Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dini Agustin Widyati

NPM : 2162101516019

Prodi : Biologi Reguler

Tugas resume Pendidikan Pancasila “SEJARAH PANCASILA”

I. Istilah Pancasila dalam kitab “Negarakertagama”

Kitab Negara Kertagama atau disebut juga dengan “Kakawin


NegaraKertagama”memiliki judul asli Desawarnana, kit aini ditulis oleh Mpu Prapanca ini
merupakan sumber sejarah yang begitu dipercaya. Kitab negarakertagama ini ditulis pada masa
kerajaan Majapahit masih berdiri di bawah pemerintah Sri Rajasanagara atau di kenal juga
dengan nama Hayam Wuruk.

Kitab ini menceritakan banyak hal-hal yang penting yang diantaranya mengenai istilah
raja-raja majapahit, keadaan kota raja, candi makam raja, upacara sradha, wilayah kerajaan
majapahit, negara-negara bawahan majapahit dan hal hal lainnya. Dari uraian kitab
Negarakertagama inilah kita bisa mengetahui asal-usul Kerajaan Majapahit dari pandangan
social ekonomi, social budaya, politik luar negeri dan dari siisi lainnya secara lebih mendalam.
Penelitian keberadaan Majapahit bis ajuga ditunjang dengan prasasti-prasasti pendukung
diantaranya prasasti Bendasari, prasasti Kudadu, prasasti Waringin Pitu, prasasti Trawulan dan
sebagainya.

Judul kitab atau “kakawin”ini adalah, kata Negara kertagama memiliki arti “Negara
dengan tradisi ( Agama ) yang suci”. Nama Negarakertagama sendiri tidak ditemukan dalam
kakawin Negarakertagama. Terdapat pada pupuh 94/2, Prapanca menyebutkan ciptaannya
Dewacawarnana atau uraian mengenai desa-desa.

Nama negarakertagama sendiri terdapat pada kolofon yang diterbitkan Dr. Jan Lauren
Andries Brandes: “Iti Negarakertagama Samopta” ternyata nama Negarakertagama merupakan
tambahan penyalin Arthapamasah pada bulan Kartika di tahun saka 1662 tepatnya 20 Oktober
1740 Masehi. Negarakertagama sendiri disalin dengan huruf Bali di Kancana.

Penulis kitab Negarakertagama; Naskah kitab ini selesai ditulis pada bulan Aswina di
tahun Saka 1287 bertepatan dengan bulan September-Oktober 1365 Masehi, penulis kitab ini
memakai nama Prapanca sebagai nama samara, berdasarkan hasil penelitian kesejarahan yang
sudah dilakukan, diketahui bahwa penulis dari naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra, ia
merupakan mantan petinggi urusan agama Budha di istana Majapahit. Dang Acarya Nadendra
merapakan putra dari seorang pejabat istana di kerajaan Majapahit dengan jabatan
Dharmadyaksa kasogatan. Ia menyelesaikan naskah kitab negarakertagama pada usia senja
dalam pertapaan di lereng gunung yang terletak di sebuah desa yang Bernama Kamalasana.
Sampai kini umumnya diketahui pujangga “Mpu Prapanca”adalah seorang yang menulis
Negarakertagama.

Naskah dari kitab ini terdiri dari 98 pupuh dan dibagi menjadi 2 bagian yang masing-
masingnya terdiri dari 49 pupuh. Pada pupuh terdiri dari 1 hingga 10. Kitab ini berisi syair yang
bersifat pujasatra, artinya karya sastra yang berisi mengagung-agungkan Raja Majaphit Hayam
Wuruk, serta kewibawaan dari kerajaan Majapahit. Kitab ini disusun murnii dari kehendak
seorang pujangga Mpu Pranpanca yang ingin mengajukan bhakti pada sang makhota raja dan
berharap sang raja membalas budi kepadanya.

Secara etimologi kata Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yang dikutip dari kita
Negarakertagama yaitu “Pantjasyila”, panti yang berarti lima sedangkan syila yang berarti
sendi/alas/dasar.

Dinegara kita, istilah Pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan
Mpu Tantular yang ditulis pada jaman Kerajaan Majapahit (abad 14). Dalam kitab
Negarakertagama karangan dari Mpu Prapanca (1365) disebutkan didalamnya terdapat istilah
Pancasila, disini Pancasila diartikan sebagai lima perintah yang berisi lima larangan, yakni
sebagai berikut :

1. Dilarang melakukan kekerasan


2. Dilarang mencuri
3. Dilarang berjiwa dengki
4. Dilarang berbohong
5. Dilarang mabuk karena minuman keras
II. Istilah Pancasila dalam kitab “Sutasoma”

Bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa Pancasila yang kini menjadi dasar dan falsafah
negara, pandangan hidup, dan jiwa bangsa merupakan produk kebudayaan bangsa Indonesia
yang telah menjadi sistem nilai Indonesia yang telah menjadi sistem nilai selama berabad-abad.

