Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Diah Oktavinani

Kelas : XII IPA 1

Absen :15

Sumber : mamikos

Link : https://mamikos.com/info/contoh-teks-cerita-sejarah-beserta-kaidah-pljr/

Teks Cerita Sejarah Candi Prambanan

Orientasi :

Candi Prambanan adalah sebuah bangunan candi Hindu terbesar yang dimiliki oleh Indonesia.Selain karena
bangunannya yang sangat kokoh dan megah, di dalam Candi Prambanan juga menyimpan sebuah sejarah
benar nan penting.Candi ini diperkirakan mulai dibangun pada tahun 850 Masehi.

Urutan Peristiwa :

Tokoh yang mencanangkan untuk membangun candi Prambanan adalah Rakai Pikatan yang berasal dari
Dinasti Sanjaya.Pembangunan candi kemudian dilanjutkan oleh Balitung Maha Sambu pada masa Kerajaan
Medang Mataram.

Tujuan utama pembangunan Candi Prambanan ini tak lain adalah untuk memberi sebuah penghormatan
kepada tiga Dewa utama yang dikenal dengan nama Trimurti.Tiga Dewa utama bagi umat Hindu tersebut
yakni Dewa Brahmana (Sang Pencipta), Dewa Siwa (Sang Pemusnah), dan Dewa Wisnu (Sang Pemelihara).

Nama asli dari kompleks candi Prambanan adalah Siwagrha yang berasal dari bahasa Sanskerta yang memiliki
makna ‘Rumah Siwa’.Hal tersebut dikarenakan pada garbagriha yakni ruang utama candi ini, bersemayam
arca Siwa Mahadewa yang memiliki tinggi hingga tiga meter.Tak hanya itu saja. Bangunan Candi Prambanan
juga menjadi gugusan atas resminya Dinasti Sanjaya sebagai pemerintahan yang baru pada masa itu.

Reorientasi :

Cerita sejarah mengenai Candi Prambanan tertuang dalam Prasasti Siwagrha, yang mana di dalamnya berisi
tentang peristiwa peperangan yang terjadi antara Balaputradewa dari Dinasti Sailendra, dan Rakai Pikatan
dari Dinasti Sanjaya.Perang tersebut dimenangkan oleh Rakai Pikatan yang memenangkan perang tersebut
sehingga kemudian Rakai Pikatan berhak memimpin pemerintahan selanjutnya di tanah tersebut.Candi
Prambanan pernah mengalami beberapa kali kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam seperti gunung
meletus dan gempa bumi.Selain itu, saat itu Dinasti Sanjaya juga telah memindahkan kekuasaan mereka
menuju Jawa Timur.Meski sempat rusak dan terbengkalai, namun kemudian Candi Prambanan diperbaiki
kembali dan mulai populer setelah C. A. Lons dari Belanda mengunjungi lokasi candi.

Nama : Febi Rindiani

Kelas : XII IPA 1


Absen : 17

Sumber : scribd

Link :https://id.scribd.com/document/390539360/Teks-Cerita-Sejarah-docx

Teks Cerita Sejarah Lawang Sewu

Orientasi:

Bangunan bersejarah Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah, tentunya sudah akrab di telinga masyarakat,
khususnya warga semarang dan sekitarnya. Namun tak banyak yang tahu, jika simbol seribu pintu gedung
peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu menyimpan banyak cerita tersembunyi.

Lawang Sewu bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "seribu pintu". Sebutan sewu (seribu
dalam bahasa Jawa), merupakan penggambaran masyarakat Semarang tentang banyaknya jumlah pintu yang
dimiliki Lawang Sewu, meski dalam kenyataannya jumlah pintu yang ada tidak mencapai seribu, namun lebih
tepatnya 429 buah lubang pintu. Namun Lawang Sewu memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar yang
membuat jendela tersebut nampak seperti pintu.

Urutan Peristiwa :

Sebagai gedung yang merupakan pusat pemerintah Belanda waktu itu. Lawang Sewu merupakan ikon penting
Kota Semarang. Berdasarkan sejarahnya, gedung megah ala Eropa ini adalah bekas kantor pusat Nederlands-
Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS, jawatan kereta api Belanda yang beroperasi di Semarang. Prof
Jacob F Klinkhamer (TH Delft) dan BJ Quendag adalah sang arsitek yang berdomisili di Amsterdam pada tahun
1903 silam.Gedung yang memiliki keunikan bentuk arsitektur ini, pembangunannya bahkan memakancukup
waktu lama. Dimulai pada 27 Februari 1904 sampai pada 01 Juli 1907. Nama Lawang Sewu karena gedung ini
dibuat dengan bangunan 1000 pintu, terbagi dalam empat gedung, A sampai D. Bangunan yang menjadi saksi
bisu kelamnya masa penjajahan masyarakat Indonesia saat itu,membuat Lawang Sewu menjadi tempat yang
penuh misteri di Jawa Tengah. Terlebih,bangunan itu juga saksi sejarah tempat bertempurnya para pahlawan
tanah air untuk mengusirpara serdadu Jepang yang terakhir berkuasa. Termasuk saksi bisu ribuan pejuang
Indonesia yang disiksa di lokasi itu.Berdasarkan pengakuan warga sekitar Lawang Sewu, ribuan makhluk gaib
bermukim di gedung empat lokal tersebut. Bahkan, di titik-titik tertentu, mulai dari bagian sumur tua, pintu
utama, lorong-lorong, lokasi penjara berdiri, penjara jongkok, ruang utama serta di bagianruang penyiksaan.
Bukan rahasia lagi jika Cerita Misteri Hantu seperti kuntilanak, genderuwo, hantu berwujud para tentara
Belanda, serdadu Jepang dan hantu wanita nonik Belanda sangat kental terdengar di sejumlah lokasi 1000
pintu itu."Yang paling horor itu di lokasi pembantaian, baik pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang,"
kata Soeranto, warga Semarang yang mengaku pernah tinggal bertahun-tahun di pelataran gedung Lawang
Sewu sebelum dipugar. Menurutnya, penjara bawah tanah dan ruang penyiksaan adalah hal yang masih
kerap

menjadi misteri para pengunjung. Ada sebuah penjara berdiri yang terletak di bawah tanah.Konon, di penjara
bawah tanah itu adalah tempat para tahanan yang di masukkan dan berdesak-desakan hingga meninggal
dunia.Selain penjara berdiri, kata dia, ada pula penjara jongkok yang menghiasi sisi mistis gedung Lawang
Sewu. Menilik sejarahnya, di penjara berdiameter 1,5 meter persegi dan tinggi sekitar 60 cm menjadi saksi
bisu sadisnya serdadu Jepang membantai para tahanan. "Konon, ratusan tahanan yang dimasukkan harus
berjongkok dan berdesakan. Lalau penjara akan di isi dengan air sampai sebatas leher dan di tutup dengan
jeruji besi," kata Soeranto.Tak hanya memiliki penjara bediri dan jongkok, gedung ini juga punya sebuah
ruang penyiksaan. Ruang penyiksaan ini, menurut cerita, adalah ruang pemasungan kepala para tahanan di
masa penjajahan. Jika pengunjung memasuki area ini, tentunya akan melihat alat pemasung dan rantai yang
masih tersisa. Para pengunjung yang datang bisa merasakan suasana yang sangat mencekam di lokasi ini,
tutur sang juru kunci.

Reorientasi:

Kisah-kisah misteri di sejumlah lokasi itu banyak diakui membuat Gedung Lawang Sewu banyak dikunjungi
wisatawan dalam maupun luar negeri. Kini, ikon Kota Semarang itu terus dilakukan pemugaran oleh PT KAI
daop IV Semarang selaku pihak pengelola. Sehingga sejumlah fasilitas, seperti kereta asli peninggalan Belanda
dan fasilitas zaman dulu itu kembali direvitalisasi.

Menurut Manajer Museum PT KAI Sapto Hartoyo, meski Lawang Sewu terus dilakukan renovasi, akan tetapi
renovasi itu tidak menghilangkan nuansa asli gedung seribu pintu dengan berbagai cerita mistis yang
melatarinya itu. Jadi pemugaran yang terus dilakukan dengan pengecatan dan perbaikan, tidak membuat
keaslian warna dan bentuk bangunan Lawang Sewu berubah.

Gedung yang saat ini telah dikelola dengan rapi oleh pemerintah itu tidak lagi dikesankan angker. Meski hal
itu menjadi ikon tersendiri kota Semarang. Sebab, lokasi itu telah disulap menjadi obyek wisata kota yang
paling diminati. Jadi, kalau Lawang Sewu Angker itu dulu. Itu cerita dulu. Sekarang, Lawang Sewu sangat
bagus dan lebih terawat dengan baik semua bangunannya.

Nama : Desi Pratiwi


Kelas : Xll IPA 1

Absen : 12
Sumber : hotelier

Link : https://hotelier.id/studi/contoh-teks-cerita-sejarah/
Teks Cerita Sejarah Ondel-Ondel

Orientasi:
Terdapat beberapa versi mengenai asal-usul ondel-ondel. Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala
atau gangguan roh halus yang gentayangan. Ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak
pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru
selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias
wajah kota metropolitan Jakarta.

Urutan peristiwa:
Ondel-ondel adalah boneka yang terbuat dari kertas. Tingginya 2,5 meter. Kerangkanya dari anyaman bambu.
Dan kepalanya dibuat dari topeng. Sedangkan rambutnya dari ijuk yang diberi warna. Ondel-ondel biasanya
dibuat sepasang. Ondel-ondel laki-laki dan ondel-ondel perempuan.
Ondel-ondel itu sendiri sudah dikenal dan diketahui sejak tahun 1602. Namun, antara tahun 1966-1977,
fungsi ondel-ondel digeser oleh Ali Sadikin, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ondel-
ondel ditetapkan sebagai boneka khas Betawi.Sejak itu, sudah tidak ada lagi tradisi mengarak ondel-ondel
keliling kampung untuk menolak bala. Sebagai gantinya, ondel-ondel digunakan sebagai penyemarak
suasana. Dalam pesta pernikahan atau khitanan. Wajah ondel-ondel pun sudah tidak seseram dan semagic
dulu. Anak-anak sudah berani mendekat dan foto bersama ondel-ondel.Terlepas dari apapun fungsi ondel-
ondel sesungguhnya, sebagai warga Jakarta dan orang Betawi khususnya, terus jaga keberadaan ondel-ondel
sebagai bagian dari kebudayaan Betawi.

Reorientasi:

Bagi warga Jakarta tentu sudah tidak asing mendengar nama ondel-ondel. Boneka ini merupakan maskot
Kota Jakarta. Pada perayaan ulang tahun Kota Jakarta, ondel-ondel bisa dijumpai di berbagai tempat, seperti
Museum, Monas dan tempat hiburan lain. Sebagai bagian ornamen untuk menghibur masyarakat yang
datang ke tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai