Anda di halaman 1dari 16

JUDUL

PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLIGI NEGARA


DALAM MEMBANGUN KESEJAHTRAAN BANGSA

NAMA : BORGEN EXTRI ARENS LONA


NIM : 301301201030068
KELAS : F
MATA KULIAH :( PPKN)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada pada Tuhan yang yang maha esa ,karana atas
kemurahannya saya bisa dapat melesaiakan sebuah Makalah ini dengan tepat waktu
Berikut penulisan sebuah makalah dengan judul “LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN
KEGIATANNYA Dalam karya tulis ini, membahas tentang kegiatan lembaga keuangan Bank
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini ,mohon maaf apabila ada keselahan atas
makalah ini ,atas saran saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1. Sejarah pancasila ............................................................................ 3
2.2. Pengertian dari Idiologi .................................................................. 5
2.3. Pengertian dari pancasila ................................................................ 9
2.4. Pengertian Ideologi Pancasila ....................................................... 10
2.5. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara .................. 11
2.6. Peran ideologi Pancasila membangun kesejahteraan bangsa ........ 17

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 25


3.1. Kesimpulan …............................................................................... 25
3.2. Saran ............................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Makalah ini dimaksudkan untk memenuhi tugas mata kuliah PPKN, tugas ini dengan
mempelajari materi tentang Pancasila ideologi dan membangun kesejahtraan negara,dimana
materi ini akan menjadi pembalajaran membangun masyarakat dan menyusun etika.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan realita yang ada dalam masyarakat,aplikasi sila-sila Pancasila jauh dari
harapan banyaknya kerusuhan yang berlatar belakanng SARA ( suku,ras,dan antar golongan
1.3.Tujuan
Makalah ini di susun agar para pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya Pancasila sebagai
ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara dengan adanya makalah ini dapat
di harapkan kepada para pembaca untuk mengaplikasikanya ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang baik , menjadi pengetahuan yang umum bagi kita sebagai warga negara bangsa
Indonesia Dan sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai Ulangan Tengah Semester
Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Pacasila sebagai dasar Negara
Awal pembentukan pancasila sebagai dasar negara yaitu, Pancasila adalah ideologi dasar bagi
negara Indonesia. Pancasila ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima keutama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.Pemahaman kembali sejarah lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang
penting dalam memahami Pancasila sebagai sebuah ideologi.
Pada tanggal 1 Juni dan 1 Oktober di Negara Republik Indonesia merupakan dua tanggal yang
memiliki nilai sejarah yan sangat berharga bagi berkembangnya Pancasila sebagai ideologi
Negara RI. Sesuai fakta pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai tanggal terbentuknya Pancasila,
bahwa sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno bukanlah pencetus maupun pencipta
Pancasila, ia hanyalah membantu mengingat kembali ideologi yang sudah lama berkembang di
kehidupan masyarakat Nusantara sejak zaman dahulu kala. Fakta ini memiliki bahwa Pancasila
terbentuk jauh dari sebelum 1 Juni 1945.
Sebelum terbentuknya negara Republik Indonesia, Pancasila sudah dianut dan menjadi dasar
filsafat serta ideologi Kerajaan Maghada pada Dinasti Maurya sejak dipimpin oleh raja yang
gagah perkasa Ashoka (sekitar tahun 273 SM – 232 SM). Raja Ashoka merupakan penganut
agama Buddha yang patuh dan taat pada agamanya. Pancasila sendiri merupakan ajaran yang
diciptakan oleh Sang Buddha Siddharta Gautama.Dengan berkembangnya ajaran Buddha,
termasuk ke Nusantara. Setelah Kerajaan Maghada yang menjadikan Pancasila sebagai dasar
negaranya yaitu Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan kedua di pulau Jawa yang berkembang
hampir ke sepertiga Nusantara yang menganut ajaran pancasila.
Dalam rapat BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyatakan antara lain
berbunyi :”Saudara-saudara ! Dasar negara telah saya sebutkan, lima bilangannya. Inikah Panca
Dharma ? Bukan ! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang
kita membicarakan dasar…..Namanya bukan Panca Dharma, tetapi….saya namakan ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa…..namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar
dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Kelima sila
tadi berurutan sebagai berikut:
(a) Kebangsaan Indonesia;
(b) Internasionalisme atau perikemanusiaan;
(c) Mufakat atau demokrasi;
(d) Kesejahteraan sosial;
(e) Ke-Tuhanan.
Susunan rumusan Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk Pancasila (lebih dikenal
dengan Pancasila I) dan selanjutnya diubah lagi menjadi Pancasila II. Rumus Pancasila II ini atau
lebih dikenal dengan Pancasila menurut Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, baik mengenai
kalimatnya sangat berbeda dengan Rumus Pancasila pertama atau biasa di sebut dengan
Pancasila Bung Karno tanggal 1 Juni 1945. Pada rumus pancasila pertama, Ke-Tuhanan yang
berada pada sila kelima, sedangkan pada Rumus Pancasila kedua setelah pancasila pertam, ke-
Tuhanan ada pada sila pertama, ditambah dengan anak kalimat dalam piagam jakarta – dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Kemudian pada Rumus
Pancasila I, kebangsaan Indonesia yang berada pada sila pertama, kalimat nya sangat berubah
sekali menjadi Persatuan Indonesia pada Rumus Pancasila II, dan tempatnyapun berubah yaitu
pada sila ketiga. Demikian juga pada Rumus Pancasila I, Internasionalisme atau peri
kemanusiaan, yang berada pada sila kedua, redaksinya berubah menjadi Kemanusiaan yang adil
dan beradab. Selanjutnya pada Rumus Pancasila I, Mufakat atau Demokrasi, yang berbeda pada
sila ketiga, redaksinya berubah sama sekali pada Rumus Pancasila II, yaitu menjadi Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan menempati
sila keempat. Dan juga pada Rumus Pancasila I, kesejahteraan sosial yang berada pada sila
keempat, baik redaksinya, maka Pancasila pada Rumus II ini, tentunya mempunyai pengertian
yang jauh berbeda dengan Pancasila pada Rumus I.
Pada isi piagam Jakarta diubah pada sila pertama menjadi menghilangkan anak kalimat “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”Landasan Hukum Pancasila
sebagai Ideologi Nasional Indonesia
Ideologi pancasila sebaga kedudukan bangsa terdaftar dalam ketetapan MPR
No.XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang
Pedoman Pengamatan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan
Pancasila sebagai dasar negara.
2.2. Pengertian Ideologi
Pertama kali idiologi dikenalkan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada tahun 1796.
Idiologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, “idéo”
yang mengacu kepada gagasan dan “logie” yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa
Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam
pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide
atau gagasan.
Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli :
a. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan
yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
b. Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial,
termasuk kehidupan negara.
c. Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun
1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional
dalam masyarakat Perancis.
d. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
Ideologi secara stpolitik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
e. AL-Marsudiideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau
science des ideal
f. Puspowardoyo:bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai
secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan
bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang
dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang
dinilai baik dan tidak baik.
g. Harol H. Titus Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning
various political and aconomic issues and social philosophies often applied to a systematic
scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk
sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang
sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan
oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
h. Descartes:Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia
i. Machiavelli:Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
j. Thomas H:Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya.
k. Francis BaconIdeologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
l. Karl Marx:Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama
dalam masyarakat.
Ciri – ciri ideologi yaitu :
• Mempunyai tingkatan yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
• Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan hidup, pegangan hidup yang
dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan
dengan kesediaan berkorban.
• Setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi
tersebut.
Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:
1. Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
2. Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan masyarakat.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5. Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong s eseorang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan
tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Ideologi tidak dipandang secara abstrak tetapi idiologi harus mampu terukur terhadap kiprah
eksistensinya, supaya tidak heran apabila Soekarno pernah mengucapkan tentang perseteruan
ideologi besar dunia. Beliau mengemukakan kutipan : “Bertrand Russel pernah menulis, bahwa
di dalam sejarah manusia adalah dua dokumen historis yang menguasai alam-hati dan alam-
fikirannya bagian-bagian besar dari umat manusia sampai detik ini, dan yang bersaingan hebat
satu sama lain. Dan dokumen historis itu ialah ‘declaration of independence’ Amerika tulisan
Thomas Jafferson, dan ‘Manifes Komunis’ tulisan Karl Marx.”

2.3. Pengertian Pancasila


Pengertian|Pancasila pasti sering kita dengar pada saat kita sekolah upacara pada hari senin ,
kalian pasti tahu mengapa dikatakan pancasila dan tahukah kalian apakah itu pancasila, pancasila
yang sebenarnya sudah sering didengar tetapi belum mengetahui pengertian pancasila secara
real. oleh karna itu mari kital lihat penjelasan diawah ini mengenai. Pengertian atau arti Pancasila
dan Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli Sebagai berikut.
· Pengertian Pancasila Secara Umum
Dari asal usulnya, kata “Pancasila” berasal dan bahasa Sanskerta yang mengandung dua suku
kata, yaitu panca dan syila. Panca berarti lima dan syila dengan huruf yang dibaca pendek
mempunyai arti satu sendi, dasar, alat, atau asas. Sedangkan syila dengan pengucapan i panjang
(syi:la) berarti peraturan tingkah laku yang baik, utama atau yang penting. Dengan demikian
Pancasila dapat diartikan berlaku sendi, lima. Atau lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan
lima kesusilaan (Panca syila krama).
· Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli
Berikut ini pendapat para ahli tentang pengertian Pancasila, adalah sebagai berikut.
1. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa
Pancasila merupakan dasar fasafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan
hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian
pertahanan bangsa dan negara.

2. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dan kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau
peratu ran tingkah laku yang penting dan baik. Dengan démikian, Pancasila merupakan lima
dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
3. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang sekian abad Iamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara,
tetapi Iebih tuas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
2.4. Pengertian Ideologi Pancasila
ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang terumus didalam
pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or kontent of thinking characteristic
of an individual or class (langkah hidup/ perilaku atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-
sifat spesifik dari seorang individu atau satu kelas).
Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup melainkan bersifat reformatif,
dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis,
antisipatif dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi(iptek),serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.Pengertian dari ideologi
pancasila adalah pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil
dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.
2.5. Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Dasar Negara

Pada dasarnya pancasila mengandung dua pengertian pokok, sebagai pandangan hidup bangsa
indonesia dan sebagi dasar negara RI . Dalam berbagai aspek pengajaran tentang pancasila telah
didalilkan bahwa pancasila itu telah ada / lahir bersama adanya / lahirnya bangsa indonesia.
Dalam buku “ sutomo ” ini terdapat istilahpancasila drama mempunyai arti lima dasar tingkah
laku / perintah kesusilaan yang lima, yang meliputi :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan ( ahimsa )
2. Tidak boleh mencuri ( astesa )
3. Tidak boleh berjiwa dengki ( indriya nigraha )
4. Tidak boleh berbohong ( amrsawada )
5. Tidak boleh mabuk / minum –minuman keras ( dama )
Selain dari pada itu dalam kitab sutasoma terdapat semboya“BHINIKA TUNGGAL IKATAN
HANA DHARMA MANGRUA ” yang mengndung arti meskipun agama berbeda bentuk /
sifatnya namun pada hakikatnya satu juga yang kemudian menjadi motto lambang negara kita
yakni Bhinneka Tunggal ika.
Secara harfiah pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu : panca yang berarti 5 ( lima ) dan
sila yang berarti dasar atau rangkaian kata tersebut mempunyai arti lima dasar.
A. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Arti tentang “bangsa” yang dalam istilah asing disebut nation..Pandangan hidup berkenaan
dengan prilaku yang ada pada manusia yang di dalam memandang diri dan lingkungannya
sekitar.prilaku manusia ini tebentuk oleh adanya kekuatan yang terkubur pada diri manusia ,
yakni iman, cipta, rasa, dan karsa, yang membentuk pandangan hidup peerseorangan yang
kemudian menyesuaikan yang pandangan hidup perorangan yang kemudian penyesuaian dengan
pandangan hidup perorangan lain menjadi pandangan hidup kelompok. Hubungan antara
kelompok satu dengan kelompok lain merupakan pandangan hidup bangsa.
Dari segi pandangan kedudukan, pancasila mempunyai drajat yang tinggi yakni sebagi cita-cita
dan pandangan hidup bangsa dan negara RI sedangkan dilihat dari segi fungsinya dasar utama
negara RI merupakan fungsi pancasila.Dalam berbagai buku mengenai pancasila dikemukakan
bahwa pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental. Hal ini
dikerenakan pembukaan UUD 1945 memuat didalamnya pancasila sebagi intinya.
B. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara
Negara kesatuan RI adalah kedudukan pokok pancasila sebagai dasar negara.yang di maksud
Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai dasar falsafah / dasar falsafah negara
( philosophische grondslag ) dari negara indonesia.
2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi makna dasar atau pedoman bagi
penyelenggaraan bernegara. Nilai dasar pancasila bersifat abstrak, normatif dan nilai itu menjadi
motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara.
Pereduksiaan dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis ini
berakibat pada ;
1.Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos
2.Pancasila dipahami secara politik idialogis untuk kepentingannya kekuasaan
3.Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang di sotopia tidak sekedar otopia.
Dalam tulisan Dr. Koentowijoyo mengenai redikausasi pancasila ( 1998 ) menyatakan kita perlu
memberikan ruh baru pada pancasila sehingga ia mampu menjadi kekuatan yang menggerakkan
sejarah. Selama ini pancasila hanya jadi lip service , jarang sekali menemukan pemerintah yang
sungguh-sungguh melakukannya. Telah menjadi penyelewengan-penyelewengan atas pancasila,
baik oleh orde lama maupun orde baru.
Redikalisasi pancasila berarti:
1.Mengembalikan pancasila sesuai dengan jadi dirinya yaitu sebagi ideologi dan dasar negara
2.Menggantikan presepsi dari pancasila sebagai ideologi menjadi pancasila sebagai ilmu
3.Mengusahakan pancasila mempunyai konsistensi dengan produk –produk perundangan,
koheresi antar sila, korespondensi dengan realita sosial
4.Pancasila yang mulanya melayani kepentingan partikal menjadi pancasila yang melayani
kepentingan harizontal.
Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma dasar bernegara menjadi sumber ,
dasar, landasan norma, serta memperi fungsi konstitusi dan regulatif bagi pengusaha hukum-
hukum negara.Menurut Prof hamid S. Attamimi selain kedudukan sebagai fundamental norm,
pancasila juga sebagai cita hukum. Yang maksudnya pancasila sebagai cita hulum adalah yang
menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis
Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi , yaitu ;
1. Fungsi regulatif, artinya cinta hukum menguji apakah hukum yang yang dibuat adil atau tidak
bagi masyarakat.
2. Fungsi konstitutif artinya fungsi yang menentukan bahwa tampa dasar cinta hukum , maka
hukum yang di buat akan kehilangan makna sebagai hukum
C. Pancasial Sebagai Dasar Dan Pandangan Hidup Bangsa
1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara merupakan kedudukan yuridis formal oleh kerena dalam
ketentuan hukum negara dalam hal ini UUD 19945 pada bagian pembuka alinea IV.
Dalam sejarah dinyatakan pancasila yang dirumuskan pada bangsa ( the founding fathers ) itu
yang dimaksud menjadi dasarnya indonesia merdeka.Pancasila sebagi dasar falsafah kerena
pancasila merupakan rumus falsafah atau dapat dikatakan nilai-nilai pancasila adalah nilai-nilai
falsafah.
Pada dasarnya pancasila mengandung dua pengertian pokok sebagai pandangan hidup bangsa
dan sebagai negara RI. Dalam berbagai pengajaran tentang pancasila telah didalilkan bahwa
pancasila itu telah ada / lahir bersama dengan adanya / lahirnya bangsa indonesia.
2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pereduksiaan dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis ini
berakibat pada ;
1.Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos
2.Pancasila dipahami secara politik idialogis untuk kepentingannya kekuasaan
3.Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang di sotopia tidak sekedar otopia.
Dalam buku “ sutomo ” ini terdapat istilahpancasila drama mempunyai arti lima dasar tingkah
laku / perintah kesusilaan yang lima, yang meliputi :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan ( ahimsa )
2. Tidak boleh mencuri ( astesa )
3. Tidak boleh berjiwa dengki ( indriya nigraha )
4. Tidak boleh berbohong ( amrsawada )
5. Tidak boleh mabuk / minum –minuman keras ( dama )

Dalam kitab sutasoma terdapat semboyan “ Bhinika Tunggal Ikatan Hana Dharma Mangrua ”
yang mempunyai arti meskipun agama berbeda bentuk / sifatnya namun pada dasarnya satu juga
yang kemudian menjadi semboyan lambang negara kita yakni Bhinneka Tunggal ika.
Secara harfiah pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu : panca yang berarti 5 ( lima ) dan
sila yang berarti dasar atau rangkaian kata tersebut mempunyai arti lima dasar.
Pancasila sebagai dasar ( falsafah ) negara mempunyai makna bahwa nilai –nilai yang
tercangkup dalam pancasila menjadi dasar atau pandangan bagi penyelenggaraan bernegara
Pancasila merupakan cita hukum yang mempunyai hukum dasar negara yang tertulis maupun
tidakctertulis. Cita hukum merupakan gagasanan, pikiran , rasa dan cipta mengenai hukum yang
seharusnya diinginkan masyarakat.
Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi , yaitu ;
. Fungsi regulatif, artinya cinta hukum menguji apakah hukum yang yang dibuat adil atau tidak
bagi masyarakat.
. Fungsi konstitutif artinya fungsi yang menentukan bahwa tampa dasar cinta hukum , maka
hukum yang di buat akan kehilangan makna sebagai hukumPancasila sebagai dasar negara
berkedudukan sebagai norma dasar bernegara menjadi sumber , dasar, landasan, norma serta
memberi fungsi konstitusi dan regulatif bagi penyusunan hukum-hukum negara.
D. pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia
“Bangsa” dalam istilah asing disebut nation.Pandangan hidup berkesinambungan dengan sifat
manusiai dalam memandang diri dan ruang lingkup sekitarnya .Sifat atau perilaku manusia
dibentuk oleh adanya kekuatan yang terkubur pada diri manusia , yakni iman, cipta, rasa, dan
karsa, yang membentuk pandangan peerseorangan yang kemudian beradaptasi yang pandangan
hidup perorangan yang kemudian beradaptasi dengan pandangan hidup perorangan lain menjadi
pandangan hidup kelompok. Hubungan antara kehiduapnn kelompok yang satu dan kelompok
yang lainnya menciptkan pandangan hidup bangsa.
Dari segi pandangan kedudukan, pancasila mempunyai drajat yang tinggi yakni sebagi cita-cita
dan pandangan hidup bangsa dan negara RI sedangkan dilihat dari segi fungsinya pancasila
sebagai dasar negara RI.
Dalam berbagai macam-macam buku mengenai pancasila diberikan pendapat bahwa pembukaan
UUD 1945 merupakan pokok utama kaidah negara yang fundamental. kerena pembukaan UUD
1945 memuat didalam pancasila sebagi intinya.

2.6. Peranan Ideologi Pancasila Membangunkan Kesejahteraan Bangsa


Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejahterah ialah aman sentosa dan makmur, menurut
Wikipedia sejahtera merupakan kondiri yang baik,situasi manusia di mana orang-orangnya
dalam keadaan makmur,dalam keadaan sehat dan damai.
Sejahtera memiliki kunci,di dalam islam kunci kesejahteraan penduduk itu adalah iman dan
takwa.Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang maksudnya “Jikalau kiranya penduduk negeri-
negeri beriman dan bertakwa,pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langgit dan bumi,tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu,maka Kami siksa mereka
di sebabkan perbuatannya”
Iman dan taqwa dasar dari kesejahteraan,sedangkan kesejahteraan berdasarkan kemaksiatan
merupakan kesejahteraan yang semata dan sementara.
Kesejahteraan masyarakat yang akan selalu menjadi prioritas,lantas terpinggirkan oleh
mengedepankan politik kekuasaan.Menurut Kaelan (2006), reformasi yang berjalan dengan
bergulir ini tidak di dasarkan pada core philosophy bangsa Indonesia, sehingga dapat berakibat
pada krisis yang berkepanjangan berupa konflik kekerasan,terorisme,konflik
etnis,ras,suku,golongan dan agama di negeri ini.
Dengan demikian peran ideologi pancasila dalam membangun kesejahteraan bangsa adalah :
. Ideologi pancasila sebagai arah nyata dan kebudayaan hidup masyarakat luas, arahan nyata di
dalam masyarakat luas akan menjungnjung harga diri,harkat dan martabat sebagai bangsa yang
besar yang sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang penuh kedamaian.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia . Pancasila
juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real. Maka
manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulaidari
setiap kepribadian warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
3.2. Saran
sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam
pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,berbangsa dan bernegara karena
pancasila adalah pedoman hidup,jangan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang masuk ke
negara kita.kita harus menyeleksi dan tidak menerima begitu saja pengaruh yang masuk kedalam
negara kita karena tidak semuanya sesuai dengan kepribadian bangsa kita yaitu PANCASILA
DAFTAR PUSTAKA

Mirsa Eka Saputri 2015”pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara dalam membangun
kesejahtraan bangsa”

Anda mungkin juga menyukai