Anda di halaman 1dari 2

tidak ada seorang pun yang berani melewat di depan gedung.

Apalagi, sampai
berani masuk ke halaman Lawang Sewu.

Banyak kisah yang melatar belakangi bangunan bersejarah ini, mulai dari
menjadi sebuah kantor yang megah pada masanya, menjadi tempat lokasi
pertempuran hingga menjadi sebuah tempat penyiksaan dan penjara bawah tanah.
Ruangan ruangan yang terdapat di Lawang Sewu digunakan sebagai ruang pamer
berbagai koleksi benda bersejarah, seperti mesin-mesin tua, koleksi foto dan
lukisan yang menggambarkan tentang perkereta apian pada masa itu.

Memasuki salah satu Gedung Lawang Sewu, pengunjung disambut lorong


panjang yang dipenuhi pintu kayu di kanan dan kirinya. Bangunan yang dulu juga
berfungsi sebagai tempat tinggal pegawai NIS ini dilengkapi dengan ballroom,
ruang makan yang luas, gedung serbaguna, hingga gedung pertunjukan berbentuk
bahtera terbalik di lantai atas. Sayangnya tidak ada lagi perabotan yang tersisa di
ruangan tersebut, yang ada hanyalah ruangan yang kosong dan hampa. Kunjungan
pengunjung ke Lawang Sewu dilanjutkan dengan menyusuri ruang bawah tanah
yaitu menyaksikan ruangan-ruangan sempit, gelap, dan lembab yang pernah
digunakan sebagai penjara berdiri dan penjara jongkok yang membuat bulu
kuduk pengunjung meremang. Aroma kekejaman yang terjadi di masa lalu terasa
dengan jelas. Jam buka: Senin - Minggu, pukul 06:00 - 18:00 WIB . Harga tiket :
Rp 5.000 masuk ke Lawang Sewu, sedangkan harga tiket untuk Rp 10.000 yaitu
masuk ruang bawah tanah. Khusus untuk hari Kamis, Jumat, dan Sabtu adalah
paket mengitari Lawang Sewu pada pukul 24:00 WIB

Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan
revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah
PT Kereta Api Persero dan sekaligus sebagai tempat pariwisata di Kota
Semarang. Lawang Sewu merupakan nama yang diberikan masyarakat Semarang
yang berarti "Pintu seribu". Nama ini disematkan karena begitu banyak jumlah
pintu dan lubang yang ada dibangunan itu. Gedung ini dibuat dengan pendekatan
terhadap kondisi iklim setempat yang beriklim tropis.

Sentuhan seni yang tertuang membuat gedung ini tetap terlihat anggun
meski sudah berusia uzur. Kemegahan dan keindahan bangunan Lawang Sewu
telah membuat decak kagum banyak orang, karena Lawang Sewu juga mendapat

5
julukan Mutiara dari Semarang disematkan. Lawang Sewu kemudian menjadi
landmark Kota Loenpia ini.

Anda mungkin juga menyukai