Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DINI AGUSTIN WIDYATI

NPM : 216201516019
PRODI : BIOLOGI REGULER
TUGAS 5 BAHASA INDONESIA
DESKRIPSI TEMPAT ATAU WISATA REKREASI

Lawang Sewu

Lawang Sewu atau sering dikenal dengan seribu pintu terletak di Jl. Pemuda, Sekayu, Kec.
Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dimana adalah tempat untuk objek wisata
yang sangat strategis sekali karena gedung ini memiliki jumlah pintu yang banyak, yang dalam
bahasa jawa Lawang Sewu yaitu Lawang berarti Pintu dan Sewu yang berarti Seribu. Sekarang
Gedung Lawang Sewu ini digunakan sebagai daya tarik wisata berupa peninggalan sejarah
arsitek bangunan kuno dan antik, ruang bawah tanah dan menara informasi, sering pula
digunakan sebagai tempat pameran dalam even-even tertentu.

Lawang mempunyai makna nama‘ pintu’ serta Sewu mempunyai makna‘ seribu’. Suatu toponim
terhadap bangunan ini semenjak berpuluh tahun kemudian sebab mempunyai pintu dengan
jumlah banyak tetapi tidak berarti Lawang sewu betul- betul mempunyai seribu pintu. Jumlah
pintu di lawang sewu sesungguhnya cuma sebanyak 429 buah. Posisi pintu- pintu yang bederet
sejajar dengan dimensi jendela yang besar buatnya seakan- akan nampak jumlahnya menggapai
ribuan. Bangunan lawang sewu Semarang dibagi dari 3 gedung, dilengkapi dengan ballroom,
ruang makan yang luas, gedung serbaguna serta gedung pertunjukan berupa bahtera terbalik di
lantai atas. Dan terdapat fasilitas yang terjangkau seperti toilet, musholla, Ruang audio visual,
kantor pengelola, dan monumen serta juga terdapat berbagai gedung gedung yang memenuhi
sejarah dan gambar-gambar yang mencakupi tentang tempat tersebut yaitu seperti, Gedung A
ialah gedung utama serta tadinya digunakan selaku kantor administrasi kantor NIS. Gedung
kedua merupakan gedung B dibentuk pada tahun 1916 serta berakhir pada 1918. Tetapi telah
terbuka buat universal sehingga para wisatawan lokal ataupun asing dalam berjalan- jalan di
dekat ruangan dan di dalam gedung B, kita pula bisa memandang pameran gambar serta maket
arsitektur dari Lawang Sewu. Gedung C ini juga merupakan berdimensi sangat kecil
dibandingkan kedua gedung serta dipergunakan selaku museum serta ruang pameran gambar
lawang sewu. Dan lawang sewu pula mempunyai ruang dasar tanah yaitu lorong hitam pengap
serta dingin. Awal mulanya digunakan selaku tempat penyimpanan air oleh pemerintah Belanda
saat sebelum bergeser guna jadi penjara tempat penyiksaan tahanan oleh serdadu Jepang. Penjara
itu dibagi atas 2 bagian yaitu bagian awal merupakan penjara jongkok, penjara ini berdimensi 1,
5 x 1, 5 m dengan besar dekat 60 centimeter, sebanyak 5 hingga 9 orang tahanan dimasukkan ke
dalam kotak. Sebab dimensi kotak yang menampung terbatas posisi para tahanan cuma dapat
berjongkok, kemudian kotak diisi penuh dengan air, ditutup terali besi hingga mereka mati
kehilangan napas. Dan menakutkan penjara kedua merupakan penjara berdiri.
Lawang sewu tersebut sejak di buka baik untuk di kunjungi oleh berbagai masyarakat dan
banyak juga turis yang berdatangan di tempat tersebut. Karena tempat tersebut adalah museum
atau tempat dimana yang mencakupi sejarah zaman dahulu. Dan biasanya tempat lawang sewu
ini dikunjungi dengan hari-hari libur seperti orang bermudik dari daerah menuju ke semarang
untuk mengunjungi tempat ini tetapi orang sering berdatangan pada siang menjelang sore karena
dengan pemandangan yang indah dari tempat rekreasi simpang lima dan juga banyak sekali
orang-orang pedagang kaki lima seperti berjualan makanan dan tidak hanya pedagang kaki lima
saja yang berada di sekitaran sebrang lawang tetapi juga ada rekreasi di putaran simpang lima
seperti pasar malam maka dari itu lawang sewu ini direkomendasikan untuk kalangan
masyarakat agar berkunjung ke tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai