
38

Strategi kekuatan digunakan untuk memperoleh keuntungan dari berbagai

kemungkinan, hal ini sesuai dengan buku Robert Greene yang menjelaskan bahwa

untuk menembus pikiran lawan harus dilakukan strategi komunikasi agar dapat

meraih kemenangan.

3) Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Ibu Maria Magdalena selaku anggota legislatif di Kota Jambi tahun 2019

mengatakan bahwa:

“Nasionalisme dijadikan sebagai kekuatan saya, karena melihat keadaan


Kota Jambi yang Multikultural, maka saya menjadikan rasa Nasionalis ini
untuk menyatukan suara masyarakat di Kota Jambi. Tidak lupa juga saya
merangkul dengan erat masyarakat Kota Jambi yang memiliki etnis sama
dengan saya. Karena saya berpikir dengan membawa kesamaan tujuan dan
kesamaan suku dari masyarakat yang bertenis Batak dapat dengan mudah
merebut hati mereka.”37

Menurut pemaparan dari Ibu Maria Magdalena dijelaskan bahwa kekuatan

berasal dari sumber daya, keterampilan, atau keunggulan yang dimiliki calon

kandidat. Nasionalisme dijadikan sebagai kekuatan beliau untuk maju menjadi

anggota legislatif di kota jambi, karena dapat menyatukan suara masyarakat di

Kota jambi tanpa terkecuali. Ibu Maria Magdalena menggunakan kekuatan untuk

merebut hati dan simpati para pemilih dengan melihat kondisi pesaing dan

kebutuhan pasar di Kota Jambi.

Kekuatan merupakan kompetensi khusus dengan memberikan keunggulan

komperatif bagi kandidat. Kekuatan terdapat pada politik, citra, dan sosial.

Kekuatan digunakan untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat serta melawan

dan membela diri dari para pesaing.

37
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020.
39

Berdasarkan wawancara dari ketiga informan, bahwa pada dasarnya

kekuatan merupakan hal penting dalam memenangkan pertarungan. Kekuatan

politik digunakan untuk melawan berbagai strategi yang digunakan oleh calon

kandidat lain. Calon anggota legislatif dari etnis Batak memiliki berbagai kekuatan

yaitu:

a. Etnis sebagai Identitas Politik untuk merebut hati rakyat di Kota Jambi

yang beretnis Batak

b. Komunikasi yang santun

c. Integritas tinggi, dan

d. Aktif mengikuti organisasi di tengah masyarakat dengan mengedepankan

Nasionalisme.

Di Kota Jambi masyarakat etnis Batak minoritas, maka dari itu calon

legislatif tidak menjadikan etnis sebagai kekuatan politik paling utama. Komunikasi

yang santun, integritas tinggi dan aktif mengikuti organisasi di tengah masyarakat

dijadikan sebagai kekuatan untuk mengambil hati masyarakat di luar etnis mereka.
40

3.1.2. Kelemahan ( Weakness)

Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan yang dimiliki kandidat

baik itu keterampilan atau kemampuan. Kelemahan menjadi penghalang bagicalon

kandidat untuk maju dalam pemilihan umum legislatif.

1) Kelemahan Bapak Frans Sugama Tambunan

Bapak Frans Sugama Tambunan mengatakan bahwa:

“ Setiap orang pasti memiliki sisi kelemahan, seperti di posisi saya yang
sebagai etnis minoritas di Kota Jambi. Di daerah tempat tinggal saya etnis
Batak hanya sedikit dan saya tidak memungkiri bahwa siapapun orang yang
mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Kota Jambi dengan bukan suku
asli Jambi, sudah pasti kelemahan mereka dari etnis minoritas. Saya pernah
mencalonkan diri sebagai calon legislatif di kota Jambi pada tahun 2004
namun gagal, dari kegalan tersebut selama 15 tahun saya mempelajari
kelemahan apa yang menjadi kegagalan saya. Ternyata keadaan massyarakat
kota Jambi masih memilih orang yang merupakan orang asli Jambi”.38

Berdasarkan pernyataan diatas yang menjadi kendala dalam pemenangan

Bapak Frans Sugama Tambunan adalah memiliki suku yang minoritas di Kota

Jambi.

2) Kelemahan Bapak Pangeran Simanjuntak

Bapak Pangeran Simanjuntak selaku Wakil Ketua Legislatif di Kota Jambi

tahun 2019 sebagai berikut:

“Pada saat melakukan pencalonan, saya juga harus mengetahui sisi kekurangan
atau kelemahan yang saya miliki. Agar strategi yang dilakukan tidak salah
langkah. Maka dari itu saya sadar bahwa kelemahan yang dimiliki yaitu
mempunyai etnis yang minoritas di Kota Jambi. Masyarakat pada umumnya
memilih calon pemimpin sesuai dengan etnis yang mereka miliki. Etnis yang
minoritas sangat mempengaruhi suara yang akan saya peroleh apalagi saya
merupakan masyarakat pendatang di Kota jambi, karena asal daerah saya yaitu
dari Kota Medan”. 39

38
Wawancara langsung dengan Bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 09 Juni 2020
39
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
41

Berdasarkan pernyataan dari Bapak Pangeran Simanjuntak bahwa

kelemahan yang beliau miliki sama dengan Bapak Frans Sugama Tambunan.

Beliau mengungkapkan bahwa etnis minoritas di Kota Jambi menjadi sumber

kelemahannya karena masyarakat Kota Jambi cenderung memilih seusai dengan

etnis dari daerah mereka. Kelemahan berikutnya adalah bahwa Bapak Pangeran

Simanjuntak merupakan masyarakat pendatang di Kota Jambi yaitu dari Kota

Medan.

3) Kelemahan Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota legislatif di Kota Jambi

menjelaskan bahwa:

“Saya menyadari bahwa kelemahan yang dimiliki adalah dari etnis minoritas.
Namun saya tidak menjadikan kelemahan sebagai batu sandungan, karena saya
berpikir kekurangan perlu diketahui agar strategi yang akan dilakukan dapat
berjalan dengan baik. Tim sukses perlu mengetahui kelemahan yang saya
miliki agar tidak terjadinya salah komunikasi pada saat melakukan strategi.”40

Dari hasil wawancara dari Ibu Maria Magdalena bahwa beliau juga

memilki kelemahan yang sama dengan informan lainnya yaitu etnis minoritas

sebagai kelemahan namun beliau mengungkapan dengan optimis bahwa kelemahan

digunakan untuk mengetahui kekurangan sehingga strategi yang digunakan tepat

sasaran.

Dari hasil wawancara dari beberapa informan, penulis mengungkapkan

bahwa calon anggota legislatif dari etnis Batak memilki kelemahan, yakni berasal

dari etnis minoritas di Kota Jambi. Keterbatasan atau kekurangan yang dimiliki

40
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
42

secara serius akan menghambat calon legislatif untuk maju dan memenangkan

pemilihan. Keadaan politik dan keadaan sosial merupakan sumber dari kelemahan.

Pada teknik analisis SWOT kelemahan pada dasarnya digunakan untuk mengetahui

berbagai kondisi yang tidak menguntungkandalam perencanaan strategi.

3.1.3. Peluang ( Oppurtunities)

Peluang adalah berbagai hal dan situasi menguntungkan bagi kandidat.

Peluang suatu kesempatan terbuka untuk mengembangkan dan memanfaatkan

kekuatan yang dimiliki suatu organisasi, daerah ataupun dalam diri seseorang

maupun kelompok.

1) Peluang Bapak Frans Sugama Tambunan

Bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota DPRD Kota Jambi 2019

beretnis Batak mengungkapkan bahwa:

“Sesuatu yang dijadikan peluang membuat saya memberanikann diri maju


untuk mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di Kota Jambi.
Dukungan dari teman-teman organisasi, keluarga beserta partai yang
mengusung saya merupakan peluang saya. Sejak saya masih dalam
bangku perkuliahan saya sudah aktif ikut berorganisasi dan mengikuti
kegiatan perpolitikan. Pengalaman tersebut saya jadikan peluang bagi saya
untuk maju menjadi anggota legislatif karena dengan cara begitu saya
kurang lebih mengetahui strategi yang akan saya gunakan. Peluang hal
yang menguntungkan ketika calon kandidat untuk mencalonkan diri”.41

Penjelasan dari Bapak Frans Sugama Tambunan bahwa peluang beliau

adalah dukungan dari keluarga dan partai yang mengusung beliau. Pengalaman

yang bapak Frans Sugama Tambunan juga dijadikan beliau sebagai peluang untuk

maju menjadi anggota legislatif di Kota Jambi. Ketika sudah mengetahui adanya

peluang tersebut, maka Bapak Frans Sugama Tambunan melakukan pendekatan

41
Wawancara langsung dengan Bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 09 Juni 2020
43

komunikasi dengan membuat kesepakatan antara orang-orang yang akan

membangun sebuah tujuan mengenai sesuatu diinginkan kedepan.

2) Peluang Bapak Pangeran Simanjuntak

Bapak Pangeran Simanjuntak yang mengatakan bahwa:

“Tidak bolehdipungkiri bahwa etnis yang minoritas ini bisa kita jadikan
peluang untuk mewakili masyarakat yang memilki keterbatasan yang sama
yaitu minoritas. Namun tidak hanya berfokus pada hal itu saja, saya juga
memfokuskan peluang yang lain, yaitu kepercayaan partai dan keluarga
beserta pribadi saya yang memiliki komitmen tinggi”.42

Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Pangeran Simanjuntak

mengungkapkan bahwa beliau menjadikan etnis minoritas sebagai peluang untuk

mendekati masyarakat yang memiliki suku Batak, karena hal ini mewakili

masyarakat yang memiliki keterbatasan yang sama yaitu minoritas. Peluang

berikutnya adalah kepercayaan partai, dukungan dari keluarga dan pribadi dari

seroang Bapak Pangeran Simanjuntak yang memiliki komitmen yang tinggi

mengenai pemilihan calon legislatif di Kota Jambi.

3) Peluang Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Ibu Maria Magdalena Tampubolon sebagai anggota legislatif di Kota

Jambi tahun 2019 menjelaskan bahwa:

“Segala bentuk peluang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena


peluang merupakan hal yang paling menguntungkan bagi calon kandidat.
Peluang yang saya gunakan yaitu dukungan dari keterwakilan dari etnis
Batak dan partai yang mengusung saya serta sebagai calon kandidat yang
sudah INCOMBENT. Keterwakilan dari etnis Batak merupakan peluang
yang bagus untuk merebut suara mereka.”43

42
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
43
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020.
44

Ibu Maria Magdalena mengatakan bahwa peluang yang beliau andalkan

adalah dukungan keterwakilan dari etnis Batak dan partai yang mengusung beliau

serta sebagai seseorang yang telah berhasil menduduki kursi legislatif tiga kali

berturut-turut.

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan, dijelaskan bahwa

peluang menjadi pertimbangan ketika seorang kandidat mencalonkan diri.

Peluang calon legislatif dari etnis Batak dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menjadikan kaum minoritas sebagai peluang. Etnis Batak sebagai kaum

minoritas di Kota Jambi memiliki tujuan sama yaitu untuk lebih

diperhatikan oleh pemimpin, maka dari itu lebih mudah bagi calon

legislatif dari etnis Batak merebut simpati mereka.

b. Peluang berikutnya yaitu kepercayaan partai, dukungan keluarga beserta

teman-teman organisasi yang mereka ikuti.

strategi selalu berkaitan dengan sasaran, yaitu ditujukan kepada

masyarakat maka peluang harus di ketahui agar mengetahui hal positif apa yang

dapat diandalkan untuk mengambil sebuah strategi.

3.1.4. Tantangan (Threats)

Tantangan adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan

ketika seorang kandidat akan maju dalam pemilihan. Tantangan merupakan

pengganggu utama bagi posisi kandidat untuk memenangkan sebuah kompetisi

pemilihan. Untuk dapat memperoleh kekuasaan, partai politik atau seorang

kandidat perlu mengetahui tantangan agar dalam memenangkan pemilihanmereka

dapat melakukan strategi yang tepat.


45

1) Tantangan Bapak Frans Sugama Tambunan

Bapak Frans Sugama Tambunan mengatakan bahwa:

“Tantangan memang harus kami ketahui, karena dengan mengetahui


tantangan yang ada, kami dapat menghadapi tantangan tersebut sampai hal
itu tidak menjadi penghalang. Tantangan saya hadapi saat mencalonkan
diri adalah melihat calon kandidat lain yang lebih memahami kebutuhan
masyarakat Kota Jambi”.44

Tantangan yang dihadapi oleh Bapak Frans Sugama Tambunan yaitu calon

kandidat lain yang merupakan putra daerah Kota Jambi karena beliau

menganggap bahwa mereka lebih mengetahui dan memahami kebutuhan

masyarakat di Kota Jambi.

2) Tantangan Bapak Pangeran Simanjuntak

Bapak Pangeran Simanjuntak sebagai Wakil Ketua anggota legislatif di

Kota Jambi 2019 menjelaskan bahwa:

“Tantangan terbesar saya hadapi yaitu calon kandidat lain yang merupakan
putra daerah di Kota Jambi. Calon kandidat dari etnis Batak yang lainnya
juga menjadi tantangan bagi saya, karena hal itu akan memicu suara dari
masyarakat etnis Batak di Kota Jambi terpecah. Saya tidak mengabaikan
calon kandidat dari etnis Batak, justru hal ini harus dianggap serius karena
sangat mempengaruhi suara yang akan saya peroleh “.45

Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Pangeran Simanjuntak

bahwa tantangan yang beliau hadapi adalah melihat calon kandidat lain yang

memilki etnis Batak, karena hal itu memicu suara dari masyarakat di tempat

pemilihannya akan terpecah. Kandidat dari etnis Batak sangat mempengaruhi

suara yang akan diperoleh oleh Bapak Pangeran Simanjuntak.

44
Wawancara langsung dengan Bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 09 Juni 2020
45
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
46

3) Tantangan Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Ibu Maria Magdalena selaku anggota legislatif Kota Jambi tahun 2019

mengungkapkan bahwa:

“ Tantangan yang saya hadapii tidak terlepas dari banyaknya kandidat


yang mencalonkan diri di Kota Jambi , kerena semakin banyak yang
mencalonkan semakin ketat persaingan yang saya hadapi. Calon kandidat
yang banyak memicu strategi yang digunakan harus lebih baik dari calon
kandidat lainnya. Pada intinya semakin banyak pesaing semakin banyak
yang harus dipertaruhkan.”46

Berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu Maria Magdalena Tampubolon

bahwa tantangan yang beliau hadapi adalah banyaknya calon kandidat yang

mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Kota Jambi pada Tahun 2019. Ibu

Maria Mengatakan bahwa semakin banyak pesaing semakin ketat juga cara

strategi yang digunakan.

Wawancara dari ketiga informan, penulis mengungkapkan bahwa

tantangan yang dihadapi oleh calon anggota legislatif etnis Batak di Kota Jambi

yaitu:

a. Kandidat lain yang merupakan putra daerah Kota Jambi dan menganggap

bahwa kandidat lain lebih mengetahui keadaan masyarakat Kota Jambi.

b. Calon anggota legislatif dari etnis Batak menjadi tantangan bagi mereka,

karena akan memicu suara masyarakat dari etnis Batak yang minoritas

akan terpecah.

46
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
47

Tantangan dari masing-masing calon anggota legislatif dari etnis

Batakdijadikan untuk merancang strategi dengan menunjukkan bahwa mereka

mampu memecahkan permasalahan tempat mereka mencalonkan diri.

3.2. Strategi Politik

3.2.1. Strategi Kekuatan-Peluang (S.O)

Strategi kekuatan digunakan untuk memperoleh keuntungan dari berbagai

peluang. Kegunaan keuntungan adalah untuk menembus suara banyak dari

masyarakat atau pemilih.

1) Strategi (S.O) Bapak Pangeran Simanjuntak

Bapak Pangeran Simanjuntak menjelaskan bahwa :

“Komunikasi politik itu sangat perlu dilakukan, komunikasi politik yang


dilakukan harus santun dan dilakukan dengan tepat sasaran. Diperlukanlah
yang namanya pemetaan suara agar strategi tepat sasaran. Komunikasi
politik ini dapat memecahkan masalah untuk masyarakat yang belum
melek akan perpolitikan. Melalui komunikasi politik yang santun dan baik
dapat membuat masyarakat lebih merasa diperhatikan dan menjadi simpati
melihat kami. Maka dari itu komunikasi ini sangat membantu dalam hal
merebut hati masyarakat”.47

Berdasarkan penjelasan dari Bapak Pangeran bahwa pemikiran lawan

dapat ditembus dengan melakukan berbagai strategi. Komunikasi politik

digunakan agar dapat meraih kemenangan. Tujuan strategi ini adalah meluruskan

pemikiran melawan dan membela diri dari orang-orang yang ingin dipengaruhi.

47
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
48

Pendapat Bapak James sebagai tim sukses Bapak Pangeran Simanjuntak

menjelaskan bahwa:

“Strategi pendekatan sosial kami lakukan melalui kegiatan-kegiatan yang


langsung berhubungan dengan masyarakat jauh sebelum pemilihan
legislatif berlangsung. Sehingga ikatan emosional dengan calon sudah
mulai tumbuh. Pribadi seorang Pangeran Simanjuntak juga mudah bergaul
dengan masyarakat dan membuat mereka nyaman kalau ngobrol dengan
beliau. Cara komunikasi beliau yang santun juga merupakan sesuatu
komunikasi politik yang kami andalkan”.48

Ungkapan dari tim sukses Bapak Pangeran Simanjuntak menjelaskan

bahwa pada dasarnya kandidat adalah produsen yang mampu memasarkan diri

dalam proses pemasaran politik. Bapak Pangeran Simanjuntak menggunakan

Komunikasi politik untuk membangun sebuah image politic dari calon anggota

legislatif. Komunikasi politik digunakan beliau sebagai alat serta sarana untuk

memudahkan penyampaian pesan.

Salah satu tipe umum dari alat komunikasi politik adalah komunikasi

massa, dan mampu membentuk saluran komunikasi dari satu orang dan berujung

kepada semua masyarakat.49

2) Strategi (S.O) Bapak Frans Sugama Tambunan

Pendapat Bapak Sahat Dolly sebagai tim sukses Bapak Frans Sugama

Tambunan mengatakan bahwa:

“Selalu membaur ditengah-tengah masyarakat, ikut berbincang di warung


atau tempat yang sering didatangi masyarakat. Dengan cara begitu dapat
menyampaikan informasi dan visi-misiBapak Frans Sugama Tambunan
lebih mudah di cerna oleh masyarakat. Kami berbicara tidak formal
layaknya teman sepermainan mereka, dengan cara begitu mereka pun juga
mau terbuka pada kita. Dalam perkumpulan orang atau persatuan orang

48
Wawancara dengan Bapak James via telepon selaku tim suksesanggota legislatif terpilih
di Kota Jambi tahun 2019, pukul 16.00 WIB pada tanggal 16 Juni 2020
49
Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Politik (Bandung: Goodyear Publishing Co, 2011),
hlm., 166.
49

Batak kami juga sering menghadiri perayaan-perayaan yang mereka


lakukan, dengan sesama suku lebih mudah masuk karena memiliki tujuan
dan gaya bahasa yang sama”. 50

Tim sukses Bapak Frans Sugama Tambunan menegaskan bahwa mereka

menggunakan strategi pendekatan komunikasi politik dengan memanfaatkan

kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh Bapak Frans Sugama Tambunan.

Bapak Frans Sugama Tambunan menjelaskan bahwa:

“Strategi yang saya gunakan yaitu dengan cara mempelajari pengalaman


saya yang pernah gagal pada tahun 2004. Dengan cara memahami keadaan
masyarakat Kota Jambi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 saya tidak
mencalonkan diri karena saya sudah melihat bahwa keadan masayarakat
Kota Jambi pada saat itu meterialistis dan saya kembali maju pada tahun
2019 karena melihat beberapa peluang dan kekuatan yang saya miliki.
Saya menggunakan keluarga saya yang aktif dan kuatdalam organisasi
etnis Batak serta pribadi saya yang banyak bergaul di tengah-tengah
masyarakat. Memantapkan strategi yang pernah gagal di tahun 2004”

Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Frans Sugama Tambunan

bahwa beliau menggunakan pengalaman beliau yang pernah gagal untuk

membentuk strategi yang lebih matang dari sebelumnya. Dengan cara tidak

gegabah mengambil kesempatan pada tahun berikutnya. Beliau dengan savar

menelaah keadaan masyarakat Kota Jambi sehingga pada tahun 2019 beliau

merasa lebih matang untuk maju menjadi anggota legislatif di Kota Jambi.

Pengamatan penulis sesuai dengan hasil wawancara bersama Bapak Frans

Sugama Tampubolon bersama tim sukses bahwa mereka melakukan strategi

pendekatan komunikasi dan menggunakan faktor keluarga untuk memanfaatkan

jaringan di tengah masyarakat daerah pilihnya. Strategi memahami keadaan

masyarakat Kota Jambi juga beliau gunakan.

50
Wawancara langsung dengan Bapak Sahat Dolly selaku tim suksesanggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 16 Juni 2020
50

3) Strategi (S.0) Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Hal ini dijelaskan oleh Bapak Asmara Hadi sebagai tim sukses Ibu Maria

Tampubolon mengungkapkan bahwa :

“Strategi komunikasi politik yang dilakukan membentuk tim sosial atas


dasar kekeluargaan, dengan suka melakukan bakti sosial membantu
organisasi atau masyarakat secara pribadi. Komunikasi baik terjalin
apabila yang dilakukan juga dengan baik. Maka dari itu tim kami
melakukan komunikasi dengan membantu orang terlebih dahulu dengan
seperti ituterjalin komunikasi antara masyakat menjadi baik. Selain itu
juga saya tetap aktif dalam perkumpulan orang Batak untuk dapat
berkomunikasi dengan mereka ”.51
Ibu Maria Magdalena Tampubolon menjelaskan bahwa:
“Strategi yang saya lakukan dengan melakukan pendekatan kepada
masyarakat dengan melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat,
sering memberikan bantuan kepada masayarakat terutama di sekolah-
sekolah. Saya juga sering langsung terjung kelapangan dengan melihat
keadaan masayarakat serta mendengarkan aspirasi mereka”.52
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Maria Magdalena dan tim suksesnya,

penulis mengungkapkan bahwa strategi kekuatan dimanfaatkan untuk

keberhasilan dengan bantuan dari berbagai peluang. Strategi SO, merupakan

strategi paling mudah karena dengan bekal sedikit serta didorong kekuatan dapat

mempersiapkan calon kandidat untuk maju sebagai anggota legislatif.

Pendekatan yang digunakan pada strategi ini adalah utilitarian atau

biasanya didefenisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi

penderitaan. Memaksimalkan utiliti atau tingkat institusi dari kekuatan dan

51
Wawancara langsung dengan Bapak Asmara Hadi selaku tim suksesanggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
52
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
51

kesempatan yang telah ada untuk keberhasilan strategi. Strategi ini disebut dengan

strategi agresif.53

Penulis menjelaskan bahwa, peluang Ibu Maria Magdalena dimanfaatkan

untuk melakukan strategi. Peluang sebagai alat untuk berlangsungnya komunikasi

politik dengan tujuan agar strategi tepat sasaran.

Komunikasi Politik terlebih dilakukan kepada keluarga, masyarakat, dan

orang-orang terdekat yaitu dengan cara memberikan bantuan kepada masyarakat.

Terjun langsung ke lapangan pun di jadikan strategi oleh beliau serta

mendengarkan langsusng aspirasi dari masyarakat.Kekuatan dan peluang

dijadikan satu dengan tujuan untuk maju menembus pertahanan keyakinan

masyarakatdan menduduki pikiran mereka.

Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa ketiga narasumber calon anggota

legislatif dari etnis Batak juga melakukan pendekatan komunikasi politik bersama

organisasi-organisasi etnis Batak. Persamaan gaya bahasa dan memiliki tujuan

etnis sama diandalkan oleh calon anggota legislatif Batak untuk merebut suara

rakyat dari satu suku mereka.

Diluar itu mereka bergaul dengan masyarakat non Batak yaitu dengan

melakukan tim sosial kekeluargaan dan ikut langsung berbincang ditempat

mereka sering berkumpul. Penulis melakukan wawancara dengan masyarakat

untuk mengetahui kebenaranmengenai komunikasi politik dapat mempengaruhi

pola pikir seseorang.

Dimas Surta Adi Pamungkas“ANALISIS SWOT TERHADAP KEMENANGAN


53

PASANGAN CHUSNUNIA CHALIM DAN ZAIFUL BOKHARI PADA PEMILIHAN KEPALA


DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015”. Skripsi FISIP. 2017, hlm. 34.
52

Dea Amaris menjelaskan bahwa:

“Di daerah saya pernah ada dilakukan sosialisasi, saya mengikutinya dari
awal sampai akhir. Dan pada akhirnya mereka mengunjungi rumah para
penduduk. Kebetulan rumah saya di kunjungi, dan pada saat itu mereka
menjelaskan mengapa beliau ingin duduk di DPRD. Kalau ditanya apakah
benar komunikasi itu membuat saya merubah pikiran, saya menjawab iya.
Karena beliau merupakan etnis Batak, dan saya jawa awalnya menganggap
bahwa saya harus memilih sesama orang jawa. Karena dari dulu kalau
saya dan keluarga memilih pasti melihat latar belakang mereka. Tetapi
melihat pembawaan mereka yang baik dan lembut serta pada saat dia
berbicara kami tertarik untuk memilih beliau dengan visi-misi yang beliau
sampaikan”.54

Penjelasan dari masyarakat tersebut membuktikan bahwa komunikasi

politik yang tepat akan memperoleh hasil sesuai keinginan oleh calon legislatif

dan tim sukses. Apapun juga usaha lain apabila komunikasi tidak efektif

dilakukan akan berdampak pada kegagalan usaha pada strategi politik.

Belajarlah menyusupkan ide-ide anda ke belakang garis pertahanan

musuh, mengirimkan pesan melalui rincian kecil, memancing orang sampai pada

kesimpulan yang anda inginkan sambil menganggap bahwa mereka sendiri

sampai pada kesimpulan tersebut.55

54
Wawancara langsung dengan salah satu masyarakat Ibu Dea Amaris, Jambi pada
tanggal 07 Juni 2020

55
Berti Timbangnusa“STRATEGI PARTAI DEMOKRAT PADA PEMILU
LEGISLATIF DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN 2014”. Jurnal Vol 4 N0 1,
2016 , hlm. 9
53

3.2.2. Kelemahan-Peluang (W.0)

Strategi kelemahan dan peluang dimaksud untuk menutupi sisi kelemahan.

Kelemahan dapat diatasi dan memperoleh keuntungan dari berbagai peluang.

Dalam bukunya Robert Greene untuk mengatasi perlawanan, sesuatu yang


kita peroleh digunakan agar dapat mengatasi kelemahan dan hal tersebut
untuk mendapatkan keuntungan.Banyak orang ragu mengambil keputusan
dan terlalu berhati-hati, menggunakan kecepatan akan membawakan kuasa
yang tak terkira. Memukul lebih dahulu, sebelum lawan anda sempat
berpikir atau mempersiapkan diri. Menjadikan mereka emosional, tidak
seimbang dan membuat mereka kekeliruan.56

Strategi ini agak sulit karena memihak pada kondisi yang paling lemah

untuk menangkap peluang. Strategi ini disebut juga strategi dengan orientasi putar

balik. Strategi ini menggunakan pendekatan pertumbuhan tetapidari yang

terlemah, dimana ada upaya institusi untuk mengutamakan pemerataan atau

subsidi.57

1) Strategi (W.O) Pangeran Simanjuntak

Bapak Pangeran Simanjuntak menjelaskan strategi yang beliau lakukan

yaitu dengan mengatakan bahwa:

“ Saya melakukan strategi W.O dengan cara menutupi kelemahan saya


dengan peluang yang dimiliki. Kelemahan saya merupakan etnis yang
minoritas maka dari itu saya menutupi isu yang berkembang di tengah
masyarakat yang mengatakan bahwa suku asli Kota Jambi yang harus
menjadi pemimpin. Saya bekerja sama dengan tim sukses dengan
membentuk suatu pendekatan pasar dengan cara menaruh keyakinan dan
kepercayaan kepada mereka. Memberikan pencerahan mengenai isu yang
berkembang”.58

56
Ibid., hlm.10
57
Ibid., hlm 34
58
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
54

Berdasarkan penjelasan dari Bapak Pangeran Simanjuntak bahwa pada

dasarnya beliau tetap menjadikan peluang sebagai strategi untuk menutupi

kelemahan yang dimiliki. Peluang beliau merupakan dukungan dari keluaraga dan

memiliki komitmen yang tinggi untuk menjadi anggota legislatif di Kota Jambi.

Bapak Pangeran Simanjuntak memberikan pencerahan kepada masyarakat Kota

Jambi mengenai isu keagamaan dan kesukuaan yang berkembang.

Pendapat Bapak James sebagai tim sukses dari Bapak Pangeran

Simanjuntak menjelaskan strategi yang mereka lakukan yaitu :

“Mendorong masyarakat untuk memilih calon kandidat dengan melakukan


sosialisasi secara berkala. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat
kami lakukan tidak secara tiba-tiba. Dorongan dilakukan jauh-jauh hari
sebelum pemilihan legislatif, agar masyarakat dapat mempercayai
kandidat yang akan dipilihnya.59

Penjelasan dari Bapak James bahwa dalam strategi (W.O) dilakukan oleh

Bapak Pangeran Simanjuntak, dengan menggunakan strategi pendekatan pasar.

Strategi ini paling bagus untuk menutupi kelemahan menurut calon legislatif dari

etnis Batak. Pendekatan pasar dilakukan untuk meraih suara dan simpati dari

masyarakat yaitu Push-Marketing, calon kandidat bersama tim sukses berusaha

mendapatkan dukungan melalui stimulan atau menaikkan efektivitas yang

diberikan kepada pemilih.

Masyarakat perlu mendapatkan dorongan dan energi untuk pergi ke bilik

suara dan memilih kandidat tersebut seperti yang sudah di jelaskan oleh tim

sukses Bapak Pangeran Simanjuntak

59
Wawancara dengan Bapak James via telepon selaku tim suksesanggota legislatif terpilih
di Kota Jambi tahun 2019, pukul 16.00 WIB pada tanggal 16 Juni 2020
55

2) Strategi (W.O) Bapak Frans Sugama Tambunan

Bapak Frans Sugama Tambunan menjelaskan strategi yang beliau lakukan

bersama tim sukses dengan mengatakan bahwa:

“Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat, silahturahmi dengan cara


door to dorr. Ikut serta dalam perkumpulan masyarakat dalam bentuk
formal maupun informal. Memberikan pendidikan politik dan paling
intens dilakukan bagi orang yang benar-benar buta politik, serta pada hari
mendekati pemilihan biasanya tim sukses tetap mengingatkan masyarakat
untuk datang ke pemilihan. Selanjutnya saya menjadikan keluarga saya
yang aktif mengikuti organisasi etnis Batak untuk membantu
mempromosikan saya kepada masyarakat etnis Batak”.60

Penjelasan dari Bapak Pangeran Simanjuntak bahwa beliau juga melakuakn

pendekatan pasar yaitu langsung mendatangi masyarakat dengan cara door to

door serta ikut hadir dalam perkumpulan masayarakat baik itu formal maupun

informal.

Pendapat Bapak Sahat Dolly selaku tim sukses Bapak Frans Sugama Tambunan,

mengatakan:

“Dalam hal ini kami lebih merangkul ayah dari Frans Tambunan sebagai
tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam kegiatan perkumpulan Batak,
Sejak awal beliau sudah di kenal sebagai anak dari orang yang
berpengaruh di perkumpulan Batak. Hal ini jadikan untuk menaruh
kepercayaan kepada orang-orang yang berpengaruh diorganisasi tersebut.
Begitu pula karena beliau juga aktif organisasi di Jambi, kami juga
menjadikan orang-orang penting dalam organisasi tersebut untuk
melakukan pendekatan kepada masyarakat lainnya”.61

Strategi yang dilakukan berikutnya adalah menjadikan ayah dari seorang

Frans Sugama Tambunan untuk mempengaruhi masyarakat etnis Batak di

lingkungan tempat tinggalnya, strategi ini disebut dengan strategi Pass Marketing.

60
Wawancara langsung dengan Bapak Sahat Dolly selaku Tim Sukses, Jambi pada
tanggal 16 Juni 2020
61
Wawancara langsung dengan Bapak Sahat Doly selaku tim sukses anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 16 Juni 2020
56

Sarana untuk melalukan strategi Pass-Marketing adalah pihak-pihak yang

berkaitan baik perorangan maupun kelompok. Pengaruh (influencer)

dikelompokan kedalam dua jenis yakni influencer aktif dan influencer pasif.

Influencer aktif adalah perorangan atau kelompok yang melakukan

kegiatan secara aktif untuk mempengaruhi para pemilih. Mereka adalah aktivis

isu-isu tertentu atau kelompok dengan kepentingan tertentu yang melakukan

aktivitas nyata untuk mempengaruhi para pemilih. 62

Berdasarkan wawancara diatas penulis menjelaskan bahwa strategi (W.O)

yang dilakukan Bapak Frans Sugama Tambunan adalah memanfaatkan Ayah

beliau sebagai seorang yang berpengaruh di perkumpulan etnis Batak. Salah satu

peluang dari Bapak Fran Sugama Tambunan adalah dukungan dari mereka, maka

dari itu Bapak Frans Sugama Tambunan memanfaatkan Ayahnya untuk menutupi

kelemahan yang beliau miliki dengan tetap mengambil hati dari masyarkat etnis

Batak di Kota Jambi.

Untuk maju pada pemilihan legislatif. Pendukung dari calon legislatif etnis

Batak adalah orang yang berpengaruh di perkumpulan masyarakat. Fungsi strategi

ini untuk mencari dukungan dan membantu mengumpulkan suara masyarakat

Kota Jambi.

62
Zainal Abidin. 2017. ‘Strategi Politik Calon Independen dalam Pemenangan Pilkada
Serentak 2015 di Kabupaten Rembang (Studi Pemenangan Pasangan H. Abdul Hafidz dan Bayu
Andriyanto, SE)’. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.. hal 37
57

3) Strategi (W.O) Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Ibu Maria Magdalena Tampubolon menjelaskan bahwa:

“Strategi pendekatan kami lakukan dengan mendorong masyarakat untuk


ikut serta dalam pesta demokrasi. Pendekatan diberikan dengan tenaga dan
energi yang besar, karena hal semacam ini harus dilakukan secara intens,
agar masyarakat secara bertahap mau memberikan simpatinya kepada
calon kandidat serta mau melakukan pemilihan“.63

Berdasarkan penjelasan dari Ibu Maria bahwa beliau menggunakan

strategi pendekatan Push Marketing. Mendorong masyarakat untuk ikut serta

dalam pesta demokrasi dan memastikan bahwa masyarakat ikut memilih. Strategi

pendekatan ini dilakukan secara intens dan bertahap agar masyarakat memberikan

simpati kepada Ibu Maria Magdalena Tampubolon.

Dalam strategi push marketing, Ibu Maria tidak dapat melakukannya

hanya seorang diri saja, maka diperlukan tim sukses untuk ikut serta

menyukseskan kegiatan ini.

Bapak Asmara Hadi sebagai salah satu tim sukses Ibu Maria Tampubolon,

menjelaskan:

“Selain calon legislatif yang langsung turun ke lapangan, kami pun juga
melakukan pendekatan kepada masyarakat. Minimal ada 5 orang di setiap
RT, dengan seperti itu masyarakat yang kurang dapat di raih oleh
kandidat, kami sebagai tim sukses langsung turun tangan untuk melakukan
pendekatan secara pribadi. Pada saat sudah mendekati jadwal pemilihan,
kami tinggal dekat dengan masyarakat dapat mendorong masyarakat serta
mengarahkan mereka ke bilik suara”.64

63
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
64
Wawancara langsung dengan Bapak Asmara Hadi selaku Tim Sukses, Jambi pada
tanggal 02 Juni 2020
58

Berdasarkan wawancara dari Bapak Asmara Hadi, dapat dijelaskan bahwa

tim sukses dari Ibu Maria Magdalena ada di setiap RT agar semua masyarakat

dapat terangkul dengan baik. Tim Sukses sangat berperan aktif serta memberikan

energi lebih untuk mendorong masyarakat sampai ke bilik suara. Masyarakat

berkenan menaruh kepercayaan kepada Ibu Maria Magdalena melalui pendekatan

yang dilakukan.

Pendekatan dilakukan secara berkala, karena kalau tidak seperti itu

masyarakat akan melupakan sosialisasi dari calon kandidat dan tim sukses. Calon

kandidat melakukan strategi dengan memiliki tim sukses di ruang lingkup lebih

kecil yaitu membentuk tim sukses minimal 5 orang di setiap RT. Hal tersebut

sangat membantu masyarakat untuk dapat melakukan pemilihan dan lebih

mengerti mengenai pentingnya memilih. Kerjasama antara kandidat dengan tim

sukses dilakukan dengan baik akan membantu pendekatan lebih cepat diberikan

ke masyarakat, sehingga merekamerasakan selalu diperhatikan secara pribadi.

3.2.3. Kekuatan-Tantangan (S.T)

Strategi ST, merupakan strategi yang agak mahal karena dengan bekal

paling sedikit dapat mengatasi ancaman untuk maju, maka dari ituperlu dilakukan

mobilisasi. Strategi ini menggunakan semi pendekatan utilitarian dengan berupaya

memaksimalkan utility institusi dari kekuatan, tetapi perlu berhati-hati dalam

menghadapi ancaman. Strategi ini disebut dengan strategi diversifikasi atau sering

diartikan sebagai aneka jenis produk yang ditawarkan.65

65
Ibid., hal.35
59

Tantangan (Threats) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu

menghambat pergerakan seseorang. Tantangan dapat diatasi oleh calon legislatif

dari etnis Batak dengan mengandalkan. Strategi pendekatan menanamkan

keyakinan ditujukan kepada masyarakat dalam kondisi apatis dan pesimis.

Strategi ini dapat mengatasi tantangan dari banyaknya orang mencalonkan diri

sebagai anggota legislatif.

1) Strategi (S.T) Bapak Pangeran Simanjuntak

Pendapat Bapak James selaku tim sukses dari Bapak Pangeran

Simanjuntak mengungkapkan bahwa:

“Strategi pendekatan yang kami lakukan kepada masyarakat yang menurut


kami kurang berpartisipasi dalam perpolitikan. Hal ini dilakukan untuk
mencerahkan pemikiran masyarakat yang kurang mengerti tentang
pemilihan dan untuk apa memilih. Hal ini dilakukan biasanya dengan
memperlakukan masyarakat seperti keluarga sendiri agar mereka lebih
mudah menangkap dan mengerti”.66

Berdasarkan hasil wawancara dengan tim sukses Bapak Pangeran

Simanjuntak, penulis mengungkapkan bahwa strategi memberikan pencerahan

kepada masyarakat dan dilakukan pada jenis pemilih non-partisipan. Kepada

jenis pemilih ini perlu diyakinkan secara problem-solving ataupun ideologis

dengan membuat kontestan lebih baik dibandingkan para pesaingnya. Strategi

komunikasi dan penyediaan informasi dilakukan untuk menyakinkan para pemilih

non-partisipan, serta kandidat menarik mereka keluar dari kebimbangan.

66
Wawancara dengan Bapak James via telepon selaku tim suksesanggota legislatif terpilih
di Kota Jambi tahun 2019, pukul 16.00 WIB pada tanggal 16 Juni 2020
60

2) Strategi (S.T) Bapak Frans Sugama Tambunan

Pendapat Bapak Sahat Dolly Tambunan selaku tim sukses Bapak

Frans Sugama Tambunan mengatakan bahwa:

“Kami sebagai tim sukses melakukan pendekatan kepada masyarakat


dengan melakukan sistem seperti piramida. Menenamkan keyakinan
terlebih dahulu kepada keluarga dan orang-orang terdekat, setelah itu
berlanjut dari orang satu ke orang berikutnya. Itulah di sebut piramida
dimana dari lingkup kecil atau orang terdekat dahulu diyakinkan maka
seterusnya semakin kebawah semakin besar ruang lingkupnya”.67

Pendekatan dilakukan dengan cara sistem pimada yaitu melakukan

pendekatan dan menanamkan keyakinan kepada keluarga. Tujuan untuk membuat

jaringan antar keluarga dan orang terdekat dapat berlanjut kepada masyarakat

lain. Melakukan strategi menanamkan keyakinan kepada masyarakat membuat

tantangan teratasi. Tantangan dari Bapak Frans Sugama Tambunan yaitu calon

kandidat lain yang lebih paham mengenai keinginan masyarakat Kota Jambi.

Dengan mengetahui keadaan masyarakat di Kota Jambi para calon legislatif dapat

meyakinkan masyarakat dengan memberitahu program kerja sesuai dibutuhkan

mereka.

67
Wawancara langsung dengan Bapak Sahat Dolly selaku tim suksesanggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 16 Juni 2020
61

3) Strategi (S.T) Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Pendapat Bapak Asmara Hadi selaku tim sukses Ibu Maria Magdalena

Tampubolon menjelaskan bahwa:

“Pendekatan yang kami lakukan kepada semua masyarakat tanpa


terkecuali dan melakukan mereka seperti keluarga. Membentuk tim sukses
sampai ke ruang lingkup paling kecil. Seperti di satu RT paling sedikit
ada 5 orang tim sukses untuk dapat melakukan pendekatan dengan cara
bertanya apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan menyakinkan mereka
bahwa ibu Maria mampu memberikan yang terbaik”.68

Berdasarkan wawancara dari tim sukses Ibu Maria Magdalena, penulis

menjelaskan bahwa beliau bersama tim sukses melakukan pendekatan

menanamkan keyakinan. Dengan cara merangkul masyarakat seperti keluarga

sendiri. Strategi membentuk tim sukses di ruang lingkup paling kecil yaitu RT

membuat tim sukses lebih mudah menjangkau masayarakat sehingga Ibu Maria

Magdalena lebih mengerti dan mengetahui apa kebutuhan dari mayarakat.

Kerjasama yang dilakukan Ibu Maria Magdalena bersama Tim sukses

melakukan pendekatan menanamkan keyakinan ini pada umumnya dilakukan

kepada masyarakat kurang berpartisipasi pada pemilihan umum atau apatis. Ibu

Maria Magdalena melakukan pendekatan dengan memberikan visi dan misi sesuai

kebutuhan masyarakat Kota Jambi yaitu membantu mereka dalam hal

pembangunan. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Dea Amaris yang merupakan

masyarakat Kota Jambi, mengatakan bahwa:

“Calon anggota legislatif memberitahu bahwa visi misi mereka untuk


mensejahterakan masyarakat Kota Jambi. Namun sebenarnya yang
dibutuhkan masyarakat Kota Jambi sekarang ialah pembangunan sarana

68
Wawancara langsung dengan Bapak Asmara Hadi selaku tim suksesanggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
62

dan prasarana yang layak untuk Kota Jambi karena masih banyak setiap
RT jalan yang bolong dan hancur.”69

Bagi masyarakat kurang mengerti perpolitikan dilakukan pendekatan yang

baik dan secara berkala, serta memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri

agar masyarakat lebih mudah menangkap dan mengerti.

3.2.4. Kelemahan-Tantangan (W.T)

Strategi ini digunakan untuk memperbaiki kelemahan pada calon kandidat

dan untuk meminimalisir tantangan. Strategi ini untuk bertahan dalam peta

persaingan.

Dalam kerangka ini, hubungan interaktif terutama antar kelompok etnis

yang berbeda-beda harus menjalin suatu kerangka etis, yaitu sikap toleran.

Toleransi politik hanya mungkin dalam suasana politik negara yang demokratis.

Toleransi politik (political tolerance) sangat dipengaruhi oleh sistem, struktur,

dan atmosfer politik yang berlaku.70

1) Strategi (W.T) Bapak Pangeran Simanjuntak

Bapak Pangeran Simanjuntak selaku wakil ketua legislatif di kota Jambi

tahun 2019 mengungkapkan bahwa:

“Strategi yang saya lakukan adalah dengan cara menutupi kelemahan


sebagai etnis yang minoritas dengan Nasionalisme. Memandang semua
masyarakat itu sama, tidak membedakan suku apa yang mereka miliki.
Maka dari itu strategi yang saya lakukan disini adalah menanamkan
kepercayaan kepada semua masyarakat tanpa kecuali. Menanamkan
kepercayaan dengan mengedepankan Nasionalisme akan sangat mudah
diterima oleh masyarakat.”.71

69
Wawancara langsung dengan Ibu Dea Amaris selaku masyarakat Kota Jambi, Sipin 07
Juni 2020
70
Muhammad Habibi, “ANALISIS POLITIK IDENTITAS DI INDONESIA”. Jurnal
FISIP, 2017, hlm. 4
71
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 12 Juni 2020
63

Penulis menjelaskan bahwa Bapak Pangeran Simanjuntak melakukan

strategi menanamkan kepercayaan kepada semua masyarakat tanpa terkecuali.

Mengedepankan Nasionalisme sangat berpengaruh dalam merebut suara

masyarakat di Kota Jambi.

Tim sukses dari Bapak Pangeran Simanjuntak yaitu Bapak James mengungkapkan

bahwa:

“Dalam melakukan kampanye dan periklanan yang kami buat selalu


mengedepankan gerakan perubahan dan Nasionalisme. Citra politik yang
dapat dijual sosok seorang Pangeran yaitu Nasionalisme, tidak
memandang bulu ketika melihat seseorang. Selalu kelihatan di tengah-
tengah masyarakat. Dengan cara begitu masyarakat dapat melihat
partisipasi yang dilakukan oleh caleg dan tim sukses.”72

Berdasarkan hasil wawancara dari tim sukses Bapak Pangeran, penulis

menjelaskan bahwa Image Politic yang positif dijadikan sebagai produk untuk

dijual ke masyarakat. Sebuah produk menjadikan masyarakat mau memilih,

karena masyarakat memiih sesuai dengan apa diinginkan serta besar pengaruh

calon legislatif di tengah-tengah mereka. Image Politic yang positif melancarkan

masyarakat datang langsung ke bilik suara untuk memilih calon legislatif.

