Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR AKADEMIK

Laporan Artikel untuk Ujian Tengah Semester 1


Mata Kuliah Wajib Bahasa Indonesia (C7G)
Dosen : Dr. Dany Ardhian, S.Pd., M.Hum.

Disusun oleh :

Kelompok 1
1. Muhammad Raja Hamonangan Pasaribu (225030400111026)
2. Rahma Fitri Utami (225030400111027)
3. Nelvian Stepanie Anindita (225030400111028)
4. Ajeng Rafiul Azizah (225030400111029)
5. Anggraheni Dwi Leksananingtyas (225030400111030)
6. Esther Kusuma Dewi (225030400111031)
7. Regina Nadia Putri Widiamurti (225030400111032)
8. Aura Sekar Pramelia (225030400111033)
9. Ilham Mardiansyah (225030400111034)
10. Marcella Wijaya (225030400111035)

PROGRAM STUDI PERPAJAKAN


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
LATAR BELAKANG

Seminar akademik merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam disiplin iptek
dikarenakan seminar akademik memiliki pembahasan aktualisasi yang berbeda dengan contoh
seminar-seminar lainnya. Di dalam seminar akademik, kita membahas mengenai hal-hal yang
berbau ilmiah sesuai dengan pengertian akademik sebagai pemahaman hal-hal ilmiah dan jauh
dari teori-teori berlandaskan nalar.
Seminar akademik bisa saja berisi bentuk kegiatan menyampaikan atau membahas topik
karya ilmiah tentang hal-hal yang berkaitan dengan bidang akademik yang telah direncanakan
dan diatur sedemikian rupa dengan sumber atau akademisi dalam mengambil keputusan. Tujuan
diadakannya forum ilmiah tersebut biasanya untuk mengoreksi maupun membahas kembali hasil
dari sebuah karya ilmiah untuk mengambil keputusan bersama demi kesempurnaan hasil,
meningkatkan keterampilan analisis, nalar, dan berpikir kritis. Kegiatan seminar akademik yang
diadakan tanpa perencanaan akan jauh dari pada tujuan seminar tersebut. Dalam sebuah seminar,
seorang akademisi atau narasumber harus sudah memahami dan menguasai isi dari hasil yang
didapatkan, peserta seminar juga mengetahui tujuannya mengikuti seminar dan mengetahui judul
dari yang akan diseminarkan, serta harus ada seorang pengarah dalam acara seminar tersebut.
Manfaat yang diberikan dari adanya sebuah seminar akademik adalah untuk
memperdalam ilmu atau bahasan materi yang disampaikan yang dapat menjadi wadah untuk
bertukar pengetahuan dan mengidentifikasi masalah. Agar dapat mencapai tujuan dan manfaat
dari sebuah seminar akademik, maka para pelaku seminar yang ada juga harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan topik bahasan dari seminar tersebut, terutama pemateri dan sasaran peserta
yang akan hadir dalam seminar.
KAJIAN PUSTAKA

Secara etimologis, kata seminar berasal dari bahasa Latin yaitu “seminarium” yang
artinya “tanah tempat menanam benih”. Secara harfiah didefinisikan sebagai suatu bentuk
metode pengajaran akademis yang memberikan manfaat dan dilakukan oleh lembaga atau
organisasi tertentu. Dikutip dari suatu literatur (Rusland Ahmadi) didapatkan pengertian bahwa,
seminar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk proses atau upaya untuk
memecahkan suatu masalah dan memberikan solusi dari sebuah penelitian. Sedangkan jika
dikutip dari Oxford Advanced Dictionary, seminar merupakan suatu pembelajaran yang
diselenggarakan di sekolah atau universitas dalam bentuk kajian permasalahan dan dilakukan
dengan diskusi bersama profesor ataupun orang ahli dalam bidangnya.
Adapun fungsinya adalah menjadi media atau alat untuk menyampaikan pengetahuan,
informasi, atau gagasan dari ahli kepada peserta. Berkaitan dengan fungsi tersebut, maka harus
dirancang dan disusun sedemikian sehingga pelaksanaannya bisa mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
Seminar akademik memiliki ciri-ciri yang khas sehingga sangat berbeda dengan acara
lain. Adapun ciri-ciri dari seminar akademik antara lain:
1. Terdapat permasalahan yang diangkat
2. Terdapat diskusi interaktif antara pemateri dan audiens
3. Berbentuk forum atau kumpulan
4. Terciptanya pola pikir kreatif sehingga mampu merangsang respon peserta
Dalam suatu seminar akademik terdapat beberapa pihak yang berpartisipasi demi
keberlangsungan acara ini, beberapa pihak tersebut diantaranya:
1. Master of Ceremony (MC)
Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara merupakan orang yang membawakan
narasi atau informasi dalam suatu acara atau kegiatan yang memiliki tugas memandu
acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan suksesnya acara. Menurut Wiyanto dan
Astuti (2020) dalam studi penelitiannya terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan
oleh seorang Master of Ceremony (MC) meliputi pelafalan, diksi, intonasi, dan penalaran.
2. Pemateri atau Pembicara
Pembicara memberikan materi kepada audiens tentang isu-isu yang tengah marak
diperbincangkan. Dalam penyampaiannya, pemateri harus sesuai dengan bidang yang
dikuasai sehingga ilmu yang disampaikan dapat tepat sasaran.
3. Moderator
Moderator adalah seseorang yang bertugas memoderasi (mengatur, memandu,
menengahi), dan mengawasi jalannya proses diskusi agar dapat berjalan dengan lancar
dan kondusif. Moderator harus mampu menciptakan ide atau topik baru guna
menghidupkan suasana diskusi yang dinamis dan kritis. Dalam praktiknya, seringkali
moderator dipilih dari seseorang yang berjiwa tegas dan memiliki bahasa yang lugas.
4. Audiens
Menurut McQuail (1978) audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya. Secara harfiah,
audiens adalah penerima pesan-pesan dari media. Audiens sendiri sering disebut sebagai
penonton yang berarti adalah sekelompok orang yang berpartisipasi dalam pertunjukan
atau menemukan karya seni, sastra, teater, musik, video game, atau akademisi dalam
media apa pun.
5. Notulen
Notulen adalah seseorang yang bertugas untuk mencatat atau merangkum hal-hal penting
selama berjalannya seminar. Hasil dari seminar berupa rangkuman yang nantinya
disampaikan pada akhir acara oleh moderator sehingga para audiens dapat mengambil
inti materi yang disampaikan dari acara tersebut.
Beberapa pihak yang tercantum sangat berpengaruh dalam lancarnya acara yang
dilaksanakan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pemahaman mengenai pemenuhan sumber
daya manusia yang dilibatkan demi berjalannya acara.
Penyelenggaraan seminar itu sendiri biasanya dimulai dengan pembukaan dari moderator,
lalu langsung mengenai pertanyaan utama yang nantinya akan dibahas di dalam ruang seminar
secara lengkap. Setelah itu, penyaji dipersilahkan untuk menyampaikan materinya, disusul oleh
sesi diskusi dan penyimpulan yang disampaikan oleh moderator hingga yang terakhir yaitu
penutup.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar seminar berjalan baik yaitu:
1. Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan. Ini adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
2. Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya,
lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas
jawabannya. Pertanyaan jenis kedua ini yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah
banyak pertanyaan yang seperti demikian.
3. Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah
pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan
meminta sang pemateri untuk memperjelasnya.
4. Setiap pertanyaan harus jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak
meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan
tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.
5. Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih
mendasar.
6. Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh beberapa orang,
moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu
dipakai sebelum melanjutkan seminar.
7. Etika harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan.
Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan
contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa
dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan
wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk
mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
8. Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk
membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang
lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
9. Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal.
Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing.
Selain itu sebagai bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi di antaranya yaitu
mengajukan pertanyaan. Dalam hal tersebut, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Pertanyaan diajukan dengan jelas dan mengenai sasaran, jangan berbelit-belit;


2. Pertanyaan diajukan dengan sopan, hindarkan agar pertanyaan tidak dikemukakan dalam
bentuk perintah atau permintaan; dan
3. Usahakan supaya pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.

Seminar dimaksudkan untuk memberikan bekal dan manfaat tidak hanya kepada
mahasiswa melainkan umum untuk dapat mengemukakan pendapat, menyelesaikan masalah, dan
memperluas pengetahuan. Serta menguasai dan mempelajari bagaimana teknik penyelenggaraan
seminar. Secara umum, terdapat beberapa alasan mengapa seseorang mengikuti seminar serta
tujuan seminar itu sendiri, yaitu untuk :
1. Memperluas dasar pengetahuan dan pengalaman
2. Bertemu dan berkomunikasi dengan orang yang menganut nilai dan perhatian yang sama
3. Belajar dan meningkatkan kemampuan analitis dan nalar ilmiah
4. Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah
serta memecahkan masalah secara tertulis maupun lisan.
5. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan positif yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah
6. Meningkatkan kemampuan untuk merangkum dan mengevaluasi serta mengembangkan
ilmu dan teknologi yang dipelajari
7. Mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi
8. Meningkatkan nilai pribadi dalam hidup
9. Mendapatkan keterampilan yang memungkinkan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih
baik atau beralih karier.
.
Syarat untuk melaksanakan seminar antara lain:
● Melibatkan peserta. Seminar umum biasanya ada yang tidak membatasi jumlah peserta,
ada pula yang terbatas menyesuaikan durasi atau kapabilitas penyelenggara atau bisa juga
dari kapasitas tempat acara.
● Pemateri paham dan tahu apa permasalahan yang akan disampaikan. Pemateri ialah
penyampai makalah. Biasanya seminar juga memberi ruang sama besar untuk
penyanggah makalah seperti dosen, guru besar, pakar, peneliti, dan sejenisnya.
● Moderator yang menjembatani komunikasi antara pemateri dan peserta. Moderator juga
berfungsi sebagai pengatur dan penjaga waktu agar sesuai rundown acara seminar. Ia
dapat mengingatkan pada pemateri atau peserta bila pembahasan melenceng atau keluar
konteks.
● Waktu pelaksanaan seminar terjadwal jauh-jauh hari. Hal ini berguna agar pemateri dan
peserta dapat mempersiapkan diri untuk terlibat dalam forum ilmiah tersebut.
● Tema atau topik permasalahan sudah disiapkan sebelumnya.
● Seminar dirancang secara sistematis dan ilmiah.

Saat ini masih banyak mahasiswa/masyarakat umum yang masih sulit membedakan
antara seminar, workshop, simposium, dan konferensi. Itu memang sebuah hal yang wajar karena
mereka sama-sama berbentuk pertemuan dan ciri-ciri mereka juga hampir sama, di bawah ini
kami paparkan beberapa perbedaan seminar dengan workshop, simposium, dan konferensi.

Perbedaan Seminar Workshop Simposium Konferensi

Definisi Bentuk Pertemuan Pertemuan di Pertemuan


pengajaran dimana mana sejumlah formal
akademik, baik sekelompok ahli di bidang orang-orang
di lembaga orang belajar tertentu dengan minat
akademik tentang sesuatu membahas yang sama, yang
maupun yang melalui diskusi subjek tertentu melibatkan
diselenggarakan intensif dan dengan sudut diskusi,
oleh organisasi kegiatan yang pandang yang pemecahan
profesi. berkaitan berbeda-beda. masalah, dan
dengannya. konsultasi.

Formalitas Tidak seformal Tidak seformal Lebih formal Lebih formal


simposium dan simposium dan dari seminar dan dari seminar dan
konferensi. konferensi. workshop. workshop.

Tema Dapat bersifat Berfokus pada Berfokus pada Dapat bersifat


lebih umum. subjek atau topik subjek atau topik lebih umum.
tertentu. tertentu.
Kegiatan Praktis Lebih inefisien Lebih praktis Lebih inefisien Lebih inefisien
jika dari seminar, jika jika
dibandingkan simposium, dan dibandingkan dibandingkan
dengan konferensi. dengan dengan
workshop. workshop. workshop.

Durasi Dalam satu hari Bisa selama satu Biasanya selesai Dapat
meski bisa hari atau bisa dalam satu hari. berlangsung
berulang. berlanjut selama selama beberapa
beberapa hari. hari.

Kesimpulan Bersifat Bersifat praktis. Bersifat lebih Bersifat lebih


akademis. formal. formal.
KESIMPULAN

Seminar adalah suatu bentuk metode pengajaran akademis yang memberikan manfaat dan
dilakukan oleh lembaga atau organisasi tertentu. Seminar ditujukan sebagai wadah atau media
untuk menyampaikan pengetahuan, informasi, atau gagasan dari ahli kepada peserta, sehingga
peserta dapat mengemukakan pendapat, menyelesaikan masalah, dan memperluas pengetahuan.
Seminar memiliki ciri-ciri, yaitu; memiliki permasalahan atau topik, adanya diskusi interaktif
antara pemateri dan peserta, berbentuk forum, dan mampu merangsang respon peserta. Seminar
terdiri dari lima pihak, yaitu; Master of Ceremony (MC), pemateri atau pembicara, moderator,
audiens atau peserta, dan notulen. Untuk melaksanakan seminar ada yang harus dipenuhi, yaitu;
melibatkan peserta atau audiens, memiliki pemateri yang menguasai materi, moderator sebagai
jembatan komunikasi antar pihak, waktu pelaksanaan juga harus terjadwal dari jauh hari,
sehingga pemateri dapat menyiapkan materinya dengan matang, memiliki tema atau topik yang
sudah disiapkan sebelumnya, dan merancang seminar secara sistematis dan ilmiah.
Seminar memiliki kemiripan dengan workshop, simposium, dan konferensi. Walaupun
mereka sama-sama berbentuk pertemuan dan memiliki ciri yang hampir sama, seminar memiliki
perbedaan dari segi definisi, formalitas, tema, kegiatan praktis, durasi, dan sifat. Singkatnya,
seminar memiliki bentuk pengajaran akademik, baik di lembaga akademik maupun yang
diselenggarakan oleh organisasi profesi. Seminar lebih rileks atau santai dalam
penyelenggaraanya, namun lebih inefisien jika dibandingkan dengan workshop. Seminar berjalan
dalam satu hari meski bisa berulang dan bersifat akademis. Seminar juga tidak seformal
simposium dan konferensi. Tema yang diangkat dapat pula bersifat lebih umum.

DAFTAR PUSTAKA

Eka, Diarsi. 2018. “Pengertian, Tujuan dan Manfaat Seminar”, diakses pada Tanggal 23
Oktober 2022 dari https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/LUHT449002-M1.pdf

Siregar E. (2022). Riset dan Seminar Sumber Daya Manusia. E-book, Bandung: Widina
Media Utama

Supriatna, Aan. 2014. "Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaan Seminar" diakses pada
tanggal 23 Oktober 2022 dari
https://www.lalaukan.com/2014/01/pnegertian-dan-tata-cara-pelaksanaan.html
TABEL PEMBAGIAN TUGAS

No NIM Nama Tugas


Muhammad Raja Hamonangan
1 225030400111026 Menyusun kajian pustaka
Pasaribu
2 225030400111027 Rahma Fitri Utami Menyusun kajian pustaka
Menyusun kajian pustaka
3 225030400111028 Nelvian Stepanie Anindita Menyusun cover laporan
artikel
4 225030400111029 Ajeng Rafiul Azizah Menyusun kajian pustaka
Menyusun latar belakang
5 225030400111030 Anggraheni Dwi Laksananingtyas Menyusun daftar pustaka
Menyusun PowerPoint
Menyusun kesimpulan
6 225030400111031 Esther Kusuma Dewi Menyusun tabel pembagian
tugas
7 225030400111032 Regina Nadia Putri Widiamurti Menyusun latar belakang
Menyusun kesimpulan
8 225030400111033 Aura Sekar Pramelia
Merevisi isi laporan
9 225030400111034 Ilham Mardiansyah Menyusun latar belakang
10 225030400111035 Marcella Wijaya Menyusun kajian pustaka

Anda mungkin juga menyukai