Apalagi, sampai
berani masuk ke halaman Lawang Sewu.
Banyak kisah yang melatar belakangi bangunan bersejarah ini, mulai dari
menjadi sebuah kantor yang megah pada masanya, menjadi tempat lokasi
pertempuran hingga menjadi sebuah tempat penyiksaan dan penjara bawah tanah.
Ruangan ruangan yang terdapat di Lawang Sewu digunakan sebagai ruang pamer
berbagai koleksi benda bersejarah, seperti mesin-mesin tua, koleksi foto dan
lukisan yang menggambarkan tentang perkereta apian pada masa itu.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan
revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah
PT Kereta Api Persero dan sekaligus sebagai tempat pariwisata di Kota
Semarang. Lawang Sewu merupakan nama yang diberikan masyarakat Semarang
yang berarti "Pintu seribu". Nama ini disematkan karena begitu banyak jumlah
pintu dan lubang yang ada dibangunan itu. Gedung ini dibuat dengan pendekatan
terhadap kondisi iklim setempat yang beriklim tropis.
Sentuhan seni yang tertuang membuat gedung ini tetap terlihat anggun
meski sudah berusia uzur. Kemegahan dan keindahan bangunan Lawang Sewu
telah membuat decak kagum banyak orang, karena Lawang Sewu juga mendapat
5
julukan Mutiara dari Semarang disematkan. Lawang Sewu kemudian menjadi
landmark Kota Loenpia ini.