Hal ini didukung oleh masyarakat Kota Jambi bernama Togi Siregar dengan

mengatakan bahwa:

“Kalau memilih saya selalu melihat dengan baik siapa yang mencalonkan.
Kalau di tanya mengenai kampanye yang dilakukan, saya sudah sering
sekali melihat kampanye oleh kandidat dan tim sukses mereka. Promosi
seperti itu yang dapat membuat saya kenal dengan calon kandidat tersebut.
Kalau bukan dengan cara kampanye dan sosialisasi saya tidak akan
mungkin mengenal calon pemimpin saya”.73

72
Wawancara dengan Bapak James via telepon selaku tim suksesanggota legislatif terpilih
di Kota Jambi tahun 2019, pukul 16.00 WIB pada tanggal 16 Juni 2020
73
Wawancara langsung dengan Bapak Togi Siregar Masyarakat Kota Jambi, Sipin pada
tanggal 07 Juni 2020
64

Berdasarkan penjelasan dari salah satu masyarakat bahwa pembentukan

daya tarik yang dibentuk calon legislatif etnis Batak yaitu menciptakan citra

politik yang positif digunakan agar masyarakat dapat menaruh simpati kepada

kandiat. Hal ini mampu memberikan sumbangsih suara besar guna memenangkan

kontestasi politik dalam hal memenangkan Pemilihan Umum Legislatif di Kota

Jambi Tahun 2019.

Bapak Pangeran Simanjutak mengatakan bahwa:

“Saya pun sebagai etnis Batak, harus mampu membaca situasi dan kondisi
di Jambi. Melihat di Kota Jambi memiliki keragaman suku maka dari itu
saya melakukan pencerahan kepada masyarakat di daerah pilih saya untuk
tidak melihat suku dari mana kita berasal. Tapi melihat kemampuan
seseorang kandidat atau keinginan seorang kandidat yang sangat baik
untuk menjadi wakil mereka. Dan juga tidak bisa dipandang sebelah mata
kalau indentitas politik ini dapat membuat kesenjangan antar masyarakat
dan pemimpinnya yang di pilih berdasarkan identitasnya saja ”.74
Kelemahan Bapak Pangeran Simanjuntak dapat ditutupi dengan

melakukan pencermatan lebih serius, apalagi mengenai etnis sebagai identitas

politik. Karena etnis sebagai identitas politik akan membuat gesekan dan

pertentangan untuk Kota Jambi. Strategi yang dilakukan adalah menerapkan citra

Nasionalisme ditengah-tengah masyarakat seperti penjelasan dari

Gerakan politik identitas adalah upaya untuk menciptakan kelompok

khusus. Yaitu untuk membangkitkan identitas mereka danberharap bahwa

pemimpin dari identitas yang sama, kelompok itu lebih diperhatikan dan diberi

perhatian khusus. Maka dari itu Bapak Pangeran Simanjuntak tetap

mengedepankan Nasionalisme agar tidak terjadi gesekan antara masyarakat.

74
Wawancara langsung dengan Bapak Pangeran Simanjuntak selaku anggota Legislatif di
Kota Jambi tahun , pada tanggal 24 Mei 2020
65

2) Strategi W.T Bapak Frans Sugama Tambunan

Bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota legislatif dari etnis Batak

di Kota Jambi menjelaskan:

“Politik identitas dengan membawa etnis, mudah dilakukan karena hal


itu akan muncul sendirinya apabila ada kepentingan yang sama dan
memperkuat hubungan antara mereka. Kepentingan-kepentingan yang
selama ini tidak dirasakan oleh kaum minoritas dapat diwakilkan
melalui strategi etnis sebagai identitas. Namun kembali lagi tentang
dimana tempat kita mencalonkan diri. Kota Jambi tidak mungkin
hanya etnis sebagai kekuatan politik yang terutama dilakukan. Kita
juga harus merebut hati rakyat yang lainnya, karena jumlah mereka
lebih besar daripada jumlah masyarakat yang beretnis Batak”.75

Berdasarkan penjelasan dari Bapak Frans Sugama Tambunan, penulis

mengungkapkan bahwa untuk membangun identitas kepentingan etnis sebenarnya

tidak sulit, karena etnisitas politik akan hadir dengan sendirinya ketika masyarakat

etnis mampu bersatu memperkuat hubungan diantara mereka. Melalui

kepentingan-kepentingan yang selama ini tidak mereka rasakan sebagaimana

mestinya dan banyak kekurangan dan hambatan terjadi. Hal ini juga terjadi ketika

seorang etnis Batak ingin mencalonkan diri sebagai anggota legilatif di Kota

Jambi.

Namun Bapak Frans Sugama Tambunan juga menegaskan bahwa beliau

tidak menjadikan strategi identitas politik sebagai strategi yang utama karena

mengingat etnis Batak di Kota Jambi yang sedikit. Mereka harus membuat

strategi lain untuk merebut suara dari masayarakat diluar etnis Batak.

75
Wawancara langsung dengan Bapak Frans Sugama Tambunan selaku anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 09 Juni 2020
66

Bapak Sahat Dolly selaku tim sukses Bapak Frans Sugama Tambunan

menjelaskan strategi yang mereka pakai, dengan mengungkapkan bahwa:

“Frans Sugama Tambunan dikenal sebagai orang yang aktif dalam


organisasi sejak masa kuliahnya, beliau juga sudah dikenal sebagai politisi
muda. Dan diorganisasi atau perkumpulan etnis Batak beliau sudah
dikenal sebagai anak dari orang yang berpengaruh dalam kelompok
tersebut. Frans juga membawa sisi Nasionalisnya. Kami juga sebagai tim
sukses melakukan periklanan seperti spanduk-spanduk dan brosur-brosur
yang di berikan kepada masyarakat. 76

Penjelasan dari tim sukses Bapak Frans Sugama Tambunan bahwa mereka

melakukan strategi Personal Branding, dengan menjual sosok Frans Sugama

Tambunan yang selalu aktif berorganisasi sejak masa kuliahnya. Beliau sebagai

seorang politisi juga digunakan agar masyarakat sendiri yang melihat kualitas dari

seorang Bapak Frans Sugama Tambunan. Tidak lupa Bapak Frans Sugama

Tambunan selalu membawa sisi Nasionalisnya.

3) Strategi W.T Ibu Maria Magdalena Tampubolon

Ibu Maria Magdalena Tampubolon menjelaskan strategi yang beliau

gunakan yaitu dengan mengatakan bahwa:

“Kita sudah sama-sama tahu bahwa di Indonesia merupakan negara yang


memiliki ragam suku dan agama. Khususnya di Kota Jambi juga sudah
menerima keberagaman itu. Maka dari itu sudah banyak juga perantau
yang merantau ke Jambi. Tidak bisa di pungkiri bahwa identitas kerap kali
dijadikan identitas politik untuk dapat merebut suara rakyat. Strategi yang
saya gunakan adalah dengan cara membentuk Image Politic yang baik
bagi masyarakat”.77

76
Wawancara langsung dengan Bapak Sahat Doly selaku tim sukses anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 16 Juni 2020
77
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
legislatif terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
67

Etnis sebagai identitas tidak menjadi strategi terutama untuk dilakukan

oleh Ibu Maria Magdalena Tampubolon, karena mengingat penduduk yang

beretnis Batak hanya sedikit. Etnis sebagai identitas politik tetap diterapkan di

persatuan dan organisasi Batak. Kepentingan-kepentingan dari masyarakat etnis

Batak di Kota Jambi bersatu untuk menyuarakan para calon legislatif dari suku

mereka, tetapi hanya kandidat yang mampu dan punya integritas dapat menjadi

seorang pemimpin untuk mewakili Kota Jambi.

Bapak Asmara Hadi tim sukses Ibu Maria Magdalena Tampubolon

mengatakan bahwa:

“ Image politic yang dilakukan oleh Maria Magdalena adalah Image


politic yang mencerminkan sosok yang suka menolong atau membantu.
Beliau sebelum menjadi anggota DPRD sudah dikenal sebagai orang yang
mau membantu di daerah tempat tinggalnya. Beliau juga selalu membawa
rasa nasionalisnya dimanapun beliau berada, citra beliau baik dimata orang
karena tidak membedakan suku dan ras seseorang. Mencalonkan diri
sebagai DPRD membuat adanya keterwakilan, sehingga mereka terus
mendukung beliau maju. Selain itu periklanan tetap kami lakukan seperti
umumnya yang dilakukan para caleg”.78

Strategi yang digunakan oleh Ibu Maria Magdalena bersama tim sukses

yaitu strategi Pull Marketing. Strategi pull-marketing adalah strategi untuk

membuat para pelanggan mendatangi produk. Strategi ini mengutamakan pada

pembentukan image politic yang positif. Dalam strategi ini Ibu Maria Magdalena

dengan tim sukses bekerjasama untuk pembentukan image politik.

78
Wawancara langsung dengan Bapak Asmara Hadi selaku tim sukses anggota legislatif
terpilih di Kota Jambi tahun 2019, Jambi pada tanggal 02 Juni 2020
68

Suprianto Manullang sebagai masyarakat pun membenarkan hal ini

dengan mengatakan bahwa:

“Pada saat pemilihan saya sebagai warga Kota Jambi memilih seorang
pemimpin itu tidak melihat bahwa beliau dari suku yang sama dengan
saya. Tetapi saya melihat melalui kualitas beliau dan citra baik yang
dilakukan beliau. karena saya tidak mau nantinya pemimpin yang saya
pilih tidak melihat orang bawah meskipun itu dari suku yang sama ”.79

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis mengungkapkan bahwa

pembentukan citra politik sangat berharga dalam proses politik itu sendiri bagi

seorang Ibu Maria Magdalena Tampubolon. Citra politik yang baik dapat

memberikan kemudahan bagi kandidat politik untuk memenangkan kontestasi

perpolitikan.

Pemasaran produk politik beserta penyampaian pesan politik kepada

masyarakat dibarengi dengan penganalisaan terlebih dahulu, sehingga kandidat

mampu membaca keinginan para pemillih untuk Kota Jambi.

Analisis penulis bahwa sentimen politik identitas sangat kuat terjadi di

setiap daerah. Ini terkait dengan siapa dan apa yang perlu diperhatikan ketika ada

seorang pemimpin baru. Strategi ini tidak tepat apabila dilakukan di daerah Kota

Jambi, karena kelemahan dan tantangan dari calon legislatif dari etnis Batak ialah

minoritas.

Maka dari itu ibu Maria Magdalena Tampubolon memberikan penjelasan yaitu:

“ Kita tinggal di Kota Jambi, kita juga hidup harus sebagai warga negara
Indonesia yang taat akan Pancasila sebagai ideologi. Ketika saya juga
mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, saya juga sudah harus tahu
bahwa yang saya dengarkan kelak bukan hanya masyarakat etnis Batak
saja, melainkan semua masyarakat yang ada di Kota Jambi. Maka dari itu

79
Wawancara langsung dengan Bapak Suprianto Manulang masyarakatdi Kota Jambi,
pada tanggal 24 Mei 2020
69

saya pun sejak dulu juga sudah bergaul dengan siapapun tanpa
memandang etnis”.80

Bedasarkan hasil wawancara dari beberapa informan, penulis menjelaskan

strategi (W.T) digunakan untuk mengetahui kelemahan dan tantangan, maka dari

itu dirancang strategi untuk menutupi kelemahan dan meminimalisirkan

tantangan. Dengan cara tidak menjadikan identitas politik sebagai strategi satu-

satunya.

Mengingat di Kota Jambi etnis Batak minoritas maka calon anggota

legislatif etnis Batak mengedepankan Nasionalisme serta membentuk Image yang

baik. Tidak hanya memberikan bantuan dan sosialisasi terhadap satu suku saja,

melainkan kepada semua masyarakat di Kota Jambi.

80
Wawancara langsung dengan Ibu Maria Magdalena Tampubolon selaku anggota
Legislatif di Kota Jambi tahun , pada tanggal 02 Juni 2020
70

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam pembahasan penelitian mengenai strategi pemenangan calon

legislatif etnis batak dalam pemilihan umum di kota Jambi tahun 2019, maka

penulis menyimpulkan bahwa:

a. Analisis SWOT merupakan teknik atau metode perencanaan strategi yang

bertujuan agar strategi yang dilakukan berhasil. Masing-masing legislatif

etnis Batak pada waktu pemenangannya memiliki sudut pandang yang

berbeda terhadap Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang

(Opportunity), maupun Tantangan (Threaths)yang dimiliki.

b. Perbedaan sudut pandang masing calon-calon ini mengakibatkan strategi

yang berbeda-beda. Tiga calon legislatif etnis Batak yang menang

memiliki domain yang sama terutama sekali faktor dukungan dari keluarga

dan partai yang mengusung sebagai kekuatan politik.

1) Pangeran Simanjuntak

(S+O) : Strategi Komunikasi Politik digunakan pada analisis kekuatan

dan peluang . Komunikasi yang santun untuk membentuk citra politik

yang positif dengan memanfaatkan peluang dari dukungan keluarga

dan kepercayaan partai yang mengusung beliau.

(W+O) :

(S+T) : Strategi pendekatan pasar digunakan pada analisis kelemahan

dan peluang. Etnis Batak yang minoritas merupakan sebuah kelemahan


71

dan ditutupi melalui peluang yang dimiliki.

(S+T) : Strategi Menaruh keyakinan digunakan pada analisis kekuatan

dan tantangan. Komunikasi yang santun dilakukan untuk menghadapi

tantangan.

(W+T) : Strategi membentuk image politic yang positif dengan cara

mengedepankan Nasionalisme. Hal ini membantu meminimalisir

kelemahan dan tantangan yang dihadapi Pangeran Simanjuntak.

2) Frans Sugama Tambunan

(S+O) : Melakukan strategi pendekatan komunikasi dan menggunakan

faktor keluarga untuk memanfaatkan jaringan di tengah masyarakat

daerah pilihnya

(W+O) : Melakukan pendekatan pasar yaitu langsung mendatangi

masyarakat dengan cara door to door serta ikut hadir dalam

perkumpulan masayarakat baik itu formal maupun informal.

(S+T) : Strategi Pendekatan ke masyrakat dilakukan dengan cara

sistem pimada yaitu melakukan pendekatan dan menanamkan

keyakinan kepada keluarga. Tujuan untuk membuat jaringan antar

keluarga dan orang terdekat dapat berlanjut kepada masyarakat lain.

(W+T) : Melakukan strategi Personal Branding, dengan menjual sosok

Frans Sugama Tambunan yang selalu aktif berorganisasi dan seorang

politisi juga digunakan agar masyarakat sendiri yang melihat kualitas

dari seorang Bapak Frans Sugama Tambunan.


72

3) Maria Magdalena Tampubolon

(S+O) : Strategi Komunikasi Politik terlebih dilakukan kepada

keluarga, masyarakat, dan orang-orang terdekat.Kekuatan dan peluang

dijadikan satu dengan tujuan untuk maju menembus pertahanan

keyakinan masyarakat dan menduduki pikiran mereka.

(W+O) : Strategi pendekatan Push Marketing. Mendorong masyarakat

untuk ikut serta dalam pesta demokrasi dan memastikan bahwa

masyarakat ikut memilih.

(S+T) : Strategi yang digunakan adalah membentuk tim sukses di

ruang lingkup paling kecil yaitu RT, membuat tim sukses lebih mudah

menjangkau masayarakat sehingga Maria Magdalena lebih mengerti

dan mengetahui apa kebutuhan dari mayarakat.

(W+T) : Menggunakan strategi membentuk Image Politic yang baik

yaitu dengan cara mengedepankan Nasionalisme.


73

4.2. Saran

a. Setiap calon anggota legislatif etnis Batak harus melihat kondisi

masyarakat Kota Jambi dan memiliki strategi pemasaran politik

disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Strategi pemasaran politik harus

memiliki segmentasi pemilih yang disusun dengan baik.

b. Calon anggota legislatif etnis Batak harus dapat membuat visi dan misi,

serta program kerja disesuaikan dengan kebutuhan calon pemilihnya.

c. Kekompakkan dan loyalitas tim pemenangan diharapkan tetap terjaga

kendatipun pemilihan legislatif telah berakhir. Jangan sampai dengan

adanya kekuasaan yang telah didapat membuat kader lupa akan tugas serta

kewajibannya terhadap masyarakat Kota Jambi,


DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Adman Nursal. (2004)Political Marketing Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah
Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR DPD Presiden, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

Firmanzah. (2008). Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realita Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia.
Freddy Rangkuti. (2006) Analisis SWOT Teknik membenah kasus bisnis, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama

Hafied cangara. (2014)KomunikasiPolitik, Konsep, Tori, DanStrategi, Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Ibrahim. (2015) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta.

Jalaluddin Rakhmat. (2011) Komunikasi Politik, Bandung: Goodyear Publishing


Co.

Peter Schroder. (2000) Politische Strategien. Jerman:Nomos.


Sri Astuti Buchari. (2014)Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas
Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sugiono. (2017) Metode Penelitian kantitatif, kualitatif dan R&D,Bandung:


Alfabeta Cv.

B. Jurnal
Ammar Zuhar. (2016). “Etnisitas Dalam Politik (Studi tentang Srategi Calon
Legislatif Etnis
Batak dalam Pemilihan Legislatif di Dearah Pemilihan SIAK 4 Kabupaten
Siak Tahun 2014”). Jurnal JOM FISIP. Vol 3 No. 1hlm. 2.

Berti Timbangnusa. (2016) “STRATEGI PARTAI DEMOKRAT PADA PEMILU


LEGISLATIF DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN 2014”. Jurnal
Vol 4 N0 1.

Christianti Pontoh. (2015). “Strategi Kampanye Pemenangan Bupati dan Wakil


Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Minahasa. Jurnal “ Acta
Diurna”. Vol 4 No. 1
Juhana Nasrudin dan Ahmad Ali Nurdin. (2018)“POLITIK IDENTITAS DAN
REPRESENTASI POLITIK (Studi Kasus pada Pilkada DKI Periode 2018-
2022)”. Jurnal studi agama. Vol 1.

Muchammad Ichsan Saputra. Bambang Santoso Haryono, Mochammad Rozikin.


(2013) “Marketing Politik Pasangan Kepala Daerah Dalam Pemilukada
dengan Studi Kasus Tim Sukses Pemenangan Pasangan Abah Anton dan
Sutiaji dalam Pemilukada Kota Malang 2013”.Jurnal Administrasi Public,
Vol.2.

Muhammad Arif. (2019)“Strategi Political Marketing Pasangan Hm. Wardan -


H. Syamsudin Uti Pada Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018”.
Jurnal Dinamika Pemerintah Vol. 2 No.1.

Muhammad Habibi. (2017) “ANALISIS POLITIK IDENTITAS DI INDONESIA”.


Jurnal FISIP.

C. Skripsi

Dimas Surta Adi Pamungkas. (2017) “ANALISIS SWOT TERHADAP


KEMENANGAN PASANGAN CHUSNUNIA CHALIM DAN ZAIFUL
BOKHARI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015”. Skripsi FISIP.

Zainal Abidin. (2017). ‘Strategi Politik Calon Independen dalam Pemenangan


Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Rembang (Studi Pemenangan Pasangan
H. Abdul Hafidz dan Bayu Andriyanto, SE’. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.

D. Internet

https://media.neliti.com/media/publications/32948-ID-etnisitas-dalam-politik-
studi-tentang-strategi -calon-legislatif-etnis-batak-data.pdf pada tanggal 24
Oktober 2019, pukul 21:00.
file:///C:/Users/Win7/Downloads/Documents/11370068_bab-i_iv-atau-v_daftar-
pustaka.pdf, pada tanggal24 Oktober 2014, Pukul 21.33 WIB.

https://jambikota.go.id/new/geografis/pada tanggal 06-05-2020. pukul 14.39

http://data.jambikota.go.id/dataset/d4b576e9-4858-4c6c-a5a4-
ab6da3e42981/resource/4cb5ce9e-eeaa-4b64-9ed7-5afa1bf0d0e3/download/2.-
bab-2-kondisi-umum-kota.pdfpada tanggal 10 Juni 2020, pukul 17:00
http://data.jambikota.go.id/dataset/d4b576e9-4858-4c6c-a5a4-
ab6da3e42981/resource/4cb5ce9e-eeaa-4b64-9ed7-5afa1bf0d0e3/download/2.-
bab-2-kondisi-umum-kota.pdf pada tanggal 12 Juni 2020. Pukul 15:00.

file:///C:/Users/JONES/Downloads/Bab%204%20Lakhir%20Inven%20Budaya%
20Kota%20Jambi%202017-Final.pdf pada tanggal 12 Juni 2020, Pukul 16:11.
LAMPIRAN
PEMERINTAH KOTA JAMBI
SEKRETARIATDEWANPERWAKILANRAKYATDAERAH
Jin.H.ZainirHavizTelp.(0741)445311-444557Fax.445110

JAMBI
KodePos.36128

Jambi, :22.Juli2020
Nomor : Kepada Yth.
800/Ll49/Set.DPRD Sifat: Biasa Sdr.Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik
Lampiran : -
Universitas Jambi
Perihal : Permohonan Ijin
Penelitian
di-JAMBI

Menindaklanjuti surat Saudara Nomor : 228 IUN21.10/PT


I2020 tanggal 30 Mei 2020 Perihal : Permohonan Ijin Penelitian, maka
bersarna ini dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

a.Sekretariat DPRD Kota Jambi mempunyai fungsi menyelenggarakan


administrasi kesekretariatan DPRD, administrasi keuangan DPRD,
rapat-rapat DPRD dan penyusunan produk hukum dan kehumasan
DPRD

b.Berdasarkan surat yang saudara sampaikan ke Sekretariat DPRD


Kata Jambi, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jambi yang akan melaksanakan Penelitian, maka pada
prinsip nya kami setuju menerima Mahasiswa yang akan melaksanakan
Penelitian tersebut.

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

SEKRETARISDPRD KOTAJAMBI


Dra.NELLA ERVINA, MM.Agr


Pembina Utama Muda
NIP. 197403291993032001
FRAKSIPARTAIDEMOKRASIINDONESIAPERJUANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAJAMBI


Jin.H.ZainirHavizTelp.(0741)445110-445311-444567-444557Fax.40015

JAMBI

KodePos:36128·
SURATKETERANGAN
Nomor: 16NWF.PDI-P/2020

Bersama ini Fraksi Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kota Jambi menerangkan bahwa:

Nama : Jean Christy Sinulingga

NIM : HIBI16075

ProgramStudy : Ilmu Politik Universitas Jambi

Nama tersebut diatas adalah benar telah melakukan Riset Penelitian berupawa wancara kepada Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jarnbi terpilih periode 2019-2024 atas nama Frans Sugama
Tambunan ,SH dengan judul skripsi "Strategi Pemenangan Calon Legislatif Etnis Batak dalam
Pemilihan Umum Legislatif di Kota Jambi Tahun2019."

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan diberikan kepada yang bersangkutan
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, 28Juli 2020

FRAKSIPARTAlDEMOKRASIINDONESIA-PERJUANGAN
DEWANPERWAKILANRAKYAT DAERAHKOTAJAMBI

MASABAKTI2019-2024

KetuaFraksi, SekretarisFraksi,

MariaMagdalena,SS
FRAKSIPARTAIDEMOKRASIINDONESIAPERJUANGAN
DEWANPERWAKILANRAKYATDAERAH
KOTAJAMBI
Jin.H.ZainirHaviz Telp.(0741)44511O -445311 -444567 -444557
Fax.40015
JAMBI KodePos:3

SURATKETERANGAN
Nomor: lSNII/F.PDIP/2020

Bersama ini Fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Jambi menerangkan bahwa:
Nama : Jean Christy Sinulingga
NIM : H1B116075
ProgramStudy : IlmuPolitik UniversitasJambi
Nama tersebut diatas adalah benar telah melakukan Riset/Penelitian berupa wawancara kepada Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jambi terpilih periode2019-2024 atas narna Maria
Magdalena,SS dengan judul skripsi "Strategi Pemenangan Caton Legislatif Etnis Batak dalam
PemilihanUmum Legislatif di Kota Jambi Tahun 2019."
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenamya dan diberikan kepada yang bersangkutan
untuk dapat dipergunakan sebagairnan amestinya.
Jambi,28Juli2020

FRAKSIPARTAI DEMOKRASIINDONESIA-PERJUANGAN
DEWAN PERWAKILANRAKYATDAERAHKOTA JAMBI
MASABAKTI 2019-2024

KetuaFraksi, SekretarisFraksi
PEDOMAN WAWANCARA

Anggota Legislatif Etnis Batak


1. Bagaimana analisis SWOT yang dilakukan calon anggota legislatif
etnis Batak dalam memperoleh kemenangan dalam pemilihan
umum legislatif di Kota Jambi tahun 2019 ?
2. Bagaimana calon anggota legislatif dari etnis Batak menganalisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala pada saat
melakukan strategi politik?
3. Apa saja yang menjadi kekuatan dan peluang pada pemilihan
umum legislatif tahun 2019
4. Apa saja yang menjadi ancaman dan kendala pada pemilihan
umum legislatif tahun 2019?
Tim Sukses
1. Apa strategi yang digunakan calon anggota legislatif etnis Batak ?
2. Kapan dan dimana strategi marketing politik tersebut dilakukan
dan dimana ?
3. Bagaimana analisis SWOT dapat digunakan untuk melakukan
strategi politik?
Masyarakat
1. Apa pendekatan yang dilakukan calon anggota legislatif untuk
menarik perhatian bapak/ibu dalam memilih?
2. Apakah bapak/ibu memilih calon legislatif berdasarkan latar belakang
etnis atau dari pendekatan yang dilakukann calon legislatif?
DOKUMENTASI

Lampiran 2

Sosialisasi ibu Maria Magdalena ke Posyandu Matahari, Kecamatan Telanaipura

Kota Jambi
Lampiran 3

Sosialisasi Frans Sugama Tambunan bersama tokoh organisasi masyarakat di

Kota Jambi

Foto bersama Ibu Maria Magdalena, selaku anggota DPRD Kota Jambi. Kota
Baru, Selasa 02 Juni 2020.
Lampiran 4

Foto Sosialisasi Bapak Pangeran Simanjuntak


Lampiran 5

Foto antusias masyrakat Kota jambi ketika Bapak Pangeran Simanjuntak

melakukan sosialisasi.
Lampiran 6

Berita mengenai Bapak Pangeran Simanjuntak melakukan pendekatan bersama

masyarakat Kota Jambi dari etnis Batak.


Lampiran 7

Foto bersama Bapak Pangeran H.K Simanjuntak, selaku anggota DPRD Kota

Jambi. Kota Baru, Selasa 12 Juni 2020.

Foto bersama Bapak Frans Sugama Tambunan, selaku anggota DPRD Kota

Jambi. Kota Baru, Selasa 09 Juni 2020.


Lampiran 8

Foto bersama Bapak Togi Siregar , Masyarakat Kota Jambi Kota Jambi. Sipin,

Selasa 07 Juni 2020.


CURRICULUM VITAE

Jean Christy Sinulinga, Dilahirkan di Medan pada hari rabu tanggal 21

Januari 1998. Anak ke tiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Pijerta

Sinulingga dan Ibu Magdalena Tarigan. Peneliti menyelesaikan pendidikan di

Sekolah Dasar ST. Thomas 5 Medan pada tahun 2007. Pada tahun itu juga peneliti

melanjutkan Pendidikan di SMP Putri Cahaya Medan dan tamat pada tahun 2010

kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA ST. Thomas 2 Medan

pada tahun 2012 dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2016 peneliti

melanjutkan pendidikan di Perguruan tinggi negeri, tepatnya di Universitas Jambi

(UNJA) Fakultas Hukum pada Program Studi Ilmu Politik.

Anda mungkin juga menyukai