Anda di halaman 1dari 13

Kliping Pendidikan Pancasila

Nama : Beri Gumilar


NPM : 204201416029
Fakultas : Kesehatan
Prodi : Keperawatan
Kelas : KE

Jl. Sawo Manila No.61, RW.7, Pejaten Bar., Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
DAFTAR ISI

Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Artikel keluar dari darurat pancasila ………………………………………………………..

Bab I

A. Sejarah Pancasila................................................................................

BAB II

A. Kedudukan Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara …

BAB III

A. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa ………………………………………..

BAB IV

A. Makna Kepribadian Aktualisasi dan Implementasi Pancasila …………….

BAB V

A. Pancasila sebagai Falsafah bangsa Indonesia …………………………………….

BAB VI

A. Ideologi Pancasila …………………………………………………………………………….


Pendahuluan

A. Latar belakang

Pancasila berasal dari bahasa india yakni bahasa sangsekerta, bahasa kasta
brahmana, sedangkan bahasa rakyat jelata adalah prakerta. Menurut Prof. H.
Moh. Yamin Pancasila ada dua macam arti yaitu: panca artinya lima, syila dengan
satu i artinya batu sendi, alas atau dasar. Syiila dengan dua i artinya peraturan
yang penting, baik, atau senonoh. Secara historis istilah pancasila mula-mula di
pergunakan oleh masyarakat india yang mmeluk agama Budha. Pancasila berarti
lima aturan (five moral principles) yang harus di taati dan dilaksanakan oleh para
penganut biasa/awam agama Budha, yang dalam bahasa aslinya yaitu bahasa pali.

Selanjutnya istilah Pancasila masuk dalam kasanah kesusastraan Jawa Kuno


pada zaman Majapahit di bahwah Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Sesudah
Majapahit runtuh dan Islam tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa-siasa dari
pengaruh ajaran moral Budha yaitu Pancasila masih terdapat juga dan dikenal
masyarakat Jawa sebagai lima larangan (pantangan, wewaler, pamali) dan isinya
agak lain yaitu yang di sebut “Ma Lima” yaitu larangan yang dimulai dari kata
“ma”. Larangan tersebut adalah: 1. Metani artinya membunuh; 2. Maleng artinya
mencuri; 3. Madon artinya berzina; 4. Madat artinya menghisap candu; 5. Maen
artinya berjudi.

Istilah Pancasila yang di pergunakan sebagai dasar Negara Indonesia merdeka


pertama sekali di sampaikan oleh Ir. Soekarno dalam Sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) tanggal 1 juni 1945, dengan
menyampaikan usulan dasar-dasar yang di pergunakan sebagai dasar Negara
Indonesia merdeka yang akan di bentuk, dengan di sebut Pancasila (ejaan lama
Pantja: lima, dan sila: dasar, sehingga artinya lima dasar). Secara terminologis,
yaitu di mulai sejak siding BPUPKI, tanggal 1 juni 1945, Pancasila di pergunakan
oleh Ir Soekarno untuk member nama pada lima prinsip dasar Negara Indonesia
yang di usulkanya. Sedangkan istilah tersebut di berikan dari temannya yang pada
waktu itu duduk di samping Bung Karno.
B. Artikel keluar dari darurat pancasila
BAB I

A. Sejarah Pancasila

1. Istilah Pancasila dalam kitab “Negarakertagama”

Kitab Negara Kertagama atau di sebut juga dengan “Kakawin Negara


kertagam” memiliki judul asli Desawarna, kitab ini di tulis oleh Mpu prapanca
ini merupakan sumber sejarah yang begitu di percaya. Kitab negarakertagama
ini di tulis pada masa kerajaan Majapahit masih berdiri di bawah pemerintahan
Sri Rajasanagara atau di kenal juga dengan nama Hayam Wuruk.
Kitab ini menceritakan banyak hal-hal yang penting yang di antaranya
mengenai istilah raja-raja Majapahit, keadaan Kota Raja, Candi Makam Raja,
upacara Sradha, wilayah Kerajaan Majapahit, Negara-negara bawahan
Majapahit dan hal-hal lainya. Dari uraian kitab Negarakertagama inilah kita
bisa mengetahui asal-usul kerjaan Majapahit dari pandangan sosial ekonomi,
sosial budaya, politik luar negri dan dari sisi lainya secara lebih mendalam.
Penelitian mengenai keberadaan Majapahit ini bisa juga di tunjang pada
prasasti-prasasti pendukung di antaranya prasasti Bendasari, prasasti kudadu,
prasasti Waringin pitu, prasasti Trawulan dan prasasti-prasasti lainya.
Hingga kini “kakawin” itu biasa di sebut sebagai Negarakertagama. Nama
Negarakertagama sendiri terdapat pada klofon yang di terbitkan Dr. Jan Lauren
Andries Brandes: “Iti Negarakertagama Samapta” ternyata nama
Negarakertagama merupakan tambahan penyalin Arthapamasah pada bulan
Kartika di tahun saka 1662 tepatnya 20 Oktober 1740 Masehi.
Negarakertagama sendiri disalin dengan huruf Bali di Kancana.
Kitab ini menceritakan bagaimana keadaan di keraton Majapahit pada masa
pemerintahan Prabu Hayam Wuruk , seorang raja yang agung di tanah jawa
dan juga di Nusantara. Ia mulai bertahta dari tahun 1350 hingga 1389 Masehi,
pada puncak kejayaan kerajaan Majapahit, kerajaan majapahit merpukan salah
satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia. Bagian yang terpenting
dalam isi teks kitab ini yaitu menyetujui upeti. Negarakertagama di tulis alam
bentuk kakawin atau syair Jawa Kuno.
Gambar isi kitab Negarakertagama

https://images.app.goo.gl/MB2K4RHVWu3UeH8NA
kitab ini berisi syair yang bersifat pujasastra, artinya karya sastra yang berisi
mengaggung-anggungkan Raja Majapahit Hayam Wuruk, serta kewibawaan dari
keerajaan Majapahit. Kitab ini di susun murni dari kehendak seorang pujangga
Mpu Prapanca yang ingin mengajukan bhakti pada sang mahkota raja dan
berharap sang raja membalas budi kepadanya. Naskah kitab ini di susun oleh Mpu
Prapanca setelah pensiun dengan mengundurkan diri dari istana Kerjaan. Karena
bersifat pujasastra, tentu hanya hal-hal yang baik saja yang di tuliskan, hal-hal
yang kurang membantu bagi kewibawaan majapahit, walaupun mungkin hal itu di
ketahui Mpu Prapanca sang pujangga.

Di Negara kita, istilah Pancasila pertama kali di temukan dalam buku


Sutasoma karangan Mpu Tantular yang di tulis pada jaman Kerajaan Majapahit
(abad 14). Hal ini membuktikan bahwa pancasila yang kita jadikan dasar Negara
sudah ada pada masa itu. Dalam kitab Negarakertagama karanga dari Mpu
Prapanca (1365) di sebutkan di dalamnya terdapat istilah Pancasila, disini
Pancasila diartikan sebagai lima perintah yang berisi lima larangan, yakni sebagai
berikut:

1. Dilarang melakukan kekerasan.


2. Dilarang mencuri .
3. Dilarang berjiwa dengki.
4. Dilarang berbohong.
5. Dilarang mabuk karena minuman keras.

2. Istilah pancasila dalam kitab “Sutasoma”


Bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa Pancasila yang kini menjadi dasar dan
falsafah Negara., pandangan hidup, dan jiwa bangsa merupakan produk
kebudayaan bangsa Indonesia yang telah menjadi sistem nilai Indonesia yang
telah menjadi sistem nilai selama berabad-abad lamanya. Pancasila bukanlah
sublimasi atau penarikan keatas (hogere optrekking) dari declaration of
indepedndence (Amerika Serikat), manifesto Komunis, atau paham lain yang ada
di dunia. Pancasila tidak bersumber dari berbagai paham tersebut, meskipun di
akui bahwa terbentuknya dasar Negara pancasila memang menghadapi
bermacam-macam pengaruh ideology pada masa itu.
Selanjutnya istilah “sila” sendiri dapat di artikan sebagai aturan yang
melatarbelakangi prilaku seseorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan
menurut adab(sopan-santun), dasar; adab;akhlak; dan moral. Pancasila di
susulkan oleh Ir. Soekarno sebagai dasar Negara pada siding BPUPKI pada tanggal
1 juni 1945. Istilah “Pancasila” pertama kali dapat di temukan dalam buku
Sutasoma karangan Mpu Tantular yang di tulis pada zaman Majapahit (abad ke-
14). Dalam istilah tersebut Pancasila di artikan sebagai lima parintah kesusilaan
(Pancasila Krama), yang berisi lima larangan sebagai berikut:
1. Melakukan kekerasan.
2. Mencuri.
3. Berjiwa dengki.
4. Berbohong .
5. Mabuk akibat minuman keras.
BAB II

A. Kedudukan Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara


BAB III

A. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa


BAB IV

A. Makna Kepribadian Aktualisasi dan Implementasi Pancasila


BAB V

A. Pancasila sebagai Falsafah bangsa Indonesia


BAB VI

A. Ideologi Pancasila

Anda mungkin juga menyukai