0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas sejarah konsep Pancasila dalam kitab-kitab kuno seperti Negarakertagama dan Sutasoma. Pancasila pertama kali disebutkan dalam Negarakertagama sebagai lima larangan, kemudian ditemukan kembali dalam Sutasoma sebagai aturan perilaku. Pada 1 Juni 1945, Bung Karno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang baru merdeka.
Dokumen ini membahas sejarah konsep Pancasila dalam kitab-kitab kuno seperti Negarakertagama dan Sutasoma. Pancasila pertama kali disebutkan dalam Negarakertagama sebagai lima larangan, kemudian ditemukan kembali dalam Sutasoma sebagai aturan perilaku. Pada 1 Juni 1945, Bung Karno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang baru merdeka.
Dokumen ini membahas sejarah konsep Pancasila dalam kitab-kitab kuno seperti Negarakertagama dan Sutasoma. Pancasila pertama kali disebutkan dalam Negarakertagama sebagai lima larangan, kemudian ditemukan kembali dalam Sutasoma sebagai aturan perilaku. Pada 1 Juni 1945, Bung Karno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang baru merdeka.
UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS HUKUM 2021 SEJARAH PANCASILA
1. Istilah Pancasila dalam kitab ‘Negarakertagama’
Kitab Negara Kertagama atau disebut dengan “kakawin Negara Kertagama” memiliki judul asli Desawarnana, Kita ini ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab negarakertagama ini ditulis pada masa kerajaan Majapahit masih berdiri di bawah pemerintahan Sri Rajasanagara atau Hayam Waruk. Kitab ini menceritakan raja-raja Majapahit, keadaan kota Raja, Candi Makam Raja, upacara Sradha, wilayah Kerajaan Majapahit, negara-negara bawahan Majapahit dll. Dari sinilaj kita bisa mengetahui asal-usul Kerajaan Majapahit dari pandangan sosial ekonomi, sosial budaya, politik luar negeri dll. Judul kitab atau “kakawin” ini adalah, kata Negara kertagama memiliki arti “Negara dengan tradisi (Agama) yang suci”. Nama Negarakertagama tidak ditemukan dalam kakawin Negarakertagama. Terdapat pada pupuh 94/2, Prapanca mnyebutkan ciptaannya Dewacawarnana atau uraian mengenai desa-desa. Akan tetapi, nama yang diberikan pengarangnya itu sudah dilupakan oleh banyak orang. Nama Negarakertagama terdapat pada kolofon yang diterbitkan Dr. Jan Lauren Andries Brandes: “iti Negarakertagama Samapta” ternyata nama Nagakretagama merupakan tambahan penyalin Arthapamasah pada bulan Kartika di tahun saka 1662 tepatnya 20 Oktober 1740 Masehi. Negarakertagama disalin dengan huruf Bali di Kancana. Penulis Kitab Negarakertagama ini selesai ditulis pada bulan Aswina di tahun Saka 1287 bertepatan dengan bulan September-oktober 1365 Masehi. Diketahui penulis naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra, ia merupakan mantan petinggi urusan agama Buddha di istana Majapahit. Bagian terpenting dari isi kitab ini yaitu menguraikan daerah-daerah/wilayah kerajaan Majapahit yang harus menyetujui upeti. Naskah dari kitab ini terdiri dari 98 pupuh, dan dibagi menjadi 2 bagian yang masing-masing terdiri dari 49 pupuh Secara etimologi kata Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta, dikutip dari kitab Negarakertagama yaitu “Pantjasyila” Pantja berarti lima sedangkan syila berarti sendi/alas/dasar. Pancasila disini diartikan sebagai perintah yang berisi lima larangan, yakni : 1) Dilarang melakukan kekerasan 2) Dilarang mencuri 3) Dilarang berjiwa dengki 4) Dilarang berbohong 5) Dilarang mabuk karena minuman keras
2. Istilah Pancasila dalam Kitab “Sutasoma”
Istilah “silla’ diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan menurut adab (sopan-santun), dasar;adab; akhlak; dan moral. Pada siding Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. Istilah “Pancasila” pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular yang ditulis pada zaman Majapahit. Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara.
3. Penggunaan Usulan Pancasila sebagai Nama Dasar Negara.
Pada tanggal 1 Juni menjadi tanggal yang sangat penting, karena pada tanggal tersebut telah lahir lah Pancasila. Setalah reformasi 1998, muncul banyak gugatan tentang hari lahir Pancasila yang sebenarnya, dan akhirnya pada tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila. Karena pada tanggal tersebut kata Pancasila pertama kali diucapkan oleh Bung Karno yang saat itu belum diangkat menjadi Presiden