Selanjutnya istilah “sila”sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi


perilaku seseorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan menurut adab (sopan-santun),
dasar;adab;akhlak; dan moral. Pancasila diususlkan oleh Ir. Soekarno sebagai dasar negara pada
siding Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada
tanggal 1 Juni 1945. Istilah “Pancasila”pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma
karangan Mpu Tantular yang ditulis pada zaman majapahit (abad ke-14). Pancasila diartikan
sebagai lima perintah kesusilaan (panacasila Krama), yang berisi lima larangan, yakni:

a) Melakukan kekerasan
b) Mencuri
c) Berjiwa dengki
d) Berbohong
e) Mabuk akibat minuman keras

Secara etimologis istilah “Pancasila”berasal dari Bahasa Sansekerta India, yaitu Bahasa
kata Brahmana (Bahasa rakyat biasa adalah Bahasa Prakerta). Menurut Muhammad Yamin
dalam Bahasa Sansekerta perkataan “Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca”artinya “lima”, “syila” vocal”I” pendek artinya “batu sendi” , “alas”, atau “dasar” “syila”
vocal I Panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.
Menurut Muhammad Yamin dalam bahsa sansekerta perkataan Pancasila memiliki dua macam
arti secara leksial.

Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap
bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi negara
Indonesia. Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila
merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang memetingkan semua komponen dari
Sbang sampai Merauke.
Nilai – nilai pancasila secara intrinsik bersifat filosofis dan di dalam kehidupan
masyarakat Indonesia nilai pancasila secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan hidup).
Nilai dan fungsi filsafat Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dibuktikan
dengan sejarah majapahit (1293). Empu prapanca menulis “negarakertagama” (1365). Kitab
tersebut telah terdapat istilah “pancasila”

Empu tantular yang mengarang buku “sutasoma”yang didalamnya memuat seloka yang
berbunyi ; “Bhineka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrua” artinya walaupun berbeda namun
satu jua adanya, sebab ada tidak agama yan memiliki tuhan yang berbeda. Hal ini adanya realitas
kehidupan agama yaitu agama hindu dan budha.

III. Penggunaan Usulan Pancasila sebagai Nama Dasar Negara

Pada tanggal 1 Juni menjadi tanggal yang sangat penting, karena di situlah Pancasila
telah lahir, dan inilah hari lahir dasar negara, pemersatu sabang hingga Merauke. Tanggal 1 juni
sempat jadi perdepatan di era kepemimpinan presiden soeharto, atau di era rezim orde baru.
Pasalnya, sikap pemerintah terhadap Pancasila ambigu sehingga pada tahun 1970, pemerintah
orde baru melalui Kopkamtib melarang peringatan 1 juni sebagai hari lahir Pancasila.

Sejak masa pemerintahan orde baru, sejarah tentang rumusan-rumusan awal Pancasila di
dasarkan pada penelusuran sejarah oleh Nugroho Notususanto melalui buku “Naskah Proklamasi
jang Otentik dan Rumusan Pancasila jang Otentik”.

Setelah reformasi 1998, muncul banyak gugatan tentang hari lahir Pancasila yang
sebenarnya. Setidaknya ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal
1 juni 1945, tanggal 22 juni 1945 dan tanggal 18 agustus 1945. Akhirnya, tanggal 1 juni
ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila, karena pada tanggal tersebut kata Pancasila pertama kali
diucapkan oleh bung-karno yang saat itu belum diangkat menjadi presiden pada saat
mengucapkan kata Pancasila pada siding BPUPKI.

Pada tanggal 1 juni terssebut, bung-karno mengusulkan nama dasar negara Indonesia
dengan nama Pancasila. Sebuah nama yang menurut soekarno diperoleh dari seorang teman yang
ahli Bahasa, tanpa menyebut siapakah nama temannya yang bersebut. Namun, Pancasila yang
diusulkan oleh soekarno adalah cukup berbeda dengan Pancasila. Perbedaan, dalam hal susunan
redaksi, sistematis, atau urutan sila – sila. Pancasila yang diusulkan oleh soekarno :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internationalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Tentu, cukup berbeda dengan naskah resmi Pancasila yang kita kenal pada saat ini :

1. Ketuhanan yang maha esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyarakatan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Naskah resmi Pancasila ini baru disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, satu hari setelah
Indonesia merdeka melalui rapat PPKI, bersamaan dengan disahkan UUD 1945 sebagai undang-
undang dasar negara . Menyusul penggunaan kembali UUD 1945, Pancasila yang menjadi
rumusan resmi adalah Pancasila dalam pembukaan UUD, yang merupakan Pancasila yang
berlaku hingga di era modern. Sejak 1 juni 1945, Pancasila digunakan sebagai nama dari dasar
falsafah negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, meskipun untuk itu terdapat beberapa
tata urut dan rumusan